Nilai Tukar Rupiah Melemah Hingga 14
Nilai Tukar Rupiah Melemah
Hingga 14.442 Per Dollar Amerika
YUNAN BAGOES .D
D31151989
PENGERTIAN
PENYEBAB
AKIBAT
VIDEO
PENGERTIAN
Nilai tukar rupiah melanjutkan tren pelemahan pada
perdagangan Rabu (16/9/2015). Sentimen yang mendorong
pelemahan rupiah adalah naiknya angka kemiskinan nasional di
tengah lesunya perekonomian global. Selain itu, rupiah juga
tertekan menjelang keputusan suku bunga AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0,2 persen ke
level 14.442 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan
pukul 09.55 WIB. Sejak pagi hingga siang, nilai tukar rupiah
bergerak pada kisaran 14.404 per dolar AS hingga 14.452 per
dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah
tergerus 0,5 persen menjadi 14.442 per dolar AS dari
perdagangan sebelumnya yang berada di level 14.371 per dolar
AS.
HOME
PENYEBAB
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk
miskin periode Maret 2015 sebanyak 28,59 juta jiwa baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Jika dibanding periode
September 2014, angka penduduk miskin tersebut bertambah
860 ribu juwa. Pada Maret 2014 lalu, jumlah penduduk miskin
di Indonesia mencapai 27,73 juta orang.
Pahlevi juga memaparkan bahwa meningkatnya angka
kemiskinan, membuat masyarakat menahan niat untuk
berbelanja sehingga mengurangi nilai transaksi. Dampaknya,
peningkatan angka kemiskinan tersebut menjadi sentimen
negatif bagi para pelaku pasar.
HOME
AKIBAT
Di sisi lain, rencana kenaikan suku bunga AS oleh the Fed dan lesunya
perekonomian global juga telah menekan rupiah. "The Fed menaikan
suku bunga, untuk jangka pendek akan ada capital outflow, karena
investor ingin risk yang lebih baik dari Indonesia" kata pahlevi.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengeluhkan kondisi
perekonomian global yang sedang lesu. "Kondisi eksternal membuat
ketidakpastian. Indonesia kurang beruntung karena ekspor
bergantung pada sumber daya alam mentah," ujarnya.
Meskipun demikian BI sebagai otoritas moneter tetap optimistis dan
akan berkoordinasi untuk mampu menghadapi berbagai tantangan
berat di akhir tahun ini. Koordinasi ini terjalin bersama pemerintah.
"Saya meyakini pemerintah akan memberi perhatian dalam upaya
menjaga daya saing, melakukan stabilisasi rupiah dan meningkatkan
investasi serta ekspor," pungkas Agus. (Ilh/Gdn)
HOME
VIDEO
Nilai Tukar Rupiah Melemah Hingga 14.442
Per Dollar Amerika - NET16.mp4
Hingga 14.442 Per Dollar Amerika
YUNAN BAGOES .D
D31151989
PENGERTIAN
PENYEBAB
AKIBAT
VIDEO
PENGERTIAN
Nilai tukar rupiah melanjutkan tren pelemahan pada
perdagangan Rabu (16/9/2015). Sentimen yang mendorong
pelemahan rupiah adalah naiknya angka kemiskinan nasional di
tengah lesunya perekonomian global. Selain itu, rupiah juga
tertekan menjelang keputusan suku bunga AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0,2 persen ke
level 14.442 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan
pukul 09.55 WIB. Sejak pagi hingga siang, nilai tukar rupiah
bergerak pada kisaran 14.404 per dolar AS hingga 14.452 per
dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah
tergerus 0,5 persen menjadi 14.442 per dolar AS dari
perdagangan sebelumnya yang berada di level 14.371 per dolar
AS.
HOME
PENYEBAB
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk
miskin periode Maret 2015 sebanyak 28,59 juta jiwa baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Jika dibanding periode
September 2014, angka penduduk miskin tersebut bertambah
860 ribu juwa. Pada Maret 2014 lalu, jumlah penduduk miskin
di Indonesia mencapai 27,73 juta orang.
Pahlevi juga memaparkan bahwa meningkatnya angka
kemiskinan, membuat masyarakat menahan niat untuk
berbelanja sehingga mengurangi nilai transaksi. Dampaknya,
peningkatan angka kemiskinan tersebut menjadi sentimen
negatif bagi para pelaku pasar.
HOME
AKIBAT
Di sisi lain, rencana kenaikan suku bunga AS oleh the Fed dan lesunya
perekonomian global juga telah menekan rupiah. "The Fed menaikan
suku bunga, untuk jangka pendek akan ada capital outflow, karena
investor ingin risk yang lebih baik dari Indonesia" kata pahlevi.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengeluhkan kondisi
perekonomian global yang sedang lesu. "Kondisi eksternal membuat
ketidakpastian. Indonesia kurang beruntung karena ekspor
bergantung pada sumber daya alam mentah," ujarnya.
Meskipun demikian BI sebagai otoritas moneter tetap optimistis dan
akan berkoordinasi untuk mampu menghadapi berbagai tantangan
berat di akhir tahun ini. Koordinasi ini terjalin bersama pemerintah.
"Saya meyakini pemerintah akan memberi perhatian dalam upaya
menjaga daya saing, melakukan stabilisasi rupiah dan meningkatkan
investasi serta ekspor," pungkas Agus. (Ilh/Gdn)
HOME
VIDEO
Nilai Tukar Rupiah Melemah Hingga 14.442
Per Dollar Amerika - NET16.mp4