REGIONALISASI PERTANIAN PASAMAN BARAT TA

MAKALAH GEOGRAFI PERTANIAN
“REGIONALISASI PERTANIAN KABUPATEN PASAMAN BARAT 2005-2009”

Oleh:
FRINILA JENISA (14136055)
AISYAH AMINI (14136037)

PROGRAM STUDI GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian dalam arti sempit adalah suatu kegiatan bercocok tanam. Pertanian adalah
segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan
kehutanan. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang didalamnya terdapat karbohidrat

dan protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai
tanaman utama untuk memberikan asupan energi bagi tubuh. Perkebunan adalah segala kegiatan
yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan atau media tumbuh lainnya dalam
ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut.
Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk
membedakannya dengan usaha ladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga. Tanaman yang
ditanam untuk tanaman perkebunan umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang
relatif lama antara kurang dari setahun hingga tahunan. Peternakan adaah kegiatan
mengembangbiakan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil
kegiatan tersebut. Berikut adalah macam-macam peternakan.
Perkembangan pertanian di beberapa daerah tidaklah sama. Setiap daerah memiliki
karakteristik asing-masing yang akan menunjang perkembangan pertanian di daerah tersebut.
Selain itu, dengan mengingat banyaknya ruang lingkup pertanian serta karakteristik masingmasing daerah ini, maka pada laporan berikut akan dijelaskan tentang perkembangan dan
pertanian yang dominan di Kota Padang pada tahun 2005-2009 sebagai referensi untuk
mengetahui pertanian di Kota PadangKabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang dilalui
garis katulistiwa yang terletak antara 0003' Lintang Utara - 0011' Lintang Selatan dan antara
99010' - 100004' Bujur Timur dengan luas wilayah sekitar 3.887,77 Km2 atau 9,29 % dari luas
wilayah Provinsi Sumatera Barat serta memiliki luas lautan seluas 800,47 Km2 dengan panjang
garis pantai 152 km.


2

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat dirumuskan beberapa hal
dalam laporan ini yaitu :
1. Bagaimana karakteristik Kabupaten Pasaman Barat?
2. Bagaimana perkembangan tanaman pangan di Kabupaten Pasaman Barat pada tahun
2005-2009?
3. Bagaimana perkembangan perkebunan di Kabupaten Pasaman Barat tahun 2005-2009?
4. Bagaimana perkembangan peternakan di Kabupaten Pasaman Barat tahun 2005-2009
1.3 Tujuan Penulisan
1. Pembaca dapat mengetahui karakteristik Kabupaten Pasaman Barat
2. Pembaca dapat mengetahui perkembangan tanaman pangan di Kabupaten Pasaman barat
tahun 2005-2009
3. Pembaca dapat mengetahui perkembangan dari perkebunan di Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2005-2009
4. Pembaca dapat mengetahui perkembangan dari peternakan di Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2005-2009
1.4 Manfaat penulisan
2. Pembaca menjadi mengetahui karakteristik Kabupaten Pasaman Barat

3. Pembaca menjadi mengetahui perkembangan dari tanaman pangan di Kabupaten
Pasaman Barat tahun 2005-2009
4. Pembaca menjadi mengetahui perkembangan Perkebunan di Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2005-2009
5. Pembaca menjadi mengetahui perkembangan peternakan di Kecamatan Gunung Tuleh
tahun 2005-2009

3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Wilayah
Kabupaten Pasaman Barat terletak pada ketinggian antara 0 - 2.912 meter di atas
permukaan laut. Gunung tertinggi di Kabupaten Pasaman Barat yaitu Gunung Talamau dengan
ketinggian 2.912 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Kabupaten Pasaman Barat
terdiri dari 11 Kecamatan dan 19 nagari dengan batas wilayah:
Bagian Utara : Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara.
Bagian Timur : Kabupaten Pasaman
Bagian Selatan : Kabupaten Agam.
Bagian Barat : Samudera Indonesia.

Kecamatan terluas di Kabupaten Pasaman Barat adalah Kecamatan Pasaman dengan luas
508.93 Km2 (13.09 %). Dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie merupakan wilayah yang terkecil.
2.2 Tanaman Pangan
Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat karbohidrat dan
protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman
utama yang dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh.
Umumnya tanaman pangan adalah tanaman yang tumbuh dalam waktu semusim.
Tanaman pangan yang dapat ditemui sehari-hari dan ditanam di pekarangan rumah adalah
sayur mayur dan buah-buahan yang dapat diolah menjadi masakan dan beberapa tanaman dapat
dimakan tanpa harus dimasak. Di Jawa Barat, sebagian besar masyarakatnya biasa memakan
sayuran mentah yang dijadikan lalapan dan sebagian besar dari sayuran tersebut diambil dari
kebun mereka sendiri. Memakan sayuran dari kebun sendiri lebih sehat daripada membeli
sayuran di pasar karena sayuran kebun tumbuh secara alami tanpa terkena bahan-bahan yang
berbahaya seperti pestisida. Banyak memakan sayuran dan buah sangatlah baik untuk kesehatan.
Selain mengandung banyak serat dan vitamin, tanaman juga dapat membuat awet muda,
memuluskan kulit serta melunturkan lemak.
Dengan demikian, tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat
menghasilkan karbohidrat dan protein. Tanaman Pangan tersebut meliputi komoditas :
4


1. Padi
2. Jagung
3. Kedelai
Kedelai dapat diolah menjadi tempe, tahu, susu dan makanan lainnya.
4. Ketela Pohon
Ubi kayu (Singkong) : Beberapa nama daerah untuk ubi kayu adalah hui (Sunda)
jendral, boled, hui perancis, ketela pohung, ketela matriks, ketela cangkel, ketela
mantri, kaspe, menyok.
5. Ubi Jalar
Ubi jalar : Beberapa nama daerah untuk ubi jalar adalah : mantang, hui boled (Sunda),
ketela pendem, ketela jawa.
6. Kacang Tanah
Kacang tanah : beberapa nama daerah untuk kacang tanah adalah kacang suuk,
kacang cina, kacang hole, kacang waspada, kacang jebrul, kacang bandung, kacang
manggala, kacang kerentil, kacang kerentul.
7. Kacang Hijau
Kacang hijau : kacang herang
2. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak
untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Indonesia merupakan negara

