mei 2011.

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

A. EVALUASI DINAMIKA ATMOSFER BULAN APRIL 2011
SUHU MUKA LAUT
Secara umum suhu muka laut diperairan Indonesia berkisar antara 28 – 29 º C, daerah yang
hangat berada di Perairan NTB hingga NTT, dan Laut Arafuru, dengan anomali 0.5º C hingga 1.0º C,
sementara daerah dingin berada di Perairan sebelah barat Sumatera, Selat Karimata, Laut Jawa dan
Selat Makassar, sementara wilayah lainnya dalam kondisi netral.

Gambar 1:
Anomali Suhu Muka Laut bulan April 2011

POLA TEKANAN UDARA

Gambar 2: Tekanan udara tgl. 17 April 2011

EDISI APRIL 2011 | METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

1


Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

Di Belahan Bumi Utara (BBU) tekanan

dan Samudera Hindia, yang berkembang

tinggi terjadi di wilayah daratan Cina dan

menjadi gangguan tropis, sementara tekanan

perairan sebelah timur semenanjung Korea

tinggi sudah mulai muncul di Benua Australia.

serta Samudera Pasifik Utara yang nilainya

POLA ARUS ANGIN 3000 FEET


berkisar 1014 hPa hingga 1030 hPa dan

Arus

angin

3000

feet

di

wilayah

tekanan rendah sesekali berada di Samudera

Indonesia sebelah selatan bertiup dari arah

Pasifik Barat dan Laut Cina Selatan.


timur hingga tenggara dan wilayah utara

Di Belahan Bumi Selatan tekanan rendah

ekuator bervariasi mulai dari arah barat

terjadi di sekitar utara Benua Australia, yaitu

hingga selatan dengan kecepatan antara 5

Teluk Carpentaria, Samudera Pasifik Selatan

hingga 20 knot.

Gambar 3 : Pola arus angin 3000 feet

EDISI APRIL 2011 | METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2


Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

GANGGUAN TROPIS
Pada bulan April 2011 tercatat 2 gangguan tropis di Samudera Hindia Selatan, yaitu :
 Tropical Storm TWENTY (02-04 APR)
 Tropical Storm ERROL (15-17 APR)
Posisi dari gangguan tropis tersebut seperti terlihat pada gambar 4

Gambar 4 :
Posisi gangguan tropis
bulan April 2011

INDEKS - INDEKS
Indeks Nino (ONI) periode 3 bulanan, Januari, Februari dan Maret 2011 berada pada nilai -1,2.
South Oscilation Index (SOI) 30 harian pertanggal 15 April 2011 bernilai 24,0. Dari indeks suhu
muka laut (ONI) dan SOI disimpulkan bahwa kondisi ENSO bulan April ini dalam keadaan dingin yang
mengindikasikan masih adanya La Nina, walaupun sudah melemah.

Indeks Suhu muka laut wilayah Samudera Hindia bervariasi, namun lebih dominan bernilai positif
hal ini diakibatkan naiknya suhu muka laut perairan sebelah timur Afrika. Keadaan ini mengakibatkan
curah hujan wilayah barat Indonesia menjadi sedikit berkurang.
Gambar 6 :
Grafik SSTA hingga 10 April 2011

Gambar 5 :
Grafik DMI hingga 10 April 2011

EDISI APRIL 2011 | METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

3

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

B.

PROSPEK DINAMIKA ATMOSFER BULAN MEI 2011

Posisi Matahari sebagai sumber energi

Dari analisa suhu muka laut bulan April

utama pada bulan Mei 2011 akan berada

2011 kemungkinan perairan Pasifik pada

pada sebelah utara garis equator. Berkaitan

seluruh wilayah Nino 1, 2, 3 dan 3.4 serta Nino

dengan hal tersebut maka wilayah Bumi bagian

4 akan netral hingga hangat, yang menunjukkan

utara equator akan tersedia cukup uap air

adanya kondisi yang normal, demikian juga


untuk pembentukan awan dan curah hujan,

nilai SOI yang akan bernilai dibawah 10,

sedangkan kondisi sebaliknya akan terjadi

sedangkan sebagian besar wilayah perairan

untuk wilayah Bumi bagian Selatan, sehingga

Indonesia netral. Sementara suhu muka laut

periode ini sebagian besar wilayah Sulawesi

perairan Samudera Hindia terutama di bagian

Selatan terutama wilayah barat akan memasuki

timur


periode awal musim kemarau.

perairan

Dibanding bulan April yang masih periode
musim hujan, kondisi bulan Mei merupakan

