JALAN LAIN Ke BROMO

  t e g d u B w o L | x a l e R | n u F

  1

  1

  2 r e b m e v o N r

  • e b o t

JALAN LAIN

KE BROMO

  k Track nya ada, tapi cuma setapak,

  O gak ada paving, apalagi aspal.

  BULOK KASODO KOMUNITAS BACKPACKER PEKANBARU EE ine FR

  PROFIL gaz Ma

TRINITY NAKED TRAVELER

  Daftar Isi Dari Redaksi

  Salam Ransel, MENUJU BROMO ITU gampang. Banyak jalur dan referensi menuju gunung yang bersanding dengan masyarakat Tengger tersebut, bahkan referensi di inter- net pun berlimpah.

  Hanya saja, banyak informasi yang perlu disa- ring. Ada data di beberapa tulisan kurang valid, Edisi sebelas ini, kami coba menyaring data-data tersebut dan membandingkannya di lokasi. Edisi ini, bisa dipakai untuk menikmati salah satu spot indah di Pulau Jawa tersebut.

  3 Selamat menikmati! PIMPINAN UMUM

  Khemal Nugroho

  35 REDAKSI khemal@backpackinmagazine.com

  PIMPINAN REDAKSI

  17 Ambar Arum ambar@backpackinmagazine.com

  RESENSI ORDINAT

  43 MERABA INDONESIA

  EDITOR

  3 GUNUNG BROMO

  Muhammad Iqbal

  Kalau ada review tempat wisata di In-

  TIPS TIM REDAKSI

  donesia, pasti Bromo masuk ke list lima

  45 SAFETY KIT

  Annisa M.F. Harahap

  besar. Tempat ini tidak pernah sepi dari wisatawan.

  AKSESORIS TIM ARTISTIK GALERI

  Galih Permadi

  49 SARUNG TANGAN

  27 GUNUNG BROMO

  Kibar Desain Salman PANDU

  13 MENUJU GUNUNG BROMO

  PENGANAN WEBMASTER BULOK

  Malang – Turen (45 km)

  51 NASI ARON

  Kurniawan Aji Saputra

  29 KASODO Bus dari terminal Hamid Rusdi, jurusan

  Indonesia kaya dengan keindahan alam Malang - Dampit – Lumajang, turun di

  WEBSITE KONTRIBUTOR

  dan beragam bahasa daerah. Juga Turen. Harga Rp 4.000,00

  www.backpackinmagazine.com punya banyak tarian daerah.

  53 BM EDISI 11

  EMAIL CATPER KOMUNITAS

  EDUKASI redaksiezinebi@yahoo.com

  17 JALAN LAIN KE BROMO

  35 BACKPACKER PEKANBARU

  56 BACKPACKER=BERBAGI Sempu tidak ada dalam rencana kami.

  Redaksi menerima saran, kritik,

  Mendengar namanya pun belum per-

  dan artikel dari BM Readers PROFIL

  EDISI DEPAN yang bisa dikirim melalui

  nah. Tujuan kami ke malang ini adalah

  39 TRINITY NAKED TRAVELER

  57 KEPULAUAN SERIBU alamat email kami. untuk ke bromo. Kami pergi berempat.

  ORDINAT

  Kalau ada review tempat wi- sata di Indonesia, pasti Bro- mo masuk ke list lima besar. Tempat ini tidak pernah sepi dari wisatawan walau Bromo

  GUNUNG BROMO sedang ngambek sekalipun.

  T A K P E R N A H S E P I P E N G U N J U N G SECARA GEOGRAFIS, GUNUNG Bromo yang berada di 2.392 mdpl masuk wilayah Kabupaten Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo (Jawa Timur). Pengelolaan- nya oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

  ORDINAT Oleh : Muhammad Iqbal Foto: Niko Wazir, Erlangga Mahardika, Ghamal Satya

  Sebetulnya banyak gunung di sekitar sini, tapi Bromo yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi. Ini karena Bromo sampai sekarang masih aktif, akses ke sana mudah, banyak penginapan, sarat budaya, punya Pura anggun di bawahnya, dan yang jelas karena memang Bromonya sendiri su- dah keren.

  Pada umumnya, wisatawan Bromo menginap semalam di Cemoro Lawang, lalu besoknya, sekitar jam 3 pagi berangkat ke Pananjakan buat lihat sunrise, turun ke Bromo, akhirnya balik lagi ke Cemoro La- wang, terus pulang deh. ORDINAT

WISATAWAN TAMBAH KUNJUNGANNYA KE AIR TERJUN MADAKARIPURA ATAU KE SEMERU.

  Sebagian wisatawan lagi menambah waktu kunjungannya untuk jalan-jalan ke Air Terjun Madakaripura atau ke Semeru. Untuk ke Semeru, butuh waktu tambahan sam- pai empat hari, jadi jarang orang yang dari Bromo, terus main ke Semeru.

  Cemoro Lawang

  Cemoro Lawang (2.200 mdpl) meru- pakan nama desa yang paling dekat dengan Bromo. Di sini adalah sentral semua kegiatan ORDINAT

  wisatawan yang mau ke Bromo dengan ber- malam terlebih dahulu. Mereka bermalam, cari makan, cari jeep, cari souvenir, dan cari informasi di Cemoro Lawang.

  Ada museum tidak terlalu besar yang di dalamnya banyak informasi tentang sejarah Gunung Bromo yang dulunya ber- asal dari gunung bernama Tengger. Juga ada legenda yang beredar di masyarakat tentang asal-usul Gunung Tengger.

  Dari beberapa titik, misalnya pela- taran Hotel Cemoro Indah dan Hotel Lava View, pemandangannya bagus banget, lang- sung berhadapan dengan Gunung Bromo.

  Malam hari di Cemoro Lawang, pada musim hujan bisa mencapai 5°C dan pada musim kemarau bisa mencapai 0°C.

  Pananjakan

  Wisatawan ke Pananjakan buat lihat Sunrise. Dari parkiran, kita musti jalan sekitar

  10 menit untuk sampai ke view point. An- tara parkiran sampai view point itu, banyak penjual edelweis (bunga abadi), makanan, penyewaan jaket, sampai penjaja jasa foto polaroid.

  Semakin mendekati Subuh, semakin ramai orang. Walau bukan tanggal merah, View Point waktu subuh selalu ramai. Ratu- san orang! Kalau tanggal merah bisa sampai ribuan. Mereka semua mau lihat sunrise yang bagus.

  Kebanyakan gambar Bromo yang ada di kartu pos dan kalender itu diambil dari Pananjakan. Sunrise di atas gunung sembari melihat tiga gunung lain, ya cuma ada di Pananjakan. Tiga gunung tersebut, Bromo, Batok, dan Semeru, terletak satu garis lurus dari Pananjakan.

  Bromo

  Ini dia menu utamanya. Selain dari Pananjakan, sunrise juga bagus kalau dari puncak Bromo. Gunung Bromo masih aktif mengeluarkan asap belerang warna putih. Semakin cokelat warnanya berarti semakin aktif Bromo-nya.

  Di waktu-waktu tertentu, ada lara- ngan naik ke Bromo karena asapnya terlalu berbahaya. Sampai akhir September 2011, Bromo masih ditutup. Wisatawan cuma bisa sampai parkiran Jeep.

  Untuk sampai ke puncak Bromo, dari parkiran jeep bisa jalan kaki bisa naik kuda. Tapi kuda cuma bisa mengantar sampai kaki tangga Bromo, selebihnya ya harus tetap naik tangga pakai kaki sendiri, ada 253 anak tangga dengan lebar 1 meter.

  Buat yang usianya sudah di atas 50 tahun, merupakan prestasi besar bisa sam- pai ke puncak Bromo. Terkadang ada yang baru setengah jalan, duduk, ngos-ngosan, terus turun lagi. Jadi dia gak sampai puncak. Di puncak Bromo, kita bisa lihat kawah Bromo yang selalu ngebul, Pura Luhur Poten yang anggun, Gunung Batok yang bentuknya gunung banget, dan juga Semeru.

  ORDINAT

  PANDU

MENUJU MALANG

SUDUT LAIN

  1. Dari Jakarta: Kereta ekonomi Matarmaja, Rp 51.000, 19 jam; pk 14.00 dari Stasiun Senen.

  2. Dari Jogja: Travel; Rp 75.000.

  3. Dari Surabaya: Kereta ekonomi Penataran;

  MAYORITAS PENDUDUK DI sekitar- Rp 4.500; 2,5 jam. Bromo adalah suku Tengger yang kebanyakan Bus Non-AC; Rp 9.500; 2 jam.

  4. Dari Denpasar: beragama Hindu. Pura Luhur Poten ini adalah Travel; Rp 135.000. salah satu tempat ibadah mereka. Letaknya di tengah padang pasir, tepat di kaki Gunung

MENUJU PROBOLINGGO

  Bromo. Butuh izin untuk masuk Pura Luhur Po- ten. Di waktu-waktu tertentu, pura ramai sekali,

  1. Dari Malang: seperti saat Upacara Kasodo yang diadakan Naik bus dari terminal Arjosari (Malang); Rp 14.000 untuk non-AC; 2,5 jam. setahun sekali.

  2. Dari Surabaya: Bis; Rp 15.000; 2 jam.

  EDELWEIS

  3. Dari Jogja: Kereta Ekonomi Sri Tanjung;

  BUNGA KHAS DI seputaran Bromo Rp 26.000; 9 jam; berangkat dari Stasiun

  Semeru. Disebut bunga abadi karena bisa tidak Lempuyangan pk 7.30. mati sampai bertahun-tahun setelah dipetik. Bis non-AC; Rp 45.000; 8 jam.

  4. Dari Denpasar: Edelweis banyak dijual di Pananjakan. EMPAT JALUR NORMAL tersedia un- Bis non-AC; Rp 55.000.

  Warnanya beragam, biasanya penjual Edelweis tuk mengakses Bromo/Pananjakan:dari mencampur jenis Edelweis yang satu dengan

  Probolinggo lewat Cemoro Lawang, dari Malang lewat Ngadas, dari Pasuruan le-

  PROBOLINGGO-CEMORO L

  yang lain lalu diikat bersama, sehingga terlihat wat Tosari, dan dari Lumajang lewat Burno. warna-warni. Bisa buat oleh-oleh dari Bromo.

  1. Elf/Colt berangkat sekitar 1,5 jam sekali, Probolinggo dan Malang adalah yang pa-

  Rp 25.000. Ngetem nunggu penumpang Edelweis didapat mungkin budidaya, ling mudah. Mayoritas pengunjung memilih bisa sampai 1,5 jam. Sudah terbatas di atas lewat Probolinggo. mungkin juga metik di habitat liar. Jika metik di jam 4 sore. Kalau ada pun, harganya ber- habitat liar dan kita beli, berarti kita ikut andil

  | Foto: Niko Wazir, Erlangga Mahardika, Ghamal Satya lipat.

  2. Ojeg, Rp 50.000. membuatnya makin langka. PANDU PENGINAPAN

  Banyak pilihan dari kelas melati sampai yang berbintang empat, dan ke- adaan semua penginapan penuh itu jarang.

MENUJU PENANJAKAN

  Sebagai gambaran, satu rumah yang dis- Dari Cemoro Lawang: ewa dengan 3 kasur tarifnya Rp 100.000.

  1. Jeep (muat 6 orang) rute Cemoro La- wang – Pananjakan – Bromo – Cemoro La- wang, Rp 275.000. Rute Cemoro Lawang – Bromo – cemoro Lawang, Rp 165.000.

KONTAK PENTING

  Kalau dari parkiran Jeep mau ke kaki tang- ga Bromo dengan naik kuda, tarifnya Rp

  1. Cak Nu 30.000. Jalan kaki masih sangat memung-

  0341-787550 kinkan.

  2. Naik ojeg, ke Pananjakan Rp 75.000

  2. John (Travel Malang-Bromo) (tarif PP).

WAKTU TERBAIK

  0818386300 1. Musim kemarau, terutama Juli-Agustus.

MENUJU BROMO

  Pada musim hujan, awan mengganggu sunrise.

