BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Jalannya Penelitian 1. Tahap Persiapan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Ibu dan Pembantu Rumah Tangga sebagai Pengasuh Utama dalam Kegiatan Bermain Anak di Lingkungan Perumahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Jalannya Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian ini diawali dengan membuat proposal yang dikonsultasikan kepada

  dosen pembimbing skripsi guna mendapatkan pemahaman tentang tata cara dan metode yang tepat. Peneliti juga membuat permohonan ijin secara tertulis yang ditujukan kepada pengurus RW/RT dari Perumahan Purnamandala, kelurahan Bumireso kabupaten Wonosobo. Selain itu, permohonan ijin secara informal juga dilakukan oleh peneliti kepada subyek secara langsung agar dapat terlibat dalam pelaksanaan penelitian. Peneliti juga menentukan pertanyaan

  • – pertanyaan yang digunakan untuk wawancara sebagai alat pengambilan data.

2. Tahap Pelaksanaan

  Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah melakukan observasi awal di tempat penelitian. Peneliti mencoba untuk berinteraksi dengan subyek di Perumahan tersebut. Subyek dalam penelitian ini adalah 6 subyek dengan rincian 3 PRT (pembantu rumah tangga) dan 3 Ibu. Penelitian ini dimulai dengan melakukan wawancara, jadi peneliti mendatangi rumah masing

  • – masing subyek. Meminta ijin untuk menanyakan beberapa hal mengenai kegiatan anak mereka dan apa yang dilakukan subyek ketika anak mereka bermain. Setelah selesai wawancara dengan masing
  • – masing subyek, peneliti mencoba untuk mentranskip hasil wawancara yang sudah direkam secara tertulis. Peneliti juga melakukan observasi dan melakukan studi dokumentasi untuk melengkapi pengambilan data dengan metode wawancara dan observasi.

  a.

  Wawancara Wawancara dilakukan hanya sekali, dengan membuat janji dengan subyek

  • – untuk menentukan waktu dan tempat. Wawancara dilakukan di rumah masing masing subyek, dengan meminta ijin terlebih dahulu. Karena subyek sudah mengenal peneliti jadi peneliti langsung menyampaikan maksud dan tujuan
sebelum melakukan wawancara. Setelah mendapat ijin dan subyek bersedia, peeliti mulai merekam dan menyakan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan.

  b.

  Observasi Observasi ini dilakukan agar peneliti mendapatkan gambaran langsung bagaimana orang dewasa khususnya ibu dan pembantu rumah tangga berperan dalam kegiatan bermain anak. Peneliti melakukan observasi dengan berinteraksi langsung dengan subyek dan anak yang diasuh. Saat observasi dan berinteraksi, subyek bisa mendapatkan data dari apa yang dilihat dan didengar dari percakapan yang ada. Peneliti juga mengumpulkan data dengan cara mengambil gambar dan video.

B. Temuan Penelitian

  Temuan penelitian merupakan rangkuman data yang diperoleh dari proses wawancara dan observasi yang didapatkan. Penelitian ini dideskripsikan berdasarkan temuan dari masing

  • – masing subyek yang sudah peneliti amati. Deskripsi penelitian ini dipaparkan menjadi 2 temuan, yaitu temuan individu atau per subyek dan temuan secara umum.

1. Temuan Individu

a) Subyek Ikn

  Ikn adalah seorang pembantu rumah tangga yang berusia 58 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan hanya sampai SD. Bertempat tinggal di Sendut, Wonosobo yang jaraknya lumayan jauh dengan Perumahan Purnamandala. Peran yang muncul ketika anak bermain adalah

  • Subyek mengatakan bahwa ketika anak bermain, ia hanya melakukan aktivitasnya seperti biasa, yaitu mengurus pekerjaan rumah tangga seperti menyetrika baju. Tapi sesekali subyek meluangkan waktunya untuk melihat anak yang sedang bermain bersama temannya. Karena anak yang di awasi ini suka memanjat.

