Contoh Jurnal Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas | Makalah Dan Jurnal Gratis
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE
PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas, (2) pengaruh perputaran piutang
terhadap profitabilitas, dan (3) pengaruh periode pengumpulan piutang terhadap
profitabilitas. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek penelitian
adalah seluruh perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan objeknya adalah perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan
profitabilitas. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan dianalisis dengan
analisis jalur (path analysis). Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa (1) perputaran
piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas sebesar 75,6%, (2) perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas dan (3) periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas sebesar 48,3%.
Kata Kunci: perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas
Abstract
This research aims to know: (1) the influence of receivable turnover and days
receivable to profitability, (2) the influence of receivable turnover to profitability, and (3)
the influence of days receivable to profitability. This research use quantitative design.
The subject of the research are all of finance company there were listing in Bursa Efek
Indonesia (BEI) and the object is receivable turnover and days receivable, and
profitability. Data is collected by documentation method and analyzed by path analysis.
The path analysis result shows that (1) the receivable turnover and days receivable
have influence positively and significant to the profitability of 75,6%, (2) the receivable
turnover have not significant influence to the profitability, and (3) the days receivable
have influence positively and significant to the profitability of 48,3%.
Keywords: receivable turnover, days receivable, and profitability
PENDAHULUAN
Tujuan dari setiap perusahaan adalah
untuk memperoleh laba dan kelangsungan
perusahaan. Begitu pula perusahaan yang
melayani penjualan dalam bentuk kredit
kepada pembelinya. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka diperlukan modal kerja yang
dimiliki perusahaan secara efektif dan
efisien. Salah satu elemen modal kerja
yang paling dibutuhkan dalam perusahaan
yang melayani penjualan dengan kredit
adalah piutang. Piutang perlu mendapat
perhatian dan penanganan yang serius
agar risiko yang timbul dapat dihindarkan
sekecil mungkin. Manajemen piutang
sangat penting bagi setiap operasi
perusahaan sehari-hari. Dengan adanya
manajemen piutang yang tepat maka
perusahaan dapat meminimalkan piutang
yang tidak tertagih.
Pengelolaan piutang dalam suatu
perusahaan menyangkut pada pengelolaan
perputaran
piutang
dan
periode
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
pengumpulan piutang. Perputaran piutang
merupakan berapa kali piutang yang dimiliki
perusahaan
berputar
setiap
tahun.
Perputaran piutang erat kaitannya dengan
periode pengumpulan piutang.
Hanafi
(2010: 563) menyatakan semakin cepat
piutang tersebut berputar maka semakin
tinggi efisiensi modal yang tertanam dalam
piutang, dan semakin tinggi perputaran
piutang maka semakin pendek waktu
pengumpulan piutang. Ini berarti piutang
tersebut berputar cepat maka piutang akan
lebih cepat menjadi kas sehingga bisa
dimanfaatkan kembali untuk operasi
perusahaan.
Muslich
(2003:
109)
menyatakan
“perusahaan
terhadap
kebijaksanaan yang mempengaruhi jumlah
piutang pada akhirnya mempengaruhi
profitabilitas
perusahaan”.
Hal
ini
menunjukkan perusahaan dengan segala
kebijakannya terhadap piutang akan dapat
meningkatkan pendapatan dan laba karena
risiko bad debt dapat diatasi sehingga
profitabilitas perusahaan akan meningkat
pula.
Perusahaan
pembiayaan
dalam
usahanya
sangat
berkaitan
dengan
kegiatan
piutang.
Dimana
kebijakan
mengenai piutang harus dikelola dengan
baik agar tidak berakibat buruk dalam
perusahaan. Perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang dalam
perusahaan harus dijaga dengan baik
sehingga akan membuat keuntungankeuntungan
bagi
perusahaan
dan
profitabilitas perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan data awal di atas
menunjukkan adanya fluktuasi perputaran
piutang, periode pengumpulan piutang dan
return on assets (ROA). Tahun 2008
perputaran piutang sebanyak 16,8, return
on assets (ROA) sebanyak 8,98%. Tahun
2009 perputaran piutang menurun menjadi
14,88 kali namun, ROA mengalami
peningkatan sebanyak 0,17%. Tahun 2010
peputaran piutang selama 16,86 kali, ROA
sebesar 9,30%. Tahun 2011 perputaran
piutang selama 15,48 kali, ROA 6,40%.
Tahun 2012 perputaran piutang selama
14,99
kali,
ROA
sebesar
5,11%.
Sedangkan periode pengumpulan piutang
pada tahun 2008 lamanya 24 hari dengan
ROA 8,98%. Tahun 2009 periode
pengumpulan
piutang
mengalami
peningkatan 4,19 hari menjadi 28,19 hari
namun, ROA mengalami peningkatan
9,15%. Tahun 2010 periode pengumpulan
piutang 27,84 hari, ROA sebesar 9,30%.
Tahun 2011 periode pengumpulan piutang
28,33 hari, ROA sbesar 6,40%. Tahun 2012
periode pengumpulan piutang 29,28 hari,
ROA sbesar 5,11%. Terjadi penurunan
perputaran piutang Tahun 2009 namun
ROA mengalami peningkatan, begitu pula
terjadi peningkatan periode pengumpulan
piutang, namun tidak diikuti dengan
penurunan profitabilitas perusahaan. Maka
dari itu diperlukan analisis lebih lanjut
mengenai perputaran piutang, periode
pengumpulan piutang, dan profitabilitas
pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu: (1) apakah
ada pengaruh perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang terhadap
profitabilitas, (2) apakah ada pengaruh
perputaran piutang terhadap profitabilitas,
(3)
apakah ada pengaruh periode
pengumpulan
piutang
terhadap
profitabilitas. Sedangkan manfaat dari
penelitian ini adalah: (1) dapat memberikan
sumbangan dalam pengembangan ilmu
manajemen, khususnya pada bidang
manajemen keuangan terkait profitabilitas,
dan (2) dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan
oleh
perusahaan
pembiayaan dalam menentukan kebijakankebijakan yang dilakukan khususnya dalam
penagihan piutang, dan juga dapat
digunakan sebagai bahan masukan dalam
memecahkan permasalahan terkait piutang
yang timbul dalam perusahaan.
