Pertemuan 4 Elastisitas Permintaan dan

__ Pertemuan #04

TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. Deskripsi Singkat:
Pada bab ini akan dijelaskan tentang elastisitas permintaan ( demand), elastisitasitas
penawaran (supply) serta kegunaan analisis elastisitas permintaan dan penawaran.
B. Relevansi:
Sebelum mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa telah megetahui perbedaan
kepekaan dalam mengkosumsi suatu barang industri dengan barang pertanian.
C. Standar Kompetensi/Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa telah mengetahui jenis elastisitas dan
kegunaanya dalam proses pengambilan keputusan.

ELASTISITAS PERMINTAAN (DEMAND)
Dalam Hukum Permintaan dikatakan jika harga barang naik maka jumlah barang yang
diminta akan turun, demikian pula sebaliknya ( PQ; PQ)
Dari pernyataan tersebut timbul pertanyaan seberapa besar perubahan jumlah yang diminta
sebagai akibat dari perubahan harga ?
Untuk mengetahui gambaran petanyaan tersebut dapat dicontohkan dengan peristiwa
yang mungkin pernah saudara alami seperti ini:

“Bila harga jeruk Medan turun 20% sedangkan harga handpone pada saat yang sama juga
turun 20%” Bagaimanakah respon saudara sebagai seorang konsumen?
Tentu kita akan segera membeli handpone dan kurang respon untuk membeli jeruk
Medan. Faktor utamanya karena handpone merupakan barang industri sedangkan jeruk
Medan merupakan barang pertanian. Dengan demikian kepekaan permintaan konsumen
terhadap hanpone adalah besar atau elastis dan kepekaan permintaan terhadap jeruk
Medan adalah rendah atau inelastis.
Berdasarkan contoh kedua produk tersebut maka kita harus mengetahui definisi elastisitas, jenis
dan kegunaannya dalam pengambilan keputusan.

Elastisitas
Elastisitas adalah berasal dari bahasa Inggris yaitu elasticity yang dalam bahasa Indonesia
baku diartikan dengan kepekaan. Dimana kepekaan terhadap suatu output tersebut dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain yang
berkaitan dan pendapatan.

_ hlm.1

__ Pertemuan #04


Elastisitas Permintaan

Elastisitas Harga

Jenis elastisitas yang pertama kali dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro adalah elastisitas
harga. Hal itu disebabkan permintaan suatu barang pada awalnya tergantung pada harga barang
itu sendiri.
Tujuan dari elastisitas harga adalah mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang
diminta apabila harganya berubah.
Berarti definisi elastisitas harga adalah kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang tersebut, dengan asumsi bahwa hal-hal lain tidak berubah.
Secara matematis elastisitas harga adalah prosentase perubahan jumlah barang yang
diminta dibagi dengan prosentase perubahan harga.
Penulisan elastisitas permintaan atau harga dengan simbul eD yang secara umum dapat
dirumuskan sebagai berikut:
E

D




Prosentase perubahan jumlah yg. diminta
Prosentase perubahan harga

Apabila: ED > 1  Permintaan Elastis

ED < 1  Permintaan In Elastis

ED = 1  Permintaan Unitary

Dari rumus ED di atas maka dalam teknik perhitungannya ada dua yaitu elastisitas titik dan
elastisitas garis.
Ad 1. Elastisitas Titik

Untuk penerapan perhitungan elastisitas titik dapat diuraikan sebagai berikut:
Contoh Soal Diskrit:
Seorang konsumen memilki permintaan terhadap suatu produk dengan kondisi disaat
harga sebesar 90 maka output yang diminta sebesar 240. Sedangkan disaat harga meningkat
menjadi sebesar 120 maka output yang diminta sebesar 160.
Pertanyaan:

a. Hitunglah elastisitas titik yang mungkin terjadi!
b. Hitunglah elastisitas garis!
Jawab:
(a) Anggaplah posisi awal: P1 = 90 dan Q1 = 240 sehingga terjadilah titik A (240,90). Kemudian
P2 =120 dan Q2 = 160 sehingga terjadilah titik B (160,120).

