Gerakan Sosial Budha Tzu Chi di Kota Medan

GERAKAN SOSIAL BUDHA TZU CHI DI KOTA MEDAN

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang gerakan sosial yang dilakukan oleh organisasi
Tzu Chi di Kota Medan. Menggunakan teori gerakan sosial dengan tiga faktor
utama pada gerakan sosial; struktur kesempatan politik, pembingkaian aksi
kolektif serta teori mobilisasi sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan kedudukan Tzu Chi pada agama Budha serta melihat pola
gerakan sosial dan keagamaannya. Menggunakan metode penelitian kualitatif,
dimana peneliti langsung mengamati dengan orang yang diteliti dan mencoba
menganalisis setiap pengalaman subjektif dan objektif dalam pendekatan
sosiologis. Informan kunci pada penelitian ini yakni pengurus struktural
organisasi Tzu Chi, karena dianggap representatif dan memiliki pengalaman
dalam organisasi, sementara informan tambahan adalah para relawan biasa. Hasil
penelitian ini mengungkapkan bahwa pasca reformasi, telah membuka
kesempatan untuk Tzu Chi melakukan gerakan sosial yang kian berkembang dan
mendapatkan dukungan yang berasal dari lintas agama dan etnis. Tzu Chi yang
diisi oleh mayoritas etnis Tionghoa menjadikan organisasi ini sebagai wadah
dalam menunjukkan identitasnya untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan
sosial ditengah masyarakat kota Medan yang beragam. Jaringan pendanaan
mereka yang dihimpun melalui jaringan bisnis, kekerabatan serta motivasi

spiritual ajaran Budha membuat sumber daya organisasi kian bergerak untuk
memperluas visi dan misi organisasi. Beberapa anggota Tzu Chi memutuskan
untuk bergabung dengan alasan diantaranya melihat minimnya peran pemerintah
dalam mengatasi masalah-masalah sosial kemanusiaan, ketidakpercayaan pada
organisasi masyarakat lain serta ketokohan pendiri Tzu Chi dengan ajaran-ajaran
moralitasnya. Anggota Tzu Chi juga dilarang untuk ikut dalam politik praktis,
berdemonstrasi dan menjadikan pemerintah sebagai mitra kerja. Tzu Chi
membingkai gerakan kemanusiaannya lewat stasiun televisi milik organisasi yakni
DAAI TV. Dalam konteks sosial keagamaan, Tzu Chi juga melakukan gerakan
purifikasi (pemurnian) bagi pengikutnya yang beragama Budha dan menerapkan
pola managmen organisasi dengan sistem 4 in 1 yang dianggap modern,
meminimalisir konflik organisasi serta mampu menghadapi tantangan zaman.

Kata kunci : Gerakan Sosial, Struktur Kesempatan Politik, Pembingkaian Aksi
Kolektif, Mobilisasi Sumber Daya, Gerakan Purifikasi

vi
Universitas Sumatera Utara

SOCIAL MOVEMENT OF TZU CHI BUDDIST IN MEDAN


ABSTRACT
This study discusses the social movements carried out by Tzu Chi as organization
in Medan. The theory used in this research is the theory of social movements with
three main factors in social movements; political opportunity structure, framing
collective action and resource mobilization theory. This study aims to reveal the
position of Tzu Chi in Buddhism as well as a pattern of social and religious
movements. Qualitative methods used in this research, which the researchers
directly observed by the people who researched and tried to analyze every
subjective experience and objective in the sociological approach. The key
informants in this study is the management of structural organization Tzu Chi, as
it is considered representative and has experience in the organization, while the
additional informants are regular volunteers. The results of this study reveal that
after the reform, Tzu Chi was growing and getting support from the inter-faith
and ethnic. The member of Tzu Chi is filled by majority of Chinese. It makes this
organization into a media for showing social identity to maintain stability and
social harmony in the diverse community of Medan. Their funding networks
collected through business networks, kinship and Buddhist spiritual motivation
make organizational resources increasingly move to broaden the vision and
mission of the organization. The several members decided to join Tzu Chi

because the lack of government's role in addressing the problems of social
humanity, distrust of other community organizations as well as the figure of the
founder of Tzu Chi with the teachings of morality. Tzu Chi members also
forbidden to take part in practical politics, demonstrate and make the government
as a partner. Tzu Chi framed the humanitarian movement through the
organization's television station TV DAAI. In the context of social religious, Tzu
Chi also do a movement of purification (purification) for Buddhist and implement
a system 4 in 1 as organization managment, which considered minimizing
conflicts of organization and capable to face challenges of the times.
Keywords: Social Movements, Political Opportunity Structures, Collective
Action Frames, Resource Mobilization, Movement of Purification

vii
Universitas Sumatera Utara