Menurut
Sartono
(2001:
120)
“profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannnya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri”. Profitabilitas
menurut
Riyanto
(2001)
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
laba
selama
periode
tertentu. Husnan (2001) menyatakan bahwa
profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan (profit) pada tingkat penjualan,
aset, dan modal saham tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian di
atas, maka secara umum profitabilitas
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang diukur melalui
rasio keuangan. Rasio profitabilitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dan juga untuk mengetahui efektifitas
perusahaan dalam mengelola sumbersumber daya yang dimilikinya. Prihadi
(2008:
51) menyatakan
perhitungan
profitabilitas dapat dikelompokkan ke dalam
tiga jenis, antara lain: (1) tingkat
profitabilitas
yang
dikaitkan
dengan
pendapatan (penjualan), return on sales
(ROS), (2) tingkat profitabilitas yang
dikaitkan dengan penggunaan aset, return
on asset (ROA), dan (3) tingkat profitabilitas
yang dikaitkan dengan modal sendiri, return
on equity (ROE).
Menurut Munawir (2007: 89) ROI
(Return On Investment) adalah satu bentuk
dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan
untuk
dapat
mengukur
kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Syamsuddin
(2007: 63) menyatakan, Return on
Investment (ROI) atau yang sering juga
disebut dengan “return on total assets”
adalah
pengukuran
kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia dalam
perusahaan. Semakin tinggi ratio ini,
semakin baik keadaan suatu perusahaan.
Prihadi (2008: 68) menyatakan, Return on
asset (ROA, laba atas aset) mengukur
tingkat laba terhadap aset yang digunakan
dalam
menghasilkan
laba
tersebut.
Sedangkan
Sartono
(2009:
65)
mengemukakan Return on Investment
(ROI) atau Return on Total Assets, adalah
ratio antara laba setelah pajak/ Earning
After Tax (EAT) dengan total aktiva.
Dengan demikian rasio ini menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasi
perusahaan (net operating income) dengan
jumlah investasi atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan
tersebut (net operating assets).
Menurut Agnes Sawir (2005: 16)
perputaran piutang atau receivable turn
over adalah rasio yang menunjukkan
sejauh
mana
kecepatan
perputaran
piutang. Van Horne dan Wachowicz (1997:
140) juga berpendapat bahwa rasio
perputaran
piutang
menginformasikan
berapa kali piutang diputar (diubah menjadi
kas) dalam setahun. Kasmir (2010: 131)
menyatakan, perputaran piutang (turnover
receivable)
merupakan
rasio
yang
digunakan untuk mengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu periode.
Martono
dan
Harjito
(2003)
juga
menambahkan, perputaran piutang adalah
periode terikatnya piutang sejak terjadinya
piutang sampai piutang tersebut dapat
ditagih dalam bentuk uang kas dan
akhirnya dapat dibelikan kembali menjadi
persediaan dan dijual secara kredit menjadi
piutang kembali.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli
di
atas dapat
disimpulkan
bahwa
perputaran
piutang
adalah
periode
terikatnya piutang yang menunjukkan
berapa kali piutang tersebut berputar
selama periode tertentu sejak terjadinya
piutang sampai piutang tertagih kembali
kedalam kas perusahaan. Agar peputaran
piutang dalam perusahaan efektif dan
efisien maka manajemen perusahaan harus
bisa mengelola perputaran piutang dengan
baik. Piutang dalam perusahaan harus
selalu dalam keadaan berputar selama
periode tertentu agar terhindar dari
terjadinya bad debt. Perusahaan dapat
melakukan
suatu
tindakan
untuk
mempercepat perputaran piutang. Semakin
tinggi tingkat perputaran piutang maka
semakin tinggi pula profitabilitas pada
perusahaan, karena dengan perputaran
piutang yang tinggi menyebabkan investasi
yang sedikit pada piutang; sehingga akan
lebih cepat menjadi kas yang kemudian
digunakan untuk investasi kembali dan
dapat meminimalkan risiko kerugian piutang
(bad debts).
Hanafi (2010: 563) menyatakan, ratarata periode pengumpulan piutang adalah
periode dari penjualan kredit terjadi sampai
penjualan tersebut dibayarkan. Menurut
Munawir (2004) jangka waktu pengumpulan
piutang adalah jangka waktu yang
menunjukkan
waktu
rata-rata
yang
diperlukan untuk menagih piutang. Sartono
(2009)
menambahkan
“periode
pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
yang diperlukan untuk merubah piutang
menjadi kas”.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa periode pengumpulan
piutang adalah waktu yang dibutuhkan bagi
perusahaan untuk mengumpulkan piutang
menjadi kas. Periode pengumpulan piutang
dapat memberikan tolok ukur mengenai
lamanya waktu piutang yang beredar.
Apabila rata-rata jangka waktu penagihan
piutang terlalu lama, hal ini disebabkan oleh
pengendalian
piutang
yang
kurang
terkontrol. Semakin lama hari pengumpulan
piutang maka akan berdampak buruk pada
profitabilitas
perusahaan.
Sedangkan,
semakin cepat hari pengumpulan piutang
maka
akan
berdampak
baik
bagi
profitabilitas perusahaan.
