PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN (1)

UJIAN AKHIR SEMESTER PANCASILA DASAR
SEMESTER 103

OLEH:
SULASTRI INDRIANI BERUTU
5515150268
DOSEN:
SARKADI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
2015

1. Jelaskan fungsi dan kedudukan pancasila dalam ketatanegaraan di
Indonesia?
Jawab:
Fungsi pokok Pancasila, yaitu:
 Pancasila sebagai dasar negara
1. Sebagai negara. Pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma
fundamental (fundamental norm). Dengan demikian, Pancasila menempati norma

hukum tertinggi dalam ideologi Indonesia.
2. Sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila merupakan kaidah negara yang
fundamental, artinya kedudukannya paling tinggi dalam penyusunan aturan-aturan di
Indonesia.
3. Sebagai pandangan hidup. Nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan dalam
pembangunan bangsa dan negara.
4. Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila mencerminkan
kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya merupakan kristalisasi nilai budaya bangsa
Indonesia.
5. Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila lahir dari hasil musyawarah para
pendiri bangsa dan negara (founding fathers).
 Pencasila sebagai ideologi negara. Ideologi dapat dibedakan menjadi dua pengertian,
yaitu ideologi dalam arti luas dan ideologi dalam arti sempit. Dalam arti luas, ideologi
menunjukan sebagai pedoman hidup di semua segi kehidupan, baik pribadi maupun
umum. Sedangkan dalam arti sempit, menunjukan sebagai pedoman hidup dalam
bidang tertentu, misalnya sebagai ideologi negara. Ideologi negara merupakan
ideologi mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin
diwujudkan melalui kehidupan negara itu. pancasila adalah ideologi negara, yaitu
gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara. Sebagai ideologi bangsa
Indonefsia, Pancasila sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang berkembang secara

alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bukan secara paksaan.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu:
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara.

2. Jelaskan apakah pancasila sebagai ideologi terbuka?
 Jelaskan ciri-ciri dari Ideologi terbuka ?
 Jelaskan ciri-ciri dari Ideologi tertutup?
Jawab:
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam
kehidupanpolitiknya bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai
acuan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua gagasan-gagasan
yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini di tata secara

sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh.
Sebagai ideologi, Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan aktivitas
di segala bidang, dan karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel, dan tidak bersifat
tertutup yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, hal ini dibuktikan dan adanya
sifat-sifat yang melekat pada Pancasila sendiri maupun kekuatan yang terkandung di
dalamnya, yaitu memenuhi persyaratan kualitas 3 (tiga) dimensi di atas.
Mengenai pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka, bukanlah berarti bahwa nilai
dasarnya dapat diubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain hal itu sama artinya dengan
meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/ jati diri bangsa Indonesia. Hal mana
berlawanan dengan nalar dan tidak masuk akal.
Maka di dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung makna bahwa
nilai-nilai dasar daripada Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Pengembangan atas nilai-nilai dasar Pancasila dilaksanakan secara kreatif dan dinamis
dengan mempenhatikan tingkat kebutuhan serta penkembangan masyanakat Indonesia
sendiri.
Budaya asing yang bernilai negatif, misalnya tentang samen leven yang tidak dilarang di
dalam kehidupan budaya Barat, akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang mendasarkan diri
pada sikap budaya dan pandangan moral religius, demikian pula dengan pandangan

keagamaan yang dikenal dengan sebutan Children of God, ditolak karena tidak sesuai dengan
pandangan keagamaan yang telah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak lama.

 Idiologi

tertutup adalah idiologi yang biasanya dipraktekkan di negara yang berpaham
komunis,yang tidak mengakui hak asasi manusia,rakyat hanya sebagai obyek saja,dan yang
berperan sebagai subyeknya adalah penguasa(tokoh2 partai komunis). sehingga yg dimaksud
kelompok,adalah tokoh2 partai yang memegang kekuasaan mutlak dalam pemerintahan.

Ideologi tertutup memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

Cita-cita sebuah kelompok, bukan cita-cita yang hidup di masyarakat.
Bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
Tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya.
Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi mutlak, konkret, nyata, keras,

dan total.

 Ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka. Ciri-ciri ideologi ini
antara lain:
1.
2.
3.
4.

Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat.
Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat.
Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkannya.
Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.

