RANCANG BANGUN PENGOLAHAN DATA PEMBIAYAA

RANCANG BANGUN PENGOLAHAN DATA PEMBIAYAAN NASABAH
SEBAGAI ALTERNATIF PENGONTROLAN KREDIT PADA LEMBAGA
FINANCE
Marwana *)
Absctract : In this era of globalization increasingly rapid developments in
information technology, information needs and data processing in many aspects of
human life is very important. Of such rapid technological development has
implications for all life especially the provision of information systems for an
organization or company that needs the data processing system in a rapid, precise
and accurate.
Computerized processing system in PT. Staco Bosowa Finance representative
Makassar has become imperative given the complexity of the problems of data
processing customer financing on credit, so the job can easily, quickly and
accurately carried out by other word processing customer financial data on credit
should not be done manually but using computer services with a data processing
system.
PT. Staco Bosowa Finance (SBF) is one company engaged in the financial sector
in financing customers who wish to purchase a vehicle but can not afford in cash.
Keywords : Information System, Customer, Credit, Finance Institutions

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi ini
perkembangan teknologi informasi
semakin pesat, kebutuhan informasi
dan pengolahan data dalam banyak
aspek kehidupanmanusia sangat
penting.
Dari
perkembangan
teknologi yang sedemikian pesat
berdampak bagi seluruh kehidupan
khususnya
penyediaan
sistem
informasi bagi suatu organisasi atau
perusahaan yang membutuhkan
sistem pengolahan data secara cepat,
tepat dan akurat.
PT. Staco Bosowa Finance (SBF)
merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang keuangan

dalam hal pembiayaan nasabah yang
ingin membeli kendaraan namun
tidak mampu membeli secara tunai.

Sistem
pengolahan
data
sangat diperlukan di PT. Staco
Bosowa
Finance
perwakilan
Makassar sebab dapat kita lihat
dengan adanya sistem pengolahan
data yang masih bersifat semi
manual yaitu dengan menggunakan
alat tulis menulis dan menghitung
dengan menggunakan mesin hitung
kalkulator kemudian diinput ke
komputer dengan menggunakan
sistem under DOS, dimana layoutnya

tidak dapat dilihat di layar monitor
melainkan setelah dicetak di media
kertas, maka jika terjadi penginputan
data secara ganda akan sulit
diketahui data nasabah mana yang
mengalami penginputan data secara
ganda.
Salah
satu
contoh
penginputan nomor mesin yang sama
pada dua orang nasabah yang
akhirnya harus diteliti satu persatu

1

pada media kertas yang telah diprint
out yang akibatnya memperlambat
kinerja para karyawan baik dari segi
waktu maupun dari segi tenaga.

Dengan demikian data-data semakin
menumpuk sehingga mengakibatkan
keterlambatan proses pencarian
fasilitas pembiayaan pada nasabah.
METODE PENELITIAN
Metode Pengujian
Metode
pengujian
yang
digunakan adalah metode pengujian
langsung,
yaitu
dengan
menggunakan teknik uji coba white
box testing. Di mana teknik
pengujian ini merupakan pengujian
terhadap cara kerja perangkat lunak
itu sendiri yaitu basis path (prosedur
programnya) atau proses looping
(pengulangan).

Uji coba merupakan bagian
yang menarik bagi analis sistem.
Dalam
fase
definisi
dan
pengembangan,
analis
sistem
berusaha membuat perangkat lunak
yang dimulai dari konsep yang
abstrak sampai ke penerapannya.
Pada tahap uji coba analis sistem
membuat test-test yang cenderung
untuk membongkar perangkat lunak
yang telah dibuat. Secara fakta, uji
coba adalah salah satu langkah dari
siklus pengembangan perangkat
lunak yang jika ditinjau dari sudut
pandangan

psikologis
adalah
penghancuran
dibandingkan
penyusunan. Sedangkan tujuan dari
uji coba adalah:
1. Uji coba adalah proses pengerjaan
yang bertujuan untuk mencari
kesalahan.
2. Uji coba yang baik adalah uji
coba yang berusaha untuk
mencari kesalahan
sebanyak
mungkin.

