Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

(1)

2

PID Controller

 

Fatchul Arifin 

(fatchul@uny.ac.id) 

   

 

PID Controller merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti Fuzzy dan Robust. Sehingga akan menjadi suatu sistem pengatur yang semakin baik

Tulisan ini dibatasi pada sistem dengan Unity Feedback System, yang gambarnya

sebagai berikut :

 

Controller Plant +

         

Gambar 1

Blok diagram untuk Unity Feedback Systems [1]

PID Controller memiliki transfer function sebagai sebagai berikut :

 

     

H (s) = 3K D s + 2K P s +K I

 

(1)

s + K D s + K P s +K I

 

   

PID Controller sebenarnya terdiri dari 3 jenis cara pengaturan yang saling dikombinasikan, yaitu P (Proportional) Controller, D (Derivative) Controller, dan I (Integral) Controller. Masing-masing memiliki parameter tertentu yang harus diset

untuk dapat beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai konstanta. Setiap jenis,

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1

 

Respon PID Controller Terhadap Perubahan Konstanta[1]  

Closed-Loop

 

Response

Rise Time Overshoot Settling Time SS Error

Kp Decrease Increase Small change Decrease


(2)

Parameter-parameter tersebut, tidak bersifat independen, sehingga pada saat salah satu nilai konstantanya diubah, maka mungkin sistem tidak akan bereaksi seperti yang diinginkan. Tabel di atas hanya dipergunakan sebagai pedoman jika akan melakukan perubahan konstanta. Untuk merancang suatu PID Controller, biasanya dipergunakan

metoda trial & error. Sehingga perancang harus mencoba kombinasi pengatur beserta

konstantanya untuk mendapatkan hasil terbaik yang paling sederhana.

 

 

c. Metode Konvensional

 

Desain sebuah sistem kontrol, dimulai dengan membuat blok diagram sistem. Blok diagram (yang berisi transfer function) tersebut selanjutnya akan dianalisa dengan menggunakan aksi pengontrolan yang berbeda. Dengan perubahan sinyal input sehingga perancang dapat melihat respon sistem jika mendapat input sinyal tertentu. Kombinasi antara sinyal input dan jenis aksi pengontrolan ini akan menghasilkan respon yang berbeda-beda.

Dahulu untuk melihat respon suatu sistem dengan berbagai macam kombinasi sinyal input dan aksi pengontrolan merupakan hal yang sulit dan membosankan. Adapun prosedur yang harus dilalui adalah sebagai berikut [2]:

1. Mendapatkan transfer function sistem (dalam s-domain) dengan Laplace

 

Transform.

 

2. Menentukan jenis aksi pengontrolan beserta dengan konstantanya.

 

3. Menggabungkan transfer function yang sudah didapatkan dengan jenis aksi pengontrolan.

4. Menentukan sinyal input yang akan dimasukkan (biasanya fungsi step, fungsi ramp dan pulse) dan menggabungannya ke dalam transfer function yang baru. 5. Melakukan perhitungan invers Laplace Transform untuk mendapatkan fungsi

dalam t-domain.

6. Menggambar respon berdasarkan fungsi dalam t-domain.

 

Untuk melakukan langkah-langkah di atas diperlukan ketelitian yang tinggi dan hasil penggambarannya sering kali kurang (tidak) akurat. Selain itu, jika perancang ingin mengamati respon sistem terhadap sinyal input yang lain, maka proses-proses tersebut sebagian besar akan diulang kembali. Hal ini bertambah kompleks jika perubahan yang dilakukan tidak terbatas pada sinyal input, tetapi juga pada jenis aksi pengontrolannya.


(3)

Sehingga untuk mendapatkan respon dari berbagai macam kombinasi, membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu, perancang juga melakukan proses perhitungan yang rumit dan membosankan.

 

 

d. Metode Simulasi Menggunakan Komputer

 

Perkembangan teori kontrol juga diikuti oleh software pendukungnya. Mulai dari software untuk pemrograman sistem, sampai dengan software untuk proses simulasinya. Salah satu software yang dapat dipergunakan untuk simulasi tersebut

adalah MatLab dari Mathworks, Inc.

