373703972 MAKALAH PASAR MODAL KEL 1 docx

MAKALAH
“PASAR MODAL”
Disusun sebagai tugas dari mata kuliah pasar modal
Dosen Pengampu : Dianing Ratna Wijayani S.E.,M.Si.,Akt

DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

MAULIA RAHMA PRAWITA
KHOHFATUSSAADAH
EVA OCTAFIYANI
DITO ADI WIJAYA
SILVI RAFIKA DEWI
MASLIHATIN AGUSTINA S.
NANA PITA AMALIA


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGDI AKUNTANSI S1
2017/2018

KATA PENGANTAR

1

201312024
201512049
201512075
201512094
201512141
201512181
201512263

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat serta
karunia-Nya kami berhasil menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini

berisikan informasi tentang “ Pasar Keuangan dan dan Pasar Modal ”
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih terhadap semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini :
1. Dianing Ratna Wijayani S.E.,M.Si.,Akt selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Pengendalian Manajement
2. Teman- teman yang telah mendukung hingga terselesaikannya makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada penulis
khususnya dan kepada pembaca umumnya.Dan semoga makalah ini dapat menjadi salah satu
sumber acuan bagi para pembaca.

Kudus, 26 Februari 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS............................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................8
3.1 Sistem Finansial.........................................................................................................8
3.2 Peranan Lembaga Finansial dalam Perekonomian...............................................8
3.3 Komponen Sistem Finansial.....................................................................................10
3.4 Aset Finansial.............................................................................................................10
3.5 Pengertian Pasar Keuangan.....................................................................................12
3.6 Jenis- Jenis Pasar Keuangan....................................................................................13
3.7 Instrumen Pasar Keuangan......................................................................................14
3.8 Mengapa Dibutuhkan Pasar Modal........................................................................21
3.9 Pengertian Pasar Modal.............................................................................................21
3.10 Pasar Utama..............................................................................................................22
3.11 Over The Counter Market.......................................................................................24


3

3.12 Dasar Hukum Pasar Modal Indonesia....................................................................25
3.13 Manfaat Keberadaan Pasar Modal.........................................................................26
3.14 Bisnis Pasar Modal...................................................................................................26
3.15 Karakteristik Pasar Modal......................................................................................27
3.16 Fungsi Pasar Modal..................................................................................................28
3.17 Syarat Izin Pendirian Pasar Modal.........................................................................30
3.18 Pasar Publish dan Bearish.......................................................................................31
HASIL......................................................................................................................................33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................35
4.1....................................................................................................................................... K
esimpulan....................................................................................................................35
4.2....................................................................................................................................... S
aran..............................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................37

4


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Kata pasar modal dan pasar uang sudah sering terdengar dan tidak asing lagi bagi kita.
Pasar uang dan pasar modal merupakan salah satu unsur yang turut berpengaruh dalam
menjaga kestabilan sistem keuangan, dimana berbagai instrumen keuangan diperdagangkan di
pasar uang dan pasar modal.
Di dalam pasar modal dan pasar uang tentunya sangat banyak lembaga pendukungnya.
Diantaranya ada lembaga kliring, reksa dana, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pasar
modal dan pasar uang ini sanagat bermanfaat bagi perekonomian di suatu Negara, dengan
adanaya pasar modal dan pasar uang ini akkan membantu perkembangan perekonomian .
Pasar uang adalah tempat diperdagngkannya dana-dana atau surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun (jangkapendek).
Transaksi dalam pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasi sehingga
pasar uang ini disebut juga dengan pasar abstrak karena pelaksanaannya tidak dilakukan di
tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal.


Sedangkan pasar modal dapat diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan
pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan
yang ditetapkan.

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor. Kedua pasar modal
menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham,
obligasi, reksadana, dan lain-lain.

Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah dilihat dari jangka waktunya.
Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam
pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang.
1.2

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian pasar uang dan pasar modal ?
2. Apa saja jenis-jenis dan instrumen pasar keuangan ?
3. Apa saja Komponen Sistem Finansial ?

4. Apa yang dimaksud Aset Finansial ?
5. Apa yang dimaksud dengan pasar utama ?
6. Apa dasar hukum pasar modal Indonesia ?
7. Apa manfaat keberadaan pasar modal ?
8. Pengertian bisnis pasar modal ?
9. Apa saja karakteristik dan fungsi pasar modal ?
10. Syarat izin pendirian pasar modal ?
11. Apa maksud dari pasar bullish dan bearish ?

1.3

Tujuan

1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan pengertian pasar uang serta
pasar modal.
2. Agar dapat mengetahui jenis-jenis dan instrumen pasar keuangan.
3. Agar dapat menyebutkan apa saja Komponen Sistem Finansial.

4. Agar dapat menjelaskan apa yang dimaksud Aset Finansial.
5. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar utama.

6. Agar dapat menyebutkan apa saja dasar hukum pasar modal Indonesia.
7. Agar dapat menjelaskan manfaat keberadaan pasar modal.
8. Agar dapat mengetahui tentang bisnis pasar modal.
9. Agar dapat menjelaskan apa saja karakteristik dan fungsi pasar modal.
10. Agar dapat menyebutkan apa saja syarat izin pendirian pasar modal.
11. Agar dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan pasar bullish dan bearish.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pasar Keuangan
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi
seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan
pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi), Dalam sekuritas
komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk
sumber alam seperti produk pertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.
Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi:


Penjual saham dalam memperolehkan modal melalui pasar modal;




Pengalihan atas resiko pada transaksi pasar derivatif; dan



Perdagangan internasional melalui pasar valuta asing.

