KISAH KU My Story Makalah Masyarakat Mul
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
•
•
•
•
KISAH KU ( MY STORY )
•
27
R AB U
,
Makalah Masyarakat Multikultural
search...
GO
MA RET
• Jadilah yang pertama di
Suka 22 orang menyukai ini.
antara teman Anda.
BAB I
PENDAHULUAN
Time
•
•
1.1 Latar Belakang
Terbentuknya masyarakat multicultural, ternyata mengalami
beberapa •proses. Baik itu proses alami maupun nonalami. Banyak sekali
pendapat – pendapat yang menjelaskan pengertian masyarakat
mutikultural itu sendiri.
•
Latar belakang disusunnya makalah ini, tak lain untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran sosiologi. Adapun latar belakang yang
termuat ainnya, yaitu untuk mengetahui penjeasan yang lebih jauh lagi
tentang masyarakat multicultural terutama di Indonesia.
1.2 Permasalahan
Ø Adakah damfak negative dari masyarakat multicultural ?.
Ø Penyelesaian damfak dari masyarakat multicultural.
Ø Bagaimana multicultural di Indonesia.
1.3 Tujuan
Guestbook
13 Oct 13, 11:37 AM
Johanson: lyna kenapa? ko
astafirulloh?
25 Sep 13, 11:36 PM
lyna: astafirulloohh..
asty: sure
15 Jul 13, 02:04 PM
15 Jul 13, 01:55 PM
Lind: Kisah kehidupn yg
menyangkut sosok laki" bernama
•
deka?
6 Jul 13, 08:36 PM
asty: boleh ko
1 Jul 13, 10:18 PM
Tujuan disusunnya makalah ini untuk :
•
Ø Untuk mengetahui lebih jauh tentang masyarakat multicultural.
Ø Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi.
1.4 Metode
Metode pembuatan makalah ini diambil dari internet dari berbagai macam
alamat – alamat dan buku – buku pelajaran yang ada kaitan nya dengan materi.
Dan dengan izin Allah SWT makalah ini dapat selesai walau pun belum
•
sempurna.
acid jordison: yang boleh riquest
gak???
28 Jun 13, 06:56 PM
Dew• i:
menarik
28 Jun 13, 04:00 PM
acid jordison: I LOVE YOU 4EVER
[Get a Cbox]
28 Jun 13, 03:27 PM
refresh
name
e-mail / url
message
Go
help · smilies · cbox
My Friends
1.5 Kegunaan
Adapun kegunaan – kegunaan setelah membuat
makalah ini, di antaranya :
•
Ø Kita bisa mengetahui bagaimana proses pembentukan masyarakal multicultural di
Indonesia.
Ø Bisa mengetahui bentuk – bentuk masyarakat multikultural.
Ø Bisa mengetahui cirri – cirri masyarakat multikultural.
Join this site
w ith Google Friend Connect
Members (2)
Already a member? Sign in
1.6 Sistematika
KataPengantar
Gambar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
Labels
ASYURI (3 )
BIOGRAFI (5)
1/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
1.2
Permasalahan
1.3
Tujuan
1.4
Metode
1.5
Kegunaan
1.6
Sistematika
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Latar Belakang Masyarakat Multikultural
2.2
Pengertian Masyarakat Multikultural
CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
2.3
2.4
BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
2.5
Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Multikultural
2.6
Konfigurasi masyarakat multikultural
2.7
Proses integrasi dalam masyarakat multikultual
2.8
Masalah yang timbul Akibat Adanya Masyarakat Multikultural
Alternatif Pemecahan Masalah yang Ditimbulkan oleh Masyarakat
2.9
Multikultural
2.10 Masyarakat Multikultural di Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Masyarakat Multikultural
1. Factor geografis, faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana
kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki
kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam
masyarakat( multikultural).
2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab
terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui
budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh. Di mana pengaruh
tersebut di antaranya dibawa oleh para pedagang asing, penjajah, serta
imigran lainnya.
3. Kondisi iklim yang berbeda, bukan saja geografis yang
mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat, iklim pun mempunyai
pengaruh yang sama, masih mengambil contoh, iklim pegunungan yang
sejuk mempengaruhi masyarakat menjadi ramah. Sementara iklim pantai
yang panas menyengat bisa mempengaruhi kontrol emosi.
2.2 Pengertian Masyarakat Multikultural
1.
Menurut Para Ahli
1. Furnivall
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau
lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di
dalam suatu satu kesatuan politik.
2. Clifford Gertz
Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam
sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem
terkait oleh ikatan-ikatan primordial.
•
3. NASIKUN
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh
masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat
deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati
oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial,
serta seringnya muncul konflik-konflik sosial.
Buletin (4 )
carpon (3 )
Cerita Dengan Deka (2 3 )
cerpen (3 0)
Dram a (2 )
Hasil belajar (2 6 )
• 4)
Iseng :* (2
Kata Bergam bar (1 2 )
KIR (1 4 )
Kisah (3 )
Lirik Lagu Fav orit (8)
LOVE (6 )
Makalah (2 0)
Me (5)
Pantun (2 )
PMR (3 )
Pribadi (2 2 )
Puisi (7 8)
SOCIALLYFANS (9 )
Surat Untuk Deka (3 5)
TIPS (3 )
Ujian Praktek 2 01 3 (6 )
•
MENU
ASY URI
ASYURI
Kata Sahabat
Masak d rum ah Yun
BIOGRAFI
Biografi Ahm ad Fuadi
Biografi Cy nthiara Alona
Biografi Marshanda
Biografi Nikita Willy ~ new
Biografi Sherina Munaf
Bulet in
BULETIN
BULETIN
BULETIN
BULETIN
EDISI PERPISAHAN
EDISI AGUSTUS
EDISI Februari
EDISI Septem ber
Cerit a Dengan Deka
I. Istana dan Perasaan Sy ta
II. GELISAH
III. Pertam a Dekat
IV. AWAL BERSAMA
IX. CURAHAN HATIKU UNTUK DEKA
Lencana Facebook
V. KENANGAN
VI. TAK TERASA
VII. TERAKHIR MELIHAT DAN
MEMIKIRKANNYA
Asty Fitriani
VIII. KASIH TAK SAMPAI
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
XI. Saat Baru Deka Menjauh
XII. Hany a Sekejap Saja
XIII. MIMPI ITU
XIV. PERGI DAN KEMBALI
XIX. AKHIRNYA AKU SADARI
XV. JUMPA LAGI
XVI. KATA DARI DEKA
XVI. KATA DARI DEKA
Buat Lencana Anda
XVII. LAMUNANKU
Drama
4. J.S. FURNIVAL
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih
komunitas atau kelompok yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur
kelembagaan yang berbeda satu sama lain.