METODE
Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif kausal. Subyek penelitian ini
adalah seluruh perusahaan pembiayaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah perputaran piutang,
periode
pengumpulan
piutang
serta
profitabilitas. Jenis data yang diperlukan
dalam penelitian ini berupa perputaran
piutang, periode pengumpulan piutang, dan
profitabilitas yang bersumber dari laporan
keuangan pada perusahaan pembiayaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi,
kemudian
dianalisis
menggunakan analisis jalur (path analysis).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik
Path
Analysis
dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh hasil uji
statistik Path Analysis seperti nampak pada
Tabel
1.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Path Analysis Pengaruh Perputaran Piutang (X1) dan Periode
Pengumpulan Piutang (X2) Terhadap Profitabilitas (Y)
Parameter
Struktural
Ryx1x2
Koefisien
Jalur
0,869
PValue
0,000
0,05
Menolak Ho
R2yx1x2
0,756
0,000
0,05
Menolak Ho
ρyx1
0,128
0,381
0,05
Menolak Ha
ρyx2
0,483
0,000
0,05
Menolak Ho
Ρyє
ρ2yє
Keterangan:
R2YX1X2
ρ(rho)
ρ2Yє
Alpha
Keputusan
Simpulan
Ada hubungan pengaruh
perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang
terhadap profitabilitas
Ada pengaruh perputaran
piutang dan periode
pengumpulan piutang
terhadap profitabilitas
Tidak ada hubungan pengaruh
perputaran piutang terhadap
profitabilitas
Ada hubungan pengaruh
periode pengumpulan piutang
terhadap profitabilitas
0,131
0,244
= Koefisien determinan X1 dan X2 terhadap Y
= Parameter struktural yang menyatakan pengaruh
= Pengaruh variabel lain terhadap Y
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Berdasarkan
statistik
Path
hasil perhitungan uji
Analysis
dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh Gambar 1.
ρyx1 = 0,128
ρ2yє = 0,244
X2
Y
rx1x2 = 0,924
X2
ρyx2 = 0,483
Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X 1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik
Path
Analysis
dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh sumbangan
pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y
seperti nampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Langsung maupun Tidak Langsung dari Variabel X 1 dan X2
terhadap Y
Keterangan
X1 secara langsung terhadap Y
X1 secara tidak langsung melalui X2 terhadap Y
X1 secara total terhadap Y
X2 secara langsung terhadap Y
X2 secara tidak langsung melalui X 1 terhadap Y
X2 secara total terhadap Y
Keseluruhan terhadap Y
Variabel lain terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik dengan bantuan program SPSS
Windows 16.0 pada Tabel 1 menunjukkan
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas karena p-value =
0,000 < α = 0,05. Koefisien korelasi
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
sebesar 0,869 (86,9%). Sedangkan,
pengaruh
secara
bersama-sama
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
yaitu sebesar 0,756 (75,6%), sisanya
sebesar 0,244 (24,4%) dipengaruhi oleh
variabel lain di luar variabel perputaran
piutang dan periode pengumpulan piutang.
Hal ini berarti bahwa piutang dan periode
Besar Sumbangan
0,016
0,057
0,073
0,233
0,057
0.290
0,756
0,244
1,000
%
1,6%
5,7%
7,3%
23,3%
5,7%
29%
75,6%
24,4%
100%
pengumpulan piutang secara bersamasama mempengaruhi profitabilitas. Hasil
penelitian ini juga mengindikasikan masih
terdapat banyak variabel lain yang
mempengaruhi
profitabilitas
di
luar
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang yang memerlukan
penelitian lebih lanjut. Variabel lain yang
diduga kuat mempengaruhi profitabilitas
adalah modal kerja lainnya (kas dan
persediaan), penjualan, biaya usaha seperti
biaya umum dan administrasi, biaya
penjualan serta biaya litbang (Bramasto,
2008).
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis pada Tabel 2
menunjukkan bahwa perputaran piutang
berpengaruh positif sebesar 0,016 atau
1,6%, tetapi tidak signifikan karena p-value
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
= 0,381 > α = 0,05. Dengan demikian,
hipotesis kedua yang diajukan dalam
penelitian ini ditolak. Besarnya sumbangan
pengaruh perputaran piutang (X 1) secara
total terhadap profitabilitas (Y) yaitu 0,073
(7,3%), yang terdiri dari sumbangan
pengaruh perputaran piutang (X 1) secara
langsung terhadap profitabilitas (Y) sebesar
0,016 (1,6%), sumbangan pengaruh
perputaran piutang (X1) secara tidak
langsung melalui periode pengumpulan
piutang (X2) terhadap profitabilitas (Y)
sebesar
0,057
(5,7%).
Hal
ini
mengindikasikan
bahwa
variabel
perputaran piutang secara langsung
maupun tidak langsung melalui periode
pengumpulan
piutang
menunjukkan
pengaruh positif namun tidak signifikan
dalam pembentukan profitabilitas pada
Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20082012.
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis pada Tabel 0.2
menunjukkan bahwa periode pengumpulan
piutang (X2) berpengaruh positif dan
signifikan secara langsung terhadap
profitabilitas (Y) yaitu sebesar 0,233 atau
23,3% karena p-value = 0,000 < α = 0,05.
Dengan demikian, hipotesis ketiga yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
Besarnya sumbangan pengaruh periode
pengumpulan piutang (X2) secara total
terhadap profitabilitas (Y) yaitu sebesar
0,29 (29%), yang terdiri dari sumbangan
pengaruh periode pengumpulan piutang
(X2) secara langsung terhadap profitabilitas
(Y) sebesar 0,233 (23,3%), sumbangan
pengaruh periode pengumpulan piutang
(X2) secara tidak langsung melalui
perputaran
piutang
(X1)
terhadap
profitabilitas (Y) sebesar 0,057 (5,7%). Hal
ini mengindikasikan bahwa variabel periode
pengumpulan piutang secara langsung
menunjukkan
pengaruh
positif
dan
signifikan dalam pembentukan profitabilitas
pada Perusahaan Pembiayaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2008-2012.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dengan menggunakan analisis jalur yang
telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori Agnes Sawir (2005: 198) yang
menyatakan semakin besar piutang berarti
memperbesar risiko, tetapi bersamaan
dengan itu memperbesar profitabilitasnya.
