ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN A

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN NYAMAN
PADA Tn. M DENGAN TUMOR LIDAH
DI RUANG MEDIKAL BEDAH / RUANG KENANGA
RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL

OLEH:
Riswati Sih Widyaningrum
22020111110036

PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013

Tanggal / Jam Pengkajian

: 14 November 2013 / 10.00 WIB

Tanggal masuk / Jam


: 12 November 2013

Ruang

: Kenanga (Ruang Medikal Bedah)

No. RM/ Diagnosa masuk:431767/ Tumor Lidah
I.

Pengkajian

A. Identitas
a.

Identitas Klien

Nama

:Tn.M


Alamat

: Sojomurto, Kabupaten Kendal

Tempat/ Tanggal Lahir

: Kendal/ 12 juli 1959

Umur

: 30 tahun

Jenis Kelamin

: Laki- laki

Agama

: Islam


Suku

: Jawa

Bahasa

: Indonesia

Status

: Menikah

Pembiayaan Kesehatan

: Jamkesmas

b. Identitas Penanggungjawab
Nama


: Ny.S

Hubungan dengan klien

: Istri

Suku

: Jawa

Bahasa

: Jawa

Alamat

: Sojomurto, Kabupaten Kendal

B. Keluhan Utama
Tn. M mengalami post eksisi tumor bawah lidah dengan luka jahitan di bawah lidah.

Lidah klien tidak bisa merasakan rasa manis, asam, pahit dan lidahnya terasa kesemutan.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. M mengalami post eksisi tumor bawah lidah dengan luka jahitan di bawah lidah,
terlihat bengkak dan klien mengatakan sakit pada lukanya.

D. Riwayat Penyakit Dahulu
Sekitar 1 bulan lalu muncul benjolan di bawah lidah, pertama benjolan hilang dan
timbul, kemudian benjolan menetap dan semakin membesar dan Tn.M mengeluh sakit
pada leher kiri Tn. M memutuskan untuk mengobati penyakitnya ke ke RSUD H.
Soewondo Kendal.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Tn.M mengatakan bahwa dalam riwayat penyakit dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit Tumor Lidah
Genogram:

Keterangan:
: klien
: laki laki
: garis keturunan
: garis perkawinan

: laki- laki meninggal
: perempuan meninggal
: tinggal serumah

F. Pengkajian Kebutuhan Dasar
1.

Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit:
Tn. M mengatakan bahwa aktivitas sehari-harinya sebagai petani di desanya.
Kegiatan waktu luangnya digunakan untuk menonton tv, bersantai bersama keluarga
dan tidur.
Saat dikaji:
Tn. M mengatakan bahwa luka post oprasi nyeri, dan sedikit pusing. Kegiatan waktu
luangnya digunakan untuk tidur dan mengobrol bersama teman satu kamar atau
keluarga yang sedang menemaninya. Untuk kegiatan seperti berpakaian, toileting,
gosok gigi dan makan pun dilakukan dengan bantuan orang lain karena terpasangnya
infuse.

Tabel Tingkat Kemandirian

Kemampuan Perawatan Diri
Makan/minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Keterangan :
0 = mandiri

3 = dibantu orang lain dan alat

1 = dengan alat bantu

4 = tergantung total

2 = dibantu orang lain

2.

Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit

No
1.
2.
3.
4.
5.

3.

Pembanding
Mandi
Keramas
Ganti pakaian
Sikat gigi
Memotong kuku

Kebutuhan Istirahat Tidur

Sebelum Sakit
3 kali sehari

2 hari sekali
2 kali sehari
4 kali sehari
Tidak rutin

Saat Dikaji
Belum pernah mandi
Belum keramas selama rawat inap
1 kali sehari
Belum pernah sikat gigi
Belum pernah memotong kuku

Sebelum sakit:
Ny.M mengatakan bahwa dirinya biasa tidur jam 22.00 sampai dengan jam 03.00 WIB.
Kualitas tidur klien terpenuhi.
Saat dikaji:
Klien mengatakan bahwa dirinya mulai tidur pukul 21.00 sampai 23.00 WIB. Klien
mengatakan tidak mendapatkan tidur yang puas dan sering terbangun selama dirawat di
rumah sakit. Pada siang sampai sore hari, klien terlihat terkadang tertidur tetapi mudah
dibangunkan, terdapat kantung mata pada klien dan klien terlihat sering menguap.

4.

Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Klien terpasang saluran infuse dengan cairan RL.
No.
1.
2.
3.