•
5. VANDERBERG
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
Ketenangan y ang m encekam
Ny ai Ontosoroh Hikay at Perlawanan
Sanikem
protect by Asty Fitriani
Hasil belajar
AFTA
•
ANALISIS FAKTA DAN OPINI
Biografi Ahm ad Fuadi
2/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
Menyatakan bahwa masyarakat multicultural memiliki ciri – ciri yaitu
sebagaI berikut.
a) Mengalami segmentasi ke dalam kelompok – kelompok yang
sering kali memiliki sub kebudayaan yang berbeda – beda satu
dengan yang lainnya.
b) Memiliki struktur social yang terbagi – bagi ke dalam
kelompok – kelompok yang bersifat menkomplementer.
c) Kurang mengembangkan konsensus mengenai nilai – nilai
•
yang bersifat dasar
BLOG INI TELAH DI PROTECT OLEH ASTY FITRIANI
Cop y r i g h t ©
K I S A H K U ( My
S t or y ) . De s i g n B y
A s t y Fi t r i a n i
Te m p l a t e s B u k u
• k ot a k
•
d) Secara relative sering mengalami konflik – konflik antara satu
kelompok dengan yang lain
•
e) Secara relatif tumbuh integrasi social di atas paksaan
(coercion )dan saling ketergantungan di bidang ekonomi
f) Adanya dimonasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok –
kelompok yang lain.
6. C.W. WATSON (1998)
Menyatakan masyarakat multicultural membicarakan tentang masyarakat
Negara, bangsa, daerah, bahkan lokasi geografis terbatas seperti kota atau
sekolah, yang terdiri atas orang – orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda – beda dalam kesederajatan.
7. PETER L. VAN DEN BERGHE
Karakteristik masyarakat multikultural:
1. Segmentasi kelompok dengan budaya sendiri.
2. Struktur sosial yang terbagi
3. Lemahnya konsensus
4. Konflik tinggi
5. Integrasi paksaan
6. Dominasi politik
2. Pengertian Umum
Multikultural berasal dari bahasa Inggris multicultural, multi artinya
banyak dan cultural artinya budaya. jadi multicultural adalah banyak budaya.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari
berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok
masyrakat yang memiliki• satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu masig
terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan.
•
•
2.3 CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
a.
Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam
suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah.
Yang biasanya pemisah itu adalah •
•
suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari
berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun
luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan
primordial kedaerahaannya.
b.
Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer,
maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami
kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang
lengkapnya persatuan yang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
c.
Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu
adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan
bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat
majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
d.
Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya
terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam
teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan
terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah.
e.
•
Integrasi dapat tumbuh
dengan paksaan, seperti yang sudah saya
jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi
pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan,
walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
•
•
•
•
3/10
12/17/13
f.
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam
masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup
fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas
masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
2.4 BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1.
INTERSEKSI
2.
Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi,
interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk. Dalam Sosiologi,
interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial
dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan
lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang
intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan
manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah.
Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat
dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan,
•
atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama
menjadi anggota suatu
kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. Jadi, yang
dimaksud dengan interseksi adalah suatu masyarakat yang terdiri dari banyak
suku,budaya,agama, dan lain – lain yang berbaur menjadi satu kesatuan di
dalam komunitas tertentu.
KONSOLIDASI
•
Konsolidasi merupakan suatu proses penguatan pemikiran atas
kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini
semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan
kepercayaan yang dianut.
Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk
memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang
biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu. Jadi,
yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah
melekat pada dirinya.
3.
PRIMORDIALISME
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang
teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat,
kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang artinya pertama dan
ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.
•
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang
diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap
primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan
budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau
kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung
bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu
memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena
nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah
daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung
dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Jadi, suatu primordialisme adalah suatu kepercayaan yang sudah
mendarah daging. Maka setiap orang yang memiliki primordial pasti dia akan
sulit menerima paham lain selain paham yang telah mendarah daging dalam
dirinya.
4.
ETNOSENTRISME
Etnosentris sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut in group
feeling (keikut sertaan dalam kelompok) tinggi. Biasanya dalam suatu kelompok
sosial sering kita melihat perang antar desa, perang antar suku ataupun perang
dalam agama dan sebagainya. Tapi entosentris lebih kepada anggapan suatu
kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul.
Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu anggapan dari
kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. Dari definisi di atas
kita dapat memahami bahwa dalam suatu masyarakat majemuk terdapat suatu
kelompok yang beranggapan bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dari
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
4/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
kelompok-kelompok sosial lain.
5.
POLITIK ALIRAN
Politik aliran adalah suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam
ormas-ormas yang memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam suatu
negara, sehingga ormas tersebut dikatakan penganut partai yang memang
dijadikan pemersatu dalam negara.
Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki dekengan (jawa)
untuk memelihara dan menyejahterakan anggotanya. Contoh : Hahdhotul Ulama’
memiliki dekengan berupa Partai Kebangkitan Bangsa(PKB), Muhammadiyyah
memiliki dekengan berupa Partai Amanat Nasional(PAN), dll. Jadi, jelas bahwa
politik aliran adalah suatu partai politik yang memiliki suatu dukungan dari
suatu organisasi masyarakat sebagai pembangun kekuatan dalam pemilihan
umum.
6.
PRASANGKA DAN STEREOTIPE RAS / ETNIS
Prasangka dan stereotype adalah suatu penilaian ras / etnis berdasarkan
pendapat orang banyak yang belum pernah dibuktikan tetapi dianggap benar.
7.
MUTUAL AKULTURASI
Mutual akulturasi merupakan proses interseksi yang berjalan terus
menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai budaya kelompok lain.
2.5 Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Multikultural
1. Struktur sosial yang terinterseksi (intersected social
structure)
Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi
wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang
sukubangsa, agama, ras, dan aliran. Dalam bentuk struktur sosial yang demikian
keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling
silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang-menyilang (crosscutting affiliation dan cross-cutting loyalities).
Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam
masyarakat multicultural.
