9dpertemuan 2 pengantar wawancara
PENGANTAR
WAWANCARA
The Interview Defined
An interview is an interactional
communication process between two
parties, at least one of whom has a
predetermined and serious purpose, an
usually involves the asking and
answering of questions
INTERACTIONAL :
Exchanging roles, responsibilities, motives,
feelings, beliefs, and information
Does not mean equal
PROCESS
Dynamic, ever-changing interaction
Gender, age & culture may affect the dynamic
process of communication
TWO PARTIES
Involve two or more people
PREDETERMINED & SERIOUS PURPOSE
At least one of the parties comes with a goal and
plan to focus on specific subject matter
ASKING & ANSWERING QUESTIONS
Wawancara
Wawancara adalah teknik
pengambilan data melalui
pertanyaan yang diajukan
secara lisan kepada
responden.
Wawancara
Umumnya teknik pengambilan data
dengan cara ini dilakukan jika peneliti
bermaksud melakukan analisis kualitatif
atas penelitiannya.
Wawancara bisa dilakukan :
Tatap muka di antara peneliti
dengan responden
Wawancara melalui telepon
Keunggulan wawancara
Flexibility . Pewancara dapat secara
luwes mengajukan pertanyaan sesuai
dengan situasi yang dihadapi pada saat itu
dan memmungkinkan diberikan penjelasan
kepada respoden bila pertanyaan kurang
dimengerti
Nonverbal behavior. Pewawancara
dapat mengobservasi perilaku nonverbal,
Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau
perilaku lainnya pada saat pertanyaan
diajukan dan dijawab oleh responden.
Keunggulan wawancara
Completeness. Pewawancara dapat
memperoleh jawaban atas seluruh
pertanyaan yang diajukan secara
langsung.
Time of interview. Pewawancara dapat
menyusun jadwal wawancara yang relatif
pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang
diperoleh tidak keluar dari rancangan
penelitian.
Keuntungan Wawancara
Melalui wawancara, dapat ditanyakan
hal-hal yang rumit dan mendetail.
Wawancara dapat dilaksanakan
kepada setiap individu tanpa dibatasi
oleh faktor usia maupun kemampuan
membaca
Data yang diperoleh dapat langsung
diketahui obyektifitasnya karena
dilaksanakan secara tatap muka
Kelemahan wawancara
Prores wawancara membutuhkan
biaya dan tenaga yang besar (biaya
pelatihan pewawancara, perjalanan,
pemondokan)
Waktu wawancara tidak dapat
dilakukan kapan saja (disesuaikan
dengan responden)
Keberhasilan wawancara sangat
tergantung kepandaian pewawancara
dalam menggali, mencatat dan
menafsirkan setiap jawaban
Kelemahan wawancara
Interview bias. Walau telah dilakukan
tatap muka, namun kesalahan bertanya
dan juga kesalahan menafsirkan jawaban,
masih bisa terjadi
Responden sulit menyembunyikan
identitas dirinya . Artinya
pewawancara bisa dipandang
mempunyai potensi yang bisa
mengancam dirinya, sehingga
jawaban harus dilakukan secara
ekstra hati-hati. Apalagi jika
jawabannya direkam melalui pita
perekam.
Strength and Weakness
(Hadi, 1992)
Metode terbaik untuk
menilai keadaan
pribadi
Tidak dibatasi tingkat
umur dan pendidikan
Metode pelengkap
dalam penelitian
sosial
Menjadi kriterium bagi
data yang diperoleh
dengan metode lain
Dapat dilakukan
sambil melakukan
observasi
• Tidak efisien dari segi
waktu, tenaga, biaya
• Informasi tergantung
kesediaan,
kemampuan dan
kondisi momental
responden
• Proses mudah
dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan
sekitar
• Perlu menguasai
“bahasa” interviewee
When to Use an Interview
To verify
To control timing, presence of
other people, questions & answer
and situation
To motivate people to take part,
listen and respond freely, openly
& accurately
When detailed and lengthy
answers are needed
When to Use an Interview
To examine personal background,
actions and experiences that reveal
beliefs and attitude and evoke
emotions
To explain, clarify and justify
questions and answers
To see appearance, manners and
non verbal communications
Fungsi Wawancara
Sebagai metode primer
Sebagai metode pelengkap
Sebagai kriterium
Metode Primer
Apabila dalam pemeriksaan
psikologis atau penelitian,
wawancara digunakan sebagai satusatunya tehnik/alat pengumpul data
yang digunakan atau diberi
kedudukan utama dalam
serangkaian metode
Metode Pelengkap
Apabila dalam suatu pemeriksaan
psikologis atau penelitian,
wawancara digunakan sebagai
alat pelengkap untuk
mendapatkan data (untuk mencari
informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan cara lain)
Interview sebagai Kriterium
Apabila wawancara dipakai untuk
menguji suatu data yang telah
diperoleh dengan cara lain, mis:
tes, observasi. Yang diuji adalah
kebenaran dan kemantapan data.
Untuk itu validitas dan reliabilitas
dari kerangka interview harus
sudah teruji
Langkah dasar pengembangan
pelaksanaan wawancara
Pedoman wawancara (daftar
pertanyaan)
Pelatihan pewawancara, situasi sosial
yang berbeda mempunyai dampak
psikologis yang berbeda pula. Artinya
walau pewawancara sudah
mempunyai pengalaman dalam
mewawancarai responden, namun
penyelenggaraan pelatihan buat
pewawancara masih diperlukan.
Penentuan jadwal wawancara
DISKUSIKAN APA
SAJA YANG MENJADI
KODE ETIK
PEWAWANCARA
Kode Etik Wawancara
(Fontana & Frey, 1994)
Persetujuan responden dinyatakan
dengan informed consent
Hak untuk dilindungi kerahasiaannya
(identitas responden)
Perlindungan dari celaka fisik, emosi,
dll
Kejujuran laporan (melaporkan seperti
apa adanya, tanpa dikotori oleh
pendapat atau penilaian pribadi
WAWANCARA
The Interview Defined
An interview is an interactional
communication process between two
parties, at least one of whom has a
predetermined and serious purpose, an
usually involves the asking and
answering of questions
INTERACTIONAL :
Exchanging roles, responsibilities, motives,
feelings, beliefs, and information
Does not mean equal
PROCESS
Dynamic, ever-changing interaction
Gender, age & culture may affect the dynamic
process of communication
TWO PARTIES
Involve two or more people
PREDETERMINED & SERIOUS PURPOSE
At least one of the parties comes with a goal and
plan to focus on specific subject matter
ASKING & ANSWERING QUESTIONS
Wawancara
Wawancara adalah teknik
pengambilan data melalui
pertanyaan yang diajukan
secara lisan kepada
responden.
Wawancara
Umumnya teknik pengambilan data
dengan cara ini dilakukan jika peneliti
bermaksud melakukan analisis kualitatif
atas penelitiannya.
Wawancara bisa dilakukan :
Tatap muka di antara peneliti
dengan responden
Wawancara melalui telepon
Keunggulan wawancara
Flexibility . Pewancara dapat secara
luwes mengajukan pertanyaan sesuai
dengan situasi yang dihadapi pada saat itu
dan memmungkinkan diberikan penjelasan
kepada respoden bila pertanyaan kurang
dimengerti
Nonverbal behavior. Pewawancara
dapat mengobservasi perilaku nonverbal,
Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau
perilaku lainnya pada saat pertanyaan
diajukan dan dijawab oleh responden.
Keunggulan wawancara
Completeness. Pewawancara dapat
memperoleh jawaban atas seluruh
pertanyaan yang diajukan secara
langsung.
Time of interview. Pewawancara dapat
menyusun jadwal wawancara yang relatif
pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang
diperoleh tidak keluar dari rancangan
penelitian.
Keuntungan Wawancara
Melalui wawancara, dapat ditanyakan
hal-hal yang rumit dan mendetail.
Wawancara dapat dilaksanakan
kepada setiap individu tanpa dibatasi
oleh faktor usia maupun kemampuan
membaca
Data yang diperoleh dapat langsung
diketahui obyektifitasnya karena
dilaksanakan secara tatap muka
Kelemahan wawancara
Prores wawancara membutuhkan
biaya dan tenaga yang besar (biaya
pelatihan pewawancara, perjalanan,
pemondokan)
Waktu wawancara tidak dapat
dilakukan kapan saja (disesuaikan
dengan responden)
Keberhasilan wawancara sangat
tergantung kepandaian pewawancara
dalam menggali, mencatat dan
menafsirkan setiap jawaban
Kelemahan wawancara
Interview bias. Walau telah dilakukan
tatap muka, namun kesalahan bertanya
dan juga kesalahan menafsirkan jawaban,
masih bisa terjadi
Responden sulit menyembunyikan
identitas dirinya . Artinya
pewawancara bisa dipandang
mempunyai potensi yang bisa
mengancam dirinya, sehingga
jawaban harus dilakukan secara
ekstra hati-hati. Apalagi jika
jawabannya direkam melalui pita
perekam.
Strength and Weakness
(Hadi, 1992)
Metode terbaik untuk
menilai keadaan
pribadi
Tidak dibatasi tingkat
umur dan pendidikan
Metode pelengkap
dalam penelitian
sosial
Menjadi kriterium bagi
data yang diperoleh
dengan metode lain
Dapat dilakukan
sambil melakukan
observasi
• Tidak efisien dari segi
waktu, tenaga, biaya
• Informasi tergantung
kesediaan,
kemampuan dan
kondisi momental
responden
• Proses mudah
dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan
sekitar
• Perlu menguasai
“bahasa” interviewee
When to Use an Interview
To verify
To control timing, presence of
other people, questions & answer
and situation
To motivate people to take part,
listen and respond freely, openly
& accurately
When detailed and lengthy
answers are needed
When to Use an Interview
To examine personal background,
actions and experiences that reveal
beliefs and attitude and evoke
emotions
To explain, clarify and justify
questions and answers
To see appearance, manners and
non verbal communications
Fungsi Wawancara
Sebagai metode primer
Sebagai metode pelengkap
Sebagai kriterium
Metode Primer
Apabila dalam pemeriksaan
psikologis atau penelitian,
wawancara digunakan sebagai satusatunya tehnik/alat pengumpul data
yang digunakan atau diberi
kedudukan utama dalam
serangkaian metode
Metode Pelengkap
Apabila dalam suatu pemeriksaan
psikologis atau penelitian,
wawancara digunakan sebagai
alat pelengkap untuk
mendapatkan data (untuk mencari
informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan cara lain)
Interview sebagai Kriterium
Apabila wawancara dipakai untuk
menguji suatu data yang telah
diperoleh dengan cara lain, mis:
tes, observasi. Yang diuji adalah
kebenaran dan kemantapan data.
Untuk itu validitas dan reliabilitas
dari kerangka interview harus
sudah teruji
Langkah dasar pengembangan
pelaksanaan wawancara
Pedoman wawancara (daftar
pertanyaan)
Pelatihan pewawancara, situasi sosial
yang berbeda mempunyai dampak
psikologis yang berbeda pula. Artinya
walau pewawancara sudah
mempunyai pengalaman dalam
mewawancarai responden, namun
penyelenggaraan pelatihan buat
pewawancara masih diperlukan.
Penentuan jadwal wawancara
DISKUSIKAN APA
SAJA YANG MENJADI
KODE ETIK
PEWAWANCARA
Kode Etik Wawancara
(Fontana & Frey, 1994)
Persetujuan responden dinyatakan
dengan informed consent
Hak untuk dilindungi kerahasiaannya
(identitas responden)
Perlindungan dari celaka fisik, emosi,
dll
Kejujuran laporan (melaporkan seperti
apa adanya, tanpa dikotori oleh
pendapat atau penilaian pribadi