Pengaruh Entrepreneurial Intellectual Capital Terhadap Kinerja UMKM Kuliner Asia Mega Mas Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:5). Dalam
penelitian ini variabel yang digunakan adalah social capital (X1), customer capital
(X2), technological capital (X3) terhadap kinerja UMKM (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Komplek Asia Mega Mas Medan. Waktu
penelitian dimulai dari bulan Februari 2017 sampai dengan April 2017.
3.3 Batasan Operasional
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel stimulan atau
variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah social capital (X1), customer capital (X2),
technological capital (X3). Variabel terikat (dependent variable) adalah varibel
yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat
adalah kinerja UMKM (Y).

Universitas Sumatera Utara


3.4 Definisi Operasional
Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabelvariabel yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang
jelasdan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabelvariabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
1. Social Capital (Modal Sosial)
Coleman dalam Fukuyama (2002:12) mendefenisikan Social Capital yakni
kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan
bersama dalam berbagai kelompok dan organisasi. Para anggota jaringan
“modal”, misalnya dalam bentuk istimewa yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan,akses informasi, ketersediaan, peluang, dan status
sosial.
2. Customer Capital (Modal Pelanggan)
Customer capital merupakan sumber daya yang dikaitkan hubungan
eksternal perusahaan dengan konsumen, supplier atau partner dalam
Research and Depelopment (R&D) (Starovic & Marr, 2004).
3. Technological Capital (Modal Teknologi)
Adeosun, et al (2009) berpendapat bahwa penggunaan teknologi
memberikan nilai positif bagi strategi manajemen yang terkait dengan
aspek komunikasi, akses informasi, pengambilan keputusan, manajemen
data dan knowledge management pada sebuah organisasi.


Universitas Sumatera Utara

4. Kinerja Usaha
Menurut Lumpkin dan Dess (1996) kinerja usaha merupakan sebuah
bentuk yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah
orientasi strategi perusahaan. Yang digunakan sebagai dimensi kinerja
usaha adalah kuantitatif dan kualitatif.

Variabel
Modal Sosial
(Social
Capital)
(X1)

Modal
Pelanggan
(Customer
Capital)
(X2)


Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Definisi
Dimensi
Indikator
Skala
kemampuan
1.
1. Kejujuran
Numerikal
masyarakat
Kepercayaan
(honesty)
untuk
(trust)
2. Keadilan
bekerjasama
(fairness)
demi mencapai

3. Toleransi
tujuan bersama
(tolerance)
dalam berbagai 2. Jaringan
1. Solidaritas
kelompok dan (network)
2. Partisipasi
organisasi
(participation)
3. Kerja sama
(collaboration)
3. Norma
1.Etika Bisnis
(norm)
sumber daya
yang dikaitkan
hubungan
eksternal
perusahaan
dengan

konsumen,
supplier atau
partner

1. Customer
Profile

2. Customer
Duration

3. Customer
Role

4. Customer
Support

1. Memahami
target pasar
2. Mengetahui
karakteristik

pelanggan
1. Loyalitas
pelanggan
2. Frekuensi
komunikasi
dengan
pelanggan
1. Peran
pelanggan
2. Kepuasan
pelanggan
1. Saran dan
kritik dari
pelanggan

Numerikal

Universitas Sumatera Utara

5. Customer

Success

1. Frekuensi
pembelian
pelanggan
1.
1. Investasi
Pengembangan pada teknologi

Modal
informasi,
Teknologi
peralatan, teknik
(Technological dan proses yang
Capital)
dibutuhkan
(X3)
untuk mengubah
input menjadi
2.

output dalam
Pemanfaatan
sebuah
organisasi.

Numerikal

1. Kemudahan
bertukar
informasi
2. Kemudahan
akses bekerja
sama
Kinerja Usaha
ukuran
1. Kuantitatif
1.
Numerikal
(Y)
kuantitatif dan

Pertumbuhan
kualitatif yang
penjualan
menggambarkan
2.
tingkat
Pertumbuhan
pencapaian
pendapatan
suatu sasaran
3.
atau tujuan yang
Pertumbuhan
telah ditetapkan
jumlah
oleh organisasi
4.
Pertumbuhan
laba
1. Kualitatif

