Overview pengantar implementation IFRS 03092015
PENGANTAR
PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF
TAHUN 2015
Agenda
1.
Standar
Akuntansi di Indonesia
PSAK 2.
Perkembangan PSAK
sd 2015
3.
Overview Perubahan PSAK
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan
keuangan yang relevan dan reliable
(representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan
karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan
untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas
yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan,
kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber
daya yang dipercayakan kepadanya
Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
Laporan perusahaan
•
•
•
•
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
line
keuangan,
Tahunan (Annual Reporting),
Berkelanjutan (Sustainability Reporting),
Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom
4
Laporan Keuangan Relevan dan Dapat
Diandalkan
Kerangka
Konseptual
Manajemen
Corporate
Governance
Standar
Akuntansi
Berkualitas
Laporan
Keuangan
yang Relevan
dan dapat
Diandalkan
Independen
Standar Audit
Kompeten
Kualitas
Audit
• Pasar Modal
yang efisien
• Keputusan
yang tepat
Informasi yang
berkualitas
Dampak
informasi
assimetri
1.Adverse
selection
2.Moral hazard
Sejarah Standar Akuntansi
Pra
PAI
1973
PAI
1973
Konverg
ensi
IFRS
20082012
Harmonis
asi IAS
19942007
Efektif
1 Januari
2012
Efektif
1 Januari
2015
Konverg
ensi
IFRS
20122015
8 Desember 2008
Komitmen
mendukung IFRS
sebagai standar
akuntansi keuangan
global
6
Empat Pilar Standar Akuntansi
Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan SAP
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013
dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar
baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik tidak signifikan.
DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah
7
SAK ETAP
•
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
•
•
Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan
metode ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak
tangguhan
– Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
•
Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi
menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
8
PSAK SYARIAH
• Basis transaksi
• Digunakan oleh entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI
• PSAK 101 Penyajian Laporan
• PSAK 106 Akuntansi
Keuangan Syariah
Musyarakah
• PSAK
100
–
PSAK
110
•
•
•
•
•
•
PSAK 102 Akuntansi
Murabahah) Revisi 2013
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi
Mudharabah
•
•
•
•
PSAK 107 Akuntansi
PSAK 108 Akuntansi
Asuransi Syariah
PSAK 109 Akuntansi
Infaq dan Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi
Ijarah
Transaksi
Zakat,
Sukuk
9
SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar
Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP
71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi
Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam
menyusun LKPP dan LKPD:
– instansi pemerintah pusat
– Instansi pemerintah daerah
– BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP
dan PSAK,
– BUMN (sbg investasi pemerintah) menggunakan PSAK
• Entitas sektor publik selain pemerintah
10
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan dan yang
PSAK – IFRS BASED
• Wajib diterapkan untuk entitas dengan
akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan
publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi
user laporan keuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012
– tahap 1
• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015
11
IFRS - PSAK
• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual
– Redaksional
– Tanggal efektif
• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
12
Mengapa IFRS
• Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO
(Statement
Membership
Obligation ),
salah
satunya
menggunakan IFRS sebagai accounting standard.
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah
Indonesia sebagai anggota G20 forum.
• Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di
Washington DC, 15 November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
• Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan
kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and
Regulation “to call on the accounting standard setters to
work urgently with supervisors and regulators to improve
standards on valuation and provisioning and achieve a
single set of high-quality global accounting standards.”
13
Manfaat IFRS
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar
modal internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal
internasional dengan mengurangi perbedaan
dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi
perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis
keuangan bagi para analis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
menuju “best practise”.
14
Karakteristik Standar ??
Dinamis
Lebih
banyak
Pengungkap
an
Principle
Based :
Judgment
Fair Value
15
Karakteristik IFRS
•
IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar
sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
•
Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai
pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi)
atau menggunakan jasa penilai
•
Mengharuskan pengungkapan ( disclosure) yang lebih banyak
baik kuantitaif maupun kualitatif
•
IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan
lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
16
“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi
ekonomi bukan bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail
kontrak menjadi penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua
produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat
dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun.
Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah
minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh
pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi
17
produk tersebut.
Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan
akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar
bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti
perkembangan standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga
kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap
standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan
konsep risk and reward, kemudian ditambahkan
18
“Fair value”
•
•
IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada
pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan.
Perubahan harga diakui sebagai pendapatan pada
periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan
sebagai
persediaan.
Fairpertama
value adalah
harga
yang akan diterima untuk menjual suatu
aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan:
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga,
Model opsi
19
Pengungkapan Lebih
Banyak
•
•
•
Ilustrasi laporan keuangan.
Membaca dan membuat pengungkapan
pengungkapan yang diinginkan oleh
standar
• Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif : eksposure dan
timbulnya risiko; tujuan, kebijakan dan proses
pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset
keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami
penurunan, agunan dan peningkatan kualitas kredit;
risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas;
pengungkapan risiko pasar laiinnya.
20
Roadmap IFRS di Indonesia
FASE 1
Efektif
< 2010
Efektif
2011
FASE 2
Efektif
2012
3 PSAK
PSAK
•• 3
16 PSAK
PSAK
•• 16
11 PSAK
PSAK
•• 11
22 PSAK
PSAK
•• 22
1 ISAK
ISAK
•• 1
6 ISAK
ISAK
•• 6
12 ISAK
ISAK
•• 12
1 ISAK
ISAK
•• 1
9 PPSAK
PPSAK
•• 9
1 PISAK
PISAK
•• 1
1 PPSAK
PPSAK
•• 1
3 PPSAK
PPSAK
•• 3
2 PPSAK
PPSAK
•• 2
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRIC 21 Levies
c. IFRS 9 Financial Instrument
Efektif
2014&2
015
Efektif
2013
4 PSAK
PSAK
4
9 Revisi
Revisi PSAK
PSAK
9
4 ISAK
ISAK (2014)
(2014)
4
1 PPSAK
PPSAK
1
(2014)
(2014)
Penyesuan
•• Penyesuan
SAK
SAK
••
••
••
••
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS Revenue from
Contract with Customers
c. Leases
d. Conceptual Framework –
Reporting Entity
21
PSAK 2013 & 2014
N
O
IFRS
STATUS
1
IFRS 10: Consolidated Financial
Statements
PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian [1 Jan 2015]
2
IFRS 11: Joint Arrangements
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1
Jan 2015]
3
IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK 67: Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain [1
Jan 2015]
4
IFRS 13: Fair Value Measurement
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1
Jan 2015]
5
IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers
ISAK 27: Pengalihan Aset dari
Pelanggan [1 Jan 2014]
6
IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas
Keuangan dengan Instrumen
Ekuitas [1 Jan 2014]
7
IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface
Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan
Tanah tahap Produksi pada
Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
22
PSAK 2013 & 2014
N
O
IFRS
STATUS
1
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1
Jan 2015]
2
IAS 19: Employee Benefits
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3
IAS 27: Separate Financial
Statements
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1
jan 2015]
4
IAS 28: Investments in
Associates and
Joint Ventures
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]
5
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1
Jan 2015]
6
IAS 36: Impairment of Assets
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
7
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement
(IFRS 9 eff 2018 belum
diadopsi)
PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
8
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
PSAK 60: Instrumen Keuangan:
23
Pengungkapan [Disahkan pada 29 April
PSAK non IFRS
1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi
Kerugian;
2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali;
4. PSAK 34: Kontrak Konstruksi
5. PSAK 44: Pendapatan Real Estate
6. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
7. ISAK 25: Hak atas Tanah
24
Perkembangan Setelah 1 Januari
2015
IFRS terbaru:
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari
2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1
Januari 2016)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers
(efektif 1 Januari 2017)
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam
pertimbangan DSAK IAI
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari
Pembahasan
IASB:
2016)
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• IFRS on Leases
• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
25
Public Hearing 30 Juni 2015
ISAK 30 Pungutan
Amandemen PSAK 1 : Prakarsa
Pengungkapan
• Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative
Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19:
Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi
• Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti
Kontribusi Pekerja
• Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee
Contributions
26
PSAK
No
IFRS
1 IFRS 1 First-time Adoption of
International Financial
Reporting Standards
2 IFRS 2 Share-Based Payment
3 IFRS 3 Business Combinations
4 IFRS 4 Insurance Contracts
5 IFRS 5 Non-current Assets Held for
Sale and Discontinued
Operations
6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation
of Mineral Resources
7 IFRS 7 Financial Instruments :
Disclosure
8 IFRS 8 Operating Segments
9 IFRS 9 Financial Instrument – Juli
2014
10 IFRS
Consolidated Financial
10
Statement
11 IFRS
Joint Arrangement
11
12 IFRS
Disclosure of Interest Entity
12
13 IFRS
Fair Value
13
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
53
22
62
58
Pembayaran Berbasis Saham (R2011)
Kombinasi Bisnis (revisi 2010)
Kontrak Asuransi (revisi 2011)
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan
(revisi 2009)
PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya
Mineral (R2011)
PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan
(R2013)
PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)
Belum diadopsi
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66 Pengaturan Bersama
PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain
PSAK 68 Pengurkuran Nilai Wajar
27
PSAK & ISAK
No
IFRS
PSAK
1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning,
Restoration and similar liabilities
2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities
and Similar Instruments
3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement
ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa
contains a Lease
Transaksi yang mengandung Bentuk
Legal Sewa
4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from
Decommissioning, Restoration and
Environmental rehabilitation Funds
5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a
Specific Market – Water electrical and
Electronic Equipment
6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach
ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam
under IAS 29
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam
Ekonomi Hiperinflasi
7 IFRIC Interim Financial Reporting and
ISAK
Laporan Keuangan Interim dan
10
Impairment
17
Penurunan Nilai
IFRIC
Extinguishing Financial Liabilities with
ISAK
Pengakhiran Liabilitas Keuangan
19
Equity Instruments
28
dengan Instrumen Ekuitas
IFRIC
Stripping Costs in the
ISAK
Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
20
Production Phase of a Surface Mining
29
tahap Produksi pada Pertambangan
Terbuka,
8 IFRIC Service Concession Arrangements
ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa
28
12
9 IFRIC Consumer Loyalty Programmes
PSAK
Program Loyalitas Pelanggan
PSAK & ISAK
No
1 IAS 1
2 IAS 2
3 IAS 7
4 IAS 8
5 IAS 10
6
7
8
9
10
11
12
IAS
IAS
IAS
IAS
IAS
IAS
IAS
11
12
16
17
18
19
20
IFRS
Presentation of Financial
Statements
Inventories
Statement of Cash Flows
Accounting Policies, Changes
in Accounting Estimates and
Errors
Event after the reporting
Period
Construction Contracts
Income Taxes
Property, Plant and Equipment
Leases
Revenue
Employee Benefits
Accounting for Governance
Grants and Disclosure of
Government Assistance
PSAK
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi
2009)
Revisi 2013
PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)
PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009)
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009)
PSAK 8
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
36
46
16
30
23
24
61
Peristiwa Setelah Akhir Periode
Pelaporan(revisi 2010)
Kontrak Konstruksi (revisi 2011)
Pajak Penghasilan - (revisi 2013)
Aset Tetap(revisi 2007)
Sewa (revisi 2007)
Pendapatan (revisi 2010)
Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 2013
Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan
Pemerintah(revisi 2011)
29
PSAK & ISAK
No
IFRS
PSAK
13
IAS 21
The Effects of Changes in Foreign
Exchange Rates
