Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja) T1 852008008 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
A.

A Cappella
A cappella adalah paduan suara tanpa iringan alat musik yg lazim
dilakukan di gereja kecil1. Musik a cappella berkembang sebagai musik
religius Kristen. Lagu-lagu Gregorian biasanya dinyanyikan tanpa diiringi
instrumen musik apapun. Orang Yahudi, Kristen, dan orang Muslim juga
tidak mengiringi penyanyian lagu-lagu agamis dengan instrumen musik. Cara
penyanyian ini dalam masyarakat Muslim disebut dengan istilah anashid atau
nasyid.
Salah satu kegiatan musik gerejawi yaitu dengan diagendakannya
Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI). Musik a cappella sering
dipergunakan dalam kegiatan tersebut sebagai bahan lagu yang akan
diperlombakan di tingkat kota, propinsi, dan nasional. Pesparawi remaja
sering menggunakan beberapa lagu yang bersifat a cappella, sehingga
membuat peserta lomba harus bernyanyi dengan teknik yang cukup sulit.
Penggunaan lagu-lagu yang bersifat a cappela dapat memberikan nilai lebih
dalam sebuah perlombaan seperti Pesparawi. Contoh lagu-lagu a cappella
seperti Aku Akan Memuji Allah (Wahono Hadi), Alam Yang Indah (Goudlief

Soumokil), Elijah Rock (Moses G. Hogan), Joshua Fit The Battle Of Jericho
(Moses G. Hogan), Bersukacita Selalu (Wahono Hadi).

B.

Paduan Suara
Paduan suara adalah bunyi serempak dari banyak anggota paduan
suara2. Untuk mencapai suara koor, syarat yang harus dilatih antara lain;
1. Warna vokal yang disuarakan harus sama.
2. Jangan ada penonjolan warna suara perorangan.

1
2

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Simanungkalit, Teknik Vokal Paduan Suara. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008),

44

6


Pesparawi adalah salah satu sarana untuk menampilkan paduan suara
yang berhubungan dengan gereja. Kategori paduan suara dalam pesparawi
dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Paduan Suara Dewasa
2. Paduan Suara Remaja
3. Paduan Suara Pria
4. Paduan Suara Wanita
5. Paduan Suara Anak

Setiap paduan suara memiliki ambitus suara masing-masing, paduan
suara remaja memiliki ambitus suara seperti berikut

Gambar 2. 1 Adolescent female and male vocal range (Gackle), Cengage Learning
2014.3
C.

Remaja
Remaja (Adolescent) adalah individu yang berkembang dari masa
kanak-kanak menuju kedewasaan (Neufeldt & Guralnik, 1996)4. Sarwono

(2003) mengemukakan definisi remaja yang dikemukakan oleh WHO pada
19745. Disebutkan bahwa remaja adalah individu yang berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia
mencapai kematangan seksual. Individu yang mengalami perkembangan

3

Gackle (1991), Choral Music: Methods and Materials,177-180
Neufeldt & Guralnik (1996), Jurnal Provitae Volume 2; No 1; Mei 2006, 6
5
Sarwono, 6
4

7

psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menuju dewasa, dan
individu yang mengalami peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi
menjadi suatu kemandirian.
Menurut Dirga Gunarsah (2000), usia remaja yakni antara 12 tahun
sampai dengan 21 tahun.6 Sarwono (2003) mengemukakan bahwa usia

remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 19 tahun7, namun definisi
remaja untuk masyarakat Indonesia adalah individu yang berusia antara 11
tahun sampai dengan 24 tahun dan belum menikah.

D.

Rencana Penyusunan Komposisi
Penulis akan menyusun komposisi paduan suara a cappella untuk
tingkat remaja umur 11-24 tahun. Komposisi a cappella untuk paduan suara
remaja ini akan disusun empat suara yaitu SATB (Sopran, Alto, Tenor, Bass).
Pada tahap penyusunan komposisi ini, kesulitan yang ditemukan
adalah untuk membuat komposisi dengan melodi yang dapat menggambarkan
identitas remaja sebagai anak Tuhan dan Raja. Komposisi ini menggunakan
teknik polyphony dengan Bass, Alto dan Sopran bergantian menyanyikan
melodi utama.
Komposisi ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing bagian
memiliki karakter tersendiri. Bagian pertama bercerita tentang kita sebagai
umat yang dilayakkan Tuhan untuk memanggilnya Abba, ya Bapa yang
terdapat dalam Galatia 4: 6-7 berbunyi, “dan karena kamu adalah anak, maka
Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru; “ya

Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu
anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah”. 8
Tuhan yang dimaksudkan di sini adalah Tuhan Allah Israel yang
membebaskan bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Keluaran
15:1-22 merupakan nyanyian sukacita Musa dan Israel ketika mereka telah