1. Kedisiplinan
tenaga kerja
2. Kualitas dari
pencapaian
tujuan
3. Perilaku
individu
4. Efektivitas
dari kegiatan
bisnis
5. Ketelitian
kerja
Sumber: Fukuyama (2002), Starrovic & Marr (2004), Brinker (2000), Moeheriono
(2012)

Universitas Sumatera Utara

3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini
menggunakan skala numerik. Skala ini menggunakan dua kutub ekstrim yaitu

positif dan negatif. Skala numerik merupakan variasi dari skala diferensial
semantic. Di mana skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh seseorang, dan data yang diperoleh adalah data interval
(Sugiyono, 2008:138).
Pernyataan: Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Responden yang memberikan penilaian dengan angka 5 berarti memiliki
persepsi yang sangat positif, sedangkan jika memberikan jawaban pada angka 3
berarti netral, dan jika member jawaban pada angka 1 maka persepsi responden
terhadap pernyataan yang diajukan sangat negatif.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103), populasi adalah sekelompok elemen yang
lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner di area Asia Mega Mas Medan
yang berjumlah 35, dengan kriteria populasi adalah pelaku UMKM inovatif
dengan minimal usaha 2 tahun.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2
Kuliner Chinatown Asia Mega Mas Medan
NO
Nama Usaha
1
Waffle House
2
Mistercrepes
3
Super Squid
4
Miss Churros
5
Korokke Chan
6
L Pasta
7
The Waffle
8
Chicken Holic
9
Koko Snacks
10
Tako Yaki
11
Nom Nom Taiyaki
12
Offle
13
Kichi Ramen
14
Cobague
15
Crispy Hash
16
Churrific
17
Pizza Bro
18
Happy Sushi
19
Martabak Piring Murni
20
Taipei Xpress
21
Roomice
22
Bubble Time
23
Choco Blendor
24
Ah Tu Ice Cream
25
Rock n Roll
26
Milk X Crème
27
Zeri Bowl
28
Rise Coffee
29
Paporu
30
Topui Bubble
31
Shake Booster
32
Café Walk
33
Ice Cream Croll
34
J&C Coffee
35
Jelly Time
Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Produk
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan
Makanan & Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman

Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti
adalah sampling jenuh.Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005).
Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 35
pelaku UMKM Kuliner Asia Mega Mas.
3.7 Jenis Data
Data digunakan sebagai acuan yang objektif dalam proses pembuatan
keputusan untuk memecahkan suatu masalah oleh pengambil keputusan. Peneliti
menggunakan data primer dan data sekunder dalam melakukan penelitian untuk
membantu memecahkan masalah.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh perorangan atau
organisasi secara langsung dari objek yang ditulis, diolah dan digunakan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan (Situmorang dan Lufti, 2012:3). Data primer
diperoleh dengan menyebarkan kuisioner yang dibagikan kepada 35 pelaku
UMKM kuliner di area Asia Mega Mas.

Universitas Sumatera Utara

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal dan majalah dan situs
internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun
landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual
penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan
maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan
pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat
diterapkan.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
2. Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet
yang berhubungan denganentrepreneurialintellectual capital dan kinerja
UMKM.

Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu
kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan pada 30 orang responden diluar sampel, yaitu UMKM
Kuliner di Komplek Taman Setia Budi Indah.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran
instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur
construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan
dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut
dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel.
Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:
1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir
pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah
0,361.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3
Validasi Tiap Pernyataan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale
Variance if
Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

VAR00001

91.1000

83.128

.592

.931

VAR00002

91.4000

77.766

.666

.931

VAR00003

91.1667

80.557

.582

.932

VAR00004

90.9000

81.955

.694

.930

VAR00005

91.0000

83.448

.662

.931

VAR00006

90.9333

82.064

.719

.929

VAR00007

90.9333

82.133

.581

.931

VAR00008

90.9667

84.171

.427

.934

VAR00009

90.9667

85.206

.624

.932

VAR00010

90.8667

83.568

.512

.932

VAR00011

90.9000

82.300

.595

.931

VAR00012

90.9667

84.171

.427

.934

VAR00013

90.9667

85.206

.624

.932

VAR00014

90.9333

85.030

.579

.932

VAR00015

90.9667

84.654

.569

.932

VAR00016

90.9667

81.137

.639

.930

VAR00017

90.9333

82.064

.644

.930

VAR00018

90.8667

83.568

.512

.932

VAR00019

91.1000

83.128

.592

.931

VAR00020

91.4000

77.766

.666

.931

VAR00021

91.1667

80.557

.582

.932

VAR00022

90.9000

81.955

.694

.930

VAR00023

91.0000

83.448

.662

.931

VAR00024

90.9333

82.064

.719

.929

Keterangan

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Universitas Sumatera Utara

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh
nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai
diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 24 (Dua Puluh Empat) butir pernyataan
pada kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang

dan

Lufti

(2011:79),

reliabilitas

adalah

indeks

yangmenunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari
pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek
yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.
Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya
sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.Pengujian
dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang sudah
dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria
sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :
jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik
0,7 nilai signifikan, maka data residual
berdistribusi normal
b. Apabila nilai Kolmogorov – Smirnov Z < 1,97, maka data
dikatakannormal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi

ketidaksamaan

variance

dari

residual

satu

pengamatan

kepengamatan yang lain, model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas yaitu dengan uji Glejser yang meregresikan nilai Absolute
Residual (AbsRes) atau memutlakkan nilai residual terhadap variabel independent
dapat dilihat dari tabel Coefiecients nilai Sig. pada variabel independent lebih
besar dari 5 %, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Varience Inflation Factor
(VIF).Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai
multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10
(Ghozali, 2009:91).

Universitas Sumatera Utara

3.11. Teknik Analisis Data
3.11.1. Analisis Statistik Deskriptif
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis
statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 35 kuesioner yang diisi oleh pelaku
UMKM Asia Mega Mas. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai
suatu

data.

Dalam

hal

ini,

statistik

deskriptif

menjelaskan

mengenai

karakteristikresponden dan variabel yang digunakan.
3.11.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel
dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui
besarnya (Santoso, 2002:163). Variabel independen terdiri dari social capital
(X1), customer capital (X2) dan technological capital (X3),sedangkan variabel
dependennya adalah kinerja usaha (Y). Rumus persamaan regresi yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1+ b2X2 + b3X3+ e
Keterangan :
Y : Variabel Kinerja Usaha
b1 : Koefisien Social Capital
b2: Koefisien Customer Capital
b3 : Koefisien Technological Capital

Universitas Sumatera Utara

X1 : VariabelSocial Capital
X2 : Variabel Customer Capital
X3 : Variabel Technological Capital
a : Konstanta
e: Standar Error
Dalam melakukan analisis regresi linear sederhana penulis menggunakan
bantuan komputer dengan program SPSS for windows.
3.12. Pengujian Hipotesis
Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan
digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui
pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi
secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:84).
Kriteria pengujiannya dengan taraf signifikansi sebesar 5% maka:
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel.
Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu:
Ho diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

Universitas Sumatera Utara

Ha diterima jika Fhitung> Ftabel pada α = 5%
2. Uji Signifikan Individual / Uji Parsial (Uji-t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada
tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009:84).
Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jika thitung< ttabel , maka H0 diterima atau Ha ditolak.
Jika thitung> ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka H0 diterima sedangkan Ha ditolak,
namun jika thitung lebih kecil dari ttabel maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
Jika signifikansi di bawah 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima (Situmorang,
2012:157).
3. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (Adjusted R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan
tertulis Adjusted R Square. Nilai R² sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen
seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain

Universitas Sumatera Utara

yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted R²
berkisarantara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2009:45).

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum UMKM Kuliner Asia Mega Mas Medan
Kuliner Chinatown Asia Mega Mas Medan merupakan tempat baru para
pelaku UMKM yang berkutat pada bisnis kuliner. Pecinan atau Kampung Cina
atau Chinatown dalam Bahasa Inggris, merujuk kepada sebuah wilayah kota yang
mayoritas penghuninya adalah orang Tionghoa. Pecinan banyak terdapat di kotakota besar di berbagai negara di mana orang Tionghoa merantau dan kemudian
menetap seperti di Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Asia Tenggara.
(www.wikipedia.com)
Komplek Asia Mega Mas Medan telah disulap mejadi pusat keramaian
malam yang asik. Asia Mega Mas di Medan, Sumatera Utara mulanya hanyalah
kawasan kumuh dengan petak-petak rumah susun yang tidak teratur. Tapi kini di
malam hari, tempat itu telah menjadi surga bagi para penikmat kuliner. Pedagang
makanan berupaya membuat makanan seunik mungkin. Kebanyakan mereka
adalah anak-anak muda. Mereka mengkombinasikan jenis-jenis makanan yang tak
biasa. Bagi pengunjung, membeli jajanan seperti ini tentu biasa saja dan hanya
untuk lucu-lucuan saja. Tapi justru produk inovatif yang dilakukan anak muda
disepanjang jalan di komplek Asia Mega Mas telah memicu perputaran uang yang
luar biasa (www.nationalgeographic.co.id)

Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 6 butir untuk variabel X1 (modal sosial), 7 butir
untuk variabel X2 (modal keluarga), 5 butir untuk variabel X3 (modal teknologi)
dan 6 butir untuk variabel Y (kinerja usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah
24 butir. Responden dalam penelitian ini adalah para pemilik UMKM Kuliner
Asia Mega Mas Medan sebanyak 35 responden.
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
No.
1.
2.

Kategori
Laki-laki
Perempuan
Total

Jumlah
Nominal
22
13
35

%
62,8
37,2
100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki dengan persentase (62,8%) atau berjumlah 22 orang, dan
responden perempuan berjumlah 13 orang (37,2%)

Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarakan Usia
No.

Jumlah

Kategori
(Tahun)
20 – 25
26 – 30
31 – 35
> 36

1.
2.
3.
4.

%

Nominal
6
8
16
5
35

Total

17,1
22,9
45,7
14,3
100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
usia terdiri dari usia 20 - 25 tahun berjumlah 6 orang (17,1%), 26 - 30 tahun
berjumlah 8 orang (22,9%), 31 – 35 tahun berjumlah 16 orang (45,7%) dan > 35
tahun berjumlah 5 orang (14,3%).
4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarakan Lama Usaha
No.

Kategori
(Tahun)

1.
2.
3.
4.

2–3
3–4
5–6
>7
Total

Jumlah
Nominal
7
15
9
4
35

%
20
42,8
25,7
11,5
100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarakan Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
lama bekerja terdiri dari 2 – 3 tahun berjumlah 7 usaha (20%), 3 – 4 tahun
berjumlah 15 usaha (42,8%), 5 -6 tahun berjumlah 9 usaha (25,7%) dan lebih dari
7 tahun berjumlah 4 usaha (11,5%)
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Modal Sosial
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Modal Sosial
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

68,6

7

20

0

0

0

23

65,7

8

22,9

1

2,9

22
24
26

62,9
68,6
74,3

5
4
5

14,3
11,4
14,3

3
0
0

8,6
0
0

25

71,4

4

11,4

0

0

No.
Item

F

%

F

%

1.

4

11,4

24

2.

3

8,6

3.
4.
5.

5
7
4

14,3
20
11,4

6.

6

17,1

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

35

100

0

0

35

100

0
0
0

0
0
0

35
35
35

100
100
100

0

0

35

100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1.

Pada

pernyataan pertama,“Secara

keseluruhan,

para

pegawai dapat

dipercaya.”, sebanyak 11,4% responden menyatakan sangat setuju, 68,6%
responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang
setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2. Pada pernyataan kedua, “Para pegawai melakukan tugasnya dengan baik”,
sebanyak 8,6% responden menyatakan sangat setuju, 65,7% responden
menyatakan setuju, 22,9% responden menyatakan kurang setuju dan 2,9%
responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
3.

Pada pernyataan ketiga, “Para pegawai memiliki hubungan yang baik satu
sama lain.”, sebanyak 14,3% responden menyatakan sangat setuju, 62,9%
menyatakan setuju, 14,3% responden menyatakan kurang setuju dan 8,6%
responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Para pegawai berkerja sama dalam melakukan
tugasnya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 68,6%
responden menyatakan setuju, dan 11,4% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.
5.

Pada pernyataan kelima, “Memiliki jaringan bisnis membantu usaha saya
berjalan dengan lancar.”, sebanyak 11,4% responden menyatakan sangat
setuju, 74,3% responden menyatakan setuju, dan 14,3% responden
menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

6.

Pada pernyataan keenam, “Usaha saya selalu mengutamakan kepentingan
umum dalam melakukan bisnis”, sebanyak 17,1% responden menyatakan
sangat setuju, 71,4% responden menyatakan setuju, dan 11,4% responden
menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Modal Pelanggan
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Modal Pelanggan
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

68,6

4

11,4

0

0

0

25
25
22
21

71,4
71,4
62,9
60

5
4
5
4

14,3
11,4
14,3
11,4

0
0
0
0

0
0
0
0

20

22

62,9

6

17,1

0

8,6

30

85,7

2

5,7

0

No.
Item

F

%

F

%

1.