kepulauan yang sangat cocok untuk dijadikan sentra bisnis peternakan. Luas daratan Indonesia
yang mencapai jutaan km2 sangat mendukung kegiatan peternakan yang notabene membutuhkan
lahan yang luas. Posisi Indonesia yang ada di daerah trofis juga sangat mendukung aktivitas
usaha peternakan. Posisi geografis ini memungkinkan wilayah Indonesia untuk disinari matahari
dan dijatuhi hujan sepanjang tahun. Hal ini membuat kebutuhan untuk berbagai kegiatan usaha
peternakan seperti air dan pakan hijauan bisa didapatkan dengan mudah di Indonesia.
Kondisi alam yang sangat baik ini juga didukung dengan jumlah penduduk Indonesia
yang sangat besar. Hingga tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 230-an juta jiwa.
Angka ini tentunya merupakan angka yang cukup besar untuk sebuah negara berkembang.
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar ini sudah dapat dipastikan akan membutuhkan
5

pangan dari hasil peternakan. Dapat dibayangkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai 230-an juta jiwa ini, berapa besarkah jumlah pasokan pangan dari hasil peternakan
yang harus disediakan.
3. Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas
dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi, dan berbagai vertebrata penghuni perairan dan
wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU

RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang
sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang
besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi
penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga
jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional,
jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai
angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara
umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan ratarata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil.
Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut
mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar
seperti cakalang dan tuna. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan
usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana
adalah ikan bandeng dan udang.

6


A. Tanaman Pangan
1. Komoditas Padi
a. Padi Ladang
Tabel 1. Produktivitas Padi Sawah Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Padi
Kecamatan

Padi Sawah

Rata-rata

2005

2006

2007

2008


2009

Produktivitas

produktivitas

produktivitas

produktivitas

Produktivitas

Gunung Tuleh

2.12

2.6

2.8


2.9

2.7

10.96

Kinali

0.46

2.6

2.8

3.5

2.8

9.92


Koto Balingka

2.12

2.6

2.8

2.26

2.4

10.26

Lembah Melintang

0

2.6

2.8

2.4

2.82

8.36

Luhak Nan Duo

2.12

2.6

2.8

2.9

2.98

11.02

Pasaman

2.12

2.6

2.8

4.6

4.9

13.1

Ranah Batahan

0.47

2.6

2.8

2.9

2.48

9.27

Sasak Rnh Pasisie

2.13

2.59

2.8

2.9

2.2

10.86

Sungai Aua

2.12

2.6

2.8

2.9

2.26

10.88

Sungai Beremas

2.12

2.6

2.8

2.2

2.28

10.18

2.13

2.6

2.8

2.2

2.9

11.02

Talamau

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat
klasifikasi
8.36 - 9.96
9.97 - 11.57
11.58 - 13.10

R
S
T

Dilihat dari data produktifitas padi Ladang dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 13,10 dan kecamatan Lembah Melintang
paling rendah dengan rata-rata 8,6.

7

Peta Produksi Padi Ladang

b. Padi Sawah
Tabel 2. Produktivitas Padi Ladang Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Padi
Kecamatan

Padi Sawah
2005

2007

2008

2009

Produktivitas

2006
produktivita
s

produktivitas

produktivitas

Produktivitas

Rata-rata

Gunung Tuleh

4.41

4.20

4.81

4.40

4.9

18.81

Kinali

4.41

4.19

4.79

4.93

6.2

19.58

Koto Balingka

4.41

4.19

4.80

3.63

3.9

17.82

Lembah Melintang

4.01

4.19

4.79

3.78

3.88

17.57

Luhak Nan Duo

4.41

4.20

4.79

6.1

6.84

20.88

Pasaman

4.41

4.2

4.80

5.2

6.36

19.88

Ranah Batahan

4.41

4.20

4.79

4.64

4.6

18.97

Sasak Rnh Pasisie

4.41

4.19

4.80

3.8

3.8

17.97

Sungai Aua

4.41

4.20

4.8

4.2

3.9

18.39

Sungai Beremas

4.41

4.2

4.80

4.2

3.68

18.35

Talamau

4.41

4.20

4.80

4.3

5.71

18.85

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

8

klasifikasi
17.57 - 18.67
R
18.68 - 19.78
S
19.79 - 20.89
T

Sedangkan jika dilihat dari data produktifitas padi sawah dari tahun 2005 sampai tahun
2009 di Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Luhak Nan Duo adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 20,8 dan kecamatan
Lembah Melintang paling rendah dengan rata-rata 17,57.
Peta Produksi Padi Sawah

9

Peta Produksi Padi di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2005 – 2009

2. palawija
a. Kacang Tanah
Tabel 3. Produktivitas Kacang Tanah Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Kacang Tanah

ratarata

Kecamatan
2005

2006

2007

2008

2009

Produktivitas

produktivitas

Produktivitas

produktivitas

produktivitas

Gunung Tuleh

0.90

4.20

2.80

1.60

2.61

10.02

Kinali

0.74

4.20

2.79

1.49

4.52

10.13

Koto Balingka

1.52

4.20

2.80

1.62

3.25

10.79

Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo

1.52

4.20

2.80

1.23

3.4

10.42

2.08

4.20

2.80

1.42

3.04

11.11

Pasaman

5.73

4.2

2.79

1.68

3.77

15.16

Ranah Batahan

0.77

4.20

2.80

1.90

3.8

10.42

Sasak Rnh Pasisie

1.01

4.20

2.80

2.53

2.8

11.10

Sungai Aua

1.10

4.20

2.79

1.49

3.3

10.25

Sungai Beremas

2.77

4.2

2.80

3.29

2.85

13.64

10

Talamau

1.52

4.20

2.80

2.23

2.85

11.33

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
10.02 - 11.72 R
11.73 - 13.43 S
13.43 - 15.13 T

Dilihat dari data produktifitas kacang tanah dari tahun 2005 sampai tahun 2009 kec.
Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata
produktifitas 15,16 dan kecamatan Gunung tuleh paling rendah dengan rata-rata 10,02.
Peta Produktivitas Kacang Tanah

11

2. Kacang Kedelai
Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

Tabel 4. Produktivitas Kacang Kedelai Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Kacang Kedelai

2005
2006
2007
2008
2009
produktivitas
produktivitas
produktivitas
produktivitas
produktivitas
1.45
1.27
1.29
3.10
0.19
1.27
1.28
1.80
3.80
1.50
1.27
1.27
1.80
3.40
0.56
1.27
1.27
1.80
3.10
1.45
1.27
1.29
1.80
1.16
1.27
1.27
1.80
3.40
1.45
1.27
1.27
1.80
3.60
6.07
1.27
1.33
1.80
2.80
3.71
1.27
1.27
1.80
1.44
1.27
1.27
1.80
3.39
3.50
1.27
1.80
2.80
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

RATARATA

4.63
5.30
6.52
5.52
4.38
6.18
6.51
11.03
6.62
6.46
7.13

Klasifikasi
4.38 - 6.58
R
6.59 - 8.79
S
8.78 - 11.03
T

Dilihat dari data produktifitas kacang Kedelai dari tahun 2005 sampai tahun 2009 kec.
kecamatan Sasak Ranah Pasisie yang memiliki produktifitas paling paling tinggi dengan ratarata produktifitas 11.03 dan kecamatan Luhak Nan Duo paling rendah dengan rata-rata 4,38.

