PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN BULULAWANG KAB.MALANG - Repository UNIKAMA

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS

PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA
GURU DI KECAMATAN BULULAWANG KAB.MALANG
Lilik Wahyuni
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
pasca_ips@unikama.ac.id
ABSTRAK
The most important motivation in educational psychology is achievement motivation. Someone
who has the motivation of achievement tend to strive to succeed and choose activities that lead to the
goals and success. Furthermore, if given partners to a complex task, students who have the motivation of
achievement tend to choose partners who have good ability in the task.
This research aims: 1) To determine whether there is influence learning motivation on student
achievement in social studies students of class VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima. 2) To
determine whether there is influence the use of learning media on the learning achievement in social
studies students of class VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima. 3) To determine whether there is
influence jointly motivation to learn and use of instructional media on student achievement in social
studies students of class VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima.
This research includes the correlational research, because they test and reveal the influence of

independent variables and the dependent variable. The population in this study were all students of class
VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima totaling 84 students. Because the population is relatively
small (84 students) then all members of the population were sampled. Samples are now called saturated
sample or samples of population is the total population sampled.
The conclusion of this study were: 1) There is a media Influence of learning on student
achievement Class VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima. 2). There Effect of learning motivation
towards learning achievement of students of class VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima. 3).
There Influence of motivation to learn and use of learning media simultaneously towards achievement of
students of class VI SDN PI Rabakodo, Woha subdistrict, Bima.
Keywords: Use of instructional media, Motivation to learn, learning achieve

PENDAHULUAN
Pendidikan
tombak

merupakan

kemajuan

Negara-negara


yang

suatu
maju

ujung

Hal tersebut mendorong suatu Negara

bangsa.

menjadi Negara yang maju dan pesat

seperti

Amerika, Jepang, atau Malaysia telah
menjadikan pendidikan sebagai factor

dalam


perkembangan

ilmu

teknologi.
Sekolah merupakan salah satu

strategis dalam menciptakan kemajuan

organisasi

pendidikan

bangsanya. Pendidikan yang berkualitas

dikatakan

sebagai


dapat

sumberdaya

mencapai

tujuan

manusia yang berkualitas dan produktif.

nasional.

Keberhasilan

menghasilkan

dan

yang
wadah


dapat
untuk

pembangunan
tujuan
1

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
pendidikan di sekolah tergantung pada

Pendidikan Nasional BAB XI pasal 39,

sumberdaya manusia yang ada di

dinyatakan

sekolah tersebut yaitu kepala sekolah,

Kependidikan bertugas melaksanakan


guru, siswa, pegawai tata usaha, dan

administrasi, pengelola, pengembang,

tenaga kependidikan lainnya. Selain itu

pengawas, dan pelayanan teknis untuk

harus didukung pula oleh sarana dan

menunjang proses pendidikan pada

prasarana

satuan

yang

memadai.


Untuk

bahwa:

1)

pendidikan,

Tenaga

2)

Pendidik

membentuk manusia yang sesuaidengan

merupakan tenaga professional yang

tujuan pembangunan nasional, yang


bertugas

hakekatnya

melaksanakan

bertujuan

kualitas

meningkatkan

manusia

masyarakat

dan

Indonesia


seluruh

yang

maju,

merencanakan
proses

dan

pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, melakukan
bimbinga

dan

pelatihan,


serta

modern berdasarkan Pancasila, maka

melakukan penelitian dan pengabdian

dibutuhkan

kepada

tenaga

pendidik

yang

berkualitas.
Guru


masyarakat,

terutama

bagi

pendidik di perguruan tinggi.
merupakan

salah

satu

Guru

memiliki

peran

yang

komponen yang sangat menentukan

penting, merupakan posisi strategis, dan

untuk

proses

bertanggung jawab dalam pendidikan

guru

nasional. Guru memiliki tugas sebagai

terselenggaranya

pendidikan.

