BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Media Torso pada Siswa Kelas 4 SD Neg

  34 BAB III

METODE PENELITIAN

  3.1. Setting Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada semester I Tahun 2016/2017 di kelas 4 dengan jumlah siswa 32 anak yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2016.

Tabel 3.1 : Jadual Penelitian Waktu

  No Keterangan Oktober November Desember 2016 2016 2016

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1 Persiapan

  2 Pelaksanaan

  3 Pelaporan

  3.2 Variabel Penelitian

  Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pada masalah dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu: variabel bebas atau (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi (X) dan variabel terikat atau (dependen) yaitu variabel yang dipengaruhi (Y).

  a. Variabel bebas Variabel bebas (independen) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw sebagai variabel X dengan indikator sebagai berikut:

  35 1) Bekerjasama dalam kelompok 2) Tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan 3) Berkomunikasi aktif di dalam kelompok 4) Mengajarkan materi kepada anggota kelompok 5) Minat siswa terhadap strategi pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw

  b. Variabel terikat Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA materi pokok rangka dibagi menjadi 3 bagian yaitu rangka kepala, rangka badan dan rangka anggota gerak kelas 4 SDN Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati sebagai variabel Y. Dengan indikator yang berisi tentang Menyebutkan bagian –bagian rangka pada hasil ulangan siswa.

3.3 Jenis Penelitian dan Prosedur Penelitian

3.3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya. Prosedur penelitian dilakukan dengan menyusun langkah-langkah penelitian mulai dari perencanaan, pengambilan informasi dan data sampai kepada pengolahan dan analisis data.

  Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan McTaggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah berdasar pada model PTK ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk

  36 penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri. Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai praktik dan situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan. Terdapat dua hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1) untuk memperbaiki praktik, (2) untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya, serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.

  Model yang digunakan dalam penelitian ini menurut Kemmis dan McTaggart (dalam Rafi′uddin, 1996) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Tahap Pelaksanaan PTK Model PTK Kemmis dan McTaggart

  37

3.3.2 Prosedur Penelitian

  Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar IPA siswa kelas

  4 SD Negeri Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

  Sesuai dengan pokok permasalahan yang dirumuskan dalam judul penelitian ini maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data dikumpulkan dengan pengamatan pada saat peneliti melaksanakan tugas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw.

  Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka prosedur pelaksanaan penelitian melalui tahapan atau siklus, yang tiap siklus berisi empat langkah yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Dalam pelaksanaannya apabila dilaksanakan dalam siklus I belum menunjukkan adanya perubahan maka dilanjutkan siklus II dan apabila pada siklus II setetah diadakan refleksi ternyata masih menunjukkan belum adanya perubahan hasil yang siknifikan maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya hingga dicapai hasil yang diinginkan.

  Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan

  1) Membuat perencanaan pengajaran 2) Membuat lembar observasi 3) Mendesain alat evaluasi

  b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siswa melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw.

  c. Tahap Observasi Pada tahapan ini guru memonitor dan memantau siswa dalam kegiatan

  38 belajar dalam kelompok awal maupun setelah terbentuk kelompok baru.

  d. Tahap Refleksi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1 dan 2 bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA tentang rangka pada siswa kelas IV tidak perlu dilanjutkan dengan siklus II. Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar maka dapat dilanjutkan siklus II.

  1) Rancangan Siklus I

  a) Tahap Perencanaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

  • Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan tentang rangka dalam model pembelajaran kooperatif jigsaw.
  • Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
  • Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.
  • Menyiapkan lembar penilaian.
  • Membuat lembar observasi.
  • Tahap Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata

  pelajaran IPA dengan tentang rangka yang di tulis dalam model pembelajaran kooperatif jigsaw.

  b) Tahap Observasi Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dengan cara mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi mengarah pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti

  c) Tahap Refleksi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan tindakan.

  Refleksi diadakan dengan teman sejawat yang melakukan penelitian. Refleksi dilakukan untuk mendiskusikan proses kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dengan saling memberikan masukan untuk dapat mengambil langkah yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran

  39 berikutnya agar lebih bermakna.

