Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi | Talundu | GeoTadulako 5832 19337 1 PB

(1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PETANI SAWAH DI

DESA TANAH HARAPAN KECAMATAN PALOLO

KABUPATEN SIGI

JEIN FEYBE TALUNDU

JURNAL

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2015


(2)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Penelitian : Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi

Penulis : Jein Feybe.Talundu Nomor Stambuk : A 351 11 001

Telah diperiksa dan disetujui untuk diterbitkan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Samuel Sanda Patampang, M.Si Ika Listiqowati, S.Pd.,M.Pd NIP. 19560527 198303 1 001 NIDN. 0902038606

Mengetahui

Ketua Jurusan P.IPS FKIP Koordinator Program Studi Universitas Tadulako Pendidikan Geogradi

Drs. Charles Kapile, M. Hum Widyastuti, S.Si., M.Si NIP. 19650104 199203 1 004 NIP. 19760505 200801 2 039


(3)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

ABSTRAK

Jein Feybe Talundu, 2015. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah Di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Skripsi, Program Studi Pendidkan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Samuel Sanda Patampang (II) Ika Listoqowati.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi dengan masalah yaitu pengairan saluran irigasi dan pemasaran beras yang kurang lancar, sehingga sangat berdampak terhadap ekonomi. Tujuan penelitian adalah (I) untuk mengetahui Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani sawah yang berjumlah 232 Kk yang terdiri dari KK laki-laki 211 dan KK perempuan 21. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan sosial di Desa Tanah Harapan sangat baik dimana rasa kekeluargaan yang sangat tinggi dan dari segi ekonomi penghasilan sebagai petani sawah sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat petani swah sudah terbilang cukup.


(4)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

ABSTRACT

Jein Feybe Talundu. 2015. Socio-Economic Conditions Of The Community Rice Farmers In The Village Lands Of Hope Sub District Palolo District Sigi. Script. Geography Education Progra m Depa rtment of Education Social Sciences University Of Tadulako. Supervisor (I) Samuel Sanda Patampang, (II) Ika Listiqowati.

This research was held in The Village Lands of hope Sub District Palolo District Sigi with the problem of irrigation channel and rice marketing less smoothly, so it's impact on the economy. The resea rch aim to knowsocio economic Conditions Of the community farmers in The Village Lands Of Hope Sub District Palolo District Sigi. This resea rch used qualitative descriptive. English. The population of this resea rch is the head of family who made their living as rice farmers that totaled 232 head family consisting of male 211 head family and female 21 head family. Sampling wa s done using simple random sampling technique. The technique of data collection wa s done through observation, interview, question form and documentation. The results of this research show that the social life of the village Lands of hope is very good where the sense of family that is very high in terms of the economy and earnings a s a farmer's rice fields are already sufficient for the needs of the family, thus it can be concluded that the socio-economic condition of the Community rice farmers has been quite.


(5)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan kondisi geografis seperti cuaca, iklim, persediaan air, jenis tanah serta flora dan fauna. Jika dilihat dari kondisi gegrafis tersebut, dimana merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan di pedesaan.

Karakteristik masyarakat desa salah satu cirinya adalah kehidupan yang sangat bergantung dari pertanian sebagai sumber penghasilan utama. Bagi para petani kehidupan ekonomi merupakan hal yang sangat penting untuk ditingkatkan. Kebutuhan ekonomi yang dimaksud adalah suatu upaya yang dilakukan manusia atau individu ataupun kelompok dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup akan sandang, pangan dan papan.

Beberapa faktor geografis yang perlu diperhatikan dalam pertanian yaitu topografi, jenis tanah, kondisi air dan lokasi. Dari beberapa faktor tersebut, sangat penting bagi masyarakat petani untuk kesuburan pertanian mereka. Dimana dapat membatu kebutuhan ekonomi, karena ekomomi merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia melihat kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain.

Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat petani sawah yang ada di Desa Tanah Harapan. Di mana inti dari masalah yang dihadapi adalah dalam bidang ekonomi seperti: pengairan saluran irigasi dan pemasaran beras yang kurang lancar, sehingga sangat berdampak terhadap ekonomi.

