Materi Kuliah | BRAINWARE EVOLUTION

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Statistik Bisnis : BAB 3

III. DISTRIBUSI FREKUENSI
3.1 Pendahuluan
· Tujuan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi adalah untuk mengatur data mentah
(data yang belum dikelompokkan) ke dalam bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti
informasi yang ada.
· Pembuatan tabel distribusi frekuensi dapat dimulai dengan menyusun data mentah ke
dalam urutan yang sistematis (dari nilai terkecil ke nilai yang lebih besar atau sebaliknya)
atau lebih sering disebut data terurut.
· Keuntungan dari pengurutan data mentah ke dalam urutan data yang sistematis,
diantaranya
1. Dapat melihat jarak antara nilai terkecil dan terbesar dari kumpulan data tersebut.
2. Dapat mengetahui distribusi data.
3. Dapat mengetahui di sekitar mana data terkonsentrasi.
· Untuk mendapatkan distribusi frekuensi, kumpulan array data dikumpulkan ke dalam
sejumlah kelas (kelompok) yang relatif sedikit, sehingga distribusi frekuensi adalah
suatu pengelompokkan data berdasarkan pada kemiripan ciri.
3.2 Penyusunan Distribusi Frekuensi

·

Beberapa Istilah
Sebelum membuat tabel distribusi terlebih dahulu akan diperkenalkan istilah yang
digunakan dalam sebuah tabel distribusi frekuensi.
Tabel 3.1 Nilai Ujian Statistik Untuk 50 Mahasiswa Politeknik

Nilai Ujian

Frekuensi (f)

Batas Kelas

Titik Tengah Kelas

50 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
90 – 99

Jumlah

8
10
13
10
9
50

49,5 - 59,5
59,5 - 69,5
69,5 - 79,5
79,5 - 89,5
89,5 -99,5

54.5
64.5
74,5
84,5
94,5


Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa :

« Kelas Interval

- Nilai Ujian 50–59, 60–69, ..dst disebut kelas interval.
- Dalam daftar distribusi frekuensi, data dibuat menjadi beberapa kelompok dalam
interval-interval tertentu. Urutan kelas interval disusun mulai dari data terkecil
sampai dengan data terbesar atau sebaliknya.
- Urutan kelas interval 50–59 disebut kelas interval pertama, 60–69 disebut kelas interval
kedua,..., 90–99 disebut kelas interval kelima/terakhir.
« Ujung Kelas Interval
- Nilai-nilai di kiri kelas interval (50,60,70,80 dan 90) disebut ujung bawah kelas (UBK).
- Nilai 50 disebut ujung bawah kelas pertama, nilai 60 disebut ujung bawah kelas kedua,...,
90 disebut ujung bawah kelas kelima/terakhir.
- Nilai-nilai di kanan kelas interval (59,69,79,89 dan 99) disebut ujung atas kelas
(UAK).
- Nilai 59 disebut ujung atas kelas pertama, nilai 69 disebut ujung atas kelas kedua,..., nilai
99 disebut ujung kelas kelima/terakhir.
- Perbedaan antara ujung bawah kelas dengan ujung atas kelas sebelumnya adalah

satu jika data dicatat hingga satuan, sepersepuluh jika data dicatat hingga satu
desimal, seperseratus jika data dicatat hingga dua desimal, dst.
Prodi : AKE dan KAT

10

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Statistik Bisnis : BAB 3
« Panjang Kelas Interval (p)

