Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan Teri terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan di Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue Kabupaten donggala | Ma'ruf | GeoTadulako 2614 7856 1 PB

PENGARUH HASIL TANGKAPAN IKAN TERI
TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA NELAYAN
DI DESA LERO TATARI KECAMATAN SINDUE
KABUPATEN DONGGALA

MUHAMMAD MA’RUF
A 351 09 054

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2014
1

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan fisik pemukiman masyarakat
nelayan dan tingkat pendidikan anak-anak nelayan di Dusun IV Desa Lero Tatari Kecamatan
Sindue Kabupaten Donggala dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dengan mayoritas

pekerjaan masyarakatnya adalah nelayan, khususnya nelayan teri (Stolephorus sp).
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pengaruh hasil tangkapan
ikan teri (X) terhadap perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi keluarga nelayan di
Desa Lero Tatari, berupa pendidikan (Y1) dan pendapatan (Y2). Penentuan respoden
dilakukan dengan menggunakan Formulasi Krejcie dan Morgan, dengan jumlah sampel
sebanyak 68 dari 85 orang nelayan teri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan anak-anak nelayan (Y1) di
Desa Lero Tatari masih rendah, hal ini dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi nelayan dari
hasil tangkapan ikan teri (X) yang mayoritas masih rendah. Terdapat hubungan kuat antara
hasil tangkapan ikan teri (X) terhadap pendapatan keluarga nelayan (Y2), dengan koefisien
korelasi (R) 0,69 atau sebesar 69%, sedangkan sisanya 31% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain di luar model. Hasil tangkapan ikan teri (X) berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan keluarga nelayan (Y2), dimana nilai F hitung sebesar 60,59 > F tabel pada taraf
5% (3,99), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai koefisien regresi hasil tangkapan
ikan teri terhadap pendapatan keluarga nelayan sebesar 11.548,53. Artinya setiap kenaikan
1% hasil tangkapan akan menaikan pendapatan nelayan sebesar Rp. 11.548,53.
Kata Kunci : Hasil Tangkapan, Ikan Teri, Keluaga Nelayan, Sosial, Ekonomi.

2


ABSTRACT
This research was triggered by the physical development of the fishermen community
settlement and education level of the fishermen’s children at the Dusun IV of Lero Tatari
Village, Sindue Sub-district, Donggala Regency during the last 5 year, with the majority of its
profession of anchovy (stolephorus sp) fishermen.
This research aims at describing how was the effect of the anchovy catches (X)
toward the development of social and economy life of fishermen family in Lero Tatari Village
in form of their education (Y1) and (Y2 ). The choice of respondents was done by using the
formulae of Krejcie and Morgan with the number of sample was 68 of 85 the anchovy
fishermen.
The result of research shows that the level of education (Y 1) of the fishermen’s
children at the Dusun IV of Lero Tatari Village was still poor which was affected by the low
economy ability of the fishermen from the anchovy catches (X). There was a strong
relationship between the anchovy catches (X) toward the fishermen family income (Y 2) with
the coefficient correlation (R) 0,69 or 69%; while the rest of 31% was affected by other
factors. The anchovy catches (X) had significant effect toward the fishermen family income
(Y2 ) where the value of F-counted was 60.59 > F table in the level of 5% (3.99) that
indicated that Ho was rejected and H1 was accepted. The score of regression coefficient of the
anchovy catches toward the fishermen family income was 11.548,53 which means that every
1% of the increase of anchovy catches will increase the fishermen income Rp.11.543,53.

