Celah Untuk Negara Berkembang Menjadi Ne
Celah Untuk Negara Berkembang Menjadi Negara Maju
(A Chance For Semiperiphery To Become Core)
Aryo Teguh Budi Utomo1
Abstrak
Perubahan sosial merupakan suatu keadaan yang mengalami perubahan dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya yang dominan yaitu negara, sebagai pemilik dan
penguasa batas tertentu serta mengatur apa saja yang masuk ke dalamnya. Peran negara memiliki
pengaruh yang besar terlebih dalam era globalisasi yang membawa perubahan begitu signifikan.
Tapi tidaklah mudah bagi suatu negara untuk mencegah atau memilah apa saja yang globalisasi
bawa untuk masuk ke dalamnya. Karena berkaitan dengan world system yang mempengaruhinya.
Abstract
Social change is a condition have changed from any factor that affecting. One
dominant factor of them is State, as owner and a regime for certain limit and manage anything
that come to his state. Role of state have big influence in globalization era that bring significant
social change. But it’s not an easy task for state to prevent or pick any that globalization bring to
come in. Because it’s have something to do with world system that who was have hegemony.
Keyword : World system theory, core, semiperiphery, periphery, social change.
1 Universitas Jember, Jalan Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegalboto, Jember 68121
1
PENDAHULUAN
Perubahan sosial merupakan suatu keadaan yang mengalami perubahan dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya yang dominan yaitu negara, sebagai pemilik dan
penguasa batas tertentu serta mengatur apa saja yang masuk ke dalamnya. Peran negara memiliki
pengaruh yang besar terlebih dalam era globalisasi yang membawa perubahan begitu signifikan.
Tapi tidaklah mudah bagi suatu negara untuk mencegah atau memilah apa saja yang globalisasi
bawa
untuk
masuk
ke
dalamnya.
Karena
berkaitan
dengan
world
system
yang
mempengaruhinya.
Ketergantungan yang terjadi dalam hubungan negara core dengan negara
semiperiphery dan periphery sangatlah tidak adil dan hanya untuk kepentingan negara core
semata. Tidak ada dampak yang besar bagi perkembangan negara Semipheriphery dan periphery.
Sikap atau bentuk kerjasama yang dilakukan oleh mereka hanya untuk keuntungannya saja dan
bahkan sistem yang dirancangpun hanya untuk kelancaran bisnis mereka. Sebuah era yang sama
dalam bentuk yang berbeda yaitu imperialisme baru.
Meskipun demikian sulit bagi negara semiperiphery dan periphery untuk
mengubah sistem. Karena kekuatan utama dari sistem ini merupakan para negara core terutama
Amerika. Masuknya negara dunia ketiga ini juga dengan paksaan dan tidak ada pilihan lain.
Karena sistem yang mengharuskan persaingan antar negara melalui kerjasama baik bilateral,
multilateral maupun regional. Terlebih lagi arus informasi yang dibawa globalisasi ini bebas dan
luas untuk diakses oleh siapa saja. Sehingga unsur lain selain globalisasi seperti demokrasi,
kapitalisasi dan hak asasi pun bisa masuk ke dalam suatu negara. Bahkan dibantu dengan proses
diplomasi dengan janji masa depan negara lebih baik dan bantuan untuk membangun ulang
negara.
2
Tidak sedikit negara yang berusaha menolak globalisasi dan kerjasama yang
dirasa merugikan mereka, justru berakhir dengan kudeta atau bahkan ditangan rakyatnya sendiri.
Hal ini dikarenakan berbagai macam proses dan alur globalisasi yang menyarakan demokrasi
dan sistem lainnya. Berusaha membujuk sistem pemerintahan yang baru untuk memberikan
kesempatan akses kapitalisasi dalam kemasan diplomasi berupa ajakan demokrasi. Sehingga
sumber daya alam dan sumber daya manusianya banyak menderita dan tidak bisa terpenuhi
kebutuhan domestiknya karena mekanisme pasar bebas, kapitalisasi investor asing dan ajakan
kerjasama untuk mengimpor kebutuhan domestik daripada pemenuhan sendiri dari dalam negeri.