  TIPS

  1. Naik kuda, ke Bromo Rp 60.000 (bukan

  2. Bukan hari libur. Waktu libur, harga pen- tarif PP). ginapan naik, pengunjung ramai.

  1. Siapkan jaket super tebal, sarung tangan,

  2. Jalan kaki ke Bromo, sekitar 1 jam. Seb- kaos kaki, dan penutup kepala. Semuanya etulnya jalan kaki ke Pananjakan juga bisa, bisa dibeli/disewa di seputaran Bromo. makan waktu 2,5 jam, tapi rutenya tembus

AKTIVITAS PILIHAN

  2. Pakai jasa calo jeep kalau belum ada hutan, patokannya menara tinggi di puncak yang pernah pengalaman ke Bromo. Pananjakan.

  1. Sunrise di Pananjakan atau Bromo.

  Kekurangannya: harga lebih tinggi sekitar

  2. Tracking Cemoro Lawang-Bromo, sekitar Rp 50.000. Kelebihannya: ada yang ban-

  Dari Malang: 3 km (1 jam) sampai lereng Bromo. gunin waktu pagi, gak perlu ribet nyari jeep

  1. Sewa Colt (muat 8 orang) rute Malang 3. Ikut upacara Kasodo (setahun sekali). di pagi buta.

  • – Pananjakan – Bromo – Malang, Rp 4. Ke Museum Bromo di Cemoro Lawang.

  3. Hapalkan tarif kalau mau naik dari ter- 450.000. Spot ketemuan di Malang bisa

  5. Keliling naik kuda. Sebagai patokan, rute minal Probolinggo. Banyak yang kena getok milih. Banyak agen wisata dan hotel yang

  Cemoro Lawang – lereng Bromo yang jara- di sini. bisa ngurusin sewa Colt ke Bromo/Panan- knya sekitar 3 km tarifnya Rp 60.000.

  4. Lepas baterai dari kamera. Udara super jakan.

  6. Nongkrong sore sambil makan bakso di dingin bikin baterai cepat tersedot.

  2. Naik angkutan umum lewat Ngadas. depan hotel Cemoro Indah atau Lava View

  CATPER J a l a n L a i n M e n u j u

GUNUNG BROMO

  ARYA, TEMAN SMA saya, kuliah di Malang. Saya baru lulus jadi punya banyak waktu kosong dan kebetulan lagi punya duit. Jadi saya pikir oke juga nih main ke Malang ketemu Arya, setelah beberapa tahun nggak ketemu.

  Oleh: Muhammad Iqbal | Foto: Niko Wazir, Erlangga Mahardika, Ghamal Satya

  Saya ke Malang dan langsung dibawa ke kosannya. Beruntung banget saya kenal Dian, pas lagi di Malang pula. Dian ini anak Malang yang suka banget naik gunung. Mau tanya Semeru atau Bromo ya sama Dian ini. Dian langsung ngajakin ke Bromo. “Tapi kita lewat jalan yang beda ya, Bal?”

  Jam 10 malam saya, Arya, Dian, dan Endah (temannya Dian) berangkat ke Tumpang, ke rumah salah satu pemilik truk yang biasa bolak-balik Tumpang - Ranu Pane. Namanya Cak Nu. Dian cerita, Cak Nu ini sering dia repotin kalau mau ke Semeru bawa rombongan.

  Besoknya, jam tujuh pagi, kami lang- sung berangkat naik truk. Kami berempat ditaruh di belakang bersama dengan puluhan

DI TIAP RUMAH MAYORITAS

  karung pupuk!

  ADA POHON APEL. “YA ITULAH Satu jam di truk itu betul-betul keren.

KENAPA MALANG TERKENAL

  Ladang sayuran di mana-mana. Gunung Se-

  DENGAN APELNYA,”

  meru bisa kelihatan jelas. Dia selalu meletup tiap 20 menit.

  Di perjalanan Saya melihat desa unik yang di tiap rumah mayoritas ada pohon apel. “Ya itulah kenapa Malang terkenal seratus tiga belas kali. dengan apelnya,” kata Dian. Biasanya satu Dari Jemplangan sini, terlihat ham- rumah ada dua pohon apel di halaman paran padang rumput raksasa. depan dan biasanya banyak buah nempel di situ.

  “Bromo-nya mana Yan?” Kelihatannya pemandangan yang “Itu, di balik bukit yang itu ada bukit, nah begitu itu sudah biasa buat Dian dan Endah, Bromo ada dibaliknya.” Jrengggg….. tapi buat saya dan Arya, ini keren banget .

  Kami turun di Jemplangan terus Yang jelas di situ nggak ada ojeg. Jan- ketemu dengan seseorang yang badannya gankan ojeg, orang aja nggak kelihatan. Jadi Foto: Kakaban Tour seperti tentara. Rupanya abang ini orang kami jalan kaki lima jam! SAR. Dia yang nyariin orang yang hilang di Setengah perjalanan isinya padang gunung. Kami tanya, sudah berapa kali naik rumput, setengah lagi padang pasir. Ke- turun Semeru? Jawabannya datar banget: duanya serasa bikin bukan lagi di Indonesia. CATPER

  Sepanjang jalan lima jam itu, selalu di kanan ada tebing tinggi banget dan di kiri ada be- berapa gunung kecil.

  Track lima jam ini yang Dian maksud “lewat jalan yang beda”. Track nya ada, tapi cuma setapak, gak ada paving, apalagi aspal.

  Ada gosip pemerintah mau buat paving di sepanjang track ini. Jadi lebih nyaman sih, tapi juga jadi gak seru. Kita butuh pengala- man di jalannya juga, bukan cuma Bromo- nya.

  Beberapa kali kami istirahat, makan cokelat, minum, terus jalan lagi. Kami punya lima jam untuk saling mengenal. Saya dan Arya punya banyak cerita untuk dibagi, seka- lian inget-inget zaman SMA dulu.

  Dian cerita banyak hal tentang Bro- mo, Semeru, Malang. Endah cerita pengala- man fotografinya.

  Ngobrol berhenti karena asap be- lerang di padang pasir bikin kami kesulitan napas. Sering memang asap belerang dari Bromo turun ke padang pasir di sekeliling- nya. Kami lanjut ke Cemoro Lawang buat cari tempat menginap.