PSAK 10
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
(revisi 2010)
14
IAS 23
Borrowing Costs
PSAK 26
Biaya Pinjaman (revisi 2009)
15
IAS 24
Related Party Disclosures
PSAK 7
Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009)
16
IAS 26
Accounting and Reporting by
Retirement Benefit Plans
PSAK 18
Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)
17
IAS 27
Consolidated and Separate
Financial Statement
PSAK 4
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri (revisi 2009) Revisi 2013
Laporan Keuangan Tersendiri
18
IAS 28
Investment in Associates
PSAK 15
19
IAS 29
PSAK 63
20
IAS 31
Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies
Interests in Joint Ventures
21
IAS 32
Financial Instruments: Presentation PSAK 50
Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
(revisi 2010)
Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama
(revisi 2009)
Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2013)
22
IAS 33
Earnings per Share
PSAK 56
Laba per Saham (revisi 2009)
23
IAS 34
Interim Financial Reporting
PSAK 3
Laporan Keuangan Interim (revisi 2010)
24
IAS 36
Impairment of Assets
PSAK 48
Penurunan Nilai - (revisi 2013)
PSAK 12
30
PSAK & ISAK
No
25 IAS 37
26 IAS 38
27 IAS 39
28 IAS 40
29 IAS 41
30 SIC 12
31 SIC 13
32 SIC 15
33 SIC 21
34 SIC 27
35 SIC 32
36
IFRS
Provisions, Contingent Liabilities
and Contingent Assets
Intangible Assets
Financial Instruments: Recognition
and Measurement
Investment Property
Agriculture
Consolidation – Special Purpose
Entities
Jointly Controlled Interest – non
Monetary Contribution by Ventures
Operating Leases – Incentives
Income Taxes – Recovery of
Revalued non Depreciable Assets
Evaluating the Substance
Transaction in the Legal Form of
Lease
Intangible Assets – Website Costs
PSAK
PSAK 57
ISAK 19
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi (revisi 2009)
Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)
Instrumen keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran (revisi 2013)
Properti Investasi (revisi 2007)
Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi
2009)
Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
Nonmoneter oleh Venturer
Sewa Operasi – Insentif
ISAK 8
Transaksi Mengandung Sewa
ISAK 14
ISAK 21
Biaya Situs Web
Perjanjian Konstruksi Real Estate
PSAK 19
PSAK 55
PSAK 13
ISAK 7
ISAK 11
31
Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan
•
•
Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bagi para pemakai ekternal
Tujuan menjadi acuan bagi:
– Penyusun standar akuntansi keuangan dalam
pelaksanaan tugasnya
– Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi
masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan
– Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum
– Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
32
Kerangka
Konseptual
menurut
PSAK
33
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS
Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.
• Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
•
Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)
•
Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial Information
•
Chapter 4: The Framework, comprised of the following:
1.
Underlying assumption—the going concern assumption;
2.
The elements of financial statements;
3.
Recognition of the elements of financial statements;
4.
Measurement of the elements of financial statements; and
5.
Concepts of capital and capital maintenance.
LO 2
CONCEPTUAL FRAMEWORK
Overview of the Conceptual Framework
Three levels:
First Level = Objectives of Financial Reporting
Second Level = Qualitative Characteristics and
Elements of Financial Statements
Third Level = Recognition, Measurement, and
Disclosure Concepts.
LO 2
ASSUMPTIONS
1. Economic entity
2. Going concern
3. Monetary unit
4. Periodicity
5. Accrual
1.
2.
3.
4.
PRINCIPLES
Measurement
Revenue recognition
Expense recognition
Full disclosure
QUALITATIVE
CHARACTERISTICS
1. Fundamental
qualities
2. Enhancing
qualities
CONSTRAINTS
1. Cost
Third level
The "how"—
implementation
ELEMENTS
1.
2.
3.
4.
5.
Assets
Liabilities
Equity
Income
Expenses
OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential
equity investors,
lenders, and other
creditors in their
capacity as capital
providers.
Second level
Bridge between
levels 1 and 3
First level
The "why"—purpose
of accounting
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS
ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities
LO 4
Akuntan
TERIMA
KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF
TAHUN 2015
Agenda
1.
