EFEKTIVITAS PENGGUNA AN KUMPULAN INSTRUKS

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KUMPULAN
INSTRUKSIONAL TERPADU (KIT) IPA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MURID SDN 84 PATTINOANG
KEC. GALESONG SELATAN KABUPATEN
TAKALAR.
Andi Marlia Bakri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas
Penggunaan Kumpulan Instruksional Terpadu (KIT) IPA
Terhadap Prestasi Belajar Murid SD Negeri 84
Pattinoang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten
Takalar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
analisis statistik uji t populasi penelitian adalah seluruh
murid SD Negeri 84 Pattinoang Kecamatan Galesong
Selatan Kabupaten Takalar tahun ajaran 2005/2006.
sampel dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling sampai
sebanyak 30 orang. Setelah menganalisis data penulis
menemukan bahwa penggunaan kumpulan instruksional
terpadu (KIT) IPA sangat efektif dalam upaya
peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPA murid

SD Negeri 84 Pattinoang Kecamatan Galesong Selatan
Kabupaten Takalar. Nilai t hitung yang diperoleh lebih
besar 4,430 dari pada t-tabel yaitu 2,048 atas dasar taraf
signifikan 5%.
Kata

Kunci

:

Prestasi Belajar dan
Instruksional Terpadu.

Kumpulan

14

I. Pendahuluan
Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah
dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah
Dasar adalah satuan pendidikan formal pertama yang
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan
dan keterampilan dasar.
Dalam era modernisasi ini, ilmu pengetahuan, dan
teknologi berkembang dengan pesat seirama dengan
perkembangan peradaban manusia. Berbagai macam
penelitian, ekperimen, percobaan product teknologi, dan
observasi gejala alam atau lingkungan, dan sebagainya
telah dilakukan. Semuanya itu memerlukan pengetahuan
tentang ilmu alam yang disingkat IPA. Kebutuhan
terhadap ilmu pengetahuan tersebut mendasari
diadakannya suatu bidang studi tertentu pada tingkat
sekolah dasar dan sekolah lanjutan yang disebut IPA.
Bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) penting
dipelajari murid, terutama sekolah dasar yang dianggap
sebagai landasan pertama dan utama bagi setiap anak
untuk memperoleh pelajaran, pengetahuan, dan
pengenalan tentang alam secara edukatif. Artinya, dengan

melalui jalur pendidikan setiap murid akan mempelajari,
mengamati, dan mengetahui hal-hal yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan alam yang materi pelajarannya
telah diatur sedemikian rupa dalam Kurikulum
berdasarkan tingkat pendidikan Sekolah dasar. pelajaran
atau pengetahuan yang diperoleh itu sangat bermanfaat
untuk menjalani tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih konkrit
tentang IPA diperlukan sarana dan prasarana untuk

15

memfasilitasi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Dalam hal in, sarana dan prasarana mempunyai peranan
penting dalam proses belajar-mengajar IPA. Penulis
beranggapan bahwa lengkapanya sarana dan prasarana di
sebuah sekolah dasar akan memberikan peluang yang
lebih besar kepada murid untuk memperoleh prestasi
belajar yang lebih baik, khususnya pada bidang studi
IPA. Selain itu, perolehan prestasi belajar yang lebih baik

tersebut dimungkinkan pula adanya kesan yang lebihbaik
bagi murid jika cara penyajiannya dilakukan dengan
menggunakan alat peraga (KIT IPA) yang efektif.
Anggapan yang dimaksudkan di atas. Tentu perlu
dibuktikan kebenarannya. Karena itu, penelitianini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
tentang efektivitas penggunaan Kumpulan Intruksional
Terpadu (KIT) IPA terhadap prestasi belajar murid SD
Negeri 84 Pttinoang Kecamatan Galesong Selatan
Kabupaten Takalar.
Efektivitas penggunaan Kumpulan Intruksional
Terpadu (KIT) IPA adalah ketepatan di dalam
menggunakan Kumpulan Intruksional Terpadu (KIT) IPA
sebagai alat peraga dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran IPA.
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah
proses komunikasi yang di dalamnya terjadi proses
penyampaian pesan dari sumber melalui media/saluran
tertentu kepada penerima pesan. Proses komunikasi yang
dimaksud dalam hal ini adalah proses belajar mengajar,

dan media/saluran yang dimaksud adalah alat peraga.
Pada dasarnya, alat peraga Kumpulan Insrtruksional
Terpadu (KIT) IPA adalah alat/media yang dipergunakan

