Menciptakan PyeongChang untuk Konsumsi D

Menciptakan “PyeongChang” untuk
Konsumsi Domestik dan Dunia
Suray Agung Nugroho

Ini adalah tulisan dan coretan saya berdasarkan pengamatan saya selama beberapa kali
membaca berita terkait PyeongChang Winter Olympic 2018 di Korea. Ini sekedar goresan
berdasarkan apa yang saya baca mengingat saya punya ketertarikan terkait bagaimana Korea
terutama kota PyeongChang mencoba membangun imej yang terus terang boleh saya katakana
gede-gedean dan tak lihat biaya demi citra Korea di mata dunia. Tentu saja, selama menulis ini

saya selalu membayangkan bagaimana Indonesia yang tahun 2018 menjadi tuan rumah Asian
Games 2018 pula. Walaupun bayangan itu tak sampai saya tuliskan di sini, namun saya harap
pembaca selalu ikut membayangkan bagaimana Indonesia dalam hal kasus dan isu yang sama
mempersiapkan dirinya.
Gaya tulisan ini adalah santai dan tak formal karena memang didasarkan atas coretan
tangan yang muncul dari rasa gemas, kagum, heran, dan penasaran begitu isu-isu terkait
PyeongChang terpampang di depan saya. Saya mengambil dari berita online dan sekedar
menerjemahkan bebas dibumbui pendapat saya pribadi mengenai hal-hal terkait PyeonChang
ini. Untuk itulah, tulisan ini adalah gabungan reportase kembali berita online dan pendapat
pribadi sebagai orang asing pemerhati yang kebetulan tengah tinggal di Korea saat negara ini
mempersiapkan dirinya. Bisa jadi, tulisan ini kurang lengkap karena saya hanya mencomot

satu berita dari kurun waktu Juni hingga Desember 2017 ini. Silakan cermati dan jangan lupa,
bayangkan apa yang dilakukan Indonesia dalam kasus yang sama, terkait Asian Games 2018
nanti.

Ambil Artis Hallyu dan Pasang Jadi Muka PyeongChang! Jadi, Deh!

Akhirnya genap 30 orang top dan terkenal di Korea yang telah terpilih menjadi duta
besar dan cover atau public relation di garda depan kegiatan akbar Olimpiade Musim Dingin
1

di PyeongChang Korea tahun 2018. Korea secara resmi pada tanggal 19 Juni 2017 mendapuk
Taeyang—pentolan Big Bang—untuk diangkat jadi duta Olimpiade musim Winter yang
terbaru. Jadi, dalam hal ini Taeyang diangkat untuk mewakili para penyanyi-penyanyi Korea.
Ternyata sebelumnya telah dipilih juga wakil wakil dari bidang lainnya. Sebagai ilustrasi saja,
saya akan sebutkan beberapa saja. Untuk wakil dari dunia film dan drama, sudah terpilih 이민


(Lee Min-ho) dan 김우빈 (Kim Woo-bin) yang bisa dibilang dua aktor yang dipandang

cakep—tergantung siapa yang melihat—dan banyak yang menilai mereka memang pas untuk

mewakili. Selain itu ada 조셲미 (Jo Sumi), bintang soprano Korea yang ternyata didaulut juga
sebagai duta. Pada saat inilah saya bertanya, apa hubungan soprano dan musim dingin—sebuah
rasa penasaran yang hingga kini belum terjawab karena belum saya cari jabawannya. Ternyata,
dunia olahraga juga merambah dunia lain, termasuk sastra. Ada wakil para pengarang yaitu 이
외셲

(Lee Wae-soo), lalu ada pula dari dunia tari ballet, yaitu 강주진 (Kang Ju-jin) dan dari

dunia fotografi terpilih 조재현 (Cho Jae-hyeon).
Sebentar, selain artis Hallyu yang kemungkinan dikenal dunia, siapa mereka itu?
Banyak yang tidak dikenal oleh orang asing walaupun pastinya orang Korea kenal. Jadi untuk
apakah pemerintah Korea atau penyelenggara olimpidae ini menjadikan mereka sebagai duta?
Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa untuk perhelatan seakbar olimpiade musim dingin,
maka wajah wajah top- top bintang Korea memang harus disebar biar tahu bahwa perhelatan
olimpiade Winter ini memang harus ada yang memperkenalkannya biar tetap laku dan banyak
yang nonton. Ini pastinya ada kaitan dengan dunia bisnis. Bagaimana dengan Asian Games
2018, apakah ada hal-hal serupa? Silakan pembaca simak dan cari infonya.