  Dian dan Endah sore ini juga lang- sung balik lagi ke Malang. Tinggal saya dan Arya. Kami ketemu calo Jeep yang biasa be- rangkat jam 3 pagi ke Penanjakan buat lihat sunrise.

  Sampai di penginapan asih sore tapi pakai jaket dobel juga kurang. Sore-sore be- gini, penjual sweater, kupluk, sarung tangan, syal, sudah berjamuran. Saya beli kupluk sama sarung tangan karena memang dingin CATPER

  banget. Sore saja sudah begini apalagi besok

WAJAR KALAU

  jam 3 pagi?

DI PANANJAKAN,

  Si calo ngetok pintu jam 3 pagi. Saya

JALAN SAJA SUSAH

  bisa langsung melek tapi bangun dari kasur

SAKING RAMAINYA ORANG

  rasanya susah setengah mati. Buka selimut saja cuma bisa tahan beberapa detik, terus selimutan lagi. Dinginnya itu nusuk banget.

  Lutut gemetar, gigi gemerutuk. Perlu beberapa menit buat saya untuk bisa tahan nanjakan dengan jeep sekitar setengah jam. buka selimut. Butuh beberapa menit lagi Jalan belok-belok dan nanjak terus. Pulu- buat menyentuh lantai keramik, lalu keluar han jeep berangkat dari Cemoro Lawang, kamar. Saya mau ngobrol sama Arya tapi sama-sama mau ke Pananjakan untuk kejar bikin satu kalimat itu rasanya susah banget. sunrise. Jadi wajar kalau di Pananjakan, jalan Mulut kaku.Kita cuma ketawa-ketawa aja. saja susah saking ramainya orang. Lalu, kami

  Perjalanan Cemoro Lawang ke Pa- tunggu matahari kok nggak muncul mun- CATPER

  cul. Tiba-tiba sudah tinggi. Waah, penonton sampai puncak. Akhirnya kelihatan juga isi kecewa. Awan mengganggu liburan. perut Bromo.

  Semakin pagi, semakin jelas peman- Saya lihat asap putih terus keluar dari dangan dari Pananjakan. Tiga gunung seka- perut Bromo. Saya lihat puluhan kuda stand ligus bisa terlihat: Bromo, Batok, dan Se- by di bawah tangga, menunggu penumpang. meru.

  Dan yang paling keren, saya lihat Pura Luhur Kami meluncur ke Gunung Bromo. Poten berselimut kabut, angguuun banget. Ada patok-patok yang jadi batas Jeep su- Kalau sudah di atas, saya selalu paya tidak masuk ke ranah usaha penye- merasa diajarkan untuk tidak banyak bicara waan kuda. Saya pilih jalan kaki saja, toh gak dan mengerdilkan diri. Terima kasih Bromo. terlalu jauh.

  Ada 253 anak tangga yang harus dilewati buat sampai puncak. Kami nggak bisa sekali jalan tanpa berhenti langsung sampai puncak Puas banget rasanya setelah GALERI FOTO : BROMO ON TOP IKA SOEWADJI FOTO : GHAMAL SATYA SEMBAHYANG DI PURA JI OMO IKA SOEW AD ABANA BR FOTO : S

  Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi Backpackin Magazine melalui email kami redaksiezinebi@yahoo.com

  BULOK M E N G U N G K A P M A K N A K E H I D U P A N D I D A L A M N Y A

  Suatu hari menjelang runtuhnya kerajaan Ma- japahit, Rara Anteng, putri keturunan dinasti Brawijaya, bersama dengan Jaka Seger, sua- minya, menyingkir ke lereng Gunung Bromo, dan kemudian menetap di sana bersama.

  Oleh : Ambar Arum | Foto: Ghamal Satya, Niko Wazir BULOK

  BERTAHUN-TAHUN TIDAK memomong anak membuat mereka mulai gelisah. Kemu- dian mereka bersemedi di puncak Gunung Bromo, memohon agar dikaruniai anak.

  Semesta mengabulkan permohonan mereka, dengan satu syarat, sang anak bungsu harus dipersembahkan ke kawah Gunung Bromo. Benarlah demikian, Rara Anteng melahirkan 25 anak.

  Tiba saat untuk menggenapi janji, si bungsu, bernama Kesuma, dikorbankan ke kawah Gunung Bromo. Seiring menghilang- nya Kesuma, sayup terdengar suaranya, me- minta agar mengadakan sesaji setiap tanggal 14 pada bulan kasada (kesepuluh) di kawah Gunung Bromo.

  Demikianlah kepercayaan itu masih berlangsung hingga saat ini, namun lebih populer dengan nama upacara Kasodo. Ko- non, masyarakat yang kini tinggal di lereng Gunung Bromo, merupakan keturunan dari 24 anak Rara Anteng dan Jaka Seger. Kare- dan Watu Plosot di Gunung Semeru. nanya, mereka disebut suku Tengger, singka- Air diambil menggunakan sudang, tan dari suku kata terakhir Rara Anteng dan semacam bambu khusus, dan diarak sampai Jaka Seger. Pura Luhur Poten, pura yang berdiri di bawah

  Tengger juga memiliki arti ‘tenggering kaki Gunung Bromo. Kemudian dilakukan budi luhur’ atau ‘pengenalan moral tinggi’, sembahyang bersama (Sepeninga) dan suatu nilai yang dijunjung para masyarakat menjaga air suci (Makemit). Tengger.

  Piodalan

  Sehari sebelum dimulainya puncak

  Air Suci

  Sebagai rangkaian awal menjelang acara Kasodo, biasanya dilakukan piodalan prosesi Kasodo, pada dua hari sebelum atau perayaan ulang tahun Pura Luhur Poten. purnama, dilakukan ritual mengambil air suci Dimulai pagi hari dengan upacara Melasti, (Mendak Tirta) di tiga titik, yaitu air Gunung kemudian Mecaru hingga sore hari. Widodaren di lautan pasir, air terjun Madaki- Pada hari yang sama, para dukun ber- rapura di Kecamatan Lumbung Probolinggo, kumpul. Dukun dalam masyarakat Tengger BULOK

  ini berfungsi sebagai pemimpin keagamaan yang memimpin upacara atau ritual, juga perkawinan, bukan dukun yang berkaitan dengan hal mistis.