Keberadaan

merupakan

pelaku

utama

sebagai

pendidik,

pengajar,

fasilitator

penyelenggaraan

proses

Mendidik

berarti

dan

pelatih.

meneruskan

belajar siswa. Oleh karena itu kehadiran

mengembangkan

dan

dan teknologi. Sedangkan mengajar

profesionalismenya

berpengaruh

dalam

sangat

mewujudkan

berarti

ilmu,

dan

pengetahuan,

mengembangkan

nilai-nilai

program pendidikan nasional. Guru

hidup. Melatih berarti mengembangkan

harus memiliki kualitas yang cukup

keterampilan-keterampilan pada siswa.

memadai, karena guru merupakan salah

Menurut pendapat Idris dan Jamal

satu

(2007:

komponen

mikro

system

26)

bahwa

proses

pendidikan yang sangat strategis dan

pembelajaran,

banyak mengambil peran dalam proses

pemegang peranan utama, karena secara

pendidikan persekolahan (Suyanto dan

teknis guru menterjemahkan proses

Hisyam, 2008: 27). Menurut UU RI No.

perbaikan dalam system pendidikan di

20

dalam satu kegiatannya di kelasnya.

Tahun

2003,

tentang

Sistem

guru

dalam

merupakan

2

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
Megarry

dan

Dean

(1999:12-14)

langsung

maupun

mengemukakan

bahwa

guru

wajib

diharapkan mampu bekerjasama dan

mengembangkan

dan

memanfaatkan

bertanggung jawab dalam menciptakan
prestasi

dapat

Sehingga pada akhirnya menimbulkan

kinerja

dalam

melaksanakan tugas dan fungsionalnya,

kesiapan

karena

dunia kerja.

pendidikan

menuntut

masa

datang

keterampilan

yang

langsung

kemampuan profesionalnya, sehingga
meningkatkan

siswa

tidak

siswa

memuaskan.

dalam

menghadapi

profesi

Syah (2009: 229) menyatakan

pendidikan yang berkualitas. Dengan

bahwa “Guru yang berkualitas adalah

berkembangnya ilmu pengetahuan dan

guru

teknologi maka guru harus mampu

berkemampuan

membawa siswa atau peserta didik

kewajiban-kewajibannya

untuk

ilmu

secarabertanggung jawab dan layak”.

pengetahuan dan teknologi yang terus

Tanggung jawab guru dalam mendidik

menerus berkembang.

siswanya menyangkut berbagai aspek

memasuki

dunia

yang

berkompetensi,
untuk

yang

melaksanakan

Guru bertanggung jawab sebagai

yaitu menyangkut tujuan, pelaksanaan,

medium agar anak didik dapat mencapai

penilaian, dan termasuk umpan balik

tujuan pendidikan. Oleh karena itu, guru

dari penyelenggara tugas tersebut.

harus

memiliki

kepribadian

yang

Sedangkan Ani. M Hasan (2003:

matang dan berkembang, menguasai

5) menjelaskan bahwa

ilmu pengetahuan dan teknologi yang

professional harus memenuhi beberapa

kuat,

untuk

kriteria, antara lain: (1) mempunyai

membangkitkan minat peserta didik,

komitmen terhadap siswa dan proses

dan mengembangkan profesinya yang

belajarnya,

berkesinambungan.

Ditinjau

dari

mendalam bahan/ mata pelajaran yang

jenjang

maka

Sekolah

diajarkannya serta cara mengajarnya

Menengah Atas (SMA) merupakan

kepada siswa, (3) bertanggung jawab

jenjang

memantau hasil belajar siswa melalui

memiliki

keterampilan

pendidikan,
pendidikan

mengantarkan

atau

yang

akan

mempersiapkan

(2)

guru

menguasai

berbagaicaraevaluasi,

(4)

yang

secara

mempu

peserta didiknya terjun ke dunia kerja.

belajar sistematis tentang apa yang

Oleh karena itu siswa maupun pihak-

dilakukandan belajar dari lingkungan

pihak yang bertanggung jawab dalam

profesinya. Penilaian kinerja seseorang

proses

menurut Schuler dan Jackson (2008: 11)

pembelajaran

baik

secara

3

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
salah satunya dapat dilihat berdasarkan

penyebaran guru yang tidak merata, dan

hasil (output), yang salah satunya

sebagainya. Sedangkan faktor eksternal

adalah hasil prestasi siswa berupa Nilai

yang mempengaruhi mutu pendidikan di

Ujian atau sejenisnya.