Key Word : catches, The anchovy, fishermen family, social, economy

3

PENDAHULUAN
Desa Lero Tatari adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Sindue Kabupaten
Donggala, dan merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Lero pada tanggal 5 Maret 2003.
Desa Lero Tatari terdiri dari 4 Dusun, dimana Salah satu Dusunnya yaitu Dusun IV yang
terdiri dari 105 KK dengan jumlah penduduk 396 jiwa (2012) merupakan sebuah kawasan
pemukiman nelayan teri (Stolephorus sp), yang sekaligus menjadi lokasi penelitian.
Awalnya kawasan permukiman nelayan ini merupakan permukiman kumuh. Tahun
1993 kawasan pemukiman ini mendapatkan bantuan rehab rumah kumu dari Departemen
Sosial RI menjadi rumah layak huni dengan menggunakan material bangunan berupa papan
sebagai dindingnya. Berdasarkan hasil pengamatan, kawasan ini mulai mengalami perubahan
fisik, mulai dari jalan maupun bangunan perumahan penduduk, dimana dalam kurun waktu 5
tahun terakhir ± 49% rumah-rumah penduduk telah menjadi rumah permanen dengan dinding
beton. Selain itu tingkat pendidikan anak-anak nelayan di Desa Lero Tatari, juga sudah cukup
baik, dimana terdapat beberapa orang anak nelayan telah menempuh bangku SMP, SMA, D2
serta S1, dan menurut penulis perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus sp).

Keberadaan ikan tari tidak menentu, sehinggga untuk mendapatkannya para nelayan
tidak hanya mencari di sekitar laut pesisir yang dekat dengan permukiman mereka dan ratarata jarak melaut nelayannya 0,62 mil sampai dengan 2,48 mil. Hal ini tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap hasil tangkapan dimana biaya bahan bakar yang digunakan akan
semakin besar dan berdampak pada tingkat pendapatan nelayan, jadi menurut peneliti ikan
teri ini termasuk dalam kategori ikan musiman. Hal inilah yang melatar belakangi peneliti
tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan
Teri (Stolephorus sp) Terhadap

Kondisi Sosial dan Ekonomi Keluarga Nelayan Di Desa

Lero Tatari Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala”
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah, apakah ada pengaruh hasil tangkapan
Ikan Teri (Stolephorus sp) terhadap kondisi sosial dan ekonomi nelayan di Desa Lero Tatari
Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh hasil tangkapan ikan
teri (Stolephorus sp) terhadap kondisi sosial dan ekonomi keluarga nelayan di Desa Lero
Tatari Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala.

4


KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Ikan Teri (Stolephorus sp)
Ikan teri merupakan jenis ikan berukuran kecil dengan panjang sekitar 2-7 cm. Ikan teri
mempunyai ciri ciri antara lain bentuk tubuhnya panjang (fusiform) dan di samping tubuhnya
terdapat selempeng putih keperakan memanjang dari kepala sampai ekor” Hoetomo dalam
Wahyuni (1999: 21-22).
Habitat dan Persebaran Ikan Teri (Stolephorus sp)
Ikan teri bersifat pelagik dan menghuni perairan pesisir dan estuaria, tetapi beberapa
jenis dapat hidup pada salinitas rendah antara 10-15%. Berdasarkan sifatnya, ikan teri hidup
bergerombol, walau ada beberapa diantara jenis teri tersebut hidup lebih soliter. Ikan teri
sering melakukan migrasi, sehingga ikan teri memiliki daerah penyebaran yang dipengaruhi
oleh perubahan musim pada daerah tertentu. Pola musim ikan teri itu sendiri terjadi secara
periodik setiap tahunnya”. Bastian Tito (2011: 5)
Ikan teri mempunyai daerah penyebaran yang luas di perairan Indonesia bahkan
sampai ke daerah Tahiti dan Madagaskar. Penyebaran ikan teri di Indonesia antara
BT dan

