Kondisi Pendidikan Di Indonesia (2)

Kondisi Pendidikan Di Indonesia

Nyatanya, dukungan Pemda DKI Jakarta dalam bidang pendidikan dirasa sudah
mumpuni yang realisasinya dapat kita lihat dari segi pengadaan fasilitas serta bantuan-bantuan
operasional. Mulai dari pemberian KJP, Pembangunan sekolah yang kurang layak, peminjaman
buku dari perpus serta berbagai fasilitas lainnya. Lalu bagaimana kondisi pendidikan di kota-kota
lainnya? Pulau seberang sana? Atau secara luasnya, bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia?
Memimpin, mengorganisasi, dan bahkan membuat kebijakan untuk ribuan pulau dengan
perbedaan budaya memanglah tidak mudah. Itulah kemungkinan dari kurangnya pemerataan dan
peningkatan kualitas sekolah dan fasilitas penunjang pendidikan di berbagai daerah. Namun
sangat disayangkan karena pemerintah masih tetap membagi fokus pada program-program baru,
bukan pada pemerataan dan peningkatan kualitas sekolah di daerah-daerah terpencil. Seperti
maraknya pemberitaan tentang program yang dicetuskan Mendikbud terbaru yaitu Full-day
School atau bahkan Kurikulum terbaru kita K13 yang belum dapat di terapkan di seluruh
nusantara akibat ketimpangan fasilitas yang ada.
Pemerintah maupun pemerintah daerah seharusnya berfokus pada bagaimana agar
masyarakat daerah terpencil khususnya para pelajar muda dapat menikmati kesetaraan fasilitas
sebagai penunjang proses pembelajaran mereka di sekolah. Anggaran pendidikan di Indonesia
yang mencapai 20% seharusnya digunakan dengan sebijak-bijaknya dalam pembangunan di
bidangnya. Bukan hanya tertuju pada pendidikan di ibukota yang saya rasa sudah cukup
mumpuni jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Penambahan dan pelatihan tenaga

pengajar di daerah juga sangat saya sarankan agar tercipta kondisi pembelajaran semaksimal
mungkin di sekolah.
Namun demikian, peran serta masyarakat terutama orangtua murid sendiri juga sangat
dibutuhkan bagi kemajuan pendidikan. Orang tua sebagai pembimbing dirumah harus turut serta
berlatih dan mengupgrade kemampuan mengajarnya sejalan dengan pendidikan sang anak.
Kurangnya pengetahuan orangtua maupun sikap yang acuh tentang dunia pendidikan juga
menyebabkan rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan yang baik bagi anak. Dalam hal
ini pemerintah sebagai fasilitator bidang pendidikan harus mendukung keberadaan orang tua
sebagai pendidik utama dengan mengadakan pelatihan maupun sosialisasi sebagai bentuk
dukungan untuk orangtua yang dapat menjadi kunci pembentuk lingkungan dan moral yang baik
untuk anak.
Oleh karena itu pemerintah sebagai perwakilan rakyat yang punya kewenangan
diharapkan bekerja secara maksimal untuk kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Kemendikbud juga harus memasukkan pembangunan dan pemerataan fasilitas pendidikan di
daerah-daerah ke dalam fokus utama kabinet kerjanya serta mengadakan pelatihan untuk para
orangtua murid agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal dirumah maupun
disekolah. Dengan demikian mungkin akan tercipta kondisi pembelajaran yang ideal di seluruh
Indonesia tanpa harus menganut ideologi ataupun sistem pembelajaran baru.