MAKALAH TENTANG JARINGAN HEWAN INDONESIA

MAKALAH JARINGAN HEWAN 2
BIOLOGI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, berkah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
buku yang berjudul “ Jaringan Hewan”.
Buku ini disusun guna memberikan informasi tambahan kepada para
pembaca agar dapat lebih memahami tentang jaringanhewandan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi 1.
Dalam penyusunan buku ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, terutama Sri lelis M, S.Pd. M.A
selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Biologi 1, Universitas Wiralodra
Indramayu. Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan,
dan bantuannya, semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi penuliskhususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Indramayu, 18 Mei 2013


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.

Latar Belakang................................................................................... 1

B.
2

Rumusan Masalah...............................................................................

C.
2

Tujuan.................................................................................................


D.

Manfaat.............................................................................................. 2

E.
2

Batasan Masalah................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A.

Pengertian Jaringan Hewan................................................................ 3

B.

Macam-macam Struktur dan fungsi Jaringan Hewan......................... 3

C.


Perbedaan Kanker dan Tumor.......................................................... 31

BAB III PENUTUP................................................................................... 38
A.
B.
38

Kesimpulan ...................................................................................... 38
Saran ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar belakang

Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel

itu membentuk jaringan, Contoh jaringan pada hewan adalah jaringan
epitelium, jaringan otot, dan jaringan tulang. Jaringan berkelompok
bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ,
misalnya organ jantung dan hati. Beberapa jaringan organ bekerja
bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk sitem organ, misalnya
sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem dan sistem reproduksi.
Jaringan, organ, dan sistem organ bersama - sama membentuk tubuh
organisme.

Macam jaringan, organ dan sistem organ pada setiap organisme tidak
selalu sama, tergantung pada tingkatan organisme itu. Pada organisme
tingkat rendah, sperti protozoa, tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi,
protozoa tidak memiliki jaringan, organ, dan sistem organ. Semakin tinggi
tingkatan organisme itu, semakin kompleks struktur penyusun tubuhnya.

Meskipun struktur tubuh organisme berbeda-beda, umumnya berasal dari
bentuk yang hamper sama, Tubuh organisme tinggkat tinggi misalnya,
mula - mula berasal dari suatu sel zigot, Sel zigot membelah secara
mitosis berkali - kali menghasilkan banyak sel. Sel-sel itu mengalami
diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan, organ dan sstem organ.

Berdiferensiasi adalah proses perubahan bentuk sel. Spesialisasi adalah
proses perubahanfungsi sel. Melalui diferensiasi dan spesialisasi akan
tersusun tubuh organisme.

Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel
menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan
tingkat organisasi terendah dalam kehidupan yang mampu hidup mandiri

sebagai suatu organisme. Organisme multiseluler yang memiliki sel-sel
khusus dan mampu membentuk jaringan yang merupakan tingkat struktur
dan fungsi yang lebih tinggi. Pada sebagian hewan, kombinasi berbagai
jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan
organ yang bekerja bersamsa-sama membentuk sistem organ.

B.

Rumusan masalah

1.


Apa pengertian dari jaringan hewan ?

2.

Sebutkan macam-macan struktur dan fungsi jaringan hewan ?

3.

Bagaimana perbedaan kanker dan tumor ?

C.

Tujuan

Adapun tujuan penulisanan makalah ini adalah :
1.

Untuk mengetahui pengertian dari jaringan hewan.

2.

Untuk mengetahui macam-macam struktur dan fungsi jaringan
hewan.
3.

D.

Untuk mengetahui perbedaan kanker dan tumor.

Manfaat

Dengan adanya makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan para
pembaca tentang jaringan hewan khususnya mempelajari tentang
jaringan hewan.

E.

Batasan masalah

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada
masalah dan tujuan dalam pembahasan materi di makalah ini. Maka,

dengan ini penyusun membatasi masalah hanya pada ruang lingkup
jaringan hewan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian jaringan hewan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama.
Jenis jaringan yang berbeda memilki struktur berbeda yang sesuai dengan
fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstrakuler
lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama
menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue)
berasal dari bahasa Latin berarti “ Tenunan “.
Organ merupakan kumpulan berbagai jaringan (tidak selalu sama) yang
bersatu membentuk suatu material struktural dan fungsional tertentu.
Sistem organ adalah kelompok berbagai organ yang saling berinteraksi
dan bekerja sama dan membentuk sebuah fungsi yang kompleks untuk
kehidupan makhluk hidup. Jaringan pembentuk organ atau vertebrat

dapat dikelompokan ke dalam empat kategori utama berdasarkan fungsi,
yaitu : jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan
otot. Keempat jaringan tersebut ditemukan pada semua hewan kecuali
hewan yang paling sederhana.
B.

Macam-macan struktur dan fungsi jaringan hewan

1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang
menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik
di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan epitelium tersusun atas lapisan
sel-sel yang sangat rapat susunannya, serta dapat membatasi ronggarongga dalam tubuh. Contohnya permukaan sebelah luar yang meemiliki
jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam
tubuh yang mengandung jaringan epitelium adalah permukaan dalam
usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga. Jaringan epitelium dapat

berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau
endoderma.
Jaringan epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh adalah disebut

epidermis, jaringan epithelium yang melapisi organ dalam disebut
endothelium, misalnya pada kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung.
jaringan epithelium yang membatasi rongga disebut mesotelium,
misalnya pada pericardium, pleura, dan peritoneum.. Sel-sel epitelium
melekat pada membran dasar yang terbuat dari jaringan ikat. Membrane
dasar mengandung serat kolagen yang tertanam dalam matriks. Fungsi
membran dasar adalah untuk menyokong jaringan epitel.

a.

