Pendahuluan Pengantar Audit Laporan Keua (1)

Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan

Informasi yang andal sangat dibutuhkan manajer , investor, kreditor, dan badan
pembuat peraturan dalam membuat keputusan. Jasa audit dan assurance dapat membantu
memastikan bahwa informasi dapat diandalkan, terpercaya, relevan, dan tepat waktu. Bahkan,
audit menyediakan kerangka kerja yang bermanfaat atau “toolbox’ untuk meningkatkan
keandalan informasi yang digunakan oleh pembuat keputusan.
Audit berfokus pada mempelajari keahlian analitis dan logis yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi relevansi serta keandalan sistem dan proses yang bertanggungjawab dalam
mencatat dan merangkum informasi. Audit akan membantu untuk memahami bagaimana
mengumpulkan dan menilai bukti sehingga dapat mengevaluasi asersi yang dibuat oleh pihak
lain. Audit membantu untuk meyakinkan bahwa informasi adalah andal, terpercaya, relevan,
dan tepat waktu. Pada intinya audit laporan keuangan memberikan kerangka kerja atau
peralatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan informasi bagi segala tipe
pembuat keputusan.

Permintaan atas Jasa Audit dan Assurance
Permintaan atas audit telah ada jauh sebelum hukum pasar modal mensyarakatnya.
Bukti memperlihatkan beberapa bentuk akuntansi dan audit telah ada di Yunani pada tahun 500
SM. Tetapi perkembangan bentuk korporasi dnia usaha dan perkembangan dunia ekonomi
pada 200 tahun yang lalu telah memberikan peringatan bagi ledakan permintaasn jasa

assurance yang diberikan oleh auditor.
Pelayanan Assurance (pelayanan verifikasi) adalah pelayanan atau jasa professional
independent yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan. Jasa
asurance bernilai karena penyedia assurance merupakan seorang yang independen dan
bertindak secara obyektif terhadap informasi yang diujinya.Jasa-jasa asuurance dapat
dilakukan oleh akuntan publik atau oleh para profesional dari berbagai bidang lainnya. Contoh:
Ikatan Konsumen (Consumers Union). Akuntan publik menyediakan jasa assurance khususnya
jasa assurance tentang informasi laporan keuangan historis dan juga Jasa Atestasi. Jasa

Atestasi yaitu salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh akuntan publik dimana AP
akan menerbitkan laporan tertulis yang isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang
keterpercayaan atau asersi ( pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat
oleh pihak lain. Terdapat Tiga kategori Jasa Atestasi :
1. Audit Atas Laporan Keuangan Historis
bentuk jasa atestasi yang mana si auditor menerbitkan Laporan tertulis berisi pendapat
atau opininya mengenai apakah laporan keuangan historis tersebut telah disusun
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Audit mendominasi
bentuk jasa atestasi yang sering dilakukan oleh kantor akuntan publik. Para pengguna
eksternal dalam membuat keputusannya akan merujuk pada Laporan auditor untuk
memastikan keterpercayaan laporan–laporan keuangan yang disediakan pihak klien.

2. Tinjauan atas Laporan Keuangan Historis
Adalah jenis jasa atestasi lainnya yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik.
Jasa tinjauan (review) hanya akan memberikan rasa keandalan pada tingkat yang
menengah saja atas suatu Laporan Keuangan karena tinjauan dilakukan cukup dengan
mengumpulkan bukti-bukti yang tidak terlalu banyak untuk mendukung keandalan itu.
Hal tersebut juga berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih rendah daripada
pelaksanaan audit .
3. Jasa-Jasa Atestasi Lainnya
adalah dimana Kantor Akuntan Publik menyediakan beraneka ragam jasa-jasa atestasi
lainnya. Sebagian besar jasa berupa pengembangan alami dari audit atas laporan
keuangan historis, untuk mencari keandalan dari pihak independen tentang berbagai
jenis informasi. Contoh: KAP diminta memberikan rasa keandalan tentang efektivitas
pengendalian intern klien atas pelaporan keuangannya. Audit dan jenis jasa atestasi
lainnya dibatasi oleh peraturan untuk CPA yang berlisensi. AICPA membentuk Special
Commitee on Assurance Services (SCAS). SCAS dibebankan dengan riset dan
pengembangan kesempatan jasa keandalan baru untuk CPA untuk diberikan kepada
klien bisnis dan perorangan yang membutuhkan informasi relevan dan dapat diandalkan
untuk pembuatan keputusan kritis. Beberapa jenis jasa yang dikembangkan SCAS
antara lain :
a. Jasa-Jasa Assurance pada Teknologi Informasi

Faktor utama : perkembangan pesat internet dan perdagangan secara elektronik..