Selain kebutuhan ekonomi seperti yang dijelaskan di atas, kehidupan sosial juga sangat penting dalam membina hubungan timbal balik antara sesama warga masyarakat kapan dan dimana saja mereka hidup bersama. Hubungan timbal balik ini terlihat dari kerjasama yang dilakukan petani di desa tanah harapan dalam bidang pertanian seperti, saling membantu dalam proses pengerjaan sawah, penanaman padi dan proses pengilingan padi. Kehidupan sosial adalah suatu proses, yang di dalamnya manuasia membentuk masyarakat untuk memberi makna setiap tahap dalam proses kehidupan kita. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi.

Berdasarkan observasi awal di Desa Tanah Harapan yang sebagian pendududuknya sebagai petani. Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat di desa ini sendiri dengan keadaan topografi yang cocok untuk bidang pertanian. Masyarakat yang ada


(6)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

di Di Desa Tanah Harapan lebih dominan sebagai petani sawah, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun dalam jangka waktu yang panjang. Melihat kebutuhan yang banyak diperlukan oleh manusia, maka dari itu masyarakat yang ada di Desa Tanah Harapan akan berusaha keras untuk memenuhi kehidupan sosial ekonominya agar dapat tercukupkan antara lain: pendidikan, tempat tinggal dan kebutuhan sehari. Kegiatan yang dilakukan oleh petani di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi adalah berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi terhadap dampak dari petani tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud mengambil judul “Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi” .

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagimana kondisi sosial ekonomi masyarakat petani sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi ?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat petani sawh di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi: (1) Hasil ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian sosial ekonomi masyarakat petani sawah di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. (3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan ataupun referensi dan rujukan bagi penelitian ilmu sosial lain yang berkeinginan mengembangkan objek penelitian ini.

II. METODE PENILITAN 2.1 Jenis Penelitian


(7)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskritif. Pendekatan deskriptif merupakan penlitian yang berpola menggambarkan apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data (Sudjarwo 2001:51). Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penlitian dilapangan (Sugiyono 2009:3).

2.2Lokasi penelitian

Lokasi penlitian terletak di Desa Tanah Harapan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, yang berjarak sekitar 3 Km dari Ibu Kota Kecamatan dan sekitar 30 Km dari kota Kabupaten.

2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Poplasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang berprofesi sebagai petani sawah yang berjumlah 232 KK.

2.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunnakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Menurut Arikunto (2006: 134) dalam pengambilan sampel penelitian, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat di ambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.


(8)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka, sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Tanah Harapan. Untuk mempermudah peneliti dalam pengambilan sampel, maka dihitung dari jumlah KK (populasi) Petani sawah sebanyak 232 KK diambil 15% dari banyaknya KK, dari 232 KK yang terdapat di Desa Tanah Harapan tersebut kemudian dikali dengan 15% dari populasi yang akan dipilih sebagai sampel lalu dibagi dengan 100 sehingga diperoleh sampel yang akan menjadi subyek penelitian sebanyak 35 KK.

2.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder. 1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tangan pertama (Responden). Data primer dapat melalui pengamatan, wawancara maupun berupa informasi yang peneliti dapatkan secara langsung dari masyarakat yang ada di Desa Tanah Harapan.

Data sekunder adalah data yang peneliti dapatkan dari sumber lain yang dapat memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden

2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan adalah (1) observasi yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. (2) wawancara yaitu alat yang dipergunakan dalam komunikasi tersebut yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang disajikan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi (interviewer atau infomation) yang dijawab secara lisan pula oleh responden (interviewee) (3) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh respoonden (4) dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, dimana data diperoleh dari arsip atau dokumentasi Desa Tanah Harapan. Data yang dikumpulkan yaitu profil Desa Tanah Harapan dan gambar/foto lokasi penelitian.

2.6 Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan angket menggunakan analisis analisa statistik deskriptif Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung presentase :


(9)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

P = F × 100 % N

P : presentasi yang akan dicapai F : Jumlah frekuensi jawaban N : Banyaknya responden 100 : Bilangan tetap

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

3.1.1 Ststus Pekerjaan

Berdasarkanh asil yang di dapatkan, pekerjaan yang dimiliki kepala keluarga penduduk di Desa Tanah Harapan sebagian besar adalah sebagai petani.