  2) Rancangan Siklus II

  a) Tahap Perencanaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

  Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA - dengan tentang rangka dalam model pembelajaran kooperatif jigsaw. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. - - Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. Menyiapkan lembar penilaian. - Membuat lembar observasi. -

  b) Tahap Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

  c) Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin- poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.

  d) Tahap Refleksi Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar IPA kelas

  4 SDN Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

3.4 Sumber Data

  Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagai sumber data dan jenis data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian meliputi: a. Siswa kelas 4 SD Negeri Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

  b. Hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran

  40 c. Arsip nilai.

3.5 Teknik Pengumpulan data dan Instrumen

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

  a. Observasi

  Menurut Sahertian, (2010:55) observasi adalah pengamatan hasil belajar untuk pendidik dan peserta didik dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dan pendidik. Penelitian ini diperlukan dua orang pengamat, pengamat satu untuk mengamati aktivitas guru, sedangkan pengamat dua untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran.Adapun untuk pengamatan tersebut menggunakan lembar observasi yang telah disediakan

  Dari pendapat ahli di atas maka observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung kemudian dicatat sesuai kenyataan yang ada.

  b. Tes

  Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes ini diberikan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam pembelajaran IPA tentang rangka. Selain itu tes ini dilakukan di setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan mutu/ hasil belajar siswa. Dengan kata lain tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan siklus yang ada.

  41

3.5.2 Instrumen Penelitian

  a. Observasi Observasi adalah pengamatan hasil belajar untuk pendidik dan peserta didik dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dan guru pada pembelajaran IPA.

  Instrumen adalah salah satu alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam proses pengumpulan data. Instrument yangdigunakan dalam penelitian ini adalah tes objek. Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen tes dan non tes, instrumen tes dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda diberikan kepada peserta didik pada awal penelitian dan pada akhir tindakansebagai bukti yang menunjukkan ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran koopertaif tipe jigsaw.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Kemunc Tahap

  

No Aktivitas guru Ulan

  Pembelajaran

  1 2 3 4

  1 Kegiatan

  a. Guru mengucapkan salam

  Awal

  b. Guru mengkondisikan ruangan agar peserta didik

  merapikan tempat duduknya

  c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  42

  2 Kegiatan inti (Eksplorasi)

  a. Guru menanyakan seputar materi yang hendak di

  ajarkan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik (Elaborasi)

  b. Guru menjelaskan materi tentang rangka

  manusia

  c. Guru memberikan informasi/penjelasan materi

  dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

  d. Guru mengorganisasikan peserta didik kedalam

  kelompok-kelompok belajar dan siswa masing – masing perwakilan dari kelompok untuk menunjukan bagian rangka manusia.

  e. Guru melakukan proses pembelajaran

  IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

  (Konfirmasi)

  f. Guru mengarahkan dan mengamati diskusi

  kelompok

  g. Guru memberikan pujian pada semua kelompok

  3 Kegiatan

  a. Guru memberikan evaluasi dengan membagikan Penutup soal-soal

  b. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran bersama- sama c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Kemunculan Tahap No Aktivitas Peserta Didik

  3

  4 Pembelajaran

  1

  2

  1 Kegiatan Awal a. Peserta didik menjawab salam

  b. Peserta didik merapikan tempat duduknya c. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  43

  2 Kegiatan inti (Eksplorasi)

  a. Peserta didik menjawab pertanyaan seputar materi yang hendak diajarkan (Elaborasi)

  b. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru c. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw d. Peserta didik membuat kelompok belajar dan mendiskusikan tentang bagian rangka manusia

  e. Peserta didik melakukan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

  Jigsaw

  (Konfirmasi)

  f. Peserta didik mendengarkan arahan dan bimbingan guru g. Peserta didik mendengarkan menjadi termotivasi

  3 Kegiatan

  a. Peserta didik menerima dan menjawab Penutup soal sesuai dengan waktu yang diberikan guru b. Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama Guru menjawab salam yang diucapkan guru

  Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: 1) Menghitung rentang data

  = − R = rentang data Skor maximal = skor tertinggi yang diperoleh Skor minimal = skor terendah yang diperoleh

  44 Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1). 2) Menghitung Jumlah Kelas Interval

  = + , n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian. 3) Menghitung Panjang Kelas