16

oleh guru sebagai alat bantu di dalam menyajikan materi
yang diajarkan.
Setiap proses belajar mengajar di sekolah, tentunya
senantiasa menjadi murid termotivasi untuk belajar. Salah
satu faktor pendukung kelacanran proses pembelajaran
adalah penggunaan atau pemilihan metode pembelajaran
yang sesuai. Misalnya untuk keaktifan suatu pengajaran,
maka guru haruslah menggunakan alat atau peraga
penggunaan KIT IPA dan setiap pembelajaran di sekolah,
maka dapat meningkatkan minat belajar dengan demikian
prestasi belajarnya pun dapat meningkat. Oleh karena
salah satu fungsi alat peraga berupa KIT IPA sudah
menjelaskan setiap pembelajaran lebih bermakna karena
murid dapat mengingat sederhana karena murida dapat

mengingat apa yang dilihatnya dengan kata lain tidak
cepat lupa.
Dengan demikian, semakin sering seorang guru
menggunakan KIT IPA, maka semakin mudah murid
lebih termotivasi belajar yang akhirnya akan
meningkatkan prestasi belajarnya. Pengaruh positif dari
penggunaan KIT IPA terhadap proses pembelajaran yaitu
guru harus menguasai dan memahami penggunaan alat
peraga yang diajarkan sehingga murid dengan mudah
mengingat apa telah dilihatnya.
II. Metode Penelitian.
Metode dalam penelitian ini, meliputi : variabel dan
desain penelitian, definisi operasional variabel, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
A. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian

17


Variabel tidak pernah lepas dari sutau penelitian
dan boleh dikatakan bahwa variabel merupakan syarat
mutlak dalam suatu penelitian.
Hadi 1993 ( dalam Suharsimi Arikunto, 1992 :
89), mendefenisikan variabel gajala yang bervariasi.
Gejala adalah objek penelitian, sehingga yang
dijadikan titik penelitian dalam suatu penelitian adalah
variabel.
Bertolak dari konsep di atas, maka dapat
ditentukan variabel yang diamati dalam penelitian ini
adalah :
a. Pengguanaan KIT IPA sebagai variabel bebas.
b. Prestasi belajar muid SD Negeri 84 Pattinoang
Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar
sebagai variabel teikat.
2. Desain Penelitian
Tujuan desain penelitian untuk mengumpulkan,
mengelola, dan menyajikan data. Langkah awal yang
dilakukan penulis adalah merumuskan instrumen
penelitian dalam bentuk tes essey sebanyak 10 nomor

dengan memberikan skor setiap nomor adalah nilai 1
dan sebelum diadakan tes maka sampel trlebih dahulu
dibagi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
diajar dengan mengunakan KTI IPA dan kelompok
kontrol tanpa menggunakan KIT IPA.
B. Devinisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang dimaksud
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. KIT IPA yaitu sekumpulan alat-alat peraga yang
digunakan guru dalam praktek mata pelajaran IPA.

18

2. Prestasi belajar murid yaitu kemampuan yang
dicapai murid sebagai hasil belajar yang dinyatakan
dalam bentuk skor (angka 7, 8, 6, 5).
3. Efektivitas penggunaan KIT IPA adalah kesesuaian
antara alat praktek IPA (KIT IPA) dan materi
pelajaran dengan rujukan pembelajaran IPA.
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua murid
SD Negeri 84 Pattinoang Kecamatan Galesong
Selatan Kabupaten Takalar yang belar IPA dan
menggunakan KIT tahun ajaran 2005/2006 sebanyak
141 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:Tebel 1. Keadaan Popupasi
Jenis Kelamin
No Kelas
Jumlah
LakiPerempuan
laki
1
I
12
12
24
2
II
9

11
20
3
III
14
9
23
4
IV
9
12
21
5
V
10
13
23
6
VI
15

15
30
Total
69
72
141
Suber Data: Papan potensi SD Negeri 84 Pattinoang
Kecamatan
Galesong
Selatan
Kabupaten Takalar T.A 2005/2006.
2. Sampel
Untuk menentukan sampel dalam penelitian
ini digunakan tekni “Porposive Sampling” artinya
hanya satu kelas saja yang diambil sebagai sampel,

19

yaitu kelas VI, kelas VI diambil sebagai sampel
karena kelas VI sudah dianggap mampu memahami
pelajaran yang diajarkan apabila menggunakan KIT
IPA dan tidak menggunakan KIT IPA. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tebel 2. Keadaan Popupasi
Jenis Kelamin
No Kelompok
Jumlah
L
P
1 Eksperimen
8
7
15
2 Kontrol
7
8
15
Total
15
15
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
digunakan teknik, tes. Teknik tes digunakan untuk
memperoleh data prestasi belajar mata pelajaran IPA
antara kelompok eksperimen (X) yang diajarkan dengan
menggunakan KIT IPA dan kelompok kontrol (Y) tanpa
menggunakan KIT IPA.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini dialanilis dengan
menggunakan statistik inperensial dengan rumus t. tes,
sebagai berikut:

t

Ms  My
SDbm

Mx
= Mean dari sampel
My
= Mean dari sampel
SDbm
= Standar kesalahanan perbedaan Mean
(Sustrisno Hadi, 2000: 268)