Tabel 3.1 Pekerjaan KK

No Pekerjaan Frekunesi Persentasi (%)

1 Petani 33 94,28

2 Pensiun Pernabahti 1 2,86

3 Pensiun Abri 1 2,86

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Melihat dari tabel 4.8 ada beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh KK di Desa Tanah Harapan seperti sebagai petani dengan jumlah 33 KK (94,28%) sedangkan pensiun pernabahti berjumlah satu orang (2.86%), serta pensiun ABRI berjumlah satu KK (2.86%.). Maka dapat di simpulkan bahwa pekerjaan KK yang paling banyak di Desa Tanah Harapan adalah sebagai petani.

3.1.2 Pendapatan

3.2 Pendapatan Padi Dalam Setiap Panen

No Jumlah penghasilan Frekuensi Persetase (%)

1 ≤ Rp. 500.000 14 40

2 Rp. 500.00-Rp.700.00 4 11,42


(10)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

4 ≥ Rp. 1.500.000 6 17,14

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Tabel 3.2 menunjukkan data total pendapatan KK setiap kali panen yang tertinggi ≥ Rp. 1.500.000/panen sebanyak 6 KK (17,14%) dan pendapatan KK yang terendah ≤ Rp. 500.000/panen yaitu sebanyak jumlah 14 KK (40%), dapat pula dilihat pada digram berikut.

Diagram pendapatan KK

3.1.3 Status Kepemilikan Lahan

Sebagai sumber ekonomi masyarakat khsusunya di desa, lahan merupakan suatu hal yang utaman. Karena pemilikan lahan sangat penting untuk menunjang perekonomian. Hasil penelitian disajikan pada

Tabel 3.3 Status Kepemilikan Lahan Pertanian

No Status kepemilikan lahan Frekuensi Persetase (%)

1 Sewa 1 2,86

2 Milik 31 88,57

3 Sakap 3 8,57

4 Gadai

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Tabel 3.3 menunjukkan paling banyak status lahan dimiliki oleh responden adalah milik pribadi berjumlah 31 KK (88,57%), kemudian yang memiliki lahan sewa berjumlah

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

40%

11,42%

31,42%


(11)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

satu KK (2,86%) dan status lahan sakap berjumlah tiga KK (8,57%), serta dapat disajikan pada diagram berikut.

Digram Ststus Kepemilikan Lahan Pertanian

3.1.4 Tabel 3.4 memberikan gambaran mengenai kondisi bangunan yang dimilki oleh setiap responden. kaitanya dengan pendapatan gunana untuk mendapatkahn hasil yang baik. Berikut hasil yang di daptakan dapat dilihat paa tebel berikut.

Tabel 3. 4 Kondisi Bangunan Rumah

No Bangunan rumah Frekuensi Persentase (%)

1 Permanen 15 42,85

2 Semi permanen 14 40,00

3 Papan 6 17,15

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa responden mempunyai bangunan rumah permanen sebanyak 15 KK (42,85%), semi permanen 14 KK (40 %) dan papan 6 KK (17,15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semunya responden mempunya kondisi bangunan rumah yang sangat baik. Berikut disajikan dalam bentuk digram.

Digram Kondisi Bagunan Rumah 0

20 40 60 80 100

sewa milik sakap

2,86%

88.57%

8.57%

0 10 20 30 40 50

Permanen Semi permanen Papan 42,85%

40%


(12)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

3.2 Pembahasan 1. Status Pekerjaaan

Pekerjaan yang dimiliki oleh kepala keluarga berdasarkan hasil penelitian, bahwa kepala keluarga pada umumnya adalah sebagai petani sebanyak 94,28% sedangkan pensiun pernabahti 2.86%, serta pensiun ABRI 2.86%.

