Pengaruh gaya komunikasi pemimpin terhadap kinerja karyawan Bank Tabungan Negara kantor kas cabang pemuda Surabaya.

Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Kinerja Karyawan Bank
Tabungan Negara Kantor Kas Cabang Pemuda Surabaya

Skripsi
Diajukan kepada
Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :
Faradhina Maulina Fitri
NIM. B76213063

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2017

ABSTRAK
Faradhina Maulina Fitri, B76213063, 2017. Pengaruh Gaya Komunikasi Terhadap

Kinerja Karyawan Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang Pemuda,
Surabaya. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Kinerja Karyawan
Ada dua persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu (1) Apakah
ada pengaruh gaya komunikasi pemimpin terhadap kinerja karyawan Bank
Tabungan Negara Kantor Kas Cabang Pemuda Surabaya, (2) Jika ada, sejauhmana
pengaruh gaya komunikasi pemimpin terhadap kinerja karaywan Bank Tabungan
Negara kantor Kantor Kas Cabang Pemuda Surabaya?
Penelitian ini dilaksanakan di 17 (tujuh belas) Kantor Kas Bank Tabungan
Negara Cabang Pemuda Surabaya, dengan obyek penelitian dibatasi hanya terhadap
variabel gaya komunikasi pemimpin sebagai variabel bebas (independent variable)
dan variabel kinerja karyawan sebagai variabel terikat (dependent variable).
Populasi penelitian ini adalah semua pegawai Bank Tabungan Negara Kantor Kas
Cabang Pemuda Surabaya, yaitu sejumlah 42 orang.
Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
eksplanatif yang bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis pengaruh gaya
komunikasi terhadap kinerja karyawan untuk memperkuat atau menolak hipotesis
yang ada.
Hasil penelitian diketahui bahwa : (1) Tidak ada pengaruh gaya komunikasi

pemimpin terhadap kinerja karyawan Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang
Pemuda Surabaya. (2) Hasil yang didapat nilai signifikan regresi sebesar 0,231
lebih besar dari standart signifikan 0,005, menjelaskan H0 diterima dan Ha ditolak.
Dan kontribusi variabel gaya komunikasi terhadap variabel Y kinerja karyawan
sebesar 3,6 % dan 96,4 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Adapun rekomendasi yang diberikan peneliti meliputi dua hal : (1)
rekomendasi bagi kepala kantor kas menguasai gaya komunikasi equalitarian
karena gaya komunikasi ini ditemui sebagai gaya komunikasi yang paling disesuai
digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan. (2) Untuk meneliti kantor kas
Bank Tabungan Negara Cabang Pemuda dibutuhkan waktu, tenaga, dan kesabaran
dari peneliti. Sebab kerja mereka yang berjenis bidang pelayanan, tidak menentu
dalam pelayanan nasabah menjadi sedikit hambatan dalam pengambilan data.

viii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
HALAMAN DALAM ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 8
C. Tujuan Peneltian ..................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu .......................................... 9
F. Definisi Operasional ............................................................. 12
1. Pengaruh ........................................................................... 12
2. Gaya Komunikasi pemimpin ............................................ 13
3 Kinerja karyawan ............................................................... 14
G. Metode Penelitian................................................................. 16
1 Pendekatan Jenis Penelitian ............................................... 16
2 Subjek, Obyek dan Lokasi Penelitian ................................ 16
3 Teknik Populasi ................................................................. 17

4 Variabel dan Indikator Penelitian ...................................... 18
5 Teknik Pengumpulan Data................................................. 19
H. Sistematika Pembahasan Penelitian ..................................... 22
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka ..................................................................... 24
1 Pengertian Komunikasi ...................................................... 24
2 Komunikasi Organisasi ...................................................... 26
3 Gaya Komunikasi .............................................................. 34
4 Pemimpin ........................................................................... 38
5 Kinerja ............................................................................... 43
B. Kajian Teori .......................................................................... 51
1 Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Kinerja Karyawan
dalam Perspektif Teori Intergratif ...................................... 51
BAB III PENYAJIAN DATA
A. Deskripsi Subjek, Obyek dan Lokasi Penelitian................... 54
1 Karyawan Bank Tabungan Negara ................................... 54
2 Bank Tabungan Negara ..................................................... 58
3 Kantor Kas Cabang Pemuda .............................................. 64
B. Deskripsi Data Penelitian...................................................... 66
1 Tanggapan Responden ....................................................... 67

2 Hasil Skala Kuesioner Responden ..................................... 82

ix
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengujian Hipotesis .............................................................. 86
1 Uji Validitas ....................................................................... 86
2 Uji Reliabilitas ................................................................... 88
3 Uji Normalitas.................................................................... 90
4 Uji Linieritas ...................................................................... 91
5 Uji Regresi Linier Sederhana ............................................. 92
B. Analisis Hasil Penelitian ....................................................... 94
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................... 96
B. Rekomendasi ......................................................................... 96
Daftar Pustaka.......................................................................................... 98
Biodata Penulis ....................................................................................... 100
Lampiran-lampiran ............................................................................... 101


