T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Melalui Akreditasi SDMI Pada Gugus Jenderal Sudirman Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian dan pengembangan menurut
Sugiyono (2013:407) bahwa penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan
tersebut.
Untuk
dapat
menghasilkan
produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan
produk tersebut. Dalam penelitian ini dibatasi sampai
menghasilkan produk saja yaitu sampai menghasilkan
rencana strategis peningkatan mutu melalui akreditasi
SD/MI
di Gugus
Jenderal Sudirman kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun
rencana
strategis ini akan diserahkan kepada sekolah-sekolah
anggota Gugus Jenderal Sudirman.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian
Sudirman
ini
Dinas
dilakukan
Pendidikan
di
Gugus
dan
Jenderal
Kebudayaan
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Adapun
sampel dari penelitian di satu SD inti dan 3 SD
anggota, yaitu di SD Negeri Cukil 01 sebagai SD inti
57
dan tiga SD anggota yaitu SD Negeri Regunung 01, SD
Negeri Regunung 03, dan SD Negeri
Duren 01,
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Peneliti
melakukan tahap
FGD pertama pada
masing-masing SD, peneliti bersama Kepala Sekolah,
guru-guru dan Komite dalam Focus Group Discussion
(FGD) di SD Negeri Regunung 01 tanggal 13 Agustus
2014 yang dihadiri Kepala Sekolah, 6 guru kelas dan
komite sekolah. FGD di SD Negeri Regunung 03 yang
dilaksanakan tanggal 19 Agustus 2014, dihadiri Kepala
Sekolah dan 8 Guru. Selanjutnya FGD di SD Negeri
Duren 01 pada tanggal 23 Agustus 2014 yang dihadiri
Kepala Sekolah, Komite dan 7 Guru. FGD tingkat SD
yang terakhir di SD Negeri Cukil 01 yang dilaksanakan
tanggal 2 September 2014
yang dihadiri Kepala
sekolah, 12 guru dan 1 orang wakil komite sekolah.
Pelaksanaan FGD berlangsung kurang lebih 3 sampai
4 jam.
Sebelum pelaksanaan FGD tingkat gugus peneliti
melengkapi data sekolah dari 5 sekolah yang bukan
menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun data ini
untuk melengkapi data siswa, guru dan sarpras. Hasil
dari FGD di masing-masing SD kemudian sebagai
bahan untuk FGD tingkat gugus. Tahap FGD kedua
pada tingkat Gugus yang dilaksanakan tanggal 24
September 2014
58
berlangsung kurang lebih selama 4
jam. FGD yang dilakukan menggunakan panduan pada
instrumen akreditasi sekolah. Dalam pelaksanaan FGD
masing-masing
berbeda-beda
waktu
peserta
memiliki
sehingga
terjadi
mengidentifikasikan
pendapat
yang
brainstorming
pada
faktor-faktor
dominan
internal dan eksternal dalam pelaksanaan delapan SNP.
Data primer dari tahap pertama 2 matrik, yaitu matrik
IFAS dan EFAS. Kemudian tahap kedua dengan tahap
analisis dengan
SWOT , Matrik
Matrik
(IE), matrik
SPACE, matrik Grand Strategy dan tahap ketiga, tahap
pengambilan keputusan dengan matrik perencanaan
strategis kuantitatif (Quatitative Strategic
Planning
Matrix - QSPM).
3.3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari
stakeholder
yang saling terkait dengan penyeleng-
garaan dan pengelolaan pendidikan di SD maupun di
Gugus Jenderal Sudirman, antara lain:
1. Kepala Sekolah
Merupakan responden penting dalam penelitian ini
karena kepala sekolah merupakan pimpinan dari
satuan
pendidikan
ini
dalam
pengelolaan
dan
kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan
menentukan terhadap
perkembangan kemajuan
dalam mutu pendidikan di sekolah.
2. Tenaga Pendidik/guru dan staf
59
Tenaga pendidik
atau guru akan memberikan
gambaran kondisi sekolah yang sebenarnya baik
kinerja kepala sekolah maupun penilaian terhadap
anak didik.
