Tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia.

(1)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN

KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA

SKRIPSI

Oleh

SULUNG SEPTYA ERNAWATI NIM. C02213075

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syari’ah Dan Hukum

Jurusan Hukum Perdata Islam Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah

Surabaya 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

v ABSTRAK

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan tentang ‚Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembayaran Kode Unik dalam Jual Beli Online di Tokopedia‛. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana status hukum kode unik di Tokopedia dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia.

Data penelitian ini dihimpun melalui dokumentasi dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yaitu pembahasan yang dimulai dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan tentang pembayaran kode unik di Tokopedia. Kemudian data dianalisis menggunakan hukum Islam yaitu teori ija>rah.

Temuan dalam penelitian ini adalah status hukum kode unik di Tokopedia merupakan akad sewa-menyewa antara penjual (pihak penyewa) dan Tokopedia (yang menyewakan). Tokopedia tidak menjelaskan biaya sewa yang harus dibayar oleh penjual dan tidak ada batas waktu untuk pemakaian objek sewa. Tokopedia tidak mengatur lebih jelas tentang penentuan harga barang yang ditawarkan oleh penjual di situsnya. Namun, pada total pembayaran ada penambahan kode unik yang nantinya dibebankan kepada pihak pembeli yang menggunakan fasilitas pembayaran transfer bank. Kode unik adalah nominal yang ditambahkan pada total pembayaran ketika pembeli memilih melakukan pembayaran melalui transfer bank. Sehingga pembeli harus membayar sejumlah total pembayaran dan kode uniknya, apabila pembeli tidak membayar kode unik maka transaksi tidak dapat di proses oleh pihak Tokopedia.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia diperbolehkan dalam hukum Islam karena pada dasarnya pembayaran kode unik dalam aturan hukum Islam merupakan akad ija>rah. Pembayaran kode unik dirasa tidak menyalahi aturan hukum Islam dalam hal perolehannya, karena kode unik tersebut telah terhindar dari riba. Transaksi yang dilakukan juga telah sesuai dengan aturan hukum Islam, yaitu saling bertukar manfaat antara manusia satu dengan yang lainnya. Dengan adanya pembayaran kode unik kedua belah pihak juga tidak merasa dirugikan, sehingga dapat mencegah terjadinya permusuhan dan perselisihan.

Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada pihak Tokopedia, agar menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan bagi pengguna situs, baik kepada penjual maupun kepada pembeli. Kepada pihak penjual dan pembeli hendaknya selalu memperhatikan prinsip-prinsip yang telah diajarkan oleh syariat Islam agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang dilarang oleh agama Islam.


(7)

viii DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TRANSLITERASI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Kajian Pustaka ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

G. Definisi Operasional ... 10

H. Metode Penelitian ... 11

I. Sistematika Pembahasan ... 15

BAB II SEWA-MENYEWA (IJA>RAH) DALAM HUKUM ISLAM ... 17

A. Pengertian ... 17

B. Dasar Hukum ... 19

C. Rukun-rukun ... 21

D. Syarat-syarat ... 21

E. Prinsip Akad Ija>rah ... 32

F. Sifat Ija>rah ... 33


(8)

ix

H. Pembatalan dan Berakhirnya Ija>rah ... 35

BAB III PEMBAYARAN KODE UNIK DI TOKOPEDIA ... 37

A. Profil PT. Tokopedia ... 37

B. Sistem Kerja Tokopedia ... 41

1. Prosedur Mendaftar Sebagai Pengguna situs Tokopedia ... 42

2. Prosedur Buka Toko di Tokopedia ... 45

3. Prosedur Belanja Online di Tokopedia ... 48

4. Langkah-langkah Melakukan Pembayaran ... 51

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DI TOKOPEDIA ... 64

A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia ... 64

B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembayaran Kode Unik di Tokopedia ... 68

BAB V PENUTUP ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sejalan dengan perkembangan yang terjadi di dunia usaha. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi menyebabkan dunia menjadi tanpa batas dan menyebabkan perubahan sosial secara signifikan berlangsung demikian cepat. Salah satunya transaksi elektronik yang dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan waktu sehingga seseorang dapat melakukan transaksi dengan setiap orang dimanapun dan kapanpun. Semua transaksi melalui internet ini dilakukan tanpa ada tatap muka antara para pihaknya, mereka mendasarkan transaksi tersebut atas rasa kepercayaan satu sama lain.

Situs-situs jejaring sosial telah menjadi situs yang paling diminati. Salah satu marketplace online terbesar yang banyak diincar oleh kalangan remaja hingga dewasa yaitu Tokopedia. Tokopedia merupakan suatu perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usaha jasa web portal www.tokopedia.com. Tokopedia menyediakan layanan jasa pencarian toko dan barang yang dijual oleh penjual terdaftar. Penjual yang ingin membuka toko online dapat memanfaatkan situs ini dengan cara menyewa lapak di Tokopedia. Sebelum melakukan buka toko di Tokopedia penjual harus mempunyai akun Tokopedia dengan cara mendaftar secara gratis. Setelah penjual memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, penjual dapat


(10)

melakukan buka toko di Tokopedia. Selain itu penjual juga harus mematuhi ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

Dasar hukum dibolehkannya praktik sewa-menyewa telah diatur dalam

QS. Ath-Thalaq ayat 6:

َنَُرْوُجُا َنُْوُ تْأَف ْمُكَل َنْعَضْرَا ْنِاَف

Artinya: “Jika mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu, maka berikanlah mereka upahnya.”

Ayat diatas menjelaskan tentang praktik sewa-menyewa yang dilakukan antara penjual (sebagai pihak penyewa) dan Tokopedia (sebagai pihak yang menyewakan). Praktik tersebut harus dilakukan atas dasar kepercayaan antara kedua belah pihak. Sewa-menyewa batal apabila tidak terpenuhi syarat dan rukunnya.

Situs Tokopedia menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan penjualan dan pembelian dengan mendaftarkan akun terlebih dahulu. Penjual yang melakukan buka toko dianggap telah menyewa lapak di Tokopedia. Praktik sewa-menyewa antara penjual dengan Tokopedia terjadi secara otomatis karena hanya sebatas pembukaan toko tanpa adanya biaya sewa. Di dalam syarat dan ketentuan yang terdapat pada situs Tokopedia menyebutkan bahwa penjual boleh menentukan harga atas barang yang ditawarkan di situs Tokopedia dengan syarat penjual dilarang memanipulasi harga barang dengan tujuan apapun. Namun pada kenyataannya, terdapat tambahan kode unik dalam total pembayaran yang harus dibayar oleh pembeli yang melakukan transaksi dengan metode pembayaran melalui transfer bank.


(11)

3

Nominal tambahan biaya muncul setelah pembeli melakukan proses checkout pembayaran.

Pembayaran yang dilakukan di toko online dengan toko tradisional tentu ada sedikit perbedaan. Apabila berbelanja di toko tradisional pembayaran masih dilakukan di kasir dengan uang tunai, maka di toko online hal itu tidak dapat dilakukan, semua pembayaran di toko online hanya bisa dilakukan secara elektronik. Praktik pembayaran elektronik untuk internet adalah praktik pembayaran kartu kredit, tunai digital, sistem akumulasi total pembelian digital, praktik pembayaran nilai tersimpan, praktik pembayaran peer to peer, cek elektronik, dan praktik pembayaran tagihan elektronik.1 Praktik pembayaran elektronik memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi, ketelitian dan kecepatan pembayaran, selain itu bagi sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya sistem ini dapat memberikan kontribusi berupa fee dan dapat memperluas pangsa pasar. Bank yang telah menyediakan layanan e-banking secara profesional seperti, BCA, Bank Mandiri, BRI dan BNI, lebih mengutamakan keamanan saat bertransaksi. Hal tersebut didukung oleh sistem IT perbankan yang canggih, sehingga kenyamanan dan keamanan konsumen sebagai nasabah akan terjaga saat bertransaksi, khususnya transaksi Internet Banking.2

Tokopedia menetapkan adanya pembayaran kode unik atas suatu produk yang ditambahkan pada total pembayaran. Kode unik adalah nominal yang harus dibayar pembeli ketika memilih metode pembayaran transfer bank.

1 Chr. Jimmy L. Goal, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Grasindo, 2008), 249.

2 Jony Wong, Internet Marketing for Beginners, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010),


(12)

Sesuai dengan Syarat dan Ketentuan yang ada di Huruf C No.1 bahwa,

“Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh Tokopedia. Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya telah dipilih oleh pembeli, dan kemudian Tokopedia akan meneruskan dana ke pihak penjual apabila tahapan

transaksi jual beli pada sistem Tokopedia telah selesai.”

Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa pembeli menyatakan kerelaannya untuk membayar kode unik. Salah satu subjek memaparkan bahwa dirinya tidak merasa keberatan apabila harus membayar kode unik. Hal itu dikarenakan besarnya nominal kode unik tidak lebih dari Rp 100 dan kode unik itu nantinya akan membantu proses verifikasi pesanan.3 Pemaparan dari pembeli lain menyatakan bahwa kode unik Tokopedia harus dibayar, karena untuk mempermudah pihak Tokopedia dalam menemukan pembayaran saat terjadi kendala dari pembeli dan dapat mempermudah proses verifikasi pembayaran.4

Firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa>’ ayat 29:

َرَ ت نَع َرَِ َنو ُك َت نَأ َ ِإ ِلِط َبْلا ِب مُكَنْ يَ ب مُكَل اَوْمَأ اوُلُيْأَت َو اوُنَماَ َنيَُِلا ا َه يَأ َ ي

ْمُك نِم ٍضا

ج

َوَو

ْمُكَسُف نَأ ْاوُلُ تْقَ ت

ج

( امْيِحَر ْمُ كِب َناَي َه َنِإ

٩٢

)

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”5

3 Novdiansyah (pembeli), Wawancara, Surabaya, 7 November 2016. 4 Karimi (pembeli), Wawancara, Surabaya, 6 November 2016.


(13)

5

Ayat di atas menjelaskan tentang adab dan etika bisnis yang harus dijaga dan kewajiban terhadap Allah SWT tidak boleh diabaikan. Kegiatan bisnis dan perdagangan harus dijalankan oleh pihak-pihak yang terlibat atas

dasar suka sama suka. Tidak boleh dilakukan atas dasar paksaan, tipu daya, kedzaliman, menguntungkan salah satu pihak di atas kerugian pihak lain.