2.2 Pengertian Pasar Modal
Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar
modal. Pasar modal (Capital Market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang
dan merupakan pasar yang konkret. Mengapa pasar modal dijumpai dibanyak negara? Karena
pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi
ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke
borrower. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lenders
mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Sementara dari sisi
borrowers tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa
harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Fungsi keuangan dilakukan
menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dan para lenders menyediakan dana
tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi

tersebut.
Ada beberapa daya tarik pasar modal. Pertama, diharapkan pasar modal ini akan
bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain system perbankan. Disetiap negara
(umumnya di negara-negara dunia ketiga) system perbankan umumnya dominan sebagai
system mobilisasi dana masyarakat. Bank-bank menghimpun dana dari masyarakat dan
kemudian menyalurkan dana tersebut ke pihak-pihak yang memerlukan (sebagian besar
perusahaan, tetapi juga memungkinkan juga individu) sebagai kredit. Kedua, pasar modal
memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan
preferensi resiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para lenders mungkin
hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam system perbankan (selain alternatif investasi
pada real assets). Dengan adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk
melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (yaitu gabungan dari berbagai
investasi) sesuai dengan resiko yang mereka bersedia tanggung dan tingkat keuntungan yang
mereka harapkan.
Pasar modal juga memiliki peran:
1. Memperbolehkan adanya partisipasi secara penuh terhadap kekayaan perusahaan bagi
investor.
2. Memungkinkan pemegang saham dan surat hutang untuk memperoleh likuiditas dengan
menjual saham atau obligasi perusahaan ke pasar modal.


3.

Memperbolehkan perusahaan meningkatkan dana eksternal dalam rangka ekspansi
aktivitas perusahaan.
Dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah dalam bentuk surat berharga. Surat

berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer (primary market).
Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial public
offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public
(sekuritas tambahan ini sering disebut dengan seasoned new issue). Selanjutnya surat
berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar skunder (secondary market).
Tipe lain dari pasar modal adalah pasar ketiga (third market) dan pasar keempat
(fourth market). Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar
kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual
pada saat pasar kedua tutup. Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan institusi
berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker. Pasar keempat pada umumnya
menggunankan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang
besar. Contoh pasar keempat ini misalnya Instinet dimiliki oleh Reuter yang menangani lebih
dari satu milyar lembar saham tiap tahunnya.

Factor – factor yng mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah :
1. Supply sekuritas
2. Demand Sekuritas
3. Kondisi politik dan ekonomi
4. Masalah hukum dan peraturan
5. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan
berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efesien.
2.3 Produk-produk di Pasar Modal
1. Reksa Dana

Reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang
kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.
Membeli reksa dana tidak ubahnya menabung. Bedanya surat tanda menabung tidak dapat
diperjualbelikan, sedangkan reksa dana dapat diperjualbelikan. Keuntungan investasi reksa
dana dapat dating dari tiga sumber yaitu deviden/bunga, capital gain, dan peningkatan nilai
aktiva bersih (NAB). Untuk mendapatkan deviden, pemodal harus memilih reksa dana yang
memiliki sasaran pendapatan.
2. Saham
Saham secara sederhana didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
kertas tersebut. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan saham adalah
kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan
berarti keuntungan investasi saham bisa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan
perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar
maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar
pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan
kepada pemegang saham sebagai deviden.
Setiap tahun perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan. Dlaam laporan
keuangan tersebut dapat dilihat pula besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Keuntungan tersebut digunakan untuk dua kepentingan yaitu : sebagai deviden dan laba
ditahan yang digunakan untuk pengembangan usaha. Dengan kepemilikan saham juga pemilik
saham akan memperoleh capital gain yang diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas
harga beli.
Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga. Sejalan dengan
itu, resiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling tinggi. Investasi memiliki resiko
yang paling tinggi karena pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit
saham bangkrut. Secara normal artinya diluar kebangkrutan, resiko potensial yang akan
dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran deviden dan menderita
kehilangan modal (lost capital).
3. Saham Preferen

Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham bisaa. Artinya
disamping memiliki karakteristik obligasi juga memiliki karakteristik saham bisaa.
Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga
obligasi. Bisaanya pula saham preferen memberikan pilihan tertentu atas atas hak pembagian
deviden. Saham preferen memiliki karakteristik saham bisaa sebab tidak selamanya saham
preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. Jika suatu
ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima
pembayaran deviden yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pemegang saham preferen memang tidak menanggung resiko sebesar pemegang
saham bisaa, namun resiko pemegang saham preferen lebih besar dibandingkan dengan
pemegang obligasi. Ada dua alasan, pertama dalam situasi dimana emiten dinyatakan pailit
dan melakukan likuidasi, hak pemegang saham preferen dalam pembayaran likuidasi
urutannya ada dibawah pemegang obligasi. Kedua pemegang obligasi lebih terjamin dalam
hal penerimaan penghasilan. Dalam keadaan bagaimana pun emiten obligasi harus membayar
bunga obligasi.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan
memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat diperdagangkan. Obligasi
memberikan penghasilan tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang
tetap pada waktu yang telah ditetapkan.
Disamping menghadapi resiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau,
pemegang obligasi juga menghadapi resiko kapabilitas (capability risk), yaitu pelunasan
sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar, terlebih dahulu dibuat peringkat
oleh badan yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan
skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman
suatu obligasi bagi pemodal.
5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham bisaa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan. Bisaanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya
obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh
pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar

baik obligasi atau saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Waran dapat
juga ditukar dengan saham. Piliha terhadapa alat investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan ganda, terutama waran yang menyertai obligasi. Karena disamping
akan mendapatkan bunga obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham akan
mendapatkan deviden atau capital gain.
6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terkait untuk membelinya. Ini berbeda
dengan saham bonus atau deviden saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.
Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan terhadap investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih
rendah. Bisaanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli
right issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan
haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan
yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu
deviden dan capital gain.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 SISTEM FINANSIAL
Sistem keuangan merupakan salah satu sistem yang penting untuk menunjang
perekonomian suatu negara. Sistem finansial memiliki tugas utama menggerakkan dana dari
penabung (pihak masyarakat yang surplus). Ke pihak yang memerlukan dana (pihak yang
difisit) untuk keperluan konsumsi dan investasi (Herman Darmawi, 2006). Pola kerja dari
sistem keuangan itu sendiri adalah untuk mempertemukan permintaan dan penawaran dana.
Dengan adanya pertemuan antara permintaan dan penawaran akhirnya terjadilah interaksi

antara unsur-unsur dari suatu sistem antara lain lembaga, individu, pasar, hukum, peraturan
teknik, maupun instrumen finansial. Melalui sistem keuangan akan terjadi :
1. Perdagangan surat berharga ekuitas (saham) , surat hutang, dan bentuk sekuritas
lainnya.
2. Pemberlakuan keuntungan lewat penetapan tingkat bunga
3. Sekuritas tersebut diproduksi dan dijual belikan jasa finansial
Pasar keuangan dalam satu sistem ekonomi negara meliputi :
1. Lembaga-lembaga finansial
2. Pasar finansial
3. Instrumen finansial
Dari pengertian di atas sistem keuangan dapat pula diartikan sebagai kumpulan
lembaga bank maupun lembaga keuangan bukan bank, ketentuan perundangan, peraturan, dan
kebijakan pemerintah yang diatur dan disusun sedemikian rupa yang bertujuan untuk
mendukung dan memeperlancar adanya kegiatan transaksi keuangan untuk memajukan
perekonomian dalam suatu negara.
3.2

Peranan Lembaga Finansial dalam Perekonomian
Sistem perekonomian berarti di dalamnya terdapat sub sistem yang saling
berkaitan dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian suatu negara. Sistem
perekonomian pada umunya d dasarkan satu falsafah tertentu yang dijadikan pijakan
untuk merumuskan perekonomian negara.
Sistem perekonomian membutuhkan kelancaran dan keseimbangan antar
sektor, seperti sektor riil dan keungan. Sektor riil membutuhkan dana dari sektor
keuangan sebagai sumber pembiayaan dalam rangka proses produksi. Begitu juga
sebaliknya sektor finansial membutuhkan sektor riil sebagai media untuk melempar
dana yang tersedia (Sukirno, Sadono, 1998 ).
Terdapat dua mekanisme yang digunakan untuk menjaga hubungan anatara
para peminja dan pemberi pinajmaan dalam sistem keuangan. Kedua mekanisme
tersebut adalah mekanisme langsung dan mekanisme tidak langsung. Mekanisme
langsung, bahwa surplus fund langsng dapat berhubungan dengan pihak yang

membutuhkan dana dilakukan dengan melibatka perantara yaitu dengan menerbitkan
surat berharga.
Untuk memberikan penjelasan mekanisme tersebut di jelaskan dalam diagram
berikut ini:

pembelanjaan tidak langsung
Dana

Lembaga-lembaga finansial

Dana

Unit-unit suplus funds :

Unit-unit masyarakat defisit:

Sektor rumah tangga

Sektor rumah tangga

Sektor perusahaan

Dana

Sektor perusahaan

Pemerintah

Pemerintah

Luar negeri

Luar negeri

Dana

Pasar finansial (finansial
market)

Dana

Pembelanjaan langsung
Gambar 1.1 Arus Dana Lewat Sistem Finansial
Gambar tersebut memberikan petunjuk arah sirkulasi hubungan anatara surplus fund
dengan defisit fund. Pada bagian atas menunjukkan bahwa arah hubungan surplus fund ke
defisit fund bersifat tidak langsung. Di situ, proses arah aliran dana dari surplus fund ke defisit
fund lewat lembaga-lembaga finansial seperti : bank, dana pensiun, dan sebagainya.
Bagian bawah menunjukkan sirkulasi dana dari surplus fund ke defisit fund bersifat
langsung. Di datu pihak ( unit ) surplus fund dapat mengalirkan dana dengan secara langsung
tanpa lembaga finansial sebagai intermediasi. Pemilik dana dapat melakukan investasi secara
langsung tanpa lembaga-lembaga intermediasi.