PEMBAHASAN
I.
World System
World system adalah sebuah sistem interaksi dari berbagai pemerintahan. dalam sistem
dunia modern dikenal pula interstate system, sistem berkompetisi maupun berkoalisi dengan
negara yang lain. Maka para negara yang diatur oleh pemerintahannya sendiri, memililiki
peluang dan pilihan untuk berkompetisi dan bekerja sama dengan negara yang lain.
Pemerintah pada umumnya beberapa organisasi dengan satu otoritas yang
mengklaim dan mengatur suatu kedaulatan batas-batas maupun kelompok orang. Pada sistem
dunia modern penting untuk membedakan antara bangsa dan negara. Bangsa, beberapa
kelompok manusia yang berbagi kesamaan budaya dan kesamaan bahasa. Bisa juga karena
kesamaan asal-usul sejarahnya, relevansi jenis makanan dan ide yang disetujui bersama. Negara,
lembaga formal seperti birokrasi, eksekutif, legislatif dan yudikatif yang membuat peraturan dan
penegakan hukum dari perbuatan atau hal yang tidak diinginkan dalam suatu wilayah tertentu.
3
Negara core dan negara periphery seringkali digambarkan sebagai tingkatan hirarki
dimana negara core berada ditingkat paling atas dan negara periphery berada ditingkat paling
bawah. Hal ini menandakan bahwa negara yang kuat secara politik, militer dan ekonomi (dalam
pemenuhan kebutuhan dalam negerinya) adalah negara maju. Sedangkan negara yang lemah baik
secara politik, militer dan serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dalam negerinya
merupakan negara yang lemah (periphery). Negara periphery juga tidak memiliki kekuatan atau
pengaruh yang besar terhadap sistem yang ada seperti negara core.
Meskipun kerjasama dan bantuan dari negara core disalurkan kepada negara periphery
tapi hal itu tidak berdampak besar bagi kemajuan negara periphery itu sendiri. Bahkan walaupun
kedua jenis negara ini sama-sama mengalami perkembangan tapi negara periphery seperti tidak
mungkin untuk bisa mengejar atau menjadi negara core.
II.
Perkembangan Negara Berkembang
Bentuk kerjasama yang tidak begitu menguntungkan bagi negara selain negara core telah
membuat sistem dunia berjalan dengan baik (sesuai tujuan awal). Negara semiperiphery adalah
negara yang mampu mengelola kebutuhan dalam negerinya dan perlahan mengurangi
dependensi dengan negara core. Mereka mampu melindungi sumber daya yang dimilikinya dari
eksploitasi negara core. Karena biasanya mereka mengincar sumber daya alam yang tidak ada di
wilayah mereka.
Sebuah konsep lama imperialisme yang hanya dibalut dengan nama kerjasama tapi
memiliki substansi yang tak jauh berbeda. Mungkin ada keuntungan bagi negara yang
dikolonisasi atau dieksploitasi tapi hanya sedikit dan tidak mungkin akan lebih banyak atau
bahkan seharusnya. Proses eksploitasi yang dari dulu sudah dijalani oleh negara core, kini
dengan penyesuaian upah dan bagi hasil dengan sejumlah syarat atau lobbying kolusi bisa
4
mereka dapatkan. Bahkan untuk menyetir pemerintahan suatu negara atau membuat negara dari
rakyat itu pro akan negara core.
Tapi seiring berjalannya waktu ada beberapa negara semiperyphery yang mampu
menembus batas sistem dan bahkan menjadi aktor pemain dalam sistem. Beberapa negara
semiperiphery berhasil melakukan ekspor dan memperbaiki keadaan dalam negerinya serta
menjadi pemain dalam sistem yang negara core ciptakan. Tentunya hal ini menjadi pertanda
tersendiri bagi negara core. Tapi rasanya sudah terlanjur karena persaingan akan terus berjalan.
