PILAR PERDAMAIAN DUNIA TELAH DIRUSAK

PILAR PERDAMAIAN DUNIA TELAH DIRUSAK
Jatuhnya Saddam Husein diperkirakan dapat memperkuat hegemoni Amerika Serikat di
Timur Tengah khususnya dan di dunia pada umumnya. Tertangkapnya orang kuat Irak
tersebut seperti melegalkan bahwa invasi Amerika Serikat ke sebuah negara berdaulat
dapat dibenarkan, dan penjajahan terhadap bangsa lain boleh dilakukan lagi pada abad 21
ini. Benarkah pasca kejatuhan Saddam Husein ini Amerika Serikat akan makin agresif
lagi dan akan menjadi penjajah baru bangsa-bangsa lain? Apa yang sebenarnya
diharapkan oleh warga Irak dan bangsa lain terhadap gagasan rekonstruksi Irak? Dan apa
pengaruhnya terhadap perdamaian Timur Tengah? Berikut ikuti wawancara Ton Martono
dengan DR.H.Hidayat Nurwakhid,MA Koordinator KISRA (Komite Islam untuk
Solidaritas Rakyat Irak dan Afganistan), Staf Pengajar Pasca sarjana Universitas
Muhammadiyah Jakarta (UMJ), UIN Syarif Hidayatullah, Alumni PP Gontor, Doktor
Aqidah lulusan Universitas Madinah, dan Anggota Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus,
PP Muhammadiyah, Staf pengajar di Perguruan Tinggi Syalafiah Situbondo.
Untuk menciptakan perdamaian bisakah dunia ini diselamatkan dari keganasan Amerika
Serikat?
Memang kita sekarang ini sangat sedih dengan kondisi dunia internasional, karena pilarpilar untuk perdamaian dunia telah dirusak oleh George Bush dari Amerika. Dia telah
melecehkan PBB, bahkan tidak mengindahkan lagi resolusi PBB, Mahkamah
Internasional dan hubungan antarnegara. Sehingga kami sangat mengkhawatirkan apakah
adanya hubungan perdamaian tingkat dunia ini bisa terwujud atau tidak. Tentu saja hal ini
tergantung pada ulah George Bush. Saya kira kalau masyarakat Amerika bisa memahami

dan menyelami tentang problematika kehidupan internasional, bahwa hegemoni Amerika
itu sama sekali tidak mencerminkan demokrasi bahkan cenderung menindas dan sangat
distruktif. Karena itu saya berharap agar masyarakat Amerika bisa menghukum George
Bush yang telah merusak sendiri citra Amerika di mata dunia internasional. Dan saya
berharap dalam Pemilu tahun 2004 di Amerika nanti tidak lagi memilih Presiden seperti
Bush-bush yang lain, tetapi rakyat Amerika bisa memilih Presiden yang lebih beradab
dan bisa menciptakan perdamaian dunia.
Selain itu bisakah dunia ini dibebaskan dari serangan terorisme?
Tentu tidak bisa bila terorisme itu diartikan sebagai sesuatu yang terjadi aecara spesifik,
Apalagi teroris yang dikembangkan oleh Amerika itu merupakan ajaran yang permanen,
karena masyarakat dunia sudah tahu bahwa Amerika itu melakukan terorisme negara
(state terorrisme) yang lebih jahat dibanding dengan teror yang dilakukan oleh
sekelompok individu, atau kelompok-kelompok kecil dengan kemampuan politik dan
ekonomi yang sangat terbatas.
State Terrorism yang dikembangkan oleh Amerika inilah yang sekarang mendominasi
wacana dunia, sehingga teroris itu tidak bisa dihilangkan kalau Presiden Amerika yang
terpilih masih memiliki karekter yang sejenis dengan George Bush. Karena kita tahu

bahwa merekalah yang mendidik Saddam Husein, merekalah yang mendidik Israel dan
Osama bin Laden.

Yang menjadi misteri kenapa Hambali dan Umar Al-Farouk tidak bisa dihadirkan ke
publik, karena Amerika khawatir, kalau dihadirkan ke publik Hambali dan Umar Farouk
akan akan memberikan testemoni yang bertolak belakang dengan tuduhan Amerika,
karena mereka akan mengelak bahwa mereka bukan teroris, karena mereka hanya didikan
CIA saja yang diumpankan dan kemudian ditangkap. Jadi sebenarnya inti dari serangan
teroris itu sebenarnya George Bush sendiri.
Lalu bagaimana sesungguhnya masa depan Amerika sendiri jika Bush yunior memimpin
lagi di Amerika dalam pemilihan umum mendatang? Apakah Amerika Serikat semakin
ekspansif dan agresif lagi?
Saya yakin kalau yang terpilih George Bush lagi atau yang sejenis dengan Bush, maka
perkembangan dunia ini semakin tidak aman, tidak nyaman dan semakin hegemonik di
bawah arogansi Amerika. Kalau hal itu terjadi maka PBB tidak lagi kuat dan akan mati
kutu, kehidupan demokrasi akan hancur bahkan peradaban dunia ini akan akan mati. Hal
ini akan menimbulkan kerawanan-kerawanan dunia yang luar biasa.
Harapan saya semakin dholimnya Amerika justru akan menghadirkan nurani negara yang
lain di luar negara Islam seperti Jerman, Cina dan Jepang. Dan negara tersebut akan
berani menentang Amerika yang distruktif itu dan menghadirkan wacana tatanan
kehidupan yang baru dan penuh dengan kedamaian.
Melihat fenomena tersebut kenapa koalisi damai se-dunia justru tidak mampu
menghadang ambisi hegemoni Amerika Serikat?

