Tinjaun Yuridis Mengenai Perlindungan Hak Cipta Terhadap Potret di Internet di Tinjau Dari Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

ABSTRAK
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PERLINDUNGAN HAK CIPTA
TERHADAP POTRET DI INTERNET DITINJAU DARI UNDANGUNDANG N0. 28 TAHU 20014
*Prof. Dr. Sunarmi S.H.,M.Hum
**Tri Murti Lubis SH.,MH
***Ariskha Arifin Hutagaol
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi khususnya komputer
sebagai perangkat pengelola informasi, maka suatu sistem informasi yang berbasis
komputer yang selalu dikenal dengan istilah Electronic data procesing, kini telah
banyak mengalami perkembangan, perkembangan yang pesat dari teknologi
komunikasi dan teknologi komputer telah membawa suatu perubahan yang
bersifat global dan masih dalam kehidupan manusia yang pada saat ini dunia
potret menggunakan (kamera digital) seiring dengan kemajuan teknologi sekarang
ini. Foto potret dalam jejaring sosial sangat mudah untuk disalah gunakan dan
diambil oleh setiap orang dan dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Seperti kasus pembajakan foto potret Ahmad Subaidi
yang yang dilakukan oleh Instansi Plat Merah NTB tepatnya pada tanggal 11
September 2015. Instansi Plat Merah menerbitkan sebuah buku yang disalah satu
halamannya menggunakan foto potret Ahmad Subaidi, pada saat menggunakan
Potret tersebut Instansi Plat Merah tidak mencantumkan dari mana sumber foto
tersebut di ambil. Hal inilah yang dapat menimbulkan masalah-masalah hukum

berkaitan dengan hak cipta karna sebuah karya foto potret adalah sebuah karya
yang dilindungi oleh undang-undang hak cipta.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
jenis penelitian hukum normatif, Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif serta sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yang terdiri
dari bahan hukum primer, skunder dan tersier. Serta pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara studi kepustakaan (library research).
Pengaturan Hak Cipta dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2014 Hak
Cipta yakni pasal 40 ayat (1), sedangkan pengaturan tentang hak cipta potret
diatus pada Pasal 12, pasal tersebut telah mengatur mengenai perlindungan
terhadap orang yang menjadi objek pemotretan. Perlindungan hukum yang
diberikan kepada penggunaan foto potret oleh pihak lain dalam jejaring sosial,
apabila pihak lain mempublikasikan foto seseorang untuk pertunjukan yang
bersifat komersial ataupun di jejaring sosial tanpa meminta izin terlebih dahulu
maka akan dikenakan sanksi, sanksi ini untuk memberikan rasa jera kepada
seseorang yang melakukan pemublikasian terhadap potret seseorang tanpa
meminta izin terlebih dahulu kepada pemagang haknya, mekanisme hukum yang
digunakan apabila terjadi sengketa mengenai foto potret di jejaring sosial melalui
pengajuan gugatan di Pengadilan Niaga dan arbitrase penyelesaian sengketa.
Kata Kunci : Foto potret, jejaring sosial, perlindungan hukum.

*Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universits Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
i
Universitas Sumatera Utara