KONSEP AL QURAN TENTANG ALAM SEMESTA I

KONSEP AL-QUR'AN TENTANG ALAM SEMESTA
I. Pendahuluan
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat-Nya yang tak
berbilang sehingga kita dapat selalu dapat mengambil pelajaran dari semua
ciptaan-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Muhammad SAW yang telah menerima mu’jizat terbesar di jagat raya yang
selalu dapat dipakai sebagai rujukan berbagai disiplin ilmu pengetahuan
yang tak akan lekang dimakan zaman, yaitu pelita jiwa, al-Quran al-Karim.
Subhanallah, maha suci Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta
kedahsyatan isinya. Dia yang memiliki ayat-ayat (bukti-bukti kekuasaan)
yang memadati buni dan langit, akan tetapi kebanyakan manusia
melalaikannya. Dan salah satu keajaiban ciptaan Allah yang terdapat
padanya adalah bahwa ayat-ayat atau bukti itu tidak pernah sirna atau
kedaluarsa. Meskipun kita sedang berada di jalan datar, mendaki gunung,
menyelam ke dasar laut, terbang ke luar angkasa, atau memasuki perut
bumi, maka di mana saja kita akan berjumpa dengan ayat-ayat Allah.
Ayat-ayat al-Quran tak hanya berbicara tentang masalah akidah, syariat, dan
tauhid, tetapi juga berbicara tentang langit, bumi, bintang, beserta anggota
alam semesta yang lain, yang terbukti kebenarannya berdasarkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada zaman ini. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia yang dikaruniai akal dan pikiran yang sempurna untuk

memperhatikan, mempelajari, serta mengambil pelajaran darinya agar dapat
menanbah keyakinan akan kebenaran dan kebesaran serta kekuasaan Allah.
Disamping itu juga agar dapat dimanfaatkan oleh manusia sendiri untuk
menata hidup dan kehidupan sehari-harinya.
Di sini, kami sebagai pemakalah, mencoba untuk membuat dan
menyampaikian makalah tentang “konsep al-Quran tentang alam semesta”,
yang kami berharap agar dapat menambah keyakinan kita kepada kebesaran

dan kekuasaan-Nya. Semoga dapat bermanfaat bagi semua. Amiin ya robba
al-alamin.

II. PEMBAHASAN
A. PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
TEORI BAG BING
Teori big bang merupakan teori saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran
alam semesta. Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang adalah
George Lemaitre, seorang ahli astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia
menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di
angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang
hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan

membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah
diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari
ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam
makrokosmos.
Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah
diinformasikan dalam al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu
dalam surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi :
‫أولم ير الذين كفروا ان السموات والرض كانتا رتقا ففتقناهما وجعلنا من الماء كل شيء حي افل‬
‫يؤمنون‬
Artinya : “Dan apakah oarng-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ???”
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer
seorang geolog termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang mukjizat Al
Quran yang diselanggarakan di Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia
berteriak: “mustahil .mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah tercantum

dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru
ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk

mengetahuinyapun harus dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan riset
yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya tentang tata surya
yang satu kesatuan ”.
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum
ditemukannya alat-alat semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat
bahwa seluruh alam ini dulunya satu yang dalam memunculkan ide itu harus
menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta waktu yang lama.
Akan tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu
benar-benar merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun
terpaksa menetapkan dan membenarkannya.
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan
pengambilan unsur-unsur yanh ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk
menemukan bahan-bahan obat-obatan yang tidak ada di Bumi atau
setidaknya bila bahan tersebut dicampurkan dengan bahan yang ada di
Bumi dapat menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal
manusia. Namun apa yang terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan
pulang dengan membaya bebatuan yang ada di permukaan serta bawah
permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun bebatuan itu sama
dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini membuktikan bahwa
dulunya bumi dan bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti teori big bang

dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut.

LANGIT
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, langit berarti yang terbentang di
atas bumi, tempat bintang-bintang, tenda pada tempat tidur, papan yang
terbentang di atas bilik, kamar di bawah atap, bagian rongga mulut bagian
atas. Sedangkan menurut istilah ilmu pengetahuan langit adalah segala
sesuatu yang ada di sekeliling benda-benda yang terdiri dari bintang-bintang

dan tata surya. Di dalam Al-Qur’an langit diterangkan dengan menggunakan
kata as-sama atau as-samawat yang berarti atap,awan, hujan,dan tiap-tiap
yang ada di atasmu.
Jika kita memandang ke arah langit, maka banyak hal yang dapat kita lihat
banyak keajaiban dan kekuasaan Allah di sana. Namun yang tidak dapat kita
ketahui adalah jauh lebih banyak dari yang dapat kita lihat dengan mata
telanjang. Allah berfirman dalam surat Fushshilat ayat 11
‫ثم استوى إلى السماء وهى دخان فقال لها و للرض ائتيا طوعا أو كرها قالتا أتينا طائعين‬.
Artinya : “ Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih berupa asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.