Pembanding
Frekuensi makanan
Jumlah makanan
Jenis makanan

Sebelum sakit
Saat dikaji
2 - 3 kali sehari
3 kali sehari
1 porsi habis
1/2 porsi

Klien
suka Mengkonsumsi
mengonsumsi
makanan

makanan
dengan

menu

yang

tidak

teratur.

Klien

suka

mengonsumsi

yang

diberikan RS

sayur

seperti: bayam, daun
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Alergi makanan
Nafsu makan
Berat Badan
Tinggi Badan
Makanan Pantangan

ubi jalar dll
Tidak ada
Tinggi
50 kg
150 cm
Makan dingin, asam

Kebiasaan minum

dan pedas
dan pedas
7 - 8 gelas perhari (±1 5 - 6 gelas per hari
liter)

10.
11.
5.

Jenis minum
Perasaan haus

Kebutuhan Oksigenasi
Saat di rumah:

Kopi, Teh, Air putih
biasa

Tidak ada
Berkurang
48 kg
150 cm
Makan dingin, asam

(±3/4 liter)
Air putih
Tidak seberapa

Klien dapat bernafas tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. Klien tidak merasakan
sesak nafas dan nyeri dada.
Saat dikaji:
Klien merasakan tidak sesak nafas dan tidak nyeri dada. Tekanan darah Tn.M saat dikaji
110/ 60 mmHg, nadi 82 kali per menit, dan pernafasan 21 kali per menit
6.

Kebutuhan Eliminasi
BAB
No.
1.
2.
3.
4.
BAK
No.
1.
2.
3.
4.

7.

Pembanding
Frekuensi
Warna
Bau

Sebelum sakit
3 – 4 kali sehari
Kuning kecoklatan
Khas

Saat dikaji
sudah pernah BAB
-

Konsistensi

Padat

-

Pembanding
Frekuensi
Warna
Bau
Perasaan

Sebelum sakit
2 – 3 kali sehari
Kuning jernih
Amoniak
Tidak sakit

Saat dikaji
2-3 kali sehari
Kuning jernih
Amoniak
Tidak sakit

Kebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif
Penglihatan

: Tn. M tidak menggunakan kacamata pada aktivitas sehari- hari. Klien
mengatakan pengelihatannya masih baik yaitu dapat melihat dari jarak
dekat dan jauh jauh.

Pendengaran

: Tn. M mengatakan masih dapat mendengar dengan jelas, dan tidak
mengeluh masalah pada pendengarannya. Klien dapat mendengar suara
seperti bisikan dan suara lainnya.

Penciuman

: Tn. M mengatakan bahwa masih dapat mencium bau-bauan dan tidak
ada masalah dengan indera penciumannya. Klien dapat membedakan bau
wangi, busuk dan bau lainnya.

Pengecapan

: Tn. M mengatakan bahwa lidahnya mati rasa, Tn. M tidak dapat
merasakan rasa manis, asam, pahit dan merasa kesemutan saat dikaji

Perabaan

: Tn. M mengatakan bahwa masih bisa merasakan sensasi ketika
disentuh ataupun dicubit.

8.

Kebutuhan Termoregulasi

Sebelum sakit:
Tn. M mengatakan bahwa sebelum sakit merasa baik-baik saja, dan tidak ada demam,
dengan suhu normal.
Saat dikaji:
Tn. M mengatakan suhu tubuhnya tidak meningkat atau menurun, tubuh terasa panas dan
gerah. Ketika dikaji suhu tubuhnya 37,5o C.
9.

Kebutuhan Konsep Diri
Citra tubuh

: Tn. M mengatakan bahwa dirinya merasa sedikit lemas dan gerah, tidak
nafsu makan, kadang-kadang bagian luka post operasi di bawah lidah
terasa nyeri. Tn. M mengatakan bahwa dirinya ingin segera sembuh dari
sakitnya supaya dapat menjalankan rutinitasnya sehari-hari.

Identitas

:Tn. M mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita berumur 30
tahun, sebagai Ayah dari 3 anak. Tn. M mengatakan mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya yaitu Tumor Lidah setelah memeriksakan
penyakitnya di puskesmas.

Harga diri

:Tn .M mengatakan bahwa dirinya tidak merasa malu kepada keluarganya
dan saudara-saudaranya akibat penyakit yang dideritanya.