Perbedaan dari kedua ideologi ini adalah ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan
tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, artinya bahwa sistem ini
bersifat demokratis dan terbuka. Sedangkan ideologi tertutup bersifat otoriter (negara berlaku
sebagai penguasa) dan totaliter.
Berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, Pancasila memenuhi syarat sebagai
ideologi terbuka.

1. Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat
Indonesia.
2. Isi Pancasila tidak langsung operasional, hanya berisi lima dasar, yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan,
3. Kerakyatan, dan Keadilan. Karena hanya berisi nilai dasar, maka perlu adanya
penafsiran.
4. Pancasila menghargai kebebasan. Hal ini tercermin dalam makna sila kedua yang
tidak saja mengakui kebebasan dan kesedarajatan manusia Indonesia, tetapi semua
bangsa di dunia.
5. Pancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat, bangsa, dan negara.
6. Pancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin dalam sila pertama. Sila ini
mencerminkan semua agama yang ada di Indonesia.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Hal ini
bukan berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang dapat
menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah
nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman dengan memperhatkan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa
Indonesia. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa
dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan NKRI.

Menurut moerdiono, faktor-faktor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi
terbuka adalah:

1. Perkembangan dinamika masyarakat Indonesia yang cepat sehingga tidak semua
persoalan hidup dapat ditemukan jawabannya secara ideologis;
2. Runtuhnya ideologi tertutup, seperti Marxisme-Leninisme/komunisme;
3. Pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh komunisme; dan
4. Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pancasila sebagai satu-satunya
asa telah dicabut oleh MPR pada tahun 1999).
C. Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sikap positif warga negara terhadap nilai-nilai Pancasila terlihat dalam sejarah perjuangan
bangsa. Pertama, Pancasila hanya berkembang jika segenap komponen masyarakat bersedia
bersikap positif, terus menerus melakukan penafsiran ulang terhadap Pancasila akan
kehilangan relevansinya. Kedua, Pancasila terbuka untuk ditafsirkan oleh siapa saja. Sikap
positif yang paling dibutuhkan untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang
berwibawa adalah secara konsisten terus berjuang memperkecil kesenjangan antara nilai-nilai
Pancasila dengan kenyataan kehidupan berbangsa sehari-hari.
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menggunakan berbagai
jalur dan penciptaan suasana yang menunjang, sehingga perlu dimasyarakatkan dan

dibudayakan dengan cara sebagai berikut.
1. Jalur pendidikan
Pasal 6 ayat (1) menyatakan “setiap warga negara yang berusia tujuh tahun sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”
1. Pendidikan Informal. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003, kegiatan
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
secara mandiri. Keluarga harus menjadi wadah pembentukan insan Pancasila
sekaligus menjadi pangkal pembentukan masyarakat Pancasila.
2. Pendidikan Formal. Pemerintah harus mengupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh
rakyat Indonesia, menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan
peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.
3. Pendidikan Nonformal. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal deselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan layanan pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan.
2. Jalur Media Massa
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers, peranan pers nasional antara
lain:
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui;
2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasu hukum

dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan;\
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan
benar;

4. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum; dan
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
2. Jalur Organisasi Politik, Organisasi Sosial Kemasyarakatan , dan Pranata Sosial.
Dalam pasal 6 Undang-Undang No.31 Tahun 2002 tentang Partai Politik, ditegaskan tujuan
partai politik, ditegaskan tujuan partai politik adalah;
1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945;
2. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung
tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan RI; dan
3. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Jelaskan mengapa perlu pembangunan di bidang ideologi,dan
bagaimana peran pancasila dalam pembangunan di bidang ideologi
tersebut ?
Jawab:

Hakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan mengandung pengertian
bahwa dalam segala aspek pembangunan Nasional, harus berlandaskan kepada nilai–nilai
yang terkandung dalam sila–sila Pancasila. Arah pembangunan dan pelaksanaannya tidak
boleh menyimpang dari Pancasila. Pembangunan diarahkan untuk mencapai kemajuan dalam
bidang fisik. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas secara jasmani dan rohani.
Selain itu Pancasila dijadikan sebagai moral pembangunan yang merupakan tolak ukur dalam
melaksanakan pembangunan nasional baik dalam perencanaan, pangorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasinya.
Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Pembangunan
Reformasi secara etimologi berasal dari kata reformation, dengan akar kata reform. Secara
harfiyah reformasi memiliki makna suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang
atau menata kembali hal–hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau
bentuk semula sesuai dengan nilai–nalai ideal yang diciptakan rakyat.
Gerakan reformasi biasanya dilandasi oleh nilai–nilai dasar yang terkandung dalam ideologi
nasional yaitu gerakan reformasi yang berperspektif Pancasila, antara lain :
1. Reformasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berarti bahwa suatu gerakan ke
arah perubahan yang lebih baik bagi kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa yang berlandaskan moral religius dan harus meningkatkan nilai–nilai
keagamaan.


2. Reformasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berarti reformasi harus
dilakukan dengan dasar–dasar nilai martabat manusia yang beradap. Sehingga harus
dilandasi moral kemanusiaan yang luhur, menghargai nilai–nilai kemanusiaan.
3. Semangat reformasi harus berdasarkan pada nilai persatuan sehingga reformasi harus
tetap menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
reformasi harus senantiasa dijiwai asas kebersamaan sebagai suatu bangsa dan Negara
Indonesia yang merdeka.
4. Semangat dan jiwa reformasi harus berakar pada asas kerakyatan. Maksudnya
gerakan reformasi harus mengembalikan tatanan pemerintahan Negara yang benar–
benar demokratis.
5. Visi dasar gerakan reformasi harus jelas. Yaitu demi terwujudnya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasiala merupakan paradigma reformasi
yang sedang dijalankan bangsa dan negara di Indonesia diberbagai bidang kehidupan.
 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Ideologi.
Dalam pembangunan Ideologi Pancasila harus senantiasa diperhatikan :
1. Kedudukan Pancasial sebagai Ideologi terbuka, artinya Pancasila berbentuk Ideologi
yang idealis, realistis, dan fleksible.
2. Wawasan kebangsaan Indonesia (Nasionalisme), yang berarti Indonesia bukan
berdasarkan kepada ajaran agama tertentu.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan
kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk
pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu
mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang
masa depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

4. Jalaskan bagaimana sistem ekonomi di Indonesia saat ini,dan
bagaimana peran pancasila terhadap pembangunan di bidang ekonomi
tersebut?
Jawab:
Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu.
Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu
bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang

individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian
Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman
pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil
sistem perekonomian di Indonesia.munyubet idinyi konstatesa dilimkontuks hekem titi nugiri
Anggras, yiate
Peranan Pancasila Dalam Pembangunan Ekonomi
Hampir semua pakar ekonomi Indonesia memiliki kesadaran akan pentingnya moralitas kemanusiaan
dan ketuhanan sebagai landasan pembangunan ekonomi. Namun dalam praktiknya, mereka tidak
mampu meyakinkan pemerintah akan konsep-konsep dan teori-teori yang sesuai dengan kondisi
Indonesia. Bahkan tidak sedikit pakar ekonomi Indonesia yang mengikuti pendapat atau pandangan
pakar Barat (pakar IMF) tentang pembangunan ekonomi Indonesia.
Pilar Sistem Ekonomi Pancasila meliputi: (1) ekonomika etik dan ekonomika humanistik (dasar), (2)
nasional ekonomi dan demokrasi (cara/metode operasionalisasi), dan (3) ekonomi berkeadilan sosial
(tujuan). Kontekstualisasi dan implementasi Pancasila dalam bidang ekonomi cukup dikaitkan dengan
pilar-pilar di atas dan juga dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan dasar yang harus dipecahkan oleh
sistem ekonomi apapun. Pertanyaan-pertanyaan itu adalah: (a) Barang dan jasa apa yang akan
dihasilkan dan berapa jumlahnya; (b) Bagaimana pola atau cara memproduksi barang dan jasa itu, dan
(c) Untuk siapa barang tersebut dihasilkan, dan bagaimana mendistribusikan barang tersebut ke
masyarakat.
Langkah yang perlu dilakukan adalah perlu digalakkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila
melalui proses pendidikan dan keteladanan. Perlu dimunculkan gerakan penyadaran agar ilmu
ekonomi ini dikembangkan ke arah ekonomi yang humanistik, bukan sebaliknya mengajarkan
keserakahan dan mendorong persaingan yang saling mematikan untuk memuaskan kepentingan
sendiri. Ini dilakukan guna mengimbangi ajaran yang mengedepankan kepentingan pribadi, yang
melahirkan manusia sebagai manusia ekonomi (homo ekonomikus), telah melepaskan manusia dari
fitrahnya sebagai makhluk sosial (homo socius), dan makhluk beretika (homo ethicus).
Relevankah Ekonomi Pancasila dalam memperkuat peranan ekonomi rakyat dan ekonomi negara di
era global (isme) kontemporer? Mereka skeptis, bukankah sistem ekonomi kita sudah mapan, makroekonomi sudah stabil dengan indikator rendahnya inflasi (di bawah 5%), stabilnya rupiah (Rp
8.500,-), menurunnya suku bunga (di bawah 10%). Lalu, apakah tidak mengada-ada bicara sistem
ekonomi dari ideologi yang pernah “tercoreng”, dan tidak nampak wujudnya, tidak realistis, dan
utopis? Mereka ini begitu yakin bahwa masalah ekonomi (krisis 97) adalah karena “salah urus” dan
bukannya “salah sistem”, apalagi dikait-kaitkan dengan “salah ideologi” atau “salah teori” ekonomi.
Tidak dapat disangkal, KKN yang ikut memberi sumbangan besar bagi keterpurukan ekonomi bangsa
ini. Namun, krisis di Indonesia juga tidak terlepas dari berkembangnya paham kapitalisme disertai
penerapan liberalisme ekonomi yang “kebablasan”. Akibatnya, kebijakan, program, dan kegiatan
ekonomi banyak dipengaruhi paham (ideologi), moral, dan teori-teori kapitalisme-liberal.
Di sinilah relevansi Ekonomi Pancasila, sebagai “media” untuk mengenali (detector) bekerjanya
paham dan moral ekonomi yang berciri neo-liberal Pancasila sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari negara kesatuan Republik Indonesia yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. dakumekikinoluh Phallaps Hood ind