Software ini dilengkapi dengan berbagai toolbox yang memudahkan pemakai untuk melakukan perhitungan-perhitungan tertentu. Bahkan saat ini sudah

dikembangkan toolbox khusus untuk simulasi yang diberi nama Simulink. [3]

Aplikasi MatLab dalam bidang pengaturan dilengkapi Control Toolbox. Toolbox ini sudah dilengkapi dengan berbagai macam fungsi pendukung yang dipergunakan dalam analisa sistem kontrol. Beberapa fungsi pendukung yang sering dipergunakan untuk menganalisa suatu sistem adalah : feedback, step, rlocus, series, dll. Untuk menganalisa suatu sistem, software hanya memerlukan masukan berupa transfer function yang ditulis dalam Laplace Transform (dalam s-domain) atau matriks. Untuk selanjutnya, pemakai tinggal memilih analisa yang akan dipergunakan. Tulisan ini akan membahas penggunaannya secara khusus untuk merancang PID Controller pada suatu sistem.

Sebagai contoh, suatu sistem kontrol memiliki transfer function sebagai

 

berikut :

 

H (s) =  

1

s 2 + 10s + 20

 

   

Dengan kriteria perancangan sebagai berikut :

 

1. memiliki rise time yang cepat

 

2. overshoot sekecil mungkin

 

3. tidak memiliki steady state error.

 

Dari fungsi di atas, maka parameter-parameter yang dimasukkan berupa

koefisien pembilang dan penyebutnya. Biasanya dipergunakan variabel num untuk


(4)

pen siap dim seba jeni step men Res           resp mem men (clo kon ggunaan na p untuk men Langka masukkan ke

againya. Se is input yang

Fungsi d p(num,den,t nghasilkan g num = den = step(n title( spon sistem Sistem pon tertingg miliki rise nguntungka Untuk m ose loop sy ndisi sesung

ama variabe nganalisa sis ah kedua ya e dalam si ebagai dasar

g lain akan dasar yang

) untuk s-d gambar resp

[1]; [1 10 20 num,den)

‘Open Lo terbuka (op

Re

di atas m gi hanya di

time yang n.

menghasilk ystem). Sis

guhnya den

el yang lain stem kontro ang perlu d stem. Input r analisa ak

dibicarakan akan serin domain ata pon sistem b

0];

oop Resp pen loop res

espon Sistem

emiliki ste idapatkan p

cukup bes

an sistem k stem ini m ngan seting p

n juga diperb ol.

dilakukan a t ini bisa b kan diperlun

n pada bagia ng dipergu au step(A,B

bila diberi i

ponse’) sponse) dap

Gambar 2 m Dengan U

eady state e pada amplit

sar (sekitar

kontrol yang memiliki fe poin yang d

bolehkan. S

adalah mem

berupa step

nakan fungs an akhir tul unakan adal B,C,D) untu

nput unit st

pat dilihat pa

Unit Step In

error yang tudo 0,05. r 1,5 detik)

g baik, dipe eedback, ya

diberikan.

Setelah itu k

milih jenis i

p, pulse, ra

si step. Seda

isan ini.

lah step, d

uk state sp ep dalam

t-ada gambar

nput

tinggi, yai Selain itu, ). Hal terse

rlukan siste ang akan m

komputer su input yang amp, sinus, ang penggu dengan syn pace. Fungs domain.

r di bawah in

itu 0,95. S sistem ter ebut jelas

em yang ter membandin

udah

akan

, dan

unaan ntax : si ini ni : Sebab sebut tidak rtutup ngkan


(5)

men func

     

     

Mis

 

 

 

     

Pen t=0

men over over rise dipe

e. Proporti Dari ta nambah ov ction sistem

sal, diambil Kp = 3 num = den = t = 0 step(n title(

nambahan v s/d t=2, den

Dari g ngurangi ris

rshoot yan rshoot yang

timenya m erkecil.

ional Contr abel 1 dik vershoot, d m di atas den

H (

konstanta K 00;

[Kp]; [1 10 20 : 0.01 : num,den)

‘Closed-ariabel t=0

ngan step 0, gambar 2 d

se time dan ng terjadi m g terjadi ju menjadi kec

roller

etahui bahw dan mengur

ngan mengg

(s) = s 2 + 1

Kp = 300, m

0+Kp]; : 2;

-Loop St

Respo Menggu

0:0.01:2

,01 detik. di atas, da n steady st masih terla uga semakin

cil. Kebalik

hwa P Con rangi stead gunakan P C

K P

0s + (20 + K

maka :

tep Kp =

Gambar 3 on Sistem T unakan P C dimaksud

apat diliha tate error, alu besar. J

n besar, set kan dari k

P

ntroller dap dy state er Controller ad

K )

300’)

ertutup ontroller dkan untuk

at bahwa p tetapi men Jika konsta ttling time

eadaan itu

pat mengur rror. Close dalah sebag

 