_ hlm.2

__ Pertemuan #04

Dengan demikian rumus elastisitas titiknya adalah:

E

D



- ΔQ ΔP - ΔQ P
:



P
ΔP Q
Q

Tiga macam penyelesaian dari elastisitas titik yang kemungkinan dapat dilakukan sebagai
berikut (Ari Sudaraman)
1. E

2. E

3. E

D



- ΔQ ΔP - ΔQ P1



:
Q
P
ΔP Q
1
1
1

D



- ΔQ ΔP - ΔQ P2


:
Q
P
ΔP Q

2
2
2

D



- ΔQ ΔP - ΔQ P1


:
Q
P
ΔP Q
2
1
2

Dari ketiga rumus penyelesaian tersebut maka:

1. eD = - (160 -240)/(120-90) x 90/240
= - (-80)/30 x 90/240
= 3/3
=1
2. eD = - (160 -240)/(120-90) x 120/160
= - (- 80)/30 x 120/160
=2
3. eD = - ( 160 – 240)/( 120 – 90 ) x 90/160
= - (-80)/30 x 90/160
= 1,5
(b) eD = - (160 – 240)/( 120 -90) x (90 + 120)/( 240 + 160)
= - (-80)/30 x 210/400
= 1,4
Jadi yang memiliki jawaban paling dekat dan benar adalah eD = 1,5 dan eD = 1,4.

Contoh Soal data kontinu

:

1) Fungsi Permintaan untuk suatu komoditi ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: Q =

245 – 3,5 P
Apabila harga barang sebesar Rp10,- berapa besarnya elastisitas harga tersebut ?
2) Fungsi Permintaan untuk suatu komoditi ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut : P =
940 - 48Q + Q2

_ hlm.3

__ Pertemuan #04

Apabila output ditetapkan sebesar 10 berapa besarnya elastisitas harga untuk barang
tersebut?
Jawab:
1. Solusi pertama adalah subitusikan P = 10 kedalam persamaan fungsi permintaan seperti
terlhat dibawah in:
Q = 245 – 3,5P
Q = 245 – 3,5 x 10
Q = 245 – 35
Q = 210
Solusi kedua adalah tulskan rumus elastisitas permntaan sebagai berikut:
eD = - Q/P x P/Q


eD = - (-3,5) x 10/210
eD = 35/210
eD = 0,1667
Berarti eD < 1 sehingga termasuk inelastis. Contoh: Barang pertanian seperti jeruk, tomat
dan sebagainya.
2. Solusi pertama subtitusikan Q = 10 kedalam persamaan sehingga menjadi:
P = 940 – 48 x 10 + 100
P = 940 – 480 + 100
P = 560
Solusi kedua dengan menggunakan rumus elastisitas permintaan seperti soal nomor satu
diatas maka kita mulai dengan tahapan sebagai berikut:
a. Selesaikan P/Q = -48 + 2Q

b. Subtitusikan Q = 10 ke persamaan a sehingga: P/Q = -48 + (2 x 10) = -48 + 20 = 28

c. Jika P/Q = -28 maka Q/P = 1/-28

d. Subtitusikan P = 560 , Q = 10 dan Q/P = 1/-28 kedalam rumus berikut:
eD = - Q/P x P/Q


eD = - (1/-28) x (560/10)
eD = 2
Berarti eD > 1 sehingga termasuk elastis. Contoh: Barang industri seperti handpone, baju,
sepatu dan sebagainya.

_ hlm.4

__ Pertemuan #04

Ad 2. Elastisitas Garis

Dalam ilmu matematika pengertian garis adalah hubungan atau penjumlahan dari dua
titik. Dengan demikan elastsitas garis dcirikan oleh penjumlahan harga (P 1 dan P2) dan output
(Q1 dan Q2).
Menurut Sadono Sukirno (2012) istilah lan dari elastisitas garis adalah elastisitas titik
tengah karena dari perumusannya pun terlihat (P1 + P2)/2 dan (Q1 + Q2)/2.
Dengan menggunakan istilah elastisitas garais atau ttik tengah maka rumus lengkapnya sebagai
berikut:

E

D








P  P 
1
2
2


 ΔQ
ΔP  Q  Q 

2 
 1
2

ED > 1  Elastis

dimana:

ED < 1  In Elastis

ED = 1  Unitary

Perhitungan elastisitas garis harus menggunakan data diskrit seperti terlihat pada Tabel 1 berikut
(Samuelson: 1997):
Tabel 1. Perhitungan Elastisitas Harga Sepanjang Kurva Permintaan Linear
Q