Semakin panjang jangka waktu rata-rata
penagihan, makin banyak investasi pada
piutang
sehingga
berdampak
pada
profitabilitas perusahaan. Rina Yuliani
(2013) juga menyatakan semakin cepat
tingkat perputaran piutangnya maka
profitabilitasnya pun semakin meningkat.
Dengan
semakin
meningkatnya
profitabilitas perusahaan berarti kebijakan
penjualan kredit yang diberikan perusahaan
kepada para pelanggan telah berjalan
dengan baik serta aktifnya perusahaan
dalam
usaha
pengumpulan
piutang
sehingga kemungkinan perusahaan dalam
memperoleh laba akan semakin meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perputaran piutang secara langsung tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan Riyanto
(2001: 85), yaitu “apabila perusahaan
menetapkan syarat pembayaran ketat
berarti
bahwa
perusahaan
lebih
mengutamakan
keselamatan
kredit
daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat
yang ketat misalnya dalam bentuk batas
waktu pembayarannya yang pendek,
pembebanan bunga yang berat pada
pembayaran piutang yang terlambat”.
Temuan ini konsisten dengan hasil temuan
empirik dari Siska Widowati (2007) yang
menyatakan bahwa perputaran piutang
secara
signifikan
tidak
berpengaruh
terhadap variabel dependent (ROI). Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan studi
empirik yang dilakukan oleh Bramasto
(2008) yang menyatakan bahwa perputaran
piutang tidak berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan profitabilitas pada PT POS
Indonesia.
Periode pengumpulan piutang secara
langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini
mendukung teori yang dinyatakan oleh
Munawir (2007: 76) yang menyatakan
bahwa semakin besar days receivable
suatu perusahaan semakin besar pula
risiko kemungkinan tidak tertagihnya
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
piutang, dan jika perusahaan tidak
membuat cadangan terhadap kerugiannya
berarti perusahaan telah memperhitungkan
labanya terlalu besar. Syamsuddin (1998:
270) menyatakan “peningkatan rata-rata
pengumpulan piutang akan membawa
pengaruh yang negatif bagi keuntungan
perusahaan”. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil studi empirik yang dilakukan
oleh Tito Hari Handono (2011: 61) yang
memperoleh temuan bahwa periode
pengumpulan
piutang
berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang
telah diuraikan, maka dapat dibuat
simpulan bahwa perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(Studi
Kasus
pada
Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini
berarti perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang berperan dalam
upaya
mendukung
peningkatan
profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Perputaran piutang secara langsung
tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini
berarti perputaran piutang tidak berperan
secara langsung dalam upaya mendukung
peningkatan profitabilitas pada Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Periode pengumpulan piutang secara
langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada
Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20082012). Hal ini berarti periode pengumpulan
piutang berperan secara langsung dalam
upaya
mendukung
peningkatan
profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Saran
Berdasarkan
simpulan
yang
diajukan di atas, disarankan kepada para
peneliti lain yang berminat untuk mendalami
bidang manajemen keuangan diharapkan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut
pada Perusahaan Pembiayaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan menggunakan variabel lain yang
diduga
memiliki
pengaruh
terhadap
profitabilitas yakni modal kerja lainnya
seperti kas dan persediaan dan modal
tetap seperti aktiva tetap (Bramasto, 2008).
Peneliti diharapkan menerapkan penelitian
ini pada subyek penelitian yang berbeda
sehingga dapat menguji kehandalan dari
penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN
Bramasto, Ari. 2008. “Analisis Perputaran
Aktiva Tetap Dan Perputaran
Piutang Kaitannya Terhadap Return
On Assets Pada Pt. Pos Indonesia
(Persero) Bandung”. Majalah Ilmiah
Unikom Volume 9, No. 2.
Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen
Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Handono, Tito Hari. 2011. Analisis
Pengaruh Periode Pengumpulan
Piutang dan Periode Penangguhan
Pembayaran
Utang
Terhadap
Profitabilitas Pada Koperasi di
Kabupaten Ngawi. Tesis (tidak
diterbitkan).
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta.
Horne, Van & Wachowicz. 1997. PrinsipPrinsip
Manajemen
Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja
Graffindo Pers.
Martono
dan
Agus
Harjito.
2003.
Manajemen
Keuangan,
Edisi
Pertama.
Yogyakarta:
Penerbit
Ekomisia.
Munawir.
2004.
Analisis
Laporan
Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta:
Liberty.
---------. 2007. Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen
Keuangan Modern. Jakarta: bumi
Aksara.
Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi
Keuangan
(Analisis
Rasio
Keuangan). Jakarta: PPM.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Sartono,
Agus.
2001.
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
Empat. Yogyakarta: BPFE.
---------. 2009. Manajemen Keuangan Soal
dan Penyelesaiannya. Yogyakarta:
BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja
Keuangan
dan
Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
----------. 1998. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Widowati,
Siska.
2007.
Pengaruh
Perputaran
Piutang
Terhadap
Profitabilitas
Pada
Perusahaan
Sang Hyang Seri (Persero) Wilayah
II Malang. Skripsi (tidak diterbitkan).
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah Malang.
Yuliani, Rina. 2013. Pengaruh Perputaran
Piutang
Terhadap
Profitabilitas
Pada Perusahaan Pt. Unilever
Indonesia Tbk. Tahun 2005 – 2012.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang.