(3)

melihat resp

penambahan ambah ove anta Kp di juga semak

terjadi jik

rangi rise ed-loop tra gai berikut :

pon sistem

an P Contr ershoot. Na

iperbesar, m kin besar, t ka konstanta

time, ansfer

dari

roller amun, maka tetapi a Kp


(6)

 

 

Clo

 

 

Mis

 

Res

 

 

Ber dan

 

 

 

Clo

 

 

   

over tida

f. Proporti sed-Loop tr

sal, Kp = 30 Kp = 3 Kd = 1 num = den = t = 0 step(n title( spon sistem

rdasarkan ga n settling tim

g. Proport sed-Loop tr

Integral rshoot dan ak dimiliki o

ional-Deriv ransfer func

H (

00 dan Kd = 00; 0;

[Kd Kp]; [1 10+Kd : 0.01 : num,den)

‘Closed-tergambar s

ambar di ata me, tetapi tid

ional-Integ ransfer func

H (

l Controller setling tim oleh jenis ya

vative Cont ction sistem

(s) = s 2 + (

= 10, maka :

;

d 20+Kp] : 2;

-Loop St seperti di ba

Respo Menggun as, penggun dak member

gral Contro ction sistem

(s) =     s 3 + 10

r memiliki me, serta me

ang lain).

D

troller m di atas den

K D s + K P

10 + K

:

;

)s +

tep Kp=30 awah ini.

Gambar 4 on Sistem T unakan PD C

naan PD Co rikan damp

oller

m di atas den

0s 2

K P s + K

+ (20 +

karakteristi enghilangka

ngan PD Con

KP

+ (20 + K P )

00 Kd=10

ertutup Controller

ntroller dap at apa pun t

ngan PD Con

K I

K P )s + K I

ik mengura an steady s

ntroller ada

 

 

(4)

’)

pat mengura terhadap ste

ntroller ada

 

 

(5)

aangi rise t tate error (

alah :

angi oversho eady state er

alah :

time, menam (karakteristi

oot rror.

mbah ik ini


(7)

Mis

 

     

P d over yan men dihi Gam

                             

   

Dar keci

func

       

 

sal, Kp = 30 Kp = 3 Ki = 7 num = den = t = 0 step(n title(

dan I Cont rshoot. Ole g berlebiha niadakan ste ilangkan. mbar di baw

ri gambar di il, serta stea h. Proport

Bagian ction untuk

Kp = 3 Ki = 3

0 dan Ki = 7 00; 0;

[Kp Ki]; [1 10 20 : 0.01 : num,den)

‘Closed-troller mem eh karena i

an. Nilai K eady state e

wah ini mem

Respon S i atas terlih ady state err ional-Integ akhir dari sistem di at

3

350; 300;

s

70, maka :

;

0+Kp Ki] : 2;

-Loop St

miliki karak tu, nilai Kp Ki diambil

error. Jika K

mperlihatkan

Sistem Tertu at bahwa ri rornya dapa gral-Deriva simulasi in tas adalah :

K D s

+ (10 + K D )

2

;

tep Kp=30

akteristik ya p harus dik lebih besa Kp > Ki, m

n respon sis

Gambar 5 utupMengg ise time sist at dihilangka ative Contr ni adalah PI

+ K P s + K I

2

s + (20 +

0 Ki=70’

ang sama kurangi unt ar dari Kp, maka steady

tem dengan

gunakan PI C tem menuru an.

roller ID Controll

I

K P )s + K I

)

dalam hal tuk menghi , karena di y state error

n PI Control

Controller un, dengan

er, yang me

 

(6)

rise time indari overs

iinginkan u rnya tidak d

ller

overshoot y

emiliki tran dan shoot untuk dapat

yang


(8)

            terp stea perc yan pad akan seba Ber diin       men num = den = t = 0 step(n title(

Dari ga penuhi, yaitu ady state er

cobaan (tria g berlainan a salah satu n didapatka agai pedom

ikut ini beb nginkan :

1. Dapatk mana y error). 2. Tambah 3. Tambah 4. Tambah 5. Kombin diingink Dalam nggunakan

[Kp Ki K [1 10+kd : 0.01 : num,den)

‘Closed-Respon Si ambar di a u tidak me rror. Nilai-n al and error) n, untuk me u konstanta an hasil se man.