Q

0

P

Q
P
:
Q1  Q 2  P1  P2 
2
2

P

Q Q
1
2
2

P P
1 2
2

2

5

5

10 2
:  5 1
5 5

2

15

3

10 2
: 1
5 3

2

25

1

10 2
:  0,2  1
25 1

ED 

6
10

10

4
10

20

2
10

30

0

Keterangan:


Dari Tabel 1 di atas terlihat ada empat titik yaitu titik A (0, 6), B (10, 4), C (20, 2) dan D
(30, 0). Dari keempat titik tersebut dapat dihitung nilai elastisitas garis seperti EDAB,
EDBC, EDCD.
_ hlm.5

__ Pertemuan #04



Sebagai contoh untuk eDAB dapat dilakukan perhitungan dengan cara sebagai berikut:
EDAB = - Q/P x (PA+PB) / (QA+QB)

= - (10 – 0) / (4 – 6) x (6 + 4) / (0 + 10)
= 10/2 x 10/10
=5
Walaupun penjabaran rumus pada poin kedua tersebut sekilas berbeda dengan
perhitungan dalam Tabel 1 namun bila ditelaah lebih jauh sama. Dengan alasan bila variabel
penyebut (QA +QB) dan pembilang (PA + PB) sama-sama dibagi dua maka menurut hukum
matematik dapat dihilangkan. Berarti penggunaan rumus poin dua tersebut sebenarnya
menyederhanakan rumus umum dari elastsitas garis yang telah diuraikan dalam Tabel 1.

Disamping menggunakan contoh melalui tabel maka perhitungan elastisitas garis dapat
pula ditunjukkan melalui data grafik permintaan seperti terlihat pada Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Elastisitas Harga Atas Permintaan
Pada Gambar 2 di atas terlihat ada tiga jenis kurva permntaan. Untuk mengetahui nilai elastisitas
permntaan ketiga kurva permntaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pada Gambar 2 (a) terlhat kurva permintaan dtentukan oleh titik A (1, 1000) dan B (3,
500). Dengan demikian besarnya elastsitas permintaan (eD) dapat dihitung sebagai
berikut:

ED = - Q/P x (PA + PB)/ (QA + QB )
ED = - ( 3 – 1 )/ (500 – 1000 ) x ( 1000 + 500)/ ( 1 + 3 )
ED = 2/500 x 1500/4
ED = 1,5
Berarti ED > 1 atau elastis
_ hlm.6

__ Pertemuan #04

b. Pada Gambar 2 (b) kurva permintaan ditentukan oleh titik A (1000, 1) dan B (2000, 0,5).
Dengan menggunakan cara yang sama seperti kasus a tersebut maka elastisitas
permintaan (ED) dapat diperoleh sebagai berikut:
ED = - (2000 – 1000)/(0,5 – 1) x (1 + 0,5)/(1000 + 2000)
ED = 1000/0,5 x 1,5/3000
ED = 1
Berarti ED unitary
c. Pada Gambar 2 (c) kurva permintaan ditentukan oleh titk A (10, 4) dan B (15, 2). Dengan
menggunakan cara yang sama seperti kasus a dan b maka penyelesaian elastistas
permintaan (ED) sebagai berikut:
ED =- (15 – 10)/(2 – 4) x (4 + 2)/( 10 + 15)
ED = (5/2) x (6/25)
ED = 0,6
Berarti ED < 1 atau inelastis.
Berdasaran perhitungan di atas terlihat bahwa: Kemiringan (Slope) vs. Elastisitas
Selain memiliki nilai normal seperti di atas ternyata elastisitas permintaan (ED) juga
memiliki nlai ekstrim seperti terlhat pada Gambar 3 berikut:

Gambar 3. Permintaan yang sangat elastis (elastis sempurna) dan Permintaan yang sangat in
elastis (in elastis sempurna)