Ciri-ciri jaringan epitelium

Jaringan Epitelium memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan
jaringan lain. Ciri jaringan epithelium adalah sebagai berikut :
1) Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel.
2) Jaringan epitelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi
mengandung ujung saraf. Sel epitelium mendapat makanan dari kapiler
darah yang terdapat pada jaringan ikat .
3) Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup
tinggi. Ada epithelium yang rawan terhadap gesekan sehingga permukaan

sel akan aus. Adapula yang akan rusak akibat zat yang diakibatkan oleh
bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitalium mendapat cukup nutrien,
sel epithelium akan cepat menggati sel-sel yang rusak tersebut melalui
pembelahan sel.
b.

fungsi dari jaringan epitelium :

1) Absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus
2) Sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat,
ditemukan pada kelenjar buntu
3) Transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh
darah dan tubula ginjal
4) Ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisame ditemukan
pada kelenjar keringat
5) Proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit
6) Sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alat indera

7) Lubrikasi, sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya
harus tetap basah, sehingga epithelium yang menutupi harus mampu
menghasilkan cairan tertentu, misalnya epithelium yang melapisi vagina.
c.

Macam-macam struktur dan fungsi jaringan Epitelium

Jaringan epitelium dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan bentuk dan jumlah lapisannya.
1) Berdasarkan Bentuknya jaringan epithelium dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :
a) Epitelium pipih yaitu, epitel yang memiliki nukleus berbentuk cakram.
b) Epitelium kubus yaitu,memiliki nukleus berbentuk bulat.
c) Epitelium batang atau silindris yaitu, memiliki berbentuk oval yang
memanjang atas bawah.

Gambar 1.1 : a) Epitel pipih, 2) Epitel kubus dan, 3) Epitel batang

Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi
epitelium selapis (simpleks) dan epitelium berlapis (kompleks).
a.

Epitelium selapis (kompleks)

Epitelium selapis yang terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan
epitelium selapis terdiri dari epitelium pipih selapis, kubus selapis, batang
selapis dan batang berlapis semu.
1)

Epitelum pipih selapis (squamous)

Epitelium pipih selapis terdiri atas selapis sel berbentuk pipih,
tipis, bersifat permeabel (dapat tembus)
dan berisi sedikit sitoplasma yang membungkus inti di bagian tengah.

Ditemukan pada organ-organ seperti pada dinding dalam kapiler darah
dan dinding alveolus paru-paru. Jaringan epitel pipih selapis berfungsi
dalam proses fltrasi, sekresi, dan difusi osmosi.

Gambar

2) Epitel kubus selapis (cuboidal)
Epiteium kubus selapis yaitu epitelium yang memiliki selapis sel
berbentuk kubus. Ditemukan pada beberapa saluran seperti pada saluran
ludah, kelenjar keringat dan saluran pada tubulus ginjal. Yang berfungsi
sebagai tempat sekresi dan absorpsi.

3)

Epitel batang selapis (silindris)

Epitelium batang selapis terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang.
Epitelium ini berfungsi dalam gerakan aktif molekul, seperti absorpsi,
sekresi, dan transport ion. Epitelium batang selapis melapisi saluran
pencernaan mulai dari lambung sampai anus, serta pada kelenjar dan
diselingi sel goblet diantaranya. Sel goblet adalah sel yang menghasilkan
lendir atau mucus. Contohnya pada usus halus. Epitel batang selapis ada
yang memiliki silia pada permukaanya, seperti yang terdapat pada oviduk
(saluran telur), lapisan sebelah dalam saluran rahim. Epitelium selapis ada
yang tidak memiliki silia, misalnya terdapat pada dinding sebelah dalam
usus dan kantung empedu. Silia membantu ovum bergerak menuju rahim.

4)

Epitelium batang berlapis semu

Tinggi epitel jenis ini bervariasi. Semua sel melekat pada
membran dasar, tetapi hanya sel yang tinggi yang mencapai permukaan
apikal epitelium. Nukleus sel terdapat pada ketinggian yang berbeda,
sehingga tampak seolah-olah epitelium tersebut berlapis. Sel ini terdapat
misalnya pada trakea dan pada bagian dalam saluran pernafasaan, yang
berfungsi mengeluarkan debu yang terperangka pada lendir dari paruparu.
Gambar 1.5 : epitelium batang berlapis semu pada trakea

b.

Epitelium berlapis (Kompleks)

Epitelium berlapis tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Sel-sel
tersebut bergenerasi di lapisan bawah; artinya, sel bagian bawah
membelah terdorong keatas untuk mengganti sel di bagian atasnya yang
lebih tua. Umur epitelium berlapis lebih lama dari pada sel epitelium
selapis. Fungsi utama epitelium berlapis adalah sebagai pelindung.

Beberapa Jenis jaringan epitelium berlapis yaitu diantaranya sebagai
berikut :
1)

Epitelium pipih berlapis

Epitelium pipih berlapis terdiri banyak lapisan sel dan sel di
permukaannya berbentuk pipih. Sel-sel di lapisan yang lebih dalam

berbentuk kubus atau batang. Dari semua tipe epitelium, epitelium pipih
berlapislah yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan.
Terdapat pada permukaan kulit, esophagus, dan vagina. Pada vagina dan
esophagus, permukaan epitelnya selalu basah.