12

Peta Produksi Kacang Kedelai

3. Kacang Hijau
Tabel 5. Produktivitas Kacang Hijau Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo

Kacang Hijau
2007
Produktivitas

2008
produktivitas

2006
produktivitas
1.20
1.20
1.20
1.20

1.19
1.21
1.18
1.20

0.89
1.18
1.20
1.20

1.1
1.2
1.2
1.3

4.76
5.09
5.08
5.12

1.24

1.20

1.20

1.20

1.2

5.08

13

2009
produktivitas

Rata-Rata

2005
produktivita
s
1.25
1.25
1.26
1.26

Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

1.24
1.26
1.22
1.26
1.24
1.00

1.20
1.20
1.20
1.20
1.20
1.20

1.20
1.21
1.19
1.19
1.19
1.17

1.20
1.20
1.20
1.20
1.20
1.20

1.1
1.3
1.1
1.3
1.2
1.2

5.07
5.14
5.03
5.11
5.07
4.81

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat.

Klasifikasi
4.76 - 4.86
R
4.87 - 4.97
S
4.98 - 5.11
T

Jika Dilihat dari data produktifitas kacang hijau dari tahun 2005 sampai tahun 2009,
hampir semua produksi di kecematan Gunung Tulrh tinggi, namu kecamatan yang paling tinggi
adalah kec. kecamatan Ranah Batahan yang memiliki produktifitas paling paling tinggi dengan
rata-rata produktifitas 5,11 dan kecamatan Gunung Tuleh paling rendah dengan rata-rata 4,76.
Peta Produksi Kacang Hijau

14

4. Jagung
Tabel 6. Produktivitas Jangung Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan

2005
Produktivit
as
5.929
5.927
5.926
5.926

2006
produktivit
as
5.60
5.60
5.60
5.60

Jagung
2007
Produktivit
as
6.0
6.0
6.0
6.0

2008
produktivit
as
5.500
5.800
5.400
5.410

2009
Produktivit
as
5.6
8.8
5.8
7.9

24.15
25.09
24.09
24.51

5.927
5.927
5.926

5.60
5.60
5.60

6.0
6.0
6.0

7.780
7.100
5.400

9.0
8.4
5.8

27.11
26.31
24.09

15

RataRata

Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

5.927

5.60

6.0

7.450

7.5

26.47

5.926
5.929
5.927

5.60
5.60
5.60

6.0
6.0
6.0

5.600
5.400
4.800

6.1
5.8
6.2

24.35
24.09
23.57

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasfikasi
24.09 - 25.10
R
25.11 - 26.12
S
26.13 - 27.12
T

Peta Produktivitas Jagung

16

5. ubi Kayu
Tabel 7. Produktivitas Ubi Kayu Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

Ubi kayu
2005
2006
2007
2008
2009
produktivita produktivitas
produktivitas
produktivitas
Produktivitas
s
43.000
43.00
43.0
42.000
43.0
43.000
43.00
43.0
42.000
56.0
43.000
43.00
43.0
42.000
43.0
43.000
43.00
43.0
42.000
43.0
43.000
43.00
43.0
42.000
48.0
43.000
43.00
43.0
42.000
48.0
43.000
43.00
43.0
42.000
47.0
43.000
43.00
43.0
42.000
42.0
43.000
43.00
43.0
42.000
44.0
43.000
43.00
43.0
42.000
40.0
43.000
43.00
43.0
42.000
52.0
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
17

RataRata
179.60
182.20
179.60
179.60
180.60
180.60
180.40
179.40
179.80
179.00
181.40

179.00 - 180.07
180.07 - 181.14
181.15 - 182.22

R
S
T

Peta Produktivitas Ubi Kayu

6. Ubi Jalar
Tabel 8. Produktivitas Ubi Jalar Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali

2005
produktivitas
13.750
13.750

2006
produktivitas
20.00
20.00

Ubi Jalar
2007
produktivitas
22.3
22.3

18

2008
produktivitas
22.000
22.000

2009
produktivitas
33.0
34.0

RataRata
100.08
101.04

Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

13.778
13.762

20.00
20.00

22.3
22.3

22.000
22.000

13.789
20.00
0.0
0.000
13.786
20.00
22.3
22.000
13.760
20.00
26.8
22.000
0.000
0.00
0.0
0.000
13.778
20.00
22.3
22.000
13.750
20.00
22.5
22.000
13.763
20.00
22.3
22.000
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
22.76 - 50.34
50.35 77.93
77.94 - 105.52

R
S
T

Peta Produktivitas Ubi Jalar

19

32.0
32.0

99.04
99.04

0.0
35.0
34.0
0.0
34.0
0.0
38.0

22.76
102.04
105.51
101.05
67.25
105.04

Peta Produktivitas Palawija

C. Buah-Buahan
1. Pisang
Tabel 9. Produktivitas Pisang Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Pisang
Kecamatan

rata
-rata

2005

2006

2007

2008

2009

produktivitas

produktivitas

produktivitas

produktivitas

Produktivitas

Gunung Tuleh

2.5

12

3.72

0.003

16.75

21.57

Kinali

10.3

41.8

3.94

0.003

97.32

75.53

Koto Balingka

0

12

4.77

0.003

7.41

18.30

Lembah Melintang

0.1

3.5

2.85

0.003

0.73

6.61

Luhak Nan Duo

6.2

12

0.82

0.001

2.18

19.45

Pasaman

9.6

38

1.59

0.001

0

49.13

Ranah Batahan

0.3

12

5.23

2.204

1.42

20.05

20

Sasak Rnh Pasisie

7.6

33.9

1

0.003

6.78

43.89

Sungai Aua

0.8

41

3.74

0.003

49.03

55.32

Sungai Beremas

0.5

12

2.21

2

4.91

17.69

1.4

6.35

Talamau

0
0.4
4.02
1.617
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
6.35 -29.41
R
29.42 - 52.48
S
52.49 - 75.55
T