3. Uji coba yang baik atau berhasil
adalah uji coba yang menemukan
kesalahan yang sebelumnya tidak
diduga.
Jadi

suatu
pengujian
dikatakan
berhasil
jika
pada
pengujian
tersebut
ditemukan
kesalahan-kesalahan pada perangkat
lunak yang diuji dengan waktu dan
tenaga yang seminimal mungkin.
Sebelum penerapan sistem,
terlebih dahulu sistem harus bebas
dari kesalahan yang mungkin dapat
terjadi. Sistem dalam hal ini program
diuji untuk tiap-tiap modul yang ada
dan dilanjutkan dengan pengujian
untuk semua modul yang telah
dirangkai. Kesalahan dari program

yang
mungkin
terjadi
dapat
diklasifikasikan dalam tiga bentuk
kesalahan, yaitu:
1. Kesalahan Bahasa (language
errors) adalah kesalahan di dalam
penulisan syntax pada source
program yang tidak sesuai dengan
apa yang telah disyaratkan.
2. Kesalahan
Proses
adalah
kesalahan yang terjadi sewaktu
program
dieksekusi
dimana
kesalahan ini akan menyebabkan
proses berhenti pada saat proses

belum selesai atau tidak pernah
berhenti karena adanya looping.
3. Kesalahan
Logika
adalah
kesalahan dari logika program
yang dibuat. Kesalahan ini
merupakan
kesalahan
yang
berbahaya. Karena bila tidak
dicari dan tidak ditemukan jenis
kesalahan maka hasil yang
didapatkan akan menyesatkan
penggunanya.
White Box Testing
White box testing adalah
metode perancangan suatu kasus

2


pengujian perangkat lunak dengan
menggunakan struktur kontrol desain
prosedural untuk mendapatkan cara
kerja program secara rinci. Jadi dapat
disimpulkan white box testing
merupakan:
1. Petunjuk untuk mendapatkan
program besar 100%.
2. Semua pengujian dilakukan pada
setiap jalur logika.
3. Mengembangkan kasus pengujian
untuk mengerjakan program.
4. Mengevaluasi hasilnya sehingga
kasus
pengujian
akan
melaksanakan logika
program
secara mendalam.

Dengan
menggunakan
metode white box testing penulis
dapat melakukan test case yaitu:
1. Memberikan jaminan bahwa
semua jalur independen pada
suatu modul telah digunakan
paling tidak satu kali.
2. Mengerjakan semua keputusan
logis pada sisi true dan false.
3. Mengeksekusi semua loop pada
batasannya
dan
pada
operasionalnya.
4. Menggunakan
struktur
data
internal
untuk
menjamin
validitasnya.
Basis path testing adalah
teknik pengujian white box testing
yang diusulkan oleh pertama kali
oleh Tom Mc Cabe sebagai
pengembangan dari white box testing
yang memungkinkan desainer test
case mengukur kompleksitas logis
dari
desain
prosedural
dan
menggunakannya sebagai pedoman
untuk menetapkan basis set dari jalur
eksekusi. Test case yang dilakukan
dengan basis set tersebut dijamin
untuk menggunakan statemen di
dalam program paling tidak sekali
selama pengujian.

Notasi grafik alir
Notasi grafik alir (flow
graph) adalah grafik program yang
dihasilkan dari pemetaan flowchart
program
yang
ada
untuk
merepresentasikan aliran kontrol
logika program yang ada. Dalam
notasi grafik alir (flow graph)
dikenal beberapa istilah, yaitu:
1. Node
Node
adalah
masing-masing
lingkaran yang terdapat dalam
notasi grafik alir yang disebut
simpul
grafik
alir
untuk
merepresentasikan satu atau lebih
statemen prosedural.
2. Edge
Edge adalah anak panah pada
notasi grafik alir yang disebut
links untuk merepresentasikan
aliran kontrol dan analog dengan
anak panah bagan alir.
3. Region
Region adalah area yang dibatasi
oleh edge dan simpul. Untuk
menghitung region daerah di luar
flowgraph juga harus dihitung.
4. Predicate Node
Predicate Node adalah kondisi
yang terdapat pada node dan
mempunyai karakteristik dua atau
lebih edge darinya.
Kompleksitas
Siklomatis
(Cyclomatic Complexity)
Kompleksitas
Siklomatis
(Cyclomatic Complexity) adalah
metriks perangkat lunak yang
memberikan pengukuran kuantitatif
terhadap kompleksitas logis suatu
program. Metriks ini juga digunakan
dalam metode pengujian basis path,
untuk menetukan jumlah jalur
independen yang harus diuji untuk

3

memastikan bahwa statemen telah
dieksekusi sedikitnya satu kali.
Jalur independen (independen path)
adalah jalur yang melalui program
yang mengintroduksi sedikitnya satu
rangkaian statemen proses baru atau
suatu kondisi baru. Dalam istilah
flowgraph independen path harus
bergerak sekurang-kurangnya pada
satu edge. Di mana pada edge yang
akan dilewati tidak dapat dilewati
edge
sebelum
jalur
tersebut
didefenisikan.
Kompleksitas
Siklomatis
(Cyclomatic
Complexity)
dapat
dihitung dalam salah satu cara dari
empat cara yang ada sebagai berikut:
1. Jumlah
region
grafik
alir
(flowgraph)
sama
dengan
kompleksitas siklomatis.
2. Jumlah independent path grafik
alir (flowgraph) sama dengan
kompleksitas siklomatis.
3. Kompleksitas siklomatis, V(G),
untuk grafik alir G ditentukan
sebagai:
V(G) = E – N + 2, dimana E
adalah jumlah edge grafik alir dan
N adalah jumlah simpul grafik
alir.
4. Kompleksitas siklomatis, V(G),
untuk grafik alir G juga
ditentukan sebagai:
V(G) = P + 1, dimana P adalah
jumlah simpul predikat yang
diisikan dalam grafik alir G.
Hasil Pengujian Sistem
Pengujian sistem yang
dilakukan dengan menggunakan
metode
pengujian
langsung
berdasarkan teknik uji coba white
box dapat dihasilkan sistem dan
proses perulangan pada flowchart
yang membuat sistem menjadi efektif
dan efisien.

Menguji
pertanyaan
penelitian dengan menggunakan
teknik uji white box pada alur
program
atau
kendali
program/struktur lofika program dan
prosedur programnya dengan cara
pemetaan flowchart ke dalam
flowgraph kemudian menghitung
besarnya jumlah edge dan node
dimana jumlah edge dan node ini
akan
menentukan
besarnya
cyclometric
complexcity.
Pada
perhitungan cyclometric complexcity
jika :
1. V (G) = E – N + 2 hasilnya sama
dengan V(G) = P + 1 dan
2. Flowgraph mempunyai ratio yang
sama dengan jumlah V(G) maka
sistem sudah dapat dikatakan
sudah terbukti efektif dan efisien.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1. Rancangan Sistem
Rancangan sistem adalah
suatu sistem kegiatan yang dilakukan
untuk mendesain suatu sistem yang
mempunyai tahapan-tahapan kerja
yang tersusun secara logis, dimulai
dari pengumpulan bahan-bahan yang
diperlukan
guna
pelaksanaan
perancangan
tersebut.
Langkah
selanjutnya adalah menganalisa
bahan atau data yang telah
dikumpulkan untuk menentukan
batasan-batasan sistem, kemudian
melangkah lebih jauh lagi yakni
merancang sistem tersebut.
Dalam analisa peloporan
data-data
finance
yang
ada
diharapkan dapat membantu dalam
desain sebuah program terutama
dalam menentukan entitas sebuah
database.
Merancang
database
merupakan hal yang sangat penting