sekolah antara lain peran serta orang tua

Salah satu yang menjadi faktor

siswa, masyarakat secara umum dan

penyebab rendahnya kemampuan guru

pemerintah

dalam memahami mata pelajaran adalah

bekerja

masih rendahnya kualifikasi guru pada

pengembangan

setiap jenjang pendidikan. Berkaitan

bermutu.

dengan hal tersebut Jalal dan Supriadi

belum

optimal

sama

Akadum

dalam

mendukung

pendidikan
(2004:1-2)

yang
menilai

(2002: 262) mengemukakan bahwa

bahwa rendahnya profesionalisme guru

dalam kenyataannya, mutu guru amat

dapat disebabkan beberapa hal antara

beragam.

penelitian

lain: (1) masih banyak guru yang tidak

tingkat

menekuni profesinya secara total, (2)

penguasaan bahan ajar dan keterampilan

rentan dan rendahnya kepatuhan guru

dalam menggunakan metode mengajar

terhadap

yang inovatif masih kurang. Dilihat dari

keguruan, (3) pengakuan terhadap ilmu

tingkat pendidikannya, sebagian besar

pendidikan

guru SD, sekitar sepuluh guru SLTP dan

setengah

sekitar

masih

kebijakan dan pihak-pihak yang terlibat,

berpendidikan kurang (under-qualified)

(4) masih belum smooth-nya perbedaan

dari yang dituntut.

tentang proporsi, materi ajar yang

Berbagai

mengungkapkan

20%

bahwa

guru

SLTA

Secara umum rendahnya mutu
pendidikan

dapat

dan
hati

dan

etika

keguruan
dari

profesi
masih

pengambilan

diberikan kepada calon guru, (5) masih

oleh

belum berfungsinya Persatuan Guru

berbagai faktor baik internal sekolah

Republik Indonesia (PGRI) sebagai

maupun

eksternal.

Adapun

faktor

organisasi profesi yang berupaya secara

internal

sekolah

yang

dapat

maksimal

mempengaruhi

disebabkan

norma

pendidikan

profesionalisme anggotanya. Sedangkan

diantaranya rendahnya mutu Dikjar dan

Ani. M Hasan (2003: 6) mengemukakan

kurikulum

sehingga

bahwa rendahnya profesionalisme guru

mengakibatkan rendahnya efektivitas

disebabkan: (1) masih banyaknya guru

proses belajar mengajar, sarana dan

yang tidak menekuni profesinya secara

prasarana

utuh. Dalam hal ini dapat dilihat dengan

yang

yang

mutu

meningkatkan

berlaku

kurang

memadai,

4

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
masih banyak guru yang bekerja di luar

pengajaran

jam kerjanya hal ini terjadi untuk

component),

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-

(the

hari sehingga tidak ada waktu untuk

komponen

proses

membaca dan menulis atau melakukan

component),

komponen

hal-hal

(the

yang

dapat

meningkatkan

(the

teaching

komponen

professional

adjustment

subject

professional
component),

(the

process

penyesuaian

component),

kemampuan diri; (2) belum adanya

komponen

standar professional guru sebagaimana

component). Puncak (perwujudan) dari

tuntutan di Negara-negara maju; (3)

kompetensi

kemungkinan disebabkan oleh adanya

komponen kinerja (the performance

perguruan

component)

tinggi

swasta

sebagai

sikap

(the

dan

guru

attitude

tersebut

yang

adalah

merupakan

pencetak guru yang lulusannya asal jadi

seperangkat perilaku yang ditunjukkan

tanpa

oleh

memperhitungkan

kelak

di

output-nya

lapangan

sehingga

seorang

guru

pada

saat

memberikan pelajran kepada peserta

menyebabkan banyak guru yang tidak

didik.