Afrika

lebih

barat

hangat

Sumatera,

dibandingkan
sehingga


DMI

diprediksi akan bernilai positif.
Dengan

memperhatikan

aspek-aspek

periode awal musim kemarau, sehingga pola

dinamika atmosfer diatas serta perlintasan MJO

tekanan dan angin pada bulan ini akan

maka

bergerak dari arah timur - tenggara menuju

Sulawesi dan Maluku bulan Mei 2011 akan


barat, namun demikian diperkirakan tekanan

berjalan normal, sehingga diprediksi kondisi

rendah masih akan muncul di Samudera Hindia

hujan sebagian besar wilayah tersebut dalam

bagian selatan.

keadaan normal.

pembentukan

awan

untuk

wilayah


Gambar 7 : Prediksi SST bulan Mei, Juni dan Juli 2011

.
EDISI APRIL 2011 | METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

4

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

Nama
Pengamatan

Stasiun Manado
Sebanyak 17
Data

Angin 850

2 – 27 knots (T)

Stasiun
Pattimura
Sebanyak 17
Data
4– 25 knots (BL)

Angin 500

4 – 21 knots (T)

Angin 200
Sweat Index
(nilai rata-rata)
- Tidak ada Ts

Stasiun Mutiara
Sebanyak 17 Data

Stasiun Hasanuddin
Sebanyak 17 Data

4 – 21 knots (BL)

4 – 29 knots (BL)

2 – 14 knots (BL)

2 – 17 knots (BL)

4 – 14 knots (BL)

31 – 52 knots (T)

21 – 58 knots (T)

21 – 54 knots (T)

14 – 62 knots (T)

212

206

195

222

1 hari

0 hari

0 hari

0 hari

- Mungkin Ts
(Cb)
- Ada Ts

4 hari

10 hari

14hari

5 hari

12 hari

7 hari

3 hari

12 hari

CCL

951 – 852 mb

886 – 790 mb

891 – 771 mb

933 – 830 mb

LCL

997 – 965 mb

998 – 959 mb

985 – 941 mb

1009 – 966 mb

- Radiasi

4 hari

11 hari

8 Hari

8 hari

- Subsidensi

5 hari

5 hari

9 Hari

3 hari

- Identik Front

2 hari

0 hari

2 Hari

0 hari

Inversi

Keterangan SWEAT Index :
Index
Index
Index
Index

< 150
150 < TS 500

Naha, Betoambari, Kendari, Masamba,
Barombong, dan Toraja
Sam Ratulangi, Kayuwatu, dan Hasanuddin
Winangun, Maros, Panakkukang, Paotere, dan
Gowa

Ternate
Tual
Galela

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

10

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

GRAFIK DISTRIBUSI CURAH HUJAN
WILAYAH SULAWESI MALUKU

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

11

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

C. Analisis Sifat Hujan Bulan Maret 2011
Dari hasil pantauan curah hujan dari stasiun pengamatan di Sulawesi dan Maluku memberikan
gambaran tentang keadaan sifat hujan yakni umumnya pada bulan Maret 2011 kondisi hujan merata
antara sifat Normal (N) dan Atas Normal (AN).

Distribusi sifat hujan bulan Maret 2011

selengkapnya sebagai berikut :
DAERAH
SIFAT HUJAN

SULAWESI
Palu, Toli-toli, Sam Ratulangi, Naha, Kayuwatu,

Atas Normal

Winangun, Gorontalo, Betoambari, Kendari,
Maros, Hasanuddin, Panakkukang, Paotere,
Barombong, dan Gowa

MALUKU
Tual, Saumlaki, Amahai, Kairatu,
Bandanaera, Labuha, Sanana, Ternate
dan Galela

Normal

Bitung, Tondano, Pomalaa, dan Toraja

Geser, Pattimura

Bawah Normal

Bubung Luwuk, Poso, Masamba, dan Majene

Namlea

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

12

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

D. Banyaknya Hari Hujan Bulan Maret 2011
Berdasarkan tingkat keseringan terjadinya hujan di wilayah Sulawesi dan Maluku selama bulan
Maret 2011, maka dapat disampaikan sebagai berikut:
DAERAH

KRITERIA

SULAWESI

MALUKU

Palu, Toli-toli, Bitung, Sam Ratulangi, Naha,
Tondano, Kayuwatu , Betoambari, Kendari,

>= 21 hari

Tual, Saumlaki, Amahai, Bandanaera

Maros, Hasanuddin, Panakkukang, Paotere,
Gowa, Masamba, Barombong, dan Toraja
10 – 20 hari

Namlea, Geser, Kairatu, Pattimura, Labuha,

Pomalaa, Majene

< 10 hari

Sanana, Ternate, Galela

-

-

E. Verifikasi Prakiraan Hujan Maret 2011
Verifikasi Prakiraan Hujan Maret 2011 dihitung berdasarkan nilai Prakiraan Hujan Maret
2011 terhadap data hasil observasi hujan pada Maret 2011. Verifikasi Prakiraan Hujan yang
disampaikan meliputi Verifikasi Prakiraan Curah Hujan Maret 2011 dan Verifikasi Prakiraan Sifat
Hujan Maret 2011.
1. Verifikasi Prakiraan Curah Hujan Maret 2011
OBSERVASI

