BAB III GAMBARAN UMUM docx

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Rumah Sakit Pertamina Plaju merupakan rumah sakit yang didirikan oleh PT
Pertamina (Persero) yang terletak di Plaju, 11 km dari kota Palembang tepatnya
berada didalam komplek perumahan Pertamina RU III Plaju. Keberadaan Rumah
Sakit Pertamina Plaju tidak terlepas dari usaha kegiatan perminyakan di daerah
Sumatera Bagian Selatan. Rumah sakit milik NV DE BPM ini didirikan pada
tanggal 20 Desember 1933 dan diberi nama Rumah Sakit NV DE BPM. Rumah
sakit ini didirikan sebagai penunjang kegiatan perminyakan yang dikelola oleh
NV DE BPM. Dan merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berkarakter
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit NV DE BPM merupakan rumah
sakit pertama di daerah seberang ulu Palembang. Setelah Rumah Sakit NV DE
BPM, didirikan Rumah Sakit Stanvac oleh perusahaan perminyakan Stanvac di
daerah seberang ulu Palembang tepatnya di daerah Sungai Gerong.
Rumah Sakit NV DE BPM sering megalami perubahan nama yang
disebabkan oleh perubahan perusahaan minyak yang mengelola rumah sakit tsb.
Singkat cerita pada tahun 1965, seiring terjadinya peralihan kepemilikan dari
PT.Shell ke pemerintah Republik Indonesia, Rumah sakit inipun berganti nama
menjadi Rumah Sakit Pertamina Plaju. Pada tahun 1970, dengan dibelinya kilang

minyak Stanvac di Sungai Gerong, Rumah Sakit Stanvac Sungai Gerong pun

31

berganti nama menjadi Rumah Sakit Sungai Gerong dan menjadi bagian yang
terintegrasi dengan Rumah Sakit Pertamina Plaju.
Dalam rangka efisiensi, baik tenaga maupun biaya, pada tahun 1985
operasional Rumah Sakit Sungai Gerong dihentikan dan semua bentuk layanan
kesehatan dipusatkan di Rumah Sakit Pertamina Plaju. Sedangkan di Sungai
Gerong didirikan poliklinik satelit Sungai Gerong yang masih berdiri samapai
sekarang.
Rumah Sakit Pertamina Plaju pada mulanya merupakan Rumah Sakit
rujukan dari kesehatan lapangan di daerah Sumatera Bagian Selatan (meliputi
Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu) dan Riau. Dari tahun ke tahun, wilayah
yang dilayani selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebijakan dan
strukturisasi Pertamina. Sejak restrukturisasi tahun 1995, Rumah Sakit Pertamina
Plaju hanya melayani daerah unit pengolahan III Plaju dengan kapasitas 75 tempat
tidur. Kegiatan rumah sakit dipusatkan di Plaju dan memiliki dua poliklinik
satelit, yaitu di Sungai Gerong dan Kenten.
Perubahan kembali terjadi pada April 2000. Sejak saat itu, wilayah yang

dilayani Rumah Sakit Pertamina Plaju hanya meliputi wilayah Plaju, Sungai
Gerong, dan sekitarnya. Dan sejak 2001, Rumah Sakit Pertamina Plaju telah
mendapatkan seritifikat akreditasi penuh tingkat dasar dari Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pada mulanya pelayanan kesehatan diberikan khusus kepada pekerja
Pertamina dan anggotanya, mulai dari pemeriksaan kesehatan awal sampai
pelayanan

kesehatan

pekerja

purna

32

karya

(pensiunan).


