Alat ukur tanah sawah berbasis Atmega

ALAT - ALAT SEDERHANA
DALAM
PENGUKURAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
VANIA SIAGIAN

5173311018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah yang berjudul “ALAT-ALAT SEDERHANA DALAM PENGUKURAN” dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas segala kekurangan
dalam penyusunan makala ini.

Medan, 13 September 2017

2


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.

PENGERTIAN ALAT UKUR..............................................................................3
ALAT UKUR JARAK..........................................................................................3
ALAT UKUR SUDUT.........................................................................................6
ALAT PENYIMPAT DATAR SEDERHANA......................................................11
ALAT PEMBERI TITIK DI LAPANGAN..........................................................13


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari pengukuran sangat penting dan berguna. Dimana
banyak hal dan kegiatan yang dapat kita lakukan dengan cara pengukuran. Pengukuran
biasanya berfungsi untuk membantu kita dalam menentukan satuan dari suatu luasan
ataupun panjang bahkan apapun yang dapat dilakukan pengukuran, dimana teori
pengukuran dapat mendapatkan hasil dari apa yang dilakukan pengukuran misalnya
sudut, tinggi, luas, dll.
Alat yang biasa digunakan untuk pengukuran tergantung pada apa yang kita
ukur, misalnya dalam pengukuran suatu luasan biasanya secara sederhana dilakukan
dengan alat ukur panjang, yaitu meteran. Beberapa contoh alat ukur sederhana
diantaranya,pita ukur, meter, kompas,rantai ukur, salib ukur, dll


B. RUMUSAN MASALAH

1.

Apa saja alat ukur jarak ?

2.

Apa kelemahan pita ukur dari kain linen ?

3.

Apa kelemahan pita ukur baja ?

4.

Bagaimana cara menggunakan curvimeter ?

5.


Apa saja alat ukur sudut ?

6.

Apakah salib ukur efektif untuk mengukur sudut ?

7.

Apa saja alat penyimpat datar sederhana ?
4

8.

Apa saja alat pemberi titik di lapangan ?

5

C. TUJUAN
1.


Mengetahui apa saja alat ukur sederhana yang digunakan dalam pengukuran
tanah.

2.

Memperkenalkan fungsi dan cara kerja alat ukur sederhana

3.

Memahami cara menggunakan curvimeter

4.

Memahami pita ukur apa saja yg baik digunakan dalam pengukuran

6

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ALAT UKUR

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.
Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang
mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Alat ukur sederhana merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran daerah atau
lahan dengan luas yang lebih kecil. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan
sesuatu yang lain atau jenis yang telah ditetapkan sebagai satuan.
Dalam hal ini digunakan alat ukur sederhana yang mana merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suatu daerah, benda, ataupun lahan dalam skala kecil.
Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran adalah:
1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah
ditentukan
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan

B. ALAT UKUR JARAK
1. Pita ukur
1.1 Pita ukur dari kain line

Pita ukur yang lebarnya ± 2cm dan panjangnya 10m, 20m, 30m dan 50m.
Pita ukur ini terbuat dari kain linen atau anyaman kawat halus,alat ini kurang
baik untuk dipakai mengukur tanah karena mudah rusak dan pemuaian besar

sehingga ketelitian rendah.
7

1.2 Pita ukur dari baja

Pita ukur yang memiliki lebar ± 12-20mm dan 28 mm, tebal 0,3 – 0,4 mm
dan panjangnya 20m, 30m sampai 50m.
Bagian ujung baja ukur ini diberi pegangan agar mudah dalam melakukan
pengukuran. Skala pada baja ukur dibagi dalam centimeter dan setiap 1 m di
beri tanda dan nomor
2. Rantai Ukur

Rantai ukur dibuat dari kawat baja tipis, dengan diameter 3-4mm, terdiri dari
beberapa bagian,tiap tiap bagian panjangnya 20cm,25cm, sampai 50cm, sehingga
mencapai kepanjangan 20m,30m hingga 50 m,tiap panjang 5m, diberi tanda guna
memudahkan pembacaan panjang .
3. Spedometer