x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting dalam menunjang
keberhasilan sebuah perusahaan. Terutama dalam menghadapi era globalisasi
seperti sekarang ini dimana dunia persaingan semakin kompleks dan kompetitif
dalam berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, hal yang paling
penting untuk diperhatikan adalah sumber daya manusia, karena ditangan
manusia tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai dengan baik. Sumber
daya manusia dituntut untuk dapat terus berkembang dan memiliki kemampuan
yang handal. Dalam menunjang keberhasilan, sebuah perusahaan harus
memberikan rangsangan yang tinggi bagi sumber daya manusia yang
dimilikinya agar dapat menciptakan keselarasan dalam suatu organisasi, salah
satunya adalah komunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya bagi suatu organisasi. Apabila tidak ada komunikasi, sumber daya
manusia yang ada di perusahaan tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan

rekan sekerjanya. Sumber daya manusia perusahaan yang terdiri dari pemimpin
dan karyawan tidak dapat menjalankan suatu pekerjaan karena tidak dapat
menerima masukan informasi dan tidak dapat memberi intruksi. Koordinasi
kerja tidak dapat berjalan dengan baik karena ketiadaan komunikasi. Kerjasama
antar pekerja juga menjadi sesuatu yang mustahil, karena pemimpin dan
karyawan tidak dapat mengkomunikasikan kebutuhan atau keinginan serta

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

perasaan mereka satu sama lain. Jadi, peran komunikasi dalam organisasi
merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi adalah suatu proses
penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang
lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial.1 Komunikasi pada pemimpin
diperlukan untuk menunjukkan mengenai kompetensi dirinya kepada karyawan
serta sebagai acuan untuk mencapai keberhasilan yang telah direncanakan.
Fungsi umum komunikasi yang dikemukakan oleh Judy C. Pearson dan

Paul E. Nelson bahwa :
“Komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk
kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi keselamatan fisik,
meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada
orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan
hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan
mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.”2
Pada dasarnya antara pemimpin maupun karyawan memiliki
keterkaitan. Keduanya saling berkesinambungan antara satu sama lain dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakan sehingga dapat berjalan dengan
harmonis, dinamis, dan pasti. Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers
menyatakan mengenai organisasi bahwa “a stable system of individuas who
work together to achieve, through a hierarchy of ranks and division of labour,
common goals.” (suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama

1
2

Yoyon Mudjiono, Ilmu Komunikasi (Surabaya: Jaudar Press, 2013), hlm 7
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Rosda, 2008), hlm 5


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan dan
pembagian tugas.)3
William V. Hanney menjelaskan keterkaitan organisasi dengan
komunikasi dalam bukunya, communication and organizational Behavior,
“organization consist of a people; it involves interdependence; interdependence
alls for coordination; and coordination requires communication.” (organisasi
terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling bergantung;
kebergantungan

memerlukan

koordinasi;

koordinasi


mensyaratkan

komunikasi.)4
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan
dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tegantung
satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah.5
Komunikasi membantu untuk menjelaskan tujuan strategi suatu
organisasi, karena organisasi memerlukan dukungan dari berbagai kelompok
atau publik terkait. Untuk itu visi, misi dan nilai-nilai yang direncanakan harus
dikomunikasikan secara jelas. Komunikasi dirancang untuk mempengaruhi
perilaku dan adanya komunikasi yang baik, juga membantu organisasi untuk
meminimkan ancaman dengan mengenali masalah atau konflik yang mungkin

3

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm 114
4
Ibid, hlm 116

5
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Sinar Grafika Offset, 2000), hlm 67

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

akan terjadi, secara awal. Komunikasi organisasi secara singkat dapat diartikan
sebagai komunikasi manusia antar manusia.
Gaya komunikasi dalam hal ini adalah Cash Officer Head atau biasa
disebut dengan kepala kantor kas. Kepala kantor kas merupakan pemimpin
yang membawahi kantor kas atau outlet. Wewenang kepala kantor kas antara
lain : memimpin sekaligus menstabilkan pertumbuhan dan perkembangan
kantor kas yang dipimpinnya. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
perusahaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketetapan yang telah
disepakati. Kurang atau tidak adanya komunikasi akan mempengaruhi
kestabilan pekerjaan, sehingga dapat menyebabkan perusahaan tidak berjalan
dengan baik.
Untuk menghadapi tantangan dan persaingan dunia saat ini, perusahaan
yang ingin berkembang, membutuhkan kemampuan kepemimpinan yang prima
dan cara berkomunikasi yang tepat dari para pemimpinnya, disamping memiliki
kemampuan teknis dalam bidang pekerjaan. Dalam memimpin sebuah
organisasi atau perusahaan, seorang pemimipin mempunyai cara dan gaya
komunikasi sendiri, dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Brent
D. Robben dan Lea P. Stewart mengatakan dalam bukunya Komunikasi dan
Perilaku bahwa “Pengetahuan dan keterampilan komunikasi merupakan dasar
bagi kepemimpinan sebagaimana kemampuan tertentu lainnya untuk
kepemimpinan yang efektif”.6

6

D Brent Ruben dan Lea P. Stewart, Komunkasi dan Perilaku (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm

5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Gaya komunikasi pemimpin harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi pada organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya, sehingga hal
tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawan perusahaan
yang akan berakibat pada peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan.
Komunikasi khususnya internal akan mempengaruhi kestabilan
perusahaan. Komunikasi internal yang tidak berjalan dengan baik akan
mengakibatkan karyawan perusahaan tidak melakukan pekerjaan dengan
maksimal dan hal ini dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja
karyawan sangat penting bagi perusahaan

karena keberhasilan suatu

perusahaan dipengaruhi oleh kinerja karyawan. Untuk meningkatkan kinerja
karyawan yang semakin baik diperlukan adanya komunikasi yang sesuai dari
pemimpin kepada karyawannya.
Kinerja karyawan yang tinggi sangat diharapkan oleh perusahaan untuk
mempengarui kinerja karyawannya. Semakin banyak karyawan yang
mempunyai kinerja tinggi, maka perusahaan secara keseluruhan akan
meningkat sehingga perusahaan akan bertahan dalam persaingan yang ketat.
Pemimpin dituntut untuk dapat menyelesaikan target yang diinformasikan dari
kantor pusat dan dapat menghandle karyawan yang akan membantu
menyelesikan tugas dengan baik. Sedangkan karyawan dituntut untuk bekerja
dengan prima guna menyelesaikan serta melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan efisien.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. beroperasi sebagai sebuah
lembaga keuangan milik negara yang bergerak dalam layanan perbankan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

Kegiatan usaha difokuskan pada tiga sektor: Pinjaman hipotek dan perbankan
konsumer, Pembiayaan perumahan dan perbankan komersial, dan perbankan
Syariah. BBTN tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 di bawah
Dewan Utama. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1950 dan berbasis di
Jakarta, Indonesia. Bank Tabungan Negara di Indonesia memiliki 65 kantor
cabang, dengan rincian :
38 Kantor cabang berada di pulau Jawa, 11 kantor cabang di Sumatera,
5 kantor cabang di Kalimantan, 5 kantor cabang di Sulawesi, 3 kantor cabang
di Papua dan Maluku, 3 Kantor cabang di Bali dan Nusa tenggara. Sedangkan
untuk Kantor cabang pembantu berjumlah 223 kantor cabang pembantu, dengan
rincian : 158 Kantor cabang pembantu berada di Jawa, 34 Kantor cabang
pembantu berada di Sumatera, 10 kantor cabang pembantu berada di
Kalimantan, 13 kantor cabang pembantu berada di Sulawesi, 3 kantor cabang
pembantu berada di Papua dan Maluku, 5 kantor cabang pembantu berada di
Bali dan Nusa Tenggara.69 Bank Tabungan Negara juga memiliki 479 Kantor
kas yang tersebar diseluruh Indonesia, dengan rincian : 375 kantor kas tersebar
di Jawa, 58 kantor kas tersebar di Sumatera, 18 kantor kas tersebar di
Kalimantan, 18 kantor kas tersebar di Sulawesi, 2 kantor kas tersebar di Papua
dan Maluku, 8 kantor kas tersebar di Bali dan Nusa Tenggara.7
Banyaknya pesaing serupa dalam bidang perbankan membuat Bank
Tabungan Negara bertekad untuk terus meningkatkan kinerjanya demi menjaga
nasabah yang mempercayainya sebagai bank pilihan. Sesuai dengan visinya,

7

Corporate Secretary Division, “Laporan Tahunan 2013” dalam http://www.btn.co.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

yaitu menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan perusahaan menjadikan
Bank Tabungan Negara sebagai bank yang memiliki ciri khas dalam
penyelesaian urusan nasabah dalam bidang pembayaran. Bank Tabungan
Negara terus bertekad untuk tetap terus meningkatkan kinerjanya demi menjaga
reputasi baik dimata publik internal dan ekstrenal. Untuk mewujudkan hal
tersebut diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dari pemimpin dan
didukung oleh kinerja karyawan yang sangat baik khususnya setiap kantor kas
atau outlet, karena hasil dari kantor kas atau oulet mempengaruhi pertumbuhan
perusahaan.
Penulis mengamati serta mendengar bahwa beberapa karyawan pada
Bank Tabungan Negara meyelesaikan tugas yang diberikan dengan waktu yang
singkat namun harus menghasilkan hasil yang maksimal. Intruksi dari pusat
yang disampaikan kepada kepala kantor kas harus diinfokan secara cepat dan
tepat. Namun peneliti menemukan ketidakpastian kepala kantor kas atau
pemimpin dalam memberikan informasi. Informasi yang diberikan tidak tepat
atau bahkan pemimpin tidak memberikan informasi terkait batasan tugas yang
harus dilakukan. Sehingga karyawan mengerjakan pekerjaan yang mereka
lakukan dengan inisiatis sendiri. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui
apakah hal tersebut disebabkan karena gaya komunikasi yang dilakukan
pemimpin terhadap bawahannya (karyawan) yang tidak sesuai dengan
karakteristik dari orang-orang yang sedang dipimpinnya.
Heny Clay Lindgreen dalam penelitian Sunarti menyampaikan pada
bukunya bahwa “Effective Leadership Means Effective Communication”. Jika
seoramg pemimpin ingin menjadi pemimpin yang benar-benar bisa memimpin,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

ia harus dapat melaksanakan kepemimpinannya secara efektif. Seorang
pemimpin dikatakan berkomunikasi secara efektif, bila ia mampu membuat
karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan
kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu, akan dapat diharapkan hasil
yang memuaskan.8
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian dalam
rangka untuk menilai apakah gaya komunikasi dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Dengan melihat kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin
Terhadap Kinerja Karyawan Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang
Pemuda Surabaya.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh gaya komunikasi pemimpin terhadap kinerja
karyawan

Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang Pemuda,

Surabaya?
2. Jika ada, sejauhmana pengaruh gaya komunikasi pemimpin terhadap
kinerja karyawan Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang Pemuda,
Surabaya?