_ hlm.7

__ Pertemuan #04

Dari Gambar di atas kita dapat melihat kurva permintaan DD ada yang berbentuk
horisontal dan vertikal. Dimana kurva DD yang horisontal dicirikan dengan harga yang sama,
misalnya A (100, 100) dan B (200, 100). Kemudian dilakukan perhitungan elastisitas garis
seperti pada Gambar 2 maka hasilnya:
ED = - (100 – 200) / (100 – 100) x (100 + 100) / (100 + 200)
ED = (100/0) x (200/300)
ED = ~
Oleh karena ED = ~ berarti tak terhingga maka disebut elastis sempurna.
`Sedangkan kurva permintaan DD yang vertikal dicirikan dengan output yang sama,
misalnya titik A ( 200, 50 ) dan B ( 200, 150 ). Kemudian dilakukan perhitungan elastisitas garis
sebagai berikut:
ED = - (200 – 200) / (150 – 50) x (50 + 100) / (200 + 200)
ED = (0/100) x (150/400)
ED = 0
Oleh karena ED = 0 berarti kecil sekali sehingga disebut inelastis sempurna
Elastisitas harga atau permintaan juga dapat diterapkan pada suatu garis lurus seperti
terlihat pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4. Elastisitas Suatu Garis Lurus
Dari Gambar 4 di atas terlihat adanya kurva permintaan DD yang terdiri dari titik A (0 ,
4), B (1, 3), M (2, 2), R (3, 1) dan Z (4, 0). Sesuai dengan hukum matematika bila kurva
permintaan berbentuk garis lurus maka dapat dicari fungsi permintaannya sebagai berikut:
Dimisalkan kita menggunakan titik A (0, 4) dan B (1, 3) dan dicari nilai a dan b pada persamaan

permintaan: QD = a + b P. Adapun caranya adalah b = Q/P sehingga b = (1 – 0)/(3 – 4 ) = -1.
Kemudian subtitusikan nilai b dan titik A (0, 4) tersebut kedalam persamaan permintaan: QDA =

_ hlm.8

__ Pertemuan #04

a + b PA sehingga diperoleh 0 = a – 1. 4 maka hasilnya: 0 = a – 4 akhirnya a = 4.
Dengan demikian QD = 4 – P
Berdasarkan persamaan tersebut maka nilai elastisitas titik pada titik A adalah: ED = - (-1). 4/0
maka eD = ~ atau elastis sempurna.
Nilai elastisitas permintaan di titik B (1, 3) adalah: ED = - (-1 ). 3/1 maka ED = 3 berarti ED > 1
atau elastis.
Nilai elastisitas permintaan di titik M (2, 2) adalah: ED = - (-1). 2/2 maka ED = 1 sehingga ED
unitary.
Nilai elastisitas permintaan di titik R (3, 1) adalah ED = - (-1). 1/3 maka ED = 1/3 atau ED < 1
sehingga ED inelastis.
Nilai elastisitas permintaan di titik Z (4, 0) adalah ED = - (-1). 0/4 maka ED = 0 atau inelastis
sempurna.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga
-

Ada empat faktor yang menyebabkan mengapa elastisitas untuk berbagai macam komoditi
itu berbeda-beda, yaitu:
a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti yang baik di pasar.
Apabila jumlah barang pengganti yang tersedia di pasar cukup besar maka kepekaan
konsumen terhadap jumlah barang yang diminta akan besar. Sebagai contoh permintaan
terhadap pakaian jadi akan dihadapkan dengan barang subitusi yang banyak dan beraneka
ragam sehingga respon konsumen terhadap barng undustri tinggi.
b. Jumlah penggunaan dari barang lain.
Apabila penggunaan dari barang lain cukup besar maka akan berdampak permintaan
terhadap barang tersebut relatif tinggi. Dengan demikian elastisitas permintaan akan
elastis.
c. Jenis barang dalam pola preferensi.
Apabila jenis barang dalam pola referensi cukup tinggi maka elastisitas permintaan akan
elastis. Sebagai contoh pola referensi terhadap hanpone relatif tinggi sehingga permintaan
terhadap handpone akan memiliki nilai elastisitas yang tinggi.
d. Periode waktu dimana konsumen membutuhkan barang itu.
Apabila periode waktu penggunaan barang tersebut relatif lama maka kepekaan terhadap
permintaan barang tersebut relatif tinggi. Sebaliknya bila permintaan barang tersebut
untuk waktu yang relatif pendek maka elastisitas permintaannya akan inelastis. Contoh
dari pernyataan di atas adalah barang industri dan pertanian.