0 - 20

21 - 50

0 - 20

-

-

-

-

-

-

-

-

-

21 - 50

-

-

5.6%

-

-

-

-

-

-

51 - 100

-

-

2.8%

2.8%

-

-

-

-

-

101 - 150

-

-

-

5.6%

2.8%

-

-

-

-

151 - 200

-

-

-

-

5.6%

8.3%

-

-

-

201 - 300

-

-

-

-

-

5.6%

8.3%

-

-

301 - 400

-

-

-

-

-

-

2.8%

5.6%

-

401 - 500

-

-

-

-

-

-

2.8%

2.8%

2.8%

> 500

-

-

-

-

-

-

-

-

-

PRAKIRAAN

51 - 100 101 - 150 151 - 200 201 - 300 301 - 400 401 - 500

> 500

Berdasarkan tabel di atas, hasil Verifikasi Prakiraan Curah Hujan Maret 2011, sebagai
berikut :
a. Sesuai dengan prakiraan, sebesar .............................................. 63.9 %
b. Menyimpang dari prakiraan sebesar ........................................... 36.1 %
meliputi Tual, Saumlaki, Bandanera, Ternate, Galela, Amahai, Kairatu, Poso, Winangun,
Hasanuddin, Panakkukang, Paotere, dan Gowa.

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

13

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

2. Verifikasi Prakiraan Sifat Hujan Maret 2011
OBSERVASI

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

ATAS NORMAL

11.1%

0.0%

-

NORMAL

50.0%

8.3%

8.3%

BAWAH NORMAL

-

11.1%

5.6%

PRAKIRAAN

Berdasarkan tabel di atas, hasil Verifikasi Prakiraan Sifat Hujan Maret 2011, sebagai
berikut :
a. Sesuai dengan prakiraan, sebesar .............................................. 94.4 %
b. Menyimpang dari prakiraan sebesar ........................................... 5.6 %
meliputi Tual, dan Palu
F. Cuaca ekstrim yang terjadi pada bulan Maret - April 2011
Dalam bulan Maret dan April 2011 pada tanggal 16 Maret s.d. 18 April terdapat kejadian
cuaca ekstrim setiap hari, dan di amati setiap hari. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
KRITERIA

Suhu Udara
>= 350C

Suhu Udara
< 150C

SUHU UDARA
MAX
MIN

35

-

TANGGAL KEJADIAN

TEMPAT

18 Maret 2011

Stamet Palu

3, 6, 8 April 2011

Stamet Palu

4 April 2011

Stamar Bitung

6 April 2011

Stamet Masamba

7 April 2011

Stamet Pomalaa

7 April 2011

Stamar Kendari

15 April 2011

Stamar Paotere

1, 2, 5 April 2011

Stamet Palu

11

2 April 2011

Stamet Tator

12

6, 7, 16, 18 April 2011

Stamet Tator

13

16, 17, 21, 25, 27, 28, 29, 30 Maret 2011
4, 10 12, 17 April 2011
18, 19, 20, 22, 26, 31 Maret 2011
1, 5, 8, 11, 13, 14, 15 April 2011

Stamet Tator

9 April 2011

Stamet Tator

-

14
15

Stamet Tator

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

14

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

KRITERIA

Kec. Angin
>=25 knots

INTENSITAS

Hujan Lebat
(50–100 mm/hari)

KECEPATAN ANGIN
(KNOTS)

TANGGAL KEJADIAN

TEMPAT

27

01 April 2011

Stamar Paotere

35

02 April 2011

Stageof Tondano

35

02 April 2011

Stamar Bitung

30

02 April 2011

Stamar Paotere

28

02 April 2011

Stamet Morotai

30

06 April 2011

Stamet Hasanuddin

25

06 April 2011

Stamet Ternate

26

07 April 2011

Stamet Morotai

25

08 April 2011

Stamet Ternate

27

10 April 2011

Stamar Paotere

25

10 April 2011

Stamet Ternate

25

12 April 2011

Stamar Paotere

28

14 April 2011

Stamet Ternate

27

16 April 2011

Stamet Hasanuddin

31

18 April 2011

Stamar Paotere

CURAH HUJAN YANG TERJADI
(MM/HARI)