Namun,

sesuai

perkembangan, Rumah Sakit Pertamina Plaju sekarang juga melayani masyarakat
umum. Hal ini mengacu pada surat Keputusan Direktur Utama Pertamina
No.Kpts.037/C00000/2002-S4,

yang

mengistruksikan

adanya

pengalihan

pengoperasian Rumah Sakit dan poliklinik Pertamina menjadi Rumah Sakit dan
Poliklinik Swakelola yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan dalam
rangka peralihan orientasi dari cost center ke profit center.
Mengingat bahwa PT. Pertamina


hanya akan bergerak pada bisnis

intinya saja yaitu pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi, maka Pertamina
melepaskan kegiatan-kegiatan yang tidak secara langsung berhubungan dengan
core businessnya, maka Pertamina bersama Yayasan Tabungan Pegawai Pertamina
(berubah menjadi PT.Pertamina Saving Investment dan kemudian menjadi
Pertamina Dana Ventura) mendirikan anak perusahaan untuk mengelola kegiatan
pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, poliklinik serta akademi keperawatan
yang dimilikinya dengan nama Perseroan Terbatas Rumah Sakit Pusat Pertamina
(disingkat PT.RSPP).
PT.RSPP didirikan berdasarkan Akta Nomor 30 tanggal 21 Oktober 1997
yang dibuat di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia di bawah Nomor. C2-18 HT 01.01. Th.98 tanggal 12 Januari
1998. Melalui RUPS-LB tanggal 17 April 2002 yang telah dinyatakan dalam Akta
Pernyataan Keputusan RUPS-LB No.17 tanggal 20 Mei 2002 dan mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM RI No. C-12195 HT. 01.04. Th.
2002 tanggal 4 Juli 2002, PT.RSPP berganti nama menjadi PT. Pertamina Bina
Medika (PT. Pertamedika).


33

Pertamedika diserahi tugas mengelola aset dan layanan kesehatan oleh
Pertamina atas 6 (enam) buah Rumah Sakit (RS.Pusat Pertamina Jakarta, RS.
Pertamina Jaya Jakarta, RS. Pertamina Prabumulih, RS. Pertamina Balikpapan,
RS. Pertamina Cirebon, RS. Pertamina Tanjung, 19 (sembilan belas) Poliklinik
(Medical Centre) di wilayah Jabodetabek, sebuah Akademi Keperawatan serta
sebuah unit Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan (MPPK).
Selanjutnya pada tanggal 2 November 2012 Rumah Sakit Pertamina Plaju
dialihkelolakan kepada PT.Pertamina Bina Medika yang merupakan anak
perusahaan PT.Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa layanan
kesehatan.
Produk layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju,
antara lain :
1.

Klinik Umum

2.


Klinik gigi dan mulut

3.

Klinik gizi

4.

Klinik BKIA

5.

Klinik spesialis : Jiwa, Gizi, Anak, Bedah, Saraf, Kebidanan &
Kandungan, Jantung, THT, Mata, Kulit & Kelamin

6.

MCU

7.


Laboratorium

8.

UGD

9.

Kamar Operasi

10.

Kamar bersalin

34

11.

ICU


12.

Ambulance

13.

Penunjang : Hemodialisa, ECG, Echocardiografi, Treadmill, Radiologi,
USG, ECG, Spirometri, fisioterapi, farmasi.

3.2. Visi dan Misi Rumah Sakit Pertamina Plaju
Visi, misi, dan motto Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju ialah sebagai
berikut :
3.2.1. Visi
Visi Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju ialah menjadi rumah sakit yang
handal dalam menangani berbagai macam penyakit, terkini dalam hal teknologi
yang digunakan bagi pelayanan kesehatan, aman bagi masyarakat yang berobat,
dan terpercaya.
3.2.2. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu, terpadu kepada pekerja keluarga

Pertamina dan pensiunan Pertamina serta masyarakat umum.
2. Senantiasa melengkapi sarana dan prasarana medis, serta meningkatkan
profesionalisme pekerja dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Membudayakan sikap peka dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dan
menciptakan suasana lingkungan Rumah Sakit yang nyarnan.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan mendayagunakan berbagai
potensi dan pengelolaan secara efektif dan efisien.