Sunanrti, “Gaya Komunikasi Pimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Code Jawa
Technology Design & Development Team”, Skripsi (Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2009),
hlm 6
8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaya komunikasi pemimpin
terhadap kinerja karyawan Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang
Pemuda Surabaya.
2. Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh gaya komunikasi pemimpin
terhadap kinerja karyawan Bank Tabungan Negara Kantor Kas Cabang
Pemuda Surabaya
D. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis

: Menambah keilmuan komunikasi dan

organisasi atau lembaga pada umunya dan secara khusus memberi
sumbangsih pengetahuan bagi ilmu komunikasi.
Manfaat praktis

: Sebagai bahan informasi dan masukan bagi

Bank Tabungan Negara khususnya area Surabaya dan seluruh karyawan.
E. Kajian Hasil Terdahulu
Sebagai bahan referensi maka peneliti mengkaji hasil penelitian
terdahulu sebagai pembanding, baik dalam metode, teori, tujuan maupun
hasil penelitian sebagai pembanding untuk menyelesaikan penelitian ini.
1. Pada penelitian Husnaina Mailisa Safitri, Amri, M.Sabri dalam
judul, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan
Gaya Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kota Sabang”

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

menggunakan 3 (empat) variabel yaitu gaya kepemimpinan,
kerjasama tim, dan gaya komunikasi sebagai variabel bebas
(independet variable), kepasan kerja sebagai variabel antara
(intervening variable), dan kinerja karyawan sebagai variabel
terikat (dependent variable). Subyek dalam penelitian ini adalah
Sekretariat Daerah Kota Sabang. Berbeda dengan peneliti yang
memiliki 2 (dua) variabel yaitu gaya komunikasi sebagai variabel
bebas (independet variable) dan kinerja karyawan sebagai
variabel terikat (dependent variable). Subyek yang dteliti peneliti
adalan karyawan kantor kas Bank Tabungan Negara Cabang
Pemuda Surabaya.
2. Penelitian dari Rifqiyah Idayati dengan judul “Hubungan Antara
Gaya Kepemimpinan Station Manager Dengan Kinerja Penyiar
Di Radio Pendidikan (RAPENDIK) On Streaming Jawa Timur
(Studi Pada Penyiar Rapendik On Streaming UPT-Tekkomdik
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur), menggunakan 2 (dua)
variabel, yaitu gaya kepemimpinan sebagai variabel bebas
(independet variable) dan kinerja karyawan sebagai variabel
terikat (dependent variable). Berbeda dengan penelitian ini,
peneliti menggunakan 2 (dua) variabel, yaitu gaya komunikasi
sebagai variabel bebas (independent variable) dan kinerja
karyawan sebagai variabel terikat (dependent variable). Subyek
penelitian Rifqiyah Idayati menggunakan Radio Pendidikan Jawa
Timur yang berbeda dengan penelitian ini yang menggunakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

karyawan kantor kas Bank Tabungan Negara Cabang Pemuda
Surabaya. Secara ringkas dapat diperhatikan melalui table berikut
Tabel 1.1 Kajian Terdahulu
Penelitian Terdahulu

Sasaran
Penelitian

1

2

Nama
Penelitian

Husnaina Mailisa
Amri, M. Sabri

Jenis Karya

Jurnal Ilmu Manajemen, Vol
Skripsi
1, No 2

Tahun
Penelitian

November 2012

Sumber
Informasi

Universitas
Banda Aceh

Syiah

Safitri,

Rifqiyah Idayati

2016
Kuala Perpustakaan UIN
Ampel Surabaya

Sunan

http://www.googlescolar.id

http://www.digilibuinsa.co.id

Metode
Penelitian

Kuantitatif

Kuantitatif

Hasil
Temuan
Penelitian

Variabel gaya kepemimpinan
demokrasi dan kerjasma tim
dan
gaya
komunikasi
berstruktur secara stimulan
berpengaruh
terhadap
kepuasan
kerja
maupun
kinerja karyawan. Variabel
gaya kepemimpinan dan
kerjasama tim berpengaruh
terhadap variabel kepuasan
kerja dan kinerja pegawai,
sedangkan variabel gaya
komunikasi tidak berpengaruh
terhadap variabel kepuasaan
kerja dan kinerja karyawan.

Hubungan positif anatara gaya
kepemimpinana dengan kinerja
penyiar.
Hasil
tersebut
menunjukkan semakin baik
gaya kepemimpinan stasion
manager
maka
akan
meningkatkan kinerja penyiar
dalam melaksanakan tugas
sebagai penyiar yang baik,
begitu juga sebaliknya semakin
buruk gaya kepemimpinan
station manager maka akan
memengaruhi kinerja penyiar
dalam
melaksanakan
pekerjaannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Tujuan
Penelitian

Mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan,
kerjasama
tim, gaya komunikasi baik
secara stimulan maupun
secara
parsial
terhadap
kepuasan
kerja
serta
dampaknya secara stimulan
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat
aerah
Kota
Sabang.