Promosi Online untuk Dilihat Dunia. Jitu dan Berhasilkah?
Mulai ditayangkan perdana tanggal 25 Juli 2017, dalam sehari sudah ditonton 1 juta

seratusan ribu orang dan hingga Desember 2017 ternyata hanya ada 2 jutaan penonton. Secara
pribadi tetap saya akui, jumlah view-nya masih kalah jauh dengan penonton K-Pop. Ini
terbilang kecil sekali. Gagalkah?
Namun, yang mau saya singgung di sini adalah video promosi yang sengaja dibuat
tepat 200 hari sebelum perhelatan akbar digelar. Banyaknya orang yang ingin mengintip video
2

itu pasti gara-gara saking uniknya video promosi sepanjang 2 menit 10 detik itu. Setelah saya
intip, memang benar. Jadi, video yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata, Olahraga dan
Budaya Korea itu memang menggaet celah internet yang bisa menjadi senjata ampuh untuk
menggiring minat warga dunia pada olimpiade musim dingin.
Yang unik adalah bahwa dari segi isi terlihat ada 4 olahraga musim dingin yaitu ski
lintas alam atau cross country skiing, ski jump, speed skating, dan snowboard yang
digambarkan melanglang Korea. Terlihat ada seorang atlet (yang sebenarnya seorang pesulap)
terlihat bermain snowboarding sembari bergelantungan di bis, lalu dia menyusuri tembok dan
turun mengadakan ski cross country dan intinya video ini memang menjual Korea karena pasti
selain ingin memperlihatkan olimpiade, sebenarnya banyak orang yang pastinya ingin rileks
dan santai di Korea sembari nonton olimpiade musim dingin.
Untuk itulah, video ini pun disebar lewat medsos dan sekaligus untuk memperkenalkan
website resmi olimpiade winter tahun 2018 nanti di PyeongChang Korea. Dengan situs yang

menyediakan berbagai macam bahasa asing seperti Inggris yang pasti ada, ada juga dalam
Bahasa Rusia, Thailand, Arab, Spanyol dan lain-lain. Sebenarnya, ini hanyalah satu video saja
yang dibuat karena ada puluhan bahkan ratusan video promosi non-resmi yang digunakan
untuk menyebarkan PyeongChang. Namun, satu hal yang unik dan menarik adalah bagaimana
video ini mendapat mixed review yang berbeda dari orang Korea dan orang asing. Orang Korea
rata-rata merasa malu karena kualitasnya tidak baik atau mempertanyakan apa kaitannya
dengan PyeongChang. Uniknya, sebaliknya justru orang asing malah tertarik dan ingin ke
Korea. Bagi yang penasaran seperti apa gambaran winter Olympics di Korea tahun depan lewat
promosi ini, silakan link-nya di akhir tulisan ini.

Setelah 30 Tahun, Api Abadi Menjadi Sejarah Korea (Lagi)

Saat api abadi olimpiade sampai di Korea, berita semua lini masa di Korea banyak
tersedot di situ. Itu wajar. Bahkan berita saat api itu mulai resmi diserahterimakan dari Yunani
kepada Korea pun sudah jadi perhatian publik. Intinya, api abadi olimpiade telah dua kali
mampir ke Korea dalam sejarah perhelatan olahraga akbar di negara ini. Pertama, saat
olimpiade musim panas tahun 1988 dan kedua saat winter Olympics 2018.
3

Dengan slogan Let everyone Shine, yang berarti ada harapan agar apinya menyinari

banyak orang (maaf mengaco!), saat api itu tiba di Korea, banyak sambutan meriah dari
banyak atlet Korea dan para undangan sekitar 500an orang terpilih. Lagi-lagi, selebritis dunia
olahraga Korea, yaitu 김연아 (Kim Yoona) ikut menyambut api abadi itu dan ikut
mengaraknya keliling Korea.
Kegiatan itu tepat menandai 100 hari sebelum winter Olympics pun resmi berlangsung.
Yang menarik bagi saya (paling tidak) adalah bahwa arak arakan itu berlangsung selama 101
hari sepanjang 2018 kilometer dan diikuti oleh sekitar 7500an pelari dan penggembira. Dari
sini saja, saya mulai penasaran, bagaimana Asian Games 2018 di Indonesia nanti memaknai
api abadi dalam kaitannya dengan kegiatan ini.