20

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dikemukakan hasil
penelitian tentang efektivitas penggunaan Kumpulan
Instruksional Terpadu (KIT) IPA dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA
murid SD Negeri 84 Pattinoang Kecamatan Galesong
Selatan Kabupaten Takalar.
Untuk keperluan analisis, maka data tersebut
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Prestasi belajar mata pelajaran IPA murid
yang diajar menggunakan KIT IPA
NOMOR
Pertemuan Nilai
Rata
I
II
III IV
Urut
Induk
Rata
Nilai
1
0005 9899
6
7
8
8
7,25
2
0007 9899
7
7
7
8
7,25
3
0024 9899
7
6
7
8
7
4
0031 9899
7
7
7
7
7
5
0001 9900
7
8
7
8
7,5
6
0004 9900
7
7
8
8
7,5
7
0005 9900
8
7
7
8
7,5
8
0006 9900
7
8
7
9
7,75
9
0007 9900
8
8
7
9
8
10
0009 9900
8
9
9
9
7,75
11
0010 9900
8
8
8
9
8,25
12
0011 9900
7
8
9
9
8,25
13
0002 0001
8
9
9
8
8,5
14
0003 0001
8
9
9
9
8,75
15
0009 0001
8
8
7
7
7,5
Sumber Data: Hasil pemeriksaan tes

21

Tabel 4. Prestasi belajar mata pelajaran IPA murid yang
diajar tidak menggunakan KIT IPA.
NOMOR
Pertemuan Nilai
Rata
I
II
III IV Urut
Induk
Rata
Nilai
1
0001 0001
5
6
6
5
3,5
2
0015 0001
6
6
6
4,5
3
0016 0001
6
7
6
6
6,25
4
0019 0001
6
7
6
7
6,5
5
0020 0001
6
6
6
6
6
6
0008 0001
6
7
7
7
6,75
7
0009 0001
6
7
7
7
6,75
8
69 0506
7
7
7
6
6,75
9
0010 9900
6
5
6
7
6
10
0011 9900
5
6
6
6
5,75
11
0012 9900
6
5
5
6
5,5
12
0013 9900
6
6
5
7
6
13
0014 9900
5
6
6
6
5,75
14
0015 9900
7
6
5
5
5,75
15
0016 9900
6
6
5
5
5,5
Sumber Data: Analisis tabel
Data tersebut di atas di susun kembali seperti
yang tertera dalam tabel berikut:
Tabel 5. Distribusi prestasi belajar antara murid murid
yang diajar menggunakan
IPA tanpa
menggunakan KIT IPA
No Menggunakan KIT
Tidak menggunakan
IPA
KIT IPA
F
Nilai
F
1
2
9,5
2
4
9
-

22

3
4
5
6
7
8

2
8,5
1
5
8
4
7,5
1
2
7
3
6,5
6
6
15
15
Sumber: Analisis tabel 3
Untuk kepentingan analisis, maka tabel kerja dan
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa mean
skor skor kelompok eksperimen (Mx) adalah 8,4
sedangkan untuk kelompok (My) adalah 7.
Selanjutnya akan dihitung stadanr deviasi kuadrat
dari kelompok sebagai berikut:

SD 2 x 
SD 2 y 

fx 2
 (Mx ) 2
Nx

fx 2
 (My ) 2
Nx
1067

 (8,5) 2
15
 71,13  70,56

 0,75
747,5

 (7 ) 2
15
 79,83  49
 0,06

23

Jadi standar deviasi kuadrat untuk kelompok
eksperimen (SD2x) adalah 0,57 dan kelompok (SD2y)
adalah 0,83.
Setelah dikatahui SD2 kedua kelompok tersebut,
maka sudah dapatlah kuadrat kesalahan mean dari setiap
kelompok sebagai berikut:

SD 2 x
Nx  1
SD 2 y
SD 2 My 
Ny  1
0,75

15  1
0,0,75

14
 0,04
0,83

15  1
0,83

14
 0,06

SD 2 Mx 

SDbm  SD2 Mx  SD2
 0,04  0,06
 0,1
 0,316
Dari keseluruhan perhitungn di atas, telah diperoleh
nilai Mx = 8,4, My = 7 dan SDbm = 0,316. Dengan