berapa tips

kan respon s yang harus

hkan P Cont hkan D Con hkan I Cont nasikan ko

kan. mengimp PID Contro Kd]; d 20+Kp : 2; -Loop St istem Tertut atas terlihat miliki over nilai konstan ). Sehingga emenuhi kr a akan berp esuai denga yang dapat sistem terbu dieprbaiki troller untuk ntroller untu troller untuk onstanta y

lementasika oller. Jika s

Ki];

tep Kp=35

Gambar 6 tup Menggu t bahwa kr rshoot, rise anta yang te a perancang riteria di at pengaruh pa an tabel 1.

t diperguna uka sistem (rise time, k memperba uk memperb k menghilan yang ada

an sistem sistem sudah 50 Ki=30 unakan PID riteria siste time yang erdapat pad yang berbe tas. Hal itu ada konstan

. Tabel ter

akan untuk

(open-loop) settling tim

aiki rise tim baiki oversh

ngkan stead untuk me

kontrol, h memberik

0 Kd=50’

Controller em yang di cepat, dan a tulisan in eda akan me u terjadi ka nta yang lain

sebut hany

mendapatka

) untuk men me, oversho

me. hoot.

y state error endapatkan

sebenarny kan respony

’)

iinginkan s n tidak mem ni diperoleh

endapatkan arena perub in. Artinya ya dipergun

an respon y

nentukan ba oot, steady r. respon ya tidak yang cukup sudah miliki h dari n nilai bahan tidak nakan yang agian state yang perlu baik


(9)

dalamnya. Sehingga sistem menjadi lebih sederhana (kombinasi yang main banyak membuat sistem menjadi makin kompleks)

Analisa pada contoh di atas, dilakukan dengan input unit step. Apabila diinginkan

analisa dengan input yang berbeda, maka harus dilakukan modifikasi transfer function,Untuk menganalisa sistem dengan input impulse function, maka transfer function dikalikan dengan faktor s. Demikian juga untuk input ramp function, perlu dikalikan dengan faktor 1/s.

 

i. Kesimpulan

 

Merancang suatu PID Controller memang tidak mudah, sebab penentuan konstantanya dilakukan secara trial and error. Selain itu perubahan salah satu konstanta akan berpengaruh terhadap parameter yang lain. Namun demikian, kesulitan tersebut sudah sedikit teratasi dengan bantuan komputer. Sebab respon dapat langsung dilihat tanpa melakukan perhitungan yang rumit dan memakan waktu panjang. Penggunaan MatLab tidak terbatas pada perancangan PID Controller saja, melainkan ada berbagai macam analisa sistem kontrol seperti Bode Diagram, analisa kestabilan Nyquist, Root Locus, State Space, dll. Fungsi-fungsi untuk keperluan di atas sudah tersedia di dalam Control Toolbox. Jika tidak tersedia, pemakai dapat membuat m-file yang sesuai

dengan kebutuhan. 


(1)

pen siap dim seba jeni step men

Res  

 

 

   

resp mem men (clo kon

ggunaan na p untuk men Langka masukkan ke

againya. Se is input yang

Fungsi d p(num,den,t

nghasilkan g num = den = step(n title( spon sistem

Sistem pon tertingg miliki rise nguntungka

Untuk m ose loop sy ndisi sesung

ama variabe nganalisa sis ah kedua ya e dalam si ebagai dasar

g lain akan dasar yang

) untuk s-d gambar resp

[1]; [1 10 20 num,den)

‘Open Lo terbuka (op

Re di atas m gi hanya di

time yang n.

menghasilk ystem). Sis

guhnya den

el yang lain stem kontro ang perlu d stem. Input r analisa ak

dibicarakan akan serin domain ata pon sistem b 0];

oop Resp pen loop res

espon Sistem emiliki ste idapatkan p

cukup bes an sistem k stem ini m ngan seting p

n juga diperb ol.

dilakukan a t ini bisa b kan diperlun

n pada bagia ng dipergu au step(A,B

bila diberi i

ponse’) sponse) dap

Gambar 2 m Dengan U eady state e pada amplit

sar (sekitar kontrol yang memiliki fe poin yang d

bolehkan. S adalah mem berupa step

nakan fungs an akhir tul unakan adal B,C,D) untu

nput unit st

pat dilihat pa

Unit Step In error yang tudo 0,05. r 1,5 detik) g baik, dipe eedback, ya

diberikan.

