Paparan Tenaga Ahli RPJMD 2016 2021

KONSULTASI PUBLIK RANWAL RPJMD
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Tahun 2016-2021
Tanjung Pinang, 28 Maret 2016

1

SISTEMATIKA RPJMD

Pengertian RPJMD
Pasal 263 ayat (3) UU No. 23 Tahun 2014

visi, misi, dan program kepala daerah,
yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta
program
Perangkat
Daerah
dan
lintas
Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka

pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5
Penjabaran

tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJP-D dan RPJM-N.

TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan
Penyusuna
n RPJMD

1

4
Rancangan
Awal RPJMD
Penelaahan
RPJPD

Pengolaha
n data &

informasi

Hasil
evaluasi
capaian
RPJMD

Analisis
Gambaran
umum
kondisi
daerah &
pengelolaa
n keuangan
daerah

Penelaahan
RPJMN/ RPJMD
Provinsi


Penyusunan
Rancangan
Renstra PD

Perumusan
Kebijakan umum
dan program
pembangunan
daerah

VISI, MISI
dan
Program
KDH

Penelaahan
RTRW RTRW
daerah
lainnya


Perumusan
Strategi dan arah
kebijakan

Perumusa
n
Penjelasan
visi dan
misi serta
Tujuan
dan
Sasaran

Perumusan
Indikasi rencana
program
prioritas &
Kerangka
pendanaan


Rancangan
RPJMD

6
Musrenbang
RPJMD

2
Rancangan
Akhir RPJMD

Pelaksanaan Forum
Konsultasi Publik

Analisis isuisu strategis

3
Pembahasan
dengan DPRD


Perumusan
Permasalahan
Pembangunan
Daerah

5

Penyelarasan
program
prioritas
dan pendanaan

Pembahasan dan
persetujuan
bersama
RANPERDA RPJMD

Evaluasi
RANPERDA
RPJMD


10

7

8

9

Penetapan

4

Sistematika RPJMD 2016-2021
Bab I

Pendahuluan

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Bab IV Analisis Isu Strategis
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab VI

Strategi dan Kebijakan

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Sistematika RPJMD 2016-2021
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang, dasar hukum, maksud
dan tujuan, dan sistematika RPJMD.

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah, berisi gambaran kondisi
daerah dilihat dari Aspek Geografis dan Demografis, Aspek

Pelayanan Umum, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, dan Aspek
Daya Saing.
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah, berisi kinerja
dan kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, serta kerangka
pendanaan pembangunan daerah.
Bab IV Analisis Isu Strategis, berisi permasalahan pembangunan
daerah, dan isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, berisi tentang visi, misi,
tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah

Sistematika RPJMD (lanjutan)
Bab VI Strategi dan Kebijakan, berisi Kebijakan Nasional
dalam RPJMN Tahun 2015-2019, dan Strategi dan Kebijakan
Jangka Menengah Daerah.
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Dereah,
berisi kebijakan umum dan program pembangunan yang
mendukung pelaksanaan misi.
 Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, berisi visi,
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai
misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka

Kebutuhan Pendanaan, berisi program prioritas RPJMD.
menengah.
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah, berisi indikator
kinerja dan target kinerja dalam pembangunan jangka
menengah daerah
Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, berisi
pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan RPJMD.

KONDISI UMUM DAERAH

GAMBARAN UMUM WILAYAH
Provinsi Kepulauan Riau dibentuk
berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002
yang disahkan pada tgl 24 -9- 2002
namun penyelenggaraan secara de facto
dimulai pada Tgl. 1-7- 2004.
 Luas Wil : 251.810 km2
 Daratan : 10.595 km2 (4%)
 Lautan : 241.215 km2 (96 %)
 Jlm Pulau pd air pasang : 1.795

 Jlm Pulau pd air surut : 2.408
Wilayah Administrasi
- Kabupaten : 5
- Kota
:2
- Kecamatan : 66
- Kelurahan : 141
- Desa
: 275
BATAS WILAYAH
Utara : Vietnam & Kamboja
Selatan : Prov.Babel, Jambi
Barat : Singapura, Malaysia, Riau
9
Timur : Malaysia. Kalbar

1. Pertumbuhan Ekonomi
9
8
7

6.71

7.63

7.32

7.11

6.02

6
5

6.96

6.22

6.49

6.23

5.78
5.02

4

4.79

3

Dalam kurun waktu tahun
2010-2014, trend
pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Kepri
menunjukkan peningkatan,
namun menurun pada
tahun 2015.

2
1
0
2010

2011

2012
Prov. Kepri

2013

2014

Nasional

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Kepulauan Riau dengan
Nasional Tahun 2010-2015 (%)

2015

Pada tahun 2010
pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,71%, pada tahun
2012 pertumbuhan
mencapai angka tertinggi
sebesar 7,63%, dan pada
tahun 2015 pertumbuhan
sebesar 6,02%.