Jickson subigia: 46 Bindangkin dungin kusampelin ying dakumekikin oluh Brain Thompson
“i body of liws, cestoms ind convuntaons thit dufanu thu composataon tunting Konstatesa
Anggras, “An othur words thu Bratash constatetaon wis not midu, rithur ind powurs of thu
orgins of thu Stitu ind

5. Jelaskan pancasila sebagai sistem filsafat,apakah pancasila dapat diganti
dengan ideologi lain?
Jawab:
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu
tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang
lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu
sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.
Definisi Sistem :
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling berkaitan
(singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerjasama satu sama lain untuk
satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh
Definisi Filsafat :
Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari Bahasa
Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos (cinta) atau Philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau
kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebut
Failasuf. Dalam artian lain Filsafat adalah pemikiran fundamental dan monumental manusia
untuk mencari kebenaran hakiki (hikmat, kebijaksanaan); karenanya kebenaran ini diakui
sebagai nilai kebenaran terbaik, yang dijadikan pandangan hidup (filsafat hidup,
Weltanschauung). Berbagai tokoh filosof dari berbagai bangsa menemukan dan merumuskan
sistem filsafat sebagai ajaran terbaik mereka; yang dapat berbeda antar ajaran filosof. Karena
itulah berkembang berbagai aliran filsafat: materialisme, idealisme, spiritualisme; realisme,
dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme, individualisme, liberalismekapitalisme; marxisme-komunisme; sosialisme dll.
Faktor timbulnya keinginan manusia untuk berfilsafat adalah :
 Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran merupakan asal dari
filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk menyelidiki dan mempelajari.
 Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang akan menuntun
pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk menemukan titik pangkal yang
kemudian tidak disangsikan lagi.
 Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa
dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya.
Kemudian muncul kesadaran akan keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada
sesuatu yang tdak terbatas.
Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti Produk dan filsafat
dalam arti Proses. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai pandangan hidup.
Disamping itu, dikenal pula filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.