  Sebagai Pengawas

  Hnn iya cokan pasaran di atas kadang la tak dilongok, tak liat mbokan penekan wongan cah wadon cok penekan (S1/W1/29-30)

  Heeh diawasi mbokan tukaran Nf (S1/W1/32)

  Hal ini dapat dilihat selama observasi, ketika anak bermain bersama teman di dalam rumah ataupun di teras rumah subyek selalu meluangkan waktunya untuk melihat anak yang sedang bermain. Setelah tahu keadaan anak, mbah ikn kembali melanjutkan aktivitasnya.

  • Subyek menyuruh anak untuk berhenti bermain dan melakukan aktivitas kesehariannya seperti makan dan tidur

  Sebagai Pengatur Waktu

  Nek dah nganu ya bobok. Nek sudah dhuhur pulang bobok dulu maem mbak, ya (S1/W1/48-49)

  Hal ini terlihat saat anak bermain dan waktu sudah menunjukkan anak makan dan tidur, subyek langsung menyuruh anak berhenti bermain. Subyek juga menyuruh teman si anak untuk pulang agar anak dapat istirahat.

  • Subyek mengatakan jika anak bermain yang subyek lakukan adalah menyetrika baju.

  Membatasi Ruang Bermain

  di rumah (S1/W1/6)

  (S1/W1/12)

  pasaran di rumah endak, paling di sini Hnn (S1/W1/56) Simbah ya nggosok (S1/W1/21)

  Hal ini terlihat saat anak ingin bermain di luar rumah, subyek melarang anak untuk keluar rumah. Alasannya adalah nanti subyek akan kesusahan untuk mengawasi dan mengikuti anak, selain itu saat anak bermain di rumah bisa diselingi sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya.

b) Subyek Lbt

  Lbt adalah seorang pembantu rumah tangga yang berusia 35 tahun dan hanya berpendidikan SD, bertempat tinggal di Sendut, Wonosobo.

  Peran yang muncul ketika anak bermain adalah

  • Subyek mengatakan bahwa ia akan menjemput anak yang bermain di rumah teman saat hujan.

  Sebagai Pengatur Waktu

  Nek jawah nggih tak di nganu, pethuk (S2/W1/34)

  Hal ini terlihat saat observasi, saat sebelum hujan ataupun saat tidak hujan pun subyek tetap menjemput anak untuk pulang. Menyuruh berhenti bermain dan melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan seperti makan.

c) Subyek Mk

  Mk adalah seorang pembantu rumah tangga dengan usia 35 yang memiliki latar belakang pendidikan sampai SMP. Mk bertempat tinggal di Sendut, Wonosobo.

  Peran yang muncul ketika anak bermain adalah Sebagai Pengawas

  • Saat ditanya apa yang dilakukan ketika anak bermain, Mk menjawab dia hanya menemani anak bermain. Kemudian dia juga mengawasi anak, karena anak terkadang suka bermain didapur.

  He,em, ya kalau udah selesai ya udah tinggal duduk (S3/W1/15) Nemeni (S3/W1/17) Ya hooh ya, mbokan nek bocah pawon mbarang cok (S3/W1/19)

  Hal ini terlihat saat observasi, Mk memang sering menemani anak ketika bermain jika pekerjaannya sudah selesai. Ketika anak bermain di dapur, Mk memperingatkan anak dengan kata

  • – akat larangan, seperti jangan main pisau, jangan mainan garam dan menyuruh anak untuk kembali bermain di ruang TV ataupun ruang tamu.
    • Mk mengatakan kalau sudah waktunya makan, Mk akan menjemput anak dan menyuruhnya pulang.

  Sebagai Pengatur Waktu

  Kaya maem, apane...suruh pulang nek mau (S3/W1/39-40)

  Hal ini terlihat saat anak bermain di luar bersama teman

  • – temannya, Mk mencari dan menjemput anak untuk pulang, supaya anak makan terlebih dahulu.

  d) Subyek Ars

  Ars adalah seorang ibu rumah tangga dengan usia 38 tahun yang memiliki usaha warung sederhana di rumahnya, Ars memiliki latar belakang pendidikan hanya sampai SMA.

  Peran yang muncul ketika anak bermain adalah Sebagai Pengatur Waktu

  • Tergantung nek saya nggak repot, nek saya repot yo njuk sok ngantek sore.