1. Pertumbuhan Ekonomi (lanjutan)

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Kepulauan Riau dengan Provinsi Lain di Wilayah
Sumatera Tahun 2015

2. Inflasi
Inflasi di Provinsi Kepri selama
2011-2014 sangat fluktuatif (antara
2,02% – 10,09%).

11.5
10.09
9.5
7.61

7,40
7.5
7.81
5.5

6.39
7.49
6.36

6.17
3.76

3.92

3.5
3.32

2.02

1.5
2010

2011

2012
Batam

2013

2014

Tanjung Pinang

Laju Inflasi di Kota Batam dan Kota Tanjung
Pinang Provinsi Kepulauan Riau Tahun 20102015 (%)

2015

Penyebab utama inflasi di Provinsi
Kepri adalah adanya perubahan
harga BBM yang berdampak pada
naiknya harga-harga kebutuhan
pokok lainnya, naiknya biaya
angkutan barang-barang konsumsi
yang berasal dari lain daerah
(bahan pangan pokok dan barangbarang kebutuhan sektor usaha),
karena
termasuk
wilayah
kepulauan.

Tindak lanjutnya yang perlu dilakukan: menciptakan sistem transportasi dan distribusi barang dan
jasa yang lebih efisien antar daerah dan sekaligus memperbaiki sistem distribusi barang/jasa yang
pada gilirannya menurunkan biaya sistem distribusi logistik di Provinsi Kepri

3. Indeks Pembangunan Manusia
74
72
70
68
66
64
62

73.4

66.42 66.75

68.81 68.87 69.36
68.06 68.24 68.27

70.33

IPM Provinsi Kepri tahun 2014 dengan metode
baru sebesar 73,40, tertinggi diantara provinsi
se wilayah Pulau Sumatera.

 IPM terendah di Kabupaten Lingga,
kemudian Kabupaten Kepulauan Anambas,
dan Kabupaten Karimun.
 Usia harapan hidup sebesar 69,15 tahun.
 Angka Harapan Sekolah selama 12,51
tahun.
 Rata-rata Lama Sekolah selama 9,64
tahun.
 Pengeluaran Perkapita sebesar
Rp 13.019.000.

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Per Kapita
No
1

Uraian
PDRB Per Kapita Atas
Dasar Harga Berlaku
(Rp juta)

2010

2011

2012

2013

2014

2015

42.648

45.469

49.644

87.630

95.400

103.030

95.4

Kepulauan Riau

41.96

Bangka Belitung

28.78

Lampung

24.52

Bengkulu

38.83

Sumatera Selatan

46.04

Jambi

109.83

Riau

32.55

Sumatera Barat

38.05

Sumatera Utara

26.59

Aceh

0

20

40

60

80

100

120

PDRB Per Kapita Provinsi Kepri tahun 2014 menempati posisi tertinggi ke2 setelah Provinsi Riau.

5. Tingkat Kemiskinan
40.00 137,072

140,000

35.00

135,000

131,300

30.00

125,020 124,170

122,500

25.00
20.00
15.00
10.00

130,000
125,000

114,840
8.13

6.79

6.83

6.30

6.40

5.78

120,000
115,000
110,000

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

17.16

17.11
13.77

13.53

10.79
9.12

8.82
5.78

6.71
4.83

105,000

5.00

100,000

0.00
2010

2011

2012

2013

2014

2015

Jumlah Penduduk Miskin

Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat
Kemiskinan Provinsi Kepri Tahun
2010 - 2015

Nasional (11,13)

Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Prov.
Kepri dengan Provinsi Lain di Wilayah
Sumatera, dan Nasional Tahun 2015

 Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan dari sebesar 8,13% pada tahun 2010
menjadi 5,78% pada tahun 2015.
 Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, tingkat kemiskinan provinsi Kepri terendah kedua setelah
Bangka Belitung.

6. Tingkat Pengangguran Terbuka
10
8
6

6.9

7.8
6.69

4

4.93

5.63

6.2

2
0
2010
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

2011

2012

2013

2014

2015
9.02

4.79 4.96 5.08 5.14
3.47

6.23

6.5

6.56 6.69

 Tingkat Pengangguran
terbuka fluktuatif
dengan
kecenderungan
menurun.

TPT Provinsi Kepri pada
tahun 2014 tertinggi
kedua setelah Provinsi
Aceh, menunjukkan
perlu ada peningkatan
kesempatan kerja dan
berusaha.

7. Indeks Pembangunan Gender
dan Indeks Pemberdayaan Gender
100
90

93.2
92.05

92.11

90.00

92.81

92.23

95.00

80

85.00

70

80.00

60

75.00

50

70.00

87.62 87.74 87.88

89.62

91.50 91.64
90.26 91.02

93.20 94.04

40
30
2010

2011

2012

2013

2014

Grafik IPG Kepri 2010-2014
IPG baru mencapai 93,2, menandakan bahwa
kesetaraan dan keadilan gender dalam
pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau masih
perlu ditingkatkan.

Perbandingan IPG Provinsi Kepri dengan Provinsi
Lain di Pulau Sumatera Tahun 2014

Capaian IPG Provinsi Kepulauan Riau pada
tahun 2014 lebih rendah dibandingkan provinsi
Sumatera Barat.

KINERJA DAN PROYEKSI KEUANGAN
DAERAH

Milyar

Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Netto (Milyar
Rupiah) tahun 2010-2015

3,500

3,312
2,919
2,844
2,716

3,000
2,473
2,250

2,500
2,000

2,502

1,858
1,729

1,877

2,605

1,948

1,500
1,000
500

244

360

482
290

335
121

2010

2011
Pendapatan

2012
Belanja

2013
Pembiayaan Netto

2014

2015

Perkembangan Unsur-Unsur Pendapatan Daerah

Billions

Tahun 2010 – 2015 (Milyar Rupiah)
2,000
1,800
1,600

1,754

1,200

1,311

1,000
800

1,665

1,594

1,400

1,246
908

1,247

1,000

723

521

1,070

621

600
400
200

26

9

2010

2011

156

182

184

2012

2013

2014

255

2015

PENDAPATAN ASLI DAERAH

DANA PERIMBANGAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan maupun lain-lain pendapatan
yang sah mengalami peningkatan.

Proporsi Unsur-Unsur Pendapatan Daerah Terhadap Total
Pendapatan Tahun 2010-2015 (%)

80.00
70.54
70.00

66.43

64.46

61.67
57.04

60.00

49.81

50.00

33.08
30.00

39.99

36.66

40.00
31.93

29.23

28.04

20.00
10.20

10.00

6.30
1.42

6.40

6.30

0.48

2010

2011

PENDAPATAN ASLI DAERAH

2012
DANA PERIMBANGAN

2013

2014

2015

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Komposisi terbesar terhadap total pendapatan berasal dari dana perimbangan.
Ada Kecenderungan peningkatan proporsi PAD dan penurunan proporsi dana
perimbangan terhadap total pendapatan.

Perkembangan Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah)

Belanja tidak langsung mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sedangkan
belanja langsung peningkatannya relatif kecil.

Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
Tahun 2010-2015 (%)
80.00
70.00

69.68
63.36

60.00

55.76

50.00

44.24

53.71
46.29

55.99

53.19
46.81

44.01

40.00

36.64
30.32

30.00
20.00
10.00
2010

2011

2012

Belanja Tidak Langsung

2013

2014

2015

Belanja Langsung

Proporsi Belanja Langsung terhadap total belanja fluktutatif cenderung turun dari
tahun 2010 - 2014

Proporsi Belanja Pegawai pada BTL terhadap Total Belanja
Tahun 2010-2015 (%)
12.00

10.80

10.00
8.00

9.36

9.87

9.44
8.14

6.00

7.61

4.00
2.00
2010

2011

2012

2013

2014

2015

Proporsi Belanja Pegawai pada belanja tidak langsung mengalami
penurunan, namun meningkat pada tahun 2015

Perkembangan Unsur-Unsur Belanja Langsung Tahun
2010-2015 (Milyar Rupiah)

Belanja barang dan jasa meningkat sangat signifikan, sedangkan belanja
modal fluktuatif, dengan kecenderungan meningkat.

Proporsi Belanja Modal Terhadap BL dan Terhadap Total
Belanja Tahun 2010 – 2014 (%)

60.00
50.00

54.55
34.21

40.00
30.00

38.01

23.93

25.84

24.63

21.71

20.00
10.00

13.35

11.66

14.47

21.68
13.10

2010

2011

2012

2013

2014

Proporsi Belanja Modal terhadap Belanja Langsung
Proporsi Belanja Modal terhadap Total Belanja

Proporsi belanja modal sangat fluktuatit, relatif rendah.

2015

Kapasitas Fiskal Tahun 2010-2015 (Rupiah)

No

Uraian

REALISASI

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1. Pendapatan
1.858.261.313.897 1.876.879.092.830 2.473.411.609.339 2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.501.557.017.751
2. Penerimaam
Pembiayaan

249.257.544.323 375.005.363.546 290.737.799.125

514.289.373.508

538.527.772.257

136.340.165.010

Total penerimaan
2.107.518.858.220 2.251.884.456.375 2.764.149.408.463 3.358.007.305.188 3.457.713.104.131 2.637.897.182.761
Dikurangi:

3. Belanja dan
Pengeluaran
529.260.526.131 734.069.380.935 744.239.602.581 798.442.964.053 924.571.231.118
Pembiayaan yang
Wajib dan Mengikat
serta Prioritas Utama
Kapasitas riil
kemampuan
1.578.258.332.088 1.517.815.075.440 2.019.909.805.883 2.559.564.341.135 2.533.141.873.013
keuangan