LU -

BT -


LS, dengan kata lain mencakup hampir di seluruh wilayah

Indonesia”. Mayrita (2010: 9)
Hasil Tangkapan Ikan Teri (Stolephorus sp)
“Produksi hasil tangkapan ikan merupakan aspek penting yang harus dipertahankan
baik jumlah, jenis dan ukuran, serta kualitasnya karena

produksi hasil tangkapan ikan

sebagai salah satu indikasi tingkat pendapatan masyarakat nelayan”. Mayrita (2010: 12).
Jadi, hasil tangkapan ikan teri atau Stolephorus sp adalah jumlah, jenis, ukuran serta kwalitas
ikan teri yang didapatkan oleh nelayan dalam kurun waktu tertentu.
Kehidupan Sosial
Istilah sosial mempunyai dua pengertian yang terbatas, yakni sebagai berikut ;
Pertama, sosial diartikan sebagai suatu indikasi dari pada kehidupan bersama makhluk
manusia, umpanya dalam kebersamaan rasa berfikir, bertindak dan dalam hubungan antara
manusia. Yang kedua, Sejak abad ke-19 istilah sosial memiliki konotasi yang berbeda, lebih
sentimental dan karena itu menjadi agak kabur seperti beberapa istilah yang serupa yang
dikatakan dengan persoalan kemiskinan dan keterlantaran orang, sebagai contoh pekerjaan

sosial, aksi sosial dan sebagainya”. Ponsoen (1984 : 27-28)
5

Kehidupan sosial mengandung dua konsep; pertama, tidak terlepas dari semua bentuk
proses interaksi masyarakat, hanya saja ia memandang dari bentuk hubungan sosial yang
berjalan harmonis. Yang kedua, melihat sosial dalam bentuk-bentuk penyimpangan sebagai
hasil dari interaksi. Lebih lanjut dikemukakan oleh A. Lysen bahwa “Pengertian sosial dalam
arti sempit, identik dengan masyarakat dan pengertian luas adalah segala bentuk persoalan
kemasyarakatan”. Lysen (1981 : 7).
Kehidupan Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnomos atau oikonomia yang
artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi
pendapatan. Jadi, ekonomi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan setiap
tindakan atau proses yang bersangkutan dengan penciptaan benda atau jasa yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Lebih khusus dikatakan adalah digunakan untuk mencari
produksi benda-benda serta jasa yang dihasilkan dengan pengetahuan teknis yang berlaku.
Winardi (1983:23)
Kehidupan ekonomi adalah usaha-usaha yang dilakukan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya, tidak terbatas dalam susunan masyarakat tertentu dengan alat pemuas
kebutuhan yang terbatas jumlahnya dan alternatif sifatnya”. Suseno dalam Soetomo (1995 :

57).
Keluarga Nelayan
Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah
yang masih mempunyai hubungan kekerabatan atau hubungan darah karena perkawinan,
kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang
belum menikah disebut keluarga batih. Sebagai unit pergaulan terkecil yang hidup dalam
masyarakat dan memiliki peranan-peranan tertentu”. Sarjono dalam Rudi (2004: 79)
Nelayan didefinisikan sebagai orang atau komunitas orang yang secara keseluruhan
atau sebagian dari hidupnya tergantung pada kegiatan menangkap ikan. Beberapa kelompok
nelayan memiliki beberapa perbedaan dalam karakteristik sosial dalam kependudukan.
Perebedaan tersebut dapat dilihat pada kelompok umur, pendidikan, status sosial, dan
kepercayaan”. Townsley dalam Widodo dan Suadi (2006 : 29)
Jadi, keluarga nelayan adalah sekelompok orang yang terdiri dari suami, isteri, dan
anak yang salah satu anggota keluarganya bermata pencaharian sebagai nelayan ataupun
melakukan pekerjaan sampingan selain menjadi nelayan”. Sunarti (2001: 1)
6