6

Gunarsah, 6
Sarwono, 6
8
Lembaga Alkitab Indonesia (Jakarta 2008), Alkitab (Perjanjian Baru)
7

8

dibebaskan dari kejaran Firaun dan pasukannya. Menunjukan bahwa Tuhan
Allah Israel adalah Tuhan yang melebihi segala allah (Keluaran 15:11).
Kitab Galatia ditulis Paulus karena alasan tertentu. Semenjak Paulus
meninggalkan jemaat-jemaat di Galatia yang baru didirikannya itu. Paulus

diberitahu bahwa jemaat di Galatia dikacaukan oleh pengajaran yang
merupakan kebalikan dari Injil. Orang-orang Yahudi ingin meyahudikan
segala jemaat termasuk jemaat yang didirikan Paulus yang berada di Galatia.
Paulus menentang usaha mereka dengan sekuat tenaganya. Orang Yahudi
mencoba meyakinkan jemaat Galatia bahwa keselamatan itu harus dikerjakan
sesuai dengan hukum Taurat. Orang-orang Yahudi juga berusaha menghasut
jemaat Galatia untuk melawan Paulus, dengan cara menggugat kerasulannya.
Cara yang dipakai oleh orang-orang Yahudi untuk menggugat kerasulan
Paulus adalah dengan menyatakan bahwa Paulus tidak diteguhkan oleh para
rasul, Paulus juga tidak ikut menjadi muridNya sewaktu Yesus masih hidup,
bahkan Paulus mungkin tidak pernah melihat Yesus secara langsung.9 Oleh
karena itu, Paulus mejelaskan bahwa siapapun yang hidupnya dipimpin oleh
Roh Kudus, layak untuk menjadi anak dan bukan lagi hamba Taurat. Paulus
ingin menjelaskan bahwa bukan karena usahanya sendiri sehingga dia
mendapatkan keselamatan. Tetapi Tuhanlah yang mengusahakan keselamatan
itu kepada setiap manusia.
Betapa bersyukurnya kita yang hidup dalam Roh dan bukan lagi
menjadi hamba Taurat. Rasa syukur ini yang menjadi identitas pertama
remaja sebagai anak Tuhan. Sehingga komposisi pertama ini diberi judul
“Bersyukur Jadi AnakNya”

Tanda sukat yang dipakai untuk komposisi ini adalah 6/8 dengan
tempo 61 bertujuan untuk menunjukan rasa syukur dengan penuh
kesukacitaan karena kita telah dilayakan Allah untuk menjadi anakNya bukan
lagi hamba Taurat. Sopran dan Alto akan bergantian menyanyikan melodi
utama dari lagu ini.

9

Gunning, “Tafsiran Alkitab – Surat Galatia” (Jakarta 2003), XIII-XIV

9

Bagian kedua bercerita tentang Tuhan sebagai Raja atas segala raja.
Mazmur 95:3 berbunyi “Sebab Tuhan adalah Allah yang besar, dan Raja
yang besar mengatasi segala Allah”10. Untuk itu remaja sebagai anak Tuhan,
juga mempunyai identitas sebagai anak Raja yang harus terus menjaga nama
baik Raja dengan sikap dan perkataan kita. Menyenangkan hatiNya sebagai
Raja dan Bapa kita adalah inti dari komposisi ini. Komposisi ini diberi judul
”Senangkan HatiMu”
Komposisi ini menggunakan tanda sukat 4/4 dengan tempo 68 yang

akan berubah menjadi 85 di pertengahan lagu. Bass, Alto, dan Sopran
menyanyikan melodi utama.
Bagian ketiga adalah kesimpulan dari identitas kita sebagai anak
Tuhan dan Raja. Pada bagian ini bercerita tentang sikap kita menjalani tugas
kita sebagai anak Tuhan dan Raja. Saat kita menjalani tugas ini tentunya
tidaklah mudah dan kita diajarkan untuk mengandalkan Tuhan bukan
mengandalkan diri sendiri untuk menjalaninya. Kita menyadari bahwa
Tuhanlah yang memberkati dan menyertai kita sehingga kita sanggup
menjalaninya dan jika kita mengatakan bahwa Tuhan itu Raja, tentunya kita
akan selalu menyenangkan hati Raja dengan semua yang ada dihidup kita.
Komposisi ini menggunakan tanda sukat 4/4 dengan tempo 118. Sopran
menyanyikan melodi utama.

10

Lembaga Alkitab Indonesia (Jakarta 2008), Alkitab (Perjanjian Baru)

10


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bermazmur Bagi-Mu: komposisi nyanyian mazmur a cappella dalam format paduan suara T1 852011018 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja) T1 852008008 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja) T1 852008008 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja)

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja)

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja) T1 852008009 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja) T1 852008009 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja) T1 852008009 BAB IV

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aku Anak Tuhan dan Raja(Komposisi A Cappella untuk Paduan Suara Remaja)

0 0 21