patuh terhadap etika profesi keguruan;

dikemukakan oleh Johnson tersebut,

(4) kurangnya motivasi guru dalam

maka

meningkatkan kualitas diri karena guru

dalam

tidak

tanggung

dituntut

untuk

meneliti

Berdasarkan
aktualisasi

apa

yang

kemampuan

melaksanakan

tugas

jawabnya

guru
dan

merupakan

sebagaimana yang diberlakukan pada

cerminan dari kinerja guru yang sangat

dosen di perguruan tinggi.

berpengaruh

Berkaitan dengan kinerja guru
Hilman

(2002:

penelitiannya

244)

menyimpulkan

belajar

terhadap

siswa.

demikian,

penilaian kinerja guru merupakan hal

bahwa

yang penting dan dapat dikatakan
sebagai

kinerja

mengoptimalkan

dan

Dengan

dalam

“Beberapa faktor yang mempengaruhi
guru

keberhasilan

merupakan

salah

satu

upaya
perwujudan

permasalahan adalah aspek kualifikasi

kemampuan dan tanggung jawab guru

standar guru dan relevansi antara bidang

dalam melaksanakan tugasnya.

keahlian guru dengan tugas mengajar”.

Kinerja

Johnson(2002:6)
mengemukakan

bahwa

seorang

didukung

guru

guru

melalui

pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik,
kompetensi
oleh

5

komponen, yaitu: komponen bahan

pengajar, dan pelatih anak didiknya
diharapkan

dapat

memberikan

kontribusi yang berarti bagi pencapaian
5

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
tujuan

pendidikan

yang

telah

menurunnya perilaku nakal peserta

ditetapkan. Namun demikian kinerja

didik”. Oleh sebab itu kepala sekolah

seseorang banyak dipengaruhi oleh

bertanggung jawab atas manajemen

beberapa faktor. Berkenaan dengan hal

pendidikan secara mikro, yang secara

tersebut Gibson et al. (2002: 51-53)

langsung

secara

komperehensif

pembelajaran di sekolah. Sebagaimana

mengemukakan adanya tiga kelompok

dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP

variable sebagai faktor yang dapat

28 tahun 1990 bahwa “Kepala sekolah

mempengaruhi

bertanggung

lebih

kinerja

individu

dalam

Pertama,

Variabel

dan

organisasi,
Individu,

potensi

berkaitan

dengan

jawab

proses

atas

yaitu:

penyelenggaraan kegiatan pendidikan,

yang

administrasi sekolah, pembinaan tenaga

meliputi: (a) kemampuan/keterampilan,

kependidikan

lainnya,

(b) latar belakang (keluarga, tingkat

pendayagunaan

sosial, pengalaman). Kedua Variabel

saran dan prasarana”.

Organisasi, yang meliputi: (a) sumber

Faktor-faktor

serta

dan

pemeliharaan
yang

daya, (b) kepemimpinan, (c) imbalan,

mempengaruhi

(d) struktur, (e) desain pekerjaan. Ketiga

sangatlah

Variabel Individu (Psikologis), meliputi:

dalam

(a) mental/intelektual, (b) persepsi, (c)

menggambarkan faktor-faktor tersebut

sikap, (d) kepribadian, (e) belajar, (f)

di antaranya: latihan dan pengalaman

motivasi.

kerja, pendidikan, sikap kepribadian,

Dalam organisasi sekolah kepala
sekolah

merupakan

kompleks.
Sugiyono

seseorang
Sutermeister

(2007:

27)

organisasi, para pemimpin, kondisi

yang

sosial, kebutuhan individu, kondisi fisik

bertanggung jawab atas kelangsungan

tempat kerja, kemampuan, motivasi

organisasi tersebut. Kepala Sekolah

kerja dan sebagainya. Menurut Cascio

merupakan

komponen

(Sukmalana, 2007: 21) abilitas dan

pendidikan yang paling berperan dalam

motivasi adalah sebagai faktor-faktor

meningkatkan

yang

salah

pimpinan

kinerja

dapat

satu

kualitas

pendidikan.

berinteraksi

dengan

kinerja.