2. Penghasilan

Hasil penelitian menunjukkan pengasilan setiap kepala keluarga sangat beragam dalam setiap panen seperti: Kepala Keluarga yang berpendapatan paling tinggi ≤ Rp. 500.000 sebanyak 17,14% dan yang terendah ≤ Rp. 500.000/panen yaitu sebanyak jumlah 40%. Berdasarkan penghasilan yang di dapatkan oleh setiap kepala keluarga, bisa dikatan sudah dapat memenuhi kehidupan mereka sehari-hari.

3. Pemilikan Lahan

Pada umumnya pemilikan lahan sangat berpengaruh bagi tingakat ekonomi seseorang. Hasil penelitian menujukkan status lahan yang dimiliki oleh kepala keluarga sebagaian besar adalah milik sebanyak 88,57%, kemudian yang memiliki lahan sewa sebanyak 2,86% dan memiliki status lahan sakap berjumlah 8,57%. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata luas luas lahan yang dikelolah KK adalah <1 ha berjumlah 85,71% dan 1-2 ha berjumlah 14,29% , serta pemlikan luas lahan sawah yang dimilki olek KK seperti: < 1 ha 88,57%, sedangkan yang memliki luasa lahan sawah 1-2 ha berjumlah 11,43. Melihat status kepemilikan lahan dan luas sawah dimilki oleh kepala keluarga sangat berdampak pada perekomian atau pendapatan.

4. Keadaan Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil penelitian bahwa stastus kepemilikan rumah yang mereka tempati milik sendiri, namum beberapa dari mereka masih ada yang menumpang. Hal menyebebakan bisa terjadi karena tidak adanya tanah yang mereka milki, sehingga keluarga tersebut menumpang dengan orang lain.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 kesimpulan

1) Status pekerjaan yang dimilki oleh setiap responden rata-rata sebagai petani dengan jumlah 33 KK (94,28%).


(13)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

2) Hasil penelitian yang di dapatkan bahwa tingkat pendapatan yang didapati oleh kepala keluarga yang ada di Desa Tanah Harapan sudah terbilang cukup dimana ≤ Rp. 500.000 (40%), Rp. 500.00-Rp.700.00 (11,42%), Rp. 800.000 -Rp. 1.000.000 (31,42%) dan ≥ Rp. 1.500.000 (17,14%). Berdasarkan penghasilan yang di dapatkan oleh setiap KK sudah dapat memenuhi kebutuhan mereka.

3) Pemilikan luas yang dimilki oleh setiap KK unttuk persawahan yaitu rata-rata < 1 ha dan untuk 1-2 ha hanya beberapa KK saja serta ststus kepemilikan lahan hampir semua KK memilki lahan sawah sendiri.

4) Kondisi tempat tinggal yang dimilki oleh setiap KK rata-rata semuanya sudah baik dan bahkan ada yang sudah sangat baik.

4.2 Saran :

1) Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan Desa Tanah Harapan dalam sarana dan prasarannya.

2) Diharapkan kepada pemerintah agar dapat memperhatikan kondisi saluran irigasi yang ada di desa tanah harapan.

V. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Daldjoeni. (1991). Pengantar Geografi. Bandung: Penerbit Alumni

Damsar. (2009). Pengantar sosiologi ekonomi. Jakarta: Penerbit Pranada Media Grup

Nanawi Hadari, H dan Hadari Martini, H.M. (2006). Instrumen penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono . (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta


(1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka, sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Tanah Harapan. Untuk mempermudah peneliti dalam pengambilan sampel, maka dihitung dari jumlah KK (populasi) Petani sawah sebanyak 232 KK diambil 15% dari banyaknya KK, dari 232 KK yang terdapat di Desa Tanah Harapan tersebut kemudian dikali dengan 15% dari populasi yang akan dipilih sebagai sampel lalu dibagi dengan 100 sehingga diperoleh sampel yang akan menjadi subyek penelitian sebanyak 35 KK.

2.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder. 1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tangan pertama (Responden). Data primer dapat melalui pengamatan, wawancara maupun berupa informasi yang peneliti dapatkan secara langsung dari masyarakat yang ada di Desa Tanah Harapan.