Karena negera-negara tersebut belum membentuk satu kekuatan koalisi yang kuat. Kita
tahu bahwa proses penandatangan damai perang dan penindasan terhadap Irak kemarin,
negara-negara seperti Jerman, Perancis dan Cina tidak terlalu kokoh
memperjuangkannya. Namun masih kita lihat apakah mereka akan berubah, setelah
melihat Irak pasca Saddam Husein. Jadi ketidakpaduan terhadap sikap mereka adalah
karena ulah Amerika dalam Veto di sidang PBB, Amerika tega melakukan embargo dan
menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan dan menyerang secara militer. Kondisi
yang serba tega ini belum disikapi oleh Jerman, Perancis dan Cina dengan tegas. Itulah
yang mengakibatkan gagalnya hadangan hegemoni dan arogansi Amerika Serikat di mata
mereka.
Lantas mengapa PBB itu selalu gagal dan semakin tidak berdaya menghadapi hal ini?
Saya lihat karena ada beberapa hal. Kelemahan yang pertama, sistem di PBB sendiri
sangat tidak kondisif. Sistem voting yang dimiliki oleh lima anggota Dewan Keamanan
PBB itu bila salah satu tidak sepakat maka voting dianggap gagal, dan biasanya satu
voting yang mendominasi Dewan Keamanan PBB adalah biangkerok Amerika itu sendiri.
Yang kedua perilaku Amerika dan Israel di Timur Tengah justru menjadi biangkerok
perpecahan dan penjajahan di sana, bahkan masyarakat dunia sudah faham tentang hal
itu. Yang ketiga adalah Amerika selalu mencundangi negara-negara Timur Tengah dengan

berbagai embargo dan melindungi Israel di sana, kita tahu bahwa betapa jahat dan

brutalnya Israel terhadap Palestina justru di back-up terus menerus.
Itulah beberapa kelemahan PBB sebagai lembaga internasional yang mandul, dan
sayangnya PBB tempat mangkalnya saja di Amerika dan sangat tergantung kepada donasi
Amerika. Kemudian Sekjen PBB sendiri tidak memiliki kekuatan politik, ekonomi
maupun militer, sehingga mudah ditaklukkan oleh kekuatan negara adidaya.
Lantas apakah di dunia ini tidak ada kekuatan alternatif untuk menandingi Amerika
Serikat? Mungkinkah tertib dunia dan hukum internasional itu bisa ditegakkan?
Kita tahu bahwa sejarah perjalanan lembaga-lembaga tingkat dunia tidak ada yang
bersifat permanen dan selalu muncul alternatif-alternatif. Seperti Liga Bangsa-Bangsa
hancur lalu muncullah PBB. Lembaga PBB mandul, kemudian muncul kekuatan MEE,
saya berharap bahwa para pemimpin negara di dunia berani mengambil sebuah inisiatif
untuk memunculkan kekuatan alternatif baru untuk mengimbangi kekuatan-kekuatan
internasional yang hegemonik dan tidak berwibawa itu karena selalu mengandalkan
kepentingan Amerika.
Sebenarnya ketika Amerika Serikat memporakporandakan Irak, beberapa Dewan
Keamanan PBB, Non Blok, MEE, OKI dan beberapa negara lain akan bersatu menentang
ekspansi Amerika ke Irak sayangnya tidak ada kekompakan di antara mereka.
Padahal telah terbukti bahwa Saddam Husein dan Irak tidak memiliki senjata pemusnah
massal sepertri yang dikhawatirkan selama ini. Hal itu hanya sekadar taktik busuk
Amerika Serikat, dan kebohongan Amerika itu telah dikecam oleh masyarakat dunia