Pada kenyataannya praktik pembayaran kode unik yang diterapkan oleh situs Tokopedia sudah sesuai dengan ketentuannya dan prinsip dasar hukum Islam yaitu prinsip kerelaan antara kedua pihak. Pembayaran kode unik yang dibebankan kepada pembeli atas suatu barang yang dipesannya dilakukan atas dasar kerelaan dari pihak pembeli itu sendiri. Selain itu, mereka tidak terbebani jika harus membayar kode unik karena nominal kode unik yang sangat rendah.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis status hukum kode unik dan praktik pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia. Penelitian ini akan dilakukan wawancara kepada penjual yang membuka toko di Tokopedia dan pihak pembeli yang melakukan pembayaran kode unik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirasa penting untuk mengetahui bagaimana “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembayaran Kode Unik di Tokopedia.”

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :


(14)

1. Kode unik yang berlaku di Tokopedia. 2. Status hukum kode unik di Tokopedia. 3. Praktik pembayaran kode unik di Tokopedia.

4. Pengaruh adanya pembayaran kode unik di Tokopedia.

5. Analisis Hukum Islam terhadap pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia.

Mengetahui luasnya permasalahan yang dihadapi peneliti dalam melakukan penelitian, maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar pembahasan dalam penelitian lebih terfokus yaitu:

1. Status hukum kode unik di Tokopedia. 2. Praktik pembayaran kode unik di Tokopedia.

3. Analisis Hukum Islam terhadap pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah memuat pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian. Agar penelitian ini lebih terarah, praktis dan sistematis maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana status hukum kode unik di Tokopedia?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap pembayaran kode unik dalan


(15)

7

D. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka menyusun dan melengkapi penelitian ini. Kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Selain itu untuk menentukan posisi pembeda dari penelitian yang dilakukan saat ini baik dari aspek objek yang diteliti maupun lokasi yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisis terhadap pembayaran kode unik yang diterapkan situs Tokopedia.

Dengan kajian pustaka diharapkan dapat mempunyai andil yang besar dalam mendapatkan suatu informasi tentang teori yang ada kaitannya dengan judul dalam penelitian ini. Beberapa kajian pustaka tersebut di antaranya:

1. Skripsi yang ditulis oleh Ruwiyati (2010) yang berjudul ‚Studi Akad

Ija>rah Terhadap Perjanjian Kerja antara TKI dan PJTKI: PT. Amri

Margatama Cabang Ponorogo‛. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis

pelaksanaan perjanjian (kontrak) kerja antara TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dengan PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia) menurut hukum Islam. Hasil analisisnya yaitu di dalam perjanjian yang mengikatkan diri tidaklah kedua belah pihak yang bersangkutan malainkan hanya antara TKI dengan pimpinan PJTKI PT. Amri Margatama cabang Ponorogo. Jadi pelaksanaan perjanjian kerja hanya terjadi antara pihak kesatu yaitu buruh dengan Pimpinan PT. Amri Margatama cabang Ponorogo, tanpa disertakan pihak majikan, sehingga ini salah satu cacat dari objek sewa-menyewa, karena tidak dilihat


(16)

langsung oleh penyewa. Sedangkan bentuk perjanjian kerja tertulis yang seharusnya menjadi hak bersama tidak diterima oleh pihak PJTKI kepada para TKI, ini tidak dibenarka dalam hukum Islam karena menghilangkan guna dari perjanjian kerja sebagai jaminan kebenaran yang telah ditegakkan kedua pihak.6

2. Skripsi yang ditulis oleh Sofiudin (2014) yang berjudul ‛Analisis Hukum

Islam Terhadap Ija>roh Jasa Bimbingan Tes Masuk IAIN Sunan Ampel‛.

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan ija>roh dalam jasa bimbingan tes masuk IAIN Sunan Ampel dan menganalisis penerapan ija>roh dalam bimbingan tes IAIN Sunan Ampel menurut hukum Islam. Hasil analisisnya yaitu pertama ija>roh dalam bimbingan tes memang promosinya mengunakan brosur yang tidak jelas kepastiannya, dalam hal ini banyak calon penguna jasa yang mendaftar diri karena tertarik dengan ajakan penyedia jasa yang mempresentasikan brosurnya. Kedua, ija>roh dalam jasa bimbinga jasa masuk IAIN tidak sah (rusak) menurut hukum Islam karena dalam antara pelaksanaaan dan perjanjiannya tidak sesuai.7

3. Skripsi yang ditulis oleh Rachman Gustiana, (2012) yang berjudul

“Tinjauan Hukum Islam terhadap Persewaan Jasa Internet dengan Sistem Zmart Billing di Dian_Net Sidoarjo”. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis tentang sistem dan mekanisme persewaan jasa internet dengan sistem zmart billing di Dian_Net Sidoarjo dan menganalisis

6Ruwiyati, ‚Studi Akad Ija>rah Terhadap Perjanjian Kerja antara TKI dan PJTKI: PT. Amri

Margatama Cabang Ponorogo‛ (Skripsi – UIN Sunan Ampel Surabaya, 2010).

7 Sofiudin, ‛Analisis Hukum Islam Terhadap Ija>roh Jasa Bimbingan Tes Masuk IAIN Sunan


(17)

9

persewaan jasa internet dengan sistem zmart billing di Dian_Net menurut hukum Islam. Hasil analisisnya adalah penetapan tarif yang diberikan Dian_Net selama ini masih ada ketidakjelasan antara penggunanya dengan ketentuan yang ada karena tidak dijelaskan secara terperinci tarif yang selama ini digunakan. Praktik persewaan jasa internet yang dilakukan Dian_Net merupakan tindakan yang kurang sesuai dengan aturan hukum Islam karena melanggar prinsip an-tara>din minkum yang didasarkan oleh prinsip kerelaan antara kedua belah pihak. Sehingga pengguna jasa kurang puas dengan tarif yang diberikan Dian_Net dengan kenyataan yang didapat para pengguna jasanya.8

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis status hukum kode unik di Tokopedia dan menganalisis pembayaran kode unik dalam jual beli online di Tokopedia.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah titik akhir yang akan dicapai dalam sebuah penelitian dan juga menentukan arah penelitian agar tetap dalam koridor yang benar hingga tercapai sesuatu yang dituju.9 Sebagaimana rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui status hukum kode unik di Tokopedia.

2. Dapat mengetahui pembayaran kode unik dalam jual beli online di

8 Rachman Gustiana, ‚Tinjauan Hukum Islam terhadap Persewaan Jasa Internet dengan Sistem

Zmart Billing di Dian_Net Sidoarjo‛, (Skripsi – UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012).

9 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta Selatan: Salemba Humanika,


(18)

Tokopedia menurut pandangan hukum Islam.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun manfaat dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan dalam bermuamalah di bidang sewa

-menyewa.

b. Dapat menambah wawasan dan memahami teori-teori yang telah

diperoleh selama proses perkuliahan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pengguna situs Tokopedia, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi saat melakukan pembayaran kode unik.

b. Bagi peneliti selanjutnya apabila menghadapi permasalahan yang

sama, penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan referensi khususnya di bidang fiqih muamalah dan hukum Islam.

G. Definisi Operasional

Peneliti akan mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati supaya memudahkan peneliti dalam mengamati dan menelusuri objek yang diteliti. Penulis akan menyampaikan batasan dari berbagai pengertian yang berkaitan dengan penulisan penelitian yang berjudul: “Tinjauan Hukum Islam terhadap pembayaran kode unik di Tokopedia”.


(19)

11

bersumber dari Al-Qur’an dan hadits.10 Hukum Islam yang dimaksud dalam

skripsi ini adalah tentang sewa-menyewa.

Pembayaran kode unik adalah pembayaran berupa nominal angka yang dibebankan kepada pembeli ketika membeli suatu barang di Tokopedia dengan menggunakan metode pembayaran transfer bank.

Tokopediaadalah salah satu penyedia situs jual beli online sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli secara yang melakukan transaksi secara online.

H. Metode Penelitian

Setiap penelitian diharapkan adanya penyelesaian yang akurat, agar mencapai hasil yang maksimal, ilmiah dan sistematis. Sehingga dalam penyusunannya diperlukan suatu metode. Langkah-langkah dalam menyusun sebuah penelitian yang meliputi: data yang dikumpulkan, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data. Dalam penelitian kali ini penulis akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penulisan skripsi sebagai berikut:

1. Data yang dikumpulkan

Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan peneliti maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk deskriptif atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud.11 D

10 Anwar Harjono, Indonesia Kita Pemikiran Berwawasan Iman-Islami, (Jakarta: Gema Insani

Press, 1995), 83.


(20)

data yang dapat dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah, yaitu:

a. Data Primer

1) Data pembayaran kode unik di Tokopedia. 2) Data tentang objek penelitian.

b. Data Sekunder

1) Data tentang teori titipan (wadi’ah) yang diambil dari artikel, buku,

kitab, jurnal dan skripsi terdahulu.

2. Sumber data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh dari tempat, orang atau benda yang dapat memberikan suatu data sebagai penyusunan informasi bagi peneliti.12 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

a. Sumber Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumber yang berkaitan dengan pembayaran kode unik di Tokopedia. Sumber data primer diperoleh dari pembeli yang melakukan pembayaran kode unik.

b. Sumber Sekunder

Data sekunder atau data pendukung dalam penelitian ini adalah buku-buku yang relevan dengan penelitian ini. Data tersebut di antaranya adalah:

1) Sayyid Sabiq, Fiqih al-Sunnah, Jilid 3.

12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Asdi


(21)

13

2) Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah.

3) Abrur Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalah.

4) Ghufran A. Mas’adi, Fikih Muamalah Kontektual.

5) Rachmat Syafe’i, Fiqih Mua’malah.

6) Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah

Data sekunder selain disebutkan di atas juga dapat diperoleh dari tulisan-tulisan yang tersebar, buku-buku dan jurnal-jurnal, media masa baik cetak maupun elektronik.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha pengumpulan data serta keterangan yang diperlukan oleh peneliti, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat atau mencatat suatu laporan yang telah tersedia. Dengan kata lain, proses penyampaiannya dilakuan melalui data tertulis yang memuat garis besar data yang akan dicari dan berkaitan dengan judul penelitian.13 Dokumentasi ini merupakan data konkrit yang bisa penulis jadikan acuan untuk menilai adanya data pembayaran kode unik di Tokopedia.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap sumber informasi yang dianggap memiliki kompetensi dalam masalah yang diteliti. Dengan demikian dapat diperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai objek yang


(22)

diteliti.14 Adapun dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara via chatting kepada penjual yang menyewa lapak di Tokopedia dan wawancara via chatting kepada pembeli yang melakukan pembayaran kode unik.