Setelah itu k milih jenis i

p, pulse, ra

si step. Seda isan ini. lah step, d uk state sp ep dalam

t-ada gambar

nput

tinggi, yai Selain itu, ). Hal terse rlukan siste ang akan m

komputer su input yang

amp, sinus,

ang penggu dengan syn pace. Fungs

domain.

r di bawah in

itu 0,95. S sistem ter ebut jelas em yang ter membandin

udah akan

, dan

unaan ntax :

si ini

ni :

Sebab sebut tidak rtutup ngkan


(2)

men func      

     

Mis  

 

 

 

 

  Pen t=0 men over over rise dipe

e. Proporti

Dari ta nambah ov ction sistem

sal, diambil Kp = 3 num = den = t = 0 step(n title(

nambahan v s/d t=2, den

Dari g ngurangi ris

rshoot yan rshoot yang

timenya m erkecil.

ional Contr

abel 1 dik vershoot, d m di atas den

H (

konstanta K 00;

[Kp]; [1 10 20 : 0.01 : num,den)

‘Closed-ariabel t=0

ngan step 0, gambar 2 d

se time dan ng terjadi m g terjadi ju menjadi kec

roller

etahui bahw dan mengur

ngan mengg

(s) =

s 2 + 1

Kp = 300, m

0+Kp]; : 2;

-Loop St

Respo Menggu

0:0.01:2

,01 detik. di atas, da n steady st masih terla uga semakin

cil. Kebalik

hwa P Con rangi stead gunakan P C

K P

0s + (20 + K

maka :

tep Kp =

Gambar 3 on Sistem T unakan P C dimaksud apat diliha tate error, alu besar. J

n besar, set kan dari k

P

ntroller dap dy state er Controller ad

K )

300’)

ertutup ontroller dkan untuk at bahwa p

tetapi men Jika konsta ttling time

eadaan itu

pat mengur rror. Close dalah sebag

 

(3)

melihat resp penambahan ambah ove anta Kp di juga semak

terjadi jik

rangi rise ed-loop tra gai berikut :

pon sistem an P Contr ershoot. Na

iperbesar, m kin besar, t ka konstanta

time, ansfer

dari roller amun, maka tetapi a Kp


(3)

   

Clo  

 

Mis  

Res

 

  Ber dan

 

   

Clo    

   

over tida

f. Proporti

sed-Loop tr

sal, Kp = 30 Kp = 3 Kd = 1 num = den = t = 0 step(n title( spon sistem

rdasarkan ga n settling tim

g. Proport

sed-Loop tr

Integral rshoot dan ak dimiliki o

ional-Deriv

ransfer func

H ( 00 dan Kd =

00; 0;

[Kd Kp]; [1 10+Kd : 0.01 : num,den)

‘Closed-tergambar s

ambar di ata me, tetapi tid

ional-Integ

ransfer func

H (

l Controller setling tim oleh jenis ya

vative Cont

ction sistem (s) =

s 2 + ( = 10, maka :

;

d 20+Kp] : 2;

-Loop St seperti di ba

Respo Menggun as, penggun dak member

gral Contro

ction sistem (s) =

   

s 3 + 10

r memiliki me, serta me

ang lain).

D

troller

m di atas den

K D s + K P

10 + K

:

;

)s +

tep Kp=30 awah ini.

Gambar 4 on Sistem T unakan PD C

naan PD Co rikan damp

oller

m di atas den 0s 2

K P s + K

+ (20 +

karakteristi enghilangka

ngan PD Con

KP

+ (20 + K P )

00 Kd=10

ertutup Controller

ntroller dap at apa pun t

ngan PD Con

K I

K P )s + K I

ik mengura an steady s

ntroller ada  

 

(4)

’)

pat mengura terhadap ste

ntroller ada  

 

(5)

aangi rise t tate error (

alah :

angi oversho eady state er

alah :

time, menam (karakteristi

oot rror.

mbah ik ini


(4)

Mis  

 

   

P d over yan men dihi Gam

                             

 

  Dar keci

func

 

     

 

sal, Kp = 30 Kp = 3 Ki = 7 num = den = t = 0 step(n title(

dan I Cont rshoot. Ole g berlebiha niadakan ste ilangkan. mbar di baw

ri gambar di il, serta stea

h. Proport

Bagian ction untuk

Kp = 3 Ki = 3 Kd = 5

0 dan Ki = 7 00; 0;

[Kp Ki]; [1 10 20 : 0.01 : num,den)

‘Closed-troller mem eh karena i

an. Nilai K eady state e wah ini mem

Respon S i atas terlih ady state err

ional-Integ

akhir dari sistem di at

3

350; 300;

0;

s

70, maka :

;

0+Kp Ki] : 2;

