Perkembangan Fakultas Theologi Menjadi Sekolah Tinggi Theologi HKBP 1954-1978

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Perkembangan Fakultas Teologi Universitas
HKBP Nommensen menjadi STT HKBP Tahun 1954–1978”. Pada penelitian ini
penulis mengungkapkan mengenai sejarah berdirinya Fakultas Teologi Universitas
HKBP Nommensen, dan perkembangan Fakultas Teoligi Universitas HKBP
Nommensen dari tahun 1954 sampai 1978.
Universitas HKBP Nomensen adalah salah satu universitas swasta di
Sumatera Utara. Universitas ini merupakan salah satu universitas tertua di Sumatera
Utara setelah USU dan UISU. Sesuai dengan nama kampus ini yaitu mengambil
nama missionaris zending dari Jerman yaitu I.L. Nomensen, universitas ini memang
milik organisasi gereja kristen yaitu HKBP. Dimana kampus ini didirikan atas
inisiatif dari petinggi HKBP pada tahun 1954.
Dari hasil penelitian ini maka Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen
merupakan fakultas pertama yang dibangun di Universitas HKBP Nommensen. Fakultas
Teologi Universitas HKBP Nommensen berperan sebagai lembaga pendidikan
pendeta bagi Gereja HKBP dan Gereja Protestan lain di Indonesia. Perkembangan
Fakultas Teologi juga tidak terlepas dari minat masyarakat yang ingin kuliah dan menjadi
pendeta. Hingga pada 1978, sesuai dengan putusan Sinode Godang HKBP, Fakultas
Teologi Universitas HKBP Nomensen diubah menjadi STT-HKBP dengan alasan
agar pendidikan para calon pendeta lebih dekat kepada Gereja HKBP. Segala fasilitas
dari Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dialihkan menjadi milik STTHKBP. Demikianlah STT-HKBP hingga kini menjadi suatu lembaga pendidikan

teologi HKBP, yang bertujuan untuk mempersiapkan para calon pendeta bagi HKBP
dan bagi Gereja-gereja Protestan lain di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik,
verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Heuristik yaitu tahap pertama penulis untuk
mengumpulkan sumber dan data-data, yang dilakukan melalui cross check
wawancara narasumber dan dokumenyang terbatas. Kemudian penulis melakukan
kritik ekstern dan kritik intern terhadap data-data yang telah dikumpulkan.
Selanjutnya setelah memilih sumber yang telah dikritik, penulis beranjak ke tahap
berikutnya yaitu tahap penulisan (historiografi).

Universitas Sumatera Utara