  (S4/W1/83-84)

  Nanti nek wes wayahe makan lah suruh pulang makan. sok wayahe nek nek hujan kan paling tidur to nek siang (S4/W1/59-60)

  Hal ini terlihat saat observasi, Ars menyuruh anaknya berhenti bermain dan menyuruh anak untuk makan, tidur siang ataupun mandi. Sebagai Partisipan

  • Ya nek pas dia nggak ada temene (S4/W1/110) Kalau hujan nggak tidur kan, nek mainan ya saya jadi muride jadi yang beli. Kalau nggak ada kalau dia nggak main sama temene. Nggak, tapi nek nggak ada yo dirumah yo biasalah jadi kokine, jadi gurune, disuruh suruh

  (S4/W1/112-118) Hal ini terlihat saat Ars yang sedang bermain bersama anak di dalam rumahnya. Saat itu anaknya memang tidak sedang bermain bersama teman, jadi anak meminta Ars untuk bermain ABC bersama.

  e) Subyek Bst

  Bst adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 45 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan hanya sampai SMA.

  Peran yang muncul ketika anak bermain adalah Sebagai Pengawas

  Bst mengatakan bahwa ia mengawasi anak sambil mengerjakan pekerjaan memasaknya, anak ditengok sebentar, kemudian melanjutkan memasak kembali.

  Ya jarang, jarang. jarang diawasi yo paling sedelok sedelok kan sama masak kan dari situ keliatan. Paling itu main sepeda apa apa kan keliatan. Tapi nek jauh jauh udah tak wanti wanti nggak boleh jauh paling main jauh yo nggone

  (S5/W1/50-52)

  dik

  Hal ini terlihat saat observasi, ketika anak bermain bersama teman Bst ini sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya seperti memasak juga diselingi dengan melihat anaknya yang sedang bermain di halaman rumah.

  • Bst mengatakan jika anaknya ingin menggambar, ya ia menyediakan buku gambar.

  Sebagai Penyedia Alat Permainan

  Iya, heeh .. semua tuk apa terus nek pingin diga...dibuku gambar yo tak adani.

  (S5/W1/202-203) Hal ini terlihat saat observasi, memang Bst ini tidak mengambilkan buku yang diminta anak, tetapi Bst menyediakan buku di rak buku kusus anak. Jadi ketika anak membutuhkan, anak tinggal mengambil. Kemudian Bst juga menyediakan papan tulis, biasanya digunakan anak bermain peran atau menggambar.

  • Bst berkata ketika anak berebut mainan, ia biasanya menengahi dan memberi nasihat untuk saling minta maaf dan memberikan solusi untuk bergiliran saat memakai mainan.

  Sebagai Pendamai

  Re..rebutan, biasane cok kadang kan rebutan, rebutan yo terus saya yang anu nengahi. Tadi yang udah main siapa, sekarang gantian gitu. hooh utawa kalau mainannya itu bisa dibagi, lha itu dibagi gitu. Nanti kalau udah tukaran saya harus ngasih tau ke anak harus minta maaf (S5/W1/148-151)

  Hal ini terlihat saat observasi, ketika anak bermain bersama dua temannya mereka saling berebut mainan. Kemudian Bst mencoba menengahi mereka, dan menyuruh mereka untuk saling minta maaf dan memberi solusi untuk bergiliran memakai mainannya.

f) Subyek St

  St adalah seorang guru PAUD di salah satu sekolah TK di Wonosobo yang berusia 39 Tahun, dan memiliki latar belakang pendidikan S1 PAUD. Peran yang muncul ketika anak bermain adalah

  • St mengatakan bahwa saat anak bermain, St hanya menemani dan melihat saja.

  Sebagai pengawas

  Nggih mung tak delokke (S6/W1/36)

  Hal ini terlihat saat anak bermain St hanya duduk diam dan melihat saja sambil melihat TV dan bermain HP.

  • St mengatakan bahwa saat anak bermain, St hanya menemani tetapi ketika anak membutuhkan sesuatu St akan membantu mengambilkan.

