Mengapa kulkas saja harus Reksadana
Mengapa Harus Reksadana?
Meskipun reksadana unggul dibandingkan instrumen investasi. Namun, menurut survei terbaru
kurang dari 10% kelas menengah, kelas yang dianggap paling melek keuangan, menempatkan
simpanan di reksadana.
Di awal 2013, Majalah Swa membeberkan hasil survei kelas menengah yang menemukan hanya 6.5%
kelas menengah memiliki simpanan di reksadana. Tabungan dan emas adalah instrumen paling
banyak dimiliki oleh kelas ini. Survei dilakukan di November 2012 terhadap 2,500 responden di 9 kota
besar dengan pengeluaran rumah tangga 4 juta sampai dengan 20 juta sebulan.
Saya tidak mengatakan reksadana adalah instrumen yang lebih superior dari yang lain. Tidak. Tetapi
di reksadana, anda menemukan banyak kelebihan yang akan melengkapi instrumen lain. Racikan
portfolio investasi tanpa reksadana hambar rasanya.
Apa itu Reksadana?
Mudahnya, kita mengumpulkan dana bersama-sama dengan investor lain yang nantinya dana
tersebut dikelola oleh professional, sesuai kebijakan investasi yang disepakati, yaitu Manajer
Investasi. Penyimpanan dan pencatatan dana dilakukan oleh pihak independen dari Manajer
Investasi, yaitu kustodian, yang umumnya adalah bank.
Dimana reksadana menempatkan dananya? Itu tergantung kebijakan investasi yang sudah disepakati
dengan Manajer Investasi. Bisa di saham, obligasi, pasar uang dan lain – lain.
Keuntungan Reksadana
Pertama, di reksadana, anda tetap bisa berinvestasi di saham, meskipun tidak punya waktu dan tidak
punya ilmu soal saham. Karena ada Manajer Investasi yang akan melakukannya, mengelola dana
anda di bursa saham.
Manajer Investasi tidak sembarangan dipilih. Prosesnya ketat dan berlapis. Wajib lolos ujian
sertifikasi, dan melewati saringan seleksi dari regulator pasar modal.
Kalau begitu, mahal donk bayar manajer investasi. Iya, jika kita membayar seorang diri. Namun, kita
tidak membayar sendiri, tetapi bersama – sama dengan investor lain yang tergabung dalam
reksadana. Alhasil, karena ditanggung bersama – sama, biaya jasa Manajer Investasi menjadi
terjangkau.
Kedua, jumlah investasi di reksadana sangatlah terjangkau. Anda bisa membeli reksadana hanya
dengan 1 juta rupiah untuk pertama kali (biasanya investasi awal dibutuhkan dana yang lebih besar),
kemudian investasi rutin bisa hanya dengan 250 ribu rupiah. Mungkin ini nilai investasi di sebuah
instrumen keuangan yang paling murah.
Ketiga, dengan investasi yang terjangkau dan relatif kecil, anda mendapatkan akses partisipasi di
pasar modal. Dimana akses tersebut sulit didapatkan, jika berinvestasi langsung, tanpa lewat
reksadana. Dibutuhkan modal minimum sekitar 25 juta, jika ingin bermain saham di bursa secara
langsung. Perbedaan yang cukup signifikan antara modal investasi dengan reksadana dibandingkan
investasi langsung, terutama bagi investor individual.
Keempat, reksadana bisa dicairkan dengan cepat. Hanya butuh waktu 3 hari dari pengajuan, dana di
reksadana sudah cair dan diterima di rekening. Likuditas bukan masalah di reksadana.
Bayangkan, anda bisa punya potensi keuntungan setara properti, misal di reksadana saham, tetapi
punya fleksibilitas pencairan, hampir setara tabungan. Tidak banyak instrumen keuangan yang bisa
menawarkan keunggulan seperti ini.
Kelima, karena kumpulan dari banyak investor, jumlah dana yang dikumpulkan di reksadana masif,
yang mana ini memberikan keunggulan dan kekuatan bagi reksadana dalam menjalan diversifikasi
portfolio secara efektif. Sementara, diversifikasi adalah komponen paling penting dalam kinerja
investasi. Dengan diversifikasi yang optimal, keuntungan yang tinggi bisa diraih dengan tingkat risiko
yang terkelola dengan baik.
Nah, jelas bukan kenapa Reksdana itu unggul dibandingkan investasi lain. Tapi, kenapa masih sedikit
sekali masyarakat, terutama kelas menengah, yang menempatkan simpanan di reksdana. This is so
puzzzling.