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE
PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas, (2) pengaruh perputaran piutang
terhadap profitabilitas, dan (3) pengaruh periode pengumpulan piutang terhadap
profitabilitas. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek penelitian
adalah seluruh perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan objeknya adalah perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan
profitabilitas. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan dianalisis dengan
analisis jalur (path analysis). Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa (1) perputaran
piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas sebesar 75,6%, (2) perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas dan (3) periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas sebesar 48,3%.
Kata Kunci: perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas
Abstract
This research aims to know: (1) the influence of receivable turnover and days
receivable to profitability, (2) the influence of receivable turnover to profitability, and (3)
the influence of days receivable to profitability. This research use quantitative design.
The subject of the research are all of finance company there were listing in Bursa Efek
Indonesia (BEI) and the object is receivable turnover and days receivable, and
profitability. Data is collected by documentation method and analyzed by path analysis.
The path analysis result shows that (1) the receivable turnover and days receivable
have influence positively and significant to the profitability of 75,6%, (2) the receivable
turnover have not significant influence to the profitability, and (3) the days receivable
have influence positively and significant to the profitability of 48,3%.
Keywords: receivable turnover, days receivable, and profitability
PENDAHULUAN
Tujuan dari setiap perusahaan adalah
untuk memperoleh laba dan kelangsungan
perusahaan. Begitu pula perusahaan yang
melayani penjualan dalam bentuk kredit
kepada pembelinya. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka diperlukan modal kerja yang
dimiliki perusahaan secara efektif dan
efisien. Salah satu elemen modal kerja
yang paling dibutuhkan dalam perusahaan
yang melayani penjualan dengan kredit
adalah piutang. Piutang perlu mendapat
perhatian dan penanganan yang serius
agar risiko yang timbul dapat dihindarkan
sekecil mungkin. Manajemen piutang
sangat penting bagi setiap operasi
perusahaan sehari-hari. Dengan adanya
manajemen piutang yang tepat maka
perusahaan dapat meminimalkan piutang
yang tidak tertagih.
Pengelolaan piutang dalam suatu
perusahaan menyangkut pada pengelolaan
perputaran
piutang
dan
periode
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
pengumpulan piutang. Perputaran piutang
merupakan berapa kali piutang yang dimiliki
perusahaan
berputar
setiap
tahun.
Perputaran piutang erat kaitannya dengan
periode pengumpulan piutang.
Hanafi
(2010: 563) menyatakan semakin cepat
piutang tersebut berputar maka semakin
tinggi efisiensi modal yang tertanam dalam
piutang, dan semakin tinggi perputaran
piutang maka semakin pendek waktu
pengumpulan piutang. Ini berarti piutang
tersebut berputar cepat maka piutang akan
lebih cepat menjadi kas sehingga bisa
dimanfaatkan kembali untuk operasi
perusahaan.
Muslich
(2003:
109)
menyatakan
“perusahaan
terhadap
kebijaksanaan yang mempengaruhi jumlah
piutang pada akhirnya mempengaruhi
profitabilitas
perusahaan”.
Hal
ini
menunjukkan perusahaan dengan segala
kebijakannya terhadap piutang akan dapat
meningkatkan pendapatan dan laba karena
risiko bad debt dapat diatasi sehingga
profitabilitas perusahaan akan meningkat
pula.
Perusahaan
pembiayaan
dalam
usahanya
sangat
berkaitan
dengan
kegiatan
piutang.
Dimana
kebijakan
mengenai piutang harus dikelola dengan
baik agar tidak berakibat buruk dalam
perusahaan. Perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang dalam
perusahaan harus dijaga dengan baik
sehingga akan membuat keuntungankeuntungan
bagi
perusahaan
dan
profitabilitas perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan data awal di atas
menunjukkan adanya fluktuasi perputaran
piutang, periode pengumpulan piutang dan
return on assets (ROA). Tahun 2008
perputaran piutang sebanyak 16,8, return
on assets (ROA) sebanyak 8,98%. Tahun
2009 perputaran piutang menurun menjadi
14,88 kali namun, ROA mengalami
peningkatan sebanyak 0,17%. Tahun 2010
peputaran piutang selama 16,86 kali, ROA
sebesar 9,30%. Tahun 2011 perputaran
piutang selama 15,48 kali, ROA 6,40%.
Tahun 2012 perputaran piutang selama
14,99
kali,
ROA
sebesar
5,11%.
Sedangkan periode pengumpulan piutang
pada tahun 2008 lamanya 24 hari dengan
ROA 8,98%. Tahun 2009 periode
pengumpulan
piutang
mengalami
peningkatan 4,19 hari menjadi 28,19 hari
namun, ROA mengalami peningkatan
9,15%. Tahun 2010 periode pengumpulan
piutang 27,84 hari, ROA sebesar 9,30%.
Tahun 2011 periode pengumpulan piutang
28,33 hari, ROA sbesar 6,40%. Tahun 2012
periode pengumpulan piutang 29,28 hari,
ROA sbesar 5,11%. Terjadi penurunan
perputaran piutang Tahun 2009 namun
ROA mengalami peningkatan, begitu pula
terjadi peningkatan periode pengumpulan
piutang, namun tidak diikuti dengan
penurunan profitabilitas perusahaan. Maka
dari itu diperlukan analisis lebih lanjut
mengenai perputaran piutang, periode
pengumpulan piutang, dan profitabilitas
pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu: (1) apakah
ada pengaruh perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang terhadap
profitabilitas, (2) apakah ada pengaruh
perputaran piutang terhadap profitabilitas,
(3)
apakah ada pengaruh periode
pengumpulan
piutang
terhadap
profitabilitas. Sedangkan manfaat dari
penelitian ini adalah: (1) dapat memberikan
sumbangan dalam pengembangan ilmu
manajemen, khususnya pada bidang
manajemen keuangan terkait profitabilitas,
dan (2) dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan
oleh
perusahaan
pembiayaan dalam menentukan kebijakankebijakan yang dilakukan khususnya dalam
penagihan piutang, dan juga dapat
digunakan sebagai bahan masukan dalam
memecahkan permasalahan terkait piutang
yang timbul dalam perusahaan.