  Penyedia Permainan

  

Ning nek dong butuh - butuh nopo nggih tak pendetken (S6/W1/36)

  Hal ini terlihat saat anak bermain St memang hanya mengambilkan benda atau alat mainan anak saja. Saat anak bermain masak

  • – memasak di dapur dan menggunakan alat
  • – alat rumah tangga, ibu berusaha untuk membantu anak dengan menggunakan mengambilkan b
  • – benda plastik agar aman digunakan anak untuk bermain. Lalu St menyingkirkan benda
  • – benda yang seharusnya tidak dipakai oleh anak.
    • St mengtakan bahwa, saat anak bermain dan meminta tolong, barulah St akkan menolong anak. Ketika anak membutuhkan sesuatu, misalnya kesulitan saat melipat kertas atau meminta dibuatkan bahan untuk finger painting ia juga membantu anak melipat, lalu membuatkan bahan dan memberi contoh.

  Pemberi Petunjuk

  Misale damel melipat nopo nopo lha nyuwun bantu ngoten niku. Bantu melipat 'bu bantu melipat ini, bikin ini' ngoten. Nek niko mboten kados wingi finger painting niko nggih njaluk didamelken adonan njuk tak damelke, paling tak kei conto ngoten (S6/W1/27-30)

  Hal ini terlihat saat anak sedang melipat ikan dari kertas lalu sang anak meminta tolong kepada St dan St membantu memberikan contoh bagaimana cara melipat.

  Temuan Umum

  • Peran Pengasuh Utama Dalam Kegiatan Bermain Anak  Pengatur Waktu

   Pengawas

  4.1 Bagan Kesamaan Peran Yang Muncul Dari Semua Subyek Dari temuan individu ditemukan kesamaan peran antara PRT dengan Ibu sebagai pengasuh utama yaitu pengatur waktu dan pengawas. Peran pengatur waktu yaitu orang dewasa mengatur waktu mereka dalam bermain, ada saatnya anak bermain di luar rumah ada saatnya anak bermain di dalam rumah. Kemudian ada saatnya anak bermain dan ada saatnya anak untuk melakukan aktivitas selain bermain seperti makan, tidur, mandi, dan mengaji. Sedangkan peran sebagai pengawas yaitu pengasuh hanya menemani atau memantau dari jarak tertentu. Jadi mereka hanya melihat anak bermain, namun ketika anak membutuhkan sesuatu mereka akan segera membantu. Saat mengawasi ini juga terkadang mereka meninggalkan anak bermain dengan mainannya atau dengan teman mereka. Lalu sang pengasuh menggunakan waktu itu untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi masih meluangkan waktu untuk menengok anak yang sedang bermain. Jadi mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka dan juga mengawasi anak yang sedang bermain.

C. Pembahasan Subyek Peran yang muncul

  Subyek 1 Pengawas, Pengatur waktu, membatasi ruang bermain Subyek 2 Pengatur waktu Subyek 3 Pengawas, Pengatur waktu Subyek 4 Pengatur waktu, partisipan Subyek 5 Pengawas, penyedia, pendamai Subyek 6 Pengawas, pemberi petunjuk, partisipan

  

4.1 Tabel Peran Yang Muncul Pada Setiap Subyek

  Peran yang muncul pada pembantu rumah tangga adalah peran yang pasif, sedangkan peran yang muncul pada ibu adalah peran aktif dan peran pasif. Pengasuh utama ibu, lebih tahu kapan saatnya mereka berperan pasif dan kapan saatnya mereka berperan pasif. Berbeda dengan pengasuh utama pembantu rumah tangga, mereka lebih mementingkan pekerjaan rumah karena memang itu adalah pekerjaan mereka. Terkadang saat para subyek sedang sibuk dengan pekerjannya, subyek menolak permintaan anak untuk mengambilkan sesuatu. Mereka akan melontarkan kata “tidak usah main pakai itu, main pakai yang ada saja. Nantinya juga kamu tidak mau membereskan”.

