7.Konsep Dasar Analisis Produksi

Konsep Dasar
Analisis Produksi
Pertemuan ke-11

PENDAHULUAN


Aktivitas produksi bukan hanya sekedar mengubah
input menjadi output, tetapi harus dipandang sebagai
aktivitas penciptaan nilai tambah, sekaligus
menghindarkan terjadinya pemborosan (waste)



Penciptaan nilai tambah harus membuat input jadi
output secara efektif dan efisien sehingga produk
sebagai output dari proses penciptaan nilai tambah
itu dapat dijual dengan harga yang kompetitif di pasar
global.

A. KONSEP DASAR SISTEM

PRODUKSI


Secara skematis sederhana, sistem produksi dapat
digambarkan sebagai berikut:

INPUT
TK
Modal
Material
Energi
Tanah
Informasi
Manajerial

PROSE
S
PROSES
TRANSFORMA
SI NILAI

TAMBAH
Umpan balik
untuk
pengendalian
input, proses dan
teknologi

OUTPUT
PRODUK
(Barang/
Jasa)

A. KONSEP DASAR SISTEM
PRODUKSI


Contoh sistem produksi jasa dan manufaktur:
No

Sistem


1

Bank

2

Rumah
Sakit

Input
Karyawan, fasilitas gedung, peralatan
kantor, modal energi, informasi, manajerial,
dll

Dokter, perawat, karyawan, fasilitas
gedung, peralatan medik, laboratorium,
modal, energi, informasi, manajerial, dll

3

Universitas

Dosen, asisten, mahasiswa, karyawan,
fasilitas gedung dan peralatan kuliah,
perpustakaan, laboratorium, modal, energi,
informasi, manajerial, dll

4
Transportasi
udara

Pilot, pramugari, tenaga mekanik,
karyawan, pesawat terbang, fasilitas
gedung dan peralatan kantor, ebergi,
informasi, manajerial, dll

Output
Pelayanan finansial
bagi nasabah
(deposito, pinjaman,

dll)
Pelayanan medik bagi
pasien
Pelayanan akademik
bagi mahasiswa untuk
menghasilkan S1, S2
dan S3
Transportasi udara bagi
orang dan barang dari
satu lokasi ke lokasi
yang lain.

A.1. ELEMEN INPUT DALAM SISTEM
PRODUKSI


Input diklasifikasikan dalam dua jenis, input tetap (fixed input)
dan input variabel (variable input)




Input tetap adalah suatu input yang tingkat penggunaan
inputnya tidak tergantung pada jumlah output yang akan
diproduksi
Contoh: Tenaga kerja, modal, energi (dalam jangka pendek),
tanah, manajerial, informasi



Input variabel adalah suatu input yang tingkat penggunaan
input itu tergantung jumlah output yang akan diproduksi.
Contoh: Material, energi, tanah

A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI


Secara umum, terdapat tiga kategori untuk semua aktivitas
dalam proses:


1.

Tugas-tugas (tasks),

2.

Aliran-aliran (flows), dan

3.

Penyimpanan (storage)



Suatu tugas atau aktivitas (tasks) dikatakan memiliki nilai
tambah apabila penambahan beberapa input pada tugas akan
memberikan nilai tambah produk sesuai yang diinginkan
konsumen. Contoh:




Menerbangkan sebuah pesawat terbang dengan baik



Pembiusan dengan tepat terhadap pasien sebelum operasi

A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI




Terdapat dua jenis aliran (flows): (1) Aliran material/ barang
setengah jadi dan (2) Aliran informasi


Aliran material terjadi apabila material dipindahkan dari satu
tugas ke tugas berikutnya, atau dari beberapa tugas ke tempat
penyimpanan atau sebaliknya.




Aliran informasi mengawali dan membantu dalam proses produksi
suatu barang/ jasa. Contoh : Instruksi-instruksi yang diberikan
dalam proses produksi

Suatu penyimpanan (storage) terjadi apabila tidak ada tugas
yang dilakukan serta barang/ jasa itu sedang tidak
dipindahkan. Dengan kata lain, penyimpanan adalah segala
sesuatu yang bukan tugas atau aliran.

A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI


Karakteristik Proses




Kapasitas: Tingkat output maksimum dari suatu proses, yang
diukur dalam unit output per unit waktu. Misalnya, UDINUS
mampu menerima 2000 mahasiswa per tahun, mesin produksi
komponen Android mampu memproduksi 6000 komponen /
minggu, dan lain sejenisnya.



Efisiensi: Ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya
sumber-sumber daya ekonomi digunakan dalam proses produksi
untuk menghasilkan output  makin efisien makin kecil biaya per
output. Misalnya, dari standar produksi 200 unit komponen per
jamnya Budi hanya mampu memproduksi 150 unit. Berarti Budi
hanya punya efisiensi sebesar 75% ( 150/200)

A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI


Karakteristik Proses




Efektivitas: Mengukur derajat pencapaian output dari sistem
produksi; diukur berdasarkan rasio output aktual terhadap output
yang direncanakan. Misalnya, PT. Indofood berencana
memproduksi sebanyak 1.000 unit box Indomie tapi diketahui
yang berhasil diproduksi hanya 900 unit box. Berarti
efektivitasnya 90%



Fleksibilitas: Mengukur berapa lama waktu perubahan proses
untuk menghasilkan output yang berbeda atau dapat
menggunakan sekumpulan input yang berbeda. Biasanya karena
perubahan selera konsumen yang ingin produk baru yang
berbeda.

A.3. ELEMEN OUTPUT DALAM SISTEM
PRODUKSI


Dalam sistem produksi modern, beberapa pengukuran pada
tingkat output sistem produksi yang relevan dipertimbangkan
adalah:
1.

Kuantitas produk sesuai pesanan konsumen atau
permintaan pasar (satuan unit)

2.

Tingkat efektivitas

3.

Banyaknya produk cacat

4.

Biaya per unit output

5.

Karakteristik kualitas produk sesuai keinginan konsumen

B. TEORI PRODUKSI




Kebanyakan teori produksi berfokus pada efisiensi:
1.

Memproduksi output semaksimum mungkin dengan
tingkat pengguna input tetap

2.

Memproduksi output pada tingkat tertentu dengan
biaya produksi seminimum mungkin.

Konsep produksi jangka pendek (Short Run Production)
Mengacu kepada periode waktu produksi di mana
terdapat satu atau lebih input yang bersifat tetap



Konsep Produksi Jangka Panjang (Long Run Production)
Mengacu pada periode waktu produksi atau horizon
perencanaan produksi, di mana semua input dalam
proses produksi merupakan input variabel, tidak ada
input tetap.

C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK


Total Product (TP atau Q) adalah produksi total yang dihasilkan
oleh suatu proses produksi



Marginal Product (MP) adalah perubahan produksi yang
diakibatkan oleh perubahan penggunaan satu satuan faktor
produksi variabel
Rumus  MPL= ∆Q/∆L



atau MPL = TPL’

Average Product (AP) adalah rata-rata produksi yang
dihasilkan oleh setiap penggunaan faktor produksi variabel
Rumus  APL= Q/L

C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK


Contoh kasus PT ABC: Total Product (Q), Average Product (APL), dan
Marginal Product (MPL)

No

Q
(ton)

L
(jam
)

∆Q
(ton
)

∆L
(jam
)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

8.500
9.000
9.500
10.00
0
10.50
0
11.00
0
11.50
0
12.00

2.725
2.850
2.950
3.025
3.150
3.325
3.550
3.850
4.175

500
500
500
500
500
500
500
500

125
100
75
125
175
225
275
350

APL
(ton/ja
m)

Hasil
Perbandin
gan

MPL
(ton/ja
m)

Hasil
Perbandingan

3.12
3.16
3.22
3.31
3.33
3.30
3.23
3.14
2.99

Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun

4.00
5.00
6.67
4.00
2.86
2.22
1.82
1.43

Meningkat
Meningkat
Meningkat
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun

C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
[Law of Diminishing Marginal
Product]

C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
[Terbagi
Lawke of
Diminishing
Marginal
dalam tiga daerah produksi:
Product
]
Daerah I (Irrational
region)
1.



APL naik  APL maksimum



Penggunaan input masih menaikkan TP sehingga pendapatan
masih dapat terus diperbesar

2. Daerah II (Rational region)


APL maksimum  TP maksimum



Pada daerah ini dimungkinkan pencapaian pendapatan
maksimum

3. Daerah III (Irrational region)


TP menurun

C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
[Law
of
Diminishing
Marginal
Mengapa bisa terjadi Law of Diminishing Marginal Product?
Product
Kelangkaan]faktor produksi (makin memburuknya kualitas input)


1.
2.

Kejenuhan dari faktor produksi

Cara menghindari hukum diminishing marginal return:

Ex: Memperbaiki teknologi

D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG


Dalam jangka panjang perusahaan mempunyai
lebih banyak kesempatan untuk merubah
pemakaian input yang tadinya tidak dapat diubah



Fungsi Produksi jangka panjang
Q = F (K, L)



Alat penting untuk menganalisis efisiensi produksi
dalam jangka panjang adalah dengan menggunakan
kurva isoquant dan isocost.

D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG [ISOKUAN]


Isokuan pada prinsipnya
beranalogi sama dengan
konsep kurva indifferen di bab
Analisis Perilaku Konsumen.



Isokuan menunjukkan
kombinasi yang berbeda dari
tenaga kerja (L) dan barang
modal (K), yang
memungkinkan perusahaan
menghasilkan jumlah output
tertentu.



Slopenya Negatif. Artinya??

D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG [ISOKOS]


Menunjukkan semua
kombinasi yang berbeda
dari tenaga kerja dan modal
yang dapat dibeli oleh
perusahaan, dimana semua
kombinasi tersebut akan
berbiaya sama.



Persamaan isokos
C = wL +rK

D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG [Kurva Keseimbangan
Produsen]

Kurva keseimbangan produsen
menunjukkan pencapaian
kombinasi penggunaan input
pada kondisi biaya terkecil
(least cost combination of
inputs), untuk memproduksi
output dalam jumlah tertentu.



Intinya: “Dengan kemampuan
(dana) yang terbatas, kita
tetap dapat mencapai tingkat
produksi maksimum”



Di titik mana keseimbangan
produsen tercapai dengan
sempurna?

SELESAI