PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HAN (1)

PENEGAKAN HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA (HAN)
1

BY. FAUZUL

FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN” JATIM
7 DESEMBER 2009

12/20/2012

2

POKOK
BAHASAN
Pengertian
penegakan HAN
Ruang lingkup
penegakan HAN

PENEGAKAN HAN


PENGAWASAN

Pengawasan
Sanksi.

SANKSI

12/20/2012

3

Inti Pembahasan

12/20/2012

PENGERTIAN PENEGAKAN HUKUM
4

 Pengertian:

 a/ proses dilakukany upay tuk tegakny norma2 hk scar nyata
sbg pdoman prilaku dlm lalu lints ato hub2 hk dlm khidupn
bermasyarkt n bernegara.
 Tuk menjamn kepastian tegakny hk, jk dperlukn

aparatur penegk hk diperkennkn tuk menggunakn
daya paksa.

12/20/2012

DITINJAU DARI SUBJEK HUKUM
5

 Ditinjau dri subjekny, pnegakn hk dibedakan atas 2

macam:


Pnegakn hk yg dilakukn o/ subjek yg luas. Artiny upaya
pnegakn hk mlibatkn smua subjek hk dlm stiap perbuatn hk.





Siap sj yg menjlnkan aturan normatf n tdk mlakukn suatu yg
mlanggr hk brart ia tlah mnegakkn aturn hk.

Penegakn hk dlm arti sempit:


a/ prose tuk menjamin tegakny hk n diperkenankn menggunakan
daya paksa agar path pd hk.

12/20/2012

DITINJAU DARI OBJEK HUKUM
6

 Ditinjau dri segi objekny, pnegakn hk dibedakan atas


2 macam:




Dalm arti luas, pnegakn hk dri objekny menckup nilai2
keadilan yg terkandung di dlmny bunyi aturan formal dlm
keadilan hdp bermasyarkt.
Dlm arti sempit, pnegkan hk menckup pnegakn praturn formal
dan tertuls.

 Maka dlm perkataan law inforcement terkandng

makn the rule of law yg mnegaskn hakikt
pemerinthan suatu ngara hk modern dilakukn o/ hk
bukn org.
12/20/2012

7


 Jd pnegakn hk a/ upaya yg dlakukn tuk menjdikn hk

baik dlm arti formi (sempit) n materiil (luas) sbg
pedoman prilaku dlm tiap perbuatn hk, baik para
subjek hk maupn aparatur pnegak hk yg bertugs
sesuai UU tuk berlakuny norm hk dlm masyrkt.

12/20/2012

PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA
8

 Pengertian:

 a/ suatu upay yg dlakukn tuk menjdikn hk

adminstrasi negara dpt mngatur hak n kwajiban dri
aparatur negara tuk mngatur hub negara dg
masyarkt yg mempunyi tujuan bersama yg tertentu


12/20/2012

FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI
PENEGAKAN HUKUM
9

 Institusi aparatur negara berpern sbg sarana n

prasaran pendukung mekanisme kerja kelembagan
 Budaya kerja yg terkait aparatny, termasuk
kesejahteraan aparat.
 Prangkat aturan yg mendukung kinerj kelembagan
yg mngatur materi hk administrasi negar sbg
standart kerj.

12/20/2012

10


 Instansi pemerinth yg diharpkan menjadi lokomotif

bg pembenahn pngaturn n pnegakn hk sistem
administras negara a/:




Lembaga Administrasi Negara (LAN) sbg instansi yg
mngembngkn fungsi central oversight body dbidang
pengembangn adminstrasi negar
Badan Pembinaan Hk Nasional sbg instansi yg mngembangkn
fungsi central oversight body dbidang pngembangn hk n
praturan prundang-undangn

12/20/2012

PENGAWASAN
11


Pengertian
 Pngawasan a/ proses
pengamatn pelaksanaan
sluruh kegiatan organisasi
tuk menjamin agar smua
pekerjaan yg sdg
dilaksanakan berjalan
sesuai dg rencana yg tlh
ditentukn (Sondang
P.Siagian)

Pengertian
 Pngawasan a/ sgala usaha
ato kegiatan tuk
mengetahui n menilai
kenyataan yg sebenarnya
mengenai pelaksanaan
tugas ato kegiatan, apakah
sesuai dg yg semestinya
ato tidak (Suyamto).


12/20/2012

TUJUAN PENGAWASAN
12

 Mengetahui jalannya pekerjaan apa lancar ato tdk.
 Memperbaiki kesalahan yg dibuat o/ pegawai n

mengusahakan pencegahan agar tdk terulang kembali
kesalahan yg sama ato timbulnya kesalahan baru.
 Mengetahui penggunaan budget yg tlh ditetapkan dlm
rencana awal (planning) terarah kpd sasaranny n sesuai dg
yg direncanakan.
 Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dg program
(fase/tingkat pelaksanaan).
 Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dg yg tlh
ditetapkan dlm perencanaan.
12/20/2012