Indonesia dan PyeongChang—Memang Ada Kaitan?
Ternyata ada—jika dipaksakan. Ini dia buktinya. Ada 3 pemenang Miss Muslimah
Indonesia yang diundang ke Korea dari tanggal 12 hingga 17 Agustus 2017. Mereka diundang
oleh Korea Tourism Organiation (KTO) yang bekerja sama dengan TV Indosiar.
Untuk apakah mereka diundang ke Korea? Salah satunya yang pasti adalah sebagai
sarana untuk menggaet wisatawan muda Indonesia yang berusia 20 sampai 30 tahunan. Untuk
itulah, para pemenang miss Muslimah itu diajak ke berbagai tempat wisata dan syuting drama
Korea seperti Goblin yang juga nge-hit di Indonesia. Program selama 5 hari 6 malam itu
memang tak cukup untuk melihat Korea, namun sebagai highlight tempat tempat wisata, maka
dipilihlah Lotte Tower serta ke kota Gangneung dan PyeongChang tempat olimpiade winter

dilangsungkan. Seperti itulah agenda yang dibuat untuk 3 orang Miss Muslimah itu.
Tak sampai di situ, semua perjalanan mereka juga ditayangkan di TV sebagai acara
pengelanan promosi wisata Kore lewat kacamata para Miss Muslimah Indonesia. Lagi-lagi,
banyak pro dan kontra yang saya lihat di Korea dan di Indonesia. Walaupun sebenarnya saya
heran juga mengapa hal seperti ini dipro-kontrakan, mengingat semua hal pasti ada sisi yang
baik, terlebih mereka juga duta bangsa. Buat Indonesia, mereka duta Indonesia, buat Korea,
mereka menjadi duta wisata mereka. Terlebih, bisa jadi mereka memegang peran dalam
menjalin kerjasama kedua negara. Namun, lagi-lagi, bukan itu yang malah menjulang ke
permukaan. Pro kontra di dunia online terus datang saat mereka diundang ke Korea. Inilah satu
4

isu unik dan menggelitik yang perlu dilihat. Saat ini saya penasaran, apakah sudah adem ayem
ataukah masih ada yang mengungkit-ungkitnya lagi.
Daripada mengungkit itu, lebih baik saya beberkan lagi, bagaimana Korea
memanjakan orang asing sebagai turis selama ini, dan ini bisa jadi masukan yang baik bagi
Indonesia yang memang jadi tuan rumah olahraga juga. Baik, saya ingin memulainya dengan
menyampaikan fakta bahwa orang asing di Indoensia itu kemungkiann besar mendapatkan
dirinya harus membayar harga tiket masuk ke tempat wisata yang malah mahal dibandingkan
turis domestic.
Berbeda dengan Korea. Justru, di Korea turis asing malah didiskon gede-gede atau

malah ada yang digratiskan. Jadi, terkait inilah, Korea mengeluarkan kartu sakti buat orang
asing, namanya Discovery Seoul Pass. Dengan kartu sakti ini, maka warga asing bisa
mendapatkan diskon hingga 50% di 95 tepat di Seoul dan berbagai resort di propinsi
Gangwondo tempat olimpiade PyeongChang berlangsung. Ada hotel, resort, wisata kereta,
wisata alam yang bisa menjadi kesempatan emas buat wisatawan asing. Selain itu, kartu ini
bisa dipakai di berbagai tempat wisata yang mana para pemegangnya akan digratiskan begitu
mereka menunjukkan kartu ini.
Dengan harga yang dipasarkan suntuk 24 jam sebesar 39 ribu won atau 400 ribu rupiah
dan 55 ribu won atau 600 ribu rupiah untuk 48 jam atau 2 hari. Jika sudah habis, bisa diisi
ulang dan bisa pula dipakai sebagai kartu naik sarana transportasi. Inilah upaya Korea untuk
membuat wisman yang mungkin mau irit pas berasa di Seoul. Discovery Seoul Pass ini bisa
didapatkan di berbagai swalayan, di bandara, dan unik atau anehnya adalah dijual terbatasnya
kartu ini—karena hanya tersedia 5000 saja. Namun, dengan antusiasme wisman, bisa jadi ada
tambahan.
Yang mau saya tunjukkan adalah bahwa dari segi kenyamanan transportasi pun,
penyelenggara dan kota penyangga PyeongChang pun ikut memikirkan produk baru yang
diharapkan bisa membantu kelancaran olimpiade—paling tidak menarik orang untuk datang
dulu.