4. Teknik Pengolahan Data

Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan, peneliti menggunakan teknik pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan kembali semua data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara data yang ada dan relevansi penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil data-data yang akan dianalisis dengan rumusan masalah dan melakukan validasi ulang terkait data yang diperoleh peneliti dengan fakta yang terjadi dilapangan.15

b. Organizing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengelompokan data atau menyusun kembali data-data yang telah didapat dalam penelitian yang dibutuhkan untuk dianalisis dan menyusun data-data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan peneliti dalam menganalis data.16

14 Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 238. 15 Ibid., 243.


(23)

15

c. Analizing

Pada tahapan ini peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari rumusan masalah.17

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembayaran kode unik di Tokopedia. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data secara deskriptif analisis yaitu penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menemukan informasi sebanyak-banyaknya dari suatu

fenomena kemudian dianalisis dengan teori tertentu.18 Teknik analisis deskriptif data yang didapat disampaikan dengan cara mengambarkan kondisi objektif dari objek penelitian dan kemudian diuraikan dalam bentuk kalimat atau suatu pernyataan berdasarkan sumber primer dan sumber sekunder.

I. Sistematika Pembahasan

Sistem pembahasan ini bertujuan agar penyusunan penelitian terarah sesuai dengan bidang kajian untuk mempermudah pembahasan, dalam penelitian ini terbagi atas lima bab, dari kelima bab tersebut terdiri dari sub bab, dimana antara satu dengan yang lain saling berkaitan sebagai pembahasan yang utuh. Adapun sistematika pembahasan adalah sebagai berikut:

17 Ibid., 246.

18 Hari Wijaya dan M. Jaelani, Teknik Penulisan Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Hangar Creator,


(24)

Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua memuat tentang landasan teori, dalam bab ini memuat teori sewa-menyewa (ija>rah) dalam Islam yang didalamnya membahas tentang

pengertian, dasar hukum, rukun-rukun, syarat-syarat, prinsip akad ija>rah,

pembagian dan hukum ija>rah, dan pembatalan dan berakhirnya akad ija>rah. Bab ketiga merupakan laporan hasil penelitian tentang pembayaran kode unik di Tokopedia. Dalam bab ini penulis membagi dalam beberapa pokok bahasan yaitu, profil Tokopedia, prosedur mendaftar sebagai pengguna, prosedur buka toko, prosedur berbelanja dan prosedur melakukan pembayaran.

Bab keempat memaparkan tentang analisis dalam penelitian yaitu tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran kode unik di Tokopedia. Pada bab ini merupakan kerangka menjawab pokok-pokok permasalahan tentang status

hukum kode unik di Tokopedia dan pembayaran kode unik dalam jual beli

online di Tokopedia menurut hukum Islam.

Bab kelima merupakan bab penutup dari keseluruhan isi pembahasan skripsi, pada bab ini meliputi kesimpulan dan saran dari penulis.


(25)

17 BAB II

SEWA-MENYEWA (IJA>RAH) DALAM HUKUM ISLAM

A. Pengertian

Ija>rah secara etimologis, berasal dari kata : 1

راجإو

-

ارجا

-

رجاي

-

رجا

Al- ija>rah berasal dari kata al-ajru yang berarti al-‘iwad}u (ganti). Oleh sebab itu, al-s\awa>b (pahala) dinamai al-ajru (upah).2 Ija>rah juga berarti upah, sewa,

jasa, atau imbalan.3 Secara istilah pengertian ija>rah adalah suatu kontrak pertukaran antara suatu manfaat dengan ganjaran atau bayaran tertentu.4 Definisi ija>rah menurut pendapat beberapa ulama fiqih berbeda dari segi lafaz}

tetapi sama dari segi makna: 1. Ulama Hanafiyah

ٍضْيَعِب ِعِف اَنَمْا ىَلَع ٌدْقَع

Artinya: “Akad atas suatu manfaat dengan suatu tukaran.” 2. Ulama Syafi’iyah

ْاَو ِل َُْبْلِل ٍةَلِب اَق ٍةَح اَبُم ٍةَمْوُلْعَم ٍ َدْوُصْقَم ٍةَعَفْ نَم ىَلَع ٌدْقَع

ِل

َب

َح ا

ِة

ِب َع ْ

و

ٍض

َم ْع

ُل ْو ٍم

Artinya: “Akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan mubah, serta menerima pengganti atau kebolehan dengan pengganti tertentu.”

1

Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia terlengkap, Edisi kedua, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1994), 9.

2

Sayyid Sabiq, Fiqih al-Sunnah, Jilid 3, (Kairo: Dar al-Fath li al-I’lam al-Arabiy, 1410 H. /1990 M.), 283.

3

Abd. Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), 660.

4


(26)

3. Ulama Malikiyah dan Hanabilah

ٍضْوَعِب ةَمْوُلْعَم َدُم ٍةَحاَبُم ٍ ْيَش ِعِف اَنَم ُكْيِلََْ

Artinya: “Menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu dengan pengganti.”5

Menurur jumhur ulama fiqih ija>rah adalah menjual manfaat dan yang boleh disewakan adalah manfaatnya bukan bendanya.6 Ija>rah ialah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian. Sedangkan dalam kamus hukum, ija>rah adalah perjanjian dalam upah-mengupah dan sewa-menyewa.7

Sewa-menyewa sebagaimana perjanjian lainnya adalah perjanjian yang bersifat konsensual, perjanjian ini mempunyai kekuatan hukun yaitu pada saat sewa-menyewa berlangsung (akad sedang berlangsung), maka pihak yang menyewakan berkewajiban untuk menyerahkan barang kepada pihak penyewa. Lalu pihak penyewa berkewajiban untuk menyerahkan uang sewanya (ujrah) kepada pihak yang menyewakan.8 Apabila akad sewa dilaksanakan, penyewa sudah memiliki hak atas manfaat dan pihak yang menyewakan berhak mengambil kompensasi sebab sewa adalah akad timbal balik.9

5Rahmat Syafe’i,

Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), 121.

6

Ibid., 122.

7

Sudarsono, Kamus Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), 176.

8

H. Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 1994), 52.

9

Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, terjemah Nor Hasanuddin (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2004), 203.


(27)

19

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan ija>rah adalah suatu akad sewa-menyewa barang yang pada hakikatnya mengambil suatu manfaat atas barang yang telah kita sewa dengan ganti upah (pembayaran). Dengan demikian sewa-menyewa mengandung unsut-unsur sebagai berikut:

1. Adanya pihak penyewa dan yang menyewakan. 2. Adanya akad antara kedua belah pihak.

3. Adanya objek sewa yang dapat dipergunakan manfaatnya.

4. Adanya imbalan/harga terhadap pemanfaatan objek sewa tersebut. 5. Manfaat objek sewa diketahui dengan jelas.

6. Dilaksanakan dalam periode tertentu.

B. Dasar Hukum

Sewa-menyewa disyariatkan dalam Islam berdasarkan dalil-dalil berdasarkan dari Al-Qur'an dan Hadits serta ijma’ (kesepakatan para ulama). 1. Al-Qur’an

Al-Qur’an membolehkannya praktik sewa-menyewa. Hal tersebut diatur dengan jelas dalam QS. Ath-Thalaq ayat 6:

َف ِا

َنَُرْوُجُا َنُْوُ تْأَف ْمُكَل َنْعَضْرَا ْن

Artinya: “Jika mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu, maka berikanlah mereka upahnya.”10

10

Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemah, (Bandung: PT CV Penerbit J-ART, 2005), 559.


(28)

2. Hadits

ْبا ْنَع

ِن

ُع

َم َر

َر

ِض

َي

ُه

َع

ْ ن ُه

َما َق

َلا

َق :

َلا

َر

ُس ْو

ُل

ُه

َص

َل

ُه

َع َل

ْي ِ

َو َس

َل َم

:

وُطْعُا

ا

َْا

َرْ يِج

ُُقَرَع َفََِ ْنَا َلْبَ ق َُرْجَا

) ج ام نبا اور(

Atrinya: “Dari Ibnu Umar RA, berkata bahwa Rasulullah SAW telah tersabda: Berikanlah upah pekerjaan sebelum keringatnya kering.” (riwayat Ibnu Majah).11

Hadits diatas menjelaskan bahwa, dalam persoalan sewa-menyewa terutama yang memakai jasa manusia untuk mengerjakan suatu pekerjaan, upah atau pembayaran harus segera diberikan sebelum keringatnya kering, maksudnya, dalam hal pembayaran upah harus disegerakan dan langsung, tidak boleh ditunda-tunda pembayarannya.

3. Ijma’ (kesepakatan para ulama)

Umat Islam pada masa sahabat telah berijma’ bahwa ija>rah

dibolehkan sebab bermanfaat bagi manusia.12Tujuan dibolehkannya ija>rah adalah untuk memberikan keringanan kepada umat dalam pergaulan hidup. Seseorang mempunyai uang tetapi tidak dapat bekarja, di pihak lain ada yang punya tenaga dan membutuhkan uang, sehingga dengan ija>rah keduanya saling mendapat keuntungan dan mendatangkan manfaat.13

11

Sohari Sahrani, Fikih Muamalah Untuk Mahasiswa dan Umum, (Ciawi-Bogor: Galia Indonesia, 2011), 167

12

Rachmad Syafei, Fiqih Muamalah …, 124. 13


(29)

21

C. Rukun-rukun

Menurut ulama Hanafiyah, rukun

ija>rah

itu hanya satu, yaitu i>ja>b (ungkapan menyewakan) dan qabu>l (persetujuan terhadap sewa-menyewa). Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa orang yang berakad, sewa/imbalan dan manfaat, termasuk syarat-syarat ija>rah, bukan rukun-rukunnya.

Jumhur ulama menyebutkan rukun-rukun ija>rah ada empat yaitu:14 1. Pihak yang berakad

2. Shighat akad 3. Upah (ujrah) 4. Manfaat

Rukun-rukun ija>rah adalah:15 1. Pihak yang menyewa

2. Pihak yang menyewakan 3. Objek benda/jasa

4. Akad (kesepakatan)

D. Syarat-syarat

Syarat-syarat ija>rah yang harus dipenuhi untuk melakukan akad ija>rah

telah disepakati oleh ulama, yaitu:16

14Rahmat Syafe’i, Fiqih Muamalah …,

125.