2. Struktur sosial yang terkonsolidasi (consolidated social
structure)
Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok sosial yang
ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang sukubangsa, agama,
ras, atau aliran yang sama.
Sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilahan struktur sosial.
Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang
Islam. Partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan
orang Kristen, dan seterusnya.
Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya
integrasi sosial dalam masyarakat multicultural, karena akan terjadi pertajaman
prasangka antar-kelompok.
Struktur sosial terpilah dengan parameter yang tumpang tindih, pemilahan
berdasarkan sukubangsa tumpang tindih dengan pemilahan berdasrkan agama,
ras, aliran, atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam
akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok
luarnya.
2.6 Konfigurasi masyarakat multikultural
Furnival mengemukakan bahwa apabila dilihat dari konfigurasi etnis atau
kelompok yang menjadi unsurnya, paling tidak terdapat empat macam
masyarakat multikultural, yaitu:
1. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi kompetisi
seimbang
Di antara kelompok-kelompok yang ada, masing-masing mempunyai
kekuatan kompetisi yang seimbang, tidak ada satupun kelompok yang dapat
menguasai yang lain. Integrasi sosial sebagai sebuah masyarakat besar tidak
mudah terjadi, kecuali kalau ada di antara kelompok-kelompok tersebut yang
berhasil membangun koalisi lintas kelompok, misalnya lintas etnik yang
membentuknya.
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
5/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
2. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi maioritas
dominan
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok besar dan
berkuasa.
3. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi minoritas
dominan
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok yang kecil
tetapi berkuasa.
4. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi fragmental
Terdiri atas kelompok-kelompok kecil yang satu dengan yang lain saling
terpisah dan sangat terbatas interaksi dan komunikasinya. Sama dengan
konfigurasi kompetisi seimbang, masyarakat majemuk jenis ini pun integrasi
sosial hanya dapat dicapai apabila terjadi koalisi lintas etnis.
2.7 Proses integrasi dalam masyarakat multikultual
Integrasi sosial tidak hanya sebuah ungkapan normatif, melainkan juga
telah lama menjadi persoalan akademik.
Secara sosiologis, terdapat dua
pendekatan :
•
1).
Konsensus yang lebih menekankan pada dimensi budaya
(teori struktural fungsional).
Menurut pendekatan konsensus integrasi dapat dicapai melalui suatu
kesepakatan tentang nilai dasar (common platform)
2).
Konflik yang lebih menekankan dimensi struktural (teori
struktural konflik).
menurut pendekatan konflik, integrasi hanya dapat dicapai melalui
dominasi satu kelompok atas lainnya.
Integrasi sosial dalam masyarakat multikultural dipengaruhi oleh beberapa
hal, misalnya:
(1) Struktur sosialnya, yaitu interseksi atau konsolidasi.
(2) Faham atau ideologi, yang berkembang dalam masyarakat apakah
ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan lain-lain,
ataukah faham relativisme kebudayaan.
(3) Apakah dapat berlangsung koalisi.
(4) Apakah dapat membangun konsensus tentang nilai dasar.
(5) Apakah berlangsung proses-proses menuju akulturasi budaya majemuk.
(6) Adakah kelompok dominan.
2.8 Masalah yang timbul Akibat Adanya Masyarakat
Multikultural
1.
KONFLIK
Ø BERDASARKAN TINGKATANNYA
· Tingkat ideologi atau gagasanl
· Tingkat politik
Ø BERDASARKAN JENISNYA
· Rasial
· Antar suku bangsa
· Antar agama
2.
INTEGRASI
Berasal dari kata “ integration ” yang berarti kesempurnaan, atau
keseluruhan. Maurice Duverger mendefinisikan sebagai dibangunnya
interdependensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara anggotaanggota dalam masyarakat.
3.
DISINTEGRASI
Disebut juga disorganisasi yaitu suatu keadaan di mana tidak ada
keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Misal : Kasus GAM, RMS,
Papua dll.
Gejala awal disintegrasi, yaitu
:
Ø Tidak Ada Persamaan Persepsi.
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
6/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
Ø Norma tidak berfungsi dengan baik.
Ø Terjadi pertentangan antar norma.
Ø Pemberian sanksi tidak konsekuen.
Ø Tindakan masyarakat tidak sesuai dengan norma.
Ø Terjadinya proses disosiatif : persaingan, pertentangan, kontravensi.
4.
REINTEGRASI
Reintegrasi atau “reorganisasi” yaitu suatu proses pembentukan normanorma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.
2.9 Alternatif Pemecahan Masalah yang Ditimbulkan
oleh Masyarakat Multikultural
1.
ASIMILASI
Proses di mana seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri
untuk menjadi dari bagian dari budaya yang berbeda. Dengan demikian
kelompok etnis yang berbeda secara bertahap dapat mengadopsi budaya dan
nilai-nilai yang ada dalam kelompok besar, sehingga setelah beberapa generasi
akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut.
2.
INTEGRASI
Merupakan keadaan ketika kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap konformistis, terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi
dengan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sendiri.
3.
SELF REGREGATION
Suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari dari kebudayaan mayoritas,
sehingga interaksi antar kelompok sedikit sekali, atau tidak terjadi. Sehingga
potensi konflik menjadi kecil.
4.
PLURALISME
Suatu masyarakat di mana kelompok-kelompok sub ordinat tidak harus
mengorbankan gaya hidup dan tradisi mereka, bahkan kebudayaan kelompokkelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara
keseluruhan.
2.10 Masyarakat Multikultural di Indonesia
A. Perjalanan Menyambut Multikulturalisme di Indonesia
Kesadaran multikultur sebenarnya sudah muncul sejak Negara Republik
Indonesia terbentuk. Pada masa Orde Baru, kesadaran tersebut dipendam atas
nama kesatuan dan persatuan. Paham monokulturalisme kemudian ditekankan.
Akibatnya sampai saat ini, wawasan multikulturalisme bangsa Indonesia masih
sangat rendah.
Multikultur baru muncul pada tahun 1980-an yang awalnya mengkritik
penerapan demokrasi. Pada penerapannya, demokrasi ternyata hanya berlaku
pada kelompok tertentu. Wacana demokrasi itu ternyata bertentangan dengan
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Cita-cita reformasi untuk membangun
Indonesia Baru harus dilakukan dengan cara membangun dari hasil perombakan
terhadap keseluruhan tatanan kehidupan yang dibangun oleh Orde Baru.
Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat sipil demokratis,
adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintahan yang
bersih dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam
masyarakat yang menjamin kelancaran produktivitas warga masyarakat, dan
kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia. Bangunan
Indonesia Baru dari hasil reformasi atau perombakan tatanan kehidupan Orde
Baru adalah sebuah “masyarakat multikultural Indonesia” dari puing-puing
tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak “masyarakat” (plural society)
sehingga corak masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika bukan lagi
keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya tetapi keanekaragaman
kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Acuan utama bagi
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
7/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme,
yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.
B. Konsep Multikultural di Indonesia
Walaupun multikulturalisme itu telah digunakan oleh pendiri bangsa
Indonesia untuk mendesain kebudayaan bangsa Indonesia. Konsep
multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman
secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat
majemuk karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan
dalam kesederajatan.
C. Ketika Multikultural Menjadi Sebuah Masalah
Akhir - akhir ini, intensitas dan ekstensitas konflik sosial di tengah-tengah
masyarakat terasa kian meningkat. Terutama konflik sosial yang bersifat
horisontal, yakni konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat,
meskipun tidak menutup kemungkinan timbulnya konflik berdimensi vertikal,
yakni antara masyarakat dan negara.
Konflik sosial dalam masyarakat merupakan proses interaksi yang
alamiyah. Karena masyarakat tidak selamanya bebas konflik. Hanya saja,
persoalannya menjadi lain jika konflik sosial yang berkembang dalam masyarakat
tidak lagi menjadi sesuatu yang positif, tetapi berubah menjadi destruktif bahkan
anarkis.
Perkembangan terakhir menunjukkan pada kita, sejumlah konflik sosial
dalam masyarakat telah berubah menjadi destruktif bahkan cenderung anarkhis.
Kasus Ambon, Poso, Maluku, GAM di Aceh, dan berbagai kasus yang menyulut
kepada konflik yang lebih besar dan berbahaya.
D. Upaya Bersama di Dalam Menyikapi Sebuah Multikultural
Dengan menjalankan asas gerakkan multikulturalisme menjadi sebuah ideologi
yang dianggap mampu menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan
Multikulturalisme. Yaitu dengan asas-asas sebagai berikut:
a) Manusia tumbuh dan besar pada hubungan sosial di dalam sebuah tatanan
tertentu, dimana sistem nilai dan makan di terapkan dalam berbagai simbolsimbol budaya dan ungkapan-ungkapan bangsa.
b) Keanekaragaman Budaya menunjukkan adanya visi dan sisitem makan tang
berbeda, sehingga budaya satu memrlukan budaya lain. Dengan mempelajari
kebudayaanlain, maka akan memperluas cakrawala pemahaman akan makna
multikulturalisme
c) Setiap kebudayaan secara Internal adalah majemuk, sehingga dialog
berkelanjutan sangat diperlukan demi terciptanya persatuan.
Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, paradigma hubungan
dialogal atau pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi
ekses-ekses negatif dari suatu problem disintegrasi bangsa. Paradigma hubungan
timbal balik dalam masyarakat multikultural mensyaratkan tiga kompetensi
normatif, yaitu kompetensi kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian.
E. Faktor-faktor Penyebab Multikular di Indonesia
Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari
nenek moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya
masyarakat Indonesia bersifat multikular
Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan masyarakat,
adalah :
1. Bentuk wilayah yang berupa kepulauan.
Kondisi ini mengakibatkan, meskipun berasal dari nenek moyang yang
sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di pulau-pulau yang saling
berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan mengembangkan
kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami
kemajemukan ethnik atau sukubangsa.
2. Letak wilayah yang strategis.
Diantara dua benua dan dua samudera, kondisi ini mengakibatkan
Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa
pengaruh unsur kebudayaan, antara lain –yang paling menonjol– adalah
agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam
hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia. Lima agama besar
yang dimaksud adalah (1) Hindu (pengaaruh India), (2) Budha (pengaruh
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
8/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
bangsa-bangsa Asia), (3) Katholik (pengaruh kedatangan bangsa portugis),
(4) Kristen (pengaruh kedatangan bangsa Belanda), dan (5) Islam
(pengaruh masuknya pedagang-pedagang dari Timur Tengah).
3. Variasi iklim.
Jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat,
misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh
menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang
dipengaruhi vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang
hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah
ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur,
antara lain cara hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari
berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok
masyrakat yang memiliki satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu masih
terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan.
Namun, di lihat dari pengertiannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
termasuk ke dalam masyarakat multicultural. Dari masyarakat multicultural,
muncul dampaknya Namun, cara penyelesaiannya pun ternyata bisa dilakukan
untuk menghindari dampak negative masyarakat multicultural.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, semoga bisa bermamfaat. Pembaca,
dengan beragamnya Bangsa Indonesia, beragamnya ras, kebudayaan, etnis,
agama, dan lain sebagainya. Namun, kita sebagai pelajar yang baik sebagai
warga Negara yang baik, marilah kita tanam jiwa persatuan kita dengan
mempelajari ilmu – ilmu baru, sehingga kita menjadi tahu dan menjadi sosok
yang memiliki jiwa persatuan dan kesatuan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Paket Sosiologi 2
Modul Sosiologi kelas XI
http://juww.blogspot.com/2009/04/masyarakat-multikultural-bab-4.html
http://www.anneahira.com/masyarakat-multikultural.htm
http://santigustiani.wordpress.com/2009/11/14/masyarakat-multikultural/
http://erwientriyasa.blogspot.com/2010/05/masyarakat-multikultural.html
http://www.edukasi.net/index.php?
mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=281&uniq=271
9
http://erwientriyasa.blogspot.com/2010/05/masyarakat-multikulturalp.html
http://cari-disini-aja.blogspot.com/2008/11/solusi-dari-dampak-negatif.html
Diposkan oleh KISAH KU di 01.18
Label: Hasil belajar, Makalah
1 komentar:
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
9/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
sy ahrul m ubarok m engatakan...
"alham dulillah m akalah ini sangat berm anfaat buat say a,karena dngn adany m asy arakat
m ultikultural jadi m asy arakat bisa m em aham i apa itu m asy arakat m ultikultural y g baik"... ...
#terim a kasih atas m akalahny
5 Nov em ber 2 0 1 3 2 0 .3 4
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Langganan: Poskan Kom entar (Atom )
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
10/10
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
•
•
•
•
KISAH KU ( MY STORY )
•
27
R AB U
,
Makalah Masyarakat Multikultural
search...