Negara berkembang (semiperiphery) memiliki beberapa keunggulan dari negara maju.
Seperti trasformatif inovasi dalam bidang teknologi dan organisasi. Lebih banyak investasi yang
dilakukan di negara berkembang daripada negara maju. Terlebih lagi kerjasama yang lebih
dianggap menguntungkan sesama negara berkembang atau negara miskin dibandingkan dengan
negara maju.
Beberapa negara berkembang yang mulai mampu ekonominya dan menjadi pemain
dalam sistem yaitu, China, Korea Selatan, India, Brazil, Argentina dan lainnya. Negara
berkembang yang paling dominan yaitu China, Korea Selatan dan India. Mereka mampu
bersaing dengan negara core dalam bidang teknologi. Bahkan beberapa produk mereka telah
berhasil mengalahkan jumlah penjualan produk negara maju.
III.
China sebagai tumpuan baru
China negara dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia dan tergolong
miskin sebelum perubahan sistem perekonomiannya menjadi ekonomi liberal. Negara
core memandang China sebagai pangsa pasar yang besar, karena apabila barang mereka
bisa diekspor kesana, maka keuntungannya pasti besar. Tapi hal itu tidak bertahan lama,
seiring berjalannya waktu China berhasil membalikan keadaan, tidak hanya sebagai pasar
tapi China juga berhasil membuat dirinya sebagai pusat kegiatan ekonomi dunia.
5
China tidak hanya aktif dalam kegiatan ekonomi free trade tapi juga aktif dalam
menjalin kerjasama dan termasuk negara royal meminjamkan dana kepada negara lain.
Bahkan China menjadi alternatif peminjaman negara-negara daripada IMF. Hal ini
menunjukan bahwa pamor China telah lebih baik dari cabang lembaga PBB tersebut.
Selain meminjamkan dana, China juga aktif membangun sarana prasarana untuk
kemudahan kegiatan ekonomi berlangsung dengan negara-negara mitranya. Contohnya
OBOR (One Belt One Road) akan menjadi pengganti masa kejayaan Silk Road China
pada masa dahulu. OBOR merupakan rencana jangka panjang China yang membuat jalur
perekonomian darat yang menghubungkan China, asia tengah, eropa timur dan eropa
barat. Proyek ini sudah masuk tahap pengerjaan di kawasan eropa dan sudah beroperasi
di kawasan asia tengah. Apabila jalur OBOR ini berhasil terwujudkan maka segala
kegiatan ekonomi darat dari eropa sampai asia akan berpusat di China.
IV.
Kesimpulan
Pengaruh negara core dengan sistem kapitalismenya yang menjerat negara
semiperiphery dan periphery selama ini sudah mulai berkurang. Kegiatan ekonomi dan
bentuk kerjasama sudah banyak beralih kepada kekuatan ekonomi baru yaitu China.
China dianggap lebih menguntungkan dan banyak negara yang memilihnya sebagai
alternatif peminjaman dana dan bahkan bekerja sama dengannya. China, India, Korea
Selatan, Brazil dan negara berkembang lainnya mulai menjadi kekuatan ekonomi baru
yang prediksinya akan mampu menyaingi perekonomian Amerika.
Maka dengan keadaan yang seperti ini ada harapan lebih untuk negara periphery
untuk mendapatkan kesejahteraan dan kesetaraan dalam membangun negaranya sendiri
menjadi negara yang maju. Bahkan untuk negara core tidak bisa berpaling dari kekuatan
6
ekonomi baru China, merekapun terjebak depedensinya sendiri dalam bekerja sama
dengan China.
DAFTAR PUSTAKA
Chase-dunn, Christopher, and Bruce Lerro. Social Change Globalization from the Stone Age to
the Present, n.d.