Mengundang Wartawan Asing dan Jamu Mereka Sepuasnya.


5

Biarkanlah para wartawan asing itu bahagia dan asyik untuk dengan sukarela dan
berbaik hati menuliskan kisahnya tentang Korea. Seperti yang terjadi di awal Desember 2017,
ratusan wartawan dunia sengaja diundang untuk menikmati PyeongChang—dengan PR,
apalagi kalau bukan menulis beritanya. Ini sudah lumrah di dunia.
Alkisah, pada 28 November sampai tanggal 3 Desember telah terlaksana acara fieldtrip
buat para wartawan seluruh dunia untuk diajak tur ke PyeongChang. Dengan total 130
wartawan dan bebeberapa agen travel dari berbagai negara, penyelenggara olimpiade Winter
telah menjamu mereka. Inilah kerjasama antara Pemkot PyeongChang, Gangneung, dan
Jeongseon dengan Kementerian Pariwisata Korea agar masyarakat dunia semakin tahu
PyeongChang itu seperti apa.
Selama seminggu penuh para tamu dari berbagai negara itu disuguhi berbagai fasilitas
olimpiade seperti apa, bagaimana stadiumnya dan yang pasti mereka memasuki arena ski dan
lereng lereng gunung di PyeongChang di Alpensia Resort yang jadi daya tarik utamanya.
Mereka disuguhi berbagai atraksi menarik agar mereka memberitakan ke negara masing
masing bahwa PyeongChang tak hanya menarik saat musim dingin saja, tetapi sepanjang tahun
juga tetap asyik untuk dikunjungi wisatawan asing.
Uniknya, para wartawan terutama dari negara negara yang tak punya salju diberi

kesempatan tuh naik seluncur salju, menikmati skywalk, dan tentunya keliling berbagai objek
wisata di sana. Yang ditekankan pada para wartawan itu adalah bahwa wisatawan asing akan
diberikan kemudahan dari fasilitas transportasi dari seoul ke PyeongChang PP karena ada
kereta KTX, ditambah fasilitas city tour bus gratis selama olimpiade. Belum lagi jika
wisatawan memakai kartu Korail Pass, maka mereka bisa lebih banyak menerima gratisan dan
diskonan di berbagai tempat yang ikut serta selama olimpiade. Inilah program icip-icip Korea
lewat mata dan pengalaman indera wartawan yang diharapkan memang ikut memberikan
dampak banyaknya wisatawan luar selama olimpiade.

Kim Yoona, PyeongChang, Korut-Korsel, dan PBB
6

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa olimpiade musim panas dan musim dingin
adalah gelaran olahraga dunia yang dijadikan sebagai konsensus internasional untuk gencatan
senjata dan kemanan dunia. Ini artinya adalah bahwa olimpiade musim dingin di PyeongChang
bulan Februari dan Maret 2018 adalah periode gencatan senjata yang artinya isu ketegangan
Korea Utara dan Selatan pun harus dikesampingkan. Para atlet Korea Utara juga diundang dan
diminta hadir.
Itulah pesan yang disampaikan oleh 김연아 (Kim Yuna) peraih emas figure skating
dari Korea yang menjadi duta besar banyak event-event besar dari Korea. Terkait itu, pada