Contoh : pemesanan dan pembayaran tagihan , telah bisa dilaksanakan melalui
internet dan secara langsung antar komputer melalui pertukaran data elektronik
(EDI)
b. Jasa-Jasa Assurance pada Jenis Informasi Lainnya
Beberapa jenis jasa yang dikembangkan oleh Komite Khusus Jasa Keandalan AICP
yaitu :
-

Pandangan Penampilan CPA. CPA membantu dalam manajemen mengenali
dan mengukur faktor sukses kritis

-

Jasa Elder- Care CPA. CPA memberikan keandalan kepada anggota keluarga
yang tujuan perawatan (care)nya akan dicapai dan bahwa kebutuhan para
manula bisa dipenuhi.

-


Jasa Laporan Risiko CPA. CPA berfungsi membantu klien mengenali dan
mengatur resiko.

Jasa lain berupa Non Assurance yang disediakan oleh Akuntan Publik yaitu jasa akuntansi dan
pembukuan , jasa perpajakan dan jasa konsultasi manajemen
Setiap audit memiliki resiko informasi. Penyebab-penyebab resiko informasi adalah
1. Jauhnya Sumber Informasi
Saat informasi diperoleh dari pihak lain, kecendrungan infromasi tsb baik disengaja
dataupun tidak sengaja telah disajikan dengan tidak benar semakin meningkat.
2. Bisa dan Motif Penyedia Informasi
Jika tujuan penyediaan infromasi yang disediakan tidak sejalan dengan tujuan dari si
pembuat keputusan,maka infromasi cenderung hanya berguna bagi si penyedia
informasi saja.
3. Jumlah Data yang Sangat Besar
Meningkatkan kecenderungan terdapatnya informasi yang dicatat tidak tepat di dalam
catatan-catatan organisasi tersebut.
4. Transaksi Pertukaran yang Kompleks

Resiko tersebut dapat dikurangkan melalui:

1.

Pengguna Informasi Menguji Informasi yang Diperolehnya
Pengguna informasi melaksanakan pengujian yaitu melakukan pemeriksaan seperti
meminta

bantuan

audit

independen

untuk

menguji&mengevaluasi

informasi2

perusahaan tersebut.
2. Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen

Manajemen bertangung jawab dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya bagi
para pengguna informasi.
3. Laporan Keuangan yang diaudit telah tersedia
Pengguna infromasi memperoleh informasi yang handal dengan meminta dilakukannya
audit independen.

Karakteristik Auditing
Auditing adalah Pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kritera-kriteria yang
telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seorang yang kompeten dan independen
1. Informasi dan kriteria yang telah Ditetapkan
Auditor melaksanakan audit berdasarkan informasi-informasi yang dapat diukur dan
subyektif
Pengumpulan serta Pengevaluasian Bukti
Bukti adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi yang sedang diaudit tersebut telah disajikan sesuai kriteria yang ada. Bentuk
bukti adalah pernyataan lisan klien (auditee), komunikasi tertulis dengan pihak ketiga, dan
observasi yang dilakukan oleh auditor.
3. Seseorang yang Kompeten dan Independen
Auditor harus kompeten (memiliki kecakapan) dan memiliki sikap mental independen.

Para auditor yang melakukan proses audit pada Lap. Keuangan perusahaan disebut
auditor independen
4. Pelaporan
Tahap terkahir proses audit adalah mempersiapkan Laporan Audit, merupakan komunikasi
atas temuan auditor kepada para pengguna informasi.

Jenis-Jenis Audit ada tiga tipe, yaitu:
1.

Audit Operasional

2.

Audit Kepatuhan

3.