  = Ʃ

Tabel 3.4 Kriteria Skor Aktivitas Guru

  Rentang Kriteria 0 – 3 Sangat kurang 4 – 6 Kurang 7 – 9 Cukup

  10 – 12 Baik 13 – 15 Sangat baik

Tabel 3.5 Kriteria Skor Aktivitas Siswa

  Rentang Kriteria 0 – 2 Sangat kurang 3 – 4 Kurang 5 – 6 Cukup 7 – 9 Baik 10 – 12 Sangat baik b. Tes

  Tes dalam penelitian ini merupakan tes hasil belajar yang digunakan mengumpulkan data tentang hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

  Senada dengan itu Adi Suryanto, (2009:13) “tes adalah seperangkat pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang sifat atau

  • Menyeb utkan bagian – bagian rangka.

  1,2,3,4,5,6 ,7,8,9,10

  2.1 Mendeskrip sikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya

  Rangka di bagi menjadi 3 bagian : a. Rangka

  Kepala

  b. Rangka Badan

  c. Rangka anggota gerak

  PG :

  ISIAN :

  ISIAN: Kepala, Badan, Kaki, Kaki,Badan,3bagian ,Tulang Badan, Engsel, Anggota gerak, memproduksi sel darah

  11,12,13, 14,15,16,1 7,18,19,20

  PG : D,B,B,D, D,

  B,C,D,D,C

  ISIAN :

  Pasip, Sendi, Kepala, 12, Jantung dan paru- paru, Kasar dan halus, Skoliosis ,

  rongga rusuk ,

  tulang rusuk, rangka anggota gerak

  2. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaa nnya

  A,C,A,B,C,B,CC, A

  Pedoman Penskoran tes yakni sebagai berikut : 1) Apabila jawaban peserta didik benar / betul pada Romawi I maka skor yang di berikan adalah 1 2) Apabila jawaban peserta didik benar / betul pada Romawi II maka skor yang di berikan adalah 2 3) Apabila jawaban peserta didik salah maka skor yang di berikan adalah 0

  2.1 Mendeskrip sikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya

  45 jawaban yang dianggap benar.Tes awal dan tes akhir dengan menggunakan soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

Tabel 3.6 Kisi – Kisi instrument Pretes dan Postes

  Standar Kompetensi

  Kompetensi Dasar

  Materi Indikator Nomor butir soal

  Kunci jawaban

  2. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaa nnya

  Rangka di bagi menjadi 3 bagian : a. Rangka

  PG :

  Kepala

  b. Rangka Badan

  c. Rangka anggota gerak

  PG :

  1,2,3,4,5,6 ,7,8,9,10

  ISIAN :

  11,12,13, 14,15,16,1 7,18,19,20

  • Menyeb utkan bagian – bagian rangka.

  46

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

  Langkah penting yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).

3.6.1 Validitas Instrumen Penelitian

  Setelah menyusun instrumen, peneliti melakukan uji coba soal (try out). Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

  Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 4 SDN Boto dengan jumlah siswa 32 anak. Dengan jumlah responden (N) = 32, maka nilai rtabel = 0,3494 dengan taraf signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected

  

item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 15.0 dasar

  pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih kecil dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid (spssindonesia.com). Adapun hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

  No. Item Jenis soal

  Valid Jumlah Tidak Valid Jumlah Pilihan ganda 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 12 1, 4, 13

  3 10, 11, 12, 14, 15

  Isian 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 11 2, 7, 9, 13

  4 12, 14, 15

  Berdasarkan hasil uji validitas 15 item soal pada soal pilihan ganda diketahui dari tabel 3.8 di atas, terdapat 3 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1, 4, dan 13 sedangkan 12 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows dan hasil uji 15 item soal pada soal

  47 isian terdapat 4 soal yang tidak valid yaitu nomor 2, 7, 9, dan 13 sedangkan 11 soal yang lainnya terbukti valid. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

  No. Item Jenis soal

  Valid Jumlah Tidak Valid Jumlah Pilihan ganda 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11,

  4, 7, 12, 17, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22,

  22

  8 19, 21, 24, 28

  23, 25, 26, 27, 29, 30 Berdasarkan hasil uji validitas 15 item soal pada soal pilihan ganda diketahui dari tabel 3.9 di atas, terdapat 8 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 4,