  Seperti subyek 1 (Ikn), ketika anak bermain, yang Ikn lakukan adalah mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyetrika baju, mencuci baju, mengepel lantai dan membereskan rumah. Jika pekerjaannya belum selesai, Ikn hanya akan menengok anak yang sedang bermain entah itu bermain di lantai dua atau pun bermain di teras rumah. Sekiranya anak masih ada di tempat maka Ikn akan kembali melanjutkan pekerjaannya. Ikn jarang memani anak bermain, kecuali ketika pekerjaannya sudah selesai. Ketika anak bermain, yang Ikn lakukan hanya duduk dan melihat TV. Kalau waktu makan atau waktu tidur anak sudah tiba, barulah Ikn ini menyuruh anak untuk berhenti bermain. Satu peran lagi yang muncul pada subyek satu dan ini tidak muncul pada subyek yang lain, yaitu membatasi ruang bermain anak. Subyek melarang anak untuk bermain di luar lingkungan rumah, dan menyuruh anak dan temannya bermain di dalam rumah saja. Karena dengan begitu, subyek dapat mengerjakan pekerjaan rumahnya dan tidak susah untuk mengawasi anak.

  Kemudian subyek 2 (Lbt), sama halnya dengan subyek 1. Lbt juga hanya berfokus pada pekerjaannya, anak dibiarkan bermain bebas di luar rumah. Lbt hanya akan menjemput anak jika cuaca sudah mulai mendung dan akan turun hujan, atau ketika waktu makan anak tiba. Saat pekerjaannya sudah selesai, yang Lbt lakukan hanya duduk di rumah atau duduk bersama pembantu

  • – pembantu yang lain di luar rumah sambil melihat anak – anak bermain.

  Begitu juga dengan subyek 3 (Mk), membiarkan anak bermain sesuka hati mereka, kalau anak minta apa Mk hanya menuruti. Anak dibiarkan bermain, dan Mk mengerjakan pekerjaan rumah. Jika waktu makan anak tiba, Mk akan mencari anak dan menjemputnya untuk makan. setelah pekerjaan selesai, Mk hanya duduk melihat anak bermain atau hanya menonton TV.

  Pengasuh utama ibu juga berperan sebagai pengatur waktu, sama halnya dengan yang dilakukan oleh pembantu rumah tangga. Namun yang berbeda adalah peran ketika mereka mengawasi anak bermain. Walaupun sama sama sebagai pengawas namun muncul perberbedaan antara subyek 4, 5 dan 6, yaitu peralihan peran dari pengawas ke peran lain. jadi ketika ibu berperan sebagai pengawas, Ibu ini akan bertindak atau berperan ketika anak membuthkan mereka saja.

  Subyek 4 (Ars), ketika anak bermain sendiri tanpa teman, Ars hanya duduk diam melihat anaknya bermain. Tetapi ketika anaknya meminta untuk bermain bersama, barulah ibu ini berperan sebagai pasrtisipan atau teman bermain untuk anaknya. Saat anaknya kesulita melakukan sesuatu, biasanya Ars hanya membantu dengan kata – kata atau instruksi.

  Sedikit berbeda dengan subyek 5 (Bst), saat anaknya bermain bersama teman Bst hanya duduk melihat. Tetapi saat anaknya membutuhkan bantuan, misalnya menggunting kertas menjadi 3 bagian lalu anak meminta tolong, Bst akan membantu anak memotong kertas. Kemudian saat mereka berebut mainan, Bst akan mencoba untuk menengahi, menyuruh anak untuk saling minta maaf kemudian mencoba untuk menasihati agar anak mau bergiliran menggunakan mainannya. Bst juga sudah menyediakan kebutuhan anak, seperti mainan, buku dan kertas

  • – kertas agar saat anak membutuhaknnya anak dapat mengambilnya sendiri.

  Kemudian subyek 6 (St), hampir sama dengan subyek 5 berperan sebagai pengawas tetapi ketika anak membutuhkan bantuan St akan membantu seperti melipat, saat anak membutuhkan benda untuk bermain St mengambilkan, anak meminta dibuatkan bahan mainan St juga membantu membuatkan dan memberi contoh. Kebutuhan anak juga sudah ditata di pojok ruangan agar anak dapat menemukan dan mengambilnya sendiri. kemudian saat anak bermapin di dapur juga St memperhatikan barang

  • – barang yang digunakan, sekiranya ada benda yang berbahaya untuk digunakan maka St akan menyingkirkan benda itu. Memilihkan benda yang lebih aman untuk digunakan anak bermain. Saat anak bermain St lebih banyak duduk sambil melihat, menonton TV atau bermain HP.

