Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Frekuensi Membolos Melalui Konseling Kelompok di SMP Islam Ngadirejo Temanggung T1 132007084 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data mengenai menurunkan frekuensi membolos siswa
melalui konseling kelompok dengan pendekatan behavioral ditemukan bahwa
konseling kelompok behavioral dapat mengurangi frekuensi membolos siswa
kelas VIII A SMP Islam Ngadirejo Temanggung. Hal ini ditunjukkan penurunan
frekuensi membolos siswa ≤ 20%. Jadi penelitian ini mendukung penelitian yang
dikemukakan oleh Fajri (2011).
B. Saran – saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saransaran sebagai berikut :
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Menerapkan konseling kelompok behavioral (satu satlan dengan
empat belas sesi treatmen) kepada siswa yang mengalami masalah
membolos.
Karena
konseling
kelompok
behavioral
terbukti
dapat
menurunkan frekuensi membolos siswa
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa konseling kelompok
behavioral terbukti dapat menurunkan frekuensi membolos siswa. Dari hasil
penelitian ini, diharapkan dapat dipakai oleh sekolah dalam membuat
52
kebijakan bahwa konseling kelompok dapat diterapkan di sekolah karena
konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseling.
3. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada penurunan frekuensi
membolos siswa kelas VIII A SMP Islam Ngadirejo Temanggung setelah
mengikuti layanan konseling kelompok behavioral. Peneliti selanjutnya
dapat melaksanakan penelitian mengenai perilaku membolos melalui
konseling kelompok behavioral untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
dari penelitian ini.
53
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data mengenai menurunkan frekuensi membolos siswa
melalui konseling kelompok dengan pendekatan behavioral ditemukan bahwa
konseling kelompok behavioral dapat mengurangi frekuensi membolos siswa
kelas VIII A SMP Islam Ngadirejo Temanggung. Hal ini ditunjukkan penurunan
frekuensi membolos siswa ≤ 20%. Jadi penelitian ini mendukung penelitian yang
dikemukakan oleh Fajri (2011).
B. Saran – saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saransaran sebagai berikut :
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Menerapkan konseling kelompok behavioral (satu satlan dengan
empat belas sesi treatmen) kepada siswa yang mengalami masalah
membolos.
Karena
konseling
kelompok
behavioral
terbukti
dapat
menurunkan frekuensi membolos siswa
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa konseling kelompok
behavioral terbukti dapat menurunkan frekuensi membolos siswa. Dari hasil
penelitian ini, diharapkan dapat dipakai oleh sekolah dalam membuat
52
kebijakan bahwa konseling kelompok dapat diterapkan di sekolah karena
konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseling.
3. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada penurunan frekuensi
membolos siswa kelas VIII A SMP Islam Ngadirejo Temanggung setelah
mengikuti layanan konseling kelompok behavioral. Peneliti selanjutnya
dapat melaksanakan penelitian mengenai perilaku membolos melalui
konseling kelompok behavioral untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
dari penelitian ini.
53