-Loop St

miliki karak tu, nilai Kp Ki diambil

error. Jika K mperlihatkan

Sistem Tertu at bahwa ri rornya dapa

gral-Deriva

simulasi in tas adalah :

K D s

+ (10 + K D )

2

;

tep Kp=30

akteristik ya p harus dik lebih besa Kp > Ki, m n respon sis

Gambar 5 utupMengg ise time sist at dihilangka

ative Contr

ni adalah PI

+ K P s + K I 2

s + (20 +

0 Ki=70’

ang sama kurangi unt ar dari Kp, maka steady tem dengan

gunakan PI C tem menuru an.

roller

ID Controll

I

K P )s + K I

)

dalam hal tuk menghi , karena di y state error n PI Control

Controller un, dengan

er, yang me

 

(6)

rise time indari overs

iinginkan u rnya tidak d ller

overshoot y

emiliki tran dan shoot untuk dapat

yang


(5)

   

 

 

   

terp stea perc yan pad akan seba Ber diin

 

 

 

men hany

num = den = t = 0 step(n title(

Dari ga penuhi, yaitu ady state er

cobaan (tria g berlainan a salah satu n didapatka agai pedom

ikut ini beb nginkan :

1. Dapatk mana y error). 2. Tambah 3. Tambah 4. Tambah 5. Kombin diingink Dalam nggunakan ya dengan

[Kp Ki K [1 10+kd : 0.01 : num,den)

‘Closed-Respon Si ambar di a u tidak me rror. Nilai-n al and error) n, untuk me u konstanta an hasil se man.

berapa tips kan respon s yang harus hkan P Cont hkan D Con hkan I Cont nasikan ko

kan. mengimp PID Contro

PI Contro Kd]; d 20+Kp : 2;

-Loop St

istem Tertut atas terlihat miliki over nilai konstan

). Sehingga emenuhi kr a akan berp esuai denga

yang dapat sistem terbu

dieprbaiki troller untuk ntroller untu

troller untuk onstanta y

lementasika oller. Jika s

oller, maka

Ki];

tep Kp=35

Gambar 6 tup Menggu t bahwa kr rshoot, rise anta yang te a perancang riteria di at pengaruh pa an tabel 1. t diperguna uka sistem

(rise time, k memperba uk memperb

k menghilan yang ada

an sistem sistem sudah

a tidak pe

50 Ki=30

unakan PID riteria siste time yang erdapat pad yang berbe tas. Hal itu ada konstan

. Tabel ter akan untuk

(open-loop) settling tim aiki rise tim baiki oversh

ngkan stead untuk me

kontrol, h memberik

rlu menam

0 Kd=50’

Controller em yang di cepat, dan a tulisan in eda akan me u terjadi ka nta yang lain

sebut hany mendapatka ) untuk men me, oversho me.

hoot.

y state error endapatkan sebenarny kan respony mbahkan D

’)

iinginkan s n tidak mem ni diperoleh

endapatkan arena perub in. Artinya ya dipergun an respon y nentukan ba oot, steady

r.

respon ya tidak yang cukup Controller

sudah miliki h dari n nilai bahan tidak nakan yang

agian state

yang perlu baik r ke


(6)

dalamnya. Sehingga sistem menjadi lebih sederhana (kombinasi yang main banyak membuat sistem menjadi makin kompleks)

Analisa pada contoh di atas, dilakukan dengan input unit step. Apabila diinginkan analisa dengan input yang berbeda, maka harus dilakukan modifikasi transfer function,Untuk menganalisa sistem dengan input impulse function, maka transfer function dikalikan dengan faktor s. Demikian juga untuk input ramp function, perlu dikalikan dengan faktor 1/s.

 

i. Kesimpulan

 

Merancang suatu PID Controller memang tidak mudah, sebab penentuan konstantanya dilakukan secara trial and error. Selain itu perubahan salah satu konstanta akan berpengaruh terhadap parameter yang lain. Namun demikian, kesulitan tersebut sudah sedikit teratasi dengan bantuan komputer. Sebab respon dapat langsung dilihat tanpa melakukan perhitungan yang rumit dan memakan waktu panjang. Penggunaan MatLab tidak terbatas pada perancangan PID Controller saja, melainkan ada berbagai macam analisa sistem kontrol seperti Bode Diagram, analisa kestabilan Nyquist, Root Locus, State Space, dll. Fungsi-fungsi untuk keperluan di atas sudah tersedia di dalam Control Toolbox. Jika tidak tersedia, pemakai dapat membuat m-file yang sesuai dengan kebutuhan.