  Tidak sembarang orang dapat di- angkat menjadi dukun. Ada mantra dan doa yang harus dihapal oleh para calon dukun agar dapat menggantikan dukun sebelum- nya. Setiap desa memiliki dukunnya masing- masing.

  Puncak Kasodo

  Subuh-subuh benar, sekitar pukul 4 pagi, Bromo sudah ramai, baik oleh pen- duduk Tengger maupun pengunjung. Jumlah turis selalu meningkat tajam pada acara Kasodo.

  Pertama-tama dilakukan pemba- caan sejarah Kasodo, kemudian dilanjutkan dengan Puja Stuti atau puji-pujian. Setelah itu, dilakukan pengukuhan dukun baru. Lan- tas dimulailah ritual labuh sesaji di kawah Gunung Bromo, dengan sebelumnya mendo- akan sesaji terlebih dulu di Pura Luhur Poten.

  Sesaji yang dilabuh atau dikorbankan biasanya disusun dalam bentuk ongkek atau pikulan, isinya bermacam-macam hasil bumi, mulai dari sayur-sayuran, buah- buahan, hingga hasil ternak seperti ayam dan kambing.

  Ritual ini, selain sebagai pemenu- han permintaan Raden Kesuma, sang anak bungsu, juga dimaknai sebagai ekspresi rasa syukur masyarakat Tengger atas hasil bumi yang telah mereka nikmati. Mereka meman- jatkan doa agar tetap diberkahi hasil bumi yang dapat mencukupi setiap mulut pen- duduk, juga kesehatan dan perlindungan dari segala bahaya.

  Pelemparan sesaji tidak hanya dilaku- kan sekali. Umumnya banyak warga Tengger yang memilih untuk melarungkan sesajinya sendiri, tanpa diwakili. Sedangkan di bawah kawah, sudah ada beberapa orang yang menunggu, berharap mereka bisa mendapat- kan sesaji yang dilemparkan dari atas.

  Mereka yang menunggu itu biasanya bukan warga Tengger. Buat warga Tengger sendiri, yang mereka lakukan itu tidak ma- salah. Tidak ada perasaan, sudah lelah bikin sajian eh malah diambil orang.

  Malamnya, sebagai penutup acara Kasodo, dilaksanakan Pujian Kasada, yaitu pemanjatan puji-pujian kepada Sang Hyang Widhi Wasa, sebagai wujud terima kasih karena telah selesainya ritual Kasodo.

  MEMANJATKAN DOA AGAR TETAP DIBERKAHI HASIL BUMI YANG MENCUKUPI TIAP MULUT PENDUDUK

  KOMUNITAS B a c k p a c k e r P e k a n b a r u , B a c k p a c k e r P e k a n b a r u , B e r k u m p u l l a h ! B e r k u m p u l l a h !

  pagi yang cerah, Yanuar Andhika (Arka), seorang KONON PADA SUATU pemuda yang sedang dinas lima tahun di Pekanbaru, mulai merasa gelisah karena belum mendapat teman jalan-jalan di Pekanbaru. Berbeda dengan ketika ia di Jakarta, sudah banyak teman yang bisa diajak jalan bareng. Maklum, saat itu dia belum genap setahun di Pekanbaru, masih culun.

  Oleh : Ambar Arum | Foto: BPKU doc. KOMUNITAS

  Kini Bpku sudah beranggotakan seki- tar 110 orang berdasarkan hitungan kasar di grup facebook. Anggota ini tersebar di ba- nyak tempat. Mayoritas di Pekanbaru, bebe- rapa di kabupaten seperti Dumai, Duri, Siak, Bagansiapiapi, Bangkinang, dan kabupaten lainnya. Juga ada yang di luar kota, seperti Jambi, Padang, Medan, Jakarta, Bandung, dan Banjarmasin.

  Komunitas ini terbuka untuk siapa saja. Tidak harus berdomisili di Pekanbaru, walaupun namanya Backpacker Pekanbaru. Siapa saja yang mau tahu tentang Pekan- baru, dipersilahkan bergabung di sini dan

  Berawal dari kegelisahan itu, mulai- tanya-tanya banyak tentang Pekanbaru. lah ia mencari-cari kelompok backpacker di

  Cara gabungnya? Sangat mudah, Pekanbaru, dan akhirnya ia dipertemukan tinggal cari grup facebook dengan nama dengan sesosok pria dengan nama akun Backpacker Pekanbaru, kemudian join. Cu- facebook Aldo Nobel. kup satu kali klik. Ternyata sempat ada Komunitas

  Saat ini komunikasi paling sering Backpacker Pekanbaru yang diprakarsai dilakukan di facebook, kopi darat dan BBM Aldo, namun sedang vakum dari aktifitas. pendakian tersebut terlaksana, mendadak grup bagi yang memilikinya. Kopdar biasan-

  Bagi Arka, ini merupakan peluang untuk disalip dengan trip ke Siak. Di sini ceritanya ya dilakukan setiap selasa malam di Ang- kembali mengaktifkan komunitas tersebut. seru, rencana mau pakai kapal cepat menuju kringan Anglo Jogja (Jl. Melur, Pekanbaru),

  Maka diadakanlah kopi darat (kop- Siak, namun persiapan serba terburu-buru. namun sering juga pindah tempat kalau dar) beberapa kali, group facebook dibuat Peserta trip belum sempat kopdar untuk sedang bosan. menggunakan nama Backpacker Pekanbaru susun itinerary bareng, bahkan ketemu saja Meski masih muda belia, sudah

  (Bpku) dengan Aldo, Arka, dan Romel se- belum pernah. banyak daftar aktifitas yang telah mereka bagai admin. Logo diresmikan, serta dilaku-

  Alhasil perjalanan ke Siak terlaksana lakukan. Mulai dari trip Siak, pendakian kan tiup lilin pada tanggal 12 Juli 2011, hari dengan menggunakan mobil sewaan, baru Marapi, Desa Gema, festival Bagansiapiapi, jadi Bpku. deh saling kenalan di mobil. Apesnya, ketika hingga bakti sosial. Daftar ini akan terus ber-

LOGO DIRESMIKAN,

  Rencana-rencana trip pun mengalir perjalanan pulang, ban bocor. Otomatis ha- tambah seiring bertambahnya usia. Mereka

SERTA DILAKUKAN TIUP

  deras. Pertama direncanakan pendakian ke rus mengganti ban dengan merek Brigestone berkomitmen untuk mengadakan trip mini-

LILIN PADA 12 JULI 2011,

  Gunung Marapi. Namun ternyata sebelum yang terkenal mahal itu. Ampun deh! mal sebulan sekali. Seru, kan! HARI JADI BPKU.