Seperti diungkapkan Supriadi (2002:

Abilitas seseorang dapat ditentukan oleh

346) bahwa “Erat hubungannya antara

skill dan pengetahuan, sedangkan skill

mutu kepala sekolah dengan berbagai

dipengaruhi

aspek kehidupan sekolah seperti disiplin

Kepribadian dan pengetahuan dapat

sekolah, iklim budaya sekolah, dan

dipengaruhi

oleh
oleh

kecapkapan.
pendidikan,
6

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
pengalaman latihan dan minat. Motivasi

yang signifikan motivasi kerja terhadap

pada dasarnya dapat bersumber pada

kinerja guru Kecamatan Bululawang

diri seseorang atau yang sering dikenal

Kabupaten Malang?, Adakah pengaruh

dengan motivasi internal dan dapat pula

yang

bersumber dari luar diri seseorang atau

kepemimpinan

disebut juga motivasi eksternal. Faktor-

motivasi kerja guru terhadap kinerja

faktor

guru

motivasi

tersebut

dapat

beerdampak positif atau dapat pula

signifikan

efektivitas

kepala

sekolah

Kecamatan

dan

Bululawang

Kabupaten Malang?

berdampak negatif bagi seorang guru.
Hasil
Kecamatan

studi

pendahuluan

Bululawang

di

Kabupaten

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian

Malang didapatkan informasi bahwa

Pendekatan

penelititan

ini

semua guru dituntut untuk memiliki

adalah pendekatan kuantitatif dengan

kinerja yang baik, karena dalam setiap

jenis survey korelasioner sebab akibat

tahun

yaitu

guru

akan

dinilai

prestasi

pengaruh

efektivitas

kerjanya oleh kepala sekolah, selain itu

kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan

guru dan kepala sekolah juga akan

motivasi kerja guru (X2) terhadap

dinilai oleh Badan Kepegawaian Daerah

kinerja guru (Y).

(BKD) melalui penilaian Sasaran Kerja

Populasi dan Sampel

Pegawai Negeri Sipil (SKP). Adanya
tuntutan

tersebut

maka

Populasi dalam penelitian ini

efektivitas

seluruh guru Kecamatan Bululawang

kepala sekolah dan motivasi kerja guru

Kabupaten malang, dimana peneliti

harus mampu memberikan kontribusi

sebagai kepala sekolah dengan jumlah

dalam memenuhi tuntutan tersebut.

terdiri dari 40 Sampel guru sma annur

Rumusan masalah-masalah yang
dibahas

tentang

smpn 1 bululwang terdiri 5 sampel guru

kepemimpinan

smpn 2 bululawang terdiri dari 5 sample

kepala sekolah dan motivasi kerja guru

sehingga total di kecamatan terdiri dari

terhadap kinerja guru yaitu: Adakah

65 guru sample.. Sedangkan sampelnya

pengaruh yang signifikaan efektivitas

menggunakan teknik sampel jenuh/total

kepemimpinan

sampling.

Pengaruh

dalam

penelitian

bululawang terdiri dari 15 sampel guru

efektivitas

kepala

sekolah

dan

kinerja guru Kecamatan Bululawang

Teknik Pengumpulan Data

Kabupaten Malang?, Adakah pengaruh
7

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
Dalam penelitian ini menggunakan
teknik atau metode pengambilan data

motivasi kerja guru (X2) terhadap
kinerja guru (Y).

sebagai berikut:
Metode kuesioner
Metode

Populasi dan Sampel

kuesioner

digunakan

Populasi merupakan kesehiruhan

untuk memperoleh data dari variabel

dari objek penelitian. Populasi menurut

efektivitas

(X1),

Usman dan Akbar (2006: 181) adalah

motivasi kerja guru (X2) dan variabel

semua nilai baik hasil perhitungan

kinerja guru (Y) yang muncul dalam

maupun pengukuran, baik kuantitatif

bentuk skor kemudian dianalisis. Teknik

maupun

ini dipergunakan karena motivasi dan

karakteristik

kinerja guru bersifat abstrak sehingga

sekelompok objek yang lengkap dan

perlu diketahui langsung dari guru

jelas. Secara singkat dapat dikatakan

melalui kuesioner. Kuesioner dibuat

bahwa populasi adalah semua anggota

dengan penilaian skala likert.

