Stres pada Lansia dalam Melaksanakan Aktivitas sehari-hari di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup.
Diseluruh dunia ± 500 juta lanjut usia (lansia) dengan umur rata-rata 60 tahun dan
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Sedangkan menurut
Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun
2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang,
balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di
dunia (Badan Pusat Statistik, 2015).
Bertambahnya lansia di Indonesia menyebabkan meningkatnya permasalahan
pada kelompok lansia yang perjalanan hidupnya secara alami akan mengalami
masa tua dengan segala keterbatasannya terutama dalam masalah kesehatan. Hal
tersebut diperkuat lagi dengan kenyataan, bahwa kelompok lansia lebih banyak
menderita penyakit yang menyebabkan ketidakmampuan dibandingkan dengan
orang yang lebih muda. Keadaan tersebut masih ditambah lagi bahwa lansia
biasanya menderita berbagai macam gangguan fisiologi yang bersifat kronik, juga
secara biologik, psikis, sosial ekonomi, akan mengalami kemunduran (Brunner &
Suddart, 2001).


1

Universitas Sumatera Utara

2

Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan
termasuk kesehatannya yang dapat menyebabkan stres. Responstresberbedapada
setiap lansia, karenasetiap lansia memiliki kemampuan toleransi yang berbedabeda tentang hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya stres. Stresor yang dating
akan dipersepsi dan dimaknai berbeda antara individu satu dengan yang lain
sehingga respon yang dihasilkanpun akan berbeda. Proses mempersepsi dan
memaknai stresor ini melibatkan proses mental (kognisi) dan pengalamanpengalaman individu dalam kehidupannya. Mereka harus menyesuaikan dengan
berbagai perubahan baik yang bersifat fisik, mental, maupun social (Nasir
&Muhith,2011).
Menurut Soejono (2000) bahwa prevalensi stres diperkirakan sekitar 60% pasien
lansia yang menderita stres di unit geriatri, sehingga gejala stress yang muncul
sering kali dianggap sebagai bagian dari proses menua, hal ini akan terus
meningkat. Angka kejadian stress pada lansia usia diatas 65 tahun diperkirakan
sekitar 10-30%


(Zerhusen dalam Pawlinska-Chmara,2005). Pada lansia kondisi

stres berupa ansietas dan depresi (Miller,1995) yang juga merupakan penyebab
lansia mengalami kesulitan tidur. Jika hal ini berlangsung dalam jangka panjang
maka akan berdampak terhadap kondisi fisik lansia (Soejono, 2000). Oleh karena
itu, kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap memelihara
dan meningkatkan agar selama mungkin bisa hidup secara produktif sesuai
kemampuannya.

Universitas Sumatera Utara

3

Pada lansia pekerjaan yang memerlukan tenaga sudah tidak cocok lagi, lansia
harus beralih pada pekerjaan yang lebih banyak menggunakan otak dari pada otot,
kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ ADL) juga
sudah mengalami penurunan. Aktivitas sehari-hari yang harus dilakukan oleh
lansia ada lima macam diantaranya makan, mandi, berpakaian, mobilitas dan
toieting (Brunner & Suddart, 2001).

Pada saat ini lansia kurang sekali mendapatkan perhatian serius ditengah keluarga
dan masyarakat terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari/
ADL. Hal ini disebabkan karena lansia mempunyai keterbatasan waktu, dana,
tenaga dan kemampuan untuk merawat diri sedangkan keluarga tidak mampu
untuk membantu lansia. Maka rumah jompo atau panti sosial dapat menjadi
pilihan mereka (Brunner & Suddart, 2001).
Keberadaanpantiuntukmenampung para lansia diIndonesiamerupakansalah satu
bentuk perhatian pemerintah pada kelompok usia ini. Lansia yang tinggal dipanti
memiliki latar belakang kehidupan dan alas an yang berbeda-beda. Latar
belakang, alasan, dan kondisi yang saat ini dipanti masing-masing memberikan
sumbangan sebagai stressor atau sumber stress dialami para lansia panti. Tentu
sumbangan stress dari masing-masing stresor tersebut akan berbeda bergantung
pada faktor individu itu pula. Besar kecilnya sumbangan stress dari stressor yang
mengelilingi kehidupan lansia panti akan memberikan variasi terhadap tingkat
stress yang dialami. Tingkat tekanan atau stress yang dialami individu usia lanjut
yang tinggal di panti ini menjadi menarik untuk diteliti.

Universitas Sumatera Utara

4


Harapannya setelah mengetahui tingkat stress lansia panti akan dapat menjadi
landasan dalam menciptakan program-program intervensi dalam peningkatan
kesejahteraan orang-orang lanjut usia dalam melewati akhir kehidupan mereka
(Indriana, 2008). Hasil penelitian Mardiana (2014) menyatakan tingkat stres pada
lansia yang terbanyak pada kategori tingkat stres sedang dengan jumlah 51
responden (85%), kemudian tingkat stress berat dengan jumlah 9 responden
(15%). Sementara menurut Hadiwinoto dan Setiabudi (1999) menyebutkan bahwa
stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan ADL pada
lanjut usia (Mardiana, 2014).
Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang stres pada
lansia dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di Graha Resident Senior Karya
Kasih Medan. Penelitian ini dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup
lansia dan juga untuk mengevaluasi keefektifan pelayanan yang selama ini
diberikan pada lansia, yaitu dengan mengidentifikasi tingkat kemampuan lansia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Harapannya setelah mengetahui tingkat
stress lansia panti akan dapat menjadi landasan dalam menciptakan programprogram intervensi yang yang tepat dan efektif dalam peningkatan kesejahteraan
orang-orang lanjut usia dalam melewati akhir kehidupan mereka demi tercapainya
kualitas kehidupan lansia yang baik dan sejahtera.
Perumusan masalah

Mengetahui tingkat stres pada lansia dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari di
Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.

iv
Universitas Sumatera Utara

5

Pertanyaan penelitian
Bagaimana tingkat stres pada lansia dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di
Graha Resident Senior Karya Kasih Medan ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat stres lansia dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di
Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.
Manfaat penelitian
Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk
meningkatkan mutu pendidikan keperawatan. Menambah kepustakaan khususnya
tentang tingkat stres lanisa dalam malaksanakan aktivitas hidup sehari-hari lansia
sehingga informasi ini dapat dikembangkan dalam praktek belajar di UPT

Pelayanan sosial Lansia.
Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan dalam
memberikan intervensi keperawatan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
sebagai upaya meningkatkan kebutuhan aktivitas sehari-hari lanjut usia.
Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi lanjutan penelitian
selanjutnya yang meneliti tentang topic dan ruang lingkup tingkat stres dalam
melaksanakan kemandirian untuk pemenuhan aktivitas hidup sehari-hari pada
klien lanjut usia yang mengalami gangguan penglihatan.

Universitas Sumatera Utara