INDONESIA, PUNYA SEGALANYA!

  Enaknya, Naked Traveler punya ba- hasa yang membumi, selain tentu pengala- mannya juga seru banget, ya Indonesia, ya luar Indonesia. Kalau baca buku ini, rasanya kaki gatel, besok langsung mau ke mana gitu. Coba yuk kita tanya-tanya langsung. Cerita pengalaman backpack pertama dong, sejak kapan dan ke mana waktu itu?

  Kalau jalan-jalan sih sudah dari kecil, tapi backpacking beneran -jalan mandiri bawa ransel dengan modal minim banget- di Indonesia, waktu ke Bali pas SMA.

  Waktu itu saya naik bus dari Jakarta ke Bali. Nginepnya di losmen di gang-gang yang kamar mandinya terpisah. Terus kalau mau ke mana-mana nyewa sepeda.

  Kalau backpacking ke luar negeri kali pertama itu keliling Eropa pas kuliah. Itu sampai selama 1,5 bulan.Waktu itu belum ada buku travel, handphone, dan internet seperti sekarang ini. Jadi kebayang kan be- tapa sulitnya dulu? Spot paling seru di Indonesia di mana? Kenapa tuh?

  Wah, menurut saya banyak banget! Semua spot asal di Indonesia saya suka karena semuanya bagus! Tapi karena saya doyannya ke pantai, jadi favoritnya ya daerah-daerah di Indonesia Timur.

  Gimana pandangan Mba Trinity tentang dunia pariwisata di Indonesia? Menurut saya, pariwisata di Indone- sia : kasihan, karena tidak dikelola dengan baik, padahal kita punya segalanya dan jauh lebih bagus daripada negara-negara tet- angga kita. Selain itu, promosi pariwisata kita juga kurang banget dan kemasan promosi- nya kurang menarik.

  Trinity

  BELUM LAMA, NAKED TRAVELER 3 terbit. Padahal awalnya cuma nge-blog loh. Kalau dilihat covernya, kelihatan mirip banget dengan yang pertama dan kedua, cuma beda warna dasar covernya saja. Tulisan Naked Traveler di cover sudah jadi branding, gak bisa di utak atik.

  Oleh : Ambar Arum | Foto: Istimewa PROFIL

  TAPI KARENA SAYA DOYANNYA KE PANTAI, JADI FAVORITNYA YA DAERAH-DAERAH DI

INDONESIA TIMUR.

  PROFIL

  Kalau pendapat Mba Trinity dengan trend

  “

ORANG ASING YANG PERNAH

  backpacker di Indonesia sekarang?

JALAN-JALAN DI INDONESIA

  Sebenernya mau jadi backpacker

  PASTI MENGANGGAP INDO- atau tidak itu kenyamanan diri kita sendiri.

NESIA ITU MENYENANGKAN,

  Saya sih seneng banget kalau orang udah

MEREKA MAU BALIK LAGI

  mau menyisihkan waktu dan uangnya untuk

  • Trinity-

  jalan-jalan, entah itu ala backpacker atau luxurious. Tapi memang jadi backpacker itu sekarang trend-nya meningkat.

  Orang sekarang sudah melek teknologi, buku-buku panduan budget travel- ing makin banyak, budget airlines berlomba- lomba kasih harga murah, sehingga makin memudahkan orang kita untuk backpacking. Ada gak tempat yang paling pengen banget dikunjungin di Indonesia, tapi belum kesam- paian?

  Papua! Mudah-mudahan tahun ini saya jadi pergi ke sana.

  Apa sih pandangan orang luar tentang Indonesia? Masih ada pandangan negatif tentang Indonesia?

  Masih ada sih tapi itu tergantung dari orangnya juga. Yang nggak tahu Indone- sia menganggap kita ini negara teroris dan penuh bencana alam. Sebaliknya, orang luar negeri yang pernah jalan-jalan di Indonesia pasti menganggap Indonesia itu me- nyenangkan, mereka mau balik lagi.

  WWW.NAKED-TRAVELER.COM TWITTER: @TrinityTraveler

  RESENSI JUDUL BUKU Meraba Indonesia PENERBIT Serambi PENULISAhmad Yunus

  Meraba Indonesia M E N G G A M B A R K A N A L A M D A N M A N U S I A

  I N D O N E S I A D I P U L A U T E R P E N C I L Selama hampir setahun bersama

  wartawan senior Farid Gaban, ia menjela- jah pulau-pulau terluar nusantara hanya dengan mengendarai sepeda motor Honda Win 100cc, bekas pula! Mereka menyebut perjalanan ini sebagai “Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa”.

  Dengan motor bekas yang dimodi- BEDA MEMANG RASANYA antara fikasi itu, mereka melahap perjalanan darat tulisan catatan perjalanan yang ditu- dan laut dari Sabang hingga Merauke. Me- lis oleh wartawan dengan yang bu- reka berhasil mendokumentasikan kehidu- kan wartawan. Ahmad Yunus adalah pan alam dan manusia di sejumlah gugus seorang wartawan freelance yang pulau terpencil dan terluar, mengunjungi 80 membuat buku catatan perjalanan pulau, mengumpulkan 10 ribu foto, dan 70 setelah ia mengelilingi nusantara. jam video.

  Realitas ditelanjangi. Tergambar bagaimana begitu banyak wilayah di Indo-

  Oleh : Ayu N Surya | Foto: Istimewa

  nesia masih terisolasi, penduduknya masih jauh dari hidup layak, padahal kekayaan alam, terutama laut, terbentang melimpah ruah.