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

data yang pokok. Adapun kelebihan dari penelitian survei ini adalah kita akan mendapatkan
data primer yang dapat dipercaya. Secara biaya survei mungkin tidak murah, semua biaya
akan semakin besar jika sampel populasi risetnya juga semakin banyak. Tetapi biaya ini
diimbangi oleh waktu survei yang lebih cepat. Sedangkan kekurangannya adalah
membutuhkan tenaga yang cukup besar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Dusun IV, dalam hal ini
adalah seluruh Kepala Keluarga yang berprofesi sebagai nelayan teri di Desa Lero Tatari
yang berjumlah 85 orang.
Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode acak sederhana (Simple Random Sampling) dan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan di dusun IV
Desa Lero Tatari. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan Formulasi Krejcie dan
Morgan dengan jumlah sampel sebanyak 68 orang (80%).
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara. Pertama observasi, kedua survei
sampel yaitu pengumpulan data dengan cara turun langsung ke lapangan/rumah warga yang
terpilih sebagai sampel penelitian (survai sample) dengan menggunakan instrumen
pengumpulan data berupa daftar pertanyaan (kuesioner), dan yang ketihga adalaha
dokumentasi tentang aktifitas maupun kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan di Dusun
IV Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue
Data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan dua cara. Pertama deskriptif kualitatif

untuk mengetahui pengaruh hasil tangkapan ikan teri (X) terhadap kondisi sosial masyarakat
setempat berupa tingkat pendidikan anak-anak nelayan teri (Y1), melalui analisis pendapatan
nelyan teri yang bersumber dari hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus sp). Yang kedua
adalah analisis korelasi dan regresi untuk mengetahui pengaruh hasil tangkapan ikan teri (X)
terhadap pendapatan keluarga nelayan (Y2). Pendapatan keluarga yang dimaksud adalah
pendapatan suami dari hasil melaut, dan pendapatan istri dari proses pengolahan ikan teri
asap (Rono Tapa). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment
sebagai berikut:

7

=

Sugiono (2011: 255)

= Koefisien korelasi

Keterangan :

= Jumlah variabel X yang dikuadratkan

= Jumlah Variabel Y yang dikuadratkan
Hasil analisis data tersebut kemudian kita interpretasikan dengan menggunakan
pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai pada Tabel 1.
Tabel 1. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Sangat rendah

0,20 – 0,399

Rendah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Kuat

0,80 – 0,100

Sangat kuat

Sumber : Sugiono (2011: 257)
Keterangan :
Jika r hitung > r tabel maka H0 di tolak dan H1 diterima
Jika r hitung < r tabel maka H1 di tolak dan H0 diterima
Hasil analisis tersebut kemudian di masukkan dalam uji t, dimana uji t dimaksudkan
untuk menguji apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi. Uji t
yang dimaksud adalah sebagai berikut :

=

Sugiono (2011: 257)

Keterangan : t = Koefisien korelasi parsial
n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi
Hasil analisis data tersebut kemudian disesuaikan dengan t tabel.
Dimana :

Jika t hitung > t tabel maka H0 di tolak dan H1 diterima
8

Jika t hitung < t tabel maka H1 di tolak dan H0 diterima
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara variabel hasil tangkapan ikan teri (X)
terhadap pendapatan keluarga nelayan (Y2), kemudian

dilanjutkan dengan menghitung

persamaan garis regresi, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel hasil
tangkapan terhadap pendapatan.

Ŷ=a+bP
Keterangan :

Sugiono (2011: 262)

Ŷ = Variabel terikat/ nilai yang dideskripsikan
a = Konstanta/ intercept
b = Koefisien Regresi
P = Variabel terikat/ nilai yang dideskripsikan

HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan Teri (X) Terhadap Tingkat Pendidikan Anak-anak
Nelayan Teri (Y1)
Kondisi yang menggambarkan pengaruh hasil tangkapan ikan teri terhadap jenjang
pendidikan formal yang telah ditempuh oleh anak-anak nelayan teri di Desa Lero Tatari
Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala dijabarkan melaui Tabel 2 (Tabel Kontingensi)
berikut:
Tabel 2. Kontingensi Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan Teri Terhadap Pendidikan Anak- anak
Nelayan Teri di Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala, 2013.
Pendapatan Nelayan dari
Tingakat
Hasil
Hasil Tangkapan Ikan Teri
Pendidikan Formal
No Tangkapan
(Penerimaan-Biaya)
Anak Nelayan
Resp. Ikan Teri
(Rp/ Bln)
(jiwa)
(kg/ Bln)
Jumlah
Kategori
SD SMP SMA
PT
Rendah
1
110
401.550
1
Rendah
2
156
969.280
Rendah
3
120
609.100
1
Rendah
4
120
716.600
1
Rendah
5
132
858.660
1
Rendah
6
84
248.920
1
Rendah
7
90
416.450
1
Rendah
8
90
308.950
1
Rendah
9
198
1.326.990
Rendah
10
168
1.261.340
1
9

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53

114
120
108
84
90
120
108
132
126
120
108
192
84
150
96
84
150
240
132
152
90
120
90
180
120
120
180
228
360
126
120
150
350
90
108
210
90
180
120
108
108
90
240

Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang

441.570
521.600
661.040
66.420
523.950
609.100
639.540
836.660
669.130
571.600
596.540
1.544.460
463.920
726.750
368.980
485.420
909.250
1.809.700
901.160
929.260
308.950
501.600
386.450
1.381.400
609.100
845.600
1.209.400
1.582.140
2.902.800
669.130
609.100
1.145.750
3.082.250
308.950
725.540
1.509.550
416.450
1.321.900
546.600
401.540
676.540
416.450
1.809.700
10

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
-

1
1
-

Sedang
54
220
1.781.600
Rendah
55
108
489.040
Sedang
56
220
1.609.600
Rendah
57
120
824.100
Rendah
58
90
308.950
Rendah
59
120
666.600
Sedang
60
240
2.046.200
Rendah
61
90
246.450
Rendah
62
108
651.540
Rendah
63
90
308.950
Rendah
64
168
1.261.340
Rendah
65
132
641.660
Rendah
66
114
474.070
Rendah
67
120
716.600
Rendah
68
114
549.070
Sumber: Data primer setelah diolah, 2013.

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
-

1
-

-

Tabel 2 menunjukkan, dari 68 orang responden hanya 53 orang responden yang anakanaknya telah menyelesaikan pendidikan formal atau 78%, dimana mayoritas anak-anak
nelayan teri hanya menyelesaikan pendidikan formal yaitu SD sebanyak 33 oang (48,6%).
Sedangkan yang lainnya adalah SMP 14 orang (20,6%), SMA 4 orang (5,8%), dan Perguruan
Tinggi 2 orang (3%).
2. Analisis Pendapatan Keluarga Nelayan Teri.
Hasil analisis kedua pendapatan keluarga nelayan teri di Desa Lero Tatari dalam satu
bulan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Analisis Pendapatan Keluarga Nelayan Teri di Desa
Lero Tatari pada bulan Oktober, 2013.
Pendapatan Suami
Pendapatan Istri
Pendapatan Keluarga
(Rp/Bulan)
(Rp/Bulan)
(Rp/Bulan)

843.184

506.647

1.349.831

Sumber : Data primer setelah diolah.

3. Analisis Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan Teri (X) Terhadap Pendapatan Keluarga
Nelayan Teri (Y2)

11

Adapun koefisien korelasi atau pengaruh antara hasil tangkapan ikan teri (X) terhadap
pendapatan keluarga nelayan teri (Y2). Adapun hasil koefisien korelasinya sebagai berikut.