Sumber: http://www.duwitmu.com/reksadana-mengapa/
Meskipun reksadana unggul dibandingkan instrumen investasi. Namun, menurut survei terbaru
kurang dari 10% kelas menengah, kelas yang dianggap paling melek keuangan, menempatkan
simpanan di reksadana.
Di awal 2013, Majalah Swa membeberkan hasil survei kelas menengah yang menemukan hanya 6.5%
kelas menengah memiliki simpanan di reksadana. Tabungan dan emas adalah instrumen paling
banyak dimiliki oleh kelas ini. Survei dilakukan di November 2012 terhadap 2,500 responden di 9 kota
besar dengan pengeluaran rumah tangga 4 juta sampai dengan 20 juta sebulan.
Saya tidak mengatakan reksadana adalah instrumen yang lebih superior dari yang lain. Tidak. Tetapi
di reksadana, anda menemukan banyak kelebihan yang akan melengkapi instrumen lain. Racikan
portfolio investasi tanpa reksadana hambar rasanya.
Apa itu Reksadana?
Mudahnya, kita mengumpulkan dana bersama-sama dengan investor lain yang nantinya dana
tersebut dikelola oleh professional, sesuai kebijakan investasi yang disepakati, yaitu Manajer
Investasi. Penyimpanan dan pencatatan dana dilakukan oleh pihak independen dari Manajer
Investasi, yaitu kustodian, yang umumnya adalah bank.
Dimana reksadana menempatkan dananya? Itu tergantung kebijakan investasi yang sudah disepakati
dengan Manajer Investasi. Bisa di saham, obligasi, pasar uang dan lain – lain.
Keuntungan Reksadana
Pertama, di reksadana, anda tetap bisa berinvestasi di saham, meskipun tidak punya waktu dan tidak
punya ilmu soal saham. Karena ada Manajer Investasi yang akan melakukannya, mengelola dana
anda di bursa saham.
Manajer Investasi tidak sembarangan dipilih. Prosesnya ketat dan berlapis. Wajib lolos ujian
sertifikasi, dan melewati saringan seleksi dari regulator pasar modal.
Kalau begitu, mahal donk bayar manajer investasi. Iya, jika kita membayar seorang diri. Namun, kita
tidak membayar sendiri, tetapi bersama – sama dengan investor lain yang tergabung dalam
reksadana. Alhasil, karena ditanggung bersama – sama, biaya jasa Manajer Investasi menjadi
terjangkau.
Kedua, jumlah investasi di reksadana sangatlah terjangkau. Anda bisa membeli reksadana hanya
dengan 1 juta rupiah untuk pertama kali (biasanya investasi awal dibutuhkan dana yang lebih besar),
kemudian investasi rutin bisa hanya dengan 250 ribu rupiah. Mungkin ini nilai investasi di sebuah
instrumen keuangan yang paling murah.
Ketiga, dengan investasi yang terjangkau dan relatif kecil, anda mendapatkan akses partisipasi di
pasar modal. Dimana akses tersebut sulit didapatkan, jika berinvestasi langsung, tanpa lewat
reksadana. Dibutuhkan modal minimum sekitar 25 juta, jika ingin bermain saham di bursa secara
langsung. Perbedaan yang cukup signifikan antara modal investasi dengan reksadana dibandingkan
investasi langsung, terutama bagi investor individual.
Keempat, reksadana bisa dicairkan dengan cepat. Hanya butuh waktu 3 hari dari pengajuan, dana di
reksadana sudah cair dan diterima di rekening. Likuditas bukan masalah di reksadana.
Bayangkan, anda bisa punya potensi keuntungan setara properti, misal di reksadana saham, tetapi
punya fleksibilitas pencairan, hampir setara tabungan. Tidak banyak instrumen keuangan yang bisa
menawarkan keunggulan seperti ini.
Kelima, karena kumpulan dari banyak investor, jumlah dana yang dikumpulkan di reksadana masif,
yang mana ini memberikan keunggulan dan kekuatan bagi reksadana dalam menjalan diversifikasi
portfolio secara efektif. Sementara, diversifikasi adalah komponen paling penting dalam kinerja
investasi. Dengan diversifikasi yang optimal, keuntungan yang tinggi bisa diraih dengan tingkat risiko
yang terkelola dengan baik.
Nah, jelas bukan kenapa Reksdana itu unggul dibandingkan investasi lain. Tapi, kenapa masih sedikit
sekali masyarakat, terutama kelas menengah, yang menempatkan simpanan di reksdana. This is so
puzzzling.
Sumber: http://www.duwitmu.com/reksadana-mengapa/