8


Alat ini gunanya untuk menghitung langkah, agar kita tidak usah menghitung
tiap-tiap langka yang diambil, sedangkan jumlah langkah yang dicapai menyatakan
jarak yang diinginkan. Spedometer bentuknya seperti arloji kantong, dilengkapi
dengan jarum, tiap kali alat ini menerima getaran, jarum akan bergerak menunjuk
angka-angka yang tertera pada bak spedometer itu, sedangkan arah putarannya
searah dengan arah putaran jarum jam.
4. Curvimeter

Alat ini gunanya untuk mengukur jarak diatas peta, terutama jarak-jarak yang
berbentuk garis lekung (berliku – liku). Roda kecil yang menonjol keluar
dihubungkan dengan jarum sedemikian rupa, sehingga gerakan tiap roda itu
menyebabkan jarum terputar sambil menunjuk angka-angka yangg berada pada
plat. Jarak bagian-bagian plat sesuai dengan skala peta.

C. ALAT UKUR SUDUT
1. Salib Ukur

9

Alat ini gunanya untuk membuat sudut datar 90°. Terdiri dari dua buah kayu

bersilangan, pada ujung-ujungnya dipasang paku sehingga garis-garis incarnya
berpotongan tegak lurus.
Paku yang dipasang diujung silang incar itu, harus menonjol ±3mm dari
permukaan kayu dan ujung yang menonjol itu harus runcing, karena akan menjadi
pembidik.
Sebelum alat ini dipakai, terlebih dahulu harus memenuhi syarat. Syarat utama
dari silang incar ini ialah :
- Sumbu tegak (sumbu tiang) harus berhimpit dengan titik silang kedua garis
incar.
- Garis – garis incar harus saling berpotongan tegak lurus.
Syarat pemasangan :
- Sumbu tegak harus berdiri tegak lurus, pemeriksaan dilakukan dengan
unting – unting

2. Cermin Sudut

10

Cermin sudut dibuat dari logam atau dari kayu, dengan pemasangan bidang
yang bertemu pada suatu sudut 45º.

Melihat dari perjalanan sinar-sinar yang masuk dan yang keluar, cara kerja
cermin itu mengalami dua kali pemantulan.
Perjalanan sinar pada cermin sudut.
Dasar yang dipakai dalam pembuatan alat ini adalah teori pemantulan sinarsinar yang jatuh pada cermin-cermin dari tersebut. Misalkan dari samping tempat
dimana orang yang menggunakan alat itu berdiri, terdapat sebuah jalon.
Sinar yang datang dari jalan menuju bidang cermin tersebut dipantulkan
sedemikian rupa, sehingga sudut yang terbentuk oleh sinar pendatang dan garis
normal adalah sama besar dengan sudut pemantulan sinar itu terhadap garis
normal.
3. Prisma Bauernfeind

Alat ini juga berguna untuk membuat sudut siku – siku dilapangan, yang
susunannya terdiri dari sebuah prisma dari logam dan kaca. Penampang dari alat
tersebut berbentuk segi tiga sama kaki yang mempunyai sudut siku dan sudut yang
lainnya 45º.
11

Bidang rusuk dari prisma yang merupakan Hypotenusa dari segitiga itu diberi
air raksa, sehingga mewujudkan cermin.
4. Pentagonal prisma

Alat ini juga dibuat dari logam dan kaca , sama seperti prisma beuernfine, hanya
bentuknya berpenampang segilima.
Didalam prisma ini pun sinar-sinarnya mengalami dua kali pembiasan dan dua
kali pemantulan. Jika dibandingkan dengan prisma beurnfine bayangan yang
terlihat dalam penta prisma lebih terang dan pandangannya lebih luas.

5. Equare

12

Alat ini terbuat dari logam yng dilengkapi dengan kaki tiga(statif). Gunanya
ialah untuk menentukan perpotongan garis tegak lurus (90°).
Syarat utama dari alat Eguare :
- Celah – celah delapan oculair dan benang obyektip harus sejajar dengan
sumbu tegak
- Sumbu tegak harus berimpir dengan garis-garis perpotongan bidang – bidang
incar
- Bidang – bidang incar harus saling berpotongan tegak lurus
6. Pantometer

Alat ini gunanya untuk mengukur sudut sebagai acuan menentukan ketingian
atau jarak.
Alat ini mempunyai dua satuan, ialah satuan nonius dan satuan derajat, biasanya
nonius ini dibagi menjadi 30 bagian, sehingga pembaca satuan.
7. Kompas

13

Pesawat kompas itu dijumpai oleh pelaut – pelaut bangsa barat di Asia, dari sana
dibawa ke Eropa dan dipengaruhi. Jarumnya dibuat dari besi berani(magnit).
Magnit yang tergantung bebas mempunyai sifat membujur dari selatan keutara.
Arah itu berbeda dengan arah selatan utara bumi dari kutub, karena itu ada utara
magnit dan ada pula utara astronomis.