Dilihat dari data produktifitas buah Pisang dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Kinali adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 75.53 dan kecamatan Talamau paling
rendah dengan rata-rata produktivitas 6,35.
Peta Produktivitas Pisang

2. Nenas
21

Tabel 10. Produktivitas Nenas Kab.Pasaman Barat 2005-2009
Nenas
2005

2006

2007

produktivitas

produktivitas

produktivitas

Gunung Tuleh

0.4

0.8

Kinali

0

Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo

rata-rata
produktivitas

12.3

2008
produktivita
s
0.001

0.26

8.7

0

0.1

0.004

0

4.2

0.1

0.1

44

0.006

0.36

4.5

0.5

7.2

63.5

0

0.86

17.4

0.5

0.8

0.3

0.001

0.38

6.1

Pasaman

1.9

1.9

0.1

0

1.1

2.1

Ranah Batahan

0.5

0.9

0.9

0.007

0.36

9.0

Sasak Rnh Pasisie

0

0

0.3

0

0

0.0

Sungai Aua

0.4

0.6

17.9

0.049

0.46

10.0

Sungai Beremas

1

9.3

0

0

0

9.3

Kecamatan

Talamau

2009

2
2.4
0.1
0.01
0.36
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

2.5

Klasifikasi
0.09 - 23.86
R
23.87 - 47.64
S
47.65 - 71.42
T

Dilihat dari data produktifitas buah Nenas dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Lembah Melintang adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 17,4 dan kecamatan Sasak
Ranah Pasisie paling rendah dengan rata-rata produktivitas 0,0.

Peta Produktivitas Nenas
22

7. Jeruk
Tabel 11. Produktivitas Jeruk Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Jeruk
Kecamatan
2005
2006
2007
2008
2009
produktivitas produktivitas produktivitas produktivitas produktivitas
Gunung Tuleh
12
12
2.51
7.76
Kinali
47.4
12
2.78
7.35
Koto Balingka
13.6
1.2
4.5
4.7
Lembah Melintang
3.2
12
0
0
Luhak Nan Duo
0
0
0
0
Pasaman
19.5
12
1.78
2.5
Ranah Batahan
12
0.012
1.5
3.95
Sasak Rnh Pasisie
76.4
0.012
1.4
4.3
Sungai Aua
44.7
12
2.25
7.55
Sungai Beremas
12
12
3.09
6.25
Talamau
0.3
12
1.44
6.5
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

23

ratarata
28.1
63.7
20.2
15.2
0.0
33.8
14.3
78.7
60.4
28.3
15.0

Klasifikasi
0.01 - 26.23
R
26.24 - 52.46
S
52.47 - 78.69
T

Dilihat dari data produktifitas buah Jeruk dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Sasak Ranah Pasisie adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 78,7 dan kecamatan Luhak
Nan Duo paling rendah dengan rata-rata produktivitas 0,0.
Peta Produksi Jeruk

8. Salak
Tabel 12. Produktivitas Salak Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Salak
24

rata-

2005
produktivita
s

2006
Produktivit
as

Gunung Tuleh

51.43

1.92

Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

0
1.75
0
1.92
0.09
0.17
0
1.89
0.05
0.6

1.92
1.92
0
1.92
1.92
1.92
0
1.92
0
2.01

2007
Produktivit
as
2.0014769
07
0
2
2
2
2
0
0
2
0
2

2008
produktivita
s

2009
Produktivita
s

rata

0.27

1.99

16.46

0
0.11
0.28
0
0
0
0
0.2
0
0.26

0
1.75
0.98
0
3.06
1.65
0
1.75
0
2.45

1.92
6.13
3.26
4.30
7.00
3.60
0.00
6.25
0.01
6.84

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
0.01 - 5.51
5.52 - 11..02
11.03 - 16.53

R
S
T

Dilihat dari data produktifitas buah Salak dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Gunung Tuleh adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 16,46 dan kecamatan
Sungai Beremas paling rendah dengan rata-rata produktivitas 0,01.

Peta Produksi Salak

25

9. Pepaya
Tabel 13. Produktivitas Pepaya Kab.Pasaman Barat 2005-2009

ratarat

Papaya
Kecamatan

2005
produktivit
as

2006
produktivit
as

2007
produktivit
as

2008
produktivit
as

2009
produktivit
as

Gunung Tuleh

0

63.04

63.01

0.28

1.5

Kinali

0

63.04

63

0

3.16

Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo

0

0

63

0.34

2.26

0

63.04

63

0.33

1.14

0

63.04

1

0

3.46

Pasaman

0

63.04

63

0.24

1.73

Ranah Batahan

0

63.04

63

0

5.41

Sasak Rnh

0

63.07

62.96

0

3.47

26

127.8
2
129.2
0
65.60
127.5
1
67.50
128.0
1
131.4
5
129.4

Pasisie
Sungai Aua

0

63.04

62.95

1.69

4.9

Sungai Beremas

0

63.04

63

0

5.2

Talamau

0

63.04

63

0.28

5.64

9
132.5
7
131.2
4
131.9
7

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
65.60 - 87.92
R
87.93 - 110.25
S
110.26 - 132.58
T

Dilihat dari data produktifitas buah Pepaya dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Sungai Aua adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 132,57 dan kecamatan
Luhak Nan Duo paling rendah dengan rata-rata produktivitas 67,50.
Peta Produktivitas Pepaya

10. Alpokat
27

Tabel 14. Produktivitas Alpokat Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produktiv
itas
1.5
2
62
0
0.8
0.79
0.08
5.5
2.14
5.33
5

Alpokat
2007
produktiv
itas
4
4
4
7.7
0
4
0
4
4
4
4

2006
produktivita
s
4.23
4.23
4.23
4.23
4.21
4.23
4.23
4.23
4.23
4.23
4.23

2008
Produktivit
as
3.5
5.5
6.4
0
0
2.9
5.3
2.8
0
0
3

2009
produktivit
as
4.1
4.09
4.89
5.4
0
5.1
4.1
5.4
0
4.04
4.3

ratarata
16.11
18.19
31.90
17.35
4.37
16.41
13.65
17.57
8.66
13.33
16.53

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
4.37 - 13.57
R
13.58 - 22.78
S
22.79 -31.99
T

Dilihat dari data produktifitas buah Alpokat dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Koto Balingka adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 31,90 dan kecamatan Luhak
Nan Duo paling rendah dengan rata-rata produktivitas 4,37.

