Profil Tekanan Darah pada Pasien Anemia yang Mendapat Terapi Esa di Bagian Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Masalah anemia adalah masalah yang masih sering terjadi pada

masyarakat Indonesia, terutama terjadinya anemia defisiensi zat besi. Masalah
anemia defisiensi zat besi bukan hanya menjadi masalah bagi wanita hamil dan
anak anak, tetapi juga pada wanita usia produktif.
Anemia defisiensi besi menjangkit lebih dari 600 juta manusia.Perkiraan
prevalensi anemia secara global adalah 51%. Di Indonesia sendiri menurut data
Depkes RI (2006), prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja puteri yaitu 28%
(Hayati, 2010), dan dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004,
menyatakan bahwa prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu hamil
50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja putri 10-18 tahun 57,1%, dan usia 19-45 tahun
39,5%. Dari semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki resiko paling tinggi
untuk menderita anemia terutama remaja putri (Isniati, 2007).
Anemia lebih dikenal sebagai penyakit kurang darah di kalangan
masyarakat umum. Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb) atau hematocrit berdasarkan nilai
ambang batas (refrensi) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah
merah (eritrosit) dan hemoglobin, meningkatnya kerusakan erotrosit (hemolisis),
atau kehilangan darah yang berlebihan (Citrakesumasari,2012).
Di dalam ginjal yang sehat diproduksi sejenis hormon yang disebut
Errythropoietin (EPO).Erythropoietin adalah protein yang mengontrol proses
eritropoiesis dan dihasilkan oleh ginjal yang dapat menstimulasi pembentukan selsel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow). Ginjal yang tidak normal
tidak dapat menghasilkan cukup EPO.Oleh karena itu diberikan terapi yang
dinamakan terapi EPO.
EPO atau dikenal juga dengan ESA (erythropoiesis stimulating agents)
merupakan obat yang telah disetujui oleh badan administrasi obat &makanan

Universitas Sumatera Utara

(FDA) yang dapat digunakan untuk mengobati rendahnya jumlah sel darah merah
(anemia). Anemia yang menggunakan EPO sebagai agen terapinya adalah jenis
anemia yang disebabkan oleh kanker, gagal ginjal atau untuk terapi AIDS.

Pemberian EPO sendiri mempunyai efek negative menaikan tekanan
darah.Hal ini dapat memberi efek negative pada penderita PGK yaitu

menyebabkan hipertensi. Keadaan ini sering timbul PGK sulit untuk terkontrol
dan meningkatkan resiko kejadian kardiosvaskuler lain seperti stroke, penyakit
jantung

koroner,

hipertensi,

retinopati,

dimana

pada

akhirnya

dapat

menningkatkan angka mortalitas.
Sejauh ini belum ada yang meneliti tentang efek samping dari terapi ESA

secara spesifik namun pada penelitian tahun 2013 dikatakan bahwa memang ada
hubungan antara terapi ESA dan peningkatan resiko hipertensi, stroke, dan
trombisitis. (Alfayez,2013). Jenis terapi EPO ini dibagi menjadi dua jenis yaitu
epoethyn alpha dan epoethyn beta.
1.2

Perumusan Masalah
“Bagaimana profil tekanan darah pada pasien anemia yang mendapat

terapi ESA di Bagian Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan”.

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tekanan darah pada pasien anemia yang mendapat
terapi EPO di ruangan dialisi RSUP H. Adam Malik Medan.


1.3.2

Tujuan Khusus
Mengetahui efek yang diberikan terapi EPO kepada pasien anemia di
Ruang Dialisis H. Adam Malik Medan berdasarkan :
a. Usia
b. Jenis terapi Epo yang diberikan
c. Riwayat penyakit hipertensi.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dalam bidang penelitian kedokteran serta

memperluas pengetahuan mengenai tekanan darah pada pasien anemia
yang menerima terapi EPO di Ruang Dialisis RSUP H. Adam Malik
Medan.

1.4.2

Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan dan informasi bagi kalangan medis di RSUP H. Adam
Malik Medan dalam memperoleh informasi mengenai tekanan darah pada
pasie anemia yang mendapat terapi EPO di Ruang Dialisis.

1.4.3

Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dan bahan pembanding
untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara