BAHAYA STYROFOAM SEBAGAI WADAH MAKANAN
BAHAYA STYROFOAM SEBAGAI
WADAH MAKANAN
SMA PLUS PGRI CIBINONG
JL. GOLF CIRIUNG CIBINONG – KABUPATEN BOGOR – JAWA BARAT
BAHAYA STYROFOAM SEBAGAI
WADAH MAKANAN
Kelompok :
1. Aisya Syawalina
2. Axelomoon Faqilah
3. Dwi Dini Nuraini
4. Faudzan Hadzami
5. Fitri Purwandari
6. Putra Etrif
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita dan Allah Sumber segala ilmu dan beruntunglah kita diciptakan sebagai
manusia yang memiliki akal sebagai cirri kesempurnaan makhlukNya.
Laporan wawancara ini diajukan sebagai suatu kegiatan keterampilan berwawancara
dengan narasumber sesuai dengan tata cara dan sopan santun berbahasa.
Seperti yang diketahui
tujuan dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia adalah menyiapkan siswa mampu bekerja
dengan keterampilan berbahasa yang baik dan benar.
Tim penulis menyadari bahwa penyususnan laporan wawancara ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan lebih lanjut.
Kepada rekan – rekan yang membaca laporan ini, penulis ucapkan selamat belajar
semoga laporan wawancara ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
berwawancara.
Demikian sepatah kata dari penulis,
Bogor, 5 September 2013
Penyusun
LANDASAN TEORI
a. Styrofoam
Styrofoam sebenarnya bukanlah nama kemasan plastik yang dimaksud. Styrofoam
adalah nama merek dagang dari perusahaan Dow Mechanical. Styrofoam sendiri merupakan
kemasan plastik berbahan polimer yang terdiri dari banyak macam seperti :
1. polietilen tereflatat (PET)
2. polirinil klorida (PVC)
3. polietilen (PE)
4. polipropilen (PP)
5. polistirena (PS)
6. polikarbonat (PC)
7. dan melamin.
Istilah styrofoam yang akrab dengan kita, adalah jenis yang berbahan baku polistirena.
Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini
memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari
pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang 'salah
kaprah’ menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.
Beberapa hal yang bisa dijadikan alasan kenapa kita perlu mengurangi penggunaan
styrofoam pada kehidupan kita adalah bahan ini terbuat dari butiran-butiran styrene,
yang diproses dengan menggunakan. BENZANA (alias benzene).
Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.Benzana bisa
menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid,mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan
kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah
gelisah.
Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian.
Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel sel darah dan lama-kelamaan akan merusak
sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit
anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita,
zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling
berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
Bahan ini juga akan semakin cepat meresap ke dalam makanan apabila keadaan makanan
tersebut dalam kondisi panas. Karena saat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam,
bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Dan
perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman
makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti. (emon tea) juga
dapat mempercepat laju perpindahan.
Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan. Data EPA (Enviromental
Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses
pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses
pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu,
proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan
dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
WAKTU DAN TEMPAT WAWANCARA
Hari/Tanggal Pelaksanaan
: Kamis, 28 Agustus 2013
Waktu Pelaksanaan
: 15.00 WIB
Tempat Pelaksanaan
: SMA Plus PGRI Cibinong
Narasumber
:
1. Wirya Aini, S.Pd
2. Dra. Indiati Sri Handoyo
3. Freddy Anggiat, S.Pd
Pewawancara
:
1. Axelomoon Faqilah
2. Dwi Dini Nuraini
3. Fitri Purwandari
Tema wawancara
: Bahaya Styrofoam sebagai Wadah Makanan
Tujuan wawancara
:
1. Memenuhi tugas bahasa Indonesia.
2. Menguasai Materi Bahasa Indonesia tentang Wawancara
3. Memperoleh informasi tentang bahayanya Styrofoam sebagai
wadah makanan.
PERSIAPAN WAWANCARA
Sebelum melaksanakan kegiatan wawancara, sebaiknya kita persiapkan segala sesuatunya demi
kelancaran dan ketetapan berwawancara. Persiapan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui identitas orang yang akan diwawancarai secara umum ( tentang pendidikan,
kedudukan, usia sifat, biografi dan sebagainya ).
2. Menghubungi orang yang akan diwawancarai dengan tujuan :
a. Memperkenalkan diri.
b. Menanyakan kesediaan untuk diwawancarai.
c. Menyampaikan masalah yang akan dibahas.
d. Menanyakan kesediaan waktu wawancara.