15

Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syari’ah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 43.

16


(30)

1. Syarat orang yang berakad

Orang yang berakad yaitu mu’jir (pihak yang menyewakan atau memberi upah) dan musta’jir (pihak penyewa atau penerima upah). Ulama berbeda-beda dalam menentukan syarat orang yang melakukan akad: a. Menurut ulama Hanafiyah, orang yang melakukan akad disyaratkan

harus berakal dan mumayiz (minimal 7 tahun), serta tidak disyaratkan harus baligh. Akan tetapi, jika barang bukan miliknya sendiri akad

ija>rah anak mumayiz, dipandang sah apabila telah diizinkan walinya. b. Ulama Malikiyah berpendapat bahwa tamyiz adalah syarat ija>rah,

sedangkan baligh adalah syarat penyerahan. Dengan demikian anak mumayiz adalah sah tetapi bergantung atas ridha dari walinya.

c. Ulama Hanabilah dan Syafi’iyah mensyaratkan orang yang akad harus

mukallaf, yaitu baligh dan berakal, sedangkan anak mumayiz belum dapat dikategorikan ahli akad.

Pihak penyewa dan pihak yang menyewakan merupakan pihak yang cakap bertindak dalam hukum yaitu mempunyai kemampuan untuk dapat membedakan yang baik dan buruk serta dewasa. Orang yang berakad harus didasari keridhaan dari kedua belah pihak, sehingga terhindar dari keterpaksaan karena tertekan salah satu pihak atau pihak lain.

2. Syarat shighat (i>ja>b dan qabu>l)

Akad menurut bahasa berasal dari bahasa Arab ‚Al-‘Aqdu‛ yang berarti perikatan, perjanjian dan pemufakatan. Sedangkan menurut istilah,


(31)

23

akad adalah pertalian i>ja>b (pernyataan melakukan ikatan) dan qabu>l (pernyataan menerima ikatan), sesuai dengan kehendak aturan hukum Islam yang berpengaruh pada objek perikatan.17

I>ja>b dan qabu>l adalah suatu ungkapan antara dua pihak dalam sewa-menyewa suatu barang atau benda. I>ja>b adalah permulaan penjelasan yang keluar dari salah seorang yang berakad dengan menggambarkan kemauannya dalam mengadakan akad. Sedangkan qabu>l adalah kata yang keluar dari pihak lain sesudah adanya i>ja>b untuk menerangkan suatu persetujuan.18

Syarat-syarat shighat antara lain:

a. Harus jelas atau terang pengertiannya, dalam artian bahwa lafaz yang dipakai dalam i>ja>b dan qabu>l harus jelas maksud dan tujuannya menurut kebiasaan yang berlaku.

b. Harus ada kesesuaian antara i>ja>b dan qabu>l dalam semua segi perjanjian, untuk menghindari terjadinya kesalah-pahaman diantara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian di kemudian hari.

c. Harus memperlihatkan kesungguhan dan keridhaan (tidak ada paksaan) dari pihak lain untuk melaksanakan isi perjanjian yang telah dibuat, sehingga mempunyai kekuatan hukum yang penuh.

Kesepakatan merupakan adanya rasa ikhlas atau saling memberi dan menerima diantara pihak-pihak yang melaksanakan perjajian.

17

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), 101.

18

Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 1999), 27.


(32)

Kesepakatan tidak dapat terwujud apabila dilakukan atas dasar paksaan, penipuan atau kekhilafan.19

Sewa-menyewa terjadi dan sah apabila ada suatu akad, baik dalam bentuk perkataan, tulisan maupun dalam bentuk pernyataan lain yang menunjukkan adanya persetujuan antara kedua belah pihak untuk melakukan sewa-menyewa.

3. Syarat objek ija>rah

Barang yang disewakan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Barang yang disewakan dapat diambil manfaatnya dan sesuai dengan

kegunaannya.

b. Barang yang disewakan dapat diserah-terimakan.

c. Barang yang disewakan adalah perkara yang mubah menurut aturan hukum Islam dan bukan yang dilarang.

d. Barang yang disewakan disyaratkan kekal zatnya.

Ketentuan objek ija>rah menurut Fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VII/2004 adalah sebagai berikut:20

a. Obyek ijar>ah adalah manfaat dari penggunaan barang dan/atau jasa. b. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam

kontrak.

c. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat dibolehkan.

19

Sandrina Wijaya, Surat Perjanjian Bisnis Langsung Deal, (Yogyakarta: Pustaka Grahatama, 2009), 11.

20


(33)

25

d. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan syariah.

e. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan jahalah (ketidaktahuan) yang akan mengakibatkan sengketa.

f. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka waktunya. Bisa juga dikenali dengan spesifikasi atau identifikasi fisik.

g. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa dalam ijar>ah.

h. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan obyek kontrak.

i. Kelenturan (flexibility) dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak.

Syarat objek akad adalah jelas manfaatnya, ada pembatasan waktu atau menjelaskan jenis pekerjaan, jika ija>rah atas pekerjaan atau jasa seseorang.21 Semua harta benda boleh diakadkan ija>rah atasnya, kecuali yang memenuhi persyaratan sebagai berikut yaitu:

a. Manfaat dari obyek akad sewa-menyewa harus diketahui secara

jelas. Hal ini dapat dilakukan, misalnya, dengan memeriksa, atau

21


(34)

pemilik memberikan informasi secara transparan tentang kualitas manfaat barang.

b. Obyek ija>rah dapat diserah terimakan dan dimanfaatkan secara

langsung dan tidak mengandung cacat yang menghalangi fungsinya. Tidak dibenarkan transkaksi ija>rah atas harta benda yang masih dalam penguasaan pihak ketiga.

c. Obyek ija>rah dan manfaatnya harus tidak bertentangan dengan hukum

syara’. Menyewakan VCD porno dan menyewakan rumah

untuk kegiatan maksiat.

d. Obyek yang disewakan manfaat langsung dari sebuah benda.

Misalnya sewa rumah untuk ditempati, mobil untuk dikendarai dan sebagainya.

e. Harta benda yang menjadi obyek ija>rah haruslah harta benda

yang dapat dimanfaatkan berulang kali tanpa mengakibatkan kerusakan zat dan pengurangan sifatnya, seperti rumah, mobil. Sedangkan harta benda yang dapat rusak atau berkurang sifatnya dilarang untuk disewakan, seperti makanan, buku tulis, tidak sah ija>rah diatasnya.22

Keharusan adanya kejelasan pada barang agar menghilangkan pertentangan di antara kedua belah pihak. Di antara cara untuk mengetahui barang adalah dengan:23

22Ghufran A. Mas’adi,

Fikih Muamalah Kontektual, (Jakarta: Grafindo Persada, 2002), 183.

23


(35)

27

a. Penjelasan manfaat

Penjelasan dilakukan agar benda atau jasa sewa benar-benar jelas, yakni manfaat harus digunakan untuk keperluan yang dibolehkan dalam Islam.24 Manfaat benda boleh diketahui dengan melihat benda itu sendiri atau mengetahui sifat-sifatnya.

b. Penjelasan waktu

Jumhur ulama tidak memberikan batasan maksimal atau minimal. Jadi, dibolehkan selamanya dengan syarat asalnya masih tetap ada. Menurut Sudarsono, Lamanya waktu perjanjian kerja harus dijelaskan, apabila tidak dijelaskan maka perjanjian dianggap tidak sah. Ulama Syafi’iyah

mengharuskan adanya kejelasan jatuh tempo terhadap benda yang disewakan, apabila jatuh tempo tidak tentukan diawal akad maka ija>rah tersebut menjadi batal.

c. Penjelasan harga sewa

Harga sewa sangat penting untuk membedakan harga sewa sesuai dengan waktunya, misalnya per bulan, per tahun, atau per hari.

d. Penjelasan jenis pekerjaan

Penjelasan jenis pekerjaan yaitu pihak yang menyewakan menjelaskan jasa yang dibutuhkan penyewa dan orang yang dapat memberikan jasanya. Barang yang disewakan atau jasa yang diburuhkan merupakan barang yang suci dan merupakan pekerjaan yang halal serta lazim sifatnya, seperti menyewakan kerbau untuk menggarap sawah.

24


(36)

Pemanfaatan barang dibenarkan oleh syariat Islam. Penjelasan tentang jenis pekerjaan sangat penting dan diharuskan ketika menyewa seseorang untuk bekerja sehingga tidak terjadi kesalahan dan pertentangan di kemudian hari.

Dalam hal perjanjian sewa-menyewa, risiko mengenai barang yang dijadikan obyek perjanjian sewa-menyewa dipikul oleh pihak pemilik barang (yang menyewakan), sebab pihak penyewa hanya menguasai untuk mengambil manfaat dari barang yang disewakan, atau dengan kata lain pihak penyewa hanya berhak atas manfaat dari barang/benda saja, sedangkan hak atas bendanya masih tetap berada pada pihak yang menyewakan. Jadi apabila terjadi kerusakan terhadap barang yang menjadi obyek perjanjian sewa-menyewa, maka tanggung jawab pemiliklah sepenuhnya, pihak penyewa tidak mempunyai kewajiban untuk memperbaikinya, kecuali apabila kerusakan barang yang disewanya, kurang pemeliharaan (sebagaimana lazimnya pemeliharaan barang seperti itu).25

4. Syarat manfaat

Manfaat adalah faedah yang dikehendaki dari suatu benda. Manfaat termasuklah tenaga dan ilmu pengetahuan, tempat kediaman yang ada pada sebuah rumah, ruang untuk menjalankan aktivitas perniagaan, alat pengangkutan yang ada pada sebuah bangunan, alat pengankutan yang ada pada kereta api, alat perhubungan yang ada pada telepon, alat penyampai

25


(37)

29

informasi yang ada pada komputer, pembuatan dan pemrosesan yang ada pada mesin, dan lain-lain.26

Ulama Syafi’iyah dan Malikiyah berpendapat bahwa manfaat

mempunyai fungsi yang sama dengan benda karena faktor-faktor sebagai berikut:27

a. Nilai suatu benda terletak pada manfaat benda itu sendiri.

b. Masyarakat umum pada umumnya telah menerima manfaat dari suatu benda, sehingga dapat diperdagangkan secara luas.

c. Aturan hukum Islam menganggap manfaat sebagai benda karena manfaat dijadikan sebagai mahar.

d. Jaminan diberikan kepada manfaat sebagai suatu perlindungan sebagaimana perlindungan atas benda.

e. Manfaat tidak boleh karena sifatnya yang tidak berwujud, namun ia diperbolehkan karena benda itu sesungguhnya dapat mendatangkan manfaat.