TANGGAL KEJADIAN

TEMPAT

55

16 Maret 2011

Stamet Bandanaera

83

20 Maret 2011

Stamet Naha

66

20 Maret 2011

Stageof Tondano

55

20 Maret 2011

Stamet Gorontalo

50

20 Maret 2011

Stamet Sanana

67

21 Maret 2011

Stamet Pomalaa

52

22 Maret 2011

Stamet Sam Ratulangi

62

22 Maret 2011

Stageof Gowa

58

23 Maret 2011

Stamet Gorontalo

53

23 Maret 2011

Stamet Palu

53

23 Maret 2011

Stamar Kendari

70

24 Maret 2011

Staklim Kayuwatu

84

24 Maret 2011

Stamet Sam Ratulangi

67

24 Maret 2011

Stamar Bitung

53

24 Maret 2011

Stamet Toli-toli

63

24 Maret 2011

Stamet Ternate

89

24 Maret 2011

Stamet Labuha

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

15

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

INTENSITAS

Hujan Lebat
(50–100 mm/hari)

Hujan sangat lebat
(>100 m/hari)

CURAH HUJAN YANG TERJADI
(MM/HARI)

TANGGAL KEJADIAN

TEMPAT

65

24 Maret 2011

Stamet Geser

58

25 Maret 2011

Stamar Paotere

52

25 Maret 2011

Bawil IV

62

25 Maret 2011

Stamet Tual

56

26 Maret 2011

Stamet Naha

61

26 Maret 2011

Stamar Paotere

61

26 Maret 2011

Staklim Maros

68

26 Maret 2011

Bawil IV

84

27 Maret 2011

Stageof Gowa

84

27 Maret 2011

Stamet Galela

57

27 Maret 2011

Stamet Amahai

61

28 Maret 2011

Stamar Paotere

56

28 Maret 2011

Bawil IV

74

28 Maret 2011

Stamet Namlea

62

01 April 2011

Stamet Hasanuddin

52

03 April 2011

Stamet Majene

83

04 April 2011

Stamet Tual

54

06 April 2011

Stamet Sam Ratulangi

63

09 April 2011

Stageof Tondano

59

09 April 2011

Stamet Amahai

63

10 April 2011

Stamet Tator

93

10 April 2011

Stamar Paotere

60

10 April 2011

Stamet Labuha

57

11 April 2011

Stamet Saumlaki

51

15 April 2011

Stamar Paotere

53

15 April 2011

Bawil IV

100

01 April 2011

Staklim Maros

177

06 April 2011

Stamet Naha

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

16

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

A. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MEI 2011
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa serta mempertimbangkan kondisi dan dinamika
atmosfer diwilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan sifat hujan bulan Mei 2011 di
Sulawesi – Maluku umumnya bersifat Normal (N) dan Atas Normal (AN). Selengkapnya sebagai
berikut :
DAERAH
SIFAT HUJAN

SULAWESI

MALUKU
Tual, Saumlaki, Namlea, Geser,

Atas Normal

Toli-toli, Naha, Kayuwatu, Winangun, dan Toraja

Amahai, Kairatu, Pattimura,
Bandanaera dan Galela

Poso, Palu, Bitung, Naha, Tondano, Gorontalo,
Normal

Betoambari, Kendari, Pomalaa, Maros, Hasanuddin,

Labuha, Sanana, dan Ternate

Paotere, Gowa, Masamba, Barombong, Majene
Bubung Luwuk

Bawah Normal

B.

-

PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2011
Berdasarkan hasil Perhitungan dan analisa prakiraan sifat hujan wilayah Sulawesi dan Maluku
seperti pada uraian di atas, maka prakiraan Curah hujan bulan Mei 2011 di Sulawesi dan
Maluku sebagai berikut :
DAERAH

Kriteria
(mm)

SULAWESI

0-20

-

-

21-50

-

-

51 – 100

Bubung Luwuk, Palu, Paotere, dan Barombong

-

101 – 150

Panakkukang, Gowa, dan Majene

-

151 – 200

Gorontalo, Betoambari, Maros, dan Hasanuddin

Namlea

201 – 300

Poso, toli-toli, Bitung, Naha, Tondano, Winangun,
Kendari, dan Pomalaa

Labuha, Sanana, dan Ternate

301 – 400

Sam Ratulangi, Kayuwatu, Winangun

Tual, Amahai, Kairatu

401 – 500

Masamba

Saumlaki, Geser, Pattimura,
Bandanaera, Galela

> 500

-

-

MALUKU

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

17

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

A. Gempa Bumi Dirasakan Di Wilayah Sulawesi Maluku
Berdasarkan data gempabumi yang ada, gempa bumi yang dirasakan di Sulawesi dan Maluku
dengan magnitudo ≥ 4,0 Skala Richter pada bulan April 2011
NO

1

DATE

OT
(WITA)

7/4/2011 19:34:25

MAG
(SR)
4.5

EPICENTER
LONG
LAT
1.25

118.02

DEPTH
(KM)

REMARK

11

Pusat gempa berada di darat 115 km Tenggara
Tanjungredep, Samarinda, Kalimantan Timur
Dirasakan di Tanjungredep 2 MMI

Sumber :
Pusat Gempa Regional IV
BBMKG Wilayah IV Makassar

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

18

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN I :
PENGERTIAN ISTILAH
1. Merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul
dalam tempat yang datar, tidak menguap,tidak
meresap dan tidak mengalir.