=

=
=
=
= 0,69
Hasil analisis perhitungan koefisien korelasi atau di atas menunjukkan bahwa

r

sebesar 0,69 > r tabel sebesar 0,244 pada taraf signifikan 5%. Sehingga H0 ditolak dan H1
diterima. Artinya Hasil tangkapan ikan teri (X) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
keluarga nelayan teri (Y2). Hubungan antar hasil tangkapan ikan teri (X) terhadap pendapatan
keluarga nelayan teri (Y2) termasuk dalam kategori kuat yakni sebesar 0,69 atau 69%. Untuk
menguji apakah hubungan kuat tersebut berlaku untuk semua populasi, maka dihitung dengan
menggunakan uji t sebagai berikut:

=

t

= 7,77

Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung sebesar

> t tabel sebesar 2,00. Artinya

H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga koefisien tersebut berlaku pada seluruh populasi di
mana sampel yang 68 orang diambil. Adapun analisis regresi antara hasil tangkapan ikan teri
(Stolephorus.sp) terhadap pendapatan keluarga nelayan teri di desa Lero Tatari dapat dilihat
pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Analisis Korelasi Hasil Tangkapan Ikan Teri (Stolephorus.sp)
Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Teri di Desa Lero Tatari, 2013.
Koefisien
Taraf α
No
Uraian
T hitung
Regresi
5%
Konstanta/ Intercep (b)
23.945,83
1
Pendapatan
(X)
11.548,53
7,77*
1,671
2
12

Sumber : Data primer setelah diolah.

Dimana :

Koefisien korelasi (R)
= 0,69
2
Koefisien Determinasi (R ) = 0,47
F Hitung
= 60,59*
Keterangan : * = Berpengaruh signifikan pada taraf 5%

Berdasarkan Tabel 4, diperoleh nilai F hitung sebesar 60,59 > F tabel pada taraf 5%
(3,99). Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar
0,47, artinya pengaruh hasil tangkapan ikan teri (X) terhadap pendapatan keluarga nelayan
teri (Y2) sebesar 47%, sedangkan sisanya 31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
masuk dalam model.

Adapun persamaan garis regresi sebagai tangkapan ikan teri (X)

terhadap pendapatan keluarga nelayan teri (Y2) berikut :
Y = 23.945,83 + 11.548,53 X
Y = 35.494,36 X
Persamaan garis regresi di atas menunjukkan bahwa nilai konstanta dari persamaan
garis regresi antara hasil tangkapan ikan teri terhadap (X) terhadap pendapatan keluarga
nelayan (Y1) sebesar 23.945,83. Artinya walaupun seorang nelayan teri tidak turun melaut
dan istrinya tidak mengolah ikan teri, keluarga nelayan teri tetap memiliki pendapatan
sebesar Rp 23.945,83. Sedangkan koefisien regresinya sebesar 11.548,53. Ini berarti bahwa
setiap kenaikan 1% hasil tangkapan ikan teri akan menaikan pendapatan sebesar nelayan teri
sebesar Rp 11.548,53. Jadi bila jumlah tersebut ditambahkan maka pendapatan keluarga
nelayan sebesar Rp. 35.494,36 apabila hasil tangkapan nelayan teri naik sebesar 1%.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, usaha perikanan tangkap berupa ikan teri telah lama
dijalani oleh masyarakat nelayan di Desa Lero Tatari secara turun temurun, yang ditujunkkan
dengan data pengalaman paling lama melaut dari responden yaitu 40 tahun. Hal ini tentunya
terkait dengan kondisi geografis wilayah tersebut yang berbatasan langsung dengan laut,
sehingga tidak heran pola pikir masyarakat di daerah pesisir lebih cenderung untuk
memanfaatkan sumber daya laut dengan menjadi seorang nelayan.
13