  Membaca buku ini kita semakin yakin, negara yang bernama Republik In- donesia sebenarnya kaya raya. Sayangnya potensinya belum tergali karena salah urus, atau bahkan tidak diurus sama sekali.

  Meraba Indonesia mengajak kita un-

  MENGAJAK KITA UN-

  tuk menjelajahi nusantara dan mengenalnya

  TUK MENJELAJAHI NU-

  lebih dalam, seperti semangat Soe Hok Gie,

  SANTARA DAN MENGE-

  “Dan mencintai tanah air Indonesia dapat

  NALNYA LEBIH DALAM,

  ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia

  SEPERTI SEMANGAT

  bersama rakyatnya, dari dekat.”

  SOE HOK GIE

  TIPS S a f e t y Tr a v e l K i t

  J A G A = J A G A P E N Y A K I T A T A U K E C E L A K A A N

  Skenario terburuknya, saat itu ter- jadi, kita berada di antah berantah yang jauh dari bantuan medis. Jadi, tidak ada salahnya menjejalkan sedikit perlengkapan P3K ke

  SEPERTI KATA BANG Napi, dalam backpack. Namanya juga jaga-jaga.

  6. Obat mabuk perjalanan. Contohnya

  ”Waspadalah... Waspadalah!!!” Secara umum yang perlu dibawa: yang mengandung dimenydrinate.

  Penyakit atau kecelakaan suka datang tanpa permisi.

  1. Obat-obatan pribadi. Tergantung bi-

  7. Salep kulit untuk mengatasi gangguan

  asanya kenapa. Kalau sering asma ya bawa kulit akibat gigitan serangga. Misalnya yang obat asma. mengandung hidrokortison.

  Foto: Istimewa |

  2. Anti-diare, misalnya yang mengandung

  8. Obat untuk luka-luka. Minimal perban, attapulgite, loperamide, atau karbon aktif.

  plester, dan cairan antiseptik yang mengan- dung povidon iodine, atau rivanol.

  3. Obat gejala flu (batuk, pilek, demam).

  9. Tabir surya , repellant serangga, hand 4. Obat sakit kepala atau anti-nyeri.

  sanitizer, cuka (untuk antisipasi sengatan Contohnya yang mengandung paracetamol, ubur-ubur). asam mefenamat, atau ibuprofen.

  Daftar di atas nggak perlu dibawa

  5. Anti-alergi. Misalnya CTM (chlorphe- semua, cukup bawa yang perlu-perlu saja.

  niramine maleate), tapi yang satu ini sering Kalau gak biasa mabuk perjalanan ya gak bikin ngantuk. Anti-alergi lain yang efek perlu bawa obat mabuk. Kalau jalan-jalan kantuknya lebih kecil misalnya loratadin atau ke tempat dingin, ya gak usah bawa penolak cetirizine. serangga. Yang jelas, jaga-jaga itu penting.

  FACEBOOK.TWITTER.ISSUU B A C K P A C K I N M A G Z B A C K P A C K I N ’ E - M A G A Z I N E J O I N W I T H U S .

  L E T ’ S C L I C K T H E B U T TO N @ B A C K P A C K I N _ M A G Z W W W . I S S U U . C O M / B A C K P A C K I N M A G A Z I N E

  AKSESORIS S a r u n g Ta n g a n

  P E N J A G A D A R I C U A C A D I N G I N D A N P A N A S S A R U N G T A N G A N T A H A N A I R S A R U N G T A N G A N P O L A R

  Ini sarung paling canggih. Biasanya Bahan polar dikenal dapat memberi bahan bagian dalemnya polar, bagian luarnya kehangatan dengan sangat baik. Jadi ini

  DALAM CUACA YANG dingin, se- waterproof. Jadi paling aman dipakai dalam pilihan yang paling tepat kalau sekedar mau lain butuh jaket, sarung tangan juga kondisi apapun. Tentu karena fungsinya yang menghangatkan tangan. sangat diperlukan. Terutama karena lebih, harganya pun juga lebih. dingin justru lebih terasa di ujung- ujung jari, juga telinga dan hidung.

  Biar lebih hangat, tangan harus dibungkus. Berikut ini beberapa model yang bisa jadi pilihan.

  Foto: Istimewa | S A R U N G T A N G A N S T A N D A R S A R U N G T A N G A N M I N I M A L I S

  Umumnya berbahan kulit, atau kom- Kalau yang ini khusus buat motor. binasi dengan kulit. Biasanya dipakai buat

  Percuma dibawa ketika bepergian ke data- naik motor. tapi kalau kepepet dan gak ada ran tinggi. Gak ngaruh karena tidak menu- sarung tangan lain, bisa lah sedikit meng- tupi jari-jari tangan. hangatkan saat dipakai di dataran dinggi.

PENGANAN PENGANAN

  Nasi Aron terbilang kuliner khas

KALAU MAU HUNTING,

  Bromo. Namanya memang nasi, tapi bahan

NASI ARON BISA DITEMUI

  dasarnya bukan nasi, melainkan jagung putih

DI DESA SERUNI

  yang hanya dapat ditemui di lereng Gunung Bromo. Dibanding nasi biasa, Nasi Aron

  Makanan Gunung Menyehatkan lebih tahan kenyang dan lebih gurih.

  K A N D U N G A N D

  I B A L

  I K N A S

  I A R O N

  Untuk membuat makanan kaya akan berbeda dengan jagung putih yang panennya khasiat ini gampang-gampang susah. Jagung enam bulan sekali. harus dipipil terlebih dahulu, ditumbuk, lalu Jagung putih memang sebetulnya direndam dengan air selama kurang lebih kurang cocok jika ditanam di dataran tinggi. empat hari, lalu dijemur hingga kering. Se- Pertumbuhannya akan lebih lambat diband- lanjutnya, jagung olahan tersebut ditumbuk, ingkan jika ditanam di dataran rendah. Tak disaring, lalu direbus sekitar 30 menit. Kalau heran jika kini Nasi Aron telah dimodifikasi tahu cara menyimpannya, Nasi Aron bisa menjadi campuran antara nasi dari beras dan tahan sampai satu minggu. jagung putih.