tanggal 13 November 2017, dia berpidato selama 3 menit 40 detik di hadapan ratusan wakil
negara dunia di sidang PBB. Dalam isi pidatonya yang ditulis dalam bahasa Inggris itu, dia
menekankan bahwa olimpiade musim dingin di PyeongChang adalah tempat berkumpulnya
banyak warga dunia lewat olahraga sebagai smbol perdamaian.
Dengan baju hijau tua berkombinasi blazer putih, dia nampak sedikit gugup tetapi
lancar menyampaikan pesan pesannya terutama agar keamanan di semenanjung Korea selalu
terjaga demi perdamaian dunia. Sekali lagi, konsensus untuk perdamaian dunia lewat olimpiade
tahun 2018 ternyata telah berhasil disetujui oleh 157 negara dari 193 negara anggota PBB.
Inilah konsensus terbesar karena saat olimpiade Sochi di Rusia 4 tahun sebelumnya, hanya ada
121 negara yang setuju dengan konsensus perdamaian dunia lewat event olahraga. Sebagai
tambahan, dengan adanya Jepang sebagai tuan rumah olimpiade musim panas tahun 2020, lalu
Beijing sebagai tuan rumah olimpiade musim dingin tahun 2022, maka simbol perdamaian di
Asia Timur setelah PyeongChang akan berlangsung terus. Itulah harapan semua orang.

Orang Korea Disuruh Liburan Pas PyeongChang
Di tengah kesibukan kerja dan rutinitas, ternyata bikin rencana liburan bisa membuat
hati senang karena ada yang dinanti-nantikan. Terkait ini, pada tahun 2018 nanti terlihat banyak
liburan dan justru pemerintah Korea menggalakkan pekan-pekan liburan di tiap musim agar
orang Korea tidak melulu liburan di musim panas saja untuk lepas dari kerja.
Terkait musim dingin dan PyeongChang, orang Korea digalakkan untuk memakai

7

liburan dalam kurun waktu 9 Februari sampai 18 Maret selama berlangsung olimpidae.
Artinya, bagi siapa pun yang ke sana melihat pertandingan, maka bisa ikut liburan atau
cuti sekaligus liburan, itung-itung menyukseskan acara itu. Dengan slogan “Wisata Olimpiade”,
banyak muncul tiket murah. Akan ada tiket kereta 10 ribu won alias 100 ribu rupiah saja. Ada
hotel 10 ribuan won dan belum lagi adanya paket wisata sama artis artis Korea ke pelosok
negeri. Apakah alasan pemerintah Korea menggalakkan hal ini? Ternyata menurut data, orang
Korea sebenarnya rata rata mendapat jatah15 hari bisa cuti kerja dalam setahun. Namun,
mereka hanya memakai 7 hari saja. Alasannya rata-rata adalah gara gara urusan kerja, tak dapat
ijin, suasana kantor atau pabrik, merasa tak enak dengan teman dan sebagainya.

Makanya

pemerintah Korea sedikit “memaksa” agar mereka sadar bahwa liburan sangat perlu untuk
terapi. Secara pribadi, saya pesimistis dengan ini karena budaya Korea yang mendewakan kerja
dan kerja. Entah, kapan bisa berubah.

Jika Gubernur Saja Sampai Cawe-Cawe Lewat Medsos, Berarti?
Gara-gara ada olimpiade PyeongChang, harga hotel dan villa dan penginapan di sekitar
sana memang jadi melambung. Orang menjadi enggan datang ke sana. Itulah isu yang tersebar
di dunia maya. PyeongChang menjadi mahal.
Karena itulah, sampai sampai Pak Gubernur Propinsi Gangwondo pun ikut-ikutan
memasarkan penginapan lewat Instagram dan facebooknya. Alkisah, Pak 최문순 (Choi Moonsoon), Gubernur Gangwondo yang punya follower 8000an orang itu, memasang foto dirinya
dan langsung mempromosikan pension-pension atau vila penginapan di sekitar sana dengan
harga murah katanya. Tertulis 149 ribu won per malam untuk 2 orang atau 1,5 juta rupiah.
Harga itu jika di Indonesia mungkin akan mendapakan hotel berbintang, tetapi in
Korea yang lumayan mahal, jadi patokan149 ribu won terbilang rata rata. Namun, yang unik
adalah pro kontra orang Korea yang menganggap itu keterlauan karena itu masih termasuk
mahal. Mendingan di rumah saja. Tapi, tetap saja Pak Gubernur ini justru terus memasarkan
vila-vila lain dengan harga yang katanya sama dengan long padding atau jaket musim dingin
yang sempat trending dan jadi rebutan banyak orang sehingga ludes.
Itulaah gimmick atau cara jitu Pak gubernur ini sembari menambahkan bahwa
8