Jumhur ulama berbeda pendapat dalam menentukan kategori manfaat. Syarat manfaat yang disepakati oleh jumhur ulama adalah:28 a. Sesuatu yang dibolehkan dalam agama Islam.

Tiga kategori manfaat yang diperbolehkan dalan Islam yaitu, pertama, manfaat untuk memenuhi keperluan seperti, pengeluaran bahan makanan, kediaman, air bersih dan kemudahan peribadatan. Kedua,

26

Mohd Sabri Abdul Ghafar dan Abdul Mumin Ab Ghani, Manfaat Al-Ija>rah Menurut Perspektif Fiqh Empat Mazhab”, Jurnal Fiqh: No. 3,(t.tp: t.p, 2006), 4.

27

Ibid. 4.

28


(38)

manfaat untuk memenuhi keperluan sekunder seperti, alat media, teknologi, perbankan dan keuangan, pengurusan perniagaan dan pemasaran. Ketiga, manfaat untuk memenuhi keselarasan tambahan yang dibenarkan dalam Islam seperti, salon kecantikan, aktivitas kesenian, dan lain-lain. Ulama telah sepakat bahwa ija>rah untuk perkara-perkara maksiat adalah terlarang, diantaranya membunuh tanpa hak, zina, mengedarkan arak, hiburan yang melalaikan, menyebarkan ilmu sihir, dan lain-lain.29

b. Sesuatu yang bernilai dan berharga

Berdasarkan hukum Islam dan urf suatu manfaat yang boleh dijadikan ija>rah apabila sudah menjadi amalan biasa yang tidak bertentangan dengan aturan hukum Islam. Manfaat ija>rah harus benda yang kekal dan tidak mudah habis.

c. Diketahui jenis, sifat dan jatuh tempo suatu manfaat.

Pihak memberi ija>rah harus menjelaskan tentang jatuh tempo ija>rah, sifat dan ciri-ciri manfaat yang akan diberikan kepada penerima ija>rah supaya tidak ada perselisihan dikemudian hari. Bagi pihak penerima ija>rah harus mengetahui tentang jenis, ciri-ciri dan sifat yang ada pada manfaat itu supaya dalam membuat pilihan sesuai dengan kehendak dan keperluannya. Dengan itu dapat terwujudlah kerelaan antara pihak pemberi ija>rah dan pihak penerima ija>rah yang menjadi asas kontrak pertukaran dan terhindarlah perselisihan antara kedua belah

29


(39)

31

pihak. Sebelum kontrak ija>rah ditentukan hendaklah mengetahui kekurangan yang dapat merusak kontrak tersebut.

d. Untuk kepentingan penerima ija>rah

e. Dimiliki oleh pemberi ija>rah maksudnya keadaan manfaat dapat diberikan oleh orang yang menyewakan.

Ulama Hanafiyah menyebutkan dua macam manfaat, manfaat atas benda dan manfaat kerja. Ulama Malikiyah menyebutkan manfaat kepada manfaat benda yang berwujud dan manfaat benda yang tidak

berwujud yang ditentukan sifatnya. Ulama Syafi’iyah membagi manfaat

kepada manfaat benda dan manfaat kerja yang wujud, manfaat benda atau kerja yang tidak berwujud (yang ditentukan sifatnya).30

5. Syarat upah (ujrah)

Ujrah (harga sewa) yaitu nilai harta yang dikeluarkan sebagai pengganti manfaat dari barang. Uang sewa harus diserahkan bersamaan dengan penerimaan barang yang disewa. Jika lengkap manfaat yang disewa, maka uang sewanya harus lengkap. Karena ija>rah adalah akad timbal balik, oleh karena itu ija>rah tidak sah dengan upah yang belum

diketahui.

Ulama Hanafiyah menyebutkan apabila ija>rah adalah suatu

pekerjaan maka kewajiban pembayaran upahnya pada waktu berakhirnya pekerjaan tersebut. Jika akad sudah berlangsung dan tidak ada ketentuan pembayaran upah, maka pemberi upah wajib menyerahkan

30


(40)

pembayarannya secara berangsur-angsur sesuai dengan manfaat yang telah diterimanya.

Para ulama telah menetapkan syarat upah, yaitu: a. Berupa harta tetap dan dapat diketahui.

b. Tidak boleh sejenis dengan barang manfaat dari ija>rah. c. Upah harus jelas dan sesuatu yang bernilai ekonomis.31

Hak menerima upah bagi musta’jir adalah sebagai berikut:32

a. Ketika pekerjaan selesai dikerjakan maka pembayaran harus diberikan oleh pemberi upah.

b. Apabila menyewa barang, uang sewa dibayar ketika akad sewa, kecuali bila dalam akad ditentukan lain, manfaat barang yang disewakan mengalir selama penyewaan berlangsung.

E. Prinsip Akad Ija>rah

Sewa-menyewa sebagaimana perjanjian lainnya adalah perjanjian sewa antara pihak yang menyewakan dan pihak penyewa, dimana pihak penyewa harus membayar sewa sesuai dengan perjanjian dan barang yang disewa harus dikembalikan kepada pihak yang menyewakan apabila batas waktu/jatuh tempo benda yang disewa telah habis masa sewanya.

Transaksi ija>rah dilandasi adanya perpindahan manfaat (hak guna), bukan perpindahan kepemilikan (hak milik). Jadi pada dasarnya prinsip

ija>rah sama saja dengan prinsip jual beli tapi perbedaannya terletak pada

31

Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), 232.

32


(41)

33

objek transaksinya. Apabila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, sedangkan pada ija>rah objek transaksinya adalah manfaat barang maupun jasa.33

F. Sifat Ija>rah

Para ulama fiqih berbeda pendapat tentang sifat ija>rah, ulama

Hanafiyah menyebutkan bahwa ija>rah bersifat mengikat kedua belah pihak, tetapi boleh dibatalkan secara sepihak apabila terdapat uzur dari salah satu piahk yang melakukan akad, seperti salah satu pihak meninggal atau kehilangan kecakaoan bertindak hukum. Sedangkan jumhur ulama menyatakan bahwa ija>rah bersifat mengikat, kecuali ada cacat atau barang yang menjadi objek sewa tidak boleh dimanfaatkan. Akibat perbedaan pendapat tersebut, apabila salah seorang yang berakad meninggal dunia maka ija>rah menjadi batal menurut pendapat ulama Hanafiyah karena suatu manfaat tidak boleh diwariskan. Sedangkan menurut jumhur ulama apabila salah seorang yang berakad meninggal dunia maka ija>rah tidak berakhir sebab manfaat boleh diwariskan karena termasuk harta.

G. Pembagian dan Hukum Ija>rah

Ketetapan hukum ija>rah menurut ulama Hanafiyah adalah kemanfaatan yang sifatnya mubah. Sedangkan menurut ulama Malikiyah, hukum ija>rah sesuai dengan keberadaan manfaat. Menurut ulama Hanabilah

33


(42)

dan Syafi’iyah hukum ija>rah tetap pada keadaannya dan hukum tersebut menjadikan masa sewa seperti benda yang tampak.34

Ija>rah terbagi menjadi dua yaitu ija>rah terhadap benda atau sewa-menyewa dan ija>rah atas pekerjaan atau upah mengupah. Perbedaan antara jasa dan sewa adalah pada jasa tenaga kerja, disyaratkan kejelasan karakteristik jasa yang diakadkan. Sedangkan pada barang, selain persyaratan yang sama, juga disyaratkan bisa dilihat (dihadirkan) pada waktu akad dilangsungkan, sama seperti persyaratan barang yang diperjual belikan. 1. Hukum sewa-menyewa

Dibolehkan ija>rah atas barang mubah seperti, rumah, kamar, dan lain-lain. Tetapi ija>>rah dilarang terhadap benda-benda yang diharamkan.

2. Hukum upah-mengupah

Upah mengupah atau ija>rah ‘ala al-a’mal, yakni jual beli jasa. Biasanya berlaku dalam beberapa hal, seperti menjahitkan pakaian, membangun rumah, dan lain-lain, ija>rah ‘ala al-a’mal terbagi menjadi dua bagian

yaitu:

a. Ija>rah khusus

Ija>rah khusus adalah ija>rah yang dilakukan oleh seorang pekerja. Hukumnya orang yang bekerja tidak boleh bekerja selain dengan orang yang telah memberikan upah.

34


(43)

35

b. Ija>rah musytarik

Ija>rah musyatarik adalah ija>rah yang dilakukan secara bersama-sama atau melalui kerja sama hukumnya diperbolehkan bekerja sama dengan orang lain, misalnya para pekerja pabrik.35

H. Pembatalan dan Berakhirnya Akad Ijar>ah

Adapun hal-hal yang menyebabkan batalnya perjanjian sewa-menyewa adalah disebabkan sebagai berikut:36

1. Rusaknya benda yang disewakan, seperti menyewakan binatang tunganggan lalu binatang tersebut mati, menyewakan rumah lalu rumah tersebut hancur, atau menyewakan tanah untuk ditanami lalu airnya berhenti

2. Hilangnya tujuan yang diinginkan dari ija>rah tersebut. Misalnya, seseorang menyewa dokter untuk mengobatinya, namun ia sembuh sebelum sang dokter memulai tugasnya. Dengan demikian, penyewa tidak dapat mengambil apa yang diinginkan dari akad ija>rah tersebut. 3. Terjadinya aib pada barang sewaan yang kejadiannya ditangan penyewa

atau terlihat aib lama padanya.

4. Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, atau selesainya pekerjaan, atau berakhirnya masa. Seperti jika masa ija>rah pada tanah pertanian telah berakhir sebelum tanaman dipanen, maka ia tetap berada di tangan penyewa sampai masa selesai diketam, sekalipun terjadi pemaksaan, hal

35

Ibid.,131.

36


(44)

ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya bahaya (kerugian) pada pihak penyewa, yaitu dengan mencabut tanaman sebelum waktunya.