Curah Hujan (mm)
2. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan
satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau
tertampung air sebanyak satu liter.

1. Merupakan perbandingan antara jumlah curah
hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu
periade musim kemarau) dengan jumlah curah hujan
normalnya (rata-rata selama 30 tahun).
Sifat Hujan

2. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
a. Diatas Normal (AN), jika nilai curah hujan lebih
dari 115 % terhadap rata-ratanya.
b. Normal (N), jika nilai curah hujan antara 85 %
- 115 % terhadap rata-ratanya.
c.

Rata-rata curah hujan

Dibawah Normal (BN), jika nilai curah hujan
kurang dari 85 % terhadap rata-ratanya.

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
dengan periode minimal 10 tahun.
1. Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing
bulan selam 30 tahun

Normal curah hujan
2. Standard normal curah hujan bulanan yaitu :
a. 1 DESEMBER 1971 s/d 31 Desember 2000
Stamet

Singkatan dari Stasiun Meteorologi.

Staklim

Singkatan dari Stasiun Klimatologi.

Stageof

Singkatan dari Stasiun Geofisika.

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

19

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN II :
KEKUATAN ANGIN DALAM SKALA BEAUFORT DI DARAT
BILANGAN
BEAUFORT

NAMA
KEADAAN

URAIAN GEJALA YANG
DIAMATI

Knot

LAJU ANGIN
m/s

Km/jam

0

Tenang

Tenang, asap naik vertikal.

322

a

5

SM. AMAHAI

245

208 - 282

734

1999

47

1997

>282

a

6

SK. KAIRATU

191

162 - 220

400

2001

26

1986

>220

a

7

SM. PATTIMURA

385

327 - 443

873

1985

101

1997

>443

a

299

254 - 344

613

1994

49

1997

>344

a

8

SM. BANDANAERA

II.
1

MALUKU UTARA
SM. LABUHA

192

163 - 221

317

2009

87

1997

163 - 221

n

2

SM. SANANA

203

173 - 233

419

1999

55

2005

173 - 233

n

3

SM. TERNATE

263

224 - 302

414

1988

101

2006

224 - 302

n

SM. GALELA
SULAWESI TENGAH
SM. BUBUNG LUWUK

257

218 - 296

404

1988

64

1995

>296

a

112

95 - 129

201

2010

45

1997

185

a

IV.
1
2

SULAWESI UTARA
STAMAR BITUNG

198

168 - 228

440

1983

44

1980

168 - 228

n

SM. SAM RATULANGI

267

227 - 307

475

1963

82

1986

>307

a

3

SM. NAHA

262

223 - 301

626

2004

73

1980

223 - 301

n

4

SG. TONDANO

220

187 - 253

386

2006

110

2003

187 - 253

n

5

SK. KAYUWATU

239

203 - 275

588

2010

82

1997

>275

a

6

SG. WINANGUN

193

164 - 222

426

1987

72

1997

>222

a

V.
1

GORONTALO
SM. GORONTALO

164

139 - 189

378

2010

48

1989

139 - 189

n

VI.
1

SULAWESI TENGGARA
SM. BETOAMBARI

147

125 - 169

469

1999

32

1997

125 - 169

n

2

STAMAR KENDARI

229

195 - 263

557

2002

80

2008

195 - 263

n

3

SM. POMALAA

231

196 - 266

382

2005

153

2006

196 - 266

n

VII
1

SULAWESI SELATAN
SK. MAROS

147

125 - 169

754

2002

166

1991

125 - 169

n

2

SM. HASANUDDIN

144

122 - 166

656

2004

118

1983

122 - 166

n

3

PANAKKUKANG

106

90 - 122

607

2001

100

1983

90 - 122

n

4

STAMAR. PAOTERE

65

55 - 75

758

1987

128

1991

55 - 75

n

5

SG. GOWA

98

83 - 113

782

1984

74

1983

83 - 113

n

6

SM. MASAMBA

402

342 - 462

757

1992

186

1985

342 - 462

n

7

BPP. BAROMBONG

57

48 - 66

679

2001

82

2003

48 - 66

n

8

PONGTIKU/ TATOR

248

211 - 285

520

2010

104

2006

>285

a

131

111 - 151

377

1987

1

1991

111 - 151

n

VII
1

SULAWESI BARAT
SM. MAJENE

KETERANGAN :

CH = Curah hujan
SH = Sifat hujan
a = Atas Normal, n = Normal, b = Bawah Normal

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

24

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN VII :