tempatnya sangat dengan dengan tempat main ski dan snowboarding karena pengunjung
tinggal jalan 10 menitan. Belum lagi kebersihan juga terjaga. Dia pun memasang info lagi di
medsosnya pada tanggal 11 Desember dengan foto villa lai dengan harga sama dan jaraknya
dekat dengan ski resort. Tak lupa, harganya bersabahat—standar Korea.
Yang mau saya tekankan bukan pro-kontranya, tapi bahwa sosok gubernur yang mau
terjun langsung untuk ikut mencoba menyeleesaikan masalah yang dia dengar. Ternyata,
gubernur yang satu ini memang terkenal sebagai gubernur yang memakai the power of medsos
untuk membantu ekonomi masyarakat. Tahun 2013 lalu saat kentang dan jagung milik petani
di daerahnya banyak yang menumpuk di gudang, dia ikut mempromosikannya lewat medsos
dan akhirnya terjual juga. Itulah tangan dingin sang gubernur yang berusaha membantu
daerahnya untuk menarik wisatawan agar datang ke propinsi Gangwondo yang mau jadi tuan
rumah Olimpiade Winter 2018

Cuwitan Hati
Sebenarnya masih banyak berita, ratusan, ribuan berita terkait PyeongChang 2018
yang bisa saya pakai untuk acuan menuliskan tulisan iseng dan ringan ini. Namun, dari sini
saja sudah terlihat bahwa isu terkait PyeongChang memang menarik untuk dilihat. Terutama,
bagaimana pemerintah Korea ingin menyukseskan gelaran ini. Saya sebagai pengamat Korea
dan yang selalu ingin mengikuti perkembangan tanah air, juga berharap agar Asian Games
2018 pun juga sukses terselenggara.
Silakan simak dan cari yang lain dan mungkin ada pembaca yang mau membandingkan
bagaimana persiapan kedua perhelatan ini—walaupun jangkauannya memang berbeda.

Acuan yang saya baca untuk membuat tulisan ini (Semua dalam Bahasa Korea)
인기그룹 빅뱅 태양, 2018 평창올림픽 홍보대사 위
http://blog.naver.com/kye8094/221032759131
Diakses 21 Juni 2017
'2분10 ' 평창 홍보영상…조 셲 하루만에 110만건 넘었다
http://news.zum.com/articles/39359570?c=07
9

Diakses 26 Juli 2017
인도네시아 미인들, 한국 여 한다…관광공사
http://naver.me/FCihtXoU Diakses 16 Agustus 2017



30년 만에 돌아오는 올림픽 성화…1일 인천공항 도착
http://news.naver.com/main/read.nhn?mode=LSD&mid=shm&sid1=103&oid=001&aid=000
9648171
Diakses 2 November 2017
서울-평창 관광을 한 번에…외국인전용 관광패스 출시
http://news.naver.com/main/read.nhn?mode=LSD&mid=shm&sid1=103&oid=001&aid=000
9648575
Diakses 2 November 2017
연아의 호셎… 157개국 '평창 52일간 평화' 약셏 다
http://news.naver.com/main/read.nhn?mode=LSD&mid=shm&sid1=103&oid=023&aid=000
3329278 Diakses 16 Nov 2017
평창올림픽 개최도시 매력, 전 세계에 알린다
http://news.naver.com/main/read.nhn?mode=LSD&mid=shm&sid1=103&oid=277&aid=000
4129206 Diakses tanggal 30 Nov 2017
반도 못쓰는 휴가… 내년 계 은 미리 세워보세요
http://news.naver.com/main/read.nhn?mode=LSD&mid=shm&sid1=103&oid=020&aid=000
3114426
Diakses tanggal 14 Desember 2017
올림픽 셳박, 평창 롱 패딩 값이면 OK’
http://m.news.naver.com/read.nhn?oid=028&aid=0002390598&sid1=103&mode=LSD
Diakses tanggal 14 Desember 2017
PyeongChang 2018 - A magical experience (평창 마술)
https://www.youtube.com/watch?v=aNc8NBIzqJs Diakses tanggal 15 Desember 2017

10