Standar
Akuntansi di Indonesia
PSAK 2.
Perkembangan PSAK
sd 2015
3.
Overview Perubahan PSAK
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan
keuangan yang relevan dan reliable
(representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan
karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan
untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas
yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan,
kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber
daya yang dipercayakan kepadanya
Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
Laporan perusahaan
•
•
•
•
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
line
keuangan,
Tahunan (Annual Reporting),
Berkelanjutan (Sustainability Reporting),
Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom
4
Laporan Keuangan Relevan dan Dapat
Diandalkan
Kerangka
Konseptual
Manajemen
Corporate
Governance
Standar
Akuntansi
Berkualitas
Laporan
Keuangan
yang Relevan
dan dapat
Diandalkan
Independen
Standar Audit
Kompeten
Kualitas
Audit
• Pasar Modal
yang efisien
• Keputusan
yang tepat
Informasi yang
berkualitas
Dampak
informasi
assimetri
1.Adverse
selection
2.Moral hazard
Sejarah Standar Akuntansi
Pra
PAI
1973
PAI
1973
Konverg
ensi
IFRS
20082012
Harmonis
asi IAS
19942007
Efektif
1 Januari
2012
Efektif
1 Januari
2015
Konverg
ensi
IFRS
20122015
8 Desember 2008
Komitmen
mendukung IFRS
sebagai standar
akuntansi keuangan
global
6
Empat Pilar Standar Akuntansi
Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan SAP
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013
dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar
baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik tidak signifikan.
DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah
7
SAK ETAP
•
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
•
•
Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan
metode ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak
tangguhan
– Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
•
Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi
menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
8
PSAK SYARIAH
• Basis transaksi
• Digunakan oleh entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI
• PSAK 101 Penyajian Laporan
• PSAK 106 Akuntansi
Keuangan Syariah
Musyarakah
• PSAK
100
–
PSAK
110
•
•
•
•
•
•
PSAK 102 Akuntansi
Murabahah) Revisi 2013
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi
Mudharabah
•
•
•
•
PSAK 107 Akuntansi
PSAK 108 Akuntansi
Asuransi Syariah
PSAK 109 Akuntansi
Infaq dan Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi
Ijarah
Transaksi
Zakat,
Sukuk
9
SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar
Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP
71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi
Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam
menyusun LKPP dan LKPD:
– instansi pemerintah pusat
– Instansi pemerintah daerah
– BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP
dan PSAK,
– BUMN (sbg investasi pemerintah) menggunakan PSAK
• Entitas sektor publik selain pemerintah
10
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan dan yang
PSAK – IFRS BASED
• Wajib diterapkan untuk entitas dengan
akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan
publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi
user laporan keuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012
– tahap 1
• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015
11
IFRS - PSAK
• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual
– Redaksional
– Tanggal efektif
• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
12
Mengapa IFRS
• Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO
(Statement
Membership
Obligation ),
salah
satunya
menggunakan IFRS sebagai accounting standard.
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah
Indonesia sebagai anggota G20 forum.
• Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di
Washington DC, 15 November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
• Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan
kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and
Regulation “to call on the accounting standard setters to
work urgently with supervisors and regulators to improve
standards on valuation and provisioning and achieve a
single set of high-quality global accounting standards.”
13
Manfaat IFRS
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar
modal internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal
internasional dengan mengurangi perbedaan
dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi
perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis
keuangan bagi para analis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
menuju “best practise”.
14
Karakteristik Standar ??
Dinamis
Lebih
banyak
Pengungkap
an
Principle
Based :
Judgment
Fair Value
15
Karakteristik IFRS
•
IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar
sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
•
Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai
pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi)
atau menggunakan jasa penilai
•
Mengharuskan pengungkapan ( disclosure) yang lebih banyak
baik kuantitaif maupun kualitatif
•
IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan
lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
16
“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi
ekonomi bukan bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail
kontrak menjadi penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua
produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat
dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun.
Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah
minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh
pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi
17
produk tersebut.
Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan
akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar
bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti
perkembangan standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga
kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap
standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan
konsep risk and reward, kemudian ditambahkan
18
“Fair value”
•
•
IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada
pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan.
Perubahan harga diakui sebagai pendapatan pada
periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan
sebagai
persediaan.
Fairpertama
value adalah
harga
yang akan diterima untuk menjual suatu
aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan:
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga,
Model opsi
19
Pengungkapan Lebih
Banyak
•
•
•
Ilustrasi laporan keuangan.
Membaca dan membuat pengungkapan
pengungkapan yang diinginkan oleh
standar
• Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif : eksposure dan
timbulnya risiko; tujuan, kebijakan dan proses
pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset
keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami
penurunan, agunan dan peningkatan kualitas kredit;
risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas;
pengungkapan risiko pasar laiinnya.
20
Roadmap IFRS di Indonesia
FASE 1
Efektif
< 2010
Efektif
2011
FASE 2
Efektif
2012
3 PSAK
PSAK
•• 3
16 PSAK
PSAK
•• 16
11 PSAK
PSAK
•• 11
22 PSAK
PSAK
•• 22
1 ISAK
ISAK
•• 1
6 ISAK
ISAK
•• 6
12 ISAK
ISAK
•• 12
1 ISAK
ISAK
•• 1
9 PPSAK
PPSAK
•• 9
1 PISAK
PISAK
•• 1
1 PPSAK
PPSAK
•• 1
3 PPSAK
PPSAK
•• 3
2 PPSAK
PPSAK
•• 2
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRIC 21 Levies
c. IFRS 9 Financial Instrument
Efektif
2014&2
015
Efektif
2013
4 PSAK
PSAK
4
9 Revisi
Revisi PSAK
PSAK
9
4 ISAK
ISAK (2014)
(2014)
4
1 PPSAK
PPSAK
1
(2014)
(2014)
Penyesuan
•• Penyesuan
SAK
SAK
••
••
••
••
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS Revenue from
Contract with Customers
c. Leases
d. Conceptual Framework –
Reporting Entity
21
PSAK 2013 & 2014
N
O
IFRS
STATUS
1
IFRS 10: Consolidated Financial
Statements
PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian [1 Jan 2015]
2
IFRS 11: Joint Arrangements
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1
Jan 2015]
3
IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK 67: Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain [1
Jan 2015]
4
IFRS 13: Fair Value Measurement
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1
Jan 2015]
5
IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers
ISAK 27: Pengalihan Aset dari
Pelanggan [1 Jan 2014]
6
IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas
Keuangan dengan Instrumen
Ekuitas [1 Jan 2014]
7
IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface
Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan
Tanah tahap Produksi pada
Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
22
PSAK 2013 & 2014
N
O
IFRS
STATUS
1
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1
Jan 2015]
2
IAS 19: Employee Benefits
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3
IAS 27: Separate Financial
Statements
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1
jan 2015]
4
IAS 28: Investments in
Associates and
Joint Ventures
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]
5
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1
Jan 2015]
6
IAS 36: Impairment of Assets
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
7
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement
(IFRS 9 eff 2018 belum
diadopsi)
PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
8
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
PSAK 60: Instrumen Keuangan:
23
Pengungkapan [Disahkan pada 29 April
PSAK non IFRS
1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi
Kerugian;
2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali;
4. PSAK 34: Kontrak Konstruksi
5. PSAK 44: Pendapatan Real Estate
6. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
7. ISAK 25: Hak atas Tanah
24
Perkembangan Setelah 1 Januari
2015
IFRS terbaru:
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari
2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1
Januari 2016)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers
(efektif 1 Januari 2017)
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam
pertimbangan DSAK IAI
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari
Pembahasan
IASB:
2016)
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• IFRS on Leases
• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
25
Public Hearing 30 Juni 2015
ISAK 30 Pungutan
Amandemen PSAK 1 : Prakarsa
Pengungkapan
• Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative
Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19:
Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi
• Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti
Kontribusi Pekerja
• Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee
Contributions
26
PSAK
No
IFRS
1 IFRS 1 First-time Adoption of
International Financial
Reporting Standards
2 IFRS 2 Share-Based Payment
3 IFRS 3 Business Combinations
4 IFRS 4 Insurance Contracts
5 IFRS 5 Non-current Assets Held for
Sale and Discontinued
Operations
6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation
of Mineral Resources
7 IFRS 7 Financial Instruments :
Disclosure
8 IFRS 8 Operating Segments
9 IFRS 9 Financial Instrument – Juli
2014
10 IFRS
Consolidated Financial
10
Statement
11 IFRS
Joint Arrangement
11
12 IFRS
Disclosure of Interest Entity
12
13 IFRS
Fair Value
13
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
53
22
62
58
Pembayaran Berbasis Saham (R2011)
Kombinasi Bisnis (revisi 2010)
Kontrak Asuransi (revisi 2011)
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan
(revisi 2009)
PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya
Mineral (R2011)
PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan
(R2013)
PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)
Belum diadopsi
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66 Pengaturan Bersama
PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain
PSAK 68 Pengurkuran Nilai Wajar
27
PSAK & ISAK
No
IFRS
PSAK
1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning,
Restoration and similar liabilities
2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities
and Similar Instruments
3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement
ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa
contains a Lease
Transaksi yang mengandung Bentuk
Legal Sewa
4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from
Decommissioning, Restoration and
Environmental rehabilitation Funds
5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a
Specific Market – Water electrical and
Electronic Equipment
6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach
ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam
under IAS 29
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam
Ekonomi Hiperinflasi
7 IFRIC Interim Financial Reporting and
ISAK
Laporan Keuangan Interim dan
10
Impairment
17
Penurunan Nilai
IFRIC
Extinguishing Financial Liabilities with
ISAK
Pengakhiran Liabilitas Keuangan
19
Equity Instruments
28
dengan Instrumen Ekuitas
IFRIC
Stripping Costs in the
ISAK
Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
20
Production Phase of a Surface Mining
29
tahap Produksi pada Pertambangan
Terbuka,
8 IFRIC Service Concession Arrangements
ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa
28
12
9 IFRIC Consumer Loyalty Programmes
PSAK
Program Loyalitas Pelanggan
PSAK & ISAK
No
1 IAS 1
2 IAS 2
3 IAS 7
4 IAS 8
5 IAS 10
6
7
8
9
10
11
12
IAS
IAS
IAS
IAS
IAS
IAS
IAS
11
12
16
17
18
19
20
IFRS
Presentation of Financial
Statements
Inventories
Statement of Cash Flows
Accounting Policies, Changes
in Accounting Estimates and
Errors
Event after the reporting
Period
Construction Contracts
Income Taxes
Property, Plant and Equipment
Leases
Revenue
Employee Benefits
Accounting for Governance
Grants and Disclosure of
Government Assistance
PSAK
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi
2009)
Revisi 2013
PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)
PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009)
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009)
PSAK 8
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
PSAK
36
46
16
30
23
24
61
Peristiwa Setelah Akhir Periode
Pelaporan(revisi 2010)
Kontrak Konstruksi (revisi 2011)
Pajak Penghasilan - (revisi 2013)
Aset Tetap(revisi 2007)
Sewa (revisi 2007)
Pendapatan (revisi 2010)
Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 2013
Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan
Pemerintah(revisi 2011)
29
PSAK & ISAK
No
IFRS
PSAK
13
IAS 21
The Effects of Changes in Foreign