Menurut
Sartono
(2001:
120)
“profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannnya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri”. Profitabilitas
menurut
Riyanto
(2001)
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
laba
selama
periode
tertentu. Husnan (2001) menyatakan bahwa
profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan (profit) pada tingkat penjualan,
aset, dan modal saham tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian di
atas, maka secara umum profitabilitas
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang diukur melalui
rasio keuangan. Rasio profitabilitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dan juga untuk mengetahui efektifitas
perusahaan dalam mengelola sumbersumber daya yang dimilikinya. Prihadi
(2008:
51) menyatakan
perhitungan
profitabilitas dapat dikelompokkan ke dalam
tiga jenis, antara lain: (1) tingkat
profitabilitas
yang
dikaitkan
dengan
pendapatan (penjualan), return on sales
(ROS), (2) tingkat profitabilitas yang
dikaitkan dengan penggunaan aset, return
on asset (ROA), dan (3) tingkat profitabilitas
yang dikaitkan dengan modal sendiri, return
on equity (ROE).
Menurut Munawir (2007: 89) ROI
(Return On Investment) adalah satu bentuk
dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan
untuk
dapat
mengukur
kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Syamsuddin
(2007: 63) menyatakan, Return on
Investment (ROI) atau yang sering juga
disebut dengan “return on total assets”
adalah
pengukuran
kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia dalam
perusahaan. Semakin tinggi ratio ini,
semakin baik keadaan suatu perusahaan.
Prihadi (2008: 68) menyatakan, Return on
asset (ROA, laba atas aset) mengukur
tingkat laba terhadap aset yang digunakan
dalam
menghasilkan
laba
tersebut.
Sedangkan
Sartono
(2009:
65)
mengemukakan Return on Investment
(ROI) atau Return on Total Assets, adalah
ratio antara laba setelah pajak/ Earning
After Tax (EAT) dengan total aktiva.
Dengan demikian rasio ini menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasi
perusahaan (net operating income) dengan
jumlah investasi atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan
tersebut (net operating assets).
Menurut Agnes Sawir (2005: 16)
perputaran piutang atau receivable turn
over adalah rasio yang menunjukkan
sejauh
mana
kecepatan
perputaran
piutang. Van Horne dan Wachowicz (1997:
140) juga berpendapat bahwa rasio
perputaran
piutang
menginformasikan
berapa kali piutang diputar (diubah menjadi
kas) dalam setahun. Kasmir (2010: 131)
menyatakan, perputaran piutang (turnover
receivable)
merupakan
rasio
yang
digunakan untuk mengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu periode.
Martono
dan
Harjito
(2003)
juga
menambahkan, perputaran piutang adalah
periode terikatnya piutang sejak terjadinya
piutang sampai piutang tersebut dapat
ditagih dalam bentuk uang kas dan
akhirnya dapat dibelikan kembali menjadi
persediaan dan dijual secara kredit menjadi
piutang kembali.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli
di
atas dapat
disimpulkan
bahwa
perputaran
piutang
adalah
periode
terikatnya piutang yang menunjukkan
berapa kali piutang tersebut berputar
selama periode tertentu sejak terjadinya
piutang sampai piutang tertagih kembali
kedalam kas perusahaan. Agar peputaran
piutang dalam perusahaan efektif dan
efisien maka manajemen perusahaan harus
bisa mengelola perputaran piutang dengan
baik. Piutang dalam perusahaan harus
selalu dalam keadaan berputar selama
periode tertentu agar terhindar dari
terjadinya bad debt. Perusahaan dapat
melakukan
suatu
tindakan
untuk
mempercepat perputaran piutang. Semakin
tinggi tingkat perputaran piutang maka
semakin tinggi pula profitabilitas pada
perusahaan, karena dengan perputaran
piutang yang tinggi menyebabkan investasi
yang sedikit pada piutang; sehingga akan
lebih cepat menjadi kas yang kemudian
digunakan untuk investasi kembali dan
dapat meminimalkan risiko kerugian piutang
(bad debts).
Hanafi (2010: 563) menyatakan, ratarata periode pengumpulan piutang adalah
periode dari penjualan kredit terjadi sampai
penjualan tersebut dibayarkan. Menurut
Munawir (2004) jangka waktu pengumpulan
piutang adalah jangka waktu yang
menunjukkan
waktu
rata-rata
yang
diperlukan untuk menagih piutang. Sartono
(2009)
menambahkan
“periode
pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
yang diperlukan untuk merubah piutang
menjadi kas”.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa periode pengumpulan
piutang adalah waktu yang dibutuhkan bagi
perusahaan untuk mengumpulkan piutang
menjadi kas. Periode pengumpulan piutang
dapat memberikan tolok ukur mengenai
lamanya waktu piutang yang beredar.
Apabila rata-rata jangka waktu penagihan
piutang terlalu lama, hal ini disebabkan oleh
pengendalian
piutang
yang
kurang
terkontrol. Semakin lama hari pengumpulan
piutang maka akan berdampak buruk pada
profitabilitas
perusahaan.
Sedangkan,
semakin cepat hari pengumpulan piutang
maka
akan
berdampak
baik
bagi
profitabilitas perusahaan.