Peta Produktivitas Alpokat
28

11. Mangga
Tabel 15. Produktivitas Mangga Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
Produktivit
as
3.8
14.67
0

2006
produktivit
as
14.08
14.08
14.08

Mangga
2007
produktivit
as
14
0
0

0

14.08

14

0

0.6

28.66

13.73
13.2
0

0
14.08
0

0
14
0

0
7.03
0

0
5
4

2.75
42.73
3.96

14.11

14.08

14

6.29

4.4

41.55

13.83
1.36
14

14.08
14.08
14.08

14
0
14

0
0
4.4

0
2
3

30.85
16.36
38.26

29

2008
produktivit
as
3.54
7.58
0

2009
produktivit
as
5.1
2.7
4.2

ratarata
37.44
27.30
18.25

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
2.75 - 16.05
R
16.06 -29.36
S
29.37 - 42.67
T

Dilihat dari data produktifitas buah Mangga dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 42,73 dan kecamatan Ranah Batahan
paling rendah dengan rata-rata produktivitas 3,96.
Peta Produktivitas Buah Mangga

12. Rambutan
Tabel 16. Produktivitas Rambutan Kab.Pasaman Barat 2005-2009

30

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
Produktivit
as
0.333
2.059
0

2006
produktivit
as
27.09
27.09
27.09

Rambutan
2007
produktivit
as
29
29
29

0

26.32

29

7.5

2.76

65.56

0.372
0.37
0

0
27.09
27.09

29
29
0

0
10
0.9

0
8.9
3.92

29.07
75.06
31.93

0.034

27.09

29

10

7.5

73.60

6.778
0
0.353

27.09
27.09
0

29
0
0

9.9
8.4
0

0
6.89
3

67.38
42.34
3.07

2008
produktivit
as
7.5
9.9
9.9

2009
produktivit
as
6.4
3.95
7.5

ratarata
70.07
70.35
73.50

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
3.07 - 27.07
R
27.08 - 51.08
S
51.09 - 75.09
T

Dilihat dari data produktifitas buah Rambutan dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 75,06 dan kecamatan Talamau paling
rendah dengan rata-rata produktivitas 3,07.

Peta Produksi Rambutan

31

13. Duku
Tabel 17. Produktivitas Duku Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
Produktivitas
12
10.5
0
0
11.78
10
0
11.8
11.32
8
11.25

2006
produktivitas
15.47
0
0
15.45
0
15.44
0
0
15.45
0
0

Duku
2007
produktivitas
44.75
0
0
0
0
0.5
0
0
184
0
0

2008
produktivitas
10
7.97
0
0
0
7.3
0
0
0
0
10

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
32

2009
produktivitas
5.45
6.9
5.54
5.2
0
4.11
5.09
0
0
0
4.1

ratarata
78.07
16.97
5.54
20.65
2.36
29.34
5.09
2.36
70.26
1.60
16.35

1.60 - 27.10
27.11 -52.61
52.62 - 78.12

R
S
T

Dilihat dari data produktifitas buah Duku dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Gunung Tuleh adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 78,07 dan kecamatan yang
paling randah adalah Luhak Nan Duo paling dan Sasak Ranah Pasisie dengan rata-rata
produktivitas 2,36.
Peta Produksi Duku

14. Durian
Tabel 18. Produktivitas Durian Kab.Pasaman Barat 2005-2009

33

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produktivit
as
1
1.67
1.24

2006
produktivit
as
30.96
30.96
30.96

durian
2007
produktivit
as
31
31
31

1

30.96

31

15

2.49

79.86

1.14
2.5
0.01

0
30.96
30.96

31
40.42
0

15
15
0

0
28.03
11.7

46.42
114.90
42.66

1.25

30.96

31

11

16.13

89.02

1.26
1.27
1.25

30.96
30.96
0

31
31
31

10
15
0

0
27.88
11.77

72.16
105.13
43.02

ratarata

2008
produktivit
as
15
13
15

2009
produktivit
as
14.04
14.54
15

91.18
89.78
92.21

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
42.66 -66.74
66.75 - 90.83
90.84 - 114.92

R
S
T

Dilihat dari data produktifitas buah Durian dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 114,90 dan kecamatan yang paling
rendah adalah kecamatan Ranah Batahan dengan rata-rata produktivitas 42,66.

Peta Produksi Durian

34

15. Jambu Biji
Tabel 19. Produktivitas Jambu Biji Kab.Pasaman Barat 2005-2009

ratarata

Jambu Biji
Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas

2005
2006
2007
2008
2009
produktivitas produktivitas produktivitas produktivitas Produktivitas
0
11.25
11
0.46
11.45
34.16
0
0.01
11
0.5
1.31
12.82
0
0
11
0.93
7
18.93
0

0.01

11

0

1.81

12.82

0
0
0
0
0
0

0.01
0
0.01
0.01
0
0

0
11
0
11
11
0

0
0.01
6
0
0
0

0
1.14
2
0
0
1.68

0.01
12.15
8.01
11.01
11.00
1.68

35

Talamau

0

0

11

0.51

0.77

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
0.01 - 11.41
R
11.42 - 22.82
S
22.83 - 34.23
T

Dilihat dari data produktifitas Jambu Biji dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Gunung Tuleh adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 34,16 dan kecamatan yang
paling rendah adalah kecamatan Luhak Nan Duo dengan rata-rata produktivitas 0,01.
Peta Produksi Jambu Biji

16. Semangka
36

12.28

Tabel 20. Produktivitas Semangka Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produktivit
as
48.7
48.7
0

2006
produktivit
as
48.72
48.72
0

Semangka
2007
Produktivit
as
49
0.049
49

6.1

48.72

0.049

0

7.39

57.4

6.1
6.1
6.1
6.1
6.1
6.1
0

48.72
48.72
48.72
48.72
48.72
48.72
0

49
0.049
0
49
49
49
0

0
18.5
18.5
0
0
0
0

0.14
8.58
7.55
7.7
0
6.4
7.23

99.1
77.1
76.0
106.6
98.9
105.3
7.2

ratarat

2008
produktivi
tas
18.5
18.5
18.5

2009
Produktivit
as
6.58
8.11
8.37

132.5
85.1
75.9

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
7.23 - 49.00
R
49. 00 - 90.77
S
90.78 - 132.55
T

Dilihat dari data produktifitas buah Semanga dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Gunung Tuleh adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas ppaling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 132,5 dan kecamatan yang paling
rendah adalah kecamatan Talamau dengan rata-rata produktivitas 7,2.