Gambar 1.5 : epitel pipih berlapis pada esofagus
2)

Epitel kubus berlapis

Epitelium berlapis kubus jarang ditemukan pada tubuh. Epitelium jenis ini
terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni pada folikel ovarium yang
sedang berkembang, kelenjar keringat, dan saluran kelenjar ludah. Fungsi
jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu,
berfungsi sebagai penggesek.

.

Gambar 1.6 : epitelium kubus berlapis pada saluran kelenjar ludah
3)

Epitel Batang Berlapis

Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak sel lapisan sel
yang berbentuk batang. Jaringan ini terdapat pada beberapa organ tubuh
seperti pada bagian mata yang berwarna putih, faring, laring, dan uretra
pria. Fungsinya yaitu sebagai tempat sekresi yakni penghasil mukus. Dan
ekskresi, misalnya kelenjar ludah dan kelenjar susu.

Gambar 1.7 : epitel batang berlapis pada ureter pria

4) Jaringan transisional
Epitelium transisional merupakan jaringan epitel berlapis yang sel-selnya
dapat berubah-ubah dari bentuk pipih menjadi kubus. Apabila dalam
keadaan tertekan, sel-selnya berbentuk pipih. Namun, dalam kondisi tidak
tertekan sel-selnya berbentuk kubus. Epitel jenis ini dapat ditemukan
pada kantung kemih, ureter, uretra, dan ginjal. Jika kantung kemih dalam
keadaan kosong, sel-selnya berbentuk kubus sebaliknya, jika kantung
kemih dalam keadaan penuh, sel-sel epitelnya berbentuk pipih.

Gambar 1.9 : 1) kandung kemih kosong (pipih), dan 2) kandung kemih
berisi urine (kubus) yang terdapat pada kantung kemih anjing
c.

Epitelium berdasarkan Struktur dan Fungsi

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi
dua, yaitu jaringan epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.

1)

Jaringan epitelium Penutup

Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh
dan jaringan lainnya. Jringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan
organ, melapisi rongga, atau merupakan lapisan di sebelah dalam dari
saluran yang ada pada tubuh, misalnya pada dinding sebelah dalam
saluran pencernaan dan pembuluh darah.
2)

Jaringan epitelium Kelenjar

Epitelium kelenjar adalah epitilium yang terdapat pada kelanjar kelanjar.
Epitilium ini tersusun atas sel-sel khusus yang mampu menghasilkan
sekret atau getah cair. Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan
antarsel. Berdasarkan cara kerja kelenjar mensekresikan cairannya,
kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar esokrin dan kelenjar
endokrin.
Bentuk kelenjar ada yang seperti tabung lurus (tubular) dan ada yang
membulat (alveolar). Setrukturnya ada yang sederhana, yaitu apabila
memiliki hanya satu saluran menuju ke perm;ukaan epitelium. Ada pula
yang majemuk, yaitu jika memiliki lebih dari satu saluran menuju ke
permukaan epitelium.

a.

Kelenjar esokrin

Kelenjar esokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran
untuk menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim,
keringat, dan air ludah. Berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar
esokrin dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu uniseluler dan
multiseluler. Kelenjar esokrin uniseluler tersusun atas satu sel. Contohnya
sel goblet,yaitu sel epitelium penghasil mukus (lendir) yang terdapat pada
lapisan usus halus dan saluran pernafasaan. Adapun kelenjar multiseluler
tersusun atas bnyak sel.
Berdasarkan bentuk dan strukturnya, kelenjar esokrin dapat
diklasifkasikan sebagai berikut :

(5)

(6)

(7)

(8)

Gambar 1.9 : beraneka macam bentuk kelenjar esokrin

1)
Kelenjar tubuler sederhana, contohnya adalah kelenjar Lieberkuhn
pada dinding usus vertebrata.
2)
Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya adalah kelenjar
keringat pada kulit.
3)
Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya adalah kelenjar
dilambung.

4)
Kelenjar alveolar sederhana, contohnya adalah kelenjar mukus dan
kelenjar racun pada kulit katak.
5)

Kelenjar alveolur bercabang sederhana, contohnya pada kulit.

6)
Kelenjar tubuler majemuk, contohnya adalah kelenjar Brunner di
usus halus.
7)
Kelenjar alveolar majemuk, contohnya adalah kelenjar susu
(glandula mamae).
8)
Kelenjar tubule-alveolur majemuk, contohnya kelenjar ludah
submaksilaris (bawah rahang atas).
d. Kelenjar endokrin
Merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Sekret yang
dihasilkan langsung masuk kepembuluh darah sehingga disebut juga
kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormone. Contoh kelenjar
endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal.
2.

Jaringan ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan
yang satu dengan jaringan yang lain. Jaringan ikat berkembang dari
mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan embrio.
Jaringan ikat sering disebut juga jaringan penyokong atau penyambung.
Letak sel-sel jaringan ikat tidak berimpitan rapat, tetapi tersebar.
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler
yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat.
Dengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel
jaringan ikat dan matriks.
Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
a.

Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.

b. Membungkus organ-organ
c.