  7, 12, 17, 19, 21, 24, dan 28 sedangkan 22 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.6.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

  Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach’s). Besarnya koefisien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Jasminah (2010), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai berikut :

  α 0,000 - 0,199 : sangat rendah α 0,200 - 0,399 : rendah α 0,400 - 0,599 : cukup α 0,600 – 0,799 : tinggi α 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

  48 Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 15.0 for

  Pilihan Ganda 0,787 Tinggi Isian 0,813 Sangat tinggi

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Data Test Siklus II Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

  berikut:

  30 Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.11 sebagai

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,888

  a. Bentuk soal pilihan ganda

  Windows pada siklus II adalah sebagai berikut:

  Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 15.0 for

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Data Test Siklus I Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

  Windows pada siklus I adalah sebagai berikut:

  berikut:

  15 Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.10 sebagai

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,813

  b. Bentuk isian

  15

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,787

  a. Bentuk soal pilihan ganda

  Pilihan Ganda 0,888 sangat tinggi

  49 Tabel di atas menunjukkan 15 item soal pilihan ganda dan 15 item soal isian yang valid tadi, nilai Cronbach’s Alpha siklus I sebesar 0,787 dan 0,813, serta nilai Cronbach’s Alpha siklus II sebesar 0,888. Hal ini berarti test yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel. Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 15.0 for Windows di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I soal pilihan ganda mencapai 0,787 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi dan soal isian mencapai 0,813 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sementara koefisien reliabilitas pada siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,888 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas sangat tinggi.

3.7 Uji taraf kesukaran

  Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang menikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

  ∑

  =

  ∑

  Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran Σ B = jumlah siswa menjawab benar Σ P = jumlah siswa peserta tes Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1.

  Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa.

  50 Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

  Rentang Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

  Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 4 SD N Boto.

Tabel 3.12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

PILIHAN GANDA

  Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah 0,00 – 0,30 Sukar 3 dan 10

  2 0,31 – 0,70 Sedang 1, 2, 4, 6, dan 8

  5 0,71 – 1,00 Mudah 5, 7, dan 9

  3 Total

  10 ISIAN 0,00 – 0,30 Sukar 2 dan 6

  2 0,31 – 0,70 Sedang 1, 4, 5, 7, 8, dan 10

  6 0,71 – 1,00 Mudah 3 dan 9

  2

  10 Total Dari data tabel 3.13 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 10 soal terdapat 2 soal dengan kategori sukar, 5 soal dengan kategori sedang, dan 3 soal dengan kategori mudah. Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran soal isian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal terdapat 2 soal dengan kategori sukar, 6 soal dengan kategori sedang, dan 2 soal dengan kategori mudah.

  Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan jumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda, hasilnya sebagai berikut:

  51 Tabel 3.13

  Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

  Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah 0,00 – 0,30 Sukar 4, 12, 13, 17, 19,

  5 0,31 – 0,70 Sedang 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15, 20,

  10 0,71 – 1,00 Mudah 3, 11, 14, 16, 18

  5 Total

  20 Dari data tabel 3.14 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal terdapat 5 soal dengan kategori sukar, 10 soal dengan kategori sedang, dan 5 soal dengan kategori mudah.

3.8 Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan meliputi Indikator Kinerja dan Indikator Hasil Tindakan. Berikut merupakan penjabaran dari indikator kinerja dan indikator hasil tindakan:

  3.8.1 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran

  

Kooperatif Tipe Jigsaw meningkat dengan rata-rata persentase aktivitas guru dan

siswa minimal mencapai 70% dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.

  3.8.2 Indikator Hasil tindakan

  Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan adanya perubahan yang ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Kriteria Ketuntasan Minimal di SDN Boto pada mata pelajaran IPA adalah 70. Pembelajaran berhasil jika persentase siswa yang tuntas minimal mencapai 80% dari jumlah siswa dan rata-rata kelas mencapai 75.

  52

3.9 Teknik Analisis Data

  Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan pada BAB I adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes yang dilakukan di akhir kegiatan setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif dilakukan secara diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap sikulsnya. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktivitas kinerja guru dan observasi aktivitas siswa.