Data sekunder adalah data yang peneliti dapatkan dari sumber lain yang dapat memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden

2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan adalah (1) observasi yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. (2) wawancara yaitu alat yang dipergunakan dalam komunikasi tersebut yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang disajikan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi (interviewer atau infomation) yang dijawab secara lisan pula oleh responden (interviewee) (3) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh respoonden (4) dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, dimana data diperoleh dari arsip atau dokumentasi Desa Tanah Harapan. Data yang dikumpulkan yaitu profil Desa Tanah Harapan dan gambar/foto lokasi penelitian.

2.6 Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan angket menggunakan analisis analisa statistik deskriptif Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung presentase :


(2)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

P = F × 100 % N

P : presentasi yang akan dicapai F : Jumlah frekuensi jawaban N : Banyaknya responden 100 : Bilangan tetap

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

3.1.1 Ststus Pekerjaan

Berdasarkanh asil yang di dapatkan, pekerjaan yang dimiliki kepala keluarga penduduk di Desa Tanah Harapan sebagian besar adalah sebagai petani.

Tabel 3.1 Pekerjaan KK

No Pekerjaan Frekunesi Persentasi (%)

1 Petani 33 94,28

2 Pensiun Pernabahti 1 2,86

3 Pensiun Abri 1 2,86

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Melihat dari tabel 4.8 ada beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh KK di Desa Tanah Harapan seperti sebagai petani dengan jumlah 33 KK (94,28%) sedangkan pensiun pernabahti berjumlah satu orang (2.86%), serta pensiun ABRI berjumlah satu KK (2.86%.). Maka dapat di simpulkan bahwa pekerjaan KK yang paling banyak di Desa Tanah Harapan adalah sebagai petani.

3.1.2 Pendapatan

3.2 Pendapatan Padi Dalam Setiap Panen

No Jumlah penghasilan Frekuensi Persetase (%)

1 ≤ Rp. 500.000 14 40

2 Rp. 500.00-Rp.700.00 4 11,42


(3)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

4 ≥ Rp. 1.500.000 6 17,14

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Tabel 3.2 menunjukkan data total pendapatan KK setiap kali panen yang tertinggi ≥ Rp. 1.500.000/panen sebanyak 6 KK (17,14%) dan pendapatan KK yang terendah ≤ Rp. 500.000/panen yaitu sebanyak jumlah 14 KK (40%), dapat pula dilihat pada digram berikut.

Diagram pendapatan KK

3.1.3 Status Kepemilikan Lahan

Sebagai sumber ekonomi masyarakat khsusunya di desa, lahan merupakan suatu hal yang utaman. Karena pemilikan lahan sangat penting untuk menunjang perekonomian. Hasil penelitian disajikan pada

Tabel 3.3 Status Kepemilikan Lahan Pertanian

No Status kepemilikan lahan Frekuensi Persetase (%)

1 Sewa 1 2,86

2 Milik 31 88,57

3 Sakap 3 8,57

4 Gadai

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Tabel 3.3 menunjukkan paling banyak status lahan dimiliki oleh responden adalah milik pribadi berjumlah 31 KK (88,57%), kemudian yang memiliki lahan sewa berjumlah

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

40%

11,42%

31,42%


(4)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

satu KK (2,86%) dan status lahan sakap berjumlah tiga KK (8,57%), serta dapat disajikan pada diagram berikut.

Digram Ststus Kepemilikan Lahan Pertanian

3.1.4 Tabel 3.4 memberikan gambaran mengenai kondisi bangunan yang dimilki oleh setiap responden. kaitanya dengan pendapatan gunana untuk mendapatkahn hasil yang baik. Berikut hasil yang di daptakan dapat dilihat paa tebel berikut.

Tabel 3. 4 Kondisi Bangunan Rumah

No Bangunan rumah Frekuensi Persentase (%)

1 Permanen 15 42,85

2 Semi permanen 14 40,00

3 Papan 6 17,15

Jumlah 35 100

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa responden mempunyai bangunan rumah permanen sebanyak 15 KK (42,85%), semi permanen 14 KK (40 %) dan papan 6 KK (17,15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semunya responden mempunya kondisi bangunan rumah yang sangat baik. Berikut disajikan dalam bentuk digram.