Peta Produksi Semangka

37

Peta Produktivitas Buah-buahan

D. Perkebunan
38

1. Kelapa
Tabel 21. Produktivitas Kelapa Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produktivit
as
2.1
1.06
2.16

2006
produktivit
as
0.83
0.47
0.85

Kelapa
2007
produktivit
as
0.85
0.61
0.87

2.08

0.9

1.56

0.97

0.97

4.81

2.08
2.11
1.97

0.83
0.86
0.78

0.88
0.94
0.65

0.88
0.94
0.65

0.92
0.94
0.89

3.92
4.10
3.38

2.11

0.79

0.81

0.81

0.81

3.65

0.66
0.81
2.11

0.86
0.61
0.09

0.86
0.72
0.93

0.95
0.72
0.93

0.91
0.7
0.93

3.70
2.90
3.30

2008
produktivit
as
0.85
0.61
0.87

2009
Produktivit
as
0.85
0.61
0.9

ratarata
3.79
2.50
3.92

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
2.50 - 3.30
R
3.31 - 4.11
S
4.12 - 4.92
T

Dilihat dari data produktifitas Kelapa dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten Pasaman
Barat, Lembah Melintang adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling paling tinggi
dengan rata-rata produktifitas(ton) 4,81 dan kecamatan yang paling rendah adalah kecamatan
Kinali dengan rata-rata produktivitas 2,50.
Peta Produksi Kelapa

39

2. Kelapa Sawit
Tabel 22. Produktivitas Kelapa Sawit Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas

2005
produktivita
s
7.21
66
7.8

2006
Produktivita
s
2.05
0.99
1.37

Kelapa Sawit
2007
produktivita
s
2.02
1.47
2.43

15.54

1.75

3.93

2.33

2.31

13.43

32.4
81.1
2.55
9.83
27.75
4.43

2.1
1.39
1.6
1.74
1.58
2.22

2.19
1.71
2.31
1.9
2.47
2.28

2.18
1.71
2.24
1.9
2.44
2.26

2.15
1.73
2.23
1.87
2.44
2.25

15.10
22.75
8.89
9.38
14.47
9.90

40

ratarata

2008
produktivita
s
2
1.5
2.4

2009
Produktivita
s
2.04
1.47
2.39

9.55
18.63
10.15

Talamau

3.13

0.97

1.67

1.66

1.64

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
6.57 - 11.97
R
11.98 - 17.38
S
17.39 - 22.79
T

Dilihat dari data produktifitas Kelapa Sawit dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling paling
tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 22,75 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Talamau dengan rata-rata produktivitas 6,57.
Peta Produksi Kelapa Sawit

41

6.57

2. Cokelat
Tabel 23. Produktivitas Cokelat Kab.Pasaman Barat 2005-2009

ratarata

Cokelat
Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produktivita
s
0.68
0.32
0.5
0.95
0.33
0.3
0.63
1.07
0.29
0.64
2.1

2006

2007

produktivitas produktivitas
0.74
0.55
0.47
0.65
0.7
0.57
0.63
0.6
0.54
0.51
0.33

0.75
0.51
0.5
0.68
0.65
0.54
0.66
0.65
0.57
0.54
0.29

2008
produktivita
s
0.77
0.52
0.49
0.67
0.54
0.41
0.62
0.65
0.61
0.59
0.4

2009
produktivitas
0.79
0.5
0.49
1.06
0.83
0.79
0.62
0.64
0.62
0.58
0.4

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
1.84 - 2.31
R
2.32 - 2.79
S
2.70 - 3.26
T

Dilihat dari data produktifitas Cokelat dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Gunung Tuleh adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling
paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 3,19 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Talamau dengan rata-rata produktivitas 1,84.

42

3.19
2.14
2.05
3.26
2.78
2.38
2.65
2.76
2.39
2.35
1.84

Peta Produksi Cokelat

3. Kulit Manis
Tabel 24. Produktivitas Kelapa Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman

2005
2006
produktivitas produktivitas
1.18
0.67
1.76
1.34
1.18
1.01

Kulit Manis
2007
2008
2009
produktivitas produktivitas Produktivitas
0.99
0.99
1.26
1.47
1.47
1.56
1.24
1.55
-

ratarata
4.14
6.19
4.03

0

1.21

1.65

1.65

2.06

6.57

1.18
0.07

0.67
0.58

1.38
0.77

1.38
0.77

1.29

3.66
3.43

43

Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

0
53.09
0
0
0.32

0.42

0.62

0.62

0.83

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
2.55 - 5.24
R
5.25 - 7.94
S
7.95 - 10.64
T

Dilihat dari data produktivitas Kulit Manis dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Sasak Ranah Pasisie adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas paling paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 10,62 dan kecamatan yang
paling rendah adalah kecamatan Ranah Batahan,Sungai Aua dan Sungai Beremas dengan ratarata produktivitas maing-masingnya adalah 0.
Peta Produksi Kulit Manis

44

10.62
2.55

4. Karet
Tabel 25. Produktivitas Kulit Manis Kab.Pasaman Barat 2005-2009

2008
produktivita
s
0.78

2009
Produktivita
s
0.77

ratarata

Gunung Tuleh

2005
produktivita
s
1.1

Kinali

38.03

0.76

0.71

0.78

0.78

Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

1.08

0.73

0.72

0.72

0.63

3.29
10.6
3
3.01

1.2

0.75

0.77

0.81

0.79

3.35

1.33
0.16
1.04
6.67
1.08
1.09
0.1

0.47
0.57
0.7

0.5
0.59
0.72
0.79
0.68
0.16

0.59
0.57
0.73
0.88
0.72
0.18

0.83
0.56
0.7
0.86
0.66
0.18

2.66
2.32
3.06
1.33
3.54
3.03
0.71

Kecamatan

2006
Produktivita
s
0.78

Karet
2007
produktivita
s
0.74

0.79
0.74
0.16

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
0.71 - 4.02
R
4.02 - 7.33
S
7.34 - 10.65
T

Dilihat dari data produktifitas Karet dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Kinali adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling paling
tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 10,63 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Talamau dengan rata-rata produktivitas 0,71.