_ hlm.9

__ Pertemuan #04

Elastisitas Silang (Price Cross - Elasticity of Demand)
-

Pengukuran elastisitas silang
Dalam pengukuran elastisitas silang harus diperhatikan dua hal yaitu:
1. Jenis barang
Elastisitas silang menghubungkan dua jenis barang yang diminta oleh orang konsumen.
2. Hubungan kedua jenis barang
Elastisitas silang akan memiliki hubungan saling melengkapi atau saling mengganti.

-

Definisi elastisitas silang adalah pengukuran tentang derajad kepekaan relatif dari jumlah
barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan tingkat harga barang yang lain.

-

Rumus elastisitas silang adalah sebagai berikut:

E

XY



ΔQ

P
X. Y
ΔP Q
X
Y

dimana:
QX = jumlah barang X yang diminta konsumen dalam unit waktu tertentu
PY = tingkat harga barang Y per unit




= perubahan
Apabila nilai eXY > 0 maka kedua barang tersebut memiliki sifat saling menggantikan
atau punya hubungan substitusi.



Sebagai contoh adalah teh dengan kopi.
Sebaliknya apabila nilai eXY < 0 maka kedua barang tersebut memiliki sifat saling
melengkapi atau punya hubungan komplementer.
Sebagai contoh adalah teh dengan gula.

Elastisitas Penghasilan (Income Elasticity of Demand)
-

Pada fungsi permintaan kita mengenal secara sederhana bahwa konsep permintaan
dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan dan pendapatan.
Konsep permintaan tersebut secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut: QDx = f (PX,
Py, Pz, I)

-

Khusus untuk penghasilan secara umum akan mengalami kondisi yang

berubah-ubah

sehingga akan mempengaruhi daya beli konsumen tersebut terhadap barng yang dimintanya.
-

Definisi

elastisitas penghasilan adalah tingkat perubahan relatif dari jumlah barang yang
diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan.

-

Berdasarkan definisi tersebut maka rumus dari elastisitas penghasilan adalah:
_ hlm.10

__ Pertemuan #04

ΔQ ΔI ΔQ I
:

.
E 
I
Q I
ΔI Q
dimana:



= tingkat penghasilan konsumen

Q

= jumlah barang yang diminta



= jumlah perubahan
Dari rumus tersebut bila nilai elastisitas penghasilan adalah inelastis (0 1 atau elastis maka barang tersebut termasuk barang mewah atau luxs (luxuries).

Bila eI < 0 maka barang tersebut termasuk barang inferior.

Contoh dari perhitungan seluruh elastisitas permintaan adalah seperti yang dikemukakan oleh
Domonick Salvatore(2001) sebagai berikut:
Perusahaan bernama Tasty Company memasarkan kopi merek X dan mengestimasi regresi
dari permintaan akan kopinya adalah:
QX = 1,5 – 3,0 PX + 0,8 I + 2,0 PY – 0,6 PS + 1,2 A
dimana:
QX = penjualan kopi merek X di amerika Serikat
PX = harga kopi merek X
I = pendapatan disposable perseorangan
PY = harga kopi pesaing
PS = harga gula
A = pengeluaran iklan kopi merek X
Bila:
PX = 2, I = 2,5 PY = 1,80, PS = 0,50 A = 1
Pertanyaan:
a. Berapakah jumlah permintaan kopi merek X tersebut?
b. Hitunglah seluruh elastisitas yang saudara dapatkan!
Jawab:
a. QX = 1,5 – 3,0 (2) + 0,8 (2,5) + 2,0 (1,8) – 0,6 (0,50) + 1,2 (1) = 2
b. eDX = 3 x (2/2) = 3
Oleh karena eDX > 1 maka kopi merek X dianggap punya sifat elastis. Walaupun
jawaban tersebut menyimpang dengan uraian di muka namun untuk negara maju seperti
Amerika Serikat sangatlah mungkin.
_ hlm.11

__ Pertemuan #04



eI = 0,8 x 2,5/2 = 1
Oleh karena eI = 1 maka kopi merek X di amerika Serikat termasuk barang kebutuhan



pokok.
eXY = 2,0 x 1,80/2 = 1,80
Oleh karena eXY > 1 maka hubungan kopi dengan pesaing kopi saling menggantikan



atau memiliki hubungan subtitusi.
eXS = - 0,6 x 0,50/2 = - 0,15
Oleh karena eXS = - 0,6 maka hubungan kopi dan gula adalah saling melengkapi atau
bersifat komplementer.