Selisih positif antara tiap dua ujung bawah kelas berurutan disebut panjang kelas
interval. Dari tabel diperoleh panjang kelas interval = 60 – 50 = 70 – 60 =...= 90 – 80 =10.
« Frekuensi (f)
- Bilangan yang menunjukkan banyaknya data yang terdapat dalam setiap kelas
interval disebut frekuensi.
- Nilai f = 8, artinya jumlah mahasiswa yang nilai ujian statistiknya antara 50 – 59 ada 8
orang. Jumlah seluruh frekuensi sama dengan jumlah seluruh data (N).
« Batas Kelas Interval
- Nilai 49,5 , 59,5 ,..., 89,5 disebut batas bawah kelas (BBK). Nilainya bergantung pada

ketelitian data yang digunakan. Jika data dicatat hingga satuan BBK = UBK – 0,5. Jika
data dicatat hingga satu desimal BBK = UBK – 0, 05....dst.
- Nilai 59,5 , 69,5 ,..., 99,5 disebut batas atas kelas (BAK). Nilainya bergantung pada
ketelitian data yang digunakan. Jika data dicatat hingga satuan BAK = UAK + 0,5. Jika
data dicatat hingga satu desimal BAK = UAK + 0, 05....dst.
- Nilai batas bawah kelas berikutnya sama dengan nilai batas atas kelas sebelumnya.
« Titik Tengah Kelas (m)
- Nilai 54,5 , 64,5 ,..., 94,5 disebut titik tengah kelas
- Titik tengah kelas/tanda kelas adalah suatu nilai yang diambil sebagai wakil dari
kelas itu, yakni rata-rata setiap kelas interval .
-

Titik Tengah Kelas =

UBK + UAK
BBK + BAK
=
2
2


- Untuk kelas interval pertama, Titik Tengah Kelas =
·

(3.1)

50 + 59
= 54,5 ....dst
2

Langkah-langkah Membuat Daftar Distribusi Frekuensi
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat Daftar Distribusi Frekuensi :
1. Tentukan nilai dari data terkecil, data terbesar, dan banyak data.
2. Tentukan Rentang/Range, yaitu nilai data terbesar dikurangi nilai data terkecil.
Rentang = Data Terbesar – Data Terkecil

(3.2)

3. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Pada umumnya, banyak kelas interval ini antara 5 sampai 15 kelas, dipilih sesuai
keperluan. Namun yang ideal, banyak kelas interval dapat dihitung dengan

menggunakan aturan Sturges, yaitu :
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log N ; dengan N menyatakan banyak data

(3.3)

4. Tentukan panjang kelas interval (p).

p=

rentang
banyak kelas

(3.4)

5. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama.
Biasanya diambil data terkecil atau nilai yang lebih kecil dari data terkecil, akan
tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas interval yang telah didapat.
6. Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas
dengan p dikurangi 1. Demikian seterusnya.
7. Nilai f dihitung dengan menggunakan tabel penolong sebagai berikut.

Prodi : AKE dan KAT

11

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Statistik Bisnis : BAB 3
Tabel 3.2 Tabel Penolong
Kelas Interval Tabulasi Frekuensi

8. Buat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi
Frekuensi
Kelas Interval

·

Contoh 3.1
Buatlah daftar distribusi frekuensi dari data pengeluaran per hari (ribu rupiah) untuk 30
keluarga di suatu daerah berikut ini :

Data Pengeluaran Per Hari (Ribu Rupiah) Untuk 30 Keluarga

50

67

70

74

60

70

60

69

71


72

65

72

72

75

78

85

75

80

63


71

56

58

58

73

69

76

64

65

65

85

Catatan : Data Rekaan

Jawab :
1. Tentukan nilai dari data terkecil, data terbesar, dan banyak data.
Data terkecil (DK) = 50
Data terbesar (DB) = 85
Banyak data (N) = 30
2. Tentukan rentang, yaitu nilai data terbesar dikurangi nilai data terkecil.
Rentang = DB – DK = 85 – 50 = 35
3. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Dengan menggunakan aturan Sturges :
Banyak kelas = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log (30) = 5,87 ~ 6 kelas
4. Tentukan panjang kelas interval (p).

p=

rentang
= 35 / 6 = 5,83 ~ 6
banyak kelas

5. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama.
UBK Pertama = 50
6. Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung
bawah kelas dengan p dikurangi 1.
Kelas Interval = UBK + P – 1
Prodi : AKE dan KAT

12

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Statistik Bisnis : BAB 3
Kelas ke :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

50 + 6 – 1 = 55








50 – 55
56 – 61
62 – 67
68 – 73
74 – 79
80 – 85

7. Buat Tabel Penolong
Tabel 3.4 Tabel Penolong

Kelas ke1.
2.
3.
4.
5.
6.