Keduanya menjawab: kami datang dengan suka hati”.(QS. Fushshilat:11)
Melalui ayat di atas Allah menyampaikan bahwa langit itu dahulunya berupa
asap, dimana hal ini baru bisa dibuktikan pada zaman modern ini dengan
menggunakan teknologi yang canggih. Bila kita pergi ke observatorium
bintang dan kita mengarahkan teropong ke langit pasti ada asap itu di langit.
Hingga saat ini, sisa-sisa asap tersebut membentuk bintang dan planet.
Langit bukanlah ruangan kosong tanpa isi, tempat-tempat kosong di antara
bintang-bintang sebenarnya penuh dengan perantara ajaib, di mana tidak
mampu kekuasaan manusia menghitungnya. Benda-benda yang mengisi
langit antara lain:
• Meteor; adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi
yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dan udara
dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang cepat tersebut
menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya
seperti bintang jatuh.
• Meteorit; adalah benda-benda di luar angkasa yang mempunyai kecepatan
yang tinggi. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat
banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan dan kandungan, warna, sifat,

dan sebagainya.

• Komet; adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki
orbit garis edar sendiri yang berbentuk sangat lonjong. Komet biasa disebut
sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki
ekor gas debu yang sangat lonjong.
• Satelit; adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit
peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara
bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki
oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari. Sedangkan satelit
Palapa, satelit B1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang
digunakan untuk tujuan tertentu, seperti komunikasi, intelejensi, riset, dan
sebagainya.
• Bintang; adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan
memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat
dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet
anggota tata surya seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan seterusnya.
• Planet; adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata
surya. Planet tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri, namun dapat
memantulkan cahaya.
BUMI
Secara etimologi, bumi berarti tanah, permukaan jagat, dan dunia. Bumi

merupakan planet ketiga dalam galaksi bimasakti yang hingga saat ini
merupakan satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup.
Bumi diperkirakan telah mencapai usia 4,6 milyar tahun. Bumi terbentuk dari
awan dan debu kosmik yang mengelilingi matahari yang saat itu masih
merupakan salah satu bintang baru. Menurut para ilmuan, berkumpulnya
molekul-molekul debu kosmik itu dipengaruhi oleh listrik statis dan gaya
gravitasi. Proses ini berlangsung secara bertahap. Setelah melewati masa
yang sangat panjang, pada akhirnya terbentuklah bumi.

Dahulu, manusia menganggap bahwa bentuk bumu adalah datar, diam, dan
tak bergerak. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu
pengetahuan, manusia mulai menyadari bentuk bumi yang sebenarnya yaitu
bulat yang dibuktikan dengan hasil foto-foto satelit luar angkasa buatan
manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Naba ayat 6.
‫ألم نجعل الرض مهادا‬.
Artinya: “ bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan.”
Selain penemuan bentuk bumi yang bulat, bumi juga berotasi serta
berrevolusi. Dengan ukuran yang mencapai 1083 juta kg² dan membawa
berbagai makhluk, bumi bisa menjalankan tiga jenis putaran sekaligus, yaitu
berputar pada porosnya satu kali putaran dalam sehari, mengelilingi

matahari satu kali putaran dalam putaran dalam setahun, dan mengiringi
matahari untuk mengelilingi pusat galaksi. Hal ini membuktikan bahwa bumi
bukanlah sebuah benda yang statis, diam, dan tak bergerak seperti yang
telah diyakini oleh orang-orang zaman dahulu. Lagi-lagi Al-Qur’an telah
menyebutkan hal itu dalam surat An-Naml ayat 88.
‫وترى الجبال تحسبها جامدة وهي تمر مر السحاب صنع الله الذى اتقن كل شيء انه خبير بما‬
‫تفعلون‬
Artinya : “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia itu tetap
ditempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.
Sesunggunya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. AnNaml:88)
B. PERKEMBANGAN ALAM SEMESTA
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 47 yang berbunyi:
‫والسماء بنيبها باييد و انا لموسعون‬
Artinya: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.(QS. Adz-Dzariyat:47).

Kata “langit”, sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan dibanyak
tempat dalam Al-Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta.
Sedangkan kata “meluaskannya” dalam Al-Qur’an bisa diartikan bahwa alam