  Biasanya, penyajian Nasi Aron ber- Memang sih, agak sulit buat cari sama dengan makanan pendamping lain, Nasi Aron. Mayoritas warung-warung kecil yaitu sayur daun ranti, tahu, campuran di Cemoro Lawang (pusat kehidupan wisa- kentang dengan tahu, tempe, dan ikan laut. tawan Bromo) cuma menjual menu standar: Tak lupa tambahan sambal terasi yang akan nasi goreng, nasi pecel, mi kuah, mi goreng, memberikan sensasi ekstra di lidah dan juga dan yang simple-simple begitu lah. menghangatkan badan di tengah udara din- Kalau mau hunting, Nasi Aron bisa gin Bromo. ditemui di Desa Seruni, sebuah desa di

  Nasi Aron juga diburu karena me- seputaran lereng Bromo. Biasanya, kita perlu mang banyak khasiatnya. Campuran Nasi merogoh kocek sebesar Rp 100 ribu untuk Aron yang gurih dan sayur daun ranti yang harga satu porsi Nasi Aron yang cukup buat pahit mampu menurunkan kolestrol dan empat orang. mengobati diabetes. Selain itu, paduan Nasi Makan Nasi Aron hangat dengan Aron dengan sambal pedas ini bisa menahan pedasnya sambal terasi ditemani pemanda- lapar hingga berjam-jam. Pas banget buat di ngan Pegunungan Tengger, asik banget tuh…. Bromo yang berhawa super dingin.

  Kini jagung putih sebagai bahan DI DAERAH DINGIN, termasuk Bromo, orang baku Nasi Aron sudah sulit ditemui di lereng bakal cepat lapar. Tubuh perlu karbohidrat lebih

  Gunung Bromo karena masyarakat enggan buat energi menghangatkan tubuh. Nah, Nasi menanam jagung putih. Mereka lebih me- Aron tepat banget buat keadaan begini. milih menanam sayur-sayuran, seperti kubis,

  Oleh : Dewi Ratnasari | Foto: Istimewa

  kentang, dan wortel. Sayur-sayuran lebih menjanjikan karena bisa lebih cepat panen,

  KONTRIBUTOR

  VISIT OUR SITE .COM 1.

  2.

  3. Gadis ini selalu diandalkan untuk urusan

  1.MIRANDA RACHELLINA P3K. Maklum, lulusan kedokteran. kembali sumbang

  2.AYU N SURYA tulisan di rubrik resensi. Denger-denger dia mau pensiun naik gu- nung! Tapi, minggu kemarin baru turun dari Gede. Baru

3.NIKO WAZIR turun Bromo, langsung kami todong fotonya. Foto cover dari dia lho.

  Sebagian foto edisi sekarang dipersem-

4.ERLANGGA MAHARDIKA

  bahkan oleh bocah dari Bandung yang jarang pulang ini. Sepertinya edisi kedepan, kita masih akan melihat hasil jepretannya . 5.DEWI Biasa dipanggil Jawir, karena dia Jawa dan suka nyengir. RATNASARI Suka makan pula. Makanya dia kontribusi di rubrik penganan.

6.IKA

  Jepretan cewek yang suka bikin api unggun ini kem- SOEWADJI bali muncul di edisi kali ini Cowok ini ma-

7.GHAMAL SATYA

  sih berjuang dengan skripsinya, tapi menyempatkan waktu me- nyumbang foto perjalanannya ke Bromo. Sukses ya, Ghamal!

WWW. BACKPACKINMAGAZINE .COM

  FIND THE BEAUTY OF INDONESIA “THE LOST ATLANTIS” 4.

  5.

  6.

7. ON OUR SITE

  EDUKASI PUT YOUR HERE ADS d o n ’ t b e s h y B a c k p a c k e r = B e r b a g i

  B U K A N S E K E D A R J A L A N - J A L A N M U R A H

  SALAH SATU YANG membedakan para backpacker dengan turis kebanyakan adalah nilai saling berbagi.

  Turis pada umumnya mengutamakan kenyamanan, sehingga untuk mendapatkan- nya, mereka rela membayar lebih mahal agar bisa naik kendaraan ber-AC, penginapan mewah, dan pelayanan maksimal. Tidak salah, barangkali bagi mereka itulah cara untuk mengusir penat dari kesibukan sehari-hari.

  Namun bagi backpacker, yang utama bukanlah kenyamanan, melainkan pengala- man saling berbagi, terutama dengan pen- bahwa backpacking tidak hanya tentang duduk setempat. alam indah yang

  Karenanya tidak akan kita su-

  NAMUN BAGI BACKPACKER,

  masalah makan di suri, tidak hanya

  YANG UTAMA BUKANLAH

  pinggir jalan, tidur tentang kota-kota

  KENYAMANAN, MELAINKAN

  di warung atau menawan yang

  PENGALAMAN SALING BERBAGI,

  rumah penduduk, akan kita lewati, ti-

  TERUTAMA DENGAN

  bahkan lebih seru dak hanya tentang PENDUDUK SETEMPAT. lagi kalau bisa sunset dan sunrise mengikuti keseharian mereka. yang selalu diburu, tidak hanya itu!

  Ikut melaut kalau sedang ke pantai, Backpacking merupakan peluang bagi ikut bersawah kalau sedang ke desa. Semua kita untuk dapat mengenal masyarakat yang itu lebih menyenangkan, bukan? Ketimbang tinggal bersama alam mereka, kota mereka, penginapan ber-AC, atau pelayanan hotel dan matahari dari sudut pandang mereka. bintang lima sekalipun.

  Peluang yang jika tidak diambil, maka kita Semakin sering melakukan perjala- telah kehilangan separuh jiwa para pelan- nan, maka kita akan semakin menyadari, cong, yaitu saling berbagi! BM EDISI AN!

  DEP SIMAK!

  EDISI 12 BACKPACKIN MAGAZINE K E P U L A U A N S E R I B U

OTE KOMODO ISLAND

  

f o r S e v e n W o n d e r s

  V ketik : KOMODO. kirim ke : 9818