4

dimana dalam perancangan ini akan
ditemukan kesulitan utama dalam
merancang database yaitu bagaimana
merancang sebuah database yang
sesuai dengan kebutuhan sistem
informasi sehingga menghasilkan
sebuah database yang sesuai dengan
kebutuhan sistem informasi sehingga
menghasilkan sebuah database yang
dapat menampung data-data dari
perusahaan yang jika dirangkai satu
sama lain akan menghasilkan
laporan-laporan yang berupa datadata
yang
bermanfaat
bagi
manajemen
perusahaan
dalam
membuat sebuah kebijakan sehingga
dengan demikian sistem informasi
yang dibangun dapat memuaskan
pemakai dalam menjawab kebutuhan
mereka saat ini dan waktu yang akan
datang.
Perancangan
model
konseptual
perlu
dilakukan
disamping perancangan model fisik.
Pada perancangan konseptual akan
menunjukkan entity dan relasi
dibutuhkan analisis tentang informasi
yang
ada
dalam
spesifikasi
selanjutnya.
Setelah pekerjaan merancang
database selesai langkah selanjutnya
adalah merancang desain sistem
informasi yang akan dibangun,
dalam
pembangunan
sistem
informasi disitulah akan dilakukan
combine atau dengan kata lain lewat
pembangunan sistem informasilah
dilakukan pengaksesan terhadap
database yang telah dirancang.
2. Rancangan Terinci
Dalam merancang sebuah
sistem bukanlah hal yang mudah
karena harus mampu memperhatikan
kelebihan
dari
sistem
yang
dirancang, apakah sistem yang
dirancang tersebut akan lebih baik

dari sistem yang ada. Untuk itu
dalam merancang sistem ini penulis
memperhatikan data yang sudah ada
kemudian dibuat dalam struktur
database yang terinci. Yang pertamatama diperhatikan dalam rancangan
database ini adalah menentukan
entity
dan
relasinya
yang
membutuhkan
analisis
tentang
informasi.
2.1 Rancangan Basis Data
Rancangan
basis
data
merupakan rancangan mengenai halhal yang menyangkut persoalan file
database. Database merupakan salah
satu komponen yang penting dalam
sistem informasi karena berfungsi
sebagai basis penyedia informasi
bagi user. Penerapan database dalam
sistem informasi disebut dengan
sistem database. Sistem databse
adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, dimana
database dibentuk dari kumpulan
file.
Keberhasilan suatu sistem
informasi
manajemen
sangat
dipengaruhi oleh sistem database
yang merupakan salah satu elemen
penyusun sistem tersebut. Semakin
lengkap
dan
mudah
dalam
menampilkan kembali data yang
termuat dalam sistem database, akan
semakin meningkatkan kualitas
sistem
informasi
manajemen
tersebut.
2.2 Rancangan Output
Output yang dihasilkan oleh
sistem informasi ini berupa output di
kertas maupun di monitor. Output di
kertas berupa laporan-laporan formal
maupun dokumen-dokumen hasil

5

cetakan dan output yang di monitor
berupa tampilan hasil pemrosesan.
Rancangan output adalah hal
yang penting karena dengan output
dapat dijadikan data, dasar ataupun
petunjuk
bagi
manajemen
perusahaan dalam mengambil sebuah
kebijakan karena sebuah kebijakan
tanpa mempunyai dasar maka akan
merugikan perusahaan.
2.3 Rancangan Input
Rancangan
input
dimaksudkan untuk mengetahui
bentuk penginputan data yang akan
digunakan nanti dalam menginput
data-data, rancangan ini dirancang
dalam bentuk form-form. Form
merupakan wadah untuk menginput
data-data dalam hal ini data-data
nasabah, data pembayaran angsuran
dan lain sebagainya. Rancangan form
yang didesain haruslah mudah untuk
digunakan oleh operator jangan
terjadi sebaliknya form yang
dirancang malah menyulitkan dan
susah untuk digunakan, hal ini akan
mengakibatkan tujuan yang ingin
dicapai dengan perancangan sistem
informasi menjadi tidak terpenuhi.
Alih-alih kinerja perusahaan menjadi
lebih efektif dan efesien malah
sistem informasi tersebut menjadi
sebuah
pemborosan
karena
pembangunan
sistem
informasi
membutuhkan biaya yang tidak
sedikit
tetapi
karena
malah
menyulitkan maka pihak perusahaan
memutuskan untuk tidak memakai.
Form-form yang didesain
tersebut pada umumnya telah
disediakan oleh berbagai macam
program pengolahan database yang
berbasis windows, misalnya program
Borland Delphi, dan lain-lain.