35

3.3. Struktur Organisasi
Struktur

organisasi

perusahaan

merupakan

suatu


gambaran

tentang

pembagian tugas dan jabatan pada karyawan dan juga yang akan mengelola
operasi demi mencapai tujuan perusahaan tersebut. Sehubungan dengan itu
pembagian tugas dan wewenang kepada karyawan diberikan sesuai dengan
jabatannya masing-masing dan juga dibatasi secara tegas untuk mencegah
terhadap hal-hal yang dapat menghambat kemajuan dan merugikan kepentingan
perusahaan. Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju menggunakan struktur organisasi
garis dan staff dimana seorang bawahan hanya bertanggung jawab akan
pelaksanaan tugasnya kepada seorang atasannya. Struktur organisasi Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju adalah sebagai berikut:

Direktur Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju

Wakil Direktur Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju


Kepala Bidang

Kepala Bidang

Medik

SDM

Kepala Bidang
Keuangan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju
Sumber: Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju (2013)

36

Kepala
IFRS

Kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat – obatan
pada Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju dilaksanakan oleh bagian IFRS
(Instalasi Farmasi Ruma Sakit) yang membawahi Apotek Rumah Sakit. Gambar
3.2. di bawah ini menjelaskan struktur organisasi dari bagian IFRS tersebut.
Kepala IFRS
(Instalasi Farmasi Rumah Sakit)

Kepala
Apotek

Asisten
Apoteker (AA)

Kepala
Gudang

Non-Asisten
Apoteker
(Non-AA)

Asisten
Apoteker (AA)

Non-Asisten
Apoteker
(Non-AA)

Gambar 3.2. Struktur Organisasi IFRS Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju
Sumber: Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju (2013)

3.4. Tanggung Jawab dan Uraian Tugas
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian ialah sebagai berikut:
1. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Tugas dan wewenang kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit ialah:
a. Merencanakan program kegiatan di instalasi farmasi
b. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, anggaran
c. Melaksanakan penilaian terhadap kinerja staf instalasi farmasi
d. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter, perawat) dan pihak eksternal
(distributor barang farmasi)
e. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun tertulis kepada atasan

37

f. Melihat waktu kadaluarsa obat
g. Menandatangani Surat Pesanan Obat
h. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
i. Menilai kinerja staf di instalasi farmasi
j. Melakukan stock off name

2. Kepala Apotek
Tugas dan wewenang kepala apotek ialah:
a. Melakukan kontrol terhadap akurasi pelayanan resep
b. Memastikan adanya pengawasan mutu eksternal dan internal
c. Memastikan adanya konsultasi dengan dokter terhadap efek samping obat
d. Memastikan pemberian informasi kepada pasien tentang obat generik/non
generik
e. Mempertanggungjawabkan pemakaian obat Psikotropika
f. Melihat waktu kadaluarsa obat
g. Menadatangani Surat Pesanan Obat
h. Menandatangani Surat Pesanan Obat Keras Tertentu (OKT)/Psikotropika

3. Kepala Gudang
Tugas dan wewenang kepala gudang ialah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menyiapkan perencanaan kebutuhan rutin perbekalan setiap bulan
Mengadakan perbekalan farmasi
Menerima perbekalam farmasi sesuai spesifikasi yang berlaku
Menyimpan perbekalan farmasi
Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan
Melaksanakan penerimaan perbekalan farmasi yang diadakan di rumah sakit

38

g. Melaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi yang dimiliki rumah sakit

4. Asisten Apoteker (AA)
Tugas dan wewenang asisten apoteker ialah:
a.

Menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter

b.

Berkomunikasi dengan dokter,perawat, dan pasien

c.

Memberikan informasi yang jelas tentang petunjuk pemakaian obat

d.

Menginformasikan stok obat perhari

e.

Mempertanggungjawabkan pemakaian psikotropika

f.

Memberikan pelayanan copy resep kepada pasien

g.

Memberikan pelayanan Obat Keras Tertentu (OKT)/Psikotropika

5. Non Asisten Apoteker (Non-AA)
Tugas dan wewenang asisten apoteker ialah:
a. Berkomunikasi dengan dokter,perawat, dan pasien
b. Menginformasikan stok obat perhari
c. Membantu tugas asisten apoteker
d. Melayani resep obat dari pasien

39