3. Siswa
Siswa merupakan tolok ukur keberhasilan yang
utama dalam proses
pendidikan,karena output
yang berkualitas yang utama adalah siswa. Siswa
dapat memberikan masukan yang objektif tentang
kepemimpinan kepala sekolah dan kebijakan yang
diterapkan di sekolah dan tentang kinerja guru di
sekolah.
4. Komite Sekolah
Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan
dalam
penentuan
dan
pelaksanaan
kebijakan
pendidikan di sekolah, pendukung kegiatan layanan
pendidikan,
pendidikan,
pengontrol
dan
kegiatan
sebagai
penghubung
layanan
antara
masyarakat dengan pemerintah. Mencermati peran
komite
ini
akan
memberikan
masukan
dalam
peningkatan mutu pendidikan.
3.4. Jenis Data
Berdasarkan sumbernya ada dua jenis data yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dan
dikumpulkan
secara
langsung
dari
sumber
pertama atau orang yang dianggap penting untuk
60
memberi informasi, sebagai subyek penelitian atau
orang
kunci
yang
dianggap
kompeten
dalam
memberikan informasi. Data primer dari penelitian ini
berupa faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman bagi peningkatan mutu sekolah melalui
akreditasi, baik di SD masing-masing maupun di
tingkat gugus.
Data sekunder merupakan data yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pengumpul
data atau pihak lain. Dalam
penelitian ini data
sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi seperti
profil sekolah, data guru, nilai dan prestasi siswa.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara, studi
dokumentasi,
Dalam
dan
Focus Group Discussion
pengumpulan
data
primer,
metode
(FGD).
yang
digunakan adalah metode Focus Group Discussion
(FGD) dengan kepala sekolah, guru, komite pada 4 SD
dan FGD tingkat Gugus dengan Pengawas dan Kepala
Sekolah dari 5 SDN. Dalam FGD terjadi brainstorming
atau curah pendapat tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh sekolah dalam
pelaksanaan delapan SNP.
61
Tabel 3.1
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
No.
Data
Sumber Data
1.
Program apa
saja yang
dilaksanakan
dalam
pemenuhan
terhadap 8
SNP atau
standar
akreditasi
sekolah
Faktor-faktor
yang dominan
yang menjadi
kekuatan,
kelemahan,
peluang dan
ancaman pada
masing-masing
SD
Kekuatan,
Kelemahan,
Peluang dan
Ancaman pada
tingkat Gugus
Dokumen,
kepala
Sekolah,
guru, staf,
siswa dan
komite
sekolah
(masingmasing
sekolah)
Stakheholder
(kepsek,guru/
staf, komite
sekolah) pada
masingmasing
sekolah
2.
3
4.
Fasilitas
sekolah,
kegiatan
sekolah
Kepala gugus,
Kepala
Sekolah,
Pengawas
Sekolah,
Kepala UPTD,
pada tingkat
Gugus
Bukti Fisik
Teknik
Pengumpulan
Data
Studi
Dokumen dan
teknik
wawancara
Instrumen
Pedoman
wawancara
FGD
Pedoman
FGD
FGD
Pedoman
FGD
Observasi
Lembar
Observasi
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dengan
analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) sangat cocok untuk menganalisis faktor-faktor
lingkungan
62
internal
yang
meliputi
Kekuatan
dan
Kelemahan maupun faktor-faktor eksternal meliputi
Peluang dan Ancaman. Dengan teknik yang digunakan
adalah analisis matriks IFAS (Internal Factors Analysis
Summary), analisis matriks EFAS (External Factors
Analysis Summary), analisis matriks SWOT (Strengths
Weaknesses Opportunities Threats), Matriks IE (Intenal
Eksternal), Matriks Space dan Matriks Grand Strategy.
Dan
untuk
menentukan
digunakan
dengan
Matriks
Kuantitatif
(Quatitative
pilihan
strategi
Perencanaan
Strategic
yang
Strategis
Planning
Matrics-
QSPM)
Analisis SWOT digunakan untuk melihat peranan
sekaligus kemungkinan pengaruh dari peubah internal
dan
eksternal
sekolah
dalam
melakukan
suatu
keputusan strategi sekolah yaitu gabungan antara
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi sekolah dalam meningkatkan mutu melalui
akreditasi
lingkungan
sekolah.
internal
Matrik
yang
IFAS
menggambarkan
memberikan
informasi
tentang kekuatan yang harus digunakan secara optimal
dan kelemahan yang harus diatasi atau diminimalkan.