7

20

24

2.
3.
4.
5.

5
6
8
10

14,3
17,1
22,9
28,6

6.

7

7.

3

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

35

100

0
0
0
0

0
0
0
0

35
35
35
35

100
100
100
100

0

0

0

35

100

0

0

0

35

100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1.

Pada pernyataan pertama,“Para pelanggan loyal terhadap usaha saya.”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 68,6% responden
menyatakan setuju, dan 11,4% responden menyatakan kurang setujudengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2. Pada pernyataan kedua, “Usaha saya memiliki reputasi yang baik”, sebanyak
14,3% responden menyatakan sangat setuju, 71,4% responden menyatakan
setuju, dan 14,3% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
3.

Pada pernyataan ketiga, “Kepuasan pelanggan menjadi salah satu tujuan
utama usaha saya”, sebanyak 17,1% responden menyatakan sangat setuju,
71,4% menyatakan setuju, dan11,4% responden menyatakan kurang
setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.

Pada pernyataan keempat, “Saran dan kritik dari pelanggan berperan terhadap
produktivitas usaha saya.”, sebanyak 22,9% responden menyatakan sangat
setuju, 62,9% responden menyatakan setuju, dan 14,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

5.

Pada pernyataan kelima, “Komunikasi dengan pelanggan terjalin dengan
baik.”, sebanyak 28,6% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden
menyatakan setuju, dan 11,4% responden menyatakan kurang setujudengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

6. Pada pernyataan keenam, “Saya mengetahui karakteristik pelanggan saya.”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 62,9% responden
menyatakan setuju, dan 17,1% responden menyatakan kurang setujudengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Para pelanggan selalu melakukan pembelian
berulang kali” sebanyak 8,6% responden menyatakan sangat setuju, 85,7%
responden menyatakan setuju, dan 5,7% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Modal Teknologi
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Modal Teknologi
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

57,1

6

17,1

0

0

0

62,9
68,6
62,9
60

5
4
4
5

14,3
11,4
11,4
14,3

3
0
0
0

8,6
0
0
0

0
0
0
0

No.
Item

F

%

F

%

1.

9

25,7

20

2.
3.
4.
5.

5
7
9
9

14,3
20
25,7
25,7

22
24
22
21

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

35

100

0
0
0
0

35
35
35
35

100
100
100
100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Universitas Sumatera Utara

1. Pada pernyataan pertama,“Teknologi berperan penting terhadap usaha saya.”,
sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju, 57,1% responden
menyatakan setuju, dan 17,1% responden menyatakan kurang setujudengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Usaha saya menggunakan teknologi dalam
berinovasi”, sebanyak 14,3% responden menyatakan sangat setuju, 62,9%
responden menyatakan setuju, 14,3% responden menyatakan kurang setuju
dan 8,6% responden menyatakan tidak stuju dengan pernyataan tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
3.

Pada pernyataan ketiga, “Usaha saya memanfaatkan teknologi untuk
menciptakan keunggulan bersaing”, sebanyak 20% responden menyatakan
sangat setuju, 68,6% menyatakan setuju, dan11,4% responden menyatakan
kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.

Pada pernyataan keempat, “Teknologi memudahkan saya dalam menjalankan
usaha”, sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju, 62,9%
responden menyatakan setuju, dan 11,4% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

5.

Pada pernyataan kelima, “Teknologi memudahkan saya berkomunikasi
dengan pelanggan”, sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju,
60% responden menyatakan setuju, dan 14,3% responden menyatakan kurang
setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Usaha
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Usaha
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

74,3

5

14,3

0

0

0

25
20
26
25

71,4
57,1
74,3
71,4

5
6
5
4

14,3
17,1
14,3
11,4

0
0
0
0

0
0
0
0

20

57,1

6

17,1

0

0

No.
Item

F

%

F

%

1.

4

11,4

26

2.
3.
4.
5.

5
9
4
6

14,3
25,7
11,4
17,1

6.