Ija>rah yang telah berakhir masa sewanya, maka penyewa berkewajiban mengembalikan barang sewaan. Apabila barang itu berbentuk barang yang dapat dipindahkan, maka penyewa wajib menyerahkan kepada pemiliknya. Apabila barangnya tidak bergerak, penyewa berkewajiban menyerahkan kepada pemiliknya dalam keadaan kosong (tidak ada) harta milik penyewa.

Akad ija>rah akan berakhir apabila tidak memenuhi beberapa kriteria diantaranya:

1. Obyek hilang atau musnah, seperti rumah terbakar atau baju yang dijahitkan hilang.

2. Tenggang waktu yang disepakati dalam akad ija>rah telah berahir. Apabila yang disewa itu rumah, maka rumah itu dikembalikan pada pemiliknya. 3. Menurut ulama Hanafiyah, wafatnya salah seorang yang berakad, karena

akad ija>rah, meneurut mereka tidak boleh diwariskan. Sedangkan jumhur ulama, akad ija>rah tidak batal dengan wafatnya salah seorang yang berakad, karena manfaat, menurut mereka boleh diwariskan dan

ija>rah

sama dengan jual beli, yaitu mengikat kedua belah pihak.37

37


(45)

37 BAB III

PEMBAYARAN KODE UNIK DI TOKOPEDIA

A. Profil Tokopedia

Tokopedia merupakan suatu perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usaha jasa web portal www.tokopedia.com. Tokopedia memang bukan situs online marketplace pertama di Indonesia. Ide untuk membuat mal di dunia maya sesungguhnya sudah ada sejak tahun 2007. Namun tidak segera terlaksana karena ketika itu Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya sebagai penggagas berdirinya situs Tokopedia belum memiliki investor. Tokopedia didirikan pada bulan Februari 2009 dan meluncurkan www.tokopedia.com pada tanggal 17 Agustus 2009.

Sepanjang tahun 2007-2009 Tokopedia mencari investor yang mau bergabung dengannya. Pada tanggal 6 Februari 2010 Tokopedia mendapat suntikan dana sebesar 2,5 miliar dari PT Indonusa Dwitama. Tokopedia juga berhasil memikat East Ventures, perusahaan yang fokus pada investasi bisnis di internet dan berbasis di Singapura.1 Selian itu Tokopedia juga menerima investasi dari CyberAgent Ventures.2 Hingga pada tanggal 4 April 2012 Tokopedia telah menerima investasi dari netprice.com, Ltd.3 Pada tanggal 22

1

William Tanuwijaya, “Seputar Tokopedia-Press Release”,

https://www.tokopedia.com/blog/investasi-baru-Tokopedia-dari-east-ventures/, diakses pada 18 Maret 2017.

2

William Tanuwijaya, “Seputar Tokopedia-Press Release”,

https://www.tokopedia.com/blog/Tokopedia-menerima-investasi-series-b-dari-cyberagent-ventures-inc/, diakses pada 18 Maret 2017.

3

William Tanuwijaya, “Seputar Tokopedia-Press Release”,

https://www.tokopedia.com/blog/Tokopedia-menerima-investasi-dari-netprice/, diakses pada 18 Maret 2017.


(46)

Oktober 2014 Tokopedia menerima investasi senilai 100 Juta USD (sekitar 1,2 Triliyun Rupiah) dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital.4

Pendanaan yang diperoleh tersebut nantinya akan digunakan untuk memberikan subsidi untuk setiap transaksi di Tokopedia, misalnya saja saat melakukan pembayaran menggunakan metode tertentu akan dipastikan tanpa biaya sepeserpun. Khusus metode pembayaran menggunakan kartu kredit akan dilakukan subsidi sebagian karena seluruh resiko harus ditanggung pemilik platform dan biaya MDR yang terlalu besar, sehingga tidak mampu untuk memberikan subsidi sepenuhnya. Apabila pembeli ingin menggunakan kartu kredit akan dikenakan biaya CSistrasi yang harus dibayar.5

Salah satu persiapan yang sangat penting dalam membuat online marketplace adalah memilih domain dan tempat hosting. Domain adalah identitas sebuah situs web di internet. Untuk bisa membuka sebuah situs web, kita harus mengetahui domain situs tersebut dan menginputkannya di kolom alamat browser yang kita gunakan. Domain biasanya didapat dengan cara membeli dari lembaga pengelola domain seperti PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia) atau para reseller domain. Harga yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp 50.000, Rp 80.000, Rp 100.000, atau lebih. Harga tersebut biasanya untuk pembayaran per tahun, lalu dapat diperpanjang kembali. Sedangkan hosting adalah tempat untuk menyimpan data dan file

4William Tanuwijaya, “Seputar

Tokopedia”, https://blog.Tokopedia.com/2014/10/alasan-Tokopedia-menerima-softbank-dan-sequoia/, diakses pada 18 Desember 2016.

5William Tanuwijaya, “Seputar

Tokopedia”, https://blog.Tokopedia.com/2015/05/mengapa-Tokopedia-gratis/, diakses pada 18 Desember 2016.


(47)

39

situs web di sebuah server yang terhubung dengan jaringan internet.6 Nama

domain “Tokopedia” merupakan gabungan dari kata Toko dan Ensiklopedia, yang mengandung makna situs ini akan menjadi ensiklopedi lengkap dari toko-toko online. Pada tanggal 30 Mei 2008 nama domain Tokopedia.com berhasil dibeli, karena khawatir nama domain Tokopedia diklaim oleh pihak lain.

Gagasan utama membuat situs dengan konsep mal online karena banyak individu dan pemilik bisnis yang ingin berbisnis online namun tidak bisa membuat situs sendiri, sehingga di sinilah peran Tokopedia yang akan membantu para penjual untuk dapat membuka toko di Tokopedia. Tokopedia juga menawarkan pengalaman berbelanja online yang lebih aman dan nyaman. Para penjual yang ingin berjualan bisa mendaftar secara gratis lalu membuka toko dengan memajang produk yang ingin ditawarkan di situs tersebut. Berbagai kategori produk yang dapat ditawarkan oleh penjual antara lain: fashion pria dan wanita, handphone, komputer, alat-alat elektronik, buku, software, hingga peralatan kantor dan peralatan sekolah, dan masih banyak lainnya.

Para penjual yang membuka toko di Tokopedia akan memperoleh nama domain, selain itu mereka juga akan diberi petunjuk untuk mengelola etalase dan gudang, hingga petunjuk untuk mengelola transaksi yang telah disediakan oleh pihak Tokopedia. Dalam ketentuan Huruf E No. 7, Tokopedia memiliki kewenangan mangambil alih sub-domain toko penjual apabila akun

6


(48)

penjual sudah tidak aktif lebih dari 1 tahun atau pemilik merek dagang resmi (yang sudah terdaftar secara umum di Daftar Umum Merek di Indonesia) memiliki nama yang sama dengan sub-domain penjual.

Tokopedia tidak hanya menjadi tempat untuk memasang iklan, tetapi juga mengambil alih resiko apabila terjadi penipuan oleh penjual. Selain itu, Tokopedia juga berperan sebagai moderator yang akan mengawasi dan mengelola transaksi jual beli tersebut, serta melacak keberadaan transaksi yang sudah dilakukan antara penjual dan pembeli. Pembeli yang memesan barang harus membayar barang terlebih dahulu. Uang pembayaran itu nantinya akan disimpan di rekening penampungan (escrow akun) dan akan dibayarkan kepada penjual setelah barang dipastikan sampai pada pemesan. Kepastian barang sampai pada pemesan dapat dicek secara online lewat resi pengiriman kurir. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan lagi kredibilitas dari penjual, yang pasti penjual yang bergabung di situs Tokopedia sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh pihak Tokopedia.

Tokopedia mengusung model bisnis open marketplace, yaitu setiap individu dapat membuka toko online dan meng-upload produk mereka secara instan semudah membuka dan mem-posting di media sosial. William Tanuwijaya co-founder yang juga menjabat sebagai Direktur Tokopedia. Sejak diluncurkan pada Agustus 2009, Tokopedia terus mencatat pertumbuhan positif. Perkembangan Tokopedia selama tahun 2015 lalu mengalami peningkatan hingga 30 persen setiap bulannya. Tercatat pada bulan Maret


(49)

41

2015 merchant-merchant Tokopedia mengirimkan 5,4 juta produk dari transaksi yang terjadi melalui Tokopedia.7

Salah satu sumber keuntungan Tokopedia yaitu berasal dari merchant yang menggunakan opsi gold merchant yang telah disediakan oleh Tokopedia. Gold merchant yaitu fitur berbayar yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan fasilitas eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi pengguna gold merchant dan tidak didapatkan oleh pengguna reguler. Merchant-merchant yang ingin menjadi sponsor Tokopedia akan dikenakan yaitu sebesar Rp 150.000 untuk pembayaran tiap bulan, Rp 300.000 untuk pembayaran tiap tiga bulan, Rp 550.000 untuk pembayaran enam bulan dan Rp 999.000 untuk pembayaran satu tahun. Tokopedia akan memberikan fitur-fitur yang sifatnya membantu para gold merchant agar lebih efisien dalam mengelola tokonya. Selain itu Tokopedia juga akan memberikan fitur TopAds untuk merchant-merchant yang ingin mendapatkan exposure tambahan.8

B. Sistem Kerja Tokopedia

Tokopedia merupakan salah satu online marketplace yang menyediakan ruang berbentuk laman situs yang disewakan kepada para penjual untuk dapat menjajakan dagangannya melalui dunia maya. Proses

utama yang menjadi karakter online marketplace adalah

pendaftaran/registrasi, pemilihan barang/jasa oleh pembeli, transaksi jual beli,

7William Tanuwijaya, “Seputar

Tokopedia”, https://blog.Tokopedia.com/2015/04/mengapa-Tokopedia-akhir-akhir-ini-sering-maintenance/, diakses pada 18 Desember 2016.

8Tokopedia, “

Panduan Gold Merchant”, https://gold.Tokopedia.com/?ref_tkpd=v3_sticky_top, diakses pada 18 Maret 2017.


(50)

pembayaran oleh pembeli melalui jasa penyelenggara online, penyerahan barang/jasa secara online/offline dan terakhir penyetoran uang pembayaran dari penyelenggara jasa online kepada pedagang.