D. ALAT PENYIMPAT DATAR SEDERHANA
1. Waterpass

14

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah
benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun
horizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan,
tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yang
terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat dua buah
alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari
kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat
terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.
2. Unting – unting

Alat ini digunakan untuk mengukur ketegakan suatu benda atau bidang dan
untuk memproyeksikan suatu titik. Alat ini cukup sederhana diman terbuat dari
bahan besi denga permukaan berwarna besi putih , kekuningan dan juga besi biasa,
dengan berat 8-15 ons, biasanya berbentuk prisma dengan ujung lainnya dibuatkan
penempatan benang kait
3. Selang Ukur
15

Selang ukur adalah instrument yang sangat akurat dan sederhana untuk
mengukur perbedaan tinggi antara dua buah titik. Kedataran antara dua titik,
diilustrasikan pada gambar dibawah, terdiri dari panjang slang plastic bening
dipotong pada setiap ujung untuk meratakan papan kayu. Kedua papan kayu harus
rata dan sama panjang, panjangnya sekitar 1,5 m. tabung diisi dengan air sampai
ketinggian sekitar 1m dari tanah, slang ukur tidak boleh mengandung gelembung
udara. Ujung tabung dipasang sumbat karet untuk mencegah air tumpah. Panjang
total selang sangat bervariasi, tapi panjangnya biasanya terbatas pada sekitar 15m
sehingga tidak kesulitan bergerak pada waktu pengukuran.

E. ALAT PEMBERI TITIK DI LAPANGAN
1. Jalon

16

Alat ini dibuat dari kayu atau besi pipa dan merupakan tongkat yang
bepenampang bulat atau segitiga sama sisi. Ukuran sisi ± 4cm dan panjangnya 1½ 2 meter. Agar jalon – jalon tersebut kelihatan terang dari tempat jauh, maka diberi
warna yang mencolok (merah dan putih) berselang seling ± panjangnya 25-50 cm,
agar supaya ujung bawahnya tidak cepat rusak maka dipasang besi yang lancip
agar mudah ditancapkan.
2. Patok – Patok

Alat ini gunanya untuk menempati (memberi tanda) bekas jalon, dimana titik –
titik itu telah diukur dan akan diperlukan lagi pada waktu lain, umpamanya tanda –
tanda untuk bangunan, jalan-jalan raya, pengairan, jalan baja dan sebagainya.
Patok terbuat dari kayu atau bamboo, berukuran ±30 – 40cm pajang dan sisi
penampangnya ±5 – 7 cm. Bagian ujung alat itu diruncingkan sedemikian rupa,
sehingga bila dipancangkan kedalam tanah dapat masuk dengan mudah
Patok dipancangkan kedalam tanah dengan cara dipukul, sisanya yang menonjol
keluar (dari permukaan tanah) ± 5 -10 cm. Maksudnya supaya tidak mudah lepas
atau dicabut, agar mudah kelihatan dari jauh dan tidak tertukar dengan patok –
patok lain harus diberi tanda.

17

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Alat ukur sederhana yang digunakan untuk pengukuran tanah sangatlah banyak,
sehingga kita haruslah mengerti, mulai dari alat ukur jarak sampai dengan alat
ukur pemberi titik dilapangan.
Ada pula yang sering kita jumpain dalam kehidupan sehari – hari seperti
waterpass, unting – unting dan selang ukur. Tampa kita sadari ternyata alat-alat
tersebut digunakan dalam ilmu pengukuran tanah.
Dengan adanya penjelasan tentang alat ukur tersebut kita mampu mengerti
fungsi dari alat ukur tersebut.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah

18

DAFTAR PUSTAKA

Noon,muchidin.1979.Teori dan Praktek Ukur Tanah 1.Jakarta:
Departermen Pendidikan dan Kebudayaan
https://www.slideshare.net/inkaanabi/pengenalan-alat-ukur-tanahsederhana

19