Audit atas Laporan Keuangan

Jenis-Jenis Auditor


Beberapa tipe umum auditor antara lain :
1. Kantor Akuntan Publik
Disebut auditor eksternal atau auditor independent
Bertanggung jawab pada audit atas Lap. Keu histories yang dipublikasikan dari semua
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham.
2. General Accounting Office Auditors
Auditor pada GAO (di Indonesia=BPK) adalah auditor yang bekerja bagi GAO(The
United States General Accounting Office). Ketua GAO adalah Pengawas Keuangan (
Comptroller General), bertanggung jawab kepada Kongres.
3. Auditor Pajak
Auditor Pajak (Internal Revenue Agent) :
-

Melaksanakan proses audit yang diemban IRS yaitu mengaudit pajak penghasilan
dari para wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah mematuhi UU
Perpajakan yang berlaku.

4. Auditor Intern
Dipekerjakan perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen, hampir sama seperti

GAO bagi Kongres. Mayoritas Auditor Intern terlibat dalam Audit operasional atau
memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer. AI menyediakan informasi amat
bernilai bagi pihak manajemen dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan
efektivitas operasi perusahaan.

Dampak E-Commerce Pada Akuntan Publik
E-commerce merupakan penggunaan tekhnologi informasi dan jaringan komunikasi elektronik
untuk pertukaran informasi dan melakukan transaksi dalam bentuk elektronik.
Kemajuan tekhnologi informasi dan ledakan internet telah memperkenalkan cara-cara baru
untuk melakukan bisnis secara elektronik,membantu akuntansi dalam transaksi bisnis, bisnis
akan memperluas kepercayaan mereka pada tekhnologi tersebut.

Perbedaan Antara Auditing dan Akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian,serta pengikhtisaran kejadian-kejadian
ekonomi dengan perlakuan yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan, yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi adalah menyediakan jenisjenis informasi kuantitatif tertentu yang dapat digunakan baik oleh manajemen maupun oleh
pihak lainnya dalam pembuatan keputusan. Perbedaan auditor dan akuntan Auditor tidak hanya
harus memahami akuntansi (sebagai akuntan) tetapi juga harus memiliki keahlian
mengumpulkan serta menginterpretasikan bukti-bukti audit.
Akuntansi dan audit memainkan peranan penting dalam hubungan agen-prinsipal, yaitu

dari peran akuntansi dan audit dari prespektif teoritis. Kemudian akan digunakan analog yang
melibatkan pengawas rumah (house inspector) untuk menggambarkan konsep tersebut.
Pertama penting untuk memahami hubungan antara pemilik dan manajer sering berakhir
dengan informasi yang asimetris antara kedua belah pihak. Informasi asimetris (berarti bahwa
manajer secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan “yang
sebenarnya” dan hasil operasi entitas daripada pemilik yang tidak tepat. Kedua, karena tujuan
mereka mungkin tidak sama, akan terdapat konflik kepentingan yang alami antara manajer dan
pemilik yang tidak hadir.

Asersi Manajemen dan Laporan Keuangan
Beberapa asersi penting yang dibuat oleh penjual saham atau obligasi bersifat implisit
dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, asersi spesifik yang dibuat oleh perusahaan
mengenai kas adalah asersi bahwa kas benar-benar ada serta

perusahaan menegaskan

bahwa jumlah kas dicatat secara wajar dan akurat, bahwa seluruh kas telah dicatat, dan bahwa
kas tidak dibatasi atau dijaminkan. Asersi ini juga implisit untuk tiap akun dalam laporan
keuangan. Sudah jelas terdapat informasi asimetris antara manajer dan investor potensial.
Untuk meyakinkan bahwa kas benar-benar ada, auditor dapat menelpon bank, melihat catatan

rekening Koran bank, atau mengirim surat kepada bank untuk meminta konfirmasi saldo bank,
mereview notulen rapat manajemen untuk menemukan diskusi mengenai masalah tersebut.

Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance
Literatur mengacu pada tiga jenis jasa umum: audit, atestasi, dan assurance. Pada tingkat
umum, jenis jasa ini mencakup proses yang sama : evaluasi atas bukti untuk menentukan
kesesuaian antara beberapa informasi dengan seperangkat kriteria dan penerbitan laporan
untuk mengindikasikan tingkat kesesuaian tersebut. Jasa audit merupakan bagian dari jasa
atestasi, yang mana, pada gilirannya adalah merupakan bagian dari jasa Assurance.
1. Audit
Komite Konsep Audit Dasar mendefinisikan audit sebagai suatu proses
sistematis

mendapatkan

dan

mengevaluasi

bukti-bukti

secara

objektif

sehubungan dengan asersi atas tindakan dan peristiwa ekonomi untuk
memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan menetapkan
kriteria

serta

mengomunikasikan

hasilnya

kepada

pohak-pihak

yang

berkepentingan.
2. Atestasi
Standar Atestasi mendefinisikan jasa atestasi yaitu jasa atestasi terjadi ketika
praktisi ditugaskan untuk menerbitkan atau telah menerbitkan laporan atas suatu
subjek masalah, atau suatu asersi atas suatu subjek masalah, yang merupakan
tanggung jawab pihak lain.

3. Assurance
Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi, atau konteksnya, bagi para pembuat keputusan.
Hubungan Antara Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance
Jasa

Nilai

Tambah

Bagi Definisi Jasa

Informasi Yang Dilaporkan
Audit

Keandalan

Laporan atas pemeriksaan laporan keuangan

Kredibilitas
Atestasi

Keandalan

Laporan atas subjek masalah, atau suatu

Kredibilitas

asersi

mengenai

subjek

masalah

yang

merupakan tanggung jawab pihak lain
Assurance

Keandalan

Jasa

professional

yang

meningkatkan

Kredibilitas

kualitas informasi, atau konteksnya, atau

Relevansi

pembuat keputusan.

Tepat Waktu

Konsep-konsep Dasar dalam Melaksanakan Audit Laporan Keuangan
Auditor mengumpulkan bukti mengenai transaksi bisnis yang telah terjadi dan mengenai
manajemen (pembuat keputusan). Auditor menggunakan bukti ini untuk membandingkan asersi
yang terdapatdi laporan keuangan dengan criteria yang dipilih pengguna. Laporan auditor
mengomunikasikan kepada pengguna seberapa tinggi korespodensi antara asersi dan kriteria.
Detail konsep dan procedural dari audit laporan keuangan membangun tiga konsep mendasar,
yaitu terdiri dari:
1. Resiko Audit
Risiko audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sepengetahuannya gagal
untuk memodifikasi secara benar pendapatnya atas laporan keuangannya
dengan salah saji yang material.
2. Materialitas
Dewan Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan

materialitas merupakan

tingkat penghapusan atau salah saji informasi akuntansi yang dlama
hubunganannya dengan kondisi sekitarnya,memungkinkan bahwa pertimbangan

seseorang

yang

mengandalkan

informasi

tersebut

akan

berubah

atau

terpengaruh dengan penghapusan atau salah saji tersebut. Fokus dari definisi
tersebut adalah pada pengguna laporan keuangan.
3. Bukti Sehubungan dengan Asersi Manajemen
Kebanyakan pekerjaan auditor dalam mencapai pendapat atas laporan
keuangan terdiri atas mendapatkan dan mengevaluasi bukti. Bukti yang
membantu auditor dalam mengevaluasi asersi laporan keuangan manajemen
terdiri atas data akuntansi yang mendasarinya dan informasi yang mendukung
yang tersedia bagi auditor.

Proses Audit dalam Audit

 Menerima/melanjutkan klien dan menetapkan syarat perikatan.
Standar Profesional mensyaratkan kantor akuntan untuk menetapkan kebijakan dan proseur
apakah akan menerima klien baru dan memeperthankan klien yang telah ada. Tujuan
kebujakan ini untuk meminimalkan kemungkinan auditor akan dihubungkan dengan klien
yang tidak memiliki integritas, meningkatkan resiko bahwa terdapat salh saji yang material
dan tidak terdeteksi oleh auditor. Untuk klien baru yang prospektif, auditor disyaratkan untuk

berkomunikasi dengan auditor pendahulu dan secara berkala melaksanakan pemeriksaan
latar belakang dengan manajemen puncak. Pengetahuan yang dikumpulkan oleh auditor
selama proses penerimaan/melanjutkan memberi pemahaman yang bernilai mengenai
entitas dan lingkungannya sehingga dapat membantu auditor menentukan risiko dan
merencanakan audit. Pada saat keputusan penerimaan dibuat, auditor memasukkan
pemahaman dengan klilen sebagai jasa yang akan diberikan dan persyaratan perikatan.
 Praperencanaan
Secara umum terdapat tiga aktivitas perencanaan:
1.