(A Chance For Semiperiphery To Become Core)
Aryo Teguh Budi Utomo1
Abstrak
Perubahan sosial merupakan suatu keadaan yang mengalami perubahan dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya yang dominan yaitu negara, sebagai pemilik dan
penguasa batas tertentu serta mengatur apa saja yang masuk ke dalamnya. Peran negara memiliki
pengaruh yang besar terlebih dalam era globalisasi yang membawa perubahan begitu signifikan.
Tapi tidaklah mudah bagi suatu negara untuk mencegah atau memilah apa saja yang globalisasi
bawa untuk masuk ke dalamnya. Karena berkaitan dengan world system yang mempengaruhinya.
Abstract
Social change is a condition have changed from any factor that affecting. One
dominant factor of them is State, as owner and a regime for certain limit and manage anything
that come to his state. Role of state have big influence in globalization era that bring significant
social change. But it’s not an easy task for state to prevent or pick any that globalization bring to
come in. Because it’s have something to do with world system that who was have hegemony.
Keyword : World system theory, core, semiperiphery, periphery, social change.
1 Universitas Jember, Jalan Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegalboto, Jember 68121
1
PENDAHULUAN
Perubahan sosial merupakan suatu keadaan yang mengalami perubahan dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya yang dominan yaitu negara, sebagai pemilik dan
penguasa batas tertentu serta mengatur apa saja yang masuk ke dalamnya. Peran negara memiliki
pengaruh yang besar terlebih dalam era globalisasi yang membawa perubahan begitu signifikan.
Tapi tidaklah mudah bagi suatu negara untuk mencegah atau memilah apa saja yang globalisasi
bawa
untuk
masuk
ke
dalamnya.
Karena
berkaitan
dengan
world
system
yang
mempengaruhinya.
Ketergantungan yang terjadi dalam hubungan negara core dengan negara
semiperiphery dan periphery sangatlah tidak adil dan hanya untuk kepentingan negara core
semata. Tidak ada dampak yang besar bagi perkembangan negara Semipheriphery dan periphery.
Sikap atau bentuk kerjasama yang dilakukan oleh mereka hanya untuk keuntungannya saja dan
bahkan sistem yang dirancangpun hanya untuk kelancaran bisnis mereka. Sebuah era yang sama
dalam bentuk yang berbeda yaitu imperialisme baru.
Meskipun demikian sulit bagi negara semiperiphery dan periphery untuk
mengubah sistem. Karena kekuatan utama dari sistem ini merupakan para negara core terutama
Amerika. Masuknya negara dunia ketiga ini juga dengan paksaan dan tidak ada pilihan lain.
Karena sistem yang mengharuskan persaingan antar negara melalui kerjasama baik bilateral,
multilateral maupun regional. Terlebih lagi arus informasi yang dibawa globalisasi ini bebas dan
luas untuk diakses oleh siapa saja. Sehingga unsur lain selain globalisasi seperti demokrasi,
kapitalisasi dan hak asasi pun bisa masuk ke dalam suatu negara. Bahkan dibantu dengan proses
diplomasi dengan janji masa depan negara lebih baik dan bantuan untuk membangun ulang
negara.
2
Tidak sedikit negara yang berusaha menolak globalisasi dan kerjasama yang
dirasa merugikan mereka, justru berakhir dengan kudeta atau bahkan ditangan rakyatnya sendiri.
Hal ini dikarenakan berbagai macam proses dan alur globalisasi yang menyarakan demokrasi
dan sistem lainnya. Berusaha membujuk sistem pemerintahan yang baru untuk memberikan
kesempatan akses kapitalisasi dalam kemasan diplomasi berupa ajakan demokrasi. Sehingga
sumber daya alam dan sumber daya manusianya banyak menderita dan tidak bisa terpenuhi
kebutuhan domestiknya karena mekanisme pasar bebas, kapitalisasi investor asing dan ajakan
kerjasama untuk mengimpor kebutuhan domestik daripada pemenuhan sendiri dari dalam negeri.