3.3

Komponen Sistem Finansial
Sistem finansial memiliki sub sistem yang saling terkait satu sama lain dslam
menjalankan perannya. Masing-masing komponen memiliki peran dn fungsi serta
mekanisme operasional yang berbeda, namun memiliki muara sama yaitu menjamin
terbentuk mekanisme transaksi keuangan dari surplus fund kepada defisit fund dengan
sebaik baiknya . sistem finansial di bagun dari komponen komponen berikut ini:
1. Lembaga finansial
2. Sekuritas finansial
3. Pasar finansial
4. Kesepakatan perdagangan
5. Peraturan
6. Pelaku-pelaku pasar finansia

3.4

Aset Finansial
Aset dalam pengertian luas adalah setiap kepemilikan yang mempunyai nilai tukar

atau harga. Aset dapat digolongkan menjadi aset finansial dan aset rill. Hampir semua
transaksi finansial antara pembeli dan penjual menyangkut penciptaan dan penghapusan aset
finansial. Aset riil adalah aset yang mempunyai bentuk fisik tertentu dan nilainya terkait
dengan sifat fisiknya. Contohnya, bangunan, tanah, mesin, dan mobil.
Aset finansial memiliki klaim khusus atas sejumlah manfaat di masa depan. Nilainya
tidak berhubungan dengan bentuk fisiknya. Aset finansial merupakan aset tidak berwujud,
namun untuk bukti transaksi dan kepemilikan, aset finansial diberi wujud. Bagi aset finansial
(manfaat) atau nilai yang dimilikinya adalah klaim uang tunai di masa depan. Aset finansial
yang paling penting dalam perekonomian adalah uang kertas (valuta). Semua aset finansial
dinilai dengan satuan uang. Istilah lain untuk aset finansial adalah aset keuangan, instrumen
keuangan dan sekuritas keuangan. Contoh lain dari aset finansial adalah obligasi saham,
promes, dan polis asuransi.
Aset finansial biasanya tercipta di dalam sistem finansial melalui saluran dana tidak
langsung. Saluran dana langsung tidak memerlukan penciptaan aset finansial, sedangkan
saluran tidak langsung memerlukan penciptaan aset-aset finansial oleh perantara-perantara
finansial. Lembaga-lembaga perantara finansial menerima sekuritas primer dari para

peminjam dan memberikan sekuritas sekunder kepada para penabung. Sekuritas-sekuritas
tersebut merupakan aset finansial.
Karakteristik aset finansial:
1. Karena pada umumnya aset finansial diwujudkan dalam selembar kertas atau
informasi yang disimpan dalam komputer maka: a) sebagai komiditi aset finansial
tidak mempunyai nilai fisik; b) tidak menyediakan jasa bagi pemiliknya, tetapi hanya
menjanjikan adanya penghasilan dan cadangan sebagai simpanan nilai atau daya beli;
c) biaya perawatan atau penyimpanan rendah sekali.
2. Kondisi atau bentuk fisiknya tidak ada kaitannya dalam penentuan harga aset
finansial.
3. Aset finansial dapat dengan mudah dipertukarkan dengan aset lain, misalnya selembar
saham sering dengan cepat dapat dikonversi menjadi aset lain oleh pemiliknya.
Walaupun terdapat ribuan macam aset finansial, tetapi dapat digeneralisasikan kedalam
empat kategori, yaitu uang, ekuitas, sekuritas uang, dan derivatif.
Setiap aset finansial yang dapat dipakai atau diterima sebagai alat pembayaran atau
pembelian barang dan jasa dinamakan uang. Contoh: valuta dan cek menempatkan aset
finansial yang bertindak sebagai media pembayaran. Uang dibagi atas uang giral dan uang
kartal (valuta) uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh otoritas moneter.
Ekuitas (yang lebih populer disebut saham) merupakan bukti kepemilikan dalam suatu
perusahaan, karena itu berhak mendengar bagian laba perusahaan yang bersangkutan.
Sekuritas utang merupakan surat bukti utang pihak yang menerbitkannya. Dengan kata
lain, pemegang sekuritas utang mempunyai hak untuk menuntut pembayaran kembali asetnya
pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Analisis finansial biasanya membagi sekuritas utang
atas dua kelas, yaitu negotiable debt security dan non-negotiable debt security. Negotiable
debt security dapat dengan mudah dipindahtangankan dari satu pemegang ke pemegang lain,
sebagaimana umumnya sekuritas lain yang dapat dijual dalam pasar finansial.
Derivatif adalah aset yang dinilai pasarnya dikaitkan dengan atau dipengaruhi oleh nilai
atau penghasilan instrumen finansial induknya. Contoh: kontrak di muka (future contract),
swaps, dan options.

Aset finansial mempunyai peran penting dalam perekonomian negara , fungsi dari aset
finansial itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat untuk memindahkan dana dari masyarakat yang kelebihan ( surplus )
dana kepada yang membutuhkan ( defisit ) dana untuk investasi dalam aset berwujud
2. Sebagai alat untuk membagi bagi risiko malalui pemindahan dana antara surplus funds
ke defisit funds, maupun anatara surplus funds ke surplus fund dalam rangka
memperoleh return investasi.

