Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Visual Merchandising Brand De Shalma T1 692009036 BAB I

1

Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak jaman dahulu fesyen merupakan bagian dari
kehidupan manusia. Perkembangan gayanya terus berubah dari
tahun ke tahun. Seiring berkembangnya fesyen di dunia industri
maka berkembang pula brand-brand yang muncul seiring waktu.
Sampai sekarang masih banyak brand yang bermunculan.
Namun banyak dari brand tersebut kurang bisa untuk
menampilkan fesyen seperti apa yang sebenarnya ingin
diperlihatkan. Kebanyakan dari brand tersebut hanya memajang
baju yang dijual di sebuah manekin lalu dipajang di etalase toko
ataupun di dalam toko. Baju yang dipilih biasanya merupakan
baju yang dirasa paling bagus diantara baju-baju yang lainnya.
Visual merchandising bukan tentang sekedar memajang

baju di sebuah manekin lalu diletakkan di bagian depan toko,
namun visual merchandising menentukan konsep penataan yang
tepat dan sesuai dengan image yang diusung oleh brand. Hal ini

merupakan salah satu media promosi yang sangat berpengaruh
pada penjualan dan bisa digali lebih dalam lagi bagaimana
pengaplikasiannya sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih
maksimal. Salah satu caranya adalah dengan mengenal lagi
fesyen jenis apa yang ingin disampaikan oleh brand ke konsumen

2

dan

bagaimana

merancang

Visual

merchandising

secara


keseluruhan termasuk window display semenarik mungkin
sehingga setiap orang yang lewat akan berhenti sejenak dan
tertarik untuk melihatnya lebih jauh.
Keunikan bisa ditampilkan tidak hanya dari pakaiannya
saja, namun juga dari latar window display-nya. Dengan demikian
konsumen sudah bisa menilai dari luar dan melihat pakaian yang
ditampilkan dari window display tersebut karena fungsi dari
window display sendiri adalah untuk menarik pengunjung masuk

ke

dalam

toko.

Tentunya

window

display


ini

harus

merepresentasikan brand yang menaunginya. Brand yang akan
dirancang visual merchandising-nya adalah brand dari sebuah
butik bernama De Shalma. Brand ini ingin menampilkan kesan
yang simpel namun tetap elegan. Dari image yang ingin
ditampilkan

ini

dapat

memperjelas

gambaran

visual


merchandising seperti apa yang nantinya akan dirancang.

Butik seperti De Shalma di Salatiga masih cukup jarang,
kebanyakan butik yang ada kecenderungan hanya menyediakan
baju pengantin atau kebaya. Kebanyakan butik yang ada di
Salatiga membuat baju ketika ada pesanan atau bila terdapat stok
baju biasanya baju tersebut hanya disewakan dan tidak dijual.
Berbeda dengan De Shalma, tidak hanya membuat baju ketika
ada pesanan ataupun menyewakan baju yang sudah siap pakai
seperti gaun pengantin atau dress namun juga membuat
rancangan baju sendiri dengan karakteristik tertentu

dengan

3

menggunakan tema yang sudah ditentukan. Beberapa potong baju
dengan model yang berbeda-beda namun dengan tema yang sama
dibuat dan nantinya dipamerkan dalam fashion show dalam

rangka

memamerkan

koleksi

terbaru

dari

De

Shalma.

Keunggulan De Shalma inilah yang ingin ditunjukkan sehingga
membuat banyak konsumen tertarik dan berminat untuk datang
ke butiknya.
Butik De Shalma saat ini sudah cukup banyak memiliki
konsumen namun kebanyakkan dari mereka berasal dari luar
kota. Konsumen dari kota Salatiga sendiri masih cenderung

sedikit, maka dari itu untuk meningkatkan daya tarik konsumen
baik dalam maupun luar kota butik ini perlu dikemas lebih baik
lagi sehingga membuat orang yang lewat ingin masuk
kedalamnya. Visual merchandising dapat menjadi solusi yang
tepat untuk meningkatkan penjualan, karena apabila butik ini
ditata lebih baik lagi maka orang-orang yang berjalan melewati
butik ini akan tertarik untuk menoleh dan memperhatikan lebih
seksama. Mulai dari penataan window display sampai penataan
rak, manekin, interior hingga lighting-nya.
Menarik minat konsumen tidak dapat hanya mengandalkan
windows display, namun juga diperlukan media promosi lainnya

seperti katalog, website untuk mendukung. Perancangan visual
merchandising sebagai media promosi brand De Shalma ini akan

divisualisasikan melalui maket. Fesyen sangat di minati oleh
banyak orang maka dari itu penulis mendapat ide untuk

4


menampilkan fesyen tersebut dengan lebih menarik melalui
visual

merchandising.

Tujuannya

adalah

supaya

visual

merchandising dalam dunia fesyen bisa lebih diperhatikan dan

lebih berkembang sehingga bisa dinikmati oleh para pecinta
fesyen

1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini

meliputi:
 Bagaimana merancang visual merchandising yang sesuai
dan efektif sehingga dapat merepresentasikan brand De
Shalma?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah visual
merchandising

yang

sesuai

dan

efektif

sehingga

dapat


mencitrakan dan merepresentasikan De Shalma. Adapun manfaat
yang diinginkan adalah :


Memudahkan masyarakat dalam memilih produk dari De
Shalma karena dapat dinilai dari visual merchandising dan



media promosi yang ada.
Meningkatkan minat konsumen dan daya jual Butik De
Shalma.

5

1.4 Batasan Masalah
Pembatasan Batasan-batasan yang ada dibuat sesuai dengan
latar belakang dan perumusan masalah, untuk menghindari
meluasnya pokok permasalahan yang sudah ditentukan, adalah

sebagai berikut :
1. Hasil akhir perancangan visual merchandising ini dibuat
dalam bentuk maket.
2. Selain windows display akan dibuat pula media promosi
pendukung

untuk

mendukung

perancangan

visual

merchandising sebagai media promosi De Shalma.

1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran singkat mengenai isi laporan
skripsi secara keseluruhan, maka akan diuraikan beberapa tahapan
dari penulisan laporan secara sistematis yaitu:


Bab 1 Pendahuluan
Berisikan latar belakang dari perancangan,rumusan
masalah, batasan masalah, dan tujuan serta manfaat
dari perancangan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Landasan Teori dari perancangan media promosi,
berupa hal-hal tentang visual merchandising dan apa
saja manfaatnya.

6

Bab 3 Metode Perancangan
Metode yang digunakan dalam perancangan serta
perancangan visual merchanding.
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Hasil Akhir dari perancangan beserta pembahasan
pengujian.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang bisa diambil dari perancangan
visual merchandising sebagai media promosi dan

saran pengembangannya.