Latar belakang pendidikan masyarakat yang masih rendah yang dibuktikan dengan
data 75% responden hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD), juga merupakan
salah satu alasan mengapa banyak masyarakat di Dusun IV Desa Lero Tatari memilih
menjadi nelayan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kurang memadai dalam mencari lapangan pekerjaan dan bersaing dalam dunia kerja,
sehingga alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah dengan memanfaatkan
sumber daya alam sekitarnya berupa ikan teri.
Jumlah rata-rata penerimaan nelyan teri di Desa Lero Tatari cukup besar, akan tetapi
jumlah tersebut berbanding lurus dengan biaya opreasional yang di keluarkan oleh nelayan.
Peningkatan biaya operasional ini disebabkan olah kenaikan harga BBM. Selain itu jarak
melaut juga mempengaruhi meningkatnya biaya operasional. Semakin jauh jarak tempuh
yang dibutuhkan maka akan semakin banyak pula bahan bakar yang digunakan.
Jumlah pendapatan keluarga nelayan di Desa Lero Tatari cukup tinggi jika
dibandingkan dengan upah minimum regional Kabupaten Donggala sebesar Rp. 995.000
(BPS, 2008). Akan tetapi jumlah tersebut belum cukup untuk membiayai pendidikan anakanak nelayan ke jenjang yang lebih tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tingkat pendidikan formal yang diselesaikan oleh anak-anak nelayan teri di Desa
Lero Tatari masi cukup rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nelayan teri dari
hasil tangkapan ikan teri di Desa Lero Tatari yang mayoritas masih masih rendah. Hubungan
antara hasil tangkapan ikan teri (X) terhadap pendapatan keluarga nelayan teri (Y 1)tergolong
dalam kategori kuat, dengan koefisien korelasi (R) 0,69 atau sebesar 69%. dan Koefisien
Determinasi (R2) 0,47 atau 47%. Sedangkan sisanya 31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak masuk dalam model.
Hasil tangkapan (X) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan keluarga nelayan
teri (Y2), dimana nilai F hitung sebesar 60,59 > F tabel pada taraf 5% (3,99). Sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Nilai koefisien regresi hasil tangkapan ikan teri sebesar 35.494,36.
Artinya setiap kenaikan 1% hasil tangkapan akan menaikan pendapatan sebesar Rp.
35.494,36.

Nilai t hitung

hasil tangkapan yang diperoleh dari uji statistik dengan

14

menggunakan uji t adalah 7,77 > t tabel 2,000 pada taraf signifikan α

5%. Hal ini

menunjukkan hasil tangkapan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan keluarga nelayan.

Saran
Bagi instansi terkait perlu mengadakan sebuah pelatihan tentang pengolahan usaha
ikan teri (Stolephorus sp) ini, agar pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) khususnya ikan
teri dan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya nelayan di Desa Lero Tatari bisa lebih
dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat nelayan teri di
Desa Lero Tatari yang lebih baik seperti pembuatan kerupuk yang berbahan baku ikan teri.
Selain itu Dinas Pariwisata bisa mengkomersilkan teri asap atau rono tapa ini sebagai
makanan khas daerah Kabupaten Donggala pada khususnya dan Sulawesi Tengah pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aodhyoa, A.U. (1981). Metode Penangkapan Ikan Pelagis. Bogor: Yayasan Dewi Sri.
Arikunto, Suharsimi, (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. (2008). Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi
Indonesi. Jakarta: BPS
Frida, (2013). Pengaruh Perubahan Kondisi Geografis Lokasi Tempat Tinggal terhadap
Perubahan Mata Pencaharian Masyarakat Perumahan Layana Indah Kelurahan
Layana Indah Kecamatan Mantikulore. Skripsi pada PIPS FKIP UNTAD Palu.
Hadi, Sutrisno, (1982). Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Gadjah Mada Unifersity
Press.
Hasan, Iqbal, (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Iskandar, (2006). Universitas Tadulako. Analisis Perbandingan Pendapatan Nelayan
Pancing Ulur di Desa Tete B Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una
(Studi Nelayan yang Memperoleh Kredit dan Tidak Memperoleh Kredit). Skripsi. Palu
: Universitas Tadulako.
Kartasapoetra, Gunarsih, Ance, (2009). Klimatologi, Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman. Edisi Refisi: PT.Bumi Aksara.
Koentjaraningrat, (2006), Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil dan
Perikanannya. Bogor: IPB.
Rudi, 2005. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group
Lysen, A, (1981). Individu dalam Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mayrita, (2010). Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil dan
, Vol. 1 (1),
Perikanannya. Fakultas Perikanan Universitas Padjadjaran
12halaman. Tersedia: http// Mayritaf2f.blogspot.com. (6 Januari 2013, 13.40 WITA)
Menteri Pendidikan Nasional RI. 1999. Undang-Undang RI No 20 Tahun 1999 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.
15