3.5

Pengertian Pasar Keuangan

Instrumen perekonomian makro satu negara pada prinsipnya ditunjukkan dua sektor,
yaitu sektor keuangan dan sektor riil. Kedua sektor tersebut merupakan mata rantai yang
saling terkait satu sama lain, gangguan pada salah satu sektor memengaruhi keangsungan dan
stabilitas ekonomi.
Sektor keuangan dalam perekonomian agregat berarti lalu lintas penawaran dan
permintaan antar sektor keuangan, maupun antar sektor keuangan ke sektor riil begitu pula
sebaliknya. Permintaan dan penawaran sektor keuangan sering disebut pasar keuangan. Pasar
keuangan adalah mekanisme dimana peminjam-peminjam betemu dan melakukan jual beli
instrumen keuangan. Dengan demikian, pasar finansial meliputi pasar uang dan pasar modal.
Pasar uang mempunyai kegiatan berupa pembelian dan penjualan instrumen kredit
dengan jangka waktu yang pendek . pasar modal mempunyai kegiatan menyediakan media
pembelian dan penjualan instrumen dengan jangka waktu yang panjang , denga demikian,
pasar keuangan cakupannya lebih luas bukan hanya mekanisme perdagangan dalam bentuk
instrumen keuangan jangka panjang.
Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan pengertian pasar keuangan adalah
sebagai berikut
1. Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan
turunan keuangan, seperti bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham ,
obligasi , opsi , reksadana , right dan waran.

2. Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan
dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek , maupun pertemuan
langsung antara penjual dan pembeli di luar bursa.
Komponen pasar keuangan:
a. Sektor investasi
-

Bisnis

-

Pemerintah

-

Rumah tangga

b. Pialang keuangan
-

Bankir sekuritas

-

Bankir hipotik

c. Pasar sekunder
-

Pertukaran sekuritas

-

Pertukaran saham tidak resmi

d. Sektor tabungan
-

Rumah tangga

-

Bisnis

-

Pemerintah

e. Perantara keuangan
-

Bank komersial

-

Institusi tabungan

-

Perusahaan asuransi

-

Dana pensiun

-

Perusahaa pensiun

-

Dana mutual

f. Lembaga keuangan
g. Instrumrn keuangan

3.6

Jenis-Jenis Pasar Keuangan
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang

tersebar dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang
diinginkan. Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain :
1. Pasar modal (capital market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka
panjang dalam bentuk surat beharga seperti obligasi dan saham. Jangka waktu surat
berharga yang ditawarkan biasanya berumur lebih dari satu tahun.
2. Pasar uang (money market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka
pendek dalam bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes di
mana jangka waktunya kurang dari satu tahun.
3. Pasar valuta asing (foreign exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan
transaksi valuta asing (mata uang asing), baik spot transaction, forward transaction,
dan swap transaction.
4. Pasar kredit konsumen (consumer credit market), yaitu pasar yang melayani
pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang
ataupun jasa, seperti pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga, pendidikan,
atau liburan.
5. Pasar hipotek (mortgage market), yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan
real estate/perumahan, komersial, industri dan pertanian.
6. Pasar komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli
komoditas tertentu seperti produk pertanian.
Semua jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
penghimpunan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang. Artinya, pasar
keuangan melibatkan pembiayaan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan
ataun pinjaman.
3.7

Instrumen Pasar Keuangan

Perkembangan pasar keuangan baik dalam instrumen keuangan jangka waktu pendek
maupun jangka panjang mengalami perkembangan cukup pesat. Hal itu karena, dorongan
kebutuhan dana yang semakin meningkat dalam rangka investasi di berbagai sektor industri
akhirnya memicu pertumbuhan instrumen keuangan semakin diversifikatif, baik di pasar uang
maupun pasar modal. Adapun jenis instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar
keuangan selama ini, antara lain sebagai berikut:
1. Instrumen pasar uang yang diperdagangkan secara internasional :
a. Treasury Bills
b. Commercial Paper
c. Negociable Certificate of Deposits
d. Bankers Acceptence
e. Bill of Echange
f. Repurchase Agreement
g. Fed Funds
2. Instrumen keuangan yang diperdagangkan dipasar indonesia saat ini :
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
b. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
c. Sertifikat Deposito
d. Commercial Paper
e. Call Money
f. Repurchase agreement
g. Banker’s Acceptance
h. Promisorry Notes
3.7.1

Treasury Bill
Salah satu instrumen yang biasa dipergunakan dalam pasar uang adalah Treasury Bill

(T-Bills). T-Bills merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank
Sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada
tanggal yang telah ditetapkan.
Karakteristik T-Bills:

a. T-Bills umumnya mempunyai jangka waktu jatuh tempo satu tahun atau
kurang
b. T-Bills dianggap instrumen yang sangat aman
c. T-Bills sangat mudah diperjualbelikan
d. T-Bills dijadikan sebagai cadangan likuiditas sekunder oleh lembaga-lembaga
keuangan dan perusahaan-perusahaan
e. T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar
diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan
T-Bills dapat dijadikan sebagai sarana investasi, karena instrument pasar uang ini:
a. tidak berisiko
b. memiliki pasar sekunder
c. risiko terjadi kerugian sangat kecil
3.7.2

Commercial Paper

Selain Treasury Bill (T-Bills), salah satu instrumen yang biasa dipergunakan dalam pasar
uang adalah Commercial Paper (CP). Comercial paper (CP) merupakan Promes yang tidak
disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
Promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh
tempo, jangka waktu jatuh tempo CP berkisar mulai dari beberapa hari sampai 270 hari.
Penerbitan CP dapat dilakukan secara langsung (direct placement) kepada investor ataupun
secara tidak langsung ( indirect placement) dengan menggunakan jasa perantara.
Kelebihan Commercial Paper bagi penerbit (issuer) dan investor antara lain yaitu:
Penerbit
a. Tingkat bunga CP lebih rendah daripada prime rate (tingkat bunga kredit yang
dikenakan perbankan kepada nasabah utamanya, sehingga biaya dana akan
menjadi lebih murah).
b. Tidak perlu menyediakan jaminan
c. Penerbitannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan penerbit dan
investor

d. Jangka waktu jatuh temponya lebih fleksibel, dapat diperpanjang atas
persetujuan investor.
Investor
a. CP menawarkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan Sertifikat
Deposito, Deposito Berjangka atau Treasury Bills.
b. Dapat dijual kembali (didiskontokan) tanpa perlu menunggu jatuh temponya.
c. Tingkat keamannya relatif tinggi karena penerbit CP umumnya perusahaan
dengan rating yang tinggi.