Matrik EFAS menggambarkan lingkungan eksternal
yang memberikan informasi tentang peluang yang
harus
dimanfaatkan
dan
ancaman
yang
harus
dihindari. Matrik SWOT menunjukkan 4 kemungkinan
alternatif strategis berdasarkan hasil audit terhadap
63
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Matrik
Internal External menunjukkan analisis pilihan terdiri
dari 9 sel, dari 9 sel ini dikelompokkan menjadi tiga
strategi utama yaitu Growth strategy, stability strategy,
retrenchment strategy. Matrik SPACE ini menunjukkan
hasil analisis yang mengindikasikan empat kuadran
yaitu strategi aggressive, consevative, defensive, atau
competitive. Dan Matrik Grand Strategy pada bentuk ini
terdiri dari dua demensi yaitu posisi persaingan dan
pertumbuhan, juga terdiri dari 4 kuadran dengan
masing-masing kuadran memiliki alternatif-alternatif
strategi. Kemudian setelah dilakukan analisis tersebut
tahap pengambilan keputusan
Perencanaan
Strategis
yaitu dengan Matrik
Kuantitatif
atau
QSPM
(Quantitative Strategies Planning Matriks). QSPM ini
adalah alat yang direkomendasikan bagi para
strategi untuk melakukan evalusi pilihan
ahli
strategi
alternatif secara objektif, berdasarkan key success
factors internal-eksternal
yang telah diidentifikasikan
sebelumnya, menentukan strategi mana yang paling
baik untuk diimplementasikan. Umar (2002 :245).
Langkah-langkahnya sebagai berikut (Rangkuti,
2013: 25):
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
menjadi
ke-
kuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
pelaksanaan delapan SNP, dengan mengacu pada
standar akreditasi sekolah pada masing-masing SD
64
yaitu SD Negeri Cukil 01, SD Negeri Regunung 01,
SD Negeri Regunung 03 dan SD Negeri Duren 01.
2. Menentukan faktor-faktor dominan dari pelaksanaan
8 SNP yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman
dalam meningkatkan mutu
melalui akreditasi sekolah, pada masing-masing SD
yaitu SD Negeri Cukil 01, SD Negeri Regunung 01,
SD Negeri Regunung 03 dan SD Negeri Duren 01.
3. Menentukan faktor-faktor dominan yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
meningkatkan mutu melalui akreditasi sekolah,
pada tingkat gugus.
4. Menentukan bobot masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 1,0 (paling berpengaruh) sampai 0,0
(tidak berpengaruh) terhadap upaya perbaikan mutu
sekolah melalui akreditasi sekolah, yang dilakukan
di tingkat gugus.
5. Menentukan skor (1 sampai 4) dari masing-masing
faktor berdasarkan penting tidaknya faktor tersebut
terhadap upaya peningkatan mutu sekolah melalui
akreditasi sekolah pada tingkat gugus.
6. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot dan
skor untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
7. Menghitung
total
skor
(kekuatan-kelemahan)
akhir
dan
faktor
faktor
internal
eksternal
(peluang-ancaman).
65
8. Merumuskan strategi berdasarkan total skor IFAS
dan EFAS.
3.7. Langkah-langkah Menentukan
Rencana Strategis
Langkah-langkah dalam menentukan rencana
strategis yaitu :
1. Menentukan posisi strategis dari faktor internal
(IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) dengan analisis
matrik IFAS dan EFAS, matrik IE,
Matrik
SPACE
(Strategic
Position
matrik SWOT,
and
Action
Evaluation) dan Matrik Grand Strategy.
2. Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
hasil analisis SWOT dari
Matrik Perencanaan
Strategis Kuatitatif atau QSPM
untuk mening-
katkan mutu kinerja sekolah melalui akreditasi di
Gugus Jenderal
Sudirman, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan , Kecamatan Tengaran , Kabupaten
Semarang.
3.8. Teknik Validasi dan Reliabilitas Data
Dalam mengecek kebenaran data dari FGD,
peneliti menguji validitasi dan reliabilitas terhadap
seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini yang
dilakukan berdasarkan kredibilitas.