PEMBAHASAN
I.
World System
World system adalah sebuah sistem interaksi dari berbagai pemerintahan. dalam sistem
dunia modern dikenal pula interstate system, sistem berkompetisi maupun berkoalisi dengan
negara yang lain. Maka para negara yang diatur oleh pemerintahannya sendiri, memililiki
peluang dan pilihan untuk berkompetisi dan bekerja sama dengan negara yang lain.
Pemerintah pada umumnya beberapa organisasi dengan satu otoritas yang
mengklaim dan mengatur suatu kedaulatan batas-batas maupun kelompok orang. Pada sistem
dunia modern penting untuk membedakan antara bangsa dan negara. Bangsa, beberapa
kelompok manusia yang berbagi kesamaan budaya dan kesamaan bahasa. Bisa juga karena
kesamaan asal-usul sejarahnya, relevansi jenis makanan dan ide yang disetujui bersama. Negara,
lembaga formal seperti birokrasi, eksekutif, legislatif dan yudikatif yang membuat peraturan dan
penegakan hukum dari perbuatan atau hal yang tidak diinginkan dalam suatu wilayah tertentu.
3
Negara core dan negara periphery seringkali digambarkan sebagai tingkatan hirarki
dimana negara core berada ditingkat paling atas dan negara periphery berada ditingkat paling
bawah. Hal ini menandakan bahwa negara yang kuat secara politik, militer dan ekonomi (dalam
pemenuhan kebutuhan dalam negerinya) adalah negara maju. Sedangkan negara yang lemah baik
secara politik, militer dan serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dalam negerinya
merupakan negara yang lemah (periphery). Negara periphery juga tidak memiliki kekuatan atau
pengaruh yang besar terhadap sistem yang ada seperti negara core.
Meskipun kerjasama dan bantuan dari negara core disalurkan kepada negara periphery
tapi hal itu tidak berdampak besar bagi kemajuan negara periphery itu sendiri. Bahkan walaupun
kedua jenis negara ini sama-sama mengalami perkembangan tapi negara periphery seperti tidak
mungkin untuk bisa mengejar atau menjadi negara core.
II.
Perkembangan Negara Berkembang
Bentuk kerjasama yang tidak begitu menguntungkan bagi negara selain negara core telah
membuat sistem dunia berjalan dengan baik (sesuai tujuan awal). Negara semiperiphery adalah
negara yang mampu mengelola kebutuhan dalam negerinya dan perlahan mengurangi
dependensi dengan negara core. Mereka mampu melindungi sumber daya yang dimilikinya dari
eksploitasi negara core. Karena biasanya mereka mengincar sumber daya alam yang tidak ada di
wilayah mereka.
Sebuah konsep lama imperialisme yang hanya dibalut dengan nama kerjasama tapi
memiliki substansi yang tak jauh berbeda. Mungkin ada keuntungan bagi negara yang
dikolonisasi atau dieksploitasi tapi hanya sedikit dan tidak mungkin akan lebih banyak atau
bahkan seharusnya. Proses eksploitasi yang dari dulu sudah dijalani oleh negara core, kini
dengan penyesuaian upah dan bagi hasil dengan sejumlah syarat atau lobbying kolusi bisa
4
mereka dapatkan. Bahkan untuk menyetir pemerintahan suatu negara atau membuat negara dari
rakyat itu pro akan negara core.
Tapi seiring berjalannya waktu ada beberapa negara semiperyphery yang mampu
menembus batas sistem dan bahkan menjadi aktor pemain dalam sistem. Beberapa negara
semiperiphery berhasil melakukan ekspor dan memperbaiki keadaan dalam negerinya serta
menjadi pemain dalam sistem yang negara core ciptakan. Tentunya hal ini menjadi pertanda
tersendiri bagi negara core. Tapi rasanya sudah terlanjur karena persaingan akan terus berjalan.