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

25

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN VIII :

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

26

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN IX :

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

27

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN X :

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

28

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN XI :
SKALA INTENSITAS GEMPA BUMI
MENURUT MODIFIED MARCALLI INTENSITY (MMI), 1931
Skala Modified Marcalli Intensity (MMI) lebih subyektif, karena besarnya intensitas gempa bumi tergantung dari
seberapa jauh lokasi pengamat dari pusat gempa bumi. Tingkat intensitas dari I sampai dengan XII
menggambarkan akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan reaksi terhadap gempa bumi, semakin jauh
suatu tempat dari episenter (pusat gempa), maka intensitasnya semakin kecil.
I. Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan
luar biasa oleh beberapa orang

VII. Tiap-tiap orang keluar rumah, kerusakan ringan
pada rumah-rumah dan bangunan dengan
kontruksi yang baik dan tidak baik, cerobong
asap pecah/retak-retak, terasa oleh orang yang
naik kendaraan.

II. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, bendabenda ringan yang digantung bergoyang

VIII. Kerusakan ringan pada bangunan-bangunan
dengan kontruksi yang kuat, retak-retak pada
bangunan yang kuat, dinding dapat lepas dari
rangka rumah, cerobong asap dari pabrikpabrik dan monumen roboh, air jadi keruh

III. Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa
getaran seakan-akan ada truk lewat

IX. Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangkarangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retakretak pada bangunan yang kuat, rumah tampak
agak berpisah dari pondamennya, pipa-pipa
dalam tanah putus.

IV. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di

X. Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka-

dalam rumah, di luar beberapa orang terbangun,

rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah

gerabah

terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-

pecah,

jendela,

pintu

gemerincing,

dinding berbunyi karena pecah

tiap sungai dan tanah-tanah yang curam, air bah

V. Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk,

XI. Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap

orang banyak terbangun, gerabah pecah, jendela

berdiri, jembatan rusak, terjadi lembah, pipa

dsb pecah, barang-barang terpelanting, pohon-

dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali,

pohon,

tanah terbelah, rel melengkung sekali

tiang-tiang,

barang

besar

tampak

bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti
VI. Getaran

dirasakan

oleh

semua

penduduk,

XII. Hancur sama sekali, gelombang tampak pada

kebanyakan terkejut dan lari keluar, plester

permukaan tanah, pemandangan menjadi gelap,

dinding terjatuh dan cerobong asap dari pabrik

benda-benda terlempar ke udara

rusak, kerusakan ringan

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

29

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

EPISENTER GEMPA BUMI DI WILAYAH SULAWESI – MALUKU
PERIODE : APRIL 2011
LAMPIRAN XII :
NO

TANGGAL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

4/1/2011
4/3/2011
4/3/2011
4/3/2011
4/3/2011
4/3/2011
4/4/2011
4/4/2011
4/4/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/5/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/7/2011
4/8/2011
4/8/2011
4/8/2011
4/8/2011
4/9/2011
4/10/2011
4/11/2011
4/12/2011

OT
(UTC)
10:13:59
15:14:47
15:03:11
11:58:16
8:46:45
1:48:27
19:31:47
11:48:15
7:37:57
21:30:39
17:53:48
16:38:02
16:13:59
12:04:52
11:14:16
9:34:21
7:46:18
5:42:01
5:38:39
23:49:42
21:48:47
20:40:30
20:16:24
19:04:27
18:40:10
11:40:36
10:14:47
3:46:02
0:00:56
16:14:26
13:29:19
12:34:27
7:50:55
5:49:25
3:35:23
3:05:05
1:05:21
14:26:12
10:06:46
1:36:21
0:56:54
15:16:53
12:20:32
16:24:34
12:27:41

MAG
(SR)
4.6
4.1
3.7
4.7
3.1
4.0
3.9
4.0
3.6
4.6
4.7
4.0
4.0
3.8
5.5
4.5
5.3
4.5
4.2
5.0
4.0
4.0
5.1
3.6
4.3
3.2
3.5
4.5
3.4
3.8
4.7
4.5
3.7
3.2
3.6
3.4
3.5
3.6
3.6
3.3
5.0
4.6
4.4
2.9
2.9

EPICENTER
LAT
LONG
-1.71
122.95
-3.19
130.63
-3.13
130.56
-6.81
130.64
-0.24
122.88
0.82
127.29
-4.01
129.02
0.17
120.16
-2.96
129.35
3.41
127.19
3.11
127.16
2.83
127.13
2.67
127.11
-0.75
119.91
3.18
127.20
-3.35
130.61
3.26
127.34
2.96
127.36
1.02
126.82
3.25
127.10
2.06
126.38
0.28
125.60
-3.68
130.89
-3.37
130.65
-6.04
129.95
-2.41
121.63
-4.01
129.38
1.27
125.35
-0.21
123.19
-2.69
122.12
-6.28
118.71
1.35
118.08
-0.88
120.27
-2.57
122.60
-0.09
120.23
-1.34
121.15
-2.70
121.74
-1.94
127.76
0.65
122.13
-0.32
121.98
-7.85
123.51
1.61
128.74
0.24
122.10
-0.38
123.06
-3.65
129.03