kelompok orang, kejadian atau objek

Metode Dokumentasi

yang dirumuskan secara jelas. Populasi

kepala

Menurut

sekolah

Sugiyono

(2007:

329)

dalam

kualitatif,

dari

tertentu

penelitian

ini

pada

mengenai

seluruh

dokumen adalah catatan peristiwa yang

Kecamatan

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

malang, dimana peneliti sebagai kepala

tulisan,

kerya-karya

sekolah dengan jumlah terdiri dari 40

monumental seseorang. Dokumentasi

Sampel guru sma annur bululawang

digunakan agar data yang diperoleh

terdiri dari 15 sampel guru smpn 1

dapat dijadikan bahan dan bukti dalam

bululwang terdiri 5 sampel guru smpn 2

penelitian.

bululawang

gambar

atau

Metode

dokumentasi

Bululawang

guru

terdiri

dari

Kabupaten

5

sample

digunakan untuk memperoleh data guru

sehingga total di kecamatan terdiri dari

dari Kepala Tata Usaha (KTU)

65 guru sample.. Sedangkan sampelnya
menggunakan teknik sampel jenuh/total

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendekatan

penelititan

sampling.
ini

Teknik Pengumpulan Data

adalah pendekatan kuantitatif dengan

Data dalam suatu penelitian

jenis survey korelasioner sebab akibat

mutlak diperlukan. Data yang harus

yaitu

diambil

pengaruh

efektivitas

kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan

hendaknya

rancangan

relevan

penelitiannya.

dengan
Menurut
8

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
Hasan (2004: 23) pengumpulan data

mengetahui besarnya pengaruh variabel

berdasarkan

bebas terhadap variabel terikat dapat

cara

pengumpulannya,

dikenal dengan beberapa cara, antara

ditentukan

lain

berikut:

pengamatan

dokumentasi.

Dalam

menggunakan

teknik

(observasi),
penelitian
atau

ini

metode

pengambilan data sebagai berikut:
Metode kuesioner digunakan untuk
efektivitas

data

dari

kepala

variabel

sekolah

rumus

sebagai

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
(Santoso, 2005: 144)
Keterangan:

1. Metode kuesioner
memperoleh

melalui

Y

= kinerja guru

X1

=efektivitas
kepemimpinan

(X1),

motivasi kerja guru (X2) dan variabel
kinerja guru (Y) yang muncul dalam
bentuk skor kemudian dianalisis. Teknik
ini dipergunakan karena motivasi dan
kinerja guru bersifat abstrak sehingga

kepala

sekolah
X2

= motivasi kerja

a

= konstanta

b1, b2

= koefisien regresi

e

= error

perlu diketahui langsung dari guru

1. Uji Hipotesis
Hipotesis

melalui kuesioner. Kuesioner dibuat

perumusan sementara mengenai suatu

dengan penilaian skala likert.

hal yang dibuat untuk menjelaskan hal

Metode Dokumentasi

itu

Menurut

Sugiyono

(2007:

329)

dan

adalah

juga

menuntun/mengarahkan

suatu

dapat
penyelidikan

dokumen adalah catatan peristiwa yang

selanjutnya. Jika yang dihipotesiskan

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

adalah masalah statistik, maka hipotesis

tulisan,

kerya-karya

ini disebut hipotesis statistik. Langkah-

monumental seseorang. Dokumentasi

langkah penyelidikan hipotesis disebut

digunakan agar data yang diperoleh

dengan pengujian hipotesis.
a. Uji t

gambar

atau

dapat dijadikan bahan dan bukti dalam
penelitian.