  Berdasarkan temuan

  • – temuan yang ada, peran yang muncul pada pengasuh utama pembantu rumah tangga maupun ibu dalam kegiatan bermain anak adalah sebagai penyedia tempat dan mainan, sebagai pengawas, sebagai pendamai, sebagai

  

tutor / pemberi petunjuk, pengatur waktu, dan sebagai partisipan. Hal ini

  membuktikan bahwa peran yang muncul dari orang dewasa dalam kegiatan anak bermain sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Van Hoorn (2011) dan Tedjasaputra (2001) mengenai peran orang dewasa saat anak bermain. Selain itu, dari temuan yang ada muncul satu peran yang tidak ada dalam teori peran orang tua saat anak bermain menurut Van Hoorn (2011) dan Tedjasaputra (2001) yaitu membatasi ruang bermain. Jadi anak dilarang untuk bermain di luar rumah dan hanya bermain di dalam rumah saja bersama teman dengan alasan agar pengasuh dapat mengerjakan pekerjaan mereka.

  Peran yang muncul pada ibu lebih aktif atau dapat berperan langsung walaupun peran yang muncul pada masing

  • – masing ibu berbeda. Peran yang muncul tersebut akan membantu mengoptimalkan aspek perkembangan anak. Seperti peran sebagai tutor / pemberi petunjuk dan peran sebagai pendamai, dengan adanya peran tersebut anak dapat belajar dari orang dewasa yang dapat memberinya pengetahuan baru dan dapat memberinya nasihat atau pembelajaran moral. Pada pembantu rumah tangga peran yang muncul hanya pengatur waktu dan pengawas, ini tidak dapat membantu anak dalam mengoptimalkan aspek perkembangannya.

  Menurut Vygotsky (Salkind, 2010) pendekatan pembelajaran yang dipandang sesuai adalah pembelajaran kooperatif. Selain itu anak juga dapat belajar melalui interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman sebaya. Kembali pada manfaat bermain, mereka dapat belajar berkomunikasi saling bertukar pendapat, belajar bersosialisasi, belajar moral juga. Apabila ruang bermain anak dibatasi, anak tidak dapat belajar berinteraksi dengan teman sebaya ataupun dengan orang dewasa di lingkungannya.

  Ketika anak bermain sendiri anak dapat melakukan semua aktivitas dan menyelesaikan konflik tanpa bantuan dari orang lain berdasar kemampuan yang dimiliki. Namun ketika anak bermain bersama teman sebaya dan di situ terdapat orang dewasa, maka orang dewasa tersebut dapat membantu anak saat anak mendapat konflik yang lebih rumit dan tidak dapat diselesaikan oleh anak. Mereka dapat belajar dari orang dewasa apa yang belum mereka tahu, jadi suatu saat ketika mereka mendapat konfik yang sama mereka dapat menyelesaikannya sendiri. Bantuan yang di berikan dapat menjadi pendorong terjadinya kemajuan dalam perkembangan anak.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 15

I. KEGIATAN SEBELUM MASUK KELAS [± 2O menit]  Salam berbaris dan berdoa sebelum kegiatan bermain  Menyanyi  Berjalan membawa beban Anak Anakdan guru Balok Observasi Unjuk kerja  Mengenal konsep bilangan  Menggunakanlambangbilanganuntukmenghitung  Me

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pendukung Sistem Informasi Akademik berbasis Android (Studi Kasus: Universitas Kristen Satya Wacana)

1 1 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 2.1.1 Perilaku Sopan Santun Anak Usia Dini a. Pengertian perilaku sopan santun - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia

0 2 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW. 05 Kelurahan Salatiga

0 0 9

BAB IV HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW.

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW. 05 Kelurahan Salatiga

0 0 70

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia dini - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Ibu dan Pembantu Rumah Tangga sebagai Pengasuh Utama dalam Kegiatan Bermain Anak di Lingkungan Perumahan

0 1 7