DEPTH
(KM)
40
10
79
110
122
143
20
10
10
14
10
10
10
10
10
10
10
10
10
46
19
144
10
118
189
10
10
75
91
10
651
154
10
27
10
10
10
15
197
10
232
10
177
40
10

LOKASI
Sulawesi, Indonesia
Seram, Indonesia
Seram, Indonesia
Banda Sea
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Halmahera, Indonesia
Banda Sea
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Seram, Indonesia
Talaud Islands, Indonesia
Talaud Islands, Indonesia
Northern Molucca Sea
Northern Molucca Sea
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Talaud Islands, Indonesia
Seram, Indonesia
Talaud Islands, Indonesia
Northern Molucca Sea
Northern Molucca Sea
Talaud Islands, Indonesia
Northern Molucca Sea
Northern Molucca Sea
Seram, Indonesia
Seram, Indonesia
Banda Sea
Sulawesi, Indonesia
Banda Sea
Northern Molucca Sea
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Sulawesi, Indonesia
Flores Sea
Borneo
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Sulawesi, Indonesia
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Sulawesi, Indonesia
Sulawesi, Indonesia
Halmahera, Indonesia
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Banda Sea
Halmahera, Indonesia
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Minahassa Peninsula, Sulawesi
Seram, Indonesia

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

30

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

NO TANGGAL
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

4/12/2011
4/12/2011
4/13/2011
4/13/2011
4/14/2011
4/14/2011
4/14/2011
4/15/2011
4/15/2011
4/15/2011
4/16/2011
4/16/2011
4/16/2011
4/16/2011
4/16/2011

OT
(UTC)
11:20:41
4:07:16
18:17:35
9:57:03
20:56:08
3:29:00
1:20:19
20:47:38
14:56:35
3:10:35
22:02:24
16:29:27
16:24:32
6:29:13
1:25:26

MAG
(SR)
4.3
3.3
3.9
4.9
4.6
4.4
4.7
4.6
3.0
5.2
3.9
4.6
3.0
3.9
4.5

EPICENTER
LAT
LONG
0.35
125.56
-3.17
129.10
-1.10
122.96
-4.65
126.73
-6.65
125.51
1.33
126.82
-7.32
127.27
1.49
117.03
-2.85
129.68
-6.77
130.15
-3.93
128.42
1.99
126.69
-2.42
120.87
-2.83
129.85
0.30
126.64

DEPTH
(KM)
10
10
0
367
531
20
10
429
10
104
26
56
11
29
10

LOKASI
Northern Molucca Sea
Seram, Indonesia
Sulawesi, Indonesia
Banda Sea
Banda Sea
Northern Molucca Sea
Banda Sea
Borneo
Seram, Indonesia
Banda Sea
Seram, Indonesia
Northern Molucca Sea
Sulawesi, Indonesia
Seram, Indonesia
Northern Molucca Sea

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

31

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

LAMPIRAN XIII :

EDISI APRIL 2011|METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

32

Meteorologi
Klimatologi
Geofisika

DATA HILAL SAAT TERBENAM MATAHARI
WILAYAH SULAWESI - MALUKU
LAMPIRAN XIV :
Tanggal : 3 Mei 2011

NO

NAMA KOTA

Terbenam
Matahari
Bulan

Tinggi
Bulan

Azimuth
Bulan
Matahari

Posisi Bulan
saat matahari terbenam

Posisi
Bulan

Jarak Sudut
BL - MTH

1 TANJUNG REDEP

18 o 13 ' WITA 18 o 12 ' WITA

0 o -49 ' 289 o 14 ' 285 o 37 ' -3.6124 -3 o -37 ' Bulan Utara Matahari

3 o 42 '

2 TOLI-TOLI

17 o 58 ' WITA 17 o 57 ' WITA

0 o -58 ' 289 o 13 ' 285 o 38 ' -3.5892 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 43 '

3 MANADO

17 o 42 ' WITA 17 o 40 ' WITA

-1 o -4 ' 289 o 11 ' 285 o 37 '

3 o 43 '

o

17 49 ' WITA 17 48 ' WITA

-1

38 ' -3.5742 -3 -34 ' Bulan Utara Matahari

3 o 44 '

5 MIANGAS

17 o 44 ' WITA 17 o 43 ' WITA

0 o -52 ' 289 o 6 ' 285 o 33 ' -3.5463 -3 o -33 ' Bulan Utara Matahari

3 o 39 '