1. Prosedur Mendaftar Sebagai Pengguna Tokopedia

Pengguna adalah pihak yang menggunakan layanan Tokopedia, tidak sebatas penjual, pembeli ataupun pihak yang sekedar berkunjung ke situs Tokopedia. Bedanya kalau pengunjung tidak dapat melakukan transaksi jual beli karena mereka tidak mempunyai akun Tokopedia. Pengguna dapat membuat akun Tokopedia dengan cara mendaftar secara gratis. Berikut ini langkah-langkah mendaftar menjadi pengguna situs Tokopedia:

a. Kunjungi situs Tokopedia www.tokopedia.com maka akan menampilkan halaman awal situs Tokopedia.

Gambar 1.1

Halaman awal situs Tokopedia


(51)

43

b. Klik “Daftar” pada header menu.

Gambar 1.2

Header menu di Tokopedia

Sumber: ScreenSnapshotTool halaman awal situs Tokopedia.

c. Isi data diri pada halaman formulir pendaftaran dengan benar dan lengkap, seperti:

1) Nama lengkap 2) Nomor handphone 3) Alamat email

4) Kata sandi 5) Jenis kelamin 6) Tanggal lahir

Gambar 1.3

Form biodata pendaftaran sebagai pengguna

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia. d. Untuk bergabung silahkan klik“Daftar Akun”.

Gambar 1.4

Ikon daftar akun untuk mendaftar sebagai pengguna


(52)

e. Tokopedia akan mengirimkan email balasan ke email yang sudah dikirim untuk melakukan aktivasi akun.

Gambar 1.5

Email balasan dari Tokopedia

Sumber: ScreenSnapshotTool email pengguna

f. Proses pendaftaran email telah selesai, kemudian cek email dan ikuti petunjuk pada email tersebut.

Gambar 1.6

Notifikasi aktivasi akun Tokopedia pengguna

Sumber: ScreenSnapshotTool email pengguna

g. Pengguna dapat mengoperasikan akun Tokopedia untuk berbelanja atau membuka toko.

Sebelum menggunakan akun Tokopedia alangkah baiknya pengguna membaca dengan seksama syarat dan ketentuan yang harus


(53)

45

dipatuhi sebagai pemakai jasa yang ditawarkan oleh Tokopedia terkait penggunaan situs www.tokopedia.com karena akan berdampak pada hak dan kewajiban pengguna dibawah hukum. Dengan mendaftar dan/atau menggunakan situs Tokopedia, maka pengguna dianggap telah membaca, mengerti, memahami dan menyetujui semua isi dalam syarat dan ketentuan. Syarat dan ketentuan ini merupakan bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam sebuah perjanjian yang sah antara pengguna dengan Tokopedia. Apabila pengguna tidak menyetujui salah satu, sebagian atau seluruh isi syarat dan ketentuan, maka pengguna tidak diperkenankan menggunakan layanan di situs www.tokopedia.com.

2. Prosedur Buka Tokodi Tokopedia

Pelaku usaha dapat memanfaatkan situs Tokopedia untuk mengembangkan usahanya dengan cara buka toko di Tokopedia. Salah satu penjual yang membuka toko di Tokopedia yaitu, Wenelli. Dia memanfaatkan situs Tokopedia untuk berjualan perkakas rumah tangga dan benda-benda rohani.9

Berikut ini langkah-langkah untuk membuka toko di Tokopedia: a. Buka situs Tokopedia dan log in akun pengguna.

b. Klik “Buka Toko” di menu sebelah kiri.

9


(54)

Gambar 2.1

Halaman akun Tokopedia pengguna

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia.

c. Kemudian isi informasi toko meliputi: nama domain, nama toko, slogan, deskripsi, dukungan pengiriman, jasa pengiriman dan dukungan pembayaran. Kemudian klik “Buka”. Dengan melakukan buka toko penjual telah dianggap menyewa toko di Tokopedia. Persetujuan untuk melengkapi dan mengirim formulir buka toko merupakan suatu bentuk kontrak elektronik antara penjual dengan Tokopedia.


(55)

47

Gambar 2.2

Formulir untuk buka toko di Tokopedia

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia.

Sesuai dengan pernyataan yang dipaparkan oleh Wenelli, untuk membuka toko di Tokopedia sebaiknya penjual mempunyai barang, punya KTP, kemudian mengisi alamat dan biodata yang disediakan oleh pihak Tokopedia. Untuk membuka toko di Tokopedia tidak dikenakan biaya sepeser pun (gratis). Setelah melengkapi formulir aplikasi buka toko penjual dapat menjual barang sebanyak-banyaknya.

Tokopedia tidak ikut andil dalam hal penentuan harga jual, jadi harga barang yang terdapat dalam situs Tokopedia adalah harga yang ditetapkan oleh penjual. Misalnya untuk penghitungan harga jual suatu barang Wenelli memaparkan sebagai berikut:


(56)

Harga jual = modal : 70 x 100 Misalnya harga kulaknya Rp 7000 Harga jual = 7000 : 70 x 100

= 100 x 100 = 10.000

3. Prosedur Belanja Online di Tokopedia

Pembeli adalah pengguna terdaftar yang melakukan permintaan atas barang yang dijual oleh penjual di situs Tokopedia. Sedangkan penjual adalah pengguna terdaftar yang melakukan tindakan buka toko dan/atau melakukan penawarann atas suatu barang kepada para pengguna situs Tokopedia. Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh Tokopedia. Berikut ini langkah-langkah berbelanja online menggunakan situs Tokopedia:

a. Membuka situs www.tokopedia.com. b. Cari produk yang diinginkan dengan cara:

1) Ketik nama produk di kolom pencarian.


(57)

49

Gambar 3.1

Ikon pencarian produk dan ikon kategori produk yang tersedia di Tokopedia

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia.

c. Klik gambar produk untuk melihat informasi lengkap tentang produk dan toko yang dipilih, antara lain:

1) Informasi produk yaitu berisi semua informasi penting tentang produk yang sedang dilihat.

2) Ulasan yaitu berisi ulasan pembeli yang sebelumnya sudah pernah membeli produk tersebut.

3) Diskusi produk yaitu tempat bertanya ke penjual tentang produk yang ingin dibeli.

4) Informasi penjual yaitu berisi informasi lengkap tentang penjual. 5) Keterangan harga pas dan harga grosir (jika ada).


(58)

Gambar 3.2

Informasi lengkap tentang produk dan toko

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia.

d. Apabila sudah yakin dengan produk yang akan dibeli langsung klik

“Beli”.

Gambar 3.3

Ikon beli produk

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia

e. Mengisi formulir pemesanan dengan benar dan lengkap, seperti: 1) Jumlah barang yang akan dibeli.


(59)

51

3) Agen logistik. 4) Asuransi (opsional).

5) Catatan untuk penjual (opsional)

Gambar 3.4

Form pemesanan produk

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia

Apabila telah selesai mengisi form pemesanan, lalu klik ikon “Beli

Produk Ini.”

Pembeli yang melakukan pemesanan atas suatu produk dianggap telah menyetujui kontrak yang mengikat secara hukum atas barang-barang yang ditawarkan oleh penjual. Sehingga transaksi yang terjadi antara pembeli dan penjual hanya dapat dibatalkan sebelum pembeli melakukan konfirmasi pembayaran.

4. Prosedur Melakukan Pembayaran

Pembeli yang telah selesai memilih produk yang ingin dibeli dan telah mengisi data-data dengan benar, maka langkah selanjutnya adalah


(60)

melakukan pembayaran atas produk yang sudah dibeli tersebut. Tokopedia telah menyediakan beberapa metode pembayaran, salah satunya metode pembayaran melalui transfer bank. Berikut ini langkah-langkah memilih metode pembayaran manual di Tokopedia:

a. Masuk ke akun Tokopedia pengguna.

b. Klik ikon “Keranjang Belanja” di header menu, kemudian klik produk yang sudah dipilih sebelumnya.

Gambar 4.1

Ikon keranjang belanja pada header menu di Tokopedia

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia

c. Selanjutnya akan menampilkan beberapa metode pembayaran dan memilih metode pembayaran “Transfer Bank”. Tokopedia telah menyediakan beberapa metode pembayaran, antara lain:

1) Saldo Tokopedia 2) Transfer Bank 3) Mandiri ClickPay 4) Mandiri e-Cash 5) BCA KlikPay 6) Klik BCA

7) Kartu kredit 8) Indomaret 9) Alfamart 10)7-Eleven 11)Kantor Pos


(61)

53

Gambar 4.2

Pilihan metode pembayaran

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia

Setelah pembeli memilih metode pembayaran transfer bank, maka akan muncul total pembayaran, untuk langkah selanjutnya klik

“Checkout”.

d. Apabila pembeli telah berhasil melakukan checkout maka akan muncul tambahan kode unik pada total pembayaran yang harus dibayar pembeli pada saat melakukan transfer dana ke rekening resmi Tokopedia. Besar nominal kode unik yang harus dibayar pembeli pada transaksi ini sebesar Rp 842.


(62)

Gambar 4.3

Penjelasan harga barang yang dipesan

Sumber: ScreenSnapshotTool situs Tokopedia

Pembeli melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pembelian pada invoice ke salah satu rekening Tokopedia. Pembayaran yang dilakukan oleh pembeli harus dilakukan segera mungkin (selambat-lambatnya dalam batas waktu 2x24 jam) setelah pembeli melakukan checkout. Apabila dalam batas waktu tersebut pembeli belum melakukan pembayaran, maka pihak Tokopedia memiliki kewenangan untuk membatalkan transaksi tersebut. Tokopedia menyediakan dua metode pembayaran yaitu pembayaran manual dan pembayaran instan. Metode pembayaran manual yang dapat dipilih pembeli antara lain, transfer ATM, Internet Banking, Mobile Bangking dan setoran/transfer tunai. Berikut ini akan dijelaskan posedur pembayaran melalui Internet Banking:

a. Masuk ke alamat Internet Banking: https://ibank.klikbca.com/ kemudian Log In dengan memasukkan user name dan Pin Internet Banking.


(63)

55

Gambar 4.4

Halaman awal Internet Banking BCA

Sumber: ScreenSnapshotTool Internet Banking BCA

b. Pada menu utama sebelah kiri klik “Transfer Dana”. Lalu akan muncul seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.5

Menu utama Internet Banking BCA (sebelah kiri)

Sumber: ScreenSnapshotTool Internet Banking BCA

c. Klik “Transfer ke Rek. BCA” pada menu sebelah kiri. Masukkan data dengan benar dan lengkap. Pilih nomor rekening Tokopedia yang berlaku karena Tokopedia menyediakan beberapa nomor bank yang


(64)

berbeda-beda. Sesuaikan dengan nomor rekening yang tercantum pada kolom total pembayaran.

