Taufiq Kusuma: Takwa harus Penuh Kehati-hatian

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Taufiq Kusuma: Takwa harus Penuh Kehati-hatian
Tanggal: 2011-08-12
Para jama'ah khusuk mendengarkan ceramah dari pemateri.

Mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, Drs. Taufiq Kusuma, MAg, Kamis (09/08)
menjadi narasumber ceramah dan dialog Buka Bersama keluarga dosen dan karyawan FISIP Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan yang dimulai dengan solat Asyar berjamaah itu berlangsung di masjid AR
Fahruddin Kampus III UMM.
“Setiap tahun kita memang menyelenggarakan buka bersama keluarga besar FISIP. Tahun ini agak berbeda karena
dimulai lebih awal sehingga dialog bisa lebih lama,” kata PD II FISIP Drs Sulismadi, MSi.
Dalam ceramahnya, Taufiq menjelaskan, siapa yang bertakwa kepada Allah SWT pasti akan memberikan jalan keluar
atas kesulitannya. Dua hal yang sulit dijaga dalam menjaga ketaqwaan adalah dua lubang dalam tubuh kita. Dua lubang
itu bisa dimaknai sebagai lisan dan kehormatan. “Nabi pernah ditanya, kenapa banyak orang yang masuk neraka?
Beliau menjawab bahwa hal itu karena manusia tidak bisa menjaga lisannya dan kehormatannya,” kata Taufiq. Selama
Ramadhan, dua hal itulah yang harus senantiasa dilatih agar setelah puasa terbiasa.
Menjaga lisan, kata Taufiq, memang agak sulit. Namun Ramadhan banyak membuka jalan ibadah dengan cara banyak
mengerjakan amal saleh sehingga tidak ada waktu untuk berbicara yang tidak perlu, apalagi ghibah.

Taufiq mengingatkan, surat Al-Hujurat ayat 12. Allah berfirman bahwa kita tidak boleh berprasangka buruk dan
mencari-cari kesalahan orang lain. Hal itu hanya akan menutup jalan kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Kemudian
pada ayat yang ke-13, orang yang mulia itu adalah yang paling takwa dan taat. “Jadi, hakikat takwa disini adalah
berhati-hati dengan mentaati aturan-aturan Allah dengan cara menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya,”
jelas Taufiq.
Kehatian-hatian perilaku kita harus dilaksanakan mulai dari hal-hal yang kecil. “Shalatnya baik, kepada lingkungan baik,
semuanya dijalankan dengan baik, namun bisa rusak karena sebiji cabe yang kita ambil tanpa izin di pasar,” tutur
anggota BPH UMM ini.
Sehingga, simpul Taufiq, takwa tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Jadi, insan yang muttaqin itu selalu
berjalan dengan hati-hati, baik dalam akidah, akhlak, sosial, politik dan berbagai sendi kehidupan yang lainnya.
Buka bersama fakultas dan unit-unit di lingkungan UMM dijadwalkan secara tersentral. Agar koordinasinya bisa lebih
baik, maka pelaksanaan dipusatkan di masjid AR Fahruddin. (vid/han/nas)

page 1 / 1