Proyeksi Pendapatan Tahun 2016-2021
(rupiah)
No

A
1
2
3

B
1
2
3

C

1

2
3

JENIS PENERIMAAN

2016

2017

Target Penerimaan
2018
2019

2020

2021

PENDAPATAN

3.026.806.718.975 3.106.064.482.716 3.403.955.024.390 3.714.529.065.722 4.087.207.400.287 4.611.452.248.238

PENDAPATAN ASLI
DAERAH

1.109.056.419.500 1.129.706.876.510 1.236.711.521.657 1.364.837.785.037 1.491.039.589.109 1.648.997.065.605

PAJAK DAERAH

1.040.848.919.500 1.056.839.200.000 1.151.954.728.000 1.268.972.336.360 1.385.818.669.096 1.530.694.363.539

RETRIBUSI DAERAH
LAIN-LAIN PAD YANG
SAH
DANA PERIMBANGAN

3.062.500.000

3.258.176.510

3.486.343.657

3.717.953.677

3.958.675.513

4.214.233.116

65.145.000.000

69.609.500.000

81.270.450.000

92.147.495.000

101.262.244.500

114.088.468.950

1.641.530.391.475 1.625.625.614.420 1.781.952.293.816 1.907.444.637.687 2.110.215.850.020 2.428.426.161.544

BAGI HASIL PAJAK /
BUKAN PAJAK

621.425.775.475

529.514.857.700

DANA ALOKASI UMUM

866.810.696.000

927.487.444.720 1.020.236.189.192 1.071.247.998.651 1.178.372.798.516 1.355.128.718.294

DANA ALOKASI KHUSUS

153.293.920.000

168.623.312.000

193.916.808.800

217.186.825.856

249.764.849.734

299.717.819.681

LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH

276.219.908.000

350.731.991.786

385.291.208.917

442.246.642.998

485.951.961.158

534.029.021.090

DANA PENYESUAIAN
DAN OTONOMI DAERAH

275.000.000.000

349.357.458.000

383.793.203.800

440.612.184.370

484.173.402.807

532.090.743.088

55.200.000

59.064.000

64.970.400

74.715.960

82.187.556

94.515.689

1.164.708.000

1.315.469.786

1.433.034.717

1.559.742.668

1.696.370.795

1.843.762.313

TAMBAHAN
PENGHASILAN GURU
SUMBANGAN PIHAK
KETIGA

567.799.295.824

619.009.813.179

682.078.201.769

773.579.623.568

ISU (PERMASALAHAN) STRATEGIS
PROVINSI KEPRI 2016-2021

Isu Strategis Provinsi Kepri
1. Kemiskinan perlu terus diturunkan
Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau cenderung
menurun dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 8,13%
(137.072 jiwa) pada tahun 2010 menjadi 6,24% (122.398
Jiwa) pada tahun 2015, namun angka ini masih lebih tinggi
jika dibandingkan Bangka Belitung (4,97%)
2. Pengangguran cukup tinggi
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cukup tinggi, yaitu
sebesar 6,20% pada tahun 2015. Apabila tidak memperoleh
perhatian serius angka pengangguran dapat terus
meningkat.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan)
3. Kualitas Pembangunan Manusia belum optimal
IPM Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan kecenderungan
meningkat. Angka IPM pada tahun 2014 sebesar 73,40, perlu terus
ditingkatkan agar kualitas SDM semakin baik, sehingga Angka Usia
Harapan Hidup, Angka Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan
Sekolah, dan Tingkat pengeluaran perkapita (daya beli) semakin
tinggi.
4. Kesetaraan dan Keadilan Gender masih rendah
IPG Provinsi Kepri pada tahun 2014 baru mencapai 93,20, dan IDG
tahun 2013 sebesar 60,79. IPG Provinsi Kepri masih masih perlu
ditingkatkan hingga mendekati angka 100. Dilihat capaian masingmasing indikator pembentuk IPG dan IDG, secara umum masih
terdapat kesenjangan hasil pembangunan antara laki-laki dan
perempuan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan)

5. Pemerataan dan Mutu Pendidikan masih rendah
Pemerataan dan kualitas pendidikan masih belum optimal,
terkendala pada kondisi geografis masing-masing kabupaten/kota
yang dipisahkan oleh laut. APK SMA/SMK/MA relatif rendah, baru
mencapai 89,37% pada tahun 2015. Pemerataan guru pada wilayah
terpencil belum merata.