Gambar 4.6

Form untuk melakukan transfer dana ke rekening BCA

Sumber: ScreenSnapshotTool Internet Banking BCA

d. Selanjutnya aktifkan keyBCA dengen menekan tombol “ “. Masukkan PIN keyBCA setelah muncul tulisan APPLI, kemudian tekan angka 2. Masukkan 8 angka yang tertera pada keyBCA seperti contoh angka 08098781. Tunggu respon keyBCA, lalu masukkan angka tersebut kedalam kolom RESPON KEYBCA APLLI 2.


(65)

57

Gambar 4.7

Form ke-2 untuk melakukan transfer dana ke rekening Tokopedia

Sumber: ScreenSnapshotTool Internet Banking BCA

Gambar 4.8

KeyBCA

Sumber: foto KeyBCA


(66)

Gambar 4.9

Form ke-3 untuk melakukan transfer dana ke rekening BCA

Sumber: ScreenSnapshotTool Internet Banking BCA

f. Tekan tombol “ “ pada keyBCA hingga muncul tulisan APLLI, lalu tekan tombol 1 maka akan muncul 8 digit angka, dan masukkan angka tersebut kedalam kolom RESPON KEYBCA APLLI 1. Kemudian klik

“Kirim”.

Gambar 4.10

Form ke-4 untuk melakukan transfer dana ke rekening BCA


(67)

59

g. Kemudian akan muncul lampiran bahwa transfer dana ke rekening kokopedia telah berhasil. Simpan gambar tersebut sebagai bukti bayar untuk melakukan konfirmasi pembayaran.

Gambar 4.11

Lampiran bukti transfer dana ke rekening BCA telah berhasil

Sumber: ScreenSnapshotTool Internet Banking BCA

Pembayaran di Tokopedia hanya dapat dilakukan secara online bukan COD (cash on delivery) kepada penjual. Sehingga Tokopedia memanfaatkan jasa dari beberapa bank untuk menampung uang pembayaran dari pembeli. Hal tersebut menjadi salah satu ciri dari model situs Tokopedia. Mekanisme ini dilakukan oleh penyelenggara jasa online marketplace untuk dapat melakukan pengawasan terhadap para penjual yang membuka toko di mal online yang dikelolanya. Ketika pembeli telah menerima barang yang dipesan dalam keadaan baik dan sesuai dengan perjanjian, pihak Tokopedia akan mengirim pembayaran kepada penjual. Pembayaran kepada penjual dapat dilakukan dalam periode tertentu sesuai dengan perjanjian. Mekanisme seperti ini dapat melindungi pihak pembeli


(1)

73

pembayaran kode unik kedua belah pihak juga tidak merasa dirugikan, sehingga dapat mencegah terjadinya permusuhan dan perselisihan.

Pembayaran kode unik yang dibebankan kepada pembeli didasari atas dasar kerelaan dari pihak pembeli. Hal tersebut sesuai dengan Firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa>’ ayat 29:

َر َ ت ن َع َر َِ َنو ُك َت نَأ َ ِإ ِلِط َبْلا ِب مُكَن ْ يَ ب م ُكَل اَو ْمَأ اوُلُيْأ َت َو او ُنَماَ َنيُِ َلا ا َه يَأ َ ي

ٍضا

ْمُك نِم

ج

ْمُكَسُف نَأ ْاوُلُ تْقَ ت َوَو

ج

ْمُ كِب َناَي َه َنِإ

( امْيِحَر

٩٢

)

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”5

Ayat di atas menjelaskan tentang adab dan etika bisnis yang harus dijaga dan kewajiban terhadap Allah SWT tidak boleh diabaikan. Kegiatan bisnis dan perdagangan harus dijalankan oleh pihak-pihak yang terlibat atas dasar suka sama suka. Tidak boleh dilakukan atas dasar paksaan, tipu daya, kedzaliman, menguntungkan salah satu pihak di atas kerugian pihak lain.

5


(2)

74 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kode unik di Tokopedia merupakan akad sewa-menyewa antara penjual (pihak penyewa) dan Tokopedia (yang menyewakan). Kode unik adalah nominal yang harus dibayar pembeli ketika memilih metode pembayaran transfer bank. Ketentuan besar nominal kode unik yang ditambahkan ke dalam total pembayaran merupakan ketentuan dari Tokopedia. Ketika pembeli memilih melakukan pembayaran melalui transfer bank, maka kode unik akan muncul di halaman total pembayaran. Sehingga pembeli harus membayar sejumlah total pembayaran dan kode uniknya, apabila pembeli tidak membayar kode unik maka transaksi tidak dapat di proses oleh pihak Tokopedia.

2. Pembayaran kode unik di Tokopedia diperbolehkan dalam hukum Islam, karena pada dasarnya pembayaran kode unik dalam aturan hukum Islam merupakan akad ija>rah. Pembayaran kode unik dirasa tidak menyalahi aturan hukum Islam dalam hal perolehannya, karena kode unik tersebut telah terhindar dari riba. Transaksi yang dilakukan juga telah sesuai dengan aturan hukum Islam, yaitu saling bertukar manfaat antara manusia satu dengan yang lainnya. Dengan adanya pembayaran kode unik kedua


(3)

75

belah pihak juga tidak merasa dirugikan, sehingga dapat mencegah terjadinya permusuhan dan perselisihan.

B. Saran

Saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat dipermudah dengan adanya situs-situs jual beli online, salah satunya Tokopedia. Penjual dapat dengan mudah membuka toko di Tokopedia dengan jalan sewa-menyewa. Namun, untuk melakukan praktik sewa-menyewa yang sesuai dengan aturan hukum Islam maka sebaiknya dipenuhi syarat dan rukun sewa-menyewa yang ditetapkan oleh aturan hukum Islam. Praktik sewa-menyewa menjadi tidak sah apabila tidak terpenuhi syarat dan rukunnya serta harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip hukum Islam.

Pembeli yang akan berbelanja di Tokopedia seharusnya mengetahui prosedur-prosedur berbelanja yang aman sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Tokopedia. Sehingga dapat memenuhi syarat dan rukun jual beli yang telah ditetapkan hukum Islam. Selain itu untuk menghindari praktik jual beli yang mengandung unsur riba, paksaan, penipuan dan kecurangan dari salah satu pihak. Tokopedia telah menyediakan rekening bersama yang akan menampung semua pembayaran dari pembeli.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sabiq, Sayyid. Fiqih al-Sunnah, Jilid 3. Kairo: Dar al-Fath li al-I’lam al-Arabiy, 1410 H. /1990 M.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: Bina Ilmu, 2006.

Departemen Agama RI. Al Qur’an dan Terjemah. Bandung: PT CV Penerbit

J-ART, 2005.

Mohd Sabri Abdul Ghafar dan Abdul Mumin Ab Ghani, Manfaat Al-Ija>rah

Menurut Perspektif Fiqh Empat Mazhab”, Jurnal Fiqh: No. 3. t.tp: t.p, 2006.

Ali, Zainuddin. Hukum Perbankan Syari’ah. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Asdi Mahasatya, 2006.

Ash-Shiddieqy, Hasbi. Pengantar Fiqh Muamalah. Semarang: PT Pustaka Rizki

Putra, 1999.

Dahlan, Abd. Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997.

Ghazaly, Abrur Rahman et al. Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana, 2010.

Goal, Chr. Jimmy L. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo, 2008.

Harjono, Anwar. Indonesia Kita Pemikiran Berwawasan Iman-Islami. Jakarta:

Gema Insani Press, 1995.

Haroen, Nasrun. Fiqih Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Hasan, M. Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Selatan: Salemba

Humanika, 2010.

It Works!. Creative Project: Cara Gampang Bikin Toko Online. t.tp.: Grasindo, 2010.


(5)

Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana, 2013.

Mas’adi, Ghufran A. Fikih Muamalah Kontektual. Jakarta: Grafindo Persada,

2002.

Masruhan. Metodologi Penelitian Hukum. Surabaya: Hilal Pustaka, 2013.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia terlengkap.

Edisi kedua, Surabaya: Pustaka Progressif, 1994.

Pasaribu, Chairum. Perjanjian dalam Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 1994.

Pasaribu, Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis. Hukum Perjanjian dalam Islam.

Jakarta: Sinar Grafika, 1994.

Sabiq, Sayyid. Fiqhus Sunnah, terjemah Nor Hasanuddin. Jakarta: Pena Pundi

Aksara, 2004.

Sahrani, Sohari. Fikih Muamalah Untuk Mahasiswa dan Umum. Ciawi-Bogor:

Galia Indonesia, 2011.

Subagyo , Joko. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2004.

Sudarsono. Kamus Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Syafe’i, Rahmat. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras, 2011.

Wijaya, Hari dan M. Jaelani. Teknik Penulisan Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Hangar Creator, 2008.

Wijaya, Sandrina. Surat Perjanjian Bisnis Langsung Deal. Yogyakarta: Pustaka

Grahatama, 2009.

Wong, Jony. Internet Marketing for Beginners. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2010.

Tanuwijaya, William. “Seputar Tokopedia -Press Release”,

https://www.tokopedia.com/blog/investasi-baru-Tokopedia-dari-east-ventures/, diakses pada 18 Maret 2017.


(6)

---. “Seputar Tokopedia

-Press Release”,

https://www.tokopedia.com/blog/Tokopedia-menerima-investasi-series-b-dari-cyberagent-ventures-inc/, diakses pada 18 Maret 2017.

---. “Seputar Tokopedia

-Press Release”,

https://www.tokopedia.com/blog/Tokopedia-menerima-investasi-dari-netprice/, diakses pada 18 Maret 2017.

---. “Seputar Tokopedia”,

https://blog.Tokopedia.com/2014/10/alasan-Tokopedia-menerima-softbank-dan-sequoia/, diakses pada 18 Desember 2016.

---. “Seputar Tokopedia”,

https://blog.Tokopedia.com/2015/05/mengapa-Tokopedia-gratis/, diakses pada 18 Desember 2016.

---. “Seputar Tokopedia”,

https://blog.Tokopedia.com/2015/04/mengapa-Tokopedia-akhir-akhir-ini-sering-maintenance/, diakses pada 18 Desember 2016.

Tokopedia. “Panduan Gold Merchant”,

https://gold.Tokopedia.com/?ref_tkpd=v3_sticky_top, diakses pada 18 Maret 2017.