memutakhirkan pemahaman mengenai klien yang telah dimiliki atau
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang klien baru dan
lingkungannya lebih dari yang didapat selama proses menerima/melanjutkan,

2.

menentukan kebutuhan tim audit, dan

3.

memastikan independensi tim audit dan kantor akuntan.

 Menetapkan Materialitas dan Menentukan Resiko
Dalam rangka merencanakan audit secara tepat, tim audit harus membuat penentuan awal
mengenai risikko bisnis klien dan menentukan materialitas.
 Merencanakan Audit
Perencanaan yang tepat adalah penting untuk memastikan bahwa audit dilaksanakan
dengan cara yang efektif dan efisien. Dalam mengembangkan rencana audit, auditor harus
dibimbing oleh (1) prosedur yang dilaksanakan untuk mendapat dan mendokumentasikan
pemahaman mengenai entitas, dan (2) hasil dari proses penentuan risiko. Sebagai bagian
dari proses perencanaan, auditor dapat melaksanakan prosedur analitis awal (seperti
analisis rasio) untuk mengidentifikasi transaksi khusus atau saldo akun yang seharusnya
mendapat perhatian khusus karena risiko yang meningkat mengenai salah saji material.
 Mempertimbangkan dan Mengaudit pengendalian Internal
Pengendalian internal dirancang dan dipengaruhi oleh dewan komisaris entitas, manajemen,
dan karyawan lain untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan
dalam (1) keandalan laporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (3)
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

 Audit Proses Bisnis dan Akun Terkait
Auditor biasanya menetukan risiko salah saji material dengan memeriksa proses bisnis
entitas atau siklus akuntansi. Auditor kemudian menentukan prosedur audit yang diperlukan
untuk mengurangi resiko salah saji material ketingkat lebih rendah bagi akun-akun laporan
keuangan yang terpengaruh oleh proses bisnis tertentu. Prosedur audit individual dilakukan
kepada asersi spesifik dalam saldo akun yang kemungkinan akan mengalami salah saji.
 Menyelesaikan Audit
Setelah auditor selesai menguji saldo akun, kecukupan dari bukti yang dikumpulkan perlu
dievaluasi. Auditor harus mendapatkan bukti kompeten yang cukup untuk mencapai dan
membenarkan kesimpulan mengenai kewajaran laporan keuangan. Dalam fase ini auditor
juga menentukan kemungkinan kewajiban kontihensi, seperti tuntutan hukum, dan mencari
peristiwa setelah tanggal neraca yang akan mempengaruhi laporan keuangan.
 Mengevaluasi Hasil dan Menerbitkan laporan
Fase akhir dari proses audit adalah memilih laporan audit yang tepat untuk diterbitkan.
Tujuan auditor pada saat menyelesaikan audit adalah memastikan bahwa risiko salah saji
material dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima sehingga laporan keuangan secara
keseluruhan kemungkinan besar telah disajikan secara wajar.

Jurnal:
Dalam jurnal Cause and Consequence of Audit Shoping: Analysis of Auditor
Opinions, Earnings Management, and Auditor Changes ini membahas mengenai pemilihan
kantor audit yang merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Perusahaan mengganti
auditor untuk berbagai alasan. Di salah satu ujung kontinum, perusahaan mengganti auditor
untuk meningkatkan kinerja operasi. Di sisi lain, manajer mengubah auditor untuk meningkatkan
posisi mereka sendiri.
Penelitian ini dilakukan pada 1132 auditor dari tahun 1993-1997 untuk mengetahui
motivasi pergantian auditor yang dilakukan perusahaan. Rata-rata, manajemen laba tidak
meningkatkan perubahan auditor. Namun, penulis menemukan bahwa tingkat manajemen laba
lebih besar bagi perusahaan yang beralih dari Big Six