6. Derajat Kesehatan Masyarakat belum optimal
Derajad kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau belum optimal. Angka
Usia Harapan Hidup tahun 2014 sebesar 69,97 tahun, AKI sebesar
137 per 100.000 KH, AKB sebesar 16 per 1.000 KH, AKBa sebesar 25
per 1000 KH dan Gizi Buruk sebesar 0,53%. Prevalensi penyakit
menular dan penyakit tidak menular juga cukup tinggi.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan)
7. Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Belum Memadai
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik tahun 2015
sebesar 71,97%, Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 10,20%,
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air
minum layak 73,57%, Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sanitasi dasar 71,35%.
8. Kesenjangan Antar Daerah Cukup Tinggi
Ketimpangan pedapatan antar kelompok pendapatan menunjukkan
angka yang cukup tinggi sebesar 0,36 pada tahun 2013.
9. Pengembangan Wilayah Perbatasan Belum Optimal
Kepulauan Riau memiliki 19 Pulau Terluar (Karimun 2, Batam 4,
Bintan 1, Natuna 7, Anambas 5) yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga. Baru 1.795 pulau dari 2.408 pulau yang diakui dan
613 masih dalam proses penetapan di PBB. Tingkat pengembangan
wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga belum optimal.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan)
10. Kapasitas Fiskal Daerah Yang Terbatas
Kapasitas keuangan daerah untuk membiayai belanja daerah relatif
kecil, pada tahun 2014 hanya Rp 2,533 trilyun.
11 Pengembangan Kemaritiman dan pariwisata
Kepulauan Riau memiliki luas wilayah laut seluas 96% dengan
potensi maritim dan wisata yang besar, namun saat ini belum
dikembangkan
12 Konektivitas Antar Pulau dan Antar Kabupaten Kota
Transportasi udara (penerbangan komersial) belum menjangkau
seluruh Kabupaten; Transportasi antar pulau belum memadai dari
aspek sarpras (pelabuhan dan dermaga dan kapal angkutan umum).
Hal ini ditandai dengan jumlah pelabuhan internasional 11 unit,
Jumlah pelabuhan barang internasional 6 unit, Pelabuhan Perintis 5
unit, Pelabuhan Samudera 3 unit.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan)
13. Kerentanan terhadap Kerawanan Pangan yang Tinggi
Situasi kerentanan terhadap kerawanan pangan di
kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau tergolong tinggi.
Berdasarkan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan
kabupaten/kota, di Provinsi Kepulauan Riau terdapat
sebanyak 32 prioritas I desa/kelurahan yang memiliki
kerentanan pangan sangat tinggi, 53 desa/kelurahan prioritas
II, dan 76 desa/kelurahan prioritas III

Arahan Kebijakan Pemerintah Kepada
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi
rasa aman pada seluruh WN

2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka Negara Kesatuan

4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Slide - 37

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin
melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa
menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi
agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA

Pendidikan

DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN

DIMENSI PEMERATAAN &
KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan

Antarkelompok
Pendapatan

Kesehatan

Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan

Perumahan

Kemaritiman dan Kelautan

Mental / Karakter

Pariwisata dan Industri

Antarwilayah: (1) Desa,
(2) Pinggiran, (3) Luar
Jawa, (4) Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan
Hukum

Keamanan dan
Ketertiban

Politik & Demokrasi

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

Tata Kelola & RB

Slide - 38

BUKU III RPJMN 2015-2019

Tema Pembangunan Wilayah Pulau Sumatera

Target Pertumbuhan Ekonomi

Lanjutan

Lanjutan

Past
Performance
Prov Kepri
Proyeksi Tim

Prov Kepri

2010
7,19
2016
6,69

2011
6,66
2017
6,81

2012
6,82
2018
6,93

2013
6,13
2019
7,05

2014
6,45

2015
6,02

Grafik Perbandingan Target Pertumbuhan Ekonomi Versi RPJMN dengan
Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021
8
7.8
7.50

7.6

7.2

7.50

7.40

7.4
7.19

7.00

7.05

7

6.70

6.82

6.8

6.93

6.66

6.6

6.81
6.45

6.4
6.2

6.69
6.57

6.13

6
2010

2011

2012

2013

2014

Versi RPJMN

Tahun
Versi RPJMN
Versi Tim Kajian
Perubahan
Hasil Smothing
Average

2010
7,19
7,19

2011
6,66
6,66
-0,53

2012
6,82
6,82
0,16

2013
6,13
6,13
-0,69

2015

2016

2017

2018

2019

Versi Tim Kajian

2014
6,45
6,45
0,32
0,12
-0,185

2015
6,70

6,02

2016
7,40
6,69

2017
7,00
6,81

2018
7,50
6,93

2019
7,50
7,05

Target Tingkat Kemiskinan

Lanjutan

Lanjutan

Past Performance

Prov Kepri
Proyeksi Tim

Prov Kepri

2010

2011

2012

2013

2014

8,13

6,79

6,83

6,35

6,70

2015

2016

2017

2018

2019

5,78 (sept 2015)

5,81 (5,33)

5,36 (4,88)

4,91 (4,47)