Untuk mengetaui ada tidaknya
hubungan gaya kepemimpinan
station manager terhadap
kinerja
penyiar
Radio
Pendidikan (RASPENDIK) On
Streaming Jawa Timur
Untuk mengetahui seberapa
kuat
hubungan
gaya
kepemimpinan
station
manager terhadap kinerja
penyiar Radio Pendidikan
(RASPENDIK) On Streaming
Jawa Timur

Urgensi penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaya
komunikasi pemimpin terhadap kinerja karyawan khususnya pada Bank Tabungan
Negara Kantor Kas Cabang Pemuda, Surabaya. Dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa kuat atau tidaknya pengaruh gaya komunikasi
pemimpin terhadap kinerja karyawan. Sehingga jelas diketahui bahwa penelitian
ini berbeda dengan kajian terdahulu, karena keduanya membahas permasalahan
yang berbeda yakni gaya komunikasi struturing terhadap kinerja karyawan berserta
hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
F. Definisi Operasional
1. Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan, atau perbuatan seseorang.9

9

“Pengaruh” dalam http://www.kbbiweb.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

2. Gaya Komunikasi Pemimpin
Norton; Kirtley & Weaver, mendefinisikan gaya komunikasi
sebagai proses kognitif yang mengakumulasikan bentuk suatu konten
agar dapat dinilai secara makro. Setiap gaya selalu merefleksikan
bagaimana setiap orang menerima dirinya ketika dia berinteraksi
dengan orang lain.10
Raynes memandang gaya komunikasi sebagai campuran unsurunsur komunikasi lisan dan ilustratif. Pesan-pesan verbal individu yang
digunakan untuk berkomunikasi diungkapkan dalam kata-kata tertentu
yang mendirikan gaya komunikasi. Ini termasuk nada, volume atas
semua pesan yang diucapkan.11
Pemimpin didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa
menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya
menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.12
Pemimpin
mempergunakan

(Leader=head)
wewenang

dan

adalah

seseorang

kepemimpinannya

yang
dalam

mengarahkan bawahan untuk mengerjakan pekerjaanaya demi
mencapai tujuan organisasi.13

10

Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Adaa Serba Makna (Jakarta: Kencana, 2011), hlm 309
Ibid.
12
Ernie Tisnawai Sule, Kurniawan Saefullah, PengantarManajemen (Jakarta: Prenada Media
Group, 2005), hlm 255
13
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), hlm 169
11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Maka dapat didefinisikan gaya komunikasi pemimpin sebagai
perilaku seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk
mempengaruhi seseorang sehingga mendapatkan respons dari orang
lain.
3. Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kuantifikasi dari penilaian kerja karyawan
oleh supervisor atau atasan yang berwenang melakukan apprasial.
Maier memberikan sebuah batasan, bahwa secara umum prestasi kerja
atau kinerja diartikan sebagai suatu keberhasilan dari suatu individu
dalam suatu tugas dalam pekerjaannya.14
Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga
(kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah).15
Maka dapat didefinisikan kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh seorang individu
dalam melaksanakan tugas

14

Sutarto Wijoyo, Psikologi Industri & Organisasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), hlm 77
15
“Karyawan” dalam http://kbbi.web.id/karyawan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Tabel 1.2 Definisi Operasional Penelitian
Variabel

Gaya
Komunikasi
(X)

Aspek

Controlling
Equalitarian
Structuring
Dynamic
Relinquishing
Withdrawal

Variabel
Kinerja
Karyawan
(Y)

Indikator

Skala

Memberi perintah
Butuh perhatian orang lain
Akrab
Hangat
Mengendalikan
Agresif
Objectif
Tidak memihak
Bersedia menerima gagasan
orang lain
Independen/ berdiri sendiri

Skala Likert

Aspek
Prestasi
pekerjaan

Indikator
Kualitas hasil pekerjaan

Kuantitas
Pekerjaan

Kuantitas hasil pekerjaan

Kepemimpinan

Pemahaman dan
pemandangan ke depan

Skala
Skala Likert

Pengambilan Keputusan
Kedisiplinan

Kehandalan diri
Tanggung jawab

Coorperative

Adaptasi kerja
Kerja sama

Inisiatif

Inisiatif

Personal Quality

Ketahanan terhadap
tekanan kerja
Motivas dan determinasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam peneliti ini, digunakan pendekatan kuantitatif, yaitu
mengukur data dengan angka-angka untuk mengetahui ada dan tidak
ada pengaruh. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi dengan
jenis penelitian eksplanatif. Periset atau penulis menghubungkan atau
mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan
diteliti.

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian
a. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Kas
Bank Tabungan Negara Cabang Pemuda Surabaya
b. Obyek dalam penelitian ini adalah komunikasi organisasi. Dalam
hal ini komunikasi organisasi dilakukan oleh Bank Tabungan
Negara Kantor Kas

Cabang Pemuda Surabaya kepada kinerja

karyawan
c. Lokasi penelitian dilakukan di seluruh Kantor Kas Bank Tabungan
Negara Cabang Pemuda, Surabaya. Berikut lokasi penelitian :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Tabel 1.3 Lokasi Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kantor Kas
KK Demak Surabaya
KK Dharmahusada
KK Gubeng
KK Kapasari
KK Kapas Krampung
KK Ketajaya
KK KH Mas Mansyur
KK Klampis Jaya
KK. Lakarsantri
KK Ngagel

11

KK Nginden Semolo

12

KK Pasar Atom

13

KK. Pasar Kembang

14
15

KK Perak Barat
KK Suramadu

16
17

KK Darmo
KK Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
(ITS)

Alamat Kantor Kas
Jl. Kalibutuh No 41 Surabaya
Jl. Dharmahusada No. 199C Surabaya
Jl. Karimun Jawa Kav 6 Surabaya
Jl. Raya Pecindilan No. 44 Suarabaya
Jl. Pasar Krampung No. 63 Surabaya
Jl. Raya Kertajaya No. 7OC Suarabaya
Jl. KH. Mansyur No. 236 A Surabaya
Jl. Raya klampisan No. 45C Surabaya
Jl. Raya Lakasantri o. 83 Surabaya
Ruko RMI, Jl Ngagel Raya Blok G
No.9
Ruko Mayar Garde Regency, Jl
Nginden Semolo No. 101 Kav 40
Jl. Pasa Atom Mall Blok P59 Jl.
Bunguran No. 45 Suarabaya
Ruko Grand Flower Blok 1 No. 4 Jl.
Pasar Kembang Surabaya
Jl. Rungkut Madya No. 99 B Surabaya
Jl. Kedung Cowek No. 161 A
Surabaya
Jl. Raya Darmo No. 123-128 Surabaya
Kapus ITS Gd. SCC Lt II Jl. Arif
Rahman Hakim Keputih Sukolilo
Surabaya

3. Teknik Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan16

Menurut

Suharsini

Arikunto

dalam

penelitian

M.Khudlaarin Avinita Kurnia, “Jika subyeknya kurang dari 100 orang
sebaiknya diambil semuanya, jika subyeknya besar atau lebih dari 100

16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alphabeta, 2008), hlm
80

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.17 Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh karyawan Kantor Kas Bank Tabungan
Negara Cabang Pemuda Surabaya. Dalam penelitian ini tidak digunakan
sampel karena berdasarkan data jumlah karyawan Kantor Kas Bank
Tabungan Negara Cabang Pemuda Surabaya adalah kurang dari 100
orang.
4. Variabel dan Indikator Penelitian
Penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yang terdiri variabel
terikat dan variabel bebas. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini
adalah : gaya komunikasi pemimpin sedangkan variabel terikat (Y)
dalam penelitian ini adalah : kinerja karyawan Bank Tabungan Negara
(BTN) Kantor Kas di Cabang Pemuda, Surabaya. Asumsi yang dapat
melandasi hubungan kedua variabel adalah :
Tabel 1.4 Indikator Penelitian
Gaya Komunikasi Pemimpin
(X)
Memberi perintah, butuh
perhatian orang lain
Akrab dan hangat
Mengendalikan dan agresif
Objectif dan tidak memihak
Bersedia menerima gagasan
orang lain
Independen/ berdiri sendiri

Kinerja Karyawan (Y)
Kualitas hasil pekerjaan
Kuantitas hasil pekerjaan
Pemahaman dan pemandangan ke
depan
Pengambilan Keputusan
Kehandalan diri
Tanggung jawab
Adaptasi kerja
Kerja sama
Inisiatif
Ketahanan terhadap tekanan kerja
Motivas dan determinasi

M. Khudlaarin Avinita Kurnia, “Bab III Metode Penelitian”, Skripsi dalam
http://www.eprint.uny.ac.id
17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulan data. Instrumen yang digunakan
berupa kuisoner atau angket.
a. Kuisoner atau Angket
Memberikan beberapa pertanyaan yang ditulis di
dalam angket dan disebarkan kepada populasi yang telah
ditentukan. Penyebaran angket dapat dilakukan dengan email, sms, maupun penyebaran langsung kepada subjek.
Kemudian jawaban dari populasi diakumulasi. Pertanyaan
seputar gaya komunikasi dan tanggapan akan gaya
komunikasi melalui kinerja karyawan.
Tabel 1.5 Pengumpulan Data
Cakupan Informasi

Instrumen

Apakah ada Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Kuisoner/Angket
Terhadap Kinerja Karyawan Bank Tabungan Negara
(BTN) Kantor Kas Di Cabang Pemuda Surabaya

b. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode
survey. Survey adalah metode riset dengan menggunakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya.18 Secara
umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitiu deskriptif
dan eksplanatif (analitik). Penelitian ini menggunakan
metode survei eksplanatif, jenis survey ini digunakan bila
periset atau penulis ingin mengetahui mengapa situasi atau
kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi
terjadinya sesuatu.
Analisis data dalam metode survey eksplanatif adalah
uji statistik inferensial. Uji statistik inferensial memiliki
upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan
membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah
dilakukan.
Dari indikator-indikator pada operasional konsep
maka disusunlah daftar kuesioner yang nantinya akan diisi
oleh responden, dimana kuesioner tersebut akan mewakili
masing-masing variabell

18

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: KENCANA. 2006), hlm59

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Tabel 1.6 Susunan Kuesioner Variabel X
No

Indikator

1

Memberi perintah, butuh perhatian
orang lain
Akrab, hangat
Mengendalikan, agresif
Objectif, tidak memihak
Bersedia menerima gagasan orang
lain
Independen/ berdiri sendiri

2
3
4
5
6

Keterangan
Kuesioner
Nomor 10, 11, 12
Nomor 1, 2, 3
Nomor 13, 14, 15
Nomor 4, 5, 6
Nomor 7, 8, 9
Nomor 16, 17, 18

Tabel 1.7 Susunan Kuesioner Variabel Y
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Indikator
Kuantitas hasil kerja
Kualitas hasil pekerjaan
Kehandalan diri
Inisiatif
Adaptasi kerja
Kerja sama
Pemahaman dan pemandangan ke depan
Pengambilan keputusan
Tanggung jawab
Ketahanan
Motivasi dan determinasi diri