ke non-Big Six auditor setelah

penerimaan opini audit dimodifikasi dari auditor aslinya. Ketika perusahaan dengan opini-opini
audit dimodifikasi memilih untuk beralih auditor mereka lebih cenderung untuk memilih
perusahaan non-Big Six daripada perusahaan-perusahaan yang juga beralih auditor tapi
menerima pendapat wajar tanpa pengecualian. Bukti ini konsisten dengan perusahaanperusahaan memilih auditor berkualitas rendah berpotensi menghindari pendapat lain. Hasil ini
konsisten dengan penelitian Whisenant dan Sankaraguruswamy (2000c) yang melaporkan
bahwa perusahaan memiliki perselisihan akuntansi dengan auditor dan beralih auditor lebih
cenderung untuk menyelaraskan dengan perusahaan audit kualitas yang lebih rendah.
Namun dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi
Empiris Perusahaan Publik di Indonesia mendapat hasil temuan menolak hipotesis yang
menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan melakukan
pergantian auditor. Pada kenyataannya belum tentu perusahaan yang mengalami masalah
keuangan akan melakukan pergantian auditor karena beberapa faktor yaitu
1. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan akan mempertimbangkan secara serius tentang
masalah pergantian auditor karena auditor yang selama ini mereka gunakan telah
mengetahui dan mengerti kondisi perusahaan. Jika perusahaan mengganti auditor,
perusahaan khawatir jika auditor yang baru akan melakukan pemeriksaan terhadap
sistem pembukuan dan menilai rendah standar mutu pembukuan perusahaan mereka.
Hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan yang
menyebabkan perusahaan menaggung biaya denda keterlambatan.

2. Adanya benturan kepentingan kepada auditor dalam melaksanakan tugas audit dan
memberikan jasa konsultan. Benturan kepentingan ini dapat menggangu independensi
auditor yang akan mempengauhi opini audit. Perusahaan di Indonesia merasa hal
tersebut dapat memberikan keuntungan, sehingga perusahaan enggan melakukan
pergantian auditor
Selain banyaknya pertimbangan dalam pemilihan auditor, terdapat juga pertimbangan dalam
pemilihan kantor akuntan public. Dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Kantor Akuntan Publik pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia disimpulkan
bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan
kantor akuntan publik yang dilakukan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2012, sedangkan leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan kantor akuntan publik yang
dilakukan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.
Berdasarkan jurnal-jurnal tersebut. Pemilihan kantor akuntan public dan auditor sangat
dipengaruhi kondisi internal perusahaan. Dalam pemilihan kantor akuntan public, perusahaan
(klien) akan mempertimbangkan reputasi kantor akuntan publik, kualitas personel yang
ditugaskan, macam jasa yang ditawarkan, keahlian dalam industri tertentu, sikap bebas tidak
memihak, tarif jasa yang diberikan, kesulitan keuangan, jarak antara kantor akuntan publik
dengan klien, pengalaman kantor akuntan publik di masa lalu, serta hubungan kantor akuntan
publik dengan klien.

Dalam pemilihan auditor, klien akan mempertimbangkan faktor-faktor

auditor seperti kualitas auditor yang baru karena belum banyak mengenal perusahaan
dibandingkan auditor sebelumnya dan mempertimbangkan pendapat yang kemungkinan
dikeluarkan auditor tersebut.

Daftar Pustaka
A.Arens, Alvin, Randal j. Elder & mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verivikasi:
Pendekatan Terpadu. Edisi Kesembilan. Penerbit Indeks. Jakarta
Davidson, et al. 2006. Cause and Consequence of Audit Shoping: Analysis of Auditor Opinions,
Earnings Management, and Auditor Changes. Quarterly Journal of Business and
Economics.
Istri, Cok Ratna Sari Dewi & Ni Made Dwi Ratnadi._____. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 8.1 (2014): 187-199
Messier, W. F. J., Glover, S. M., dan Prawitt, D. F. 2006 diahlibahasakn Nuri, H. Auditing &
Assurance Service. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Prastiwi, Andri & Frenawidayuarti Wilsya. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian
Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi,
Vol. 1, No. 1, Maret 2009, pp. 62-75