KESIMPULAN
1. Bahwa dengan menggunakan
cara-cara
manual
dalam
melakukan
pengolahan
data
nasabah di PT. Staco Bosowa
Finance
cabang
Makassar
membuat aktifitas kerja menjadi
tidak efesien dan efektif dengan
terjadi
pemborosan
dalam
beberapa hal antara lain dari segi
waktu, tenaga dan biaya.
2. Dengan menggunakan sistem
informasi yang tepat dalam
melakukan pengolahan data dapat
meningkatkan efektifitas dan
efesiensi kinerja PT. Staco
Bosowa Finance.
SARAN
1. Untuk lebih mengoptimalkan
pemanfaatan sistem pengolahan
data nasabah yang di rancang
maka sebaiknya sistem ini di
tunjang dengan pembangunan
jaringan computer pada PT. Staco
Bosowa
Finance
cabang
Makassar.
2. Melakukan upgrade kemampuan
karyawan dalam pemanfaatan
bidang teknologi informasi secara
berkala.
3. Terus
menerus
melakukan
penelitian untuk kepentingan
pengembangan sistem informasi
pengolahan data yang telah ada
dan yang belum ada untuk
kepentingan
peningkatan
efektifitas dan efesiensi kinerja
PT. Staco Bosowa Finance.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kegiatan penelitian ini dapat
terlaksana berkat bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Untuk
itu
sepantasnya
kami
pada

6

kesempatan
ini
menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Bapak ketua STIMED Nusa
Palapa Makassar
2. Bapak Pimpinan PT. Staco
Bosowa Finance Makassar
3. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional
4. Semua
pihak
yang
telah
membantu, baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga
terlaksananya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
H.M., Jogiyanto. 1995. Analisis dan
Desain
Sistem
Informasi
:
Pendekatan terstruktur . Yogyakarta :
Andi Offset.
Kadir, Abdul. 1997. Tuntunan
Praktis Pemrograman : Visual
dBASE 5.5, Jilid I. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.

Kadir, Abdul. 1997. Tuntunan
Praktis Pemrograman : Visual
dBASE 5.5, Jilid II. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo.
Kristanto, Harianto.Konsep dan
Perancangan
DATABASE.
Yogyakarta : Andi Offset.
Salim, A. Abbas. 1993. Dasar-dasar
Asunransi. Jakarta :PT. Rajagrafindo
Persada.
Mulyono Sri. 1991. Statistik Untuk
Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penerbit
FakultasEkonomi
Universitas
Indonesia.
George M. Scott. 1991. Prinsipprinsip Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
*) Penulis

adalah Dosen pada

STIMED Nusa Palapa Makassar

7

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

EVALUASI PENGATURAN TATA LETAK PERALATAN PROSES PENGOLAHAN KOPI BUBUK (Studi Kasus Industri Hilir di PTPN XII Jember)

0 30 18

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

MAKALAH TIK STRUKTUR DATA

1 48 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

RANCANG BANGUN PENGGERAK OTOMATIS PANEL SURYA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16.

20 120 60

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN DATA SEISMIK 2D UNTUK PERHITUNGAN MANUAL GROSS ROCK VOLUME RESERVOAR PADA LAPANGA YTS

14 189 75

RANCANG BANGUN PROTEKSI MESIN MOBIL TERHADAP PANAS (OVER HEATING) DAN PERINGATAN TERHADAP PERUBAHAN TEGANGAN UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN AKI

16 79 73