GO
MA RET
• Jadilah yang pertama di
Suka 22 orang menyukai ini.
antara teman Anda.
BAB I
PENDAHULUAN
Time
•
•
1.1 Latar Belakang
Terbentuknya masyarakat multicultural, ternyata mengalami
beberapa •proses. Baik itu proses alami maupun nonalami. Banyak sekali
pendapat – pendapat yang menjelaskan pengertian masyarakat
mutikultural itu sendiri.
•
Latar belakang disusunnya makalah ini, tak lain untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran sosiologi. Adapun latar belakang yang
termuat ainnya, yaitu untuk mengetahui penjeasan yang lebih jauh lagi
tentang masyarakat multicultural terutama di Indonesia.
1.2 Permasalahan
Ø Adakah damfak negative dari masyarakat multicultural ?.
Ø Penyelesaian damfak dari masyarakat multicultural.
Ø Bagaimana multicultural di Indonesia.
1.3 Tujuan
Guestbook
13 Oct 13, 11:37 AM
Johanson: lyna kenapa? ko
astafirulloh?
25 Sep 13, 11:36 PM
lyna: astafirulloohh..
asty: sure
15 Jul 13, 02:04 PM
15 Jul 13, 01:55 PM
Lind: Kisah kehidupn yg
menyangkut sosok laki" bernama
•
deka?
6 Jul 13, 08:36 PM
asty: boleh ko
1 Jul 13, 10:18 PM
Tujuan disusunnya makalah ini untuk :
•
Ø Untuk mengetahui lebih jauh tentang masyarakat multicultural.
Ø Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi.
1.4 Metode
Metode pembuatan makalah ini diambil dari internet dari berbagai macam
alamat – alamat dan buku – buku pelajaran yang ada kaitan nya dengan materi.
Dan dengan izin Allah SWT makalah ini dapat selesai walau pun belum
•
sempurna.
acid jordison: yang boleh riquest
gak???
28 Jun 13, 06:56 PM
Dew• i:
menarik
28 Jun 13, 04:00 PM
acid jordison: I LOVE YOU 4EVER
[Get a Cbox]
28 Jun 13, 03:27 PM
refresh
name
e-mail / url
message
Go
help · smilies · cbox
My Friends
1.5 Kegunaan
Adapun kegunaan – kegunaan setelah membuat
makalah ini, di antaranya :
•
Ø Kita bisa mengetahui bagaimana proses pembentukan masyarakal multicultural di
Indonesia.
Ø Bisa mengetahui bentuk – bentuk masyarakat multikultural.
Ø Bisa mengetahui cirri – cirri masyarakat multikultural.
Join this site
w ith Google Friend Connect
Members (2)
Already a member? Sign in
1.6 Sistematika
KataPengantar
Gambar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
Labels
ASYURI (3 )
BIOGRAFI (5)
1/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
1.2
Permasalahan
1.3
Tujuan
1.4
Metode
1.5
Kegunaan
1.6
Sistematika
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Latar Belakang Masyarakat Multikultural
2.2
Pengertian Masyarakat Multikultural
CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
2.3
2.4
BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
2.5
Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Multikultural
2.6
Konfigurasi masyarakat multikultural
2.7
Proses integrasi dalam masyarakat multikultual
2.8
Masalah yang timbul Akibat Adanya Masyarakat Multikultural
Alternatif Pemecahan Masalah yang Ditimbulkan oleh Masyarakat
2.9
Multikultural
2.10 Masyarakat Multikultural di Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Masyarakat Multikultural
1. Factor geografis, faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana
kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki
kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam
masyarakat( multikultural).
2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab
terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui
budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh. Di mana pengaruh
tersebut di antaranya dibawa oleh para pedagang asing, penjajah, serta
imigran lainnya.
3. Kondisi iklim yang berbeda, bukan saja geografis yang
mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat, iklim pun mempunyai
pengaruh yang sama, masih mengambil contoh, iklim pegunungan yang
sejuk mempengaruhi masyarakat menjadi ramah. Sementara iklim pantai
yang panas menyengat bisa mempengaruhi kontrol emosi.
2.2 Pengertian Masyarakat Multikultural
1.
Menurut Para Ahli
1. Furnivall
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau
lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di
dalam suatu satu kesatuan politik.
2. Clifford Gertz
Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam
sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem
terkait oleh ikatan-ikatan primordial.
•
3. NASIKUN
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh
masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat
deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati
oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial,
serta seringnya muncul konflik-konflik sosial.
Buletin (4 )
carpon (3 )
Cerita Dengan Deka (2 3 )
cerpen (3 0)
Dram a (2 )
Hasil belajar (2 6 )
• 4)
Iseng :* (2
Kata Bergam bar (1 2 )
KIR (1 4 )
Kisah (3 )
Lirik Lagu Fav orit (8)
LOVE (6 )
Makalah (2 0)
Me (5)
Pantun (2 )
PMR (3 )
Pribadi (2 2 )
Puisi (7 8)
SOCIALLYFANS (9 )
Surat Untuk Deka (3 5)
TIPS (3 )
Ujian Praktek 2 01 3 (6 )
•
MENU
ASY URI
ASYURI
Kata Sahabat
Masak d rum ah Yun
BIOGRAFI
Biografi Ahm ad Fuadi
Biografi Cy nthiara Alona
Biografi Marshanda
Biografi Nikita Willy ~ new
Biografi Sherina Munaf
Bulet in
BULETIN
BULETIN
BULETIN
BULETIN
EDISI PERPISAHAN
EDISI AGUSTUS
EDISI Februari
EDISI Septem ber
Cerit a Dengan Deka
I. Istana dan Perasaan Sy ta
II. GELISAH
III. Pertam a Dekat
IV. AWAL BERSAMA
IX. CURAHAN HATIKU UNTUK DEKA
Lencana Facebook
V. KENANGAN
VI. TAK TERASA
VII. TERAKHIR MELIHAT DAN
MEMIKIRKANNYA
Asty Fitriani
VIII. KASIH TAK SAMPAI
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
X. Yang Didam ba Tiba
XI. Saat Baru Deka Menjauh
XII. Hany a Sekejap Saja
XIII. MIMPI ITU
XIV. PERGI DAN KEMBALI
XIX. AKHIRNYA AKU SADARI
XV. JUMPA LAGI
XVI. KATA DARI DEKA
XVI. KATA DARI DEKA
Buat Lencana Anda
XVII. LAMUNANKU
Drama
4. J.S. FURNIVAL
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih
komunitas atau kelompok yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur
kelembagaan yang berbeda satu sama lain.