Kelemahan CP dilihat dari sisi investor dan issuer yaitu:
a. Bagi investor CP merupakan instrumen yang tidak disertai dengan jaminan
(unsecured promissory notes)
b. Kemungkinan issuer melakukan rekayasa laporan keuangan untuk memperlihatkan
keadaan likuiditas dan kemampuan perolehan labanya.
c. Bagi perusahaan penerbit, CP merupakan sumber dana jangka pendek sehingga
perusahaan kurang leluasa untuk dijadikan sebagai modal investasi.
3.7.3

Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito merupakan salah satu instrumen keuangan yang diterbitkan oleh

suatu bank atas dasar unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu, tingkat bunga
tertentu. Pada dasarnya sertifikat deposito ini merupakan deposito berjangka yang bukti
simpanannya dapat diperdagangkan dan diperjualbelikan. Sertifikat deposito ini memiliki ciri
pokok yang bisa membedakannya dengan deposito berjangka, yakni terletak pada sifatnya
yang bisa dipindahtangankan atau diperdagangkan sebelum jangka waktu atau tanggal jatuh
temponya melalui lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Adapun beberapa perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka, antara
lain :



Pemberian bunga pada sertifikat deposito akan dibayarkan dimuka tanpa ada syarat
dan ketentuan khusus, berbeda dengan bunga deposito berjangka yang diberikan dan
dibayarkan pada saar tanggal jatuh tempo.



Kepemilikan dari sertifikat deposito bisa dialihkan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain karena penerbitan sertifikat ini atas unjuk bukan atas nama peroragan.
Otomatis sertifikat deposito ini bisa diperjualbelikan kepada pihak lain.



Jika sudah sampai tanggal jatuh tempo sertifikat deposito ini tidak bisa diperpanjang
secara otomatis (auto rollover) tidak sama seperti deposito berjangka yang bisa dengan
ototmatis diperpanjang.



Dikarenakan penerbitan sertifikat deposito ini atas unjuk bukan atas nama seseorang,
maka si pemegang sertfikat harus hati-hati karena kalau sampai hilang dan ditemukan
orang, maka orang yang menemukannya tadi bisa menggunakan sertifikat deposito ini,
berbeda jika dengan deposito berjangka yang diterbitkan atas nama perorangan jadi
kalau hilang bisa dilacak.
Karakteristik sertifikat deposito :
1. merupakan deposito berjangka, yang mana bukti simpananya dapat
diperdagangkan
2. sertifikat deposito dapat dipindah tangankan atau diperdagangkan sebelum
jangka waktu jatuh tempo tiba
3. sertifikat deposito diterbitkan oleh bank umum atas dasar diskonto
formula untuk menghitung nilai tunai instrumen pasar uang adalah
Nilai tunai =

Nilai nominal X 360 hari
360 hari X (diskonto x jumlah hr diskonto)

3.7.4 Banker’s Acceptance (BA)

Banker’s Acceptance (BA)/ Wesel tagih, merupakan salah satu instrumen pasar uang
yang dapat dipindahtangankan. Pada prinsipnya wesel tagih/ BA memberikan alternatif untuk
memperoleh kredit, terutama pada saat barang-barang dikapalkan untuk segera dikirim keluar
negeri.
Karakteristik BA:
a. BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit
b. Jangka waktu akseptasi biasanya berkisar 30 sampai 270 hari, dimana jangka waktu 90 hari
yang paling umum
c. BA merupakan instrumen pasar uang yang berkualitas tinggi dan dapat diuangkan
d. digunakan dalam perdagangan ekspor-impor
Kelebihan BA:
a. Eksportir dapat menerima uangnya segera tanpa penundaan
b. Importer dapat menunda pembayarannya sesuai dengan jangka waktu credit line yang
disepakati dengan baik
c. Issuing bank yang memegang Bankers Acceptance (didiskontokan dari eksporter)
merupakan instrumen keuangan yang sangat likuid yang dapat dijual sebelum jatuh
tempo melalui dealer bila membutuhkan likuiditas
Rumus untuk menghitung transaksi jual beli BA
Discount = principle rate 100 day tomatury
360 hari
3.7.5 Bill of Exchange
Bill of Exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan
oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan
atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau pembawa.
Karena sifatnya yang likuid, artinya penjual boleh melakukan pembayaran lebih awal
sebelum wesel tersebut jatuh tempo dengan cara mendiskontokannya kepada bank-bank atau
lembaga-lembaga keuangan lainnya sebagai investasi jangka pendek, maka instrumen ini
sangat umum digunakan dalam perdagangan.
Penarikan wesel ini biasanya selalu didahului dengan adanya transaksi jual beli barang.
Dimana penjual akan menjadi penarik wesel dan pembeli barang sebagai tertarik.