Metode

dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data guru
dari Kepala Tata Usaha (KTU)
adalah

berganda/multiple

regression.

regresi parsial) sama dengan pada
regresi sederhana yaitu menguji sebab

Teknik analisis yang digunakan
peneliti

Uji t (uji signifikansi koefisien

regresi
Untuk

akibat antara dua variabel, jadi analisis
regresi digunakan untuk mengetahui
perubahan

varibel

terikat

akibat
9

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
perubahan variabel bebas. Tujuan utama

Pengambilan kesimpulan apakah

dari uji t adalah untuk menguji koefisien

hipotesis berpengaruh simultan diterima

regresi secara individual.

atau

ditolak

adalah

dengam

Pengujian hipotesis dalam hal ini

membandingkan peluang F (sig F)

diuji dengan taraf signifikansi 5%

denga taraf signifikansi 5% dengan

(a=0,05). Setelah dilakukan analisis data

ketentuan apabila signifikansi F< 0,05

dan dapat diketahui hasil perhitungan,

maka Ha diterima, artinya terdapat

maka

pengaruh

langkah

selanjutnya

membandingkan

peluang

bebas

dengan

variabel terikat. Apabila signifikansi F >

dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), dan

0,05 maka Ho diterima artinya tidak

untuk

terdapat

pengaruh

variabel

hipotesis pengaruh parsial diterima atau

dengan

variabel

terikat.

ditolak dengan membandingkan taraf

melakukan

signifikan t < 0,05 atau signifikansi t >

pengolahan

0,05. Dapat ditarik kesimpulan apakah

program SPSS for windows versi 18.00.

kesimpulan

(sig

variabel

t)

menarik

t

adalah

apakah

uji

F

bebas
Dalam

penelitian

datanya

ini

menggunakan

Ho dan Ha tersebut ditolak atau
diterima. Kriteria untuk penerimaan dan

DAFTAR PUSTAKA

penolakan

Arikunto,Suharsimi.

suatu

hipotesis

adalah

1989.

sebagai berikut apanila signifikansit <

Penelitian

0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolah dan

Praktik. Jakarta: Bina Aksara

hipotesis

alternative

(Ha)

diterima.

Suatu

Prosedur

Pendekatan

Bahri, Djamarah Syaiful. 2000.

Guru

Signifikansi t > 0,05 maka hipotesis nol

dan Anak

diterima dan hipotesis alternative (Ha)

Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.

ditolak.

Reneka Cipta.

Dalam

penelitian

melakukan

ini

menggunakan

pengolahan
program

uji

t

datanya

SPSS

for

Mappa, S., dkk, 1998 Belajar dan
Mengajar.

windows versi 18.

PLPTK

a. Uji f

Depdikbud.

Uji

F

dilakukan

untuk

Didik Dalam

Jakarta:

Proyek

Ditjen

Dikti

Pasaribu dan Simanjuntak.

1998.

mengetahui pengaruh variabel bebas

Prosedur

Belajar Mengajar.

secara

variabel

Bandung:

Penerbit

terikat. Penghitungan dilakukan dengan

Bandung.

simultan

terhadap

Tarsito

uji F (anova).
10

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
Purwodarminto,1996.

Kamus

Besar

Sugiyono. 1999.

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Hasil

Pustaka

Alfabeta.

Sardiman, AM. 1996. Interaksi dan
Motivasi

Belajar

Mengajar.

Jakarta: Raja Grafindo Persada
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-

Bisnis.

Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian

Jakarta: Rineka Cipta.

Kualitatif,

1990.

Psikologi

Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Persada

CV

proses belajar. Bandung, Remaja

Pendidikan:

S.

Bandung:

Sudjana, Nana, 1990 Penilaian hasil

Faktor Yang Mempengaruhinya.
Suryabrata,

Metode Penelitian

Pendekatan
Kuantitatif,

dan

R&D. Bandung: Alfa Beta.
Wayan, N. 1986. Metode Penelitian
Pendidikan: Bandung

11

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS

12

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

1 20 203

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU.

0 2 2

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun 2015.

0 3 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 201

0 0 13

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP SIKAP KINERJA GURU KEJURUAN.

0 1 57

Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru.

0 4 185

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU - Repository UNIKAMA

0 0 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS WIRATNO KECAMATAN CILACAP TENGAH

0 2 86