Mengisi rongga di antar organ-organ.

d. Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain
e.

Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.

f.

Menghasilkan kekebalan (imunitasi).

1.

Komponen Jaringan Ikat

Jaringan ikat pada dasarnya tersusun atas tiga komponen utama, yaitu
sel, serabut, dan zat dasar( matriks).
a.

Sel

Sel yang menyusun jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis, namun
semuanya berasal dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan
mesenkim pada awal kehidupan embrio. Macam sel penyusun jaringan
ikat antara lain fbroblas, makrofag, sel tiang (mast), sel lemak, sel
plasma, dan sel darah putih (leukosit).
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki
berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut :
1)
Fibroblas berfungsi mensekresikan protein, khususnya fbroblast
yang berbentuk serat.
2)
Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat didekat
pembuluh darah. Makrofag dapat bergerak menuju tempat terjadinya
peradangan.
3)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
Heparin berfungsi mencegah pembekuan pembuluh darah, sedangkan
histamine berfungsimeningkatkan permebilitaskapiler darah.
4)
Sel lemak dadalah sel terspesialisasi khusus untuk menyimpan
lemak. Jika suatu jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka
jaringan ikat tersebut jaringan adipose.
5)
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen yang berupa bakteri,
virus, atau protozoa. Sel darah putih dapat bergerak bebas secara
diapedesis (bergerak keluar menembus pembuluh darah) di8antara darah,
limfa, atau jaringan ikat untukn membersihkan patogen. Ada dua jenis sel
darah putih yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas eosinofl,
basofl, dan neotrofl, serta tidak bergranula (agranulosit), terdiri atas
limfosit.

b.

Serabut

Serabut atau serat penyusun jaringan ikat terdiri atas tiga macam, yaitu
serat kolagen, serat elastin, dan serat retikulum.
1)

Serat kolagen (serabut putih)

kolagen merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat
sangat liat dan ulet. Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam
jumlah banyak berwarna putih, misalnya kolagen terdapat pada
tendon.yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.
2)

Serat elastin (serabut kuning)

serabut elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis
(kenyal). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah
banyak berwarna kuning, misalnya pada bantalan lemak, pembuluh
darah, dan ligament.
3)

Serat retikulum

Reticulum (artinya jala) merupakan serabut halus dan bercabang
berbentuk seperti jala. Serat ini berfungsi menghubungkan jaringan ikat
dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf.
c.

Zat dasar (matriks)

Zat dasar dari jaringan ikat merupakan zat yang amrof (tidak berbentuk),
tidak berwarna dan homogen, yang tersusun atas molekul karbohidrat,
protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang antarsel dan serabut
dari jaringan ikat.

Bahan dasar penyusunan matriks adalah mukopolisakarida sulfat
dan asam hialuronat. Bentuk bahan ini adalah homogen setengah cair.
Jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebaliknya,
jika mukosakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan dasar ini
jika terdapat di dalam sendi bersifat kental, tetapi jika terdapat di dalam
tulang punggung bersifat kental, tetapi jika terdapat di dalam tulang
punggung bersifat padat.

2.

Macam-macam jaringan ikat

Jaringan ikat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu jaringan
Adiposa, jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan
(kartilago), jaringan tulang (Osteon), jaringan darah, dan jaringan limfa.
a.

Jaringan adiposa

Jaringan adiposa adalah bentuk khusus dari jaringan ikat longgar yang
menyimpan lemak dalam sel-sel adiposa yang tersebar di seluruh
matriksnya.

Gambar 1: jaringan adipose

b.

Jaringan ikat longgar

Jaringan ikat longgar merupakan jaringan yang memiliki susunan seratseratnya yang longgar. Jaringan ini memiliki matriks besar dengan banyak
sel dan serabut yang melekat di dalamnya (fbroblast, sel plasma,
makrofag, dan sel darah putih). Jaringan pengikat longgar tersusun atas
serabut kolagen dan serabut elastin. Jaringan ikat longgar dapat
ditemukan di sekitar serta diantara organ atau pembungkus pembuluh
darah dan saraf.

Gambar 1.2 : jaringan ikat longgar

jaringan ikat longgar memiliki banyak substansi dasar, fungsi jaringan ikat
longgar adalah sebagai berikut :
1)
Memberi bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum
tulang dan hati.
2)
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh
jaringan lain, misalnya :
a) Menyelubungi serat otot
b) Melekatkan jaringan dibawah kulit

c) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut
d) Membentuk membran yang disebut mesenteris yang berfungsi
menempatkan organ pada posisi yang tepat.
c.

Jaringan ikat padat

Jaringan ikat padat merupakan jaringan yang memiliki susunan seratseratnya yang padat, karena banyak mengandung serat berkolagen.
Serat-serat itu tersusun dalam berkas paralel.

Gambar 1.3: jaringan ikat padat

Jaringan ikat padat tersusun atas jaringan serabut putih (kolagen)
yang fleksibel, tetapi tidak elastin. Jaringan ini dapat ditemukan di fasia,
selaput urat, ligament, dan tendon.
Fungsi jaringan padat yaitu sebagai penyokong dan proteksi. Selain
itu, juga sebagai penghubung antara otot dan tulang (tendon) serta
penghubung antara tulang dan tulang (ligament).
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat
teratur dan tidak teratur :
1)
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur.
Jaringan ini tidak terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus
tulang.
2)
Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jaringan
ini terdapat pada tendon yang mengubungkan otot dengan tulang ; dan
ligament yang menghubungkan tulang dengan tulang.
d.

Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat
dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan campuran
protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu tulang

rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit
terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrium.

Gambar 1.4 :jaringan tulang rawan

Pada manusia tulang rawan terdapat pada hidung, telinga, laring, trakea,
lempeng intervertebral, permukaan hubungan tulang, dan ujung tulang
rusuk. Tulang rawan bersifat kuat dan lentur karena memiliki serat
kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu : tulang rawan hialin, tulang rawan
elastic, dan tulang rawan fbrosa :
1)

Tulang rawan hialin

2)

Tulang rawan elastis

3)

Tulang rawan fbrosa

Gambar 1.6 : jaringan tulang fbroblast

e.

Jaringan tulang sejati (osteon)

Gambar 1.7: tulang sejati

Tulang sejati merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral.
Jaringan tulang sejati disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit. Osteosit
berasal dari sel induk tulang atau osteoblas. Osteosit terletak dalam
lacuna. Osteosit satu dengan yang lainnya saling berhubungan melalui
kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut
lamella. Perhatikan gambar : 1.7.
Sifat tulang sejati lebih keras dibandingkan tulang rawan karena
matriksnya mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, antara
lain kalsium, fosfor, bikarbonat, serat, Mg, K, Na, dan hidroksi apatit.
Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu sel berukuran besar dengan
jumlah inti 6-50. Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan enzim
proteolitik lain yang berfungsi merombak tulang serta mengatur bentuk
tulang.

Gambar 1.7: Saluran Havers dikeliling oleh osteosit yang terdapat di
dalam lakuna

Lamella adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral
dan serat kolagen. Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamella yang
di dalamnya mengandung osteosit. Knalikuli adalah saluran yang
berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Saluran
havers, saluran yang berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran
havers terdapat saluran volkman yang menghubungkan dua saluran
havers.
Jaringan tulang memiliki matriks interseluler yang mengandung kapur. Hal
ini disebabkan oleh adanya endapan garam-garam mineral CaCO3 dan
Ca(PO4)2. Jaringan tulang mengalami klasifkasi, yaitu proses
penambahan kalsium pada tulang sehingga tulang mejadi kuat.

Berdasarkan ada tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan atas
tulang kompak (tulang keras) dan tulang spons (tulang berongga).
1.

Tulang keras (tulang kompak)

Jaringan tulang karas merupakan jaringan yang memiliki matriks padat.
Yang berfungsi sebagai penyusun keranggka tubuh.
Pada tulang kompak terdapat sistem Havers yang terdiri dari 4-20 lamela
Havers yang tersusun kosentris mengelilingi saluran Havers. Sistem
Havers merupakan unit penyusun tulang. Saluran Havers mengandung
pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrient untuk menghidupi
tulang.
2.

Tulang spons (tulang bunga karang)

Jaringan tulang spons merupakan jaringan yang memiliki matriks
berongga.
Pada tulang spons tidak terdapat sistem Havers. Tulang spons terdiri dari
trabekula. Tulang yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons yang berbentuk seperti
kumpulan jarum atau lempengan.

Gambar 1.8 : tulang spons dan tulang kompak

f.

Jaringan darah

Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel – sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Jaringan
darah memiliki ciri-ciri tersusun atas bagian yang cair yang disebut
(plasma darah) dan bagian yang padat, yaitu sel darah itu sendiri.
Jaringan darah berfungsi, antara lain untuk Mengangkut sari–sari makanan
(nutrien) keseluruh tubuh dan mengagkut zat-zat buangan hasil
metabolisme keluar dari sel, Mengangkut O2 dari paru – paru ke seluruh
tubuh, Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru – paru, dan melawan
bibit penyakit.
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal dari jaringan
mesenkim. Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leokosit), keeping darah (trombosit), dan plasma darah. Plasma darah
merupakan cairan yang mengandung anorganik (misalnya ion-ion
karbonat, natrium, klorida) dan zat organik (misalnya protein, asam
amino, glukosa, hormone). Selain itu plasma darah merupakan zat antar
sel yang mengandung sel-sel darah dan keeping darah.

Gambar 1.9 : komponen penyusun darah

Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam
sel darah putih (likosit dan monosit) dibentuk dalam darah. Sel darah
putih berfungsi sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk
kedalam tubuh. Keeping darah berperan dalam proses pembekuan darah.
g.

Jaringan limfa

Jaringan limfa yaitu jaringan yang berfungsi untuk mengangkut protein,
lemak, dan zat lain dari jaringan ke system peredaran. Jaringan limfa
memiliki ciri-ciri, antara lain terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan
garam; komponen selulernya berupa limfosit serta granulosit. Cairan limfa
berperan dalam sistem kekebalan tubuh (imunitas).
3.