4,47 (4,12)

Grafik Perbandingan Target Penurunan Kemiskinan Versi RPJMN dengan
Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021

8

8.13

7

6.79

6.7

6.83

6.7
6.35

6

6.25
5.10

5.81

5

5.36
4.30

4.60
4

4.91
3.80

4.47

3.40
3

2010

2011

2012

2013

2014
Versi RPJMN

Tahun
Versi RPJMN
Versi Tim Kajian
Perubahan
Hasil Smothing
Average

2010
8,13
8,13

2015

2016

2017

2018

2019

Versi Tim Kajian

2011
6,79
6,79

2012
6,83
6,83

2013
6,35
6,35

2014
6,7
6,7

-1,34

0,04

-0,48

0,35
-0,45
-0,36

2015
5,10

2016
4,60

2017
4,30

2018
3,80

2019
3,40

5,78

5,81

5,36

4,91

4,47

Target Tingkat Pengangguran Terbuka

Lanjutan

Lanjutan

Past Performance
Prov Kepri

Proyeksi Tim
Prov Kepri

2010

2011

2012
5,37

2013
5,63

2014

6,90

7,80

6,69

2015
6,20 (agt

2016

2017

2018

2019

2015)

5,72

5,23

4,75

4,26

Grafik Perbandingan Target Penurunan TPT Versi RPJMN dengan
Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021

8.00

7.00

7.80
6.69

6.90

6.69

6.20
5.72

6.00
5.63

5.23

5.37

4.75

5.00
5.10

4.26
4.80

4.00

4.60
4.30

4.10

3.00

2010

2011

2012

2013

2014
Versi RPJMN

Tahun
Versi RPJMN
Versi Tim Kajian
Perubahan
Hasil Smothing
Average

2010
6,90
6,90

2011
7,80
7,80
0,9

2012
5,37
5,37
-2,43

2013
5,63
5,63
0,26

2015

2016

2017

2018

2019

Versi Tim Kajian

2014
6,69
6,69
1,06
-0,49
-0,05

2015
5,10

6,20

2016
4,80
5,72

2017
4,60
5,23

2018
4,30
4,75

2019
4,10
4,26

Visi dan Misi Jangka Menengah Daerah

VISI
PERMENDAGRI 54/2010

• Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pilkada. Visi
menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 tahun.
• Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting
untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan
yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk
mencapai visi.
• Rumusan misi dalam RPJMD dikembangkan dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal maupun internal yang
mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang
ada dalam pembangunan daerah.

PRIORITAS RPJPD KEPULAUAN RIAU
TAHAP III (TAHUN 2015 -2020)
• Kebijakan pada peride ini ditujukan untuk lebih memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan kepada peningkatan daya saing ekonomi yang berlandaskan
kepada pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang
berkualitas baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara terus menerus.
• Pada periode ini diprioritaskan untuk terus melanjutkan penataan,
pembinaan dan pengembangan organisasi pemerintahan daerah.
Pemerintah dan lembaga pemerintahan mulai menyelenggarakan
pemerintahan berdasarkan prinsip penyelenggaraan manajemen
modern, baik dalam menjalankan pemerintahan umum, pembangunan
dan pelayanan publik. Meningkatkan mutu dan kualitas perangkat
pemerintahan yang didukung dengan jumlah pegawai yang memadai
serta didukung dengan pemakaian teknologi dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.

•“Terwujudnya Kepulauan Riau
sebagai Bunda Tanah Melayu
yang Sejahtera, Berakhlak Mulia,
Ramah Lingkungan dan Unggul di
Bidang Maritim”

Berakhlak
Mulia

Ramah
Lingkungan

Unggul di
Bidang
Maritim

Bunda Tanah
Melayu yang
Sejahtera

Unsur Visi
Sebagai Bunda Tanah Melayu
Mengandung arti bahwa Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap menjadi wilayah
yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan seni budaya melayu dalam kehidupan
masyarakat. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut dilestarikan agar tidak pudar
terpengaruh oleh budaya luar.

Sejahtera
Sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti aman sentosa
dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dsb).
Masyarakat sejahtera dapat diartikan secara luas yaitu masyarakat yang terpenuhinya
kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pangan, perumahan, dan
jaminan sosial).
Berakhlak Mulia
Berakhlak mulia mengandung arti bahwa diharapkan masyarakat Provinsi Kepulauan
Riau telah dapat mempertahankan nilai-nilai moralitas masyarakat melayu dimana
Agama Islam menjadi sumber utama referensinya dengan dasar keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bagi masyarakat selain Islam juga
dapat melaksanakan ajaran agamanya, sehingga tercipta kerukunan antar umat
beragama.