Keteragan Kuesinoer
Nomor 1, 2
Nomor 3, 4
Nomor 5, 6
Nomor 7, 8
Nomor 9, 10
Nomor 11, 12
Nomor 13, 14
Nomor 15, 16
Nomor 17, 18
Nomor 19, 20
Nomor 21, 22

Data yang diperoleh kemudian di proses di beberapa
tahap, yaitu
a. Editing

: yaitu tahapan memeriksa

kembali kelengkapan jawaban yan diperoleh
b. Coding

: tahapan memberi kode pada

masing-masing jawaban
c. Tabulasi

: melakukan data pada tabel

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

Setelah melalui tahapan di atas maka penulis
menggunakan pendekatan statistika untuk menguji hipotesis,
dengan mencari rumus berikut :
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut :
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
a : nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi
penurunan.
Nilai a dan b dihitung dengan rumus :

a=



b=

∑ 2 − ∑
� ∑ 2 − ∑



2

� ∑
− ∑ ∑
2
− ∑ 2
� ∑

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

H. Sistematika Pembahasan
BAB I

: PENDAHULUAN
Membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Kajian
Hasil Peneliti Terdahulu, Definisi Operasional, Metode
Penelitian, Sistematika Pembahasan.

BAB II

: KAJIAN TEORITIS
Membahas tentang Kajian Pustaka dengan sub tema
Pengertian Komunikasi, Komunikasi Organisasi, Gaya
Komunikasi,

Pemimpin,

Kinerja.

Serta

terdapat

pembahasan mengenai kajian teori, dalam hal ini peneliti
menggunakan teori intergratif.
BAB III

: PENYAJIAN DATA
Membahas tentang deskripsi subyek dan lokasi penelitian
dari Bank Tabungan Negara. Dan deskripsi data penelitian.

BAB IV

: ANALISIS DATA
Memaparkan pengujian hipotesis serta pembahasan hasil
penelitian.

BAB V

: PENUTUP
Simpulan dan rekomendasi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Komunikasi
Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan
orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan
komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Beberapa
definisi mengenai komnikasi antara lain :
1. Carl I. Hovland :
“Komunikasi

adalah

proses

dimana

seseorang

menyampaiakn perangsang yang berbentuk lambanglambang dalam rangka untuk menrubah perilaku seseorang
atau orang lain.”1
2. Gerald R. Miller :
”Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang
disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan
mempengaruhi tingkah laku pihak penerima.”2
3. Onong Uchayana Effendi

:

“Komunikasi adalah proses penyampaian suau pernyataan
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai
konsekuensi dari hubungan sosial.”3

1

Mudjiono, Komunikasi, ..., hlm 6
Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta:Universitas Terbuka¸2004) hlm 121
3
Mudjiono, Komunikasi, ..., hlm 7
2

24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

4. Event M. Rogers :
“Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.”4
Di dalam komunikasi harus ada kesamaan makna atau arti
dalam penyampaian pesan agar terjadi pertukaran pikiran antara
komunikator dan komunikan. Komunikasi sering dipandang sebagai
cara dasar untuk mempengaruhi perilaku orang lain dan
mempersatukan proses psikologi seperti persepsi, pemahaman dan
motivasi.
Komunikasi dapat dinyatakan sebagai upaya seseorang
untuk merubah, mempengaruhi, dan memberikan ide, gagasan,
perasaan dan perilaku orang lain agar terdapat persamaan pengertian
sesuai dengan yang dikehendakinya, baik secara langsung ataupun
tidak lansung yang dapat dilakukan dengan isyarat, lisan, tertulis,
visual maupun audio visual.
Komunikasi

dikatakan

minimal

harus

mengandung

kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Menurut Effendy,
dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya
informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga
persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.5

4
5

Mulyana, Ilmu Komunikasi, ..., hlm 68
Effendy,Ilmu Komunikasi , ..., hlm 9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Komunikasi selalu mengandung sebuah unsur pengiriman
pesan yang bertujuan mengadakan persamaan dalam pengartian
pesan. Komunikasi yang berarti proses penyampaian atau
pengoperan

lambang-lambang

yang

memiliki

arti

adalah

komunikasi yang ditujukan untuk komunikan dengan maksud
mencapai kebersamaan dan diharapkan memperoleh umpan balik.
Komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertukaran pesan,
namun sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar
menukar fakta, data, dan ide. Rudolph F. Verderber mengemukakan
fungsi komunikasi sebagai fungsi sosial, yakn untuk tujuan
kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan; dan fungsi pengambilan
keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu pada saat tertentu.6 Pengambilan keputusan
dapat dilakukan sesuai kehendak diri, dan setelah berkonsultasi
dengan pihak lain atau mendapatkan informasi dari pihak lain.