Dalam bill of Echange berisi tentng hal-hal sebagai berikut:
4. Perintah bersyarat untuk membayar sejumlah uang
5. Nama orang yang harus membayar
6. Penetapan hari bayarnya
7. Penetapan tempat dimana pembayaran dilakukan
8. Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaraan
9. Tanda tangan orang yang mengeluarkan
Karakteristik Bill of Echange
1. Sifatnya likuid
2. Umumnya digunakan untuk perdagangan
3. Jangka waktu jatuh tempo umumnya berkisar 6 hari sapai 180 hari
4. Dapat diperjual belikan secra diskonto

3.7.6

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan

secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh Bank
Indonesia.
SBPU sama halnya dengan SBI merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam
rangka ekspansi moneter oleh BI dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibedakan sbb:
1. Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:



Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan kredit dari
bank untuk membiayai kegiatan tertentu.



Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar bank.

 Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain dalam rangka
transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah nasabah bank.
 Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank dalam rangka
pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
1. Surat wesel, dapat berupa:
Mekanisme perdagangan SBPU adalah dunia usaha atau masyarakat yang merupakan
nasabah berbentuk badan usaha maupun perorangan meneluarkan surat aksep atau wesel
(sebagai surat utang) untuk mendapatkan dana dari Bank atau LKBB (Lembaga Keuangan
bukan Bank). Kemudian SBPU dijualbelikan oleh Bank dan LKBB melalui security
house (perantara) maupun melalui pasar sekunder, yaitu diperjualbelikan antara lembagalembaga keuangan itu sendiri serta dunia usaha atau masyarakat. SBPU ini melalui security
house juga bisa dijualbelikan ke Bank Sentral Indonesia.

PASAR MODAL
3.8.

Mengapa Dibutuhkan Pasar Modal

Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cuukup signifikan,
meskipun pasar modal di indonesia belum sebagus negara negara maju. Hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisai pasar yang
cukup besar.Perkembangan ini juga diikuti dalam bidang keuangan dan pasar modal bahwa
bidang ini telah menjadi bagian yang dikembangkan dalam perkuliah dan penelitian
mahasiswa dengan semakin tingginya minat masayarakat terhadap keberadaan pasar modal.
Pasar modal juga merupakan indikator perekonomian suatu negara (Tendelilin,
Eduardus 2010). Menurut Robert Ang 1995 pasar modal memberikan fasilitas untuk
mempertemukan antara pihak-pihak surplus dana dengan pihak yang membutuhkan dana
dalam kerangka investasi. Pasar modal muncul sebagai alternatif solusi pembiayaan jangka
panjang, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut dalam rangka kepentingan
investasi. Dari sisi investor pasar modal juga memberikan alternatif investasi para surplus
fund.
Investasi kini semakin berkembang dalam banyak pilihan, yang tidak anya sebatas
ditanamkan dipasar uang tetapi instrumen keuangan memiliki tingkat likuiditas tinggi.
Sehingga pasar modal memberikan ruang untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Alasan dibutuhkan pasar modal dalam suatu negara menurut Robert Ang karena
1. Dibutuhkan basis pendanaan jangka panjang untuk melaksanakan berbagai proyek
pembangunan
2. Secara makro ekonomi, pasar modal merupakan saran pemerataan pendapatan
3. Berfungsi sebagai motivator untuk meningkatkan kualias perusahaan
4. Sebagai alternatif investasi bagi pemodal

3.9.

Pengertian Pasar Modal
Pada dasarnya Pasar modal merupakan wadah untuk mempertemukan penjual dan

pembeli.Dalam hal ini penjual dan pembeli instrumen keuangan dalam investasi.Instrumeninstrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran,
right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).

Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,Pasar modal dijelaskan dengan
lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Dan dalam Keputusan presiden No. 52
tahun 1976, tentang pasar modal pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam
Undang-Undang No. 15 tahun 1952. Menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung
atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek,
sedangkan surat berharga yang dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti
lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.
Menurut Husnan (2003) mendifinisikan pasar modal sebagai wadah yang mempertemukan
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualk-belikan, baik dalam bentuk
hutang maupun modal, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun
perusahaan swasta.
Sedangkan menurut Sunariyah (2004) mendefinisikan pasar modal merupakan suatu
sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank bank komersial dan
semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat surat berharga yang
beredar.
Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa bahwa bursa efek menyelenggarakan sarana
atau sistem, yang mana mempertemukan antara pihak yang berinisiatif investasi.
3.10.

Pasar Utama

Pasar modal sebagai wadah dan media yang memberi fasilitas perdagangan efek , dalam
hal ini pasar modal secara fisik dibutuhkan yaitu berupa tempat yang menepati sebuah gedung
, sebagai tempat bertemunya para perwakilan investor. Tempat tersebut dinamakan bursa
(exchange).Pasar ini termasuk dalam kategori pasar utama.
Menurut Rober Ang 1997, Pasar utama merupakan institusi yang terpusat yang
mempertemukan penawaran dan permintaan. Di sini proses transaksi diatus secara rapi dan
berdasarkan peraturan sistematis yang dikeluarkan oleh pengelola. Setiap instrumen efek yang
diperdagangkan di bursa utama harus memenuhi peraturan pencatatan yang dikeluarkan oleh
pengelola.
Fasilitas yang terdapat pada dalam pasar modal tergantung pada transaksi yang terjadi di
pasar modal. Pada pasar modal yng masih tradisonl masih mengunakan transaksi manul,
fasilitasnya pun sederhana .jenis pasar modal ini sudah ditak ada lagi. Sedangkan pasar modal

yang telah menggunakan teknologi informasi dalam transaksi berbasis komputer,sehingga
dalm melakukan transaksi tidak harus hadir atau dilakukan secara online. Transaksi terjadinya
matching antara penjual dan pembeli cukup melakukan transaksi online. Bahkan investor
dapat melakukan sendiri .
Dengan diresmikannya Jakarta Automated Trading Sistem pda tahun 1995.Bursa Efek
Jakarta telah menggunakan sistem komputerisasi secara online dalam melaksankan transaksi.
Pada bursa utama, sistem perdagangan menggunakan mekanisme pasar lelang (auction
market) melalui sistem pemesnn.Harga pasar ditentukan dengan pesanan jual dan beli
sehingga terjadi kesepakatan.Untuk menjamin profesionalitas dan keteraturan serta keamanan
dalam bertransaksi di Bursa Efek, pihak yang menyelenggarakan bursa bukan setiap
perusahaan diberi wewenang, melainkan hanya oleh pengelola bursa. Dimana pengelola
merupakan institusi yang mendapatkan izin pengelolaan pasar modal adalah Badan pengawas
Pasar Modal, dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).sebagaimana diatur dalam UUPM No.
8 1995 Bab II pasal 34 dan 35 selanjutnya diterbitkan UU No 21 Th 2011 posisi BAPEPAM
diganti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tentang penyelenggaraan kegiatan bidang pasar modal, khususnya bursa efek
menerangkan bahwa persyaratan dan tata cara perizinan bursa efek antara laian;
1.

Modal diseor minimal Rp. 7,5 miliar

2.

Anggotanya memiliki izin usaha dari Bapepam-LK (sekarang OJK)

3.

Pemegang saham sebanya 50-2000

4.

Jumlah anggota direksi dan komisari maksimal 7 orang, masing masing dilarang
merangkap jabatan sebagai direksi, komisaris, atau pegawai pada perushaan lain

5.

Anggota direksi dan komisaris diangkat masa jabatan selama 3 tahun dan dapat
diangkat kembali

6.

Pemegang saham Bursa Efek hanya dapat memiliki satu saham, dimana sahamnya atas
nama yang mempunyai nilai nominal dan hak suara sama

7.

Bursa Efek dilarang membagikan deviden

8.

Anggaran dasar harus disetujui Bapepam/ OJK

9.

Anggota Bursa Efek yang menjadi peegang saham jika sudah tidak lagi menjadi
anggota Bursa Efek, maka wajib mengalihkan saham tersebut kepada perusahaan efek
lain yang memenuhi persyaratan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tidak lagi menjadi
anggota. Jika tidak maka saham akan dilelang dalam jangka waktu 3bulan berikutnya,
jika tidak laku, aka bursa efek akan membeli kembali saham tersebut

Bagi pelanggar yang tidak memenuhi peraturan dan tidak memperoleh izin Bapepam
akan dikenai sanksi, sanksi menurut UUPM Bab XV pasal 103 ayat 1 sebagai berikut
1.

Pidana penjara paling lama 5 tahun, dan

2.

Denda paling banyak 5 miliar
Bursa efek menjadai pilar pendukung industri dinegara negra maju, yang perlu

diketahui bahwa tidak semua bursa efek dapat diperdagangkan di pasar utama, melainkan
hanya untuk efek berijin.Utuk yang tidak berizin dapat diperdagangkan di pasar over the
counter.
3.11.

Over The Counter Market

Namun demikian, selain perdagangan efek yang dilakukan di Bursa Efek, di
Indonesia juga dikenal transaksi efek yang dilakukan di luar Bursa Efek atau lebih
dikenal dengan perdagangan di luar bursa atau over the counter (OTC).
Dalam perdagangan efek di luar bursa ini atau over the counter (OTC), para pihak
yang akan melakukan perdagangan efek,baik itu pihak yang melakukan penjualan
atau

pihak

perantara

yang

melakukan

perusahaan

pembelian

efek

secara

langsung

bertemu

melalui

efek masing-masing untuk memperdagangkan efek tersebut tidak

seperti mekanisme yang ada di dalam
Bursa

Efek. OTC tidak memiliki satu tempat terntu untuk memperdagangkan efek

(sekuritas) eperti halnya pada bursa efek. Efek-efek yang diperdagangkan dalam OTC
biasanya merupakan efek efek yang tidak tercatat (unlisted securities). Sistem dalam OTC
bersifat negosisasi penawaran antar dealer, sehingga harga sekuritas terjadi berdasarkan
sistem penawaran.
Transaksi perdagangan efek di luar bursa ini sudah lama dikenal dan dilakukan
oleh perusahaan efek istilah yang digunakan dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) adalah transaksi Efek di luar bursa.
Leflerr dalam Widiatmojo, sawijdi (2005) mendefinisikan “the over counter market
may be defined as those board markets for securities that exist outside the organized
exchange”. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pasar over the counter merupakan transaksi
diluar pasar bursa (bursa utama), sehingga pasar jenis ini tidak