Elastisitas harga atas Penawaran
-

Penawaran suatu produk secara umum dipengaruhi oleh faktor yang sama seperti permintaan
yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan, teknologi, biaya produksi
dan faktor khusus.

-

Dalam pembahasan elastisitas penawaran hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri.
Kemudian mengingat hukum penawaran menyatakan adanya hubungan yang searah antara
harga (P) dan output (Q) maka dalam perumusan elastisitas penawaran sama dengan
elastisitas permintaan namun tidak boleh menggunakan tanda minus/negatif.

-

Dengan demikian rumus elastisitas penawaran adalah:
eS = DQ/DP. P/Q

-

Nilai elastisitas penawaran terbagi menjadi dua yaitu nilai umum dan ekstrim. Dimana nilai
umum elastisitas penawaran yaitu elastis (eS > 1 ), inelastis (eS < 1) dan unitary (eS = 1).
Sedangkan nilai ekstrim yaitu elastis sempurna (eS = ~ ) dan inelastis sempurna ( eS = 0).

-

Elastisitas penawaran in elastis sempurna akan terjadi apabila berapapun harga barang yang
ditawarkan maka jumlah barang yang ditawarkan tidak berubah.

-

Elastisitas penawaran elastis sempurna akan terjadi apabila penurunan harga sedikit saja akan
mengurangi jumlah barang yang ditawarkan hingga mencapai nol. Dengan lain perkataan
kenaikan harga sedikit saja akan menambah jumlah barang yang ditawarkan yang sangat
besar.

-

Secara sederhana penulisan rumus dan grafik elastisitas

penawaran dapat pula dituliskan

dan digambarkan sebagai berikut:
E

S



Prosentase perubahan jumlah yg. ditawarkan
Prosentase kenaikan harga

_ hlm.12

__ Pertemuan #04

Gambar 5.Elastisitas Penawaran
Keterangan:
Gambar 5 di atas menunjukkan adanya kesamaan ciri grafik untuk kasus penawaran dan
permintaan yang memiliki nilai ekstrim yaitu lurus horisontal untuk nilai elastisitas yang elastis
sempurna (eS = ~) dan lurus vertikal untuk kondisi inelastis sempurna (eS = 0).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Atas Penawaran
Ada dua faktor penting yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas penawaran yaitu:
1. Kapasitas Produksi
Secara umum setiap produsen senantiasa berharap untuk dapat meproduksi output secara
maksimum. Hal itu tergantung dari kapasitas produksi yang dimiliki. Bila output yang
dihasilkan besar karena input atau faktor produksinya melimpah maka outputnya juga
melimpah sehingga elastisitas penawaran akan elastis (eS > 1).
Sebaliknya bila produk emas yang memerlukan proses penambangan cukup berat maka
terlihat adanya kenaikan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan pertambahan
outputnya. Dengan demikan produk tersebut diperkirakan akan mempunyai elastisitas yang
inelastis (eS < 1).
Dengan demikian dapat disimpulkan bila biaya untuk meningkatkan penawaran output besar
maka akan menyebabkan elastisitas penawaran yang inelastis.
2. Kurun Waktu
Berbicara tentang kurun waktu maka kita dapat membagi menjadi tiga yaitu jangkaw awktu
yang sangat penedek, jangka pendek dan jangka panjang.
-

Jangka sangat pendek (momentary run) mencerminkan kondisi yang tidak ada peluang
bagi produsen untuk dapat meningkatkan output. Sebagai contoh adalah penjual ikan
_ hlm.13

__ Pertemuan #04

segar di pasar tradisional tidak ada peluang bagi mereka untuk dapat meningkatkan
output yang ditawarkan. Dengan demikian bila outputnya diminati konsumen mereka
dapat saja meningkatkan harga jualnya namun dengan output yang tetap. Sebaliknya bila
respon konsumen sangat rendah terhadap ikan yang ditawarkan besar kemungkinan harus
dijual dengan harga yang rendah namun dengan jumlah output yang tetap. Ciri kurva
penawaran adalah inelastis sempurna.
-

Jangka pendek (short run) adalah mencerminkan kondisi yang dapat memberikan
peluang bagi produsen untuk meningkatkan jumlah output yang ditawarkan dengan
meningkatkan faktor produksi variabelnya. Sebagai contoh seorang penjahit yang dalam
jangka pendek ingin meningkatkan output yang ditawarkan maka caranya dengan
menambah tenaga kerja yang digunakan karena bersifat variabel. Ciri kurva penawaran
adalah inelastis.