Unsur Visi (Lanjutan)
Ramah Lingkungan
Ramah lingkungan mengandung arti bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau
diharapkan menjadi wilayah dengan lingkungan yang bersih, sehat, asri, dan nyaman
sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan lingkungan dan sistem
pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan ruang yang memenuhi aspek daya
dukung lingkungan, dan dilengkapi ruang terbuka hijau yang memadai.
Unggul di Bidang Maritim
Unggul di bidang maritim diartikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau dicita-citakan
memiliki keuanggulan pada sektor kemaritiman, sehingga mampu mewujudkan
tujuan pembangunan bidang maritim, yaitu: meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir Provinsi
Kepri; menghasilkan produk dan jasa kelautan yang berdaya saing tinggi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri, Indonesia, dan ekspor; meningkatkan
kontribusi sektor kelautan bagi perekonomian Provinsi Kepri (PDRB, nilai ekspor, dan
PAD) secara signifikan; Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar;
meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan,
seafood, dan produk perikanan; dan Memelihara daya dukung lingkungan dan
kelestarian sumberdaya kelautan.

PENYEMPURNAAN RUMUSAN MISI DALAM RPJMD
1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis,
berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.
2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur
berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar
kabupaten/kota.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber
Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.
4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian
untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal
(investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.
7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan
dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.
9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur
birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta
penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.

Program Unggulan Berdasarkan Misi

Misi
1.
1.Mengembangkan
perikehidupan masyarakat
yang agamis, demokratis,
berkeadilan, tertib, rukun
dan aman di bawah
payung budaya Melayu.
2.

Fokus Misi
Perwujudan provinsi Kepri 
sebagai Bunda Tanah

Melayu

Program Unggulan
Program Pengembangan Nilai
Budaya
Program pengelolaan kekayaan
budaya.

Penegakan perda Provinsi  Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan
dan Peraturan Gubernur
Tindak Kriminal
dan antisipasi potensi
gangungan keamanan dan
ketertiban
 Program Pembangunan Prasarana
2.Meningkatkan daya saing 1. Pengembangan dan
dan Fasilitas Perhubungan
pembangunan sarana dan
ekonomi
melalui
prasarana perhubungan
pengembangan
darat
infrastruktur
berkualitas
 Program Pembangunan Prasarana
dan
merata
serta 2. Pengembangan dan
dan Fasilitas Perhubungan
pembangunan sarana dan
meningkatkan
prasarana pelabuhan laut
keterhubungan
antar
kabupaten/kota.
3. Pengembangan dan
 Program Pembangunan Prasarana
dan Fasilitas Perhubungan
pembangunan sarana dan
prasarana perhubungan
udara

Misi

Lanjutan Misi Ke 2

Fokus Misi

Program Unggulan

5. Peningkatan sarana prasarana
pengairan untuk mendukung
produktivitas pertanian

 Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya

6. Peningkatan akses sanitasi (air
limbah, persampahan, drainase)
bagi masyarakat

 Program pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
 Program pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan

7. Peningkakatan sarana prasarana
penyediaan pasok air bersih

 Program pengembangan kinerja
pengelolaan air bersih/air minum

8. Peningkatan dukungan layanan
 Program lingkungan sehat perumahan
infrastruktur dasar pemukiman dan
perumahan
9. Peningkatan ratio elektrifikasi

 Program pembinaan dan
pengembangan bidang
ketenagalistrikan

10. Pengembangan wilayah
perbatasan

 Program pengembagan wilayah
perbatasan

Misi
Fokus Misi
3. Meningkatkan kualitas 1. Peningkatan aksesibilitas
dan kualitas pendidikan
pendidikan, ketrampilan dan
menengah atas
profesionalisme
Sumber
Daya
Manusia
sehingga
2. Peningkatan kesempatan
memiliki daya saing tinggi.
masyarakat untuk
bersekolah di Perguruan
Tinggi terutama pendidikan
diploma/politkenik untuk
mengantisipasi kebutuhan
tenaga kerja kelas
menengah
3. Peningkatan mutu
pendidikan

4. Peningkatan kualitas
ketrampilan dan
profesionalisme tenaga
kerja/pencari kerja melalui
sertifikasi profesi

Program Unggulan
 Program pendidikan menengah
 Program Peningkatan mutu
pendidik dan tenaga
kependidikan
 Program fasilitasi pendidikan
tinggi

 Program peningkatan mutu
pendidikan
 Program manajemen pelayanan
pendidikan
 Program Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja

Misi

Fokus Misi

4.
Meningkatkan
derajat 1. Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan
kesehatan, kesetaraan gender,
penanganan kemiskinan dan 2. Pencegahan dan penanganan
Penyandang
Masalah
penyakit menular termasuk
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
HIV/AIDS
3. Peningkatan Akses dan mutu
pelayanan kesehatan