semesta mengalami perluasan atau mengembang . Dengan hanya beberapa
pegecualian lokal, semua galaksi yang kita lihat di angkasa terlihat berlari
menjauh dari kita. Dan semakin jauh mereka berada, semakin cepat mereka
terlihat bergerak. Hal ini berarti bahwa keseluruhan Alam semesta sedang
mengembang seolah-olah berasal dari ledakan yang sangat dahsyat miliaran
tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa galaksi-galaksi bargerak
menjauh dari galaksi kita secara kontinu. Para ilmuan menganalogikan
galaksi dengan sebuah balon yang diisi udara sampai ukurannya membesar.
Selanjutnya, setiap titik (yang melambangkan galaksi) pada balon itu
bergerak saling menjauh. Hal ini menunjukkan bahwa titik-titik yang
melingkupi galaksi Bimasakti semakin menjauh.
Meskipun alam semesta terus menngembang dan galaksi-galaksi menjauh
secara kontinu alam semesta tidak akan mengalami kekosongan. Karena
sesungguhnya, galaksi-galaksi baru selalu bermunculan mengisi kekosongan
tersebut. Galaksi bari ini terbentuk dari hedrogen dan gas-gas alam melalui
perputaran dan pengumpulan akibat gaya gravitasi. Selanjutnya terjadilah
pemadatan gas yang dihimpun oleh bintang-bintang. Dengan demikian, gas
alam(hedrogen) merupakan materi dasar dari alam semesta.
C. BERAKHIRNYA ALAM SEMESTA

Setelah mengalami perkembangan yang begitu pesat, pada saatnya alam
semesta ini akan mencapai titik akhir keberadaannya. Hal ini ditandai
dengan datangnya hari kiamat. Kiamat adalah hari terakhir dalam kehidupan
ini, yaitu hari dimana dunia dan seisinya mengalami bencana besar,
kebinasaan, dan kerusakan yang teramat dahsyat.

Kiamat merupakan sebuah kepastian baik dalam ranah agama maupun
sains. Dalam islam iman kepada hari kiamat adalah termasuk rukun iman
yang kelima. Al-Qur’an dan hadits telah menyinggung hari kiamat. Namun,
Allah tidak memberi tahu kapan hari kiamat itu terjadi.
‫يسألونك عن الساعة ايان مرسها قل انما علمها عند ربى ل يجليها لوقتها ال هو ثقلت في‬
‫السموت والرض لتأتيكم ال بغتتة يسألونك كأنك حفي عنها قل انما علمها عند الله ولكن اكثر‬
‫الناس ل يعلمون‬
Artinya : “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, “ bilakah
terjadinya???” katakanlah, “sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu
adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakanakan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah disisi Allah, tetapi kebanyakan

manusia tidak mengetahui.”(QS. Al-A’raf: 187)
Ayat di atas adalah satu diantara banyak ayat lainya yang menjelaskan dan
menjabarkan mengenai hari kiamat agar menjadi pelajaran bagi kita. Bagi
seseorang yang mengetahui bidang-bidang ilmiah mengenai kebumian dan
antariksa tentu akan membayangkan suatu tafsir atau interpretasi ilmiah
tersendiri.
Kronologi hari kiamat dalam Al-Qur’an banyak diterangkan dengan begitu
jelas. Gambaran yang diberikannya sesuai dengan kemampuan nalar
manusia. Skenario-skenario kiamat yang digambarkan oleh para ilmuan,
pikiran kita, dan A Rolland Emmerica film dalam film fenomenal 2012 hanya
merupakan sebagian peristiwanya menurut Al-Qur’an.
Peristiwa tergulungnya matahari, berjatuhannya bintang-bintang, terbukanya
langit, benturan matahari dan bulan, bumi bergoncang hebat, keluarnya isi
perut bumi, gunung-gunung hancur menjadi rata, lautan menjadi panas dan
meluap adalah sebagian dari tanda-tanda kiamat dalam Al-Qur’an. Bila

tanda-tanda itu muncul pada jangka waktu yang sama, maka terjadilan hari
kiamat sebagai akhir dari adanya alam semesta. Seperti yang dinyatakan
dalam sebuah hadits yang berarti: tanda-tanda yang terjadi setelah tanda
yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu
persatu ketika talinya putus. (HR. Tirmidzi).

III. PENUTUP

Dari pemaparan di atas, diketahui bahwa selain berisi ayat-ayat akidah,
tauhid, dan muamalat, al-Quran juga berisi konsep-konsep alam semesta.
ALQuran menjelaskan mulai dari penciptaan, perkembangan, hingga akhir
alam semesta yang ditandai dengan datangnya hari kiamat. Konsep al-Quran
yang telah ada sejak 14 abad yang lalu itu baru bisa dibuktikan pada akhirakhir ini dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. AlQuran merupakan lautan luas yang dalam, penuh dengan permata dan
simpanan kekayaan yang tak ternilai harganya yang tidak akan mungkin
ditemukan kecuali oleh para penyelam ulung yang memiliki dan
memberdayakan nalar rasionya dan sinar keimanan.
Demikianlah makalah tentang “Konsep al-Quran tentang Alam Semesta”
yang kami buat. Selaku manusia yang merupakan mahluk tempat salah,
khilaf, dan lupa, kami menyadari tak ada gading yang tak retak, tak ada

yang sempurna kecuali Allah SWT, dan pasti dalam makalah sederhana yang
kami buat ini terdapat banyak kekelliruan dan kesalahan. Kami mengharap
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan bagi
yang selanjutnya. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat yang sebesarbesarnya dan dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
SWT.