66
Pengujian kredibilitas ini dimaksudkan untuk
menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh
(Sugiyono,
2013).
kredibilitas
Peneliti
dengan
tiga
melakukan
cara
yaitu
pengujian
perpanjangan
pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat.
a. Perpanjangan Pengamatan
Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat,
peneliti melakukan
satu kali FGD untuk masing-
masing SD kemudian FGD di tingkat Gugus, dan
melakukan pengamatan dan wawancara dengan
kepala sekolah dan guru maupun siswa untuk
melengkapi data, sehingga pengamatan ini peneliti
menemukan fakta lain yang berbeda dari hasil FGD.
b. Triangulasi
Pengujian dengan triangulasi ada tiga cara yang
dilakukan yaitu triangulasi sumber untuk menguji
kredibilitas dengan cara mencek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
diperoleh dari FGD untuk menguji validitasi datanya
peneliti
melakukan
wawancara
yang
mendalam
dengan guru-guru, baik secara bersamaan maupun
sendiri-sendiri.
Triangulasi dengan cara mencek sumber data yang
sama
dengan
teknik
berbeda
yaitu
dengan
wawancara dengan beberapa kepala sekolah dan
guru dengan pedoman wawancara, observasi yang
dilakukan peneliti dengan melihat keadaan sekolah,
67
sarana dan prasarana, proses belajar mengajar.
Studi dokumentasi untuk melihat data kelulusan,
data guru dan siswa.
Triangulasi waktu yaitu dengan mencek data yang
diperoleh melalui wawancara dan observasi dalam
waktu dan situasi yang berbeda.
c. Pemeriksaan sejawat
Data-data yang diperoleh melalui FGD, wawancara,
observasi dan studi dokumentasi peneliti melakukan
pengecekan kembali dengan melakukan pemeriksaan sejawat. Adapun yang terlibat dalam validitas
data ini adalah peneliti bersama dengan kepala
Gugus, untuk menyamakan persepsi tentang datadata
baru
yang
peneliti
peroleh
dalam
masa
perpanjangan pengamatan, sehingga diperoleh data
yang lebih akurat lagi.
68
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian dan pengembangan menurut
Sugiyono (2013:407) bahwa penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan
tersebut.
Untuk
dapat
menghasilkan
produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan
produk tersebut. Dalam penelitian ini dibatasi sampai
menghasilkan produk saja yaitu sampai menghasilkan
rencana strategis peningkatan mutu melalui akreditasi
SD/MI
di Gugus
Jenderal Sudirman kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun
rencana
strategis ini akan diserahkan kepada sekolah-sekolah
anggota Gugus Jenderal Sudirman.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian
Sudirman
ini
Dinas
dilakukan
Pendidikan
di
Gugus
dan
Jenderal
Kebudayaan
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Adapun
sampel dari penelitian di satu SD inti dan 3 SD
anggota, yaitu di SD Negeri Cukil 01 sebagai SD inti
57
dan tiga SD anggota yaitu SD Negeri Regunung 01, SD
Negeri Regunung 03, dan SD Negeri
Duren 01,
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Peneliti
melakukan tahap
FGD pertama pada
masing-masing SD, peneliti bersama Kepala Sekolah,
guru-guru dan Komite dalam Focus Group Discussion
(FGD) di SD Negeri Regunung 01 tanggal 13 Agustus
2014 yang dihadiri Kepala Sekolah, 6 guru kelas dan
komite sekolah. FGD di SD Negeri Regunung 03 yang
dilaksanakan tanggal 19 Agustus 2014, dihadiri Kepala
Sekolah dan 8 Guru. Selanjutnya FGD di SD Negeri
Duren 01 pada tanggal 23 Agustus 2014 yang dihadiri
Kepala Sekolah, Komite dan 7 Guru. FGD tingkat SD
yang terakhir di SD Negeri Cukil 01 yang dilaksanakan
tanggal 2 September 2014
yang dihadiri Kepala
sekolah, 12 guru dan 1 orang wakil komite sekolah.
Pelaksanaan FGD berlangsung kurang lebih 3 sampai
4 jam.
Sebelum pelaksanaan FGD tingkat gugus peneliti
melengkapi data sekolah dari 5 sekolah yang bukan
menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun data ini
untuk melengkapi data siswa, guru dan sarpras. Hasil
dari FGD di masing-masing SD kemudian sebagai
bahan untuk FGD tingkat gugus. Tahap FGD kedua
pada tingkat Gugus yang dilaksanakan tanggal 24
September 2014
58
berlangsung kurang lebih selama 4
jam. FGD yang dilakukan menggunakan panduan pada
instrumen akreditasi sekolah. Dalam pelaksanaan FGD
masing-masing
berbeda-beda
waktu
peserta
memiliki
sehingga
terjadi
mengidentifikasikan
pendapat
yang
brainstorming
pada
faktor-faktor
dominan
internal dan eksternal dalam pelaksanaan delapan SNP.
Data primer dari tahap pertama 2 matrik, yaitu matrik
IFAS dan EFAS. Kemudian tahap kedua dengan tahap
analisis dengan
SWOT , Matrik
Matrik
(IE), matrik
SPACE, matrik Grand Strategy dan tahap ketiga, tahap
pengambilan keputusan dengan matrik perencanaan
strategis kuantitatif (Quatitative Strategic
Planning
Matrix - QSPM).
3.3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari
stakeholder
yang saling terkait dengan penyeleng-
garaan dan pengelolaan pendidikan di SD maupun di
Gugus Jenderal Sudirman, antara lain:
1. Kepala Sekolah
Merupakan responden penting dalam penelitian ini
karena kepala sekolah merupakan pimpinan dari
satuan
pendidikan
ini
dalam
pengelolaan
dan
kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan
menentukan terhadap
perkembangan kemajuan
dalam mutu pendidikan di sekolah.
2. Tenaga Pendidik/guru dan staf
59
Tenaga pendidik
atau guru akan memberikan
gambaran kondisi sekolah yang sebenarnya baik
kinerja kepala sekolah maupun penilaian terhadap
anak didik.
3. Siswa
Siswa merupakan tolok ukur keberhasilan yang
utama dalam proses
pendidikan,karena output
yang berkualitas yang utama adalah siswa. Siswa
dapat memberikan masukan yang objektif tentang
kepemimpinan kepala sekolah dan kebijakan yang
diterapkan di sekolah dan tentang kinerja guru di
sekolah.
4. Komite Sekolah
Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan
dalam
penentuan
dan
pelaksanaan
kebijakan
pendidikan di sekolah, pendukung kegiatan layanan
pendidikan,
pendidikan,
pengontrol
dan
kegiatan
sebagai
penghubung
layanan
antara
masyarakat dengan pemerintah. Mencermati peran
komite
ini
akan
memberikan
masukan
dalam
peningkatan mutu pendidikan.
3.4. Jenis Data
Berdasarkan sumbernya ada dua jenis data yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dan
dikumpulkan
secara
langsung
dari
sumber
pertama atau orang yang dianggap penting untuk
60
memberi informasi, sebagai subyek penelitian atau
orang
kunci
yang
dianggap
kompeten
dalam
memberikan informasi. Data primer dari penelitian ini
berupa faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman bagi peningkatan mutu sekolah melalui
akreditasi, baik di SD masing-masing maupun di
tingkat gugus.
Data sekunder merupakan data yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pengumpul
data atau pihak lain. Dalam
penelitian ini data
sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi seperti
profil sekolah, data guru, nilai dan prestasi siswa.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara, studi
dokumentasi,
Dalam
dan
Focus Group Discussion
pengumpulan
data
primer,
metode
(FGD).
yang
digunakan adalah metode Focus Group Discussion
(FGD) dengan kepala sekolah, guru, komite pada 4 SD
dan FGD tingkat Gugus dengan Pengawas dan Kepala
Sekolah dari 5 SDN. Dalam FGD terjadi brainstorming
atau curah pendapat tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh sekolah dalam
pelaksanaan delapan SNP.
61
Tabel 3.1
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
No.
Data
Sumber Data
1.
Program apa
saja yang
dilaksanakan
dalam
pemenuhan
terhadap 8
SNP atau
standar
akreditasi
sekolah
Faktor-faktor
yang dominan
yang menjadi
kekuatan,
kelemahan,
peluang dan
ancaman pada
masing-masing
SD
Kekuatan,
Kelemahan,
Peluang dan
Ancaman pada
tingkat Gugus
Dokumen,
kepala
Sekolah,
guru, staf,
siswa dan
komite
sekolah
(masingmasing
sekolah)
Stakheholder
(kepsek,guru/
staf, komite
sekolah) pada
masingmasing
sekolah
2.
3
4.
Fasilitas
sekolah,
kegiatan
sekolah
Kepala gugus,
Kepala
Sekolah,
Pengawas
Sekolah,
Kepala UPTD,
pada tingkat
Gugus
Bukti Fisik
Teknik
Pengumpulan
Data
Studi
Dokumen dan
teknik
wawancara
Instrumen
Pedoman
wawancara
FGD
Pedoman
FGD
FGD
Pedoman
FGD
Observasi
Lembar
Observasi
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dengan
analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) sangat cocok untuk menganalisis faktor-faktor
lingkungan
62
internal
yang
meliputi
Kekuatan
dan
Kelemahan maupun faktor-faktor eksternal meliputi
Peluang dan Ancaman. Dengan teknik yang digunakan
adalah analisis matriks IFAS (Internal Factors Analysis
Summary), analisis matriks EFAS (External Factors
Analysis Summary), analisis matriks SWOT (Strengths
Weaknesses Opportunities Threats), Matriks IE (Intenal
Eksternal), Matriks Space dan Matriks Grand Strategy.
Dan
untuk
menentukan
digunakan
dengan
Matriks
Kuantitatif
(Quatitative
pilihan
strategi
Perencanaan
Strategic
yang
Strategis
Planning
Matrics-
QSPM)
Analisis SWOT digunakan untuk melihat peranan
sekaligus kemungkinan pengaruh dari peubah internal
dan
eksternal
sekolah
dalam
melakukan
suatu
keputusan strategi sekolah yaitu gabungan antara
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi sekolah dalam meningkatkan mutu melalui
akreditasi
lingkungan
sekolah.
internal
Matrik
yang
IFAS
menggambarkan
memberikan
informasi
tentang kekuatan yang harus digunakan secara optimal
dan kelemahan yang harus diatasi atau diminimalkan.
Matrik EFAS menggambarkan lingkungan eksternal
yang memberikan informasi tentang peluang yang
harus
dimanfaatkan
dan
ancaman
yang
harus
dihindari. Matrik SWOT menunjukkan 4 kemungkinan
alternatif strategis berdasarkan hasil audit terhadap
63
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Matrik
Internal External menunjukkan analisis pilihan terdiri
dari 9 sel, dari 9 sel ini dikelompokkan menjadi tiga
strategi utama yaitu Growth strategy, stability strategy,
retrenchment strategy. Matrik SPACE ini menunjukkan
hasil analisis yang mengindikasikan empat kuadran
yaitu strategi aggressive, consevative, defensive, atau
competitive. Dan Matrik Grand Strategy pada bentuk ini
terdiri dari dua demensi yaitu posisi persaingan dan
pertumbuhan, juga terdiri dari 4 kuadran dengan
masing-masing kuadran memiliki alternatif-alternatif
strategi. Kemudian setelah dilakukan analisis tersebut
tahap pengambilan keputusan
Perencanaan
Strategis
yaitu dengan Matrik
Kuantitatif
atau
QSPM
(Quantitative Strategies Planning Matriks). QSPM ini
adalah alat yang direkomendasikan bagi para
strategi untuk melakukan evalusi pilihan
ahli
strategi
alternatif secara objektif, berdasarkan key success
factors internal-eksternal
yang telah diidentifikasikan
sebelumnya, menentukan strategi mana yang paling
baik untuk diimplementasikan. Umar (2002 :245).
Langkah-langkahnya sebagai berikut (Rangkuti,
2013: 25):
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
menjadi
ke-
kuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
pelaksanaan delapan SNP, dengan mengacu pada
standar akreditasi sekolah pada masing-masing SD
64
yaitu SD Negeri Cukil 01, SD Negeri Regunung 01,
SD Negeri Regunung 03 dan SD Negeri Duren 01.
2. Menentukan faktor-faktor dominan dari pelaksanaan
8 SNP yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman
dalam meningkatkan mutu
melalui akreditasi sekolah, pada masing-masing SD
yaitu SD Negeri Cukil 01, SD Negeri Regunung 01,
SD Negeri Regunung 03 dan SD Negeri Duren 01.
3. Menentukan faktor-faktor dominan yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
meningkatkan mutu melalui akreditasi sekolah,
pada tingkat gugus.
4. Menentukan bobot masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 1,0 (paling berpengaruh) sampai 0,0
(tidak berpengaruh) terhadap upaya perbaikan mutu
sekolah melalui akreditasi sekolah, yang dilakukan
di tingkat gugus.
5. Menentukan skor (1 sampai 4) dari masing-masing
faktor berdasarkan penting tidaknya faktor tersebut
terhadap upaya peningkatan mutu sekolah melalui
akreditasi sekolah pada tingkat gugus.
6. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot dan
skor untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
7. Menghitung
total
skor
(kekuatan-kelemahan)
akhir
dan
faktor
faktor
internal
eksternal
(peluang-ancaman).
65
8. Merumuskan strategi berdasarkan total skor IFAS
dan EFAS.
3.7. Langkah-langkah Menentukan
Rencana Strategis
Langkah-langkah dalam menentukan rencana
strategis yaitu :
1. Menentukan posisi strategis dari faktor internal
(IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) dengan analisis
matrik IFAS dan EFAS, matrik IE,
Matrik
SPACE
(Strategic
Position
matrik SWOT,
and
Action
Evaluation) dan Matrik Grand Strategy.
2. Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
hasil analisis SWOT dari
Matrik Perencanaan
Strategis Kuatitatif atau QSPM
untuk mening-
katkan mutu kinerja sekolah melalui akreditasi di
Gugus Jenderal
Sudirman, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan , Kecamatan Tengaran , Kabupaten
Semarang.
3.8. Teknik Validasi dan Reliabilitas Data
Dalam mengecek kebenaran data dari FGD,
peneliti menguji validitasi dan reliabilitas terhadap
seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini yang
dilakukan berdasarkan kredibilitas.
66
Pengujian kredibilitas ini dimaksudkan untuk
menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh
(Sugiyono,
2013).
kredibilitas
Peneliti
dengan
tiga
melakukan
cara
yaitu
pengujian
perpanjangan
pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat.
a. Perpanjangan Pengamatan
Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat,
peneliti melakukan
satu kali FGD untuk masing-
masing SD kemudian FGD di tingkat Gugus, dan
melakukan pengamatan dan wawancara dengan
kepala sekolah dan guru maupun siswa untuk
melengkapi data, sehingga pengamatan ini peneliti
menemukan fakta lain yang berbeda dari hasil FGD.
b. Triangulasi
Pengujian dengan triangulasi ada tiga cara yang
dilakukan yaitu triangulasi sumber untuk menguji
kredibilitas dengan cara mencek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
diperoleh dari FGD untuk menguji validitasi datanya
peneliti
melakukan
wawancara
yang
mendalam
dengan guru-guru, baik secara bersamaan maupun
sendiri-sendiri.
Triangulasi dengan cara mencek sumber data yang
sama
dengan
teknik
berbeda
yaitu
dengan
wawancara dengan beberapa kepala sekolah dan
guru dengan pedoman wawancara, observasi yang
dilakukan peneliti dengan melihat keadaan sekolah,
67
sarana dan prasarana, proses belajar mengajar.
Studi dokumentasi untuk melihat data kelulusan,
data guru dan siswa.
Triangulasi waktu yaitu dengan mencek data yang
diperoleh melalui wawancara dan observasi dalam
waktu dan situasi yang berbeda.
c. Pemeriksaan sejawat
Data-data yang diperoleh melalui FGD, wawancara,
observasi dan studi dokumentasi peneliti melakukan
pengecekan kembali dengan melakukan pemeriksaan sejawat. Adapun yang terlibat dalam validitas
data ini adalah peneliti bersama dengan kepala
Gugus, untuk menyamakan persepsi tentang datadata
baru
yang
peneliti
peroleh
dalam
masa
perpanjangan pengamatan, sehingga diperoleh data
yang lebih akurat lagi.
68