3. Mempersiapkan garis besar pertanyaan yang akan diajukan, antara lain :
a. Pertanyaan harus sesuai dengan tema.
b. Pertanyaan diharapkan urut.
c. Sesuaikan pertanyaan dengan waktu yang tersedia.
4. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan hal yang akan diwawancarakan.
5. Mempersiapkan peralatan menulis untuk mencatat atau dengan alat perekam.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan :
1. Bolehkah styrofoam digunakan sebagai wadah makanan? Apa alasannya?
2. Apa dampak styrofoam sebagai wadah makanan dalam bidang kesehatan?
3. Mengapa masyarakat lebih banyak yang menggunakan styrofoam?
4. Sebenarnya wadah makanan yang baik untuk kesehatan itu seperti apa?
5. Apa tidak ada pemberitahuan tentang bahaya styrofoam dari sekolah?
6. Kenapa rata-rata di kantin menggunakan styrofoam menurut tanggapan bapak atau ibu?
7. Apa pemerintah tidak memberi aturan terhadap bahaya styrofoam?
8. Saran dari bapak atau ibu untuk penjual dan pengguna styrofoam
Pembahasan :
Pertanyaan ke-1 : Bolehkah styrofoam digunakan sebagai wadah makanan? Apa alasannya?
Narasumber 1 : Boleh, karna sudah diuji badan POM
Narasumber 2 : Gaboleh, karena zat kimia akan bereaksi dengan makanan. Tidak bisa
juga diuraikan jadi akan terserap ke seluruh tubuh.
Narasumber 3 : Tergantung makanan, kalau bahan makanan yang belum dimasak boleh.
Pertanyaan ke-2 : Apa dampak styrofoam sebagai wadah makanan dalam bidang kesehatan?
Narasumber 1 : Kanker kali ya. Belum pernah nguji juga soalnya
Narasumber 2 : Kanker usus.
Narasumber 3 : Zat carsiogenik akan menyebabkan kanker. Mempengaruhi kecerdasan
otak anak juga.
Pertanyaan ke-3 : Mengapa masyarakat lebih banyak yang menggunakan styrofoam?
Narasumber 1 : Simple.
Narasumber 2 : Praktis, tidak mudah pecah, dan mudah dibuang.
Narasumber 3 : Karna lebih praktis. Dilihatnya juga keren.
Pertanyaan ke-4 : Sebenarnya wadah makanan yang baik untuk kesehatan itu seperti apa?
Narasumber 1 : Ya, yang tidak mengandung bahan-bahan kimian
Narasumber 2 : Yang alami-alami aja. Kaya daun pisang.
Narasumber 3 : Yang mempunyai kode 5 dalam PLH. Lebih baik lagi kalau bisa bawa
dari rumah.
Pertanyaan ke-5 : Apa tidak ada pemberitahuan tentang bahaya styrofoam dari sekolah?
Narasumber 1 : Pemberitahuan dari sekolahnya.
Narasumber 2 : Kesadaran sendiri aja.
Narasumber 3 : Penyuluhan. Nah kenapa ga kaliannya yang aktif untuk memberi usulan
terhadap sekolah. Siapa tau nanti kalian bisa jadi duta Styrofoam.
Pertanyaan ke-6 : Kenapa rata-rata di kantin menggunakan styrofoam menurut tanggapan bapak
atau ibu?
Narasumber 1 : Ya, mungkin karna mudah dibawa kemana-mana
Narasumber 2 : Ya kaya tadi praktis, tidak mudah pecah, dan mudah dibu.ng.
Narasumber 3 : Mungkin karna para penjual ga pada taunn tentang bahaya Styrofoam.
Sekali lagi kurangnya informasi.
Pertanyaan ke-7 : Apa pemerintah tidak memberi aturan tersendiri untuk membangun
perusahaan styrofoam?
Narasumber 1 : Kurang tau.
Narasumber 2 : Mungkin ada, Cuman karna hukum di Indonesia kurang ditegakkan, ya
bisa jadi ada penyogokkan.
Narasumber 3 : Pasti ada. Namun, setiap hal yang terjadi ada pro-contra nya. Lalu,
kurangnya etika dari para pebisnis yang menginginkan keuntungan.
Pertanyaan ke-8: Saran dari bapak atau ibu untuk penjual dan pengguna Styrofoam.
Narasumber 1 : Kesadaran masing2 antara penjual/pedagang dan pembelinya.
Narasumber 2 : Informasikan kepada para penjual dan pengguna Styrofoam. Pake
mangkok aja. Lebih aman pake plastic dari pada pake sterofoam.
Narasumber 3 : Contoh budaya jepang, bawa tepat makan sendiri meski beli makanan
diluar. Inisiatif dari anak-anak untuk mengadakan penyuluhan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Kami menyimpulkan bahwa styrofoam itu sebenarnya boleh digunakan, tetapi hanya
untuk makanan-makanan tertentu seperti makanan-makanan yang tidak panas dan belum
dimasak, bukan digunakan sebagai wadah makanan yang panas. Di dalam styrofoam
mengandung banyak bahan-bahan kimia berbahaya yang akan semakin mudah dan cepat
menguap jika digunakan sebagai tempat makanan panas.
Sekarang ini, semakin berkembangnya zaman semakin banyak orang yang lebih senang
menggunakan Styrofoam karna dianggap lebih praktis dan mudah dibuang. Padahal, zat-zat yang
terdapat dalam kandungan Styrofoam termasuk kedalam bahan yang susah diuraikan. Akibatnya,
Styrofoam bukan hanya berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, namun juga berpengaruh
terhadap keseimbangan alam.
Saran :
1. Mengikuti budaya Jepang yang mempunyai tradisi membawa tempat makan sendiri
dari rumah, ketika ingin makan di luar.
2. Menggunakan wadah makanan yang tidak mengandung bahan kimia
3. Menggunakan plastic atau kertas nasi yang tidak terlalu banyak mengandung bahan
kimia seperti Styrofoam.
4. Menggunakan wadah makanan yang berkode 5 dalam PLH yang berarti bisa dipakai
berkali-kali.
PENUTUP
Demikianlah laporan hasil kegiatan wawancara ini kami buat dengan yang sebenarbenarnya. Ucapan terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya acara ini.
Kami selaku aggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat
kessalahan serta kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas
bahasa indonesia, Semoga laporan hasil wawancara ini dapat menjadi acuan, pertimbangan ,
serta motivasi dan koreksi bagi kegiataan wawancara selanjutnya.
Bogor, 5 September 2013
Anggota Kelompok
WADAH MAKANAN
SMA PLUS PGRI CIBINONG
JL. GOLF CIRIUNG CIBINONG – KABUPATEN BOGOR – JAWA BARAT
BAHAYA STYROFOAM SEBAGAI
WADAH MAKANAN
Kelompok :
1. Aisya Syawalina
2. Axelomoon Faqilah
3. Dwi Dini Nuraini
4. Faudzan Hadzami
5. Fitri Purwandari
6. Putra Etrif
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita dan Allah Sumber segala ilmu dan beruntunglah kita diciptakan sebagai
manusia yang memiliki akal sebagai cirri kesempurnaan makhlukNya.
Laporan wawancara ini diajukan sebagai suatu kegiatan keterampilan berwawancara
dengan narasumber sesuai dengan tata cara dan sopan santun berbahasa.
Seperti yang diketahui
tujuan dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia adalah menyiapkan siswa mampu bekerja
dengan keterampilan berbahasa yang baik dan benar.
Tim penulis menyadari bahwa penyususnan laporan wawancara ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan lebih lanjut.
Kepada rekan – rekan yang membaca laporan ini, penulis ucapkan selamat belajar
semoga laporan wawancara ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
berwawancara.
Demikian sepatah kata dari penulis,
Bogor, 5 September 2013
Penyusun
LANDASAN TEORI
a. Styrofoam
Styrofoam sebenarnya bukanlah nama kemasan plastik yang dimaksud. Styrofoam
adalah nama merek dagang dari perusahaan Dow Mechanical. Styrofoam sendiri merupakan
kemasan plastik berbahan polimer yang terdiri dari banyak macam seperti :
1. polietilen tereflatat (PET)
2. polirinil klorida (PVC)
3. polietilen (PE)
4. polipropilen (PP)
5. polistirena (PS)
6. polikarbonat (PC)
7. dan melamin.
Istilah styrofoam yang akrab dengan kita, adalah jenis yang berbahan baku polistirena.
Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini
memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari
pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang 'salah
kaprah’ menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.
Beberapa hal yang bisa dijadikan alasan kenapa kita perlu mengurangi penggunaan
styrofoam pada kehidupan kita adalah bahan ini terbuat dari butiran-butiran styrene,
yang diproses dengan menggunakan. BENZANA (alias benzene).
Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.Benzana bisa
menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid,mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan
kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah
gelisah.
Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian.
Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel sel darah dan lama-kelamaan akan merusak
sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit
anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita,
zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling
berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
Bahan ini juga akan semakin cepat meresap ke dalam makanan apabila keadaan makanan
tersebut dalam kondisi panas. Karena saat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam,
bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Dan
perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman
makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti. (emon tea) juga
dapat mempercepat laju perpindahan.
Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan. Data EPA (Enviromental
Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses
pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses
pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu,
proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan
dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
WAKTU DAN TEMPAT WAWANCARA
Hari/Tanggal Pelaksanaan
: Kamis, 28 Agustus 2013
Waktu Pelaksanaan
: 15.00 WIB
Tempat Pelaksanaan
: SMA Plus PGRI Cibinong
Narasumber
:
1. Wirya Aini, S.Pd
2. Dra. Indiati Sri Handoyo
3. Freddy Anggiat, S.Pd
Pewawancara
:
1. Axelomoon Faqilah
2. Dwi Dini Nuraini
3. Fitri Purwandari
Tema wawancara
: Bahaya Styrofoam sebagai Wadah Makanan
Tujuan wawancara
:
1. Memenuhi tugas bahasa Indonesia.
2. Menguasai Materi Bahasa Indonesia tentang Wawancara
3. Memperoleh informasi tentang bahayanya Styrofoam sebagai
wadah makanan.
PERSIAPAN WAWANCARA
Sebelum melaksanakan kegiatan wawancara, sebaiknya kita persiapkan segala sesuatunya demi
kelancaran dan ketetapan berwawancara. Persiapan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui identitas orang yang akan diwawancarai secara umum ( tentang pendidikan,
kedudukan, usia sifat, biografi dan sebagainya ).
2. Menghubungi orang yang akan diwawancarai dengan tujuan :
a. Memperkenalkan diri.
b. Menanyakan kesediaan untuk diwawancarai.
c. Menyampaikan masalah yang akan dibahas.
d. Menanyakan kesediaan waktu wawancara.
3. Mempersiapkan garis besar pertanyaan yang akan diajukan, antara lain :
a. Pertanyaan harus sesuai dengan tema.
b. Pertanyaan diharapkan urut.
c. Sesuaikan pertanyaan dengan waktu yang tersedia.
4. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan hal yang akan diwawancarakan.
5. Mempersiapkan peralatan menulis untuk mencatat atau dengan alat perekam.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan :
1. Bolehkah styrofoam digunakan sebagai wadah makanan? Apa alasannya?
2. Apa dampak styrofoam sebagai wadah makanan dalam bidang kesehatan?
3. Mengapa masyarakat lebih banyak yang menggunakan styrofoam?
4. Sebenarnya wadah makanan yang baik untuk kesehatan itu seperti apa?
5. Apa tidak ada pemberitahuan tentang bahaya styrofoam dari sekolah?
6. Kenapa rata-rata di kantin menggunakan styrofoam menurut tanggapan bapak atau ibu?
7. Apa pemerintah tidak memberi aturan terhadap bahaya styrofoam?
8. Saran dari bapak atau ibu untuk penjual dan pengguna styrofoam
Pembahasan :
Pertanyaan ke-1 : Bolehkah styrofoam digunakan sebagai wadah makanan? Apa alasannya?
Narasumber 1 : Boleh, karna sudah diuji badan POM
Narasumber 2 : Gaboleh, karena zat kimia akan bereaksi dengan makanan. Tidak bisa
juga diuraikan jadi akan terserap ke seluruh tubuh.
Narasumber 3 : Tergantung makanan, kalau bahan makanan yang belum dimasak boleh.
Pertanyaan ke-2 : Apa dampak styrofoam sebagai wadah makanan dalam bidang kesehatan?
Narasumber 1 : Kanker kali ya. Belum pernah nguji juga soalnya
Narasumber 2 : Kanker usus.
Narasumber 3 : Zat carsiogenik akan menyebabkan kanker. Mempengaruhi kecerdasan
otak anak juga.
Pertanyaan ke-3 : Mengapa masyarakat lebih banyak yang menggunakan styrofoam?
Narasumber 1 : Simple.
Narasumber 2 : Praktis, tidak mudah pecah, dan mudah dibuang.
Narasumber 3 : Karna lebih praktis. Dilihatnya juga keren.
Pertanyaan ke-4 : Sebenarnya wadah makanan yang baik untuk kesehatan itu seperti apa?
Narasumber 1 : Ya, yang tidak mengandung bahan-bahan kimian
Narasumber 2 : Yang alami-alami aja. Kaya daun pisang.
Narasumber 3 : Yang mempunyai kode 5 dalam PLH. Lebih baik lagi kalau bisa bawa
dari rumah.
Pertanyaan ke-5 : Apa tidak ada pemberitahuan tentang bahaya styrofoam dari sekolah?
Narasumber 1 : Pemberitahuan dari sekolahnya.
Narasumber 2 : Kesadaran sendiri aja.
Narasumber 3 : Penyuluhan. Nah kenapa ga kaliannya yang aktif untuk memberi usulan
terhadap sekolah. Siapa tau nanti kalian bisa jadi duta Styrofoam.
Pertanyaan ke-6 : Kenapa rata-rata di kantin menggunakan styrofoam menurut tanggapan bapak
atau ibu?
Narasumber 1 : Ya, mungkin karna mudah dibawa kemana-mana
Narasumber 2 : Ya kaya tadi praktis, tidak mudah pecah, dan mudah dibu.ng.
Narasumber 3 : Mungkin karna para penjual ga pada taunn tentang bahaya Styrofoam.
Sekali lagi kurangnya informasi.
Pertanyaan ke-7 : Apa pemerintah tidak memberi aturan tersendiri untuk membangun
perusahaan styrofoam?
Narasumber 1 : Kurang tau.
Narasumber 2 : Mungkin ada, Cuman karna hukum di Indonesia kurang ditegakkan, ya
bisa jadi ada penyogokkan.
Narasumber 3 : Pasti ada. Namun, setiap hal yang terjadi ada pro-contra nya. Lalu,
kurangnya etika dari para pebisnis yang menginginkan keuntungan.
Pertanyaan ke-8: Saran dari bapak atau ibu untuk penjual dan pengguna Styrofoam.
Narasumber 1 : Kesadaran masing2 antara penjual/pedagang dan pembelinya.
Narasumber 2 : Informasikan kepada para penjual dan pengguna Styrofoam. Pake
mangkok aja. Lebih aman pake plastic dari pada pake sterofoam.
Narasumber 3 : Contoh budaya jepang, bawa tepat makan sendiri meski beli makanan
diluar. Inisiatif dari anak-anak untuk mengadakan penyuluhan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Kami menyimpulkan bahwa styrofoam itu sebenarnya boleh digunakan, tetapi hanya
untuk makanan-makanan tertentu seperti makanan-makanan yang tidak panas dan belum
dimasak, bukan digunakan sebagai wadah makanan yang panas. Di dalam styrofoam
mengandung banyak bahan-bahan kimia berbahaya yang akan semakin mudah dan cepat
menguap jika digunakan sebagai tempat makanan panas.
Sekarang ini, semakin berkembangnya zaman semakin banyak orang yang lebih senang
menggunakan Styrofoam karna dianggap lebih praktis dan mudah dibuang. Padahal, zat-zat yang
terdapat dalam kandungan Styrofoam termasuk kedalam bahan yang susah diuraikan. Akibatnya,
Styrofoam bukan hanya berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, namun juga berpengaruh
terhadap keseimbangan alam.
Saran :
1. Mengikuti budaya Jepang yang mempunyai tradisi membawa tempat makan sendiri
dari rumah, ketika ingin makan di luar.
2. Menggunakan wadah makanan yang tidak mengandung bahan kimia
3. Menggunakan plastic atau kertas nasi yang tidak terlalu banyak mengandung bahan
kimia seperti Styrofoam.
4. Menggunakan wadah makanan yang berkode 5 dalam PLH yang berarti bisa dipakai
berkali-kali.
PENUTUP
Demikianlah laporan hasil kegiatan wawancara ini kami buat dengan yang sebenarbenarnya. Ucapan terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya acara ini.
Kami selaku aggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat
kessalahan serta kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas
bahasa indonesia, Semoga laporan hasil wawancara ini dapat menjadi acuan, pertimbangan ,
serta motivasi dan koreksi bagi kegiataan wawancara selanjutnya.
Bogor, 5 September 2013
Anggota Kelompok