3.9.1 Data Kuantitatif

  Data yang diperoleh dari hasil PTK pada kelas 4 SDN Boto adalah data kuantitatif berupa angka yang menunjukkan nilai tes kondisi awal, nilai evaluasi siklus I, nilai evaluasi siklus II, skor observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di setiap siklusnya. Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, sehingga dapat dibandingkan nilai hasil belajar matematika setelah tindakan siklus I dan siklus II.

  Analisis hasil belajar matematika siswa dilakukan dengan menghitung persentase ketuntasan belajar matematika secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. Perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar matematika berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

  ∑ = × 100

  ∑ Keterangan: x = nilai tes evaluasi hasil belajar matematika ∑ S

  = jumlah skor ∑ SM = jumlah skor maksimum

  KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 70, KKM ini merupakan kriteria minimal yang harus diperoleh siswa sebagai evaluasi hasil belajar dari aspek pengetahuan dengan kategori yang harus dicapai minimal B

  53 dengan skor 3,00.

  Sedangkan itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus sebagai berikut: Ʃ

  = Keterangan:

  = nilai rata-rata Ʃ = jumlah nilai yang diperoleh N = jumlah siswa

  Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut: = × 100%

  Keterangan: KB = ketuntasan belajar NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 70) N = jumlah siswa

  Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar matematika melalui model Kooperatif Tipe Jigsaw dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14 Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal Data Kuantitatif

  Rentang Kriteria 1% - 20% Sangat Kurang

  21% - 40% Kurang 41% - 60% Cukup 61% - 80% Baik

  81% - 100% Sangat Baik

3.9.2 Data Kualitatif

  Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengolahan data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dan

  54 siklus II. Observasi aktivitas guru dan siswa digunakan untuk mengukur apakah guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan pembelajaran Kooperatif Tipe

  . Lembar observasi guru terdiri dari 15 indikator yang terbagi dalam

  Jigsaw

  kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Sedangkan untuk lembar observasi aktivitas siswa terdiri dari 12 indikator yang terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa selama dua siklus. Tugas observer adalah mengisi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan menggunakan skala checklist (Sutikno, 2009:134). Yaitu dengan memberikan tanda centang atau checklist pada kolom keterlaksanaan tidak (jika pernyataan tidak dilakukan guru atau siswa) dan ya (jika pernyataan dilakukan guru dan siswa). Analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor minimal secara klasikal. Rumus persentase hasil observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut:

  ℎ = × 100%

  Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe

  

Jigsaw dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria hasil observasi secara

  klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15 Kriteria Hasil Observasi Klasikal Data Kualitatif

  Rentang Kriteria 1% - 20% Sangat Kurang

  21% - 40% Kurang 41% - 60% Cukup Baik 61% - 80% Baik

  81% - 100% Sangat Baik

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia dini - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Ibu dan Pembantu Rumah Tangga sebagai Pengasuh Utama dalam Kegiatan Bermain Anak di Lingkungan Perumahan

0 1 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Jalannya Penelitian 1. Tahap Persiapan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Ibu dan Pembantu Rumah Tangga sebagai Pengasuh Utama dalam Kegiatan Bermain Anak di Lingkungan Perumahan

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Ibu dan Pembantu Rumah Tangga sebagai Pengasuh Utama dalam Kegiatan Bermain Anak di Lingkungan Perumahan Purnamandala Wonosobo

0 3 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Perkiraan Wajah Manusia di Masa Depan Menggunakan Algoritma Warp dan Morph Berbasis Android

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Penerapan RESTful Web Service dan JSON pada Application Programming Interface (API) Sistem Informasi Perkembangan Ayam Broiler Berbasis Kemitraan "

0 0 28

Bab 2 Tinjauan Pustaka - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Otentikasi Dua Faktor pada Proses Login SIASAT dengan AES, SHA-512, dan PNRG

0 0 9

Bab 4 Hasil dan Pembahasan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Otentikasi Dua Faktor pada Proses Login SIASAT dengan AES, SHA-512, dan PNRG

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Evaluasi Dosen Berbasis Mobile di FTI UKSW

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Media Torso pada Siswa Kelas 4 SD Negeri

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Hasil Belajar 2.1.1.1 Pengertian Hakekat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tip

0 0 26