-

Jangka panjang (long run) mencerminkan tingginya peluang bagi produsen untuk
meningkatkan output yang ditawarkan dengan meningkatkan penggunaan faktor produksi
baik yang variabel mapun yang jangka pendek dianggap tetap. Sebagai contoh seorang
petani dalam meningkatkan output yang ditawarkan dapat dilakukan dengan
meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan luas lahan pertanian. Ciri kurva penawaran
adalah elastis.

KEGUNAAN ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Secara umum kegunaan analisis elastisitas permintaan dan penawaran adalah untuk
memprediksi besarnya respon terhadap jumlah output yang diminta dan ditawarkan pada pasar
bila terjadi perubahan harga, pendapatan dan kenaikan biaya produksi (Lia Amaliawati dan Asfia
Murni, 2014).
Dilihat dari faktor harga barang itu sendiri menunjukkan untuk barang industri memiliki
sifat elastis (eD > 1) sedangkan barang pertanian memiliki sifat inelastis (ed < 1). Bila dilihat
dari faktor pendapatan konsumen kegunaan elastisitas harga untuk mengetahui apakah barang
yang diminta tergolong barang inferior ataukah barang normal. Dimana untuk barang inferior
memiliki hubungan negatif sedangkan untuk barang normal akan memiliki hubungan positif.
Secara khusus kegunaan analisis elastisitas permintaan dan penawaran dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Bagi produsen adalah sebagai pedoman dalam menyususn kebijakan produksi dan
perdagangannya. Dimana bila sifat barang yang diproduksi adalah elastis maka akan lebih
menguntungkan bagi produsen untuk menambah output yang ditawarkan karena akan

_ hlm.14

__ Pertemuan #04

berdampak tptal penerimaan produsen akan meningkat. Sebaliknya untuk barang yang
permintaannya memiliki sifat inelastis maka pertamabahan penawaran kemungkinan akan
lebih merugikan produsen.
2. Bagi konsumen adalah sebagai pedoman dalam menentukan pilihan barang yang akan dibeli
ketika terjadi perubahan harga dan pendapatan. Dimana keputusan konsumen akan lebih
meningkatkan permintaan terhadap barang yang sifatnya elastis.
3. Bagi pemerintah adalah sebagai pedoman untuk mengendalikan harga pasar baik melalui
kebijakan harga maupun fiskal melalui pajak dan subsidi. Untuk kebijakan harga dapat
dilakukan pemerintah kemungkinan dengan penetapan harga maksimum dan minimum.
Dengan mengingat sifat barang pertanian inelastis maka kebijakan harga maksimum dan
minimum sangat diperlukan untuk menstabilkan perekonomian.
Kemudian untuk kebijakan fiskal melalui pajak dilakukan pemerintah dengan melihat
elastisitas dari barang yang dihasilkan. Bila barang tersebut tergolong kebutuhan pokok
mungkin dikenakan pajak yang relatif rendah dibandingkan dengan barang mewah besar
kemungkinan dikenakan pajak yang tinggi.
Demikan pula dengan pemberian dan pencabutan subsidi harus pula diperhatikan sifat
produknya. Untuk produk migas yang tergolong kebutuhan pokok di Indonesia besarnya
subsidi yang dicabut harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Sebaliknya untuk
sektor industri yang telah mampu bersaing di pasar internasional pemerintah dapat pula
mencabut subsidi dengan jumlah yang relatif besar.

DAFTAR PUSTAKA
Domonick Salvatore, Managerial Economics dalam Perekonomian Global, Edisi Keempat Jilid
1, Erlangga, Jakarta: 2001.
Lia Amaliawati dan asfia Murni, Ekonomika Mikro, PT Reflika Aditama, Bandung: 2014.
Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Mikro Ekonomi, Edisi Keempat Belas, Erlangga,
Jakarta: 1997.
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta: 2012

_ hlm.15