internasional hingga sekarang. Dan lebih sayang lagi ternyata Mahkamah Internasional
tidak berani membawa penjahat George Bush untuk dihadapkan dalam pengadilan
Internasional.
Lalu pasca kejatuhan Saddam Husein, apa sebenarnya yang dikehendaki oleh rakyat Irak
sendiri dan publik Timur Tengah serta rakyat di luar Irak seperti Uni Eropa dan
sebagainya terhadap gagasan rekonstruksi Irak?
Jelasnya secara fisik rakyat Irak sendiri sebenarnya cinta dengan kedamaian dan cinta
dengan kedaulatan. Dan yang mereka kehendaki adalah Amerika segera meninggalkan
Irak, kalau dulu Amerika berjanji akan memberikan suasana baru di Irak dan akan
mengganti pemimpin baru di Irak, karena sekarang sudah selesai, maka berikan kembali
demokrasi itu kepada rakyat Irak dan rakyat Irak sendiri sudah tahu dan sepakat akan
memilih pemimpin mereka sendiri.
Kemudian pengaruhnya terhadap negara Timur Tengah, saya kira di Timur Tengah sendiri
belum terjadi hubungan antar mereka secara harmonis, salah satu kenapa tidak bisa
harmonis, karena sikap Saddam Husein sendiri waktu itu sangat kolot dan super ego
karena itu saya berharap pasca jatuhnya Saddam Husein ini, negara-negara Timur Tengah
bisa kembali bersatu menggalang kekuatan baru bersatu padu melawan teroris dari
Amerika Serikat.
Jadi selama ini secara politik dan militer negara-negara Arab kalah dengan Amerika?


Kalau ukurannya adalah pada menguatnya agenda Amerika pada terorism dan
menguatnya Israel diatas penderitaan bangsa Palistina dan tidak mampunya negera Arab
untuk bersatu untuk mempertahankan kedaulatan Irak memang terjadi kegagalan tersebut.
Tapi sebenarnya yang lebih jelas adalah bahwa skenario besar itu telah dipersiapkan oleh
Amerika sejak lama. Bahkan pemimpin-pemimpin negara di Timur Tengah tidak akan
terjadi bila tidak mendapat restu dari Amerika, karena itu semua sistem di Timur Tengah
telah dikuasai oleh Amerika. Dan Sistem hubungan internasional terutama dalam soal
ekonomi tidak akan bisa berjalan tanpa riddlo dari Amerika. Karena itu sistem di Timur
Tengah memerlukan sebuah pembaharuan agar bisa segera keluar dari hegemoni.
Fenomena tersebut apakah ada imbasnya terhadap kehidupan umat Islam di Indonesia?
Tidak bisa dipungkiri bahwa umat Islam di Indonesia memiliki hubungan khusus baik
hubungan emosional, persaudaraan dan aqidah terhadap umat Islam dimanapun berada
termasuk di Timur Tengah. Karena bagaimanapun juga di Madinah di Makah adalah
tempat dimana disitu ada Rasulullah dan banyak universitas Islam dimana banyak orang
Indonesia yang belajar disana dan bagaimana sikap negara Timur Tengah ketika itu
membela Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dan seterusnya.
Nah imbasnya mungkin saja Indonesia secara membabibuta mengikuti pola terorism yang
dilakukan oleh Amerika tanpa membeda-bedakan kultur yang berbeda. Citra teroris itu
bisa saja kemudian di citrakan secara halus di Indonesia, karena penduduknya mayoritas
Islam. Padahal kultur Indonesia sangat jauh berbeda dengan apa yang dikembangkan di

Timur Tengah. Umat Islam Indonesia begitu sangat toleran dan sangat berapresiasi
terhadap kemajuan teknologi dan menjujung tinggi demokrasi yang berbeda denngan
negara yang ada di Timur Tengah. Jadi Islam tidak boleh digeneralisir, Islam tidak bisa
dikatagorikan sebagai terorism seperti yang dicitrakan oleh dunia Barat.
Kemudian apa harapan Anda selaku ketua KISRA dan sebagai tokoh umat Islam terhadap
kehidupan bangsa Indonesia di masa mendatang?
Bangsa Indonesia telah hidup dialam kemerdekaan lebih dari limapuluh tahun, mereka
telah mengalami pahit getirnya dipimpin oleh kelompok-kelopok yang kemudian justru
malah menjerumuskan Indonesia dalam krisis yang berkepanjangan. Karena itu yang
pertama harus membangkitkan kembali bangsa Indonesia dari krisis dan hal ini tidak
mungkin hanya dilakukan oleh satu kelompok saja. Hal itu memerlukan kerjasama yang
baik dan harmonis serta tulus dari seluruh kelompok masyarakat. Saya berharap agar
semua pemimpin baik yang ada di Ormas di Orpol, di lembaga Legislatif dan Eksekutif,
saya menghimbau agar kembali kepada nurani, karena itu rakyat sudah menunggu lama
dan rakyat sudah sengsara terus-menerus. Karena itu mari kita munculkan kesadaran itu
mulai dari para pemimpinnya. Kenapa harus para pemimpin lebih dahulu, karena kita
hidup bernegara yang sangat tergantung kepada para pemimpinnya. Karenanya kita bisa
potong kompas untuk menghadirkan sebuah solusi yang tepat, dengan tidak lagi memilih
pemimpin yang korup dan menyengsarakan rakyat banyak.
Karena itu dalam Pemilu tahun 2004 nanti kedaulatan ada ditangan rakyat, mereka bisa

memilih secara langsung siapa pemimpin yang bisa mengatasi masalah tersebut dengan
cerdas.Ton.

Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 2 2004