45

Peta Produksi Karet

Peta Produktivitas Perkebunan

46

D. Sayuran
1. Cabe
Tabel 26. Produktivitas Cabe Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produkt
ivitas
3.95
2.55
3.95
3.95
2.45
3.95
3.95
3.95
3.95
3.95
3.95

2006
produktiv
itas
2.28
2.28
2.28
11.62
2.28
2.28
2.28
1.28
2.28
1
2.28

Lombok (Cabe)
2007
2008
Produktivi Produktivita
tas
s
8.000
9.00
8.211
9.00
8.000
9.00
8.000
9.00
8.000
9.00
8.000
9.00
8.000
9.00
7.800
9.00
8.000
9.00
8.000
8.98
8.000
9.00

2009
Produktivit
as
4.84
5.86
4.02
4.89
5.84
4.89
4.80
3.00
3.00
4.20
9.46

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
22.63 - 26.27 R
47

rata-rata

24.19
23.21
24.03
33.54
22.89
24.20
24.18
22.63
23.83
22.77
25.12

26.28 - 29.92
29.93 - 33.57

S
T

Peta Produktivitas Cabe

Dilihat dari data produktifitas Jagung dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling
paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 13,10 dan kecamatan Lembah Melintang paling
rendah dengan rata-rata 8,6.
2. Ketimun
Tabel 27. Produktivitas Ketimun Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Gunung Tuleh

2005
Produktivit
as
4.21

2006
produktivit
as
5.37

Ketimun
2007
produktivit
as
17

Kinali

4.21

5.37

17

15.5

0.72

Koto Balingka

4.19

5.37

17

16.82

7.69

Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo

4.21

5.37

17

15.5

7.86

4.22

5.37

17

15.53

8.5

Pasaman

4.21

5.37

15.2

15.5

7.74

48

2008
produktivit
as
15.5

2009
produktivit
as
5.49

rata
rata
43.1
9
42.2
2
44.9
3
43.6
6
43.8
2
41.8
6

Ranah Batahan

4.21

-

17

15.5

0.81

Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua

4.21

5.37

17
17

15.5

-

Sungai Beremas

-

5.37

17

15.5

0.13

Talamau

-

-

17

15.5

34.1
5
3.40
33.5
7
33.7
1
18.9
0

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
3.40 - 17.24
17.25 - 31.09
31.10 - 44.94

R
S
T

Dilihat dari data produktifitas Ketimun dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Koto Balingka adalah kecamatan yang memiliki produktifitas paling
paling tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 44.93 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Talamau dengan rata-rata produktivitas 18.90.
Peta Produksi Ketimun

49

3. Terung
Tabel 28. Produktivitas Terung Kab.Pasaman Barat 2005-2009

2005
produktivita
s

2006
Produktivita
s

Terung
2007
produktivita
s

Gunung Tuleh

9.41

4.98

9

10

4.41

Kinali

9.41

4.98

9

10

4.44

Koto Balingka

9.41

4.98

9

10

4.45

Lembah Melintang

9.41

4.98

9

10

4.18

Luhak Nan Duo

9.41

4.98

9

10

4.43

Pasaman

9.41

4.98

9

10

4.41

Ranah Batahan

9.41

4.98

9

10

4.19

Kecamatan

50

2008
produktivita
s

2009
produktivita
s

ratarata
34.2
7
34.2
8
34.2
8
34.2
3
34.2
8
34.2
8
34.2

Sasak Rnh Pasisie

-

-

-

-

-

Sungai Aua

9.41

4.98

9

10

4.43

Sungai Beremas

9.41

4.98

9

10

4.18

Talamau

9.41

4.98

9

10

4.42

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
34.23 - 34.25
34.26- 34.28
34.29 - 34.21

R
S
T

Dilihat dari data produktifitas Terung dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan adalah kecamatan Kinali, Koto Balingka, Luhak Nan Duo, Pasaman ,
Sungai Aua , dan Talamau yang memiliki produktifitas tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton)
34,28 dan kecamatan yang paling rendah adalah kecamatan Sungai Beremas dan Lembah
Melintang dengan rata-rata produktivitas 34,23.

51

3
34.2
8
34.2
3
34.2
8

4. Kacang Panjang
Tabel 29. Produktivitas Kacang Panjang Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
produktivit
as
4.17
4.42
4.17

kacang panjang
2006
2007
2008
produktivit produktivit produktivit
as
as
as
3.05
3
5
3.05
3
5
3.05
3
5

ratarata

2009
produktivit
as
4.3
4.4
4.5

16.24
16.35
16.13

4.17

3.05

3

5

4

16.02

4.17
4.08
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17

3.05
3.05
3.05
3.05
3.05
3.06

3
3
3
3
3
3

5
5
5
5
5
5

4.5
4.2
4.5
4.1
0.3
4.5

16.12
15.96
16.12
0.83
16.05
15.27
16.13

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
0.83 - 6.03
R
6.04 - 11.24
S
11.25 - 16.45
T

Dilihat dari data produktifitas Kacang Panjang dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan adalah kecamatan Kinali yang memiliki produktifitas
tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 16,35 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Sasak Ranah Pasisie dengan rata-rata produktivitas 0,38.

52

Peta Produksi Kacang Panjang

5. Bayam
Tabel 30. Produktivitas Bayam Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
Produktivit
as
3.5
-

2006
produktivit
as
3.58
3.58
3.58

Bayam
2007
produktivit
as
7
7

3.5

3.62

7

5

4.8

20.09

3.5
3.5
3.5
3.5
3.5

3.58
3.58
3.58
3.58
-

7
7
7
-

5
5
5
5
5

4.2
4.1
5
-

16.94
13.43
0.70
4.99
20.07
5.70

53

ratarata

2008
produktivit
as
5
4.31
5

2009
Produktivit
as
4.3
4.8
4.2

10.02
19.34
16.96

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
0.70 - 7.20
R
7.21 - 13.71
S
13.72 - 20.22
T

Dilihat dari data produktifitas Bayam dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Lembah Melintang adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 20,90 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Luhak Nan Duo dengan rata-rata produktivitas 0,0.
Peta Produksi Bayam

6. Buncis
Tabel 31. Produktivitas Buncis Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Buncis
54

rata-

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
Produktivit
as
4
-

2006
Produktivit
as
3.9
-

2007
Produktivit
as
4
-

2008
produktivit
as
4.5
-

2009
produktivit
as
0.2
-

16.44
-

-

-

-

-

-

-

4
4
4

3.9
3.9

4
4

4.53
4.5

0.2
5.9

0.80
16.47
17.57

rata

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
0.80 - 6.39
R
6.40 - 11.99
S
12.00 - 17.59
T

Dilihat dari data produktifitas Buncis dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Talamau adalah kecamatan yang memiliki produktifitas tinggi dengan
rata-rata produktifitas(ton) 17,57 dan kecamatan yang paling rendah adalah kecamatan Gunung
Tuleh, Koto Balingka, Lembah Melintang, Ranah Batahan, Sasak Ranah Psisie, Sungai Aua, dan
Sungai Beremas dengan rata-rata produktivitas 0,0.
Peta Produktivitas Buncis