Exchange Rates
PSAK 10
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
(revisi 2010)
14
IAS 23
Borrowing Costs
PSAK 26
Biaya Pinjaman (revisi 2009)
15
IAS 24
Related Party Disclosures
PSAK 7
Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009)
16
IAS 26
Accounting and Reporting by
Retirement Benefit Plans
PSAK 18
Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)
17
IAS 27
Consolidated and Separate
Financial Statement
PSAK 4
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri (revisi 2009) Revisi 2013
Laporan Keuangan Tersendiri
18
IAS 28
Investment in Associates
PSAK 15
19
IAS 29
PSAK 63
20
IAS 31
Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies
Interests in Joint Ventures
21
IAS 32
Financial Instruments: Presentation PSAK 50
Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
(revisi 2010)
Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama
(revisi 2009)
Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2013)
22
IAS 33
Earnings per Share
PSAK 56
Laba per Saham (revisi 2009)
23
IAS 34
Interim Financial Reporting
PSAK 3
Laporan Keuangan Interim (revisi 2010)
24
IAS 36
Impairment of Assets
PSAK 48
Penurunan Nilai - (revisi 2013)
PSAK 12
30
PSAK & ISAK
No
25 IAS 37
26 IAS 38
27 IAS 39
28 IAS 40
29 IAS 41
30 SIC 12
31 SIC 13
32 SIC 15
33 SIC 21
34 SIC 27
35 SIC 32
36
IFRS
Provisions, Contingent Liabilities
and Contingent Assets
Intangible Assets
Financial Instruments: Recognition
and Measurement
Investment Property
Agriculture
Consolidation – Special Purpose
Entities
Jointly Controlled Interest – non
Monetary Contribution by Ventures
Operating Leases – Incentives
Income Taxes – Recovery of
Revalued non Depreciable Assets
Evaluating the Substance
Transaction in the Legal Form of
Lease
Intangible Assets – Website Costs
PSAK
PSAK 57
ISAK 19
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi (revisi 2009)
Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)
Instrumen keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran (revisi 2013)
Properti Investasi (revisi 2007)
Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi
2009)
Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
Nonmoneter oleh Venturer
Sewa Operasi – Insentif
ISAK 8
Transaksi Mengandung Sewa
ISAK 14
ISAK 21
Biaya Situs Web
Perjanjian Konstruksi Real Estate
PSAK 19
PSAK 55
PSAK 13
ISAK 7
ISAK 11
31
Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan
•
•
Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bagi para pemakai ekternal
Tujuan menjadi acuan bagi:
– Penyusun standar akuntansi keuangan dalam
pelaksanaan tugasnya
– Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi
masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan
– Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum
– Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
32
Kerangka
Konseptual
menurut
PSAK
33
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS
Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.
• Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
•
Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)
•
Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial Information
•
Chapter 4: The Framework, comprised of the following:
1.
Underlying assumption—the going concern assumption;
2.
The elements of financial statements;
3.
Recognition of the elements of financial statements;
4.
Measurement of the elements of financial statements; and
5.
Concepts of capital and capital maintenance.
LO 2
CONCEPTUAL FRAMEWORK
Overview of the Conceptual Framework
Three levels:
First Level = Objectives of Financial Reporting
Second Level = Qualitative Characteristics and
Elements of Financial Statements
Third Level = Recognition, Measurement, and
Disclosure Concepts.
LO 2
ASSUMPTIONS
1. Economic entity
2. Going concern
3. Monetary unit
4. Periodicity
5. Accrual
1.
2.
3.
4.
PRINCIPLES
Measurement
Revenue recognition
Expense recognition
Full disclosure
QUALITATIVE
CHARACTERISTICS
1. Fundamental
qualities
2. Enhancing
qualities
CONSTRAINTS
1. Cost
Third level
The "how"—
implementation
ELEMENTS
1.
2.
3.
4.
5.
Assets
Liabilities
Equity
Income
Expenses
OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential
equity investors,
lenders, and other
creditors in their
capacity as capital
providers.
Second level
Bridge between
levels 1 and 3
First level
The "why"—purpose
of accounting
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS
ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities
LO 4
Akuntan
TERIMA
KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/