•
5. VANDERBERG
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
Ketenangan y ang m encekam
Ny ai Ontosoroh Hikay at Perlawanan
Sanikem
protect by Asty Fitriani
Hasil belajar
AFTA
•
ANALISIS FAKTA DAN OPINI
Biografi Ahm ad Fuadi
2/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
Menyatakan bahwa masyarakat multicultural memiliki ciri – ciri yaitu
sebagaI berikut.
a) Mengalami segmentasi ke dalam kelompok – kelompok yang
sering kali memiliki sub kebudayaan yang berbeda – beda satu
dengan yang lainnya.
b) Memiliki struktur social yang terbagi – bagi ke dalam
kelompok – kelompok yang bersifat menkomplementer.
c) Kurang mengembangkan konsensus mengenai nilai – nilai
•
yang bersifat dasar
BLOG INI TELAH DI PROTECT OLEH ASTY FITRIANI
Cop y r i g h t ©
K I S A H K U ( My
S t or y ) . De s i g n B y
A s t y Fi t r i a n i
Te m p l a t e s B u k u
• k ot a k
•
d) Secara relative sering mengalami konflik – konflik antara satu
kelompok dengan yang lain
•
e) Secara relatif tumbuh integrasi social di atas paksaan
(coercion )dan saling ketergantungan di bidang ekonomi
f) Adanya dimonasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok –
kelompok yang lain.
6. C.W. WATSON (1998)
Menyatakan masyarakat multicultural membicarakan tentang masyarakat
Negara, bangsa, daerah, bahkan lokasi geografis terbatas seperti kota atau
sekolah, yang terdiri atas orang – orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda – beda dalam kesederajatan.
7. PETER L. VAN DEN BERGHE
Karakteristik masyarakat multikultural:
1. Segmentasi kelompok dengan budaya sendiri.
2. Struktur sosial yang terbagi
3. Lemahnya konsensus
4. Konflik tinggi
5. Integrasi paksaan
6. Dominasi politik
2. Pengertian Umum
Multikultural berasal dari bahasa Inggris multicultural, multi artinya
banyak dan cultural artinya budaya. jadi multicultural adalah banyak budaya.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari
berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok
masyrakat yang memiliki• satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu masig
terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan.
•
•
2.3 CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
a.
Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam
suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah.
Yang biasanya pemisah itu adalah •
•
suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari
berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun
luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan
primordial kedaerahaannya.
b.
Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer,
maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami
kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang
lengkapnya persatuan yang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
c.
Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu
adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan
bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat
majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
d.
Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya
terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam
teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan
terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah.
e.
•
Integrasi dapat tumbuh
dengan paksaan, seperti yang sudah saya
jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi
pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan,
walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
•
•
•
•
3/10
12/17/13
f.
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam
masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup
fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas
masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
2.4 BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1.
INTERSEKSI
2.
Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi,
interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk. Dalam Sosiologi,
interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial
dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan
lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang
intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan
manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah.
Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat
dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan,
•
atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama
menjadi anggota suatu
kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. Jadi, yang
dimaksud dengan interseksi adalah suatu masyarakat yang terdiri dari banyak
suku,budaya,agama, dan lain – lain yang berbaur menjadi satu kesatuan di
dalam komunitas tertentu.
KONSOLIDASI
•
Konsolidasi merupakan suatu proses penguatan pemikiran atas
kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini
semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan
kepercayaan yang dianut.
Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk
memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang
biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu. Jadi,
yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah
melekat pada dirinya.
3.
PRIMORDIALISME
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang
teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat,
kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang artinya pertama dan
ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.
•
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang
diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap
primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan
budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau
kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung
bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu
memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena
nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah
daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung
dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Jadi, suatu primordialisme adalah suatu kepercayaan yang sudah
mendarah daging. Maka setiap orang yang memiliki primordial pasti dia akan
sulit menerima paham lain selain paham yang telah mendarah daging dalam
dirinya.
4.
ETNOSENTRISME
Etnosentris sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut in group
feeling (keikut sertaan dalam kelompok) tinggi. Biasanya dalam suatu kelompok
sosial sering kita melihat perang antar desa, perang antar suku ataupun perang
dalam agama dan sebagainya. Tapi entosentris lebih kepada anggapan suatu
kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul.
Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu anggapan dari
kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. Dari definisi di atas
kita dapat memahami bahwa dalam suatu masyarakat majemuk terdapat suatu
kelompok yang beranggapan bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dari
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
4/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
kelompok-kelompok sosial lain.
5.
POLITIK ALIRAN
Politik aliran adalah suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam
ormas-ormas yang memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam suatu
negara, sehingga ormas tersebut dikatakan penganut partai yang memang
dijadikan pemersatu dalam negara.
Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki dekengan (jawa)
untuk memelihara dan menyejahterakan anggotanya. Contoh : Hahdhotul Ulama’
memiliki dekengan berupa Partai Kebangkitan Bangsa(PKB), Muhammadiyyah
memiliki dekengan berupa Partai Amanat Nasional(PAN), dll. Jadi, jelas bahwa
politik aliran adalah suatu partai politik yang memiliki suatu dukungan dari
suatu organisasi masyarakat sebagai pembangun kekuatan dalam pemilihan
umum.
6.
PRASANGKA DAN STEREOTIPE RAS / ETNIS
Prasangka dan stereotype adalah suatu penilaian ras / etnis berdasarkan
pendapat orang banyak yang belum pernah dibuktikan tetapi dianggap benar.
7.
MUTUAL AKULTURASI
Mutual akulturasi merupakan proses interseksi yang berjalan terus
menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai budaya kelompok lain.
2.5 Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Multikultural
1. Struktur sosial yang terinterseksi (intersected social
structure)
Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi
wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang
sukubangsa, agama, ras, dan aliran. Dalam bentuk struktur sosial yang demikian
keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling
silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang-menyilang (crosscutting affiliation dan cross-cutting loyalities).
Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam
masyarakat multicultural.
2. Struktur sosial yang terkonsolidasi (consolidated social
structure)
Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok sosial yang
ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang sukubangsa, agama,
ras, atau aliran yang sama.
Sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilahan struktur sosial.
Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang
Islam. Partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan
orang Kristen, dan seterusnya.
Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya
integrasi sosial dalam masyarakat multicultural, karena akan terjadi pertajaman
prasangka antar-kelompok.
Struktur sosial terpilah dengan parameter yang tumpang tindih, pemilahan
berdasarkan sukubangsa tumpang tindih dengan pemilahan berdasrkan agama,
ras, aliran, atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam
akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok
luarnya.
2.6 Konfigurasi masyarakat multikultural
Furnival mengemukakan bahwa apabila dilihat dari konfigurasi etnis atau
kelompok yang menjadi unsurnya, paling tidak terdapat empat macam
masyarakat multikultural, yaitu:
1. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi kompetisi
seimbang
Di antara kelompok-kelompok yang ada, masing-masing mempunyai
kekuatan kompetisi yang seimbang, tidak ada satupun kelompok yang dapat
menguasai yang lain. Integrasi sosial sebagai sebuah masyarakat besar tidak
mudah terjadi, kecuali kalau ada di antara kelompok-kelompok tersebut yang
berhasil membangun koalisi lintas kelompok, misalnya lintas etnik yang
membentuknya.
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
5/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
2. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi maioritas
dominan
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok besar dan
berkuasa.
3. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi minoritas
dominan
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok yang kecil
tetapi berkuasa.
4. Masyarakat multikultural dengan konfigurasi fragmental
Terdiri atas kelompok-kelompok kecil yang satu dengan yang lain saling
terpisah dan sangat terbatas interaksi dan komunikasinya. Sama dengan
konfigurasi kompetisi seimbang, masyarakat majemuk jenis ini pun integrasi
sosial hanya dapat dicapai apabila terjadi koalisi lintas etnis.
2.7 Proses integrasi dalam masyarakat multikultual
Integrasi sosial tidak hanya sebuah ungkapan normatif, melainkan juga
telah lama menjadi persoalan akademik.
Secara sosiologis, terdapat dua
pendekatan :
•
1).
Konsensus yang lebih menekankan pada dimensi budaya
(teori struktural fungsional).
Menurut pendekatan konsensus integrasi dapat dicapai melalui suatu
kesepakatan tentang nilai dasar (common platform)
2).
Konflik yang lebih menekankan dimensi struktural (teori
struktural konflik).
menurut pendekatan konflik, integrasi hanya dapat dicapai melalui
dominasi satu kelompok atas lainnya.
Integrasi sosial dalam masyarakat multikultural dipengaruhi oleh beberapa
hal, misalnya:
(1) Struktur sosialnya, yaitu interseksi atau konsolidasi.
(2) Faham atau ideologi, yang berkembang dalam masyarakat apakah
ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan lain-lain,
ataukah faham relativisme kebudayaan.
(3) Apakah dapat berlangsung koalisi.
(4) Apakah dapat membangun konsensus tentang nilai dasar.
(5) Apakah berlangsung proses-proses menuju akulturasi budaya majemuk.
(6) Adakah kelompok dominan.
2.8 Masalah yang timbul Akibat Adanya Masyarakat
Multikultural
1.
KONFLIK
Ø BERDASARKAN TINGKATANNYA
· Tingkat ideologi atau gagasanl
· Tingkat politik
Ø BERDASARKAN JENISNYA
· Rasial
· Antar suku bangsa
· Antar agama
2.
INTEGRASI
Berasal dari kata “ integration ” yang berarti kesempurnaan, atau
keseluruhan. Maurice Duverger mendefinisikan sebagai dibangunnya
interdependensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara anggotaanggota dalam masyarakat.
3.
DISINTEGRASI
Disebut juga disorganisasi yaitu suatu keadaan di mana tidak ada
keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Misal : Kasus GAM, RMS,
Papua dll.
Gejala awal disintegrasi, yaitu
:
Ø Tidak Ada Persamaan Persepsi.
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
6/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
Ø Norma tidak berfungsi dengan baik.
Ø Terjadi pertentangan antar norma.
Ø Pemberian sanksi tidak konsekuen.
Ø Tindakan masyarakat tidak sesuai dengan norma.
Ø Terjadinya proses disosiatif : persaingan, pertentangan, kontravensi.
4.
REINTEGRASI
Reintegrasi atau “reorganisasi” yaitu suatu proses pembentukan normanorma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.
2.9 Alternatif Pemecahan Masalah yang Ditimbulkan
oleh Masyarakat Multikultural
1.
ASIMILASI
Proses di mana seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri
untuk menjadi dari bagian dari budaya yang berbeda. Dengan demikian
kelompok etnis yang berbeda secara bertahap dapat mengadopsi budaya dan
nilai-nilai yang ada dalam kelompok besar, sehingga setelah beberapa generasi
akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut.
2.
INTEGRASI
Merupakan keadaan ketika kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap konformistis, terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi
dengan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sendiri.
3.
SELF REGREGATION
Suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari dari kebudayaan mayoritas,
sehingga interaksi antar kelompok sedikit sekali, atau tidak terjadi. Sehingga
potensi konflik menjadi kecil.
4.
PLURALISME
Suatu masyarakat di mana kelompok-kelompok sub ordinat tidak harus
mengorbankan gaya hidup dan tradisi mereka, bahkan kebudayaan kelompokkelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara
keseluruhan.
2.10 Masyarakat Multikultural di Indonesia
A. Perjalanan Menyambut Multikulturalisme di Indonesia
Kesadaran multikultur sebenarnya sudah muncul sejak Negara Republik
Indonesia terbentuk. Pada masa Orde Baru, kesadaran tersebut dipendam atas
nama kesatuan dan persatuan. Paham monokulturalisme kemudian ditekankan.
Akibatnya sampai saat ini, wawasan multikulturalisme bangsa Indonesia masih
sangat rendah.
Multikultur baru muncul pada tahun 1980-an yang awalnya mengkritik
penerapan demokrasi. Pada penerapannya, demokrasi ternyata hanya berlaku
pada kelompok tertentu. Wacana demokrasi itu ternyata bertentangan dengan
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Cita-cita reformasi untuk membangun
Indonesia Baru harus dilakukan dengan cara membangun dari hasil perombakan
terhadap keseluruhan tatanan kehidupan yang dibangun oleh Orde Baru.
Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat sipil demokratis,
adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintahan yang
bersih dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam
masyarakat yang menjamin kelancaran produktivitas warga masyarakat, dan
kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia. Bangunan
Indonesia Baru dari hasil reformasi atau perombakan tatanan kehidupan Orde
Baru adalah sebuah “masyarakat multikultural Indonesia” dari puing-puing
tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak “masyarakat” (plural society)
sehingga corak masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika bukan lagi
keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya tetapi keanekaragaman
kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Acuan utama bagi
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
7/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme,
yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.
B. Konsep Multikultural di Indonesia
Walaupun multikulturalisme itu telah digunakan oleh pendiri bangsa
Indonesia untuk mendesain kebudayaan bangsa Indonesia. Konsep
multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman
secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat
majemuk karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan
dalam kesederajatan.
C. Ketika Multikultural Menjadi Sebuah Masalah
Akhir - akhir ini, intensitas dan ekstensitas konflik sosial di tengah-tengah
masyarakat terasa kian meningkat. Terutama konflik sosial yang bersifat
horisontal, yakni konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat,
meskipun tidak menutup kemungkinan timbulnya konflik berdimensi vertikal,
yakni antara masyarakat dan negara.
Konflik sosial dalam masyarakat merupakan proses interaksi yang
alamiyah. Karena masyarakat tidak selamanya bebas konflik. Hanya saja,
persoalannya menjadi lain jika konflik sosial yang berkembang dalam masyarakat
tidak lagi menjadi sesuatu yang positif, tetapi berubah menjadi destruktif bahkan
anarkis.
Perkembangan terakhir menunjukkan pada kita, sejumlah konflik sosial
dalam masyarakat telah berubah menjadi destruktif bahkan cenderung anarkhis.
Kasus Ambon, Poso, Maluku, GAM di Aceh, dan berbagai kasus yang menyulut
kepada konflik yang lebih besar dan berbahaya.
D. Upaya Bersama di Dalam Menyikapi Sebuah Multikultural
Dengan menjalankan asas gerakkan multikulturalisme menjadi sebuah ideologi
yang dianggap mampu menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan
Multikulturalisme. Yaitu dengan asas-asas sebagai berikut:
a) Manusia tumbuh dan besar pada hubungan sosial di dalam sebuah tatanan
tertentu, dimana sistem nilai dan makan di terapkan dalam berbagai simbolsimbol budaya dan ungkapan-ungkapan bangsa.
b) Keanekaragaman Budaya menunjukkan adanya visi dan sisitem makan tang
berbeda, sehingga budaya satu memrlukan budaya lain. Dengan mempelajari
kebudayaanlain, maka akan memperluas cakrawala pemahaman akan makna
multikulturalisme
c) Setiap kebudayaan secara Internal adalah majemuk, sehingga dialog
berkelanjutan sangat diperlukan demi terciptanya persatuan.
Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, paradigma hubungan
dialogal atau pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi
ekses-ekses negatif dari suatu problem disintegrasi bangsa. Paradigma hubungan
timbal balik dalam masyarakat multikultural mensyaratkan tiga kompetensi
normatif, yaitu kompetensi kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian.
E. Faktor-faktor Penyebab Multikular di Indonesia
Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari
nenek moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya
masyarakat Indonesia bersifat multikular
Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan masyarakat,
adalah :
1. Bentuk wilayah yang berupa kepulauan.
Kondisi ini mengakibatkan, meskipun berasal dari nenek moyang yang
sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di pulau-pulau yang saling
berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan mengembangkan
kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami
kemajemukan ethnik atau sukubangsa.
2. Letak wilayah yang strategis.
Diantara dua benua dan dua samudera, kondisi ini mengakibatkan
Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa
pengaruh unsur kebudayaan, antara lain –yang paling menonjol– adalah
agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam
hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia. Lima agama besar
yang dimaksud adalah (1) Hindu (pengaaruh India), (2) Budha (pengaruh
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
8/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
bangsa-bangsa Asia), (3) Katholik (pengaruh kedatangan bangsa portugis),
(4) Kristen (pengaruh kedatangan bangsa Belanda), dan (5) Islam
(pengaruh masuknya pedagang-pedagang dari Timur Tengah).
3. Variasi iklim.
Jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat,
misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh
menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang
dipengaruhi vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang
hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah
ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur,
antara lain cara hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari
berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok
masyrakat yang memiliki satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu masih
terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan.
Namun, di lihat dari pengertiannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
termasuk ke dalam masyarakat multicultural. Dari masyarakat multicultural,
muncul dampaknya Namun, cara penyelesaiannya pun ternyata bisa dilakukan
untuk menghindari dampak negative masyarakat multicultural.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, semoga bisa bermamfaat. Pembaca,
dengan beragamnya Bangsa Indonesia, beragamnya ras, kebudayaan, etnis,
agama, dan lain sebagainya. Namun, kita sebagai pelajar yang baik sebagai
warga Negara yang baik, marilah kita tanam jiwa persatuan kita dengan
mempelajari ilmu – ilmu baru, sehingga kita menjadi tahu dan menjadi sosok
yang memiliki jiwa persatuan dan kesatuan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Paket Sosiologi 2
Modul Sosiologi kelas XI
http://juww.blogspot.com/2009/04/masyarakat-multikultural-bab-4.html
http://www.anneahira.com/masyarakat-multikultural.htm
http://santigustiani.wordpress.com/2009/11/14/masyarakat-multikultural/
http://erwientriyasa.blogspot.com/2010/05/masyarakat-multikultural.html
http://www.edukasi.net/index.php?
mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=281&uniq=271
9
http://erwientriyasa.blogspot.com/2010/05/masyarakat-multikulturalp.html
http://cari-disini-aja.blogspot.com/2008/11/solusi-dari-dampak-negatif.html
Diposkan oleh KISAH KU di 01.18
Label: Hasil belajar, Makalah
1 komentar:
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
9/10
12/17/13
KISAH KU ( My Story ): Makalah Masyarakat Multikultural
sy ahrul m ubarok m engatakan...
"alham dulillah m akalah ini sangat berm anfaat buat say a,karena dngn adany m asy arakat
m ultikultural jadi m asy arakat bisa m em aham i apa itu m asy arakat m ultikultural y g baik"... ...
#terim a kasih atas m akalahny
5 Nov em ber 2 0 1 3 2 0 .3 4
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Langganan: Poskan Kom entar (Atom )
astyfitriani.blogspot.com/2013/03/makalah-masyarakat-multikultural.html
10/10