Ponsoen, J.A, (1984). Sistem Interaksi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada
Unifersity Press.
Ramadhan, Ahmad. dkk. (2013). Panduan Tugas Akhir (Skripsi) dan Artikel Penelitian. Palu:
FKIP UNTAD.
Sari, Puspita, Rini, (2006). Analisis Produksi dan Pendapatan Nelayan Pancing Tonda di
Desa Labuan Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una. Skripsi. Palu :
Universitas Tadulako.
Setyohadi, (2007). Identifikasi Biologi, Komposisi, dan Daerah Penyebaran Sumber Daya
Tersedia:
Ikan Teri (stelephorus spp.) di Perairan Selat Madura. Library
http://www.um.ac.id/majalah/Printmajalah.co. id (8 Januari 2013, 09.40 WITA)
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Soetomo. (1995). Masalah Sosial dan Pembangunan. Jakarta : Pustaka Jaya
Suadi, Widodo, Johanes, (2006). Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta :
Gadjah Mada Unifersity Press.
Sugiono. (2011), Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, (2008).Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Sunarti, (2001). Kajian Kesejahteraan Masyarakat Pesisir. Bogor: Yayasan Dewi Sri.
Sutarsa, Fadriani, Erita. (2010). Hasil Tangkapan Nelayan Tradisional Propinsi Papua
. Tersedia: http://www.indonology.com./gill-net. (6 Januari 2013,
Barat.
12.20 WITA)
.
Teti. 2003. Pengasinan Ikan Teri (stolephorus sp.) dan Kelayakan Usahanya
Tersedia: http://www.blogger.com. (6 Januari 2013, 12.20 WITA)
Tito, Bastian. (2011). pengaruh Pendapatan Nelayan Terhadap Peningkatan Ekonomi
Masyarakat, Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya
Vol.1 (1),
12halaman. Tersedia: http://bastiatitof2f.blogspot.com (6 Januari 2013,13.45 WITA)
Wachid, Djoerban, R, (1978). Pelajaran Ekonomi Kelas XI. Yogyakarta: Gadjah Mada
Unifersity Press.
Wahyuni, (1999). Agribisnis Perikanan. Bogor : PT. Penebar Swadaya
Winardi, (1990). Sosiologi Ekonomi. Bandung : PT. Wira Sari

16

Dokumen yang terkait

Tinjauan Sosial Ekonomi Nelayan di Desa Fowa Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli

1 59 112

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

Pengaruh Pemekaran Daerah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Paropo Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi

2 48 108

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK BAGI HASIL TANGKAPAN IKAN NELAYAN DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Bagi Hasil Tangkapan Ikan Nelayan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.

0 3 17

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK BAGI HASIL TANGKAPAN IKAN NELAYAN DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Bagi Hasil Tangkapan Ikan Nelayan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.

0 4 16

ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA PETANI SAGU DI DESA ALINDAU KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA | Howara | AGROLAND 8215 26969 1 PB

0 1 7

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi | Talundu | GeoTadulako 5832 19337 1 PB

0 1 13

PENDIDIKAN ANAK DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN DI DESA LERO TATARI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA | Mutriani | GeoTadulako 8985 29483 1 SM

0 0 14

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI WILAYAH PESISIR DESA LERO KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA | Matase | GeoTadulako 9000 29513 1 SM

0 0 13

KONDISI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT TERPENCIL DI DESA SIPESO KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

0 0 10