Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan
pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk
menjelaskan faktor pemudah (pendidikan, pengetahuan, sikap, paritas, pekerjaan
dan pendapatan), faktor pemungkin (dukungan suami/keluarga dan dukungan
petugas), faktor kebutuhan (kondisi ibu) yang memengaruhi ibu hamil dalam
pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Marbau
Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Marbau
Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara yang terdiri dari 11 Desa.
Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena berdasarkan data yang diperoleh dari
Profil Kesehatan Puskesmas Marbau tahun 2016, Puskesmas Marbau memiliki
cakupan ANC yang rendah pada tahun 2014 yaitu 82,5% dan K4 79,5%, tahun
2015 cakupan K1 84,2% dan K4 80,52% dan tahun 2016 cakupan K1 84,78% dan
K4 81,10% . Cakupan ini belum mencapai standar pelayanan minimal kesehatan
kabupaten/ kota yang telah di tetapkan pemerintah yaitu : K1 100% dan K4 100%.
3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan mulai pada bulan Januari
2017 sampai dengan selesai.

40

Universitas Sumatera Utara

41

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 9
bulan dan ibu yang mempunyai bayi yang berumur < 4 bulan pada tahun 2016
yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau
Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berjumlah 582 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang
dianggap mewakili dari seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Besar sampel yang
dibutuhkan dihitung dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Riduwan dan

Adkon dalam Siswanto et. al, 2014) sebagai berikut:

Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (sebesar = 0.1)
Maka,

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus diatas diperoleh bahwa
sampel adalah 85,33 orang, tapi sampel yang diambil dibulatkan menjadi 85 orang
ibu hamil. Cara penarikan sampel dilakukan dengan cara acak sederhana (simple

Universitas Sumatera Utara

42

random sampling), yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Digunakan rumus :


Maka pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1 Sebaran Jumlah Proporsi Responden Ibu Hamil
No. Desa/Kelurahan Jumlah Ibu
Proporsi
Jumlah
Hamil
1.
Kel. Marbau
66
(66/582) x 85
10
2.
Aek Tapa
67
(67/582) x 85
10
3.
Pernantian
36
(36/582) x 85

5
4.
Lobu Rampah
21
(21/582) x 85
3
5.
Simpang Empat
65
(65/582) x 85
10
6.
Brussel
22
(22/582) x 85
3
7.
Bulungihit
49
(49/582) x 85

7
8.
Aek Hitetoras
87
(87/582) x 85
13
9.
Babussalam
43
(43/582) x 85
6
10. Marbau Selatan
43
(43/582) x 85
6
11. Perkebunan
83
(83/582) x 85
12
Marsel

JUMLAH
582
85
3.4 Jenis Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer menurut Sugiyono (2014) adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer adalah data yang diperoleh
dengan wawancara langsung dengan responden, dengan berpedoman pada
kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder menurut Sugiyono (2014) merupakan sumber data yang
diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain
yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen. Data sekunder

Universitas Sumatera Utara

43

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Labuhanbatu Utara dan Puskesmas Marbau. Data-data sekunder penelitian ini

meliputi data yang berhubungan dengan topik penelitian.
3.9 Variabel dan Definisi Operasional (DO)
3.9.1 Variabel Independen
Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang memengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat
(Siswanto et.al, 2014). Variabel independennya adalah

faktor pemudah

(pengetahuan, sikap, pendidikan, paritas, pekerjaan dan pendapatan ), faktor
pemungkin (dukungan suami/keluarga dan dukungan petugas kesehatan) dan
faktor kebutuhan (kondisi ibu)
3.9.2 Variabel Dependen
Variabel dependen (Variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Siswanto et.al, 2014).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemanfaatan pelayanan antenatal
yaitu jumlah kunjungan ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan sesuai dengan
standar minimal kunjungan ANC yakni pada trimester I minimal 1 kali, trimester
II minimal 1 kali dan timester III minimal 2 kali.
3.9.3 Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai
pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan
2. Sikap adalah reaksi atau respon responden terhadap pentingnya
pemeriksaan kehamilan.

Universitas Sumatera Utara

44

3. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang berhasil
ditamatkan oleh responden berdasarkan ijazah terakhir.
1. SD sederajat
2. SMP sederajat
3. SMA sederajat
4. Perguruan Tinggi
4. Paritas adalah jumlah kelahiran baik lahir hidup maupun lahir mati yang di
alami ibu. Paritas terbagi menjadi 3 yaitu : primipara, multipara dan grand
multipara
5. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan ibu hamil secara rutin sebagai
kegiatan utama untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.
1. Ibu Rumah Tangga
2. Wiraswasta
3. Pegawai Negeri
4. Pegawai Swasta
6. Pendapatan adalah jumlah uang rupiah dari hasil pekerjaan pokok dan
sampingan ibu hamil serta anggota keluarganya dalam satu bulan.
1. < Rp. 2.080.000/bulan UMK
2. > Rp. 2.080.000/bulan UMK
7. Dukungan keluarga adalah dukungan atau motivasi yang diberikan
anggota keluarga baik dari suami, orangtua, mertua maupun saudara
terhadap ibu hamil untuk memanfaatkan ANC.

Universitas Sumatera Utara

45

8. Dukungan petugas kesehatan adalah dukungan atau motivasi serta
pelayanan yang diberikan petugas kesehatan dalam memanfaatkan ANC.
9. Kondisi ibu adalah ada tidaknya penyakit yang dialami ibu selama

kehamilan. Ada keluhan jika ibu mempunyai masalah kesehatan selama
kehamilan, seperti penyakit yang diderita ibu dan ada oedema selama
kehamilan. Tidak ada keluhan jika ibu tidak mengalami masalah kesehatan
selama kehamilan.
10. Pemanfaatan pelayanan antenatal

yaitu jumlah kunjungan ibu hamil

minimal 4 kali selama kehamilan sesuai dengan standar minimal
kunjungan ANC yakni pada trimester I minimal 1 kali, trimester II
minimal 1 kali dan timester III minimal 2 kali.
3.10 Aspek Pengukuran
3.10.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas ( Independen )
Pengukuran variabel independen meliputi pendidikan, pengetahuan, sikap,
paritas, pekerjaan, pendapatan, dukungan suami/keluarga, dukungan petugas
kesehatan serta kondisi ibu. Skala pengukurannya secara rinci sebagai berikut :.

Universitas Sumatera Utara

46


Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Bebas ( Independen )
No

Variabel

Jumlah
Indikator

Kategori
Jawaban

1.

Pengetahuan

10

1 Benar
0 Salah

2.

Sikap

5

3.

Dukungan
Keluarga

5

3 Setuju
2 Kurang Setuju
1 Tidak Setuju
1 Ya
0 Tidak

4.

Dukungan
Petugas
Kesehatan

5

1 Ya

0 Tidak
5.

6.

Kondisi Ibu

2

1 Ya
0 Tidak

Kriteria

Skor

Skala
Ukur

Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Baik
Kurang baik
Tidak Baik
Mendukung

8-10
4-7
Rp. 2.080.000
16
18,8
Jumlah
85
100,0

Universitas Sumatera Utara

60

4.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pemungkin (Enabling)
Faktor pemungkin mencakup dukungan suami/keluarga dan dukungan
petugas kesehatan sebagai berikut:
4.3.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami/Keluarga
Hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden
mengenai dukungan suami/keluarga maka di peroleh jawaban responden terhadap
pernyataan (1) Apakah dalam pemeriksaan kehamilan ibu mendapat anjuran dari
keluarga (suami, orangtua, atau saudara), sebanyak 70 responden (82,4%)
menjawab ya, sedangkan 15 responden (17,6%) menjawab tidak. Pertanyaan (2)
Apakah suami sering mengantarkan ibu ke tempat pelayanan pemeriksaan
kehamilan, sebanyak 59 responden (69,4%) menjawab ya, sedangkan 26
responden (30,6%) menjawab tidak. Pertanyaan (3) Apakah keluarga (suami,
orangtua, atau saudara) selalu memotivasi ibu dalam menjaga kesehatan selama
kehamilan, sebanyak 66 responden (77,6%) menjawab ya, sedangkan 19
responden (22,4%) menjawab tidak.
Pertanyaan (4) Apakah keluarga (suami, orangtua, atau saudara) sering
menganjurkan ibu untukmengonsumsi makanan bergizi saat hamil, sebanyak 40
responden (47,1%) menjawab ya, sedangkan 45 responden (52,9%) menjawab
tidak. Pertanyaan (5) Apakah keluarga (suami, orangtua, atau saudara) membantu
ibu dalam mencari informasi tentang kesehatan selama masa kehamilan sekarang,
sebanyak 36 responden (42,4%) menjawab ya, sedangkan 49 responden (57,6%)
menjawab tidak. Urain hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13
berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

61

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami/Keluarga
Terhadap Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Care
No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
Jumlah
n
%
N
%
n
%
1. Apakah dalam pemeriksaan 70 82,6
15
17,6
85
100,0
kehamilan ibu mendapat
anjuran dari keluarga (suami,
orangtua, atau saudara)?
2. Apakah
suami
sering 59 69,4
26
30,6
85
100,0
mengantarkan ibu ke tempat
pelayanan
pemeriksaan
kehamilan?
3. Apakah keluarga (suami, 66 77,6
19
22,4
85
100,0
orangtua, atau saudara) selalu
memotivasi
ibu
dalam
menjaga kesehatan selama
kehamilan?
4. Apakah keluarga (suami, 40 47,1
45
52,9
85
100,0
orangtua, atau saudara) sering
menganjurkan
ibu
untukmengonsumsi makanan
bergizi saat hamil?
5. Apakah keluarga (suami, 36 42,4
49
57,6
85
100,0
orangtua,
atau
saudara)
membantu ibu dalam mencari
informasi tentang kesehatan
selama
masa
kehamilan
sekarang?
Berdasarkan

uraian

distribusi

dukungan

suami/keluarga

secara

keseluruhan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu sebanyak 45 responden
(52,9%) mendukung dan sebanyak 40 responden (47,1%) kurang mendukung.
Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.14 Distribusi Kategori Berdasarkan Dukungan Suami/Keluarga
No.
Dukungan
N
Persentase (%)
Suami/Keluarga
1.
Mendukung
45
52,9
2.
Kurang Mendukung
40
47,1
Jumlah
85
100,0

Universitas Sumatera Utara

62

4.3.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada
responden mengenai dukungan suami/keluarga maka di peroleh jawaban
responden terhadap pernyataan (1) Apakah petugas kesehatan selalu menyarankan
ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, sebanyak 26 responden (30,6%)
menjawab pernah, sedangkan 59 responden (69,4%) menjawab tidak pernah.
Pertanyaan (2) Sewaktu ibu hamil apakah petugas kesehatan pernah memberikan
penerangan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, sebanyak 27 responden
(31,8%) menjawab pernah, sedangkan 58 responden (68,2%) menjawab tidak
pernah.
Pertanyaan

(3)

Apakah

petugas

kesehatan

selalu

menyemangati

(memotivasi dan mendorong) ibu agar terus melakukan pemeriksaan kesehatan
secara rutin setiap bulannya, sebanyak 35 responden (41,2%) menjawab pernah,
sedangkan 50 responden (58,8%) menjawab tidak pernah. Pertanyaan (4) Apakah
petugas kesehatan pernah menyarankan ibu untuk melahirkan di pelayanan
kesehatan, sebanyak 53 responden (62,4%) menjawab pernah, sedangkan 32
responden (37,4%) menjawab tidak pernah. Pertanyaan (5) Apabila ibu tidak
datang memeriksakan kehamilan ke posyandu, apakah petugas kesehatan pernah
mendatangi rumah ibu, sebanyak 8 responden (9,4%) menjawab pernah,
sedangkan 77 responden (90,6%) menjawab tidak pernah. Hasil penelitian
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

63

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan
Terhadap Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Care
No.
Pertanyaan
Pernah
Tidak
Jumlah
Pernah
n
%
n
%
n
%
1.
Apakah petugas kesehatan selalu 26
30,6
59
69,4
85
100,0
menyarankan
ibu
untuk
melakukan
pemeriksaan
kehamilan?
2.
Sewaktu ibu hamil apakah 27
31,8
58
68,2
85
100,0
petugas
kesehatan
pernah
memberikan penerangan tentang
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan?
3.
41,2
50
58,8
85
100,0
Apakah petugas kesehatan selalu 35
menyemangati (memotivasi dan
mendorong) ibu agar terus
melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara rutin setiap
bulannya?
4.

5.

Apakah
petugas
kesehatan
pernah menyarankan ibu untuk
melahirkan
di
pelayanan
kesehatan ?
Apabila ibu tidak datang
memeriksakan kehamilan ke
posyandu,
apakah
petugas
kesehatan pernah mendatangi
rumah ibu ?

53

62,4

32

37,4

85

100,0

8

9,4

77

90,6

85

100,0

Berdasarkan uraian distribusi dukungan petugas kesehatan secara
keseluruhan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu sebanyak 19 responden
(22,4%) mendukung dan sebanyak 66 responden (77,6%) tidak mendukung. Hasil
ini dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16 Distribusi Kategori Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan
No.
Dukungan Petugas
N
Persentase (%)
Kesehatan
1.
Mendukung
19
22,4
2.
Kurang Mendukung
66
77,6
Jumlah
85
100,0

Universitas Sumatera Utara

64

4.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan (Need Factors)
Faktor kebutuhan mencakup kondisi ibu sebagai berikut:
4.3.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ibu
Berdasarkan dua pertanyaan maka di peroleh jawaban responden terhadap
pertanyaan (1) Apakah selama hamil ibu pernah mual-mual, sebanyak 67
responden (78,8%) menjawab pernah, sedangkan 18 responden (21,2%)
menjawab tidak pernah. Pertanyaan (2) Apakah selama hamil ibu pernah
mengalami bengkak pada kaki, sebanyak 63 responden (74,1%) menjawab pernah,
sedangkan 22 responden (25,9%) menjawab tidak pernah. Hasil ini dapat dilihat
pada tabel 4.17 berikut ini :
Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ibu Terhadap Ibu
Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care
No.
Pertanyaan
Pernah
Tidak
Jumlah
Pernah
n
%
n
%
n
%
1.
78,8
18
21,2
85
100,
Apakah selama hamil ibu pernah 67
0
mual-mual atau muntah-muntah?
2.

Apakah selama hamil ibu pernah
mengalami bengkak pada kaki?

63

74,1

22

25,9

85

100,
0

Berdasarkan uraian distribusi kondisi ibu secara keseluruhan dikategorikan
menjadi dua kategori yaitu sebanyak 69 responden (81,2%) ada keluhan dan
sebanyak 16 responden (18,8%) tidak ada keluhan. Hasil ini dapat dilihat pada
tabel 4.18 berikut ini :
Tabel 4.18 Distribusi Kategori Berdasarkan Kondisi Ibu
No.
Kondisi Ibu
N
Persentase (%)
1.
Ada Keluhan
69
81,2
2.
Tidak Ada Keluhan
16
18,8
Jumlah
85
100,0

Universitas Sumatera Utara

65

4.3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Care
Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan (1) Pada kehamilan
trimester pertama (1-3) bulan, berapa kali ibu memeriksakan kehamilan sebanyak
3 responden (3,5%) menjawab tidak pernah, sedangkan 39 responden (45,9%)
menjawab 1 kali dan 43 responden (50,6%) jawab >1 kali. Pertanyaan (2) Pada
kehamilan trimester kedua (4-6) bulan, berapa kali ibu memeriksakan kehamilan,
sebanyak 15 responden (17,6%) menjawab tidak pernah, sedangkan 59 responden
(69,4%) menjawab 1 kali dan 21 responden (12,9%) jawab >1 kali.
Pertanyaan (3) Pada kehamilan trimester kedua (7-9 ) bulan, berapa kali
ibu memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan, sebanyak 51 responden
(60,0%) menjawab 1 kali dan 34 responden (40,0%) jawab >1 kali. Hasil tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini :
Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
No. Pertanyaan
>1 kali
1 Kali
Tidak
Jumlah
Pernah
n
%
n
%
n
%
n
%
1.
Pada kehamilan trimester 43 50,6 39 37,6
3
3,5
85
100,0
pertama (1-3) bulan, berapa
kali ibu memeriksakan
kehamilan pada tenaga
kesehatan ?
2.
Pada kehamilan trimester 11 12,9 59 69,4 15 17,6
85
100,0
kedua (4-6) bulan, berapa
kali ibu memeriksakan
kehamilan pada tenaga
kesehatan ?
3.
Pada kehamilan trimester 0
0,0
51 60,0 34 40,0
85
100,0
kedua (7-9 ) bulan, berapa
kali ibu memeriksakan
kehamilan pada tenaga
kesehatan ?

Universitas Sumatera Utara

66

Distribusi kategori berdasarkan variabel pemanfaatan pelayanan antenatal
care didapat bahwa dari 85 responden hanya ada 34 responden (40%) yang
memeriksakan kehamilan dengan lengkap dan 51 responden (60%) yang tidak
lengkap atau tidak sesuai jadwal dalam memeriksakan kehamilan. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini :
Tabel 4.20 Distribusi Kategori
Antenatal Care
No.
Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
1.
Lengkap
2.
Tidak Lengkap
Jumlah
4.4

Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan
Persentase (%)
34
51
85

40,0
60,0
100,0

Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara

variabel bebas meliputi faktor pemudah (pengetahuan, sikap, pendidikan, paritas,
pekerjaan dan pendapatan), faktor pemungkin (dukungan suami/keluarga dan
dukungan petugas kesehatan) dan faktor kebutuhan (kondisi ibu) dengan variabel
terikat yaitu pemanfaatan pelayanan antenatal care dengan menggunakan uji Chi
Square pada tingkat kemaknaan α = 0.05, sebagai berikut :
4.4.1

Hubungan Antara Pendidikan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
Hubungan antara pendidikan responden dengan pemanfaatan pelayanan

antenatal care diperoleh dari 28 responden yang berpendidikan rendah, terdapat 8
responden yang lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care dan 20
responden yang tidak lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care. Dari 46
responden yang berpendidikan menengah, terdapat 19 responden yang lengkap

Universitas Sumatera Utara

67

memanfaatkan pelayanan antenatal care dan 27 responden yang tidak lengkap
memanfaatkan pelayanan antenatal care. Dan dari 11 responden yang
berpendidikan tinggi, terdapat 7 responden yang lengkap memanfaatkan
pelayanan antenatal care dan 4 responden yang tidak lengkap memanfaatkan
pelayanan antenatal care.
Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p=0,472
(p>0,05) berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan responden
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.21 berikut ini :
Tabel 4.21 Hubungan Antara Pendidikan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Care
Pendidikan
Total
P
Lengkap
Tidak Lengkap
value
F
%
F
%
F
%
8
9,4
20
23,5
28
32,9 0,472
Rendah
19
22,4
27
31,8
46
54,2
Menengah
7
8,2
4
4,7
11
12,9
Tinggi
Jumlah
34
40,0
51
60,.0
85
100,0
4.4.2 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan Pemanfaatan
Pelayanan Antenatal Care
Hubungan antara pengetahuan responden dengan pemanfaatan pelayanan
antenatal care diperoleh dari 34 responden yang berpengetahuan baik, terdapat 17
responden yang

lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care dan 17

responden yang tidak lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care. Dari 49
responden yang berpengetahuan kurang baik, terdapat 17 responden yang lengkap
memanfaatkan pelayanan antenatal care dan 32 responden yang tidak lengkap
memanfaatkan pelayanan antenatal care. Dari 2 responden yang berpengetahuan

Universitas Sumatera Utara

68

tidak baik, terdapat tidak ada responden yang lengkap memanfaatkan pelayanan
antenatal care dan 2 responden yang tidak lengkap memanfaatkan pelayanan
antenatal care.
Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,038
(p0,05) berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan responden
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.25 berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

71

Tabel 4.25 Hubungan Antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Care
Pekerjaan
Total
P
Lengkap
Tidak Lengkap
value
F
%
F
%
F
%
19
22,4
9
10,6
28
33,0 0,132
Bekerja
15
17,6
42
49,4
57
67,0
Tidak Bekerja
Jumlah
34
40,0
51
60,0
85
100,0
4.4.6 Hubungan Antara Pendapatan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
Hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan
antenatal care diperoleh dari 69 responden yang berpenghasilan dibawah UMK
atau UMK, terdapat 10 responden yang lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal
care dan 6 responden yang tidak lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal
care.
Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p=0,821
(p>0,05) berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan responden
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.26 berikut ini :
Tabel 4.26 Hubungan Antara Pendapatan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Care
Pendapatan
Total
P
Lengkap
Tidak Lengkap
value
F
%
F
%
F
%
< UMK
24
28,2
45
52,9
69
81,1 0,821
>UMK
10
11,8
6
7,1
16
18,9
Jumlah
34
40,0
51
60,0
85
100,0

Universitas Sumatera Utara

72

4.4.7

Hubungan Antara Dukungan Suami/Keluarga dengan Pemanfaatan
Pelayanan Antenatal Care
Hubungan

antara

dukungan

suami/keluarga

dengan

pemanfaatan

pelayanan antenatal care diperoleh dari 45 responden yang mendapat dukungan,
terdapat 23 responden yang lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care dan
22 responden yang tidak lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care. Dari
40 responden yang kurang mendapat dukungan, terdapat 11 responden yang
lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care dan 29 responden yang tidak
lengkap memanfaatkan pelayanan antenatal care.
Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p=0,027
(p0,05), variabel dukungan keluarga (0,078 > 0,05) dan variabel dukungan
petugas kesehatan (0,093 > 0,05), tidak memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan
pelayanan antenatal care.

Universitas Sumatera Utara

76

Tabel 4.31

Identifikasi Variabel Dominan Pengaruh Ibu Hamil Dalam
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Marbau
No.
Subvariabel
B
Nilai p
Exp (B)
1. Pengetahuan
0,248
0,047
1,281
2. Sikap
0,933
0,035
2,543
3. Paritas
0,066
0,019
0,625
4. Pekerjaan
-0,471
0,413
1,069
5. Dukungan keluarga
1,033
0,093
2,810
6. Dukungan petugas
-0,927
0,164
0,396
kesehatan
7. Kondisi Ibu
0,590
0,024
1,803
Adapun variabel yang masuk kedalam model regresi logistik ganda adalah

sebagai berikut :
Tabel 4.32 Hasil Uji Regresi Logistik
No.
Subvariabel
B
1 Konstanta
-4,407
2 Pengetahuan
0,248
3 Sikap
0,933
4 Paritas
0,066
5 Kondisi Ibu
0,590

Nilai p
0,041
0,047
0,035
0,019
0,024

Exp (B)
0,012
1,281
2,543
0,625
1,803

Variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan
antenatal care adalah variabel sikap karena memiliki nilai Exp (B) yang
terbesar. Variabel tingkat pengetahuan mempunyai nilai Exp (B) sebesar 1,281
artinya responden yang mempunyai pengetahuan yang baik 1,2 kali lebih besar
akan lengkap dalam memanfaatkan pelayanan antenatal care dari pada ibu yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dan tidak baik. Variabel sikap
mempunyai nilai Exp (B) sebesar 2,543 artinya responden yang mempunyai
sikap yan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

16 87 148

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

3 68 148

Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017

0 1 22

Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017

0 0 2

Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017

0 0 12

Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017

0 0 27

Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017

1 1 3

Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017

0 0 33

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Chapter III VI

0 0 50

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 6