Filsafat dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian.
1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf
pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat
tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme dan lain sebagainya.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan
yang bersumber pada akal manusia.
Filsafat Sebagai Suatu Proses :
1. Yaitu bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permaslahan
dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Intisari Pancasila Sebagai Sistem Filsafat:
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada paragraf pertama, makna dasar Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman
diatas, tentunya dengan saling mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Misal :
Ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang kedilan. Maka harus dikaitkan dengan
nilai sila-sila yang lain artinya :





Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1)
Keadilan yang berPrikemanusian (sila 2)
Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme,Kekeluargaan (sila 3)
Keadilan yang Demokratis

Dan kesemua sila-sila tersebut saling mencakup,bukan hanya di nilai satu persatu. Semua
unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna dan tugas masing-masing memiliki tujuan
tertentu.
Filsafat
Pancasila
sebagai
pandangan
hidup
bangsa
Indonesia:
Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pancasila
memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan
suku atau ras.
Filsafat Pancasila sebagai
Yang dimaksud adalah bahwa semua
berbangsa dan bernegara berpedoman
dari
segala
sumber
hukum

pandangan
hidup
bangsa dan negara:
aturan kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan
pada pancasila. Karena pancasila merupakan sumber
bangsa
dan
negara
republik
indonesia.

Orang yang berfikir kefilsafatan ialah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang
lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, dan selalu berfikiran
positif, kritis, dan berdifat arif bijaksana, universal dan selalu optimis.
CONTOH.
Seorang ilmuan tidak puas mengenal ilmu hanya dari segi/sudut pandang ilmu itu sendiri. Dia
ingin melihat hakikat ilmu dari konstelasi lainnya.

 Sumber pengetahuan pancasila pada dasarnya adalah bangsa indonesia itu sendiri
yang memiliki nilai adat istiadat serta kebudayaan dan nilai religius.
 Tentang kebenaran pengetahuan pancasila berdasarkan tingkatnya, maka pancasila
mengakui kebenaran yang bersumber pada akal manusia. Potensi yang terdapat dalam
diri manusia untuk mendapatkan kebenaran dalam kaitannya dengan pengetahuan
positif. Pancasia juga mengakui kebenaran pengetahuan manusia yang bersumber
pada intuisi/perasaan.
Manusia pada hakikatnya kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk tuhan yang maha
esa, maka sesuai dengan sila pertama pancasila juga mengakui kebenaran wahyu yang
bersifat mutlak sebagai tingkatan kebenaran yang tertinggi.
Selain itu dalam sila ke 3, ke 2, ke 4, dan ke 5, maka epistimologis ( hakikat dan sistem
pengetahuan ) pancasila juga mengakui kebenaran konsensus terutama dalam kaitannya
dengan hakikat sifat kodrat manusia makhluk individu dan sosial.
Dasar Axiologis ( Hakikat, Nilai, Kriteria ) Sila Sila Pancasila
Bidang axiologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis &
tingkatan nilai serta hakikat nilai seperti nilai alamiah & jasmaniah, tanah subur, udara bersih,
air bersih, cahaya dan panas cahaya matahari
Menurut tinggi rendahnya, nilai dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.

Nilai kebenaran, yaitu nilai bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia
Nilai keindahan/nilai estetis yaitu yang bersumber pada perasaan manusia
Nilai kebaikan/nilai moral, yaitu nilai yang bersumber pada unsur kehendak manusia
Nilai religius yang merupakan nilai keharmonian tertinggi dan bersifat mutlak.

Nilai ini berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan manusia dan bersumber pada
wahyu yang berasal dari tuhan yang maha esa. Sistem Filsafat Pancasila mengandung citra
tertinggi terbukti dengan berbedanya sistem filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya,
Berikut adalah ciri khas berbedanya sistem filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya:
1. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan utuh (sebagai satu
totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan tidak utuh atau satu sila
dengan sila yang lainnya terpisah-pisah,maka ia bukan pancasila.
2. Prinsip – prinsip filsafat pancasila
3. Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh :
Sila 1, meliputi,mendasari,menjiwa:sila 2,3,4 dan 5
Sila 2,diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai sila 3,4,dan 5
Sila 3,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila 1,2 serta mendasari jiwa ;sila 4 dan 5
Sila 4, meliputi,didasari,dan di jiwai sila 1,2,dan 3,serta mendasari dan menjiwai sila
5
 Sila 5,meliputi didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4
 Pancasila sebagai suatu substansi. Artinya unsur asli/permanen/primer pancasila
sebagai suatu yang ada mandiri,yaitu unsure-unsurnya berasal dari dirinya sendiri