Program Unggulan







4. Peningkatan usaha promotif dan 
preventif kesehatan

5. Percepatan penurunan angka

kemiskinan


6. Peningkatan kesetaraan gender
dan perlindungan anak.





7. Penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial,

dan pemberdayaan Potensi
sumberdaya kesejahteraan sosial

Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
Program pengadaan, peningkatan
sarana dan prasarana RS
Program peningkatan SDM
Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan
Program pemberdayaan masyarakat
dan promosi kesehatan masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat
Program pengentasan kemiskinan
Program pengembangan ekonomi
pedesaan
Program Pemberdayaan Masyarakat
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Program Peningkatan Kualitas
Perlindungan Perempuan dan Anak
Program Rehabilitasi Sosial
Program Perlindungan dan Jaminan
Sosial

Misi

Fokus Misi

5.Meneruskan pengembangan 1. Peningkatan kapasitas/produksi
perikanan tangkap dan produksi
ekonomi berbasis maritim,
perikanan budidaya
pariwisata, pertanian untuk
mendukung
percepatan
pertumbuhan ekonomi dan 2. Pengembanganan minapolitan
mengurangi
kesenjangan
antar
wilayah
serta
3. Pembangunan dan pengembangan
meningkatkan
ketahanan
sarana dan prasarana pelabuhan
pangan
perikanan
4. Penataan ruang wilayah pesisir dan laut
terpadu dengan wilayah darat, untuk
percepatan pengembangan cluster
industri perikanan dan pariwisata

Program Unggulan
 Program pengembangan budidaya
perikanan
 Program pengembangan perikanan
tangkap
 Program pengembangan budidaya
perikanan
 Program pengembangan perikanan
tangkap
 Program pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir (Kelautan dan
Perikanan)
 Program Pengelolaan dan rehabilitasi
ekosistem pesisir dan laut
(LingkunganHidup)

5. Pembangunan dan pengembangan
pariwisata pantai dan laut serta jasa
kelautan lainnya

 Program Pengembangan Destinasi
pariwisata

6. Peningkatan produktivitas pertanian
tanaman pangan dan hortikultura untuk
memenuhi kebutuhan wilayah provinsi

 Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan

7. Meningkatkan ketersediaan pasok
pangan pada seluruh wilayah
kabupaten/kota
8. Menjaga stabilitas harga kebutuhan
pangan utama agar tetap terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat

 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan

Misi
Fokus Misi
6.
Meningkatkan
iklim 1. Peningkatan jumlah investasi
dengan peningkatan promosi
ekonomi
kondusif
bagi
potensi investasi serta berbagai
kegiatan penanaman modal
paket kemudahan pelayanan
(investasi)
dan
periijinan.
pengembangan usaha mikro,
kecil dan menengah.
2. Pengembangan UMKM

7.Meneruskan pengembangan 1. Pembangunan dan pengembangan
industri pengolahan hasil-hasil
ekonomi berbasis industri dan
perikanan (skala menengah dan
perdagangan
dengan
besar)
memanfaatkan bahan baku
lokal.
2. Pembangunan Techno Park

3. Pengembangan perdagangan

Program Unggulan
 Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi

 Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
 Program pengembangan
peningkatan dindustri kelautan
perikanan, industri berbasis
teknologi
 Program Pengembangan dan
Penelitian Pembangunan bidang
kelautan, pertanian dan
teknologi tinggi
 Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor.
 Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan

Misi
Fokus Misi
Program Unggulan
8.Meningkatkan daya dukung, 1. Peningkatan upaya pencegahan  Program Pengawasan dan
Pengendalian pada Pencemaran
pencemaran dan kerusakan
kualitas dan kelestarian
dan Perusakan Lingkungan Hidup
lingkungan.
lingkungan hidup.
9. Mengembangkan tata kelola 1.
pemerintahan yang bersih,
akuntabel,
aparatur
birokrasi yang profesional,
disiplin dengan etos kerja 2.
tinggi
serta
penyelenggaraan pelayanan
publik yang berkualitas.

3.

Peningkatan kapasitas dan
kapabilitas SDM aparatur



Program peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur

Peningkatan kualitas
pelayanan publik



Program peningkatan kualitas
pelayanan dan informasi publik



Program pengembangan
komunikasi, informasi dan media
massa



Program intensifikasiifikasi
pendapatan daerah

Peningkatan kapasitas fiscal
daerah

MOHON MASUKAN PENYEMPURNAAN
Pasal 60 Permendagri 54 Tahun 2010
Rancangan Awal RPJMD yang disusun dikoordinasikan
oleh kepala Bappeda kepada para kepala SKPD dan

dikonsultasikan dengan publik
memperoleh penyempurnaan

Untuk

Bappeda Provinsi Kepulauan Riau
Email : bappeda01@e-kepri.net

Masukan Berikutnya dari Publik Terhadap Rancangan
RPJMD (Sebelum Menjadi Rancangan Akhir yang akan
dibahas oleh DPRD)
69

Terimakasih atas perhatian dan
masukan penyempurnaanya...