Negara berkembang (semiperiphery) memiliki beberapa keunggulan dari negara maju.
Seperti trasformatif inovasi dalam bidang teknologi dan organisasi. Lebih banyak investasi yang
dilakukan di negara berkembang daripada negara maju. Terlebih lagi kerjasama yang lebih
dianggap menguntungkan sesama negara berkembang atau negara miskin dibandingkan dengan
negara maju.
Beberapa negara berkembang yang mulai mampu ekonominya dan menjadi pemain
dalam sistem yaitu, China, Korea Selatan, India, Brazil, Argentina dan lainnya. Negara
berkembang yang paling dominan yaitu China, Korea Selatan dan India. Mereka mampu
bersaing dengan negara core dalam bidang teknologi. Bahkan beberapa produk mereka telah
berhasil mengalahkan jumlah penjualan produk negara maju.
III.
China sebagai tumpuan baru
China negara dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia dan tergolong
miskin sebelum perubahan sistem perekonomiannya menjadi ekonomi liberal. Negara
core memandang China sebagai pangsa pasar yang besar, karena apabila barang mereka
bisa diekspor kesana, maka keuntungannya pasti besar. Tapi hal itu tidak bertahan lama,
seiring berjalannya waktu China berhasil membalikan keadaan, tidak hanya sebagai pasar
tapi China juga berhasil membuat dirinya sebagai pusat kegiatan ekonomi dunia.
5
China tidak hanya aktif dalam kegiatan ekonomi free trade tapi juga aktif dalam
menjalin kerjasama dan termasuk negara royal meminjamkan dana kepada negara lain.
Bahkan China menjadi alternatif peminjaman negara-negara daripada IMF. Hal ini
menunjukan bahwa pamor China telah lebih baik dari cabang lembaga PBB tersebut.
Selain meminjamkan dana, China juga aktif membangun sarana prasarana untuk
kemudahan kegiatan ekonomi berlangsung dengan negara-negara mitranya. Contohnya
OBOR (One Belt One Road) akan menjadi pengganti masa kejayaan Silk Road China
pada masa dahulu. OBOR merupakan rencana jangka panjang China yang membuat jalur
perekonomian darat yang menghubungkan China, asia tengah, eropa timur dan eropa
barat. Proyek ini sudah masuk tahap pengerjaan di kawasan eropa dan sudah beroperasi
di kawasan asia tengah. Apabila jalur OBOR ini berhasil terwujudkan maka segala
kegiatan ekonomi darat dari eropa sampai asia akan berpusat di China.
IV.
Kesimpulan
Pengaruh negara core dengan sistem kapitalismenya yang menjerat negara
semiperiphery dan periphery selama ini sudah mulai berkurang. Kegiatan ekonomi dan
bentuk kerjasama sudah banyak beralih kepada kekuatan ekonomi baru yaitu China.
China dianggap lebih menguntungkan dan banyak negara yang memilihnya sebagai
alternatif peminjaman dana dan bahkan bekerja sama dengannya. China, India, Korea
Selatan, Brazil dan negara berkembang lainnya mulai menjadi kekuatan ekonomi baru
yang prediksinya akan mampu menyaingi perekonomian Amerika.
Maka dengan keadaan yang seperti ini ada harapan lebih untuk negara periphery
untuk mendapatkan kesejahteraan dan kesetaraan dalam membangun negaranya sendiri
menjadi negara yang maju. Bahkan untuk negara core tidak bisa berpaling dari kekuatan
6
ekonomi baru China, merekapun terjebak depedensinya sendiri dalam bekerja sama
dengan China.
DAFTAR PUSTAKA
Chase-dunn, Christopher, and Bruce Lerro. Social Change Globalization from the Stone Age to
the Present, n.d.