METODE
Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif kausal. Subyek penelitian ini
adalah seluruh perusahaan pembiayaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah perputaran piutang,
periode
pengumpulan
piutang
serta
profitabilitas. Jenis data yang diperlukan
dalam penelitian ini berupa perputaran
piutang, periode pengumpulan piutang, dan
profitabilitas yang bersumber dari laporan
keuangan pada perusahaan pembiayaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi,
kemudian
dianalisis
menggunakan analisis jalur (path analysis).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik
Path
Analysis
dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh hasil uji
statistik Path Analysis seperti nampak pada
Tabel
1.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Path Analysis Pengaruh Perputaran Piutang (X1) dan Periode
Pengumpulan Piutang (X2) Terhadap Profitabilitas (Y)
Parameter
Struktural
Ryx1x2
Koefisien
Jalur
0,869
PValue
0,000
0,05
Menolak Ho
R2yx1x2
0,756
0,000
0,05
Menolak Ho
ρyx1
0,128
0,381
0,05
Menolak Ha
ρyx2
0,483
0,000
0,05
Menolak Ho
Ρyє
ρ2yє
Keterangan:
R2YX1X2
ρ(rho)
ρ2Yє
Alpha
Keputusan
Simpulan
Ada hubungan pengaruh
perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang
terhadap profitabilitas
Ada pengaruh perputaran
piutang dan periode
pengumpulan piutang
terhadap profitabilitas
Tidak ada hubungan pengaruh
perputaran piutang terhadap
profitabilitas
Ada hubungan pengaruh
periode pengumpulan piutang
terhadap profitabilitas
0,131
0,244
= Koefisien determinan X1 dan X2 terhadap Y
= Parameter struktural yang menyatakan pengaruh
= Pengaruh variabel lain terhadap Y
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Berdasarkan
statistik
Path
hasil perhitungan uji
Analysis
dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh Gambar 1.
ρyx1 = 0,128
ρ2yє = 0,244
X2
Y
rx1x2 = 0,924
X2
ρyx2 = 0,483
Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X 1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik
Path
Analysis
dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh sumbangan
pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y
seperti nampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Langsung maupun Tidak Langsung dari Variabel X 1 dan X2
terhadap Y
Keterangan
X1 secara langsung terhadap Y
X1 secara tidak langsung melalui X2 terhadap Y
X1 secara total terhadap Y
X2 secara langsung terhadap Y
X2 secara tidak langsung melalui X 1 terhadap Y
X2 secara total terhadap Y
Keseluruhan terhadap Y
Variabel lain terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik dengan bantuan program SPSS
Windows 16.0 pada Tabel 1 menunjukkan
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas karena p-value =
0,000 < α = 0,05. Koefisien korelasi
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
sebesar 0,869 (86,9%). Sedangkan,
pengaruh
secara
bersama-sama
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
yaitu sebesar 0,756 (75,6%), sisanya
sebesar 0,244 (24,4%) dipengaruhi oleh
variabel lain di luar variabel perputaran
piutang dan periode pengumpulan piutang.
Hal ini berarti bahwa piutang dan periode
Besar Sumbangan
0,016
0,057
0,073
0,233
0,057
0.290
0,756
0,244
1,000
%
1,6%
5,7%
7,3%
23,3%
5,7%
29%
75,6%
24,4%
100%
pengumpulan piutang secara bersamasama mempengaruhi profitabilitas. Hasil
penelitian ini juga mengindikasikan masih
terdapat banyak variabel lain yang
mempengaruhi
profitabilitas
di
luar
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang yang memerlukan
penelitian lebih lanjut. Variabel lain yang
diduga kuat mempengaruhi profitabilitas
adalah modal kerja lainnya (kas dan
persediaan), penjualan, biaya usaha seperti
biaya umum dan administrasi, biaya
penjualan serta biaya litbang (Bramasto,
2008).
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis pada Tabel 2
menunjukkan bahwa perputaran piutang
berpengaruh positif sebesar 0,016 atau
1,6%, tetapi tidak signifikan karena p-value
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
= 0,381 > α = 0,05. Dengan demikian,
hipotesis kedua yang diajukan dalam
penelitian ini ditolak. Besarnya sumbangan
pengaruh perputaran piutang (X 1) secara
total terhadap profitabilitas (Y) yaitu 0,073
(7,3%), yang terdiri dari sumbangan
pengaruh perputaran piutang (X 1) secara
langsung terhadap profitabilitas (Y) sebesar
0,016 (1,6%), sumbangan pengaruh
perputaran piutang (X1) secara tidak
langsung melalui periode pengumpulan
piutang (X2) terhadap profitabilitas (Y)
sebesar
0,057
(5,7%).
Hal
ini
mengindikasikan
bahwa
variabel
perputaran piutang secara langsung
maupun tidak langsung melalui periode
pengumpulan
piutang
menunjukkan
pengaruh positif namun tidak signifikan
dalam pembentukan profitabilitas pada
Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20082012.
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis pada Tabel 0.2
menunjukkan bahwa periode pengumpulan
piutang (X2) berpengaruh positif dan
signifikan secara langsung terhadap
profitabilitas (Y) yaitu sebesar 0,233 atau
23,3% karena p-value = 0,000 < α = 0,05.
Dengan demikian, hipotesis ketiga yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
Besarnya sumbangan pengaruh periode
pengumpulan piutang (X2) secara total
terhadap profitabilitas (Y) yaitu sebesar
0,29 (29%), yang terdiri dari sumbangan
pengaruh periode pengumpulan piutang
(X2) secara langsung terhadap profitabilitas
(Y) sebesar 0,233 (23,3%), sumbangan
pengaruh periode pengumpulan piutang
(X2) secara tidak langsung melalui
perputaran
piutang
(X1)
terhadap
profitabilitas (Y) sebesar 0,057 (5,7%). Hal
ini mengindikasikan bahwa variabel periode
pengumpulan piutang secara langsung
menunjukkan
pengaruh
positif
dan
signifikan dalam pembentukan profitabilitas
pada Perusahaan Pembiayaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2008-2012.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dengan menggunakan analisis jalur yang
telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa
perputaran
piutang
dan
periode
pengumpulan piutang secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori Agnes Sawir (2005: 198) yang
menyatakan semakin besar piutang berarti
memperbesar risiko, tetapi bersamaan
dengan itu memperbesar profitabilitasnya.