Jaringan otot

Jaringan otot adalah jaringan yang terdiri atas serabut-serabut otot
(myofbril) yang tersusun atas sel-sel otot yang dibungkus oleh membran
sarkolema. Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif dan terdapat
pada anggota gerak maupun organ-organ dalam tubuh. Sel otot disebut
juga serat-serat otot. Serat otot mengandung flament (benang) aktin dan
miosin yang merupakan protein kontraktil sehingga memungkinkan otot
memendek dan memanjang.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dan miofbril. Miofbril
tersusun atas protein kontraktil yang terdapat di sepanjang sel dan
tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung. Batas antara sel otot
terlihat jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema adalah lapisan
membran yang mengelilingi sel otot.
Di dalam tubuh kita ada tiga jenis otot, yaitu otot polos (viseral), otot lurik
(rangka), dan otot jantung.

a)

Otot polos

Otot polos terdiri atas sel-sel berbentuk seperti gelendong
yang panjangnya antara 30-200 milimikron. Otot polos memiliki satu inti
yang terletak dibagian tengah sel. Sel otot polos dipersaraf oleh system
saraf autonom. Kontraksi sel otot polos tidak dibawah pengaruh
kesadaran sehingga disebut otot involunter.

Gambar 1: Otot polos

Aktiftas otot polos tidak menimbulkan kelelahan meskipun aktiftas
terjadi dalam jangka waktu yang lama. Untuk berkontraksi, otot polos
memerlukan waktu anatar 3 detik samai 3 menit. Otot polos terdapat
pada rongga tubuh seperti saluran pencernaan makanan, kantung kemih,
organ reproduksi, pembuluh darah, dan saluran pernafasan.
b)

Otot lurik

Otot lurik merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh
karena itu, sering disebut juga otot rangka.
Otot lurik terdiri atas sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak
bercabang. Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm. Otot untuk lurik memiliki
banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sel. Miofbril terletak sejajar
dengan serabut otot membentuk daerah terang (isotrop) dan gelap
(anisotropy) sehingga tampak seperti garis-garis melintang.

Gambar 1.2 : Otot lurik

Sel otot lurik di persaraf oleh sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
dibawah kesadaran sehingga disebut otot volunteer. Kontraksi otot lurik
cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan.
Fungsi Otot lurik Untuk menggerakkan tulang pada artikulasinya
(kontraksi dan relaksasi).
·
·

c)

Mempertahankan sikap tubuh.
Menstabilkan sendi Mengekalkan postur.

Otot jantung

Otot jantung yaitu otot yang kerjanya tidak disadari. Akan
tetapi, otot jantung berbeda dengan otot polos. Struktur otot jantung
menyerupai otot lurik. Perbedaannya terletak pada percabangan dan
intinya. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua
atau lebih membentuk sinsitium. Sel otot jantung memiliki satu atau dua
inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Sel otot jantung dipersaraf
oleh system saraf autonom. Kontraksi otot jantung tidak dibawah
pengaruh kesadaran (involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan. Otot
jantung hanya terdapat di jantung.

Gambar 1.3 : Otot jantung

Fungsi otot jantung, Otot ini bekerja di luar kesadaran dan hanya terdapat
di miokardium jantung. Otot jantung ini hanya berfungsi mengatur
kontraksi kerja jantung.

4.

jaringan saraf

Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat rumit (kompleks). Namun pada
dasarnya jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel saraf)
dan neuroglia (penyokong neuron).
a.
Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai pembawa dan pengirim
pesan/rangsang/sinyal (impuls saraf) dan merupakan unit utama dari
sistem saraf.
b.
neuroglia adalah sel yang tidak ikut berperan dalam transmisi
impuls, tetapi menunjang kerja neuron.
Neuron merupakan perantara komunkasi antara otak dan tubuh.
Rangsangan dari organ rangsang akan melewati neuron sebelum
mencapai saraf pusat. Rangsangan secara spontan dibangkitkan di otak
dan disalurkan ke organ tubuh (efektor) lewat saraf tepi.

a.

Struktur sel saraf (Neuron)

Sitoplasma neouron mengandung ribosom, badan golgi, retikulum
endoplasma, dan mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan
melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron tersusun dari badan
sel, dendrit, dan akson.

Gambar 1: struktur sel saraf

Badan sel adalah bagian utama neuron yang mengandung inti.
Badan sel saraf dapat terletak di sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang), dapat pula di luar sistem saraf pusat. Pada kasus
pertama, disebut inti, sedangkan kumpulan badan sel di luar sistem saraf
pusat disebut ganglion (simpul saraf). Dendrit merupakan kumpulan
serabut sitoplasma yang befungsi membawa rangsangan menuju ke
badan sel. Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal. Akson berfungsi
membawa rangsangan meninggalkan badan sel.
b.

Jenis sel saraf

Neuron digolongkan berdasarkan pada cara neuron memindahkan dan
posisi yang ditempati neuron. Berdasarkan kedua hal tersebut, ada tiga
jenis neuron, yaitu neuron sensori, neuron intermediet, dan neuron motor.
c.

Neuron sensorik (neuron aferen)

Neuron sensori yaitu neuron yang menyampaikan rangsangan dari organ
penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan
susmsum tulang belakang). Oleh karena itu neuron ini disebut juga
neuron indera karena dendrit neuron ini berhubungan dengan alat indera
untuk menerima impuls sedangkan aksonnya berhubungan dengan
neuron lain. Badan sel neuron sensori bergerombol membentuk ganglion
yang berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson neuron sensori
membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat.
d.

Neuron intermediet (interneuron)

Interneuron atau saraf penghubung ialah sel sraf yang terdapat di pusat
saraf, yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik

ke neuron motorik. Neuron ini disebut neuron penghubung atau perantara
karena ujung dendrit neuron yang satu berhubungan dengan ujung akson
neuron yang lain. Neuron intermidiet juga merupakan neuron berkutub
banyak (multipolar) yang memiliki banyak dendrit dan akson.
e.

Neuron motorik (neuron eferen)

Neuron motorik berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke
otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Neuron ini disebut
neuron penggerak karena neuron motorik dendritnya berhubungan
dengan akson lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor
yang berupa otot atau kelenjar.

C.

Perbedaan kangker dan tumor

1. Kanker
Kanker merupakan jaringan tumbuh yang tidak terkendali akibat adanya
faktor pencetus yang mengganggu kegiatan metabolisme. Kanker
merupakan suatu kegagalan morfogenesis dan diferensiasi normal. Sel
yang normal membelah diri menjadi jaringan dengan “mengetahui”
berapa kecepatan membelah diri dan kapan berhenti membelah. kanker
dikenal dengan tumor ganas. Sebab, pertumbuhan sel kanker abnormal
dalam sifat dan jumlahnya, juga mengganggu dan merusak jaringan
disekitarnya. Pada stadium lanjut yang sering disebut dengan metastasis,
sel-sel kanker menyebar ke seluruh bagian organ tubuh.
Contoh beberapa macam kanker yaitu, a) kangker otak, dan b) kanker
serviks.

Gambar 1: a) kanker otak, b) kanker serviks

Perkembanganbiakan, morfogenesis dan diferensiasi sel-sel normal
mengharuskan sel-sel ada disuatu tempat yang tepat dalam tubuh.
Contohnya jika sel epitel yang sedang membelah diri mencapai sumsum
tulang, maka sel epitel akan berhenti membelah dan mati. Jika sel-sel
sumsum tulang disuntikan secara intravena pada hewan percobaan atau
seseorang, sel-sel tersebut akan tertanam di seluruh tubuh, tetapi hanya
sel-sel pokok yang tertanam di sumsum tulang yang mampu membelah
diri dan berdiferensiasi menjadi sel-sel darah.

Kanker selalu dimulai dari satu lokasi tertentu. Kanker awal ini disebut
tumor primer. Setelah suatu periode pertumbuhan yang tak terkendali,
sel-sel akan terlepas dari tumor primer dan terangkut dalam cairan getah
bening (limfa) dan darah ke bagian lain dari tubuh. Di lokasi yang baru,
sel-sel lepas dari tumor primer akan tumbuh menjadi tumor-tumor baru
jika habitatnya cocok. Fenomena ini disebut metastatis.
Sel-sel kanker tidak pernah memperoleh struktur normal dan fungsi
khas sesuai jaringan tempat mereka tumbuh. Setiap kanker dimulai dari
sebuah sel dan sel kanker tidak menyerang massa sel seperti infeksi. Jadi,
semua kanker pada metastasis maupun pada tumor primer merupakan
sebuah klon.
Mieloma adalah sebuah kanker sel pembentuk antibody yang disebut
sel plasma. Dari mieloma dapat dibuat jutaan macam molekul antibody
yang berbeda. Setiapsel plasma yang bersifat kanker pada seseorang
penderita myeloma akan membuat molekul antibody yang sama.
Meskipun tumor memiliki sifat abnormal dalam morfogenesis dan
diferensiasinya, mereka tergantung pada bantuan metabolism pada
jaringan normal. Ketika tumor berkemban, tumor melepaskan sel-sel ke
dalam cairan getah bening dan darah.

a.

Penyebab kangker

Kanker dapat timbul karena faktor genetik atau karena karsinogen.
1)

Faktor genetik

Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap. Sel kanker
diwariskan ke generasi berikutnya pada setiap mitosis seperti sifat lain
yang dikontrol secara genetik. Penderita penyakit menurun tidak
mempunyai enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak. Contohnya pada
kanker kulityang disebut seroderma pigmentosum, penyinaran dengan
sinar ultra violet merusak DNA sehingga kanker kulit berkembang
terutama pada bagian tubuh yang terdapat sinar matahari.
2)

Karsinogen

Zat kimia karsinogenetik (menyebabkan kanker) karena berinteraksi
langsung dengan molekul DNA dan menyebabkan mutasi. Dalam suatu uji
coba, bahan kimia karsinogen yang dicampur dalam pekan untuk
hewanpercobaan ternyata mengakibatkan timbulnya tumor pada hewan
percobaan tersebut. Contoh bahan kimia yang bersifat karsinogen adalah
asap rokok, gas mostar, dan asbes.

Proses penuaan juga menyebabkan berkembangnya kanker. Ada dua
faktor utama yang terlibat, yaitu sebagai berikut :
a.
Sel-sel mengalami perubahan secara akumulatif yang disebabkan
oleh adnya karsnogen.
b.

Sel-sel yang telah tua kurang mampu memperbaiki genetis.

3)

Resistensi bawaan

Manusia mempunyai meristem resistensi bawaan terhadap berbagai
faktor yang menyebabkan kanker. Ada suatu bentuk kekebalan yang
dihasilkan jika sel-sel diinfeksi oleh virus, sel itu menjadi tahan (kebal)
terhadap infeksi selanjutnya oleh tipe virus yang sama. Sistem
pertahanan alamiah ini disebabkan oleh suatu protein, yaitu interferon.
Interferon tidak sama dengan antibodi karena interferons spesifk tidak
diproduksi sebagai respons terhadap virus tertentu. Berbagai macam
virus akan menyebabkan sel memproduksi interferon yang sama.
Sel-sel manusia memproduksi tiga jenis interferon sesuai dengan jenis sel
yang memproduksinya, yaitu :
a.

Interferon fbroblast

b.

Interferon leokosit

c.

Interferon sel-sel T

Ketiga protein tersebut dikenal sebagai glikoprotein, yaitu suatu
persenyawaan protein dengan karbohidrat.

2.

Tumor

Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang
tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak”
(tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang
jaringan lainnya ataupun bermetastasis.
Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk segala pembengkakan
atau benjolan yang disebabkan oleh apa pun, baik oleh pertumbuhan
jaringan baru maupun adanya pengumpulan cairan seperti kista atau
benjolan yang berisi darah akibat benturan. Namun, istilah tumor
umumnya digunakan untuk menyatakan adanya benjolan yang
disebabkan oleh pertumbuhan jaringan baru, tetapi bukan radang. Oleh
karena itu, dikenal istilah tumor jinak (benigna, benign) dan tumor ganas
(maligna, malignant) yang berarti kanker. pertumbuhan tumor lebih jinak

dibandingkan dengan kanker. Jumlah sel tumor yang bertambah hanya
terbatas dan tidak menganggu atau menyebar sel-sel disekitarnya.
Karena itu, pertumbuhan tumor disebut tumor jinak.
Perkembangan tumor relatif lambat dan tetap berada di satu lokasi
namun meskipun lambat, Tumor yang tidak ditangani dengan benar
cenderung akan membesar.

Gambar 1.2 : macam-macam tumor
1)

Penyebab Penyakit Tumor

Mutasi DNA di dalam sel yang terakumulasi merupakan faktor utama
penyebab tumor. Sebenarnya sel manusia memiliki mekanisme perbaikan
DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel
merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu
berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan
pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi
nukleus, dan sel itu sendiri. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi
pemicu penyebab tumor :
a)
Ketergantungan rokok yang mengandung nikotin dan zat-zat adiktif
lainnya.
b)

Mengonsumsi minuman beralkohol

c)

Gaya hidup yang tidak sehat

d)

Obesitas (kegemukan)

e)
Benzene dan zat kimia lain yang berada di lingkungan, diserap oleh
darah sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh.
f)
Sinar radiasi matahari yang tidak mampu ditahan oleh jaringan kulit
hingga menembus ke dalam dan membuat karakteristik kulit berubah
g)

Masalah genetis

h)

Akibat radiasi

2)

Gejala Tumor

a)
Munculnya benjolan yang bertumbuh dan membesar pada bagian
tubuh tertentu
b)

Terjadinya penebalan jaringan.

c)

Pendarahan atau keluarnya zat cair dari tubuh.

d)

Nyeri haid yang rutin dan berkepanjangan pada wanita

e)

Sakit atau luka lama yang tidak sembuh-sembuh.

f)

Kehilangan berat badan secara cepat

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan setruktur dan fungsi yang
sama. Jenis jaringan yang berbeda memilki struktur berbeda yang sesuai
dengan fungsinya.
Macam-macan jaringan hewan
1)

Jaringan Epitelium

2)

Jaringan ikat

3)

Jaringan otot

4)

Jaringan saraf

Perbedaan kangker dan tumor
1.

Kanker

kanker dikenal dengan tumor ganas. Sebab, pertumbuhan sel kanker
abnormal dalam sifat dan jumlahnya, juga mengganggu dan merusak
jaringan disekitarnya. Pada stadium lanjut yang sering disebut dengan
metastasis, sel-sel kanker menyebar ke seluruh bagian organ tubuh.
2.

Tumor

pertumbuhan tumor lebih jinak dibandingkan dengan kanker. Jumlah sel
tumor yang bertambah hanya terbatas dan tidak menganggu atau
menyebar sel-sel disekitarnya. Karena itu, pertumbuhan tumor disebut
tumor jinak.
Perkembangan tumor relatif lambat dan tetap berada di satu lokasi
namun meskipun lambat, Tumor yang tidak ditangani dengan benar
cenderung akan membesar.
Kanker adalah sel jaringan tubuh yang bertumbuh secara abnormal yang
membelah diri dengan cepat dan tak terkendali.

B.

Saran

Makalah ini masih belum sempurna di harapkan untuk kedepannya
pembuatan makalah ini di sertai dengan proses gerak otot, jalannya
impuls pada system saraf dan keluasan materi pada jaringan ikat

DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi SMA 2. Jakarta: Erlangga.
Riandari, Henny. 2007. Biologi SMA 2. Solo: Tiga Serangkai.
D.A. Pratiwi, dkk 2006. Biologi SAMA 2. Jakarta: Erlangga.
Wahyudi, Fajar. 2007. Perbedaan antara kanker dan tumor.
http://fajarwahyudi.blogspot.com/2007/11/perbedaan-antara-kanker-dantumor.html. 24 April 2013
Gesign, Gugun.2010. Perbedaan tumor dan kanker.
http://apotekherba.blogspot.com/2010/03/perbedaan-tumor-dankanker.html. 24 April 2013.
http://www.metris-community.com/penyakit-tumor-jinak-tumorganas.html. 23 April 2013
http://www.herbalisnusantara.com/?perbedaan-kanker-dan-tumor.html. 24
April 2013
http://doktersehat.com/perbedaan-tumor-dan-kanker.html. 23 April 2013