Bangsa Indonesia mempunyai konteks sebagai bangsa yang pluralis/majemuk yaitu
masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok, yang tinggal bersama dalam suatu wilayah,
tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing.Dalam hal ini jika dikaitkan dengan
persoalan yang ada didalam kasus yang pertama yaitu (1)’’adanya keinginan penyatuan
agama dengan negara”.Menurut pendapat saya,agar hubungan antar agama dan negara tetap
harmonis di tengah-tengah dinamika kehidupan politik, ekonomi, dan budaya kita perlu
mendiskusikannya terus menerus, sehingga kita sampai pada pemahaman bahwa agama dan
negara bagai dua sisi mata uang, di mana keduanya berbeda, namun tidak bisa dipisahkan
satu sama lain karena keduanya saling membutuhkan.Dan hal yang kedua yaitu (2)’’adanya
pandangan perlunya pemisahan urusan agama dengan negara’’ menurut saya, agama dan
negara tidak dapat dipisahkan karena sama-sama memiliki objek yang sama, yakni
kesejahteraan dan kebaikan umat manusia.
Jadi menurut saya hal yang paling cocok diterapkan adalah (1)’’adanya keinginan penyatuan agama
dengan negara”,karena dengan begitu, maka penataan hubungan antara agama dan negara harus
dibangun atas dasar simbiosis-mutualistis di mana yang satu dan yang lain saling memberi. Dalam
konteks ini, agama memberikan “kerohanian yang dalam” sedangkan negara menjamin kehidupan
keagamaan.Penataan hubungan antara agama dan negara juga bisa dibangun atas dasar checks and
balances (saling mengontrol dan mengimbangi). Dalam konteks ini, kecenderungan negara untuk
hegemonik sehingga mudah terjerumus untuk represif terhadap warga negaranya dikontrol dan
diimbagi oleh spirit agama-agama yang mengutamakan ketaatan pada tuhan serta kemungkinan
agama-agama disalahgunakan sebagai sumber otoritarianisme dikontrol dan diimbangi oleh
kehidupan demokratis yang disokong negara.

Fungsi pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa indonesia suda
“final” ejak disahkannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.Tetapi dalam
kenyataannya masih ada sekelompok orang yang ingin “mengganti” Pancasila dengan
Ideologi lain.
Menurut pendapat saya sungguh menyedihkan dengan menyaksikan fakta-fakta selalu datang silih
berganti yang mengancam kelestarian ideologi Pancasila. Padahal usia Pancasila,sebagaimana usia
Kemerdekaan Indonesia telah mencapai 65 tahun harus diganti begitu saja.Pancasila tidak dapat
diganti atau tergantikan karena hanya Pancasilalah yang dapat menjamin utuhnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Jika pancasila diganti yang pasti jika terjadi perubahan dasar negara (Pancasila)
ke ideologi lain, Indonesia bakal bubar. Indonesia akan seperti Yugoslavia yang hancur menjadi
negara-negara kecil dan saling

6. Apa yang menjadi tujuan pendidikan pancasila diberikan ke seluruh
mahasiswa?
Jawab:

Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain agar
mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen terhadap
nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya
mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai, agar
mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan
konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal,
agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan
demokrasi, agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai
persoalan kebijakan publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak
(berkeadaban).
Pendidikan Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga
negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan
begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang. Apalagi
negara kita sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara tidak langsung
warga negaranya harus lebih aktif dan partisipatif. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa
harus memepelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara.
Garda kokoh yang akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral
merintang di depan.
Kita semua tahu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara
itu tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan bagaimana
sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri. Pendidikan ini membuat setiap
generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan keahlian, dan juga pengembangan
karakter publik. Pengembangan komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas juga tecakup
dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa
menempuh Pendidikan Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini di
manfaatkan untuk pengambangan diri seluas-luasnya.
Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah dengan
iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita tidak akan mudah
terpengaruh secara langsung budaya yang bukan berasal dari Indonesia dan juga menghargai
segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Memiliki sikap tersebut tentu tidak
bisa kita peroleh begitu saja tanpa belajar. Oleh karena itu mengapa Pendidikan
Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita pelajari.
Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka di masa
depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode
dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya adalah agar membangun kesadaran para pelajar
akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mampu menggunakan sebaik-baiknya
dengan cara demokratis dan juga terdidik. [Azmy Ielman]

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT DALAM PAKAN TERHADAP LEVEL HEMATOKRIT DAN LEUKOKRIT IKAN MAS (Cyprinus carpio)

27 208 2

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18