6 TAHUNA

17 o 42 ' WITA 17 o 40 ' WITA

-1 o -0 ' 289 o 9 ' 285 o 36 ' -3.5543 -3 o -33 ' Bulan Utara Matahari

3 o 42 '

37 ' -3.5579 -3 -33 ' Bulan Utara Matahari

3 o 43 '

8 TONDANO

17 o 42 ' WITA 17 o 40 ' WITA

-1 o -5 ' 289 o 11 ' 285 o 37 ' -3.5599 -3 o -34 ' Bulan Utara Matahari

3 o 43 '

17 43 ' WITA 17 42 ' WITA

-1

38 ' -3.5635 -3 -34 ' Bulan Utara Matahari

3 o 44 '

10 T E R N A T E

18 o 31 ' WIT

-1 o -11 ' 289 o 10 ' 285 o 37 ' -3.5422 -3 o -33 ' Bulan Utara Matahari

3 o 44 '

11 P A L U

17 o 59 ' WITA 17 o 57 ' WITA

-1 o -5 ' 289 o 13 ' 285 o 38 ' -3.5927 -3 o -36 ' Bulan Utara Matahari

3 o 45 '

o

-1 -24 ' 289

35 ' -3.5656 -3 -34 ' Bulan Utara Matahari

3 o 50 '

13 L U W U K

17 o 48 ' WITA 17 o 45 ' WITA

-1 o -10 ' 289 o 12 ' 285 o 37 ' -3.5719 -3 o -34 ' Bulan Utara Matahari

3 o 46 '

14 M A J E N E

18 o 1 ' WITA 17 o 57 ' WITA

-1 o -10 ' 289 o 13 ' 285 o 37 '

3 o 47 '

-3.596 -3 o -36 ' Bulan Utara Matahari

-1

37 ' -3.5937 -3 -36 ' Bulan Utara Matahari

3 o 46 '

16 UJUNG PANDANG

17 o 56 ' WITA 17 o 50 ' WITA

-1 o -23 ' 289 o 10 ' 285 o 35 ' -3.5835 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 51 '

18 24 ' WIT

18 17 ' WIT

-1 -32 ' 289

36 ' -3.5245 -3 -31 ' Bulan Utara Matahari

3 o 51 '

18 SAUMLAKI

18 o 6 ' WIT

17 o 54 ' WIT

-1 o -58 ' 288 o 58 ' 285 o 30 ' -3.4764 -3 o -29 ' Bulan Utara Matahari

3 o 59 '

19 T U A L

18 o 3 ' WIT

17 o 53 ' WIT

-1 o -49 ' 289 o 2 ' 285 o 33 ' -3.4796 -3 o -29 ' Bulan Utara Matahari

3 o 56 '

34 ' -3.5785 -3 -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 51 '

21 PARE-PARE

17 o 57 ' WITA 17 o 52 ' WITA

-1 o -18 ' 289 o 11 ' 285 o 36 ' -3.5874 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 49 '

22 PALOPO

17 o 56 ' WITA 17 o 51 ' WITA

-1 o -15 ' 289 o 12 ' 285 o 36 ' -3.5852 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 48 '

17 55 ' WITA 17 50 ' WITA

-1 -20 ' 289

36 ' -3.5835 -3 -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 49 '

24 TORAJA UTARA

17 o 57 ' WITA 17 o 53 ' WITA

-1 o -14 ' 289 o 12 ' 285 o 37 ' -3.5882 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 48 '

17 57 ' WITA 17 53 ' WITA

-1 -15 ' 289

36 '

-3.588 -3 -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 48 '

26 TAKALAR

17 o 56 ' WITA 17 o 49 ' WITA

-1 o -25 ' 289 o 9 ' 285 o 34 '

-3.583 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 51 '

27 SOPPENG

17 o 56 ' WITA 17 o 50 ' WITA

-1 o -21 ' 289 o 10 ' 285 o 35 ' -3.5837 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 50 '

-3.578 -3 -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 51 '

29 SIDRAP

17 o 56 ' WITA 17 o 51 ' WITA

-1 o -18 ' 289 o 11 ' 285 o 36 ' -3.5858 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 49 '

30 PINRANG

17 o 57 ' WITA 17 o 52 ' WITA

-1 o -18 ' 289 o 11 ' 285 o 36 ' -3.5875 -3 o -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 49 '

17 57 ' WITA 17 50 ' WITA

-1 -22 ' 289

35 ' -3.5845 -3 -35 ' Bulan Utara Matahari

3 o 50 '

32 MAROS

17 o 56 ' WITA 17 o 50 ' WITA

-1 o -23 ' 289 o 10 ' 285 o 35 ' -3.5836 -3 o -35 ' Bu