Peran

:Tn. M mengatakan bahwa dirinya dapat menjalankan perannya sebagai
seorang petani, dirinya ingin segera pulang ke rumah dan sehat kembali
agar dapat berkumpul dengan keluarganya.

Ideal Diri

:Tn. M mengatakan bahwa dirinya ingin segera sembuh agar dapat
menjalankan aktivitasnya kembali.

10. Kebutuhan Stress Koping
Tn. M merasa bosan selama di rumah sakit. Klien terkadang murung dan kadang terdiam.
Ketika klien merasa bosan, klien hanya diam dan terkadang mengobrol dengan teman
sekamar atau anggota keluarga yang menemaninya.
11. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
P: Tn. M mengatakan nyeri karena luka post oprasi tumor lidah
Q: Tn. M mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk- tusuk hingga mati rasa
R: Tn. M mengatakan nyeri yang dirasakan pada bawah lidah sebelah kiri

S: Tn. M mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan di skala 6 dan setelah post operasi
turun menjadi skala 3 dengan rentang 0- 10
T: Tn. M mengatakan nyerinya kadang-kadang timbul dan hilang ketika makan dan
malam hari
12. Kebutuhan Komunikasi – Informasi
Tn. M dapat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan dengan baik. Klien tidak
menghadap ke arah pengkaji ketika diberi pertanyaan. Klien banyak menunduk ketika
menjawab pertanyaan. Tn. M kurang mengetahui tentang perkembangan luka post
operasinya. Klien kurang mengetahui tentang keadaan luka post operasi di bawah lidah.
13. Kebutuhan Rekreasi – Spiritual
Rekreasi: Sebelum dirawat di rumah sakit klien sering berkumpul dengan keluarga atau
mengisi waktu luangnya sekedar bersantai. Setelah dirawat di rumah sakit, klien hanya
mengobrol dengan keluarga yang menemaninya. Klien terkadang terlihat murung dan
terdiam.
Spiritual: Sebelum sakit, klien rutin menjalankan shalat lima waktu dan mengaji. Setelah
sakit, klien belum melaksanakan shalat.
2

Pemeriksaan Fisik Head to Toe

1.

Keadaan umum
Klien tampak lemas, berkeringat, dan wajah klien sayu.

2.

Tingkat kesadaran
Composmentis E4V5M6

3.

Tanda-tanda vital:
Tekanan

Suhu

Nadi

Pernafasan

Darah
110/60 mmHg

37,6oC

82 kali/menit

21

kali/menit

(tanpa
bantu
pernapasan)
4.

Pengukuran antropometri

alat

Sebelum sakit:
BB

: 50 kg

TB

: 150 cm

IMT

: 50/(1,50)2= 22.22

Saat dikaji:
BB

: 48 kg

TB

:150 cm

IMT

: 49/(1.50)2 = 21.77

Dari hasil pemeriksaan, Tn. M mengalami penurunan berat badan semenjak ia sakit dan
nafsu makannya sedikit berkurang dibandingkan sebelum dirinya sakit.
Keterangan:

5.

Nilai 16-20

= kurus

Nilai 20

= normal

Nilai >20

= overweight

Pemeriksaan Kepala
I : bentuk kepala mesocepal, simetris kanan kiri, tidak terdapat benjolan pada kepala,
kulit kepala bersih, rambut hitam, pendek, distribusi rambut merata dan berminyak.
Pa : Tidak ada nyeri tekan

6.

Pemeriksaan Mata
I: tidak memakai alat bantu penglihatan, terdapat kantung mata, mata sayu.
Kelopak mata : simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, penyebaran rambut alis merata,
terdapat lingkar hitam disekitar mata.
Konjunctiva dan sclera : konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Kornea : jernih
Pupil dan iris : ukuran pupil isokor.
Pa: Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata klien.

7.

Pemeriksaan Hidung
I: bentuk hidung klien besar, tidak terdapat deviasi atau pembengkakan tulang hidung,
lubang hidung simetris kanan kiri, tidak terdapat secret, pelebaran nares normal. Klien
tidak memakan alat bantu pernapasan (nasal canula).
Pa: tidak ada nyeri tekan pada batang dan jaringan lunak hidung.

8.

Pemeriksaan Mulut

I : bibir simetris atas bawah, mukosa lembab, bibir tidak pucat, gusi merah, gigi
kecoklatan dan kotor, tidak terdapat bau mulut, tidak terdapat pembesaran tonsil,
permukaan lidah agak kotor.
Pa : tidak ada nyeri tekan pada kedua dinding mulut.
9.

Pemeriksaan Telinga
I: posisi telinga simetris kanan dan kiri, kulit bersih, liang telinga agak kotor, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada benjolan.
Pa: tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga klien.

10. Pemeriksaan Leher
I : ada pembengkakan, jika digerakkan fleksi ekstensi terdapat nyeri, ada nyeri telan.
Pa: ada nyeri tekan, ada benjolan, ada pembesaran kelenjar tiroid.
11. Pemeriksaan dada dan paru
I : bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak barel, fanel, atau pigeon chest. Ekspansi
dada simetris, ekspansi dada simetris.
Pe: sonor kedua lapang paru.
Pa: taktil fremitus fibrasi lebih terasa sebelah kanan, tidak terdapat nyeri tekan di bagian
punggung, nafas teratur.
Au : suara dasar vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, tidak ada crackles.
12. Pemeriksaan jantung
I: bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada jaringan parut, tidak ada lesi, tidak terlihat
ictus cordis, irama teratur.
Pe: Pekak
Pa: tidak ada nyeri tekan.
Au : Bunyi jantung 1 (lup) = Bunyi jantung 2(dup), tidak terdapat tambahan (s3) atau
bunyi mur-mur, regullar.
13. Pemeriksaan Abdomen
I

: perut terlihat datar, bersih, tidak terdapat jaringan parut, warna tidak ikterik.

Au: bising usus 12 kali per menit.
Pe : timpani.
Pa : terdapat nyeri tekan di kuadran kanan atas dan kuadran kanan bawah, tidak ada
abses tidak ada pengerasan.
14. Pemeriksaan Genetalia

I : tidak terpasang kateter, klien mengatakan tidak ada luka dan radang pada area
genetalianya
P : klien mengatakan tidak ada nyeri tekan pada area genetalianya
15. Pemeriksaan Neurologis dan Ekstremitas
Status kesadaran: composmentis dan kekuatan otot
5

5

5

5

Pemeriksaan Ekstremitas
Atas: Simetris kanan dan kiri. Klien dapat melakukan Range of motion aktif pada tangan
kanan, tidak terdapat nyeri pada sendi, dengan kekuatan otot tingkat 5. Tidak ada edema
dan akral tidak dingin.
Bawah: Kaki klien tidak terdapat edem, bengkak dan ruam. Simetris antara kanan dan
kiri, kedua ekstremitas bawah dapat melakukan range of motion aktif, kekuatan otot kaki
tingkat 5, dan akral tidak dingin.
16. Pemeriksaan kulit dan kuku
I: warna kulit sawo matang, mukosa lembab,bibir tidak pucat, kulit bersih, tidak ada
edema, tekstur halus, elastisitas cukup bagus, turgor kulit < 3 detik.
P: tidak ada nyeri tekan, capilary refill time ˂ 3 detik.
3

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Waktu Sampling: 11 November 2013
Assays
PT
APTT

Results
12,8

Ref Range
11,3 – 14,7 detik

32,8

( Kontrol: 12,7 )
27,4- 39,3 detik

Waktu Sampling: 11 November 2013
Type: Darah lengkap
Parameter
WBC
Lymph#
Mid#
Gran#
Lymph%
Mid%
Gran%

Result
7,2 x 10^3/Ul
2.4 x 10^3 Ul
0.7 x 10^3 uL
4.1 x 10^3 Ul
33.0 %
9.7 %
57.3 %

Ref Range
4.0 – 11.0
0.8 – 4.0
0.1 – 1.5
2.0 – 7.0
20.0 – 40.0
3.0 – 15.0
50.0 – 70.0

HGB
RBC
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW – CV
RDW – SD
PLT
MPV
PDW
PCT

11.1 g/dL
5.54 x 10^6/ uL
34.9 %
63.0 fL
20.0 pg
31.8 g/dL
16.1 %
37.2 fL
300x 10^3/ uL
8.3 Fl
16.4
0.249%

I. Program Terapi
- Infus RI 20 tetes per menit
- Injeksi Ceftnaxone 2x1000 mg
- Injeksi ketorolac 3x30 mg

11.0 – 16.0
3.50 – 5.50
37.0 – 54.0
80.0 – 100.0
27.0 – 34.0
32.0 – 36.0
11.0 – 16.0
35.0 – 56.0
100 – 300
6.5 – 12.0
9.10 – 17.0
0.108 – 0.282