2. Komunikasi Organisasi
Berkomunikasi berarti kita sedang berusaha mencapai kesamaan
makna atau persepsi yang lainnya, melalui komunikasi kita mencoba
berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan. Kendala
yang sering kali terjadi dalam proses komunikasi, kita sering
mempunyai makna berbeda terhadap lambang yang sama. Ungkapan

6

Mulyana, Ilmu Komunikasi, ..., hlm 5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan sering kali
terjadi kesalahan pemahaman karena pemaknaan masing-masing
individu yang berbeda. Ada bermacam-macam pedapat mengenai apa
yang dimaksud dengan organisasi.
1. Schein mengatakan bahwa :
“Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum
melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki
otoritas dan tanggung jawab.”7
2. Robbins mengatakan bahwa :
“Organisasi adalah struktur koordinasi terencana yang
formal, melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka
mencapai tujuan bersama.”8
Perumusan organisasi menurut dua pendapat yang samasama dikemukakan adalah : organisasi merupakan suatu sistem,
mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan
umum.
Menurut Greenbaunm mengatakan bahwa komunikasi
organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informasl dalam
organisasi.9

7

Muhammad, Komunikasi, ..., hlm 23
Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi hlm 3
9
Muhammad, Komunikasi, ..., hlm 24

8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Menurut Joseph A. Devinto mendefiniskan komunikasi
organisasi merupakan pengirimaan dan penerimaan berbagai pesan
di dalam organisasi – di dalam kelompok formal maupun informal.10
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi,
dengan kata lain komunikasi formal adalah komunikasi menurut
struktur yang meliputi: komunikasi ke bawah, ke atas dan horizontal.
Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Bagi sistem organisasi, komunikasi informal dapat
membantu menerjemahkan pengarahan pimpinan ke dalam bahasa
yang lebih mudah dipahami oleh karyawan
Stewart L Tubbs dan Moss mengatakan, beberapa ciri utama
komunikasi organisasi adalah faktor struktural dalam organisasi
yang mengharuskan para anggotanya bertindak sesuai dengan
peranan yang diharapkan.11
Dengan demikian komunikasi organisasi dapat didefinisikan
sebagai satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu
hierarki jenjang dan pembagian kerja atau peran, berupaya mencapai
tujuan yang di tetapkan.
Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi
vertikal dan horizontal. Masing-masing komunikasi tersebut
mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.

10
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek (Malang:
Universitas Muhammadiyah, 2010) hlm 6
11
Ibid, hlm 5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

1. Arus komunikasi vertikal
A. Downward communication atau komunikasi
kepada

bawahan.

Komunikasi

ke

bawah

menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para
atasan atau para pimpinan kepada bawahannya.
Menurut Lewis komunikasi kebawah berfungsi
untuk :
a. Menyampaikan tujuan
b. Merubah sikap
c. Membentuk pendapat
d.

Mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang
timbul akibat salah informasi

e.

Mencegah kesalahpahaman karena kurang
informasi

B. Upward communication atau komunikasi kepada
atasan. Komunikasi ke atas adalah pesan yang
mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari
tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang
lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi adalah
untuk memberikan balikan, memberikan saran
dan mengajukan pertanyaan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Menurut Pace komunikasi keatas berfungsi untuk :
a.

Dengan adanya komunikasi ke atas supervisor
dapat mengetahui kapan bawahannya siap
untuk diberi informasi dari mereka dan
bagaimana baiknya mereka meneirma apa
yang disamapiakan karyawan

b.

Arus

komunikasi

ke

atas

memberikan

informasi yang berharga bagi pembuatan
keputusan
c.

Komunikasi ke atas memperkuat apresiasi dan
loyalitas

karyawan

terhadap

organisasi

dengan jalan memebrikan kesempatan untuk
menanyakan pertanyaan, mengajukan ide-ide
dan saran-saran tentang jalannya organisasi
d.

Komunikasi ke atas membolehkan, bahkan
mendorong

desas-desus

muncul

dan

membiarkan supervisor dapat meemtukan
apaka bawahan menangkap arti seoerti yang
dia maksudkan dari arus informasi yang ke
bawah
e.

Komuunikasi ke atas membantu karyawan
mengatasi

masalah-masalah

pekerjaan

mereka dan memperuat keterlibatan mereka
dalam tugas-tugasnya dan organisasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

2. Arus Komunikasi Horizontal
Komunikasi

horizontal

adalah

pertukaran

pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan
otoritasnya di dalam organisasi. Pesan ini biasanya
berhubungan

dengan

tugas-tugas

atau

tujuan

kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah,
penyelesaian
informasi.

konflik

dan

saling

memberikan

Menurut Djuarsa Sendjaja fungsi arus

komunikasi horizontal adalah:
a. Memperbaiki koordinasi tugas
b. Upaya pemecahan masalah
c. Saling berbagi informasi
d. Upaya memecahkan konflik
e. Membina

hubungan

melalui

kegiatan

bersama12
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa arus
komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi
vertikal dan komunikasi horizontal yang dimana
masing-masing mempunyai tugas dan fungsi. Dan
komunikasi

organisasi

merupakan

serangkaian

tindakan atau perilaku sekelompok orang yang terjadi
secara sistematis, berkaitan satu sama lain dalam kurun
12

Sendjaja, Teori, ..., hlm 133

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

waktu dan tujuan yang telah ditetapkan, bersifat
dinamis, yang selalu mengalami perubahan dan terjadi
secara tetrus menerus.
Dalam organisasi melibatkan banyak faktor,
antara lain dapat mencangkup pelaku seperti atasan dan
bawahan, pesan berupa instruksi meliputi bentuk, isi
dan cara penyampaian, saluran atau alat yang
dipergunakan untuk menyampaiakn pesan, waktu
tempat, hasil atau akibat yang terjadi, serta situasi dan
kondisi pada saat seb