FUNGSI PENGAWASAN
13

 Eksplanasi, pngawasan menghimpun informasi yg dpt

menjelaskan mengapa hasil2 kebijakan publik n program
yg dicanangkan berbeda.
 Akuntansi, pngawasan menghasilkan informasi yg
bermanfaat tuk melakukan akuntansi atas perubahan sosial
ekonomi yg terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah
kebijakan publik dari waktu ke waktu.
 Pemeriksaan, pngawasan membantu menentukan apa
sumberdaya n pelayanan yg dimaksudkan tuk kelompok
sasaran maupun konsumen tertentu memang tlh sampai
kpd mereka dan
 Kepatuhan, pngawasan bermanfaat tuk menentukan apa
tindakan dari para administrator program, staf n pelaku
lain sesuai dg standar n prosedur yg dibuat o/ legislator,
instansi pemerintah n ato lembaga profesional.
12/20/2012


JENIS PENGAWASAN
14

 Pengawasan Intern dan Ekstern

 Pengawasan Preventif dan Represif
 Pengawasan Aktif dan Pasif

 Pengawasan kebenaran formil menurut hak

(rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai
maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid)

12/20/2012

15

 P. Intern a/ pengawasan yg dilakukan o/ org dari

badan/unit/instansi di dlm lingkungan unit tsb. Dilakukan
dg cara pengawasan atasan langsung ato pengawasan
melekat (built in control)
 P. Ekstern a/ pengawasan yg dilakukan di luar dari
badan/unit/instansi tsb. UUD 1945 pasal 23E: “Untuk
memeriksa pngelolaan n tanggung jawab ttg keuangan
negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yg
bebas n mandiri
 P. Preventif a/ pengawasan sbelum kegiatan dilaksanakn
 P. Represif a/ pengawasan stelah kegiatan dilaksanakn
12/20/2012

16

 P. Aktif (dekat)
 Merupakan jenis pengawasan yg dilaksanakan di tempat
kegiatan yg bersangkutan

 P. Pasif
 Mlakukan penelitian n pngujian thd surat2 pertanggung
jawaban yg disertai dg bukti2 penerimaan n pengeluaran

12/20/2012

17

 Pngawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran

formil menurut hak (rechtmatigheid) a/
pemeriksaan pengeluarkan apakah tlh sesuai dg
peraturan, tdk kadaluwarsa n hak itu terbukti
kebenarannya.
 Pngawasan kebenaran materiil mengenai maksud
& tujuan pengeluaran (doelmatigheid) a/
pemeriksaan thd pengeluaran apakah tlh
memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tsb
diperlukan n beban biaya yg serendah mungkin
12/20/2012

SIFAT PENGAWASAN
18

 Politik

 Yuridis

 Adminmistratif
 Fungsional

 Masyarakat
 Ekonomis

 Moril dan susila

12/20/2012

SANKSI
19

 Sanksi mrupakan bagian penutup yg penting dlm HAN.

Artinya tdk ada gunany memasukkan kewajiban ato
larangn manakala aturan tingkah laku tdk dpt dipaksakan
o/ TUN.
 Pern penting pemberian sanksi dlm HAN tuk memenuhi
hukum pidana
 Bentuk sanksi HAN antara lain:





Paksaan pemerintah
Penarikan kembali keputusan yg menguntungkan
Pengenaan denda administrasi
Pengenaan uang paksa o/ pemerintah (dwangsom)

12/20/2012

20

 Paksaan pemerintah
 a/ tndakan yg nyata dari penguasa tuk mengakhiri suatu keadan yg
dilarang o/ kaidah hk administrasi ato (bila msh) mlakukan apa yg
seharusnya ditinggalkan o/ para warga krn bertentangan dg UU.
 Sanksi ini sifatnya langsung. Sanksi lainnya berperan scara tdk
langsung.
 Penarikan kembali keputusan yg menguntungkan (izin

pembayarn,subsidi)


Penarikan kembali keputusan yg menguntungkan tdk slal perlu
ddasarkn pd suat UU. Hal ini termsk jk keputsan tsb berlk tuk waktu
yg tdk tertent n mnurt sift ny, dpt daikhiri ato ditarik kembali izinny

 Pengenaan denda n uang paksa hrs didasarkan pd

perundang2an yg tegas.
12/20/2012

PERBEDAAN PENGENAAN SANKSI
21

HAN

 Ditujukan thd

perbuatan pelanggaran
 Agar perbuatan
pelanggaran tsb
dihentikan
 Diterapkn o/ pejabat
TUN tanpa hrs mlalui
prosedur peradilan

HK. PIDANA
 Ditujukan thd pelanggar

dg memberi hukuman
berupa nestapa
 Sifatny reparatoir, artinya
memulihkan pd keadaan
semula
 Dijatuhkan o/ hakim dlm
proses peradilan

12/20/2012

Daftar pustaka
22

 Plilipus M Hadjon, dkk, 1997, Pengantar Hukum

Administrasi Indonesia, Yogyakarta, Gajah Mada
University Press.
 Poerbopranoto, Koentjoro. 1981. Perkembangan Hukum
Administrasi Indonesia, Jakarta: Bina Cipta
 S F Marbun, dkk, 2002, Dimensi-dimensi Pemikiran
Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta, UII Press.

12/20/2012

23

12/20/2012