Kelas Interval
50 – 55
56 – 61
62 – 67
68 – 73
74 – 79
80 – 85


Tabulasi
I
IIIII
IIIII I
IIIII IIIII
IIIII
III
Jumlah

Frekuensi
1
5
6
10
5
3
30

8. Sehingga Daftar Distribusi Frekuensinya adalah
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Pengeluaran Per Hari (Ribu Rupiah) Untuk 30 Keluarga

Pengeluaran
50 – 55
56 – 61
62 – 67
68 – 73
74 – 79
80 – 85
Jumlah

Frekuensi
1
5
6
10
5
3
30

Catatan :
Sedapat mungkin hindari kelas terbuka. Meskipun kelas terbuka diperlukan jika ada
beberapa nilai yang sangat besar atau sangat kecil dibandingkan nilai-nilai lain yang ada
disekitar pemusatan, sebaiknya kelas terbuka jarang digunakan sebab akan
menimbulkan persoalan dalam penyajian grafik dan kesulitan perhitungan ukuranukuran statistik deskriptif yang penting lainnya, seperti rata-rata hitung, deviasi, dll.
·

Contoh 3.2
Berikut adalah contoh daftar distribusi frekuensi dengan kelas terbuka, mengenai
banyak penduduk di daerah A menurut kelompok umur (dalam tahun).
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Banyak penduduk di daerah A menurut kelompok umur (dalam tahun)

Umur (tahun)
Kurang dari 16
16 – 20
20 – 30
30 – 40
40 dan lebih
Jumlah

Frekuensi
550
700
850
600
400
3100

Catatan :
Jika terdapat pemusatan data mentah di sekitar nilai tertentu, hendaknya dalam
penyusunan distribusi, titik konsentrasi jatuh pada titik tengah dari suatu kelas interval.

Prodi : AKE dan KAT

13

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Statistik Bisnis : BAB 3
3.3 Distribusi Frekuensi Relatif
· Dalam daftar distribusi frekuensi yang dibuat, frekuensi dinyatakan dengan banyaknya
data yang terdapat dalam tiap kelas (berbentuk absolut). Jika frekuensi tersebut
dinyatakan dalam bentuk persen, maka akan diperoleh daftar distribusi frekuensi
relatif.
· Jadi distribusi frekuensi relatif disusun melalui pembagian masing-masing frekuensi
kelas dengan seluruh frekuensi dan dinyatakan dalam persen. Distribusi frekuensi
relatif terutama berguna dalam membandingkan beberapa distribusi yang memiliki
jumlah frekuensi yang berbeda.
· Untuk mendapatkan nilai f (%) /frekuensi relatif dihitung dengan rumus berikut :

f (%) kelas ke - i =
·

f (absolut) kelas ke - i
x 100%
N

(3.5)

Contoh 3.3 (Berdasarkan Contoh 3.1)
Buatlah daftar distribusi frekuensi relatif dari data Pengeluaran Per Hari (Ribu Rupiah)
Untuk 30 Keluarga, berdasarkan daftar distribusi frekuensi yang diperoleh sebelumnya.
Jawab :
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi dan Distribusi Frekuensi Relatif
Pengeluaran Per Hari (Ribu Rupiah) Untuk 30 Keluarga

Pengeluaran
50-55
56-61
62-67
68-73
74-79
80-85
Jumlah

Frekuensi
1
5
6
10
5
3
30

Frekuensi Relatif (%)
(1/30) x 100 = 3,33
(5/30) x 100 = 16,67
20,00
33,33
16,67
10,00
100,00

3.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif
· Daftar distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi biasa yang nilai frekuensi
kumulatifnya didapat dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.
· Daftar distribusi frekuensi kumulatif ada 2 macam, yaitu kumulatif kurang dari (