24

mengetahui niali-nila terasebut. Maka sudah
dimasukkan ke dalam rumus t sebagai berikut :

dapat

Mx  My
SDbm
8,4  7
t
0,316
1,4
t
0,316
t  4,430
t

B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarakan hasil analisis data di atas, maka
nilai “t” hitung yang diperoleh adalah 4,430. untuk
menentukan apakah hipotesis ninih atau hipotesis kerja
diterima atau ditolak, maka perlu diketahui derajat bebas
atau d.b. Rumus untuk mencari d.b. = (Nx + N) – 2 =
(15+15) – 2 = 28, maka hasilnya adalah 2,048. sehingga
dapatlah disimpulkan bahwa hasil perhitungan yang
diperoleh lebih dari t tabel.
Jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
yang berbunyi “Penggunaan Kumpulan Intruksional
Terpadu (KIT) IPA sangat efektif dalam upaya
peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPA murid
SD Negeri 84 Pattinoang Kecamatan Galesong Selatan
Kabupaten Takalar” dinyatakan diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan Kumpulan Intruksional Terpadu (KIT) IPA
dalam mata pelajaran IPA sangat menunjang prestasi
belajar mengajar, sehingga prestasi belajar murid yang
diajar dengan menggunakan Kumpulan Intruksional

25

Terpadu (KIT) IPA lebih tinggi daraipada presatasia
balajar murid tanpa menggunakan Kumpulan
Intruksional Terpadu (KIT).
IV. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di
atas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan Kumpulan Intruksional Terpadu (KIT)
IPA sangat efektif dalam upaya peningkatn presatasi
belajar mata pelajaran IPA murid SD Negeri 84
Pattinoang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten
Takalar.
2. Semakin
intensif
penggunaan
Kumpulan
Intruksional Terpadu (KIT) IPA dalam mengajarkan
mata pelajaran IPA semakin tinggi prestasi belajar
murid. Karena dengan menggunakan Kumpulan
Intruksional Terpadu (KIT) dalam mengajar IPA
maka murid lebih cepat mengerti / memahami apa
yang dijelaskan guru.
3. Murid yang diajar menggunakan Kumpulan
Intruksional Terpadu (KIT) IPA memperoleh
prestasi bealajar rata-rata sebesar 8,4, sedangkan
yang diajar tanpa menggunakan Kumpulan
Intruksional Terpadu (KIT) IPA dalam mengajarkan
mata pelajaran IPA memperoleh prestasi belajar
rata-rata sebesar 7.
B. Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
penulis menyarankan :
1. Kiranya guru mata pelajaran IPA SD Negeri 84
Pattinoang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten

26

Takalar, dalam mengajar selalu menggunakan
Kumpulan Intruksional Terpadu (KIT) IPA.
2. Kiranya penggunaan Kumpulan Intruksional
Terpadu (KIT) IPA lebih ditingkatakan baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif di sekolahsekolah.
3. Guru kiranya dapat melibatkan murid untuk aktif
dalam pelajaran dengan jalan memberikan tugas
secara rutin baik di sekolah maupun di luar sekolah
(PR).
4. faktor penunjang seperti buku pegangan murid, guru
dan buku perpustakaan kiranya dapat dilengkapi
sehingga mendorong murid untuk belajar.

DAFTAR PUATAKA
Abdul Muis, 1987. Studi tentang Pengaruh Alat Peraga
Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pengajaran
Mebaca Permulaan di Kelas I Sekolah Dasar
Pengasakan Wilayah Kecmatan Mandai Kabupaten
Maros
.
Adi Sutjarso, 1993. Penelitian Pengarah Motif Berprestasi
dan Kapasitas Kecerdasan dalam Kelompok
Akademik SMAN di Sulawesi Selatan. Bandung :
IKIP.
Chaplin. XP. 1975. Dasar-dasar Psikologi Pendidikan.
Jakarta : Bulan Bintang.

27

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Kurikulum
Sekolah Dasar Petunjuk dan dan Prestasi Belajar
Mengajar. Jakarta : Depdikbud.
Poerwadarmita. W.J.S. 1996. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Sadiman, Arif, 1984. Media Pengajaran. Surabaya :
Rajawali.
Sudirgo Wibowo, 1973. Dimensi-dimensi
Bandung : Sinar Baru.

Mengajar.

Suharsimi Arikunto, 1992. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan PraktisI. Jakarta. Rihineka Cipta.
Sutrisno Hadi, 1993. Metode Reseach. Yogyakarta :
Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Sumosasmito, Soenardi, 1988. Dasar-dasar dan Efektivitas
Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syamsu Mappa, 1997. Psikologi Pendidikan. Ujung Pandang
: FIP : IKIP.
Rampung, Abd. Muis, 1987. Penggunaan Alat Peraga.

28