9

25,7

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

35

100

0
0
0
0

0
0
0
0

35
35
35
35

100
100
100
100

0

0

35

100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Peningkatan penjualan sebagai pendukung dalam
kinerja usaha saya.”, sebanyak 11,4% responden menyatakan sangat setuju,
74,3% responden menyatakan setuju, dan 14,3% responden menyatakan
kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2. Pada pernyataan kedua, “Peningkatan pendapatan usaha yang stabil sebagai
pendukung dalam kinerja usaha saya”, sebanyak 14,3% responden
menyatakan sangat setuju, 71,4% responden menyatakan setuju, dan 14,3%
responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
3.

Pada pernyataan ketiga, “Jumlah pelanggan mengalami peningkatan”,
sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju, 57,1% menyatakan
setuju, dan17,1% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.

4.

Pada pernyataan keempat, “Kedisiplinan tenaga kerja sangat dibutuhkan
untuk pencapaian kinerja usaha saya.”, sebanyak 11,4% responden
menyatakan sangat setuju, 74,3% responden menyatakan setuju, dan 14,3%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap
pernyataan tersebut.

5.

Pada pernyataan kelima, “Keberhasilan dalam pencapaian target usaha sangat
dibutuhkan untuk kemajuan kinerja usaha saya”, sebanyak 17,1% responden
menyatakan sangat setuju, 71,4% responden menyatakan setuju, dan 11,4%
responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

6. Pada pernyataan keenam, “Aktifitas yang tinggi pada tenaga kerja sangat
penting untuk mendukung keberhasilan kinerja usaha saya.”, sebanyak 25,7%
responden menyatakan sangat setuju, 57,1% responden menyatakan setuju,
dan 17,1% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas (modal sosial, modal pelanggan dan modal
teknologi) terhadap variabel terikat (kinerja usaha). Data diolah secara statistik
untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu
program SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ b3X3 +e

Dimana :
Y

= Kinerja Usaha

X1

= Modal Sosial

X2

= Modal Pelanggan

X3

= Modal Teknologi

α

= Konstanta

b1, b2, b3

= Koefisien regresi

e

= Standar eror

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi
linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.375

3.575

Modal Sosial

.328

.205

Modal Pelanggan

.431

Modal Teknologi

.189

Coefficients
Beta

t

Sig.
.105

.917

.344

1.599

.120

.198

.376

2.179

.037

.292

.146

.648

.522

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
Y = 0,375 + 0,328X1 + 0,431X2 +0,189X3 +e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 0,375 ini menunjukkan bahwa jika variabel modal sosial, modal
pelanggan dan modal teknologi dianggap konstan maka variabel kinerja usaha
akan bernilai0,375
2. Koefisien b1 (X1) = 0,328 menunjukkan bahwa jika variabel modal sosial
meningkat sebesar satu satuan maka kinerja usaha akan meningkat sebesar 0,328
3. Koefisien b2 (X2) = 0,431 menunjukkan bahwa jika variabel modal pelanggan
meningkat sebesar satu satuan maka kinerja usaha akan meningkat sebesar 0,431

Universitas Sumatera Utara

4. Koefisien b3 (X3) = 0,189 menunjukkan bahwa jika variabel modal teknologi
meningkat sebesar satu satuan maka kinerja usaha akan meningkat sebesar 0,189
4.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layakatau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plotyang membandingkan antara dua absorvasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a. Pendekatan Histogram

Universitas Sumatera Utara

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.

Universitas Sumatera Utara

b. Pendekatan Grafik

Gambar 4.2
Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S).

Universitas Sumatera Utara

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters

35
a

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000
1.68100702

Absolute

.108

Positive

.087

Negative

-.108

Kolmogorov-Smirnov Z

.640

Asymp. Sig. (2-tailed)

.807

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0.807 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance< 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas
4.

Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Collinearity Statistics

Std.
Model
1

B

Error

(Constant)

.375

3.575

Modal Sosial

.328

.205

Modal Pelanggan

.431

Modal Teknologi

.189

Beta

t

Sig.

Tolerance

VIF

.105

.917

.344

1.599

.120

.248

4.028

.198

.376

2.179

.037

.387

2.584

.292

.146

.648

.522

.229

4.375

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas
(modal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi) adalah lebih besar dari nilai
ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (modal sosial, modal pelanggan
dan modal teknologi) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data
dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas
yaitu :

Universitas Sumatera Utara

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
layak dipakai untuk memprediksi kinerja usaha berdasarkan masukan variabel
modal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi.

Universitas Sumatera Utara

b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen (modal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi). Jika
variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel absud
maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.11
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.375

3.575

Modal Sosial

.328

.205

Modal Pelanggan

.431

Modal Teknologi

.189

Coefficients
Beta

t

Sig.
.105

.917

.344

1.599

.120

.198

.376

2.179

.037

.292

.146

.648

.522

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.11 terlihat variabel independen (modal sosial, modal
pelanggan dan modal teknologi) yang tidak signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai
modal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi diatas tingkat signifikansi 5%
(0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

4.6 Pengujian Hipotesis
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel bebas (modal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi)
secara simultan terhadap variabel terikat (kinerja usaha).
Tabel 4.12
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares
Regression
Residual
Total

df

Mean Square

172.895

3

57.632

96.077

31

3.099

268.971

34

F
18.595

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Modal Teknologi, Modal Pelanggan, Modal Sosial
b. Dependent Variable: Kinerja Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Tabel 4.12 mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 18,595 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05) adalah 2,91. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh
variabel bebas (modal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi) secara
serempak adalah signifikan terhadap kinerja usaha para pemilik UMKM Kuliner
Asia Mega Mas Medan.
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah modal sosial, modal
pelanggan dan modal teknologi secara parsial berpengaruh terhadapkinerja usaha
para pemilik UMKM Kuliner Asia Mega Mas Medan

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.13
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.375

3.575

Modal Sosial

.328

.205

Modal Pelanggan

.431

Modal Teknologi

.189

Coefficients
Beta

t

Sig.
.105

.917

.344

1.599

.120

.198

.376

2.179

.037

.292

.146

.648

.522

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :
1. Variabel modal sosial berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,120) lebih besar dari 0,05
dan t-hitung (1,599) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2.03951)
2. Variabel modal pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,037) lebih kecil dari 0,05
dan t-hitung (2,179) lebih besar dibandingkan t-tabel (2.03951)
3. Variabel modal teknologi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,522) lebih besar
dari 0,05 dan t-hitung (0,648) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2.03951)
4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa
besar kontribusi variabel bebas (modal sosial, modal pelanggan dan modal
teknologi) terhadap variabel terikat (kinerja usaha). Koefisien determinasi berkisar
antara nol sampai satu (0 ≤ R2 ≥ 1).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary

Model
1

R

R Square

.802a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.643

.608

1.76047

a. Predictors: (Constant), Modal Teknologi, Modal Pelanggan, Modal
Sosial

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.802 sama dengan 80,2% berarti hubungan

antara

variabelmodal sosial, modal pelanggan dan modal teknologi terhadap kinerja
usaha para pemilik UMKM Kuliner Asia Mega Mas Medan sebesar 80,2%
artinya hubungannyaerat.
2. Nilai Adjusted R Square0.608 berarti 60,8% kinerja usaha para pemilik
UMKM Kuliner Asia Mega Mas Medandapat di jelaskan oleh modal sosial,
modal pelanggan dan modal teknologi sedangkan sisanya 39,2% dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam penelitian ini seperti
efikasi diri, motivasi, kemandirian pribadi dan lain sebagainya.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pengaruh Modal Sosial, Modal Pelanggan dan Modal Teknologi
Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan Uji F (Simultan) terlihat bahwa modal intelktual (modal
sosial, modal pelanggan dan modal teknologi) secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja usaha. Hal ini dikarenakan nilai signifikan variabel
(0,000) < signifikan penelitian (0,05) dan nilai F hitung (18,595) > F tabel (2,91).

Universitas Sumatera Utara

4.7.2 Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kinerja Usaha
Coleman dalam Fukuyama (2002:12) mendefenisikan social capital yakni
kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama dalam
berbagai kelompok dan organisasi. Teori tentang modal sosial menyatakan bahwa
jaringan hubungan merupakan sebuah sumber daya yang dapat digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Partha dalam Suparman (2012) mendefenisikan,
modal sosial sebagai hubungan-hubungan yang tercipta dan normanorma yang
membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial masyarakat dalam spektrum
yang luas, yaitu sebagai perekat sosial (social glue) yang menjaga kesatuan
anggota kelompok secara bersama-sama.
Berdasarkan uji parsialvariabel modal sosial berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja usaha para pemilik UMKM Kuliner Asia Mega Mas
Medan, artinya untuk meningkatkan kinerja usaha pada UMKM Kuliner Asia
Mega Mas dapat didorong oleh variabel modal sosial, namun variabel ini tidak
berkontribusi banyak dalam peningkatan kinerja usaha. Pernyataan pada variabel
modal sosial cenderung mendapatkan tanggapan setuju oleh responden, hal ini
menunjukan sebagian besar responden yakni pemilik UMKM Kuliner Asia Mega
Mas menyatakan memiliki modal sosial yang baik untuk meningkatkan kinerja
usaha.
Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam variabel ini adalah
“Para pegawai berkerja sama dalam melakukan tugasnya”, hal ini menunjukan
adanya hubungan yang baik antara sesama karyawan sehingga menciptakan modal
sosial yang berdampak postif untuk kinerja usaha. Menurut Burt dalam Suparman

Universitas Sumatera Utara

(2012) modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi
(berhubungan) satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang sangat
penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek
eksistensi sosial yang lain.
4.7.3 Pengaruh Modal Pelanggan Terhadap Kinerja Usaha
Customer capital merupakan sumber daya yang dikaitkan hubungan
eksternal perusahaan dengan konsumen, supplier atau partner dalam Research
and Depelopment (R&D) (Starovic & Marr, 2004), meliputi brand, konsumen,
loyalitas konsumen nama perusahaan, jaringan distribusi, kolaborasi bisnis,
kesepakatan lisensi dan kontrak-kontrak yang mendukung. Pengelolaan customer
capital yang baik akan menyebabkan kompetensi dalam aktivitas organisasi atau
respon terhadap perubahan pasar dapat dikembangkan. Customer capital muncul
dalam bentuk proses belajar, akses, dan kepercayaan. Ketika sebuah perusahaan
atau seseorang akan memutuskan membeli dari suatu perusahaan, maka keputusan
didasarkan pada kualitas hubungan mereka, harga, dan spesifikasi teknis. Semakin
baik hubungannya, semakin besar peluang rencana pembelian akan terjadi, dan
hal ini berarti semakin besar peluang rencana pembelian akan terjadi, dan hal ini
berarti semakin besar peluang perusahaan belajar dengan dan dari pelanggan serta
pemasoknya. Pengetahuan yang dimiliki bersama adalah bentuk tertinggi
customer capital. (Sugeng, 2002: 206).
Berdasarkan uji parsialvariabel modal pelanggan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja usaha para pemilik UMKM Kuliner Asia Mega Mas
Medan, artinya untuk meningkatkan kinerja usaha pada UMKM Kuliner Asia

Universitas Sumatera Utara

Mega Mas dapat didorong oleh variabel modal pelanggan, dan variabel modal
pelanggan merupakan variabel dominan dalam penelitian ini untuk meningkatkan
kinerja usaha. Pernyataan pada variabel pelanggan cenderung mendapatkan
tanggapan setuju oleh responden, hal ini menunjukan sebagian besar responden
yakni pemilik UMKM Kuliner Asia Mega Mas menyatakan memiliki modal
pelanggan yang baik untuk meningkatkan kinerja usaha.
Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam variabel ini adalah
“Para pelanggan selalu melakukan pembelian berulang kali”, hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar usaha yang di jalankan oleh responden sudah memiliki
pelanggan setia sehingga kinerja usaha mereka sangat dipengaruhi oleh
banyaknya pelanggan yang mau membeli produk mereka. Customer capital atau
modal pelanggan adalah hubungan organisasi dengan orang-orang yang berbisnis
dengan organisasi tersebut. Edvinsson menambahkan customer capital adalah
kecenderungan pelanggan suatu perusahaan untuk tetap melakukan bisnis dengan
perusahaan tersebut.
4.7.4 Pengaruh Modal Teknologi Terhadap Kinerja Usaha
Adeosun, et al (2009) berpendapat bahwa penggunaan teknologi
memberikan nilai positif bagi strategi manajemen yang terkait dengan aspek
komunikasi, akses informasi, pengambilan keputusan, manajemen data dan
knowledge management pada sebuah organisasi. Teknologi dapat menjadi
kekuatan strategi dan alat bagi organisasi yang memberi keuntungan pada aspek
promosi dan kekuatan daya saing (Buhalis, 2003).

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uji parsialvariabel modal teknologi berpengaruh positif dan
tidak signifikan ter