55

7. Kangkung
Tabel 32. Produktivitas Kangkung Kab.Pasaman Barat 2005-2009

ratarata

Kangkung

Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

2005
Produktivit
as
3.5
3.5

2006
Produktivit
as
3.88
4

2007
Produktivit
as
9
9
9

2008
produktivit
as
9.5
9.5
9.5

2009
Produktivit
as
5
4.9
4.9

16.25
26.86
26.98

3.5

3.89

9

9.5

4.9

28.00

3.5
3.5
-

3.9
4
3.91
3.83
-

9
9
9
9
-

9.5
9.5
9.5
9.5
9.5
-

4.8
4.8
4.6
4.3
-

24.11
15.12
11.30
27.71
26.69
-

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
11.30 - 16.90
R
16.91 - 22.51
S
22.52 - 28.12
T

56

Dilihat dari data produktifitas Kangkung dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Lembah Melintang adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 28,00 dan kecamatan yang paling rendah
adalah kecamatan Luhak Nan Duo dan Talamau dengan rata-rata produktivitas 0,0.
Peta Produksi Kangkung

8. Tomat
Tabel 33. Produktivitas Tomat Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan

Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua

2005
Produktivit
as
-

2006
Produktivit
as
4.73
-

Tomat
2007
produktivit
as
10
-

-

4.73

10

11

-

21.95

-

4.73
-

10
-

11
-

5.2
-

27.14
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

57

2008
produktivit
as
11
-

2009
Produktivit
as
3.7
-

ratarata
25.69
-

Sungai Beremas
Talamau

-

-

-

11

-

2.20

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Klasifikasi
2.20 - 10.00
R
10.01 - 17.81
S
17.82 - 25.62
T

Dilihat dari data produktifitas Tomat dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas tinggi
dengan rata-rata produktifitas(ton) 27,14 dan kecamatan yang paling rendah adalah kecamatan
Luhak Nan Duo, Gunung Tuleh, Koto Balingka, Ranah Batahan, Sasak Ranah Psisie, Sungai
Aua, dan Sungai Beremas dengan rata-rata produktivitas 0,0.
Peta produksi Tomat

58

E. PETERNAKAN
1. Ayam Buras
Tabel 34. Produktivitas Ayam Buras Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan
Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai
Beremas
Talamau

2005
13988
27304
2277

2006
6628
19472
3687

14952

2887

4308

Peternakan
ayam buras
2007
16.5
24.09
4.31

rata-rata
2008
18715
27031
4987

2009
140000
0
280000

35,869.50
14,766.22
58,191.06

2.799

8233

580000

121,215

7760

1.699

1932

100

2,820.34

7398
14265

8023
4412

7.19
10.458

10323
11479

32500
22500

11,650.24
10,533.29

27403

1904

1.71

2114

1500

6,584.54

4735

6.043

8.748

9894

120000

26,928.76

2534

27027

23.528

27402

126000

36,597.31

6040

19265

16.08

13442

300

7,812.62

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Dilihat dari data produktifitas Ayam Buras dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Lembah Melintang adalah kecamatan yang memiliki
produktifitas tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 121,215 dan kecamatan yang paling
rendah adalah kecamatan Sasak Ranah Psisie dengan rata-rata produktivitas 6,584.54.

59

Peta Produktivitas Ayam Buras

2. Ayam Pedaging
Tabel 33. Produktivitas Ayam Pedaging Kab.Pasaman Barat 2005-2009

2005
159,478
78,580
0

Peternakan
ras pedaging
2006
2007
8,069
0
6,450
0
0
0

2008
52,746
20,305
21,096

2009
0
0
0

92,710.6
42,471
21,096

20,380

11,296

0

63,287

0

78,659

82,945

332,252

0

518,427

0

867,268

0
3,560

687,129
2,000

0
0

738,350
0

0
0

1,425,479
2712

405,373

0

0

21,090

0

102,164.6

0
0

0
0

0
0

52,739
0

0
0

52,739
0

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka
Lembah
Melintang
Luhak Nan
Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh
Pasisie
Sungai Aua
Sungai

60

rata-rata

Beremas
Talamau

6,121

6,461

0

65,942

0

73,627.2

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Dilihat dari data produktifitas Ayam Pedaging dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di
Kabupaten Pasaman Barat, kecamatan Pasaman adalah kecamatan yang memiliki produktifitas
tinggi dengan rata-rata produktifitas(ton) 1.425.479 dan kecamatan yang paling rendah adalah
kecamatan Sungai Beremas dengan rata-rata produktivitas 0,0.
Peta Produktivitas Ayam Pedaging

3. Itik
Tabel 34. Produktivitas Itik Kab.Pasaman Barat 2005-2009

Kecamatan
Gunung Tuleh
Kinali
Koto Balingka

2005
285
1,723
58

2006
6,015
11,520
4,234

Peternakan
Itik
2007
5,623
8,132
965
61

rata-rata
2008
5,282
7,350
1,231

2009
0
2,000,000
168,000

3,441
405,745
34,897.6

Lembah Melintang
Luhak Nan Duo
Pasaman
Ranah Batahan
Sasak Rnh Pasisie
Sungai Aua
Sungai Beremas
Talamau

291
533
120
480
820
148
1,723
630

1,975
14,505
10,731
8,445
732
1,203.00
0
25,719

1,105
1,394
8,137
6,361
883
686
2,618
15,727

2,076
2,236
7,678
7,150
1,041
1,358
3,181
9,936

14,000
400
374,000
4,800
145
0
40,980
700

3,889.4
3,813.6
80,133.2
5,447.2
724.2
679
9,700.4
10,542.4

Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat

Dilihat dari data produktifitas Itik dari tahun 2005 sampai tahun 2009 di Kabupaten
Pasaman Barat, kecamatan Kinali adalah kecamatan yang memiliki produktifitas tinggi dengan
rata-rata produktifitas(ton) 405,745 dan kecamatan yang paling rendah adalah kecamatan Sungai
Aua dengan rata-rata produktivitas 679.
Peta Produktivitas Itik

Peta Produktivitas Pertanian Kab. Pasaman Barat 2005-2009

62

Peta Tingkat Produktivitas Pertanian Kab. Pasaman Barat 2005-2009

63

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Pasaman
Barat produksi tanaman pangan, Kabupaten