Semakin panjang jangka waktu rata-rata
penagihan, makin banyak investasi pada
piutang
sehingga
berdampak
pada
profitabilitas perusahaan. Rina Yuliani
(2013) juga menyatakan semakin cepat
tingkat perputaran piutangnya maka
profitabilitasnya pun semakin meningkat.
Dengan
semakin
meningkatnya
profitabilitas perusahaan berarti kebijakan
penjualan kredit yang diberikan perusahaan
kepada para pelanggan telah berjalan
dengan baik serta aktifnya perusahaan
dalam
usaha
pengumpulan
piutang
sehingga kemungkinan perusahaan dalam
memperoleh laba akan semakin meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perputaran piutang secara langsung tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan Riyanto
(2001: 85), yaitu “apabila perusahaan
menetapkan syarat pembayaran ketat
berarti
bahwa
perusahaan
lebih
mengutamakan
keselamatan
kredit
daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat
yang ketat misalnya dalam bentuk batas
waktu pembayarannya yang pendek,
pembebanan bunga yang berat pada
pembayaran piutang yang terlambat”.
Temuan ini konsisten dengan hasil temuan
empirik dari Siska Widowati (2007) yang
menyatakan bahwa perputaran piutang
secara
signifikan
tidak
berpengaruh
terhadap variabel dependent (ROI). Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan studi
empirik yang dilakukan oleh Bramasto
(2008) yang menyatakan bahwa perputaran
piutang tidak berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan profitabilitas pada PT POS
Indonesia.
Periode pengumpulan piutang secara
langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini
mendukung teori yang dinyatakan oleh
Munawir (2007: 76) yang menyatakan
bahwa semakin besar days receivable
suatu perusahaan semakin besar pula
risiko kemungkinan tidak tertagihnya
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
piutang, dan jika perusahaan tidak
membuat cadangan terhadap kerugiannya
berarti perusahaan telah memperhitungkan
labanya terlalu besar. Syamsuddin (1998:
270) menyatakan “peningkatan rata-rata
pengumpulan piutang akan membawa
pengaruh yang negatif bagi keuntungan
perusahaan”. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil studi empirik yang dilakukan
oleh Tito Hari Handono (2011: 61) yang
memperoleh temuan bahwa periode
pengumpulan
piutang
berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang
telah diuraikan, maka dapat dibuat
simpulan bahwa perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(Studi
Kasus
pada
Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini
berarti perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang berperan dalam
upaya
mendukung
peningkatan
profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Perputaran piutang secara langsung
tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini
berarti perputaran piutang tidak berperan
secara langsung dalam upaya mendukung
peningkatan profitabilitas pada Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Periode pengumpulan piutang secara
langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada
Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20082012). Hal ini berarti periode pengumpulan
piutang berperan secara langsung dalam
upaya
mendukung
peningkatan
profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Saran
Berdasarkan
simpulan
yang
diajukan di atas, disarankan kepada para
peneliti lain yang berminat untuk mendalami
bidang manajemen keuangan diharapkan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut
pada Perusahaan Pembiayaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan menggunakan variabel lain yang
diduga
memiliki
pengaruh
terhadap
profitabilitas yakni modal kerja lainnya
seperti kas dan persediaan dan modal
tetap seperti aktiva tetap (Bramasto, 2008).
Peneliti diharapkan menerapkan penelitian
ini pada subyek penelitian yang berbeda
sehingga dapat menguji kehandalan dari
penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN
Bramasto, Ari. 2008. “Analisis Perputaran
Aktiva Tetap Dan Perputaran
Piutang Kaitannya Terhadap Return
On Assets Pada Pt. Pos Indonesia
(Persero) Bandung”. Majalah Ilmiah
Unikom Volume 9, No. 2.
Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen
Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Handono, Tito Hari. 2011. Analisis
Pengaruh Periode Pengumpulan
Piutang dan Periode Penangguhan
Pembayaran
Utang
Terhadap
Profitabilitas Pada Koperasi di
Kabupaten Ngawi. Tesis (tidak
diterbitkan).
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta.
Horne, Van & Wachowicz. 1997. PrinsipPrinsip
Manajemen
Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja
Graffindo Pers.
Martono
dan
Agus
Harjito.
2003.
Manajemen
Keuangan,
Edisi
Pertama.
Yogyakarta:
Penerbit
Ekomisia.
Munawir.
2004.
Analisis
Laporan
Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta:
Liberty.
---------. 2007. Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen
Keuangan Modern. Jakarta: bumi
Aksara.
Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi
Keuangan
(Analisis
Rasio
Keuangan). Jakarta: PPM.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Sartono,
Agus.
2001.
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
Empat. Yogyakarta: BPFE.
---------. 2009. Manajemen Keuangan Soal
dan Penyelesaiannya. Yogyakarta:
BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja
Keuangan
dan
Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
----------. 1998. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Widowati,
Siska.
2007.
Pengaruh
Perputaran
Piutang
Terhadap
Profitabilitas
Pada
Perusahaan
Sang Hyang Seri (Persero) Wilayah
II Malang. Skripsi (tidak diterbitkan).
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah Malang.
Yuliani, Rina. 2013. Pengaruh Perputaran
Piutang
Terhadap
Profitabilitas
Pada Perusahaan Pt. Unilever
Indonesia Tbk. Tahun 2005 – 2012.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang.