Tugas Pengantar Ekonomi Sumber Daya Alam (1)

DAMPAK PRODUKSI TAMBANG EMAS DI PAPUA
TERHADAP LINGKUNGAN DISEKITARNYA
Abstrak
Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat
menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya. Misalnya
beternak dan bercocok tanam. Produksi diartikan sebagai kegiatan untuk
meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.
Konsumsi dapat diartikan sebagai penggunaan dari produksi tersebut. Untuk
memuaskan kebutuhan manusia dibutuhkan produksi yang akan mereka konsumsi
dan produksi ini membutuhkan sumber daya alam yang dalam prosesnya yang
akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dan untuk kita mari kita
membahas dalam paper ini.
1. Pendahuluan
Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi pasti berbicara tentang hasil
produksi dan konsumsi terhadap suatu hal seperti barang dan jasa. Seperti yang
sudah dijelaskan oleh dosen kita Pak Ridwan tentang suatu teori yang menyatakan
bahwa segala sesuatu yang menunujukkan lemah atau kuatnya suatu negara dilihat
dari tingkat perekonominya dan Ekonomi itu sendiri sebagai sentral atau intinya
dari segala bidang ilmu lainnya. Dan menurut HDI(Human Development Index)
ada 4 indikator untuk mengetahui tentang pembangunan manusia di suatu negara
yaitu tingkat harapan hidup, melek huruf(mampu membaca dan menulis), tingkat

pendidikan dan pendapatan per kapita atau tingkat standar hidup. Berdasarkan 4
indikator ini kita dapat menyimpulkan semua 4 indikator ini mengacu kepada
permasalahan ekonomi yang akan menentukan kesejahteraan masyarakat. Dari
sinilah timbul istilah negara maju dan negara berkembang.
Selain itu setiap keputusam-keputusan yang diambil untuk meningkatkan
perekonomian suatu negara akan berdampak pada ketersediaan sumber daya alam
dan lingkungan. Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan merupakan hal yang
penting bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Manusia sejak lahir tidak
dapat melepaskan diri dari lingkungannya. Makhluk hidup yang lain, bukanlah
sekedar kawan hidup manusia yang netral atau pasif, melainkan hidup manusia
terkait erat pada mereka. Kebutuhan manusia akan lingkungan menunjukkan
adanya hubungan fungsional yang terkait dengan peran lingkungan bagi manusia.
2. Metode Penulisan
Data atau informasi dalam penulisan paper ini berdasarkan sumber di
internet seperti di ekonomi kompasiana dan mdetik.com. Dan semua itu saya
membaca terlebih dahulu dan membuat penulisan ini untuk menggunakan bahasa
yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Didalamnya terdapat suatu
contoh kasus tentang dampak kerusakan lingkungan yang muncul akibat
penambagan emas di Papua.
3. Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada paper ini yaitu bagaimana hubungan antara
produksi dan konsumsi terhadap kondisi sumber daya alam dan lingkungan? Dan
bagaimana penyelesaian suatu permasalah setelah mengetahui hubungan antara
produksi dan konsumsi terhadap kondisi sumber daya alam dan lingkungan?
4. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada paper ini adalah mahasiswa mampu memahami
tentang hubungan antara produksi dan konsumsi terhadap kondisi sumber daya
alam dan lingkungan dan mampu memecahkan masalah dan menjelaskan
penyelesaian masalah tersebut.

5. Hasil dan Pembahasan

Seperti yang dilansir oleh pihak mdetik.com menyatakan bahwa PT
Freeport yang berada di Papua itu menghasilkan omset $US 3.8 miliyar atau
kurang lebih setara dengan Rp 3.8 Triliun. Dan menurut ekonomi.kompasiana dari
hasil produksi tambang tersebut menghasilkan tumpukan batuan limbah tambang
dan tailing yang jika ditotal mencapai 840.000 ton dan matinya ekosistem di
sekitar lokasi pertambangan. Dan ada dari beberapa sumber mengatakan bahwa
bahwa omset yang sangat besar tersebut dijadikan dana untuk membangun

kemegahan Amerika Serikat. Berikut adalah kutipan dari Laporan WALHI
Tentang Dampak pencemaran Lingkungan Hidup Operasi Freeport-Rio Tinto di
Papua yang dilansir oleh ekonomi kompasiana :
Laporan ini memaparkan kerusakan lingkungan berat dan pelanggaran
hukum, berdasar sejumlah laporan pemantauan oleh pemerintah dan perusahaan
yang tidak diterbitkan, termasuk Pengukuran Risiko Lingkungan (Environmental
Risk Assessment, ERA) yang dipesan Freeport-Rio Tinto dan disajikan pada
pemerintah Indonesia meski tak dipublikasikan untuk umum. Dalam laporan,
masalah-masalah berikut ini dibahas, dan ditutup dengan saran untuk aksi.

Pelanggaran hukum yaitu temuan kunci pada laporan ini adalah FreeportRio Tinto telah gagal mematuhi permintaan pemerintah untuk memperbaiki
praktik pengelolaan limbah berbahaya terlepas rentang tahun yang panjang di
mana sejumlah temuan menunjukkan perusahaan telah melanggar peraturan
lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup tak kunjung menegakkan hukum
karena Freeport-Rio Tinto memiliki pengaruh politik dan keuangan yang kuat
pada pemerintah. Begitu kuatnya sampai-sampai proposal Freeport-Rio Tinto
untuk mengelak dari standard baku mutu air sepertinya sedang dipertimbangkan.

Pelanggaran dan pencemaran lingkungan seperti Freeport dengan alasan
mendapatkan biji tembaga mentah secepat mungkin, pengerukan dan pembuangan

dilakukan tanpa pengolahan yang bersifat penghamburan tembaga dan
pencemaran lingkungan, Air Asam Batuan (Acid Rock Drainage): Hampir semua
limbah batuan dari tambang Grasberg sejak tahun 1980an sampai 2003 yang
berjumlah kira-kira 1.300 juta ton berpotensi membentuk asam dengan
konsentrasi tinggi, teknologi yang tak layak menyebabkan erosi dari limbah
batuan mencemari perairan di gunung dan gundukan limbah batuan yang tidak
stabil telah menyebabkan sejumlah kecelakaan, pengendapan tailing membekap
kelompok tanaman subur dengan menyumbat difusi oksigen ke zona akar
tanaman, sehingga tanaman mati, sebagian besar kehidupan air tawar telah hancur
akibat pencemaran dan perusakan habitat sepanjang daerah aliran sungai yang
dimasuki tailing, memiliki tingkat racun logam yang tinggi, persusakan terhadap
habitat muara yang membuat airnya menjadi keruh yang menyebabkan rantai
makan bisa terkontamisasi dan bisa menyebabkan kematian, juga perusahaan
Freeport ini melakukan pengoperasian produksi tanpa tranparansi atau
pemantauan peraturan yang layak.
Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/11/22/kebobrokan-freeportpencemaran-lingkungan-pelanggaran-ham-perusaan-emas-terbesar-di-indonesia510902.html
Argumen yang bisa saya sampaikan pada contoh kasus diatas yaitu bisa
kita lihat bahwa untuk menghasilkan produksi dan konsumsi yang sangat besar
dalam hal ini yaitu omset dari penambangan Freeport di Papua ini dibutuhkan
ketersediaan sumber daya alam yang sangat melimpah yang dalam hal ini tentu

saja berupa hasil tambang emas, perak, dan tembaga yang dihasilkan di Papua
yang membuat pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat sangat meningkat. Akan
tetapi menimbulkan dampak yang sangat buruk kepada lingkungan sekitar
tambang seperti yang dijelaskan diatas. Hal ini sama seperti teori yang dijelaskan
oleh Pak Emban bahwa untuk meningkatkan produksi dan konsumsi pada

masyarakat dibutuhkan ketersediaan yang banyak pula dan seiring dengan
pertumbuhan perekonimian suatu wilayah menyebabkan tingkat kerusakan
lingkungan juga meningkat dan jika itu terus menerus tanpa adanya inovasi
teknologi ketersediaan sumber daya alam tersebut lama kelamaan akan menurun
dan habis.
Dan pemecahan masalah pada masalah tersebut adalah membuat suatu
peraturan dan undang-undang yang membuat Indonesia sangat diuntungkan serta
dilakukan pengawasan, penjagaan yang ketat dari pelaksaan dari peraturanperturan yang telah dibuat dan disepakati bersama, serta membuat inovasi
teknologi yang membuat lingkungan dimana ekosistem makhluk hidup lainnya
selain manusia itu tetap ada dan tetap terjaga dan seimbang dengan cara
meningkatkan kualitas dari prasarana, dan sarana guna juga menunjang
kesejahteraan masyarakat. Atau meningkat pekerja/pegawai yang bekerja pada
staf penting dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan
guna meningkatkan pendapatan devisa negara. Dan dengan begitu akan

menghasilkan simbiosis mutualisme antara pihak pemerintah Indonesia khususnya
masyarakat Papua dengan pihak PT Freeport.
6. Kesimpulan
Pada pokok pembahasan paper ini dapat disimpulkan bahwa contoh kasus
pada paper ini merupakan penerapan atau contoh nyata bahwa teori yang
disampaikan oleh Pak Emban bahwa untuk meningkatkan produksi dan konsumsi
pada masyarakat dibutuhkan ketersediaan yang banyak pula dan seiring dengan
pertumbuhan perekonimian suatu wilayah menyebabkan tingkat kerusakan
lingkungan juga meningkat dan jika itu terus menerus tanpa adanya inovasi
teknologi ketersediaan sumber daya alam tersebut lama kelamaan akan menurun
dan habis.
7. Daftar Pustaka
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/11/22/kebobrokan-freeportpencemaran-lingkungan-pelanggaran-ham-perusaan-emas-terbesar-diindonesia-510902.html. Diakses pada tanggal 27 September 2014 pukul
22.32 WITA
http://m.detik.com/finance/read/2013/12/12/192317/2440736/1036. Diakses pada
tanggal 27 September 2014 pukul 21.46 WITA