Digram Kondisi Bagunan Rumah 0

20 40 60 80 100

sewa milik sakap

2,86%

88.57%

8.57%

0 10 20 30 40 50

Permanen Semi permanen Papan 42,85%

40%


(5)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

3.2 Pembahasan 1. Status Pekerjaaan

Pekerjaan yang dimiliki oleh kepala keluarga berdasarkan hasil penelitian, bahwa kepala keluarga pada umumnya adalah sebagai petani sebanyak 94,28% sedangkan pensiun pernabahti 2.86%, serta pensiun ABRI 2.86%.

2. Penghasilan

Hasil penelitian menunjukkan pengasilan setiap kepala keluarga sangat beragam dalam setiap panen seperti: Kepala Keluarga yang berpendapatan paling tinggi ≤ Rp. 500.000 sebanyak 17,14% dan yang terendah ≤ Rp. 500.000/panen yaitu sebanyak jumlah 40%. Berdasarkan penghasilan yang di dapatkan oleh setiap kepala keluarga, bisa dikatan sudah dapat memenuhi kehidupan mereka sehari-hari.

3. Pemilikan Lahan

Pada umumnya pemilikan lahan sangat berpengaruh bagi tingakat ekonomi seseorang. Hasil penelitian menujukkan status lahan yang dimiliki oleh kepala keluarga sebagaian besar adalah milik sebanyak 88,57%, kemudian yang memiliki lahan sewa sebanyak 2,86% dan memiliki status lahan sakap berjumlah 8,57%. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata luas luas lahan yang dikelolah KK adalah <1 ha berjumlah 85,71% dan 1-2 ha berjumlah 14,29% , serta pemlikan luas lahan sawah yang dimilki olek KK seperti: < 1 ha 88,57%, sedangkan yang memliki luasa lahan sawah 1-2 ha berjumlah 11,43. Melihat status kepemilikan lahan dan luas sawah dimilki oleh kepala keluarga sangat berdampak pada perekomian atau pendapatan.

4. Keadaan Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil penelitian bahwa stastus kepemilikan rumah yang mereka tempati milik sendiri, namum beberapa dari mereka masih ada yang menumpang. Hal menyebebakan bisa terjadi karena tidak adanya tanah yang mereka milki, sehingga keluarga tersebut menumpang dengan orang lain.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 kesimpulan

1) Status pekerjaan yang dimilki oleh setiap responden rata-rata sebagai petani dengan jumlah 33 KK (94,28%).


(6)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

2) Hasil penelitian yang di dapatkan bahwa tingkat pendapatan yang didapati oleh kepala keluarga yang ada di Desa Tanah Harapan sudah terbilang cukup dimana ≤ Rp. 500.000 (40%), Rp. 500.00-Rp.700.00 (11,42%), Rp. 800.000 -Rp. 1.000.000 (31,42%) dan ≥ Rp. 1.500.000 (17,14%). Berdasarkan penghasilan yang di dapatkan oleh setiap KK sudah dapat memenuhi kebutuhan mereka.

3) Pemilikan luas yang dimilki oleh setiap KK unttuk persawahan yaitu rata-rata < 1 ha dan untuk 1-2 ha hanya beberapa KK saja serta ststus kepemilikan lahan hampir semua KK memilki lahan sawah sendiri.

4) Kondisi tempat tinggal yang dimilki oleh setiap KK rata-rata semuanya sudah baik dan bahkan ada yang sudah sangat baik.

4.2 Saran :

1) Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan Desa Tanah Harapan dalam sarana dan prasarannya.

2) Diharapkan kepada pemerintah agar dapat memperhatikan kondisi saluran irigasi yang ada di desa tanah harapan.

V. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Daldjoeni. (1991). Pengantar Geografi. Bandung: Penerbit Alumni

Damsar. (2009). Pengantar sosiologi ekonomi. Jakarta: Penerbit Pranada Media Grup

